Berangkat Subuh, Pulang Larut: Cerita Pekerja Bogor–Jakarta yang Tak Pernah Usai
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Langit Bogor, Jawa Barat masih gelap ketika langkah-langkah tergesa mulai terdengar di sekitar Stasiun Bogor.
Jarum jam belum menunjukkan pukul 04.00 WIB, tetapi peron sudah dipenuhi penumpang yang menunggu kereta pertama menuju Jakarta Kota.
Dengan ransel di punggung dan jaket membalut tubuh, sebagian penumpang tampak menahan kantuk.
Tak banyak percakapan. Hal yang terdengar hanya pengumuman stasiun.
“Commuter Line tujuan akhir Stasiun Jakartakota masuk jalur dua,” ucap petugas dari pengeras suara.
Kereta datang, pintu terbuka, penumpang bergerak cepat mencari ruang.
Bagi para komuter, berangkat subuh bukan pilihan, melainkan kebutuhan.
Perjalanan Bogor–Jakarta memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam.
Namun, setibanya di Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, atau Jakarta Kota, perjalanan belum selesai.
Mereka masih harus berganti moda di antaranya TransJakarta, ojek daring, atau berjalan kaki dengan menembus hiruk-pikuk ibu kota.
Rutinitas ini berulang hampir setiap hari. Pagi dihabiskan di kereta, malam dilewati dengan rute yang sama, hanya arah yang berbeda.
Salah satu penumpang, Wahyu Epi Permana (37), mengaku harus bangun sejak dini hari agar tiba di kantor pukul 07.00 WIB.
Setiap hari, ia pulang pergi dari rumahnya di Ciapus, Kabupaten Bogor, menuju Mangga Besar, Jakarta Barat.
Rutinitas itu telah dijalaninya hampir dua tahun terakhir.
“Kerja di Jakarta, rumah di Bogor. Kalau semisalnya kos di Jakarta mahal, gaji habis buat bayar kamar,” ucap Epi kepada Kompas.com, Selasa (16/12/2025).
Bogor dipilih karena harga rumah lebih terjangkau dan suasana yang lebih tenang.
Namun, ia sadar konsekuensinya adalah jarak jauh dan waktu tempuh panjang.
“Risikonya ya bangun pagi, waktu habis di jalan. Tapi kalau gak pulang, gak tidur di rumah kaya gak betah aja,” kata dia.
Cerita serupa datang dari Lulu (27), pekerja swasta yang setiap hari berangkat dari Stasiun Bogor menuju Gondangdia.
Ia memilih KRL paling pagi demi mengejar aktivitas kantor yang dimulai pukul 06.45 WIB.
“Karena acara kantor itu kan selalu pagi ya, dibanding panik karena telat terus diburu-buru, ya pagi, pagi sekalian,” ucap Lulu.
Perjalanan panjang itu kerap menguras tenaga. Tak jarang, Lulu baru tiba di rumah selepas pukul 21.00 WIB.
Waktu bersama keluarga menjadi terbatas, sementara akhir pekan sering dihabiskan untuk memulihkan tubuh dengan tidur seharian.
Alasan utamanya tetap sama yakni biaya kos di Jakarta yang tak sebanding dengan penghasilan.
“Wah kalau ngekost, engga nutup (pendapatan). Kalau libur baru tuh habis waktunya buat hibernasi,” candanya.
KRL menjadi urat nadi, sekaligus saksi bisu perjuangan harian para pencari nafkah.
Mereka berangkat saat kota masih terlelap dan pulang ketika malam sudah larut.
Rutinitas melelahkan itu akan terus berulang, esok dan lusa, demi satu tujuan yang sama yaitu bertahan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Mangga Besar
-
/data/photo/2013/07/03/1912467Ilustrasi-Prostitusi780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Bongkar Prostitusi Gadis di Bawah Umur di Jakarta Utara Megapolitan 1 Desember 2025
Polisi Bongkar Prostitusi Gadis di Bawah Umur di Jakarta Utara
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap seorang pria berinisial A alias IR (21) yang diduga rutin menjual gadis di bawah umur kepada pria hidung belang di hotel kawasan Tanjung Priok, pada Senin (24/11/2025).
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Pelabuhan
Tanjung Priok
, AKP IGNP Krisnha Narayana mengatakan bahwa pengungkapan
prostitusi
gadis di bawah umur ini dilakukan berawal dari informasi dari masyarakat.
“Pengungkapan berawal dari informasi masyarakat mengenai aktivitas seorang pria yang diduga rutin mengantarkan pekerja seks di kawasan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok,” kata AKP Krisnha, dikutip dari
Antara
.
AKP Krisnha menjelaskan, timnya melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi nomor telepon pelaku yang menggunakan nama inisial A.
Polisi kemudian melakukan komunikasi melalui aplikasi pesan dan berhasil menghubungi pelaku seolah-olah melakukan pemesanan jasa dengan tarif Rp 1,5 juta.
Setelah terjadi kesepakatan, seorang perempuan berinisial AI (16) datang ke lobi hotel yang telah ditentukan, diantar oleh dua pria berinisial A alias IR dan LWY.
IR bertugas sebagai pengantar wanita pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur tersebut.
AI selanjutnya masuk ke kamar hotel untuk menemui pemesan, sementara polisi menyamar memberikan uang Rp 300.000 kepada A alias IR. Pada saat itulah polisi menangkap pelaku.
Pelaku A alias IR mengaku mendapatkan AI, korban di bawah umur, dari pria inisial LWY (28) yang merupakan mantan resepsionis salah satu hotel di kawasan Mangga Besar.
Dari setiap transaksi senilai Rp 1,5 juta, IR mengaku mendapat keuntungan Rp 900.000 untuk sekali transaksi “
short time
”.
Polisi telah menyita dua unit telepon genggam, uang tunai Rp 300.000, satu alat kontrasepsi, serta bukti transfer dan pemesanan hotel.
“Sementara pelaku A alias IR dijerat tindak pidana mengambil keuntungan dari perbuatan cabul atau prostitusi yang melibatkan korban anak di bawah umur,” tambah AKP Krisnha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polres Metro Jakpus bongkar pabrik ekstasi rumahan di Kedoya Jakbar
Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat membongkar pabrik ekstasi rumahan di kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat, dan menangkap tujuh orang dengan menyita sejumlah barang bukti.
“Ini merupakan hasil kerja keras jajaran kami dalam mengusut jaringan peredaran narkotika di Jakarta,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, terbongkarnya pabrik ekstasi bermula pada Minggu (12/10) sekitar pukul 20.00 WIB di Jalan Mangga Besar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, di mana petugas menangkap IS (39), seorang kurir yang diketahui akan mengirim bahan baku utama (MDMA) kepada PR di daerah Pesing, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dari hasil pemeriksaan, kata Susatyo, tim kemudian bergerak ke lokasi dan menemukan aktivitas produksi narkotika. Saat digerebek petugas menemukan enam orang tengah memproduksi ekstasi.
Keenam orang yang diamankan di lokasi yaitu PM (35) sebagai kepala produksi, TM (35) sebagai pengendali proses, MAF (31) sebagai mixer, MAN (33) sebagai mekanik dan pengemas, MA (32) sebagai penghitung dan pengemas, serta AA (26) yang turut membantu proses pengemasan.
“Dari lokasi penggerebekan, kami menyita 3.232 butir ekstasi dengan berat total 1,7 kilogram, serta bahan adonan seberat 4,1 kilogram dan berbagai bahan pencampur dengan total berat 30-40 kilogram,” ujarnya.
Selain itu, kata Susatyo, barang bukti lain meliputi dua unit mesin pencetak narkotika, satu mesin pencampur, timbangan digital, wadah aluminium, alkohol, plastik bening, serta delapan unit telepon genggam.
“Jika seluruh bahan baku diolah, jumlahnya diperkirakan bisa mencapai 80.000 butir ekstasi,” katanya.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Rahmat Himawan mengungkapkan bahwa tiga orang pelaku di antaranya merupakan pemain lama di dunia narkoba.
“Satu orang residivis kasus narkoba dengan hukuman delapan tahun, satu orang pernah jadi kurir dengan vonis lima tahun, dan satu lainnya pernah terjerat kasus liquid narkotika selama empat tahun,” katanya.
Menurut Rahmat, para pelaku baru menyewa tempat di Kedoya Utara pada 29 Oktober 2025 dan langsung menyiapkan perlengkapan produksi.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 113 ayat (2), Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/10/14/68edfc6febfa9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Pernah Jadi Simbol Gaya Hidup Urban, Grand Paragon Mall Mulai Kehilangan Daya Tarik Megapolitan
Pernah Jadi Simbol Gaya Hidup Urban, Grand Paragon Mall Mulai Kehilangan Daya Tarik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Dari luar, Grand Paragon Mall di Jalan Keamanan, Taman Sari, Jakarta Barat, masih tampak megah dan kokoh.
Fasadnya yang modern berdiri diapit deretan pohon palem, dengan kendaraan terparkir rapi di tepi jalan. Namun, kesan itu perlahan memudar begitu kaki melangkah ke dalam.
Bangunan yang berdiri sejak 2010 ini merupakan satu kompleks dengan Grand Paragon Hotel, hotel berbintang tiga yang langsung menempel di sisi mal. Tapi, di balik tampilannya yang masih terawat, denyut kehidupan pusat perbelanjaan ini kian melemah.
Begitu memasuki lobi utama, suasana senyap langsung menyergap. Ruang besar itu terasa dingin, seolah menelan gema langkah kaki sendiri.
Meja resepsionis hotel di sisi kanan tampak kosong tanpa petugas. Di tengah lobi, vas bunga merah artifisial berdiri di atas meja kaca, memantulkan kilau lantai marmer yang mengilap namun terasa dingin.
Eskalator utama yang seharusnya menghubungkan lantai atas dan bawah tak berfungsi. Sebagian ditutup rantai kuning dan papan larangan. Hanya satu eskalator di lantai bawah (LG) yang masih menyala.
Menuruni beberapa anak tangga ke area bawah, suasana sunyi tetap mendominasi. Restoran seperti Amano Steakhouse, Warisan Indonesia Soul Food, hingga Excelso tampak berdiri berjajar, namun hanya terlihat beberapa pelayan yang mondar-mandir di dalam.
Di sekitarnya, banyak ruko kaca yang kosong. Beberapa toko yang masih bertahan, seperti penjual perlengkapan rumah tangga dan pakaian olahraga, tampak memasang label besar “Diskon 50 Persen” di etalase depan.
Arena bermain anak “Playmania” pun tampak gelap dan tertutup. Lantai atas nyaris tanpa aktivitas.
Satu-satunya titik kehidupan datang dari Grand Lucky Superstore di sudut mal. Di sinilah suara mesin pemindai
barcode
di kasir menjadi satu-satunya dentuman ritmis yang memecah kesunyian.
“Sejak 2020, sudah lima tahun saya kerja di sini. Sepi banget. Dulu sebelum Covid, omzet kotor bisa di atas Rp 50 juta per bulan, sekarang paling Rp 30 juta, bahkan kadang cuma Rp 25 juta,” ujar Jatman (25), karyawan toko pakaian olahraga, kepada
Kompas.com
, Selasa (14/10/2025).
Ia mengaku, sebagian besar pengunjung kini hanyalah pelanggan lama. Penjualan daring melalui aplikasi ojek online pun tidak banyak membantu.
“Orang datang cuma lihat-lihat, bandingin harga
online
, terus enggak beli,” katanya sambil tersenyum pahit.
Hal serupa disampaikan Syifa (17), penjaga stan makanan dan minuman di lantai bawah.
“Sehari paling ada lima pembeli. Paling ramai itu kalau ada tamu hotel. Kadang rasanya kayak jualan di
private mall
,” ucapnya lirih.
Meski begitu, ia tetap bertahan karena bosnya masih memberi dukungan, sementara penghasilannya membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Petugas keamanan bernama Budi (bukan nama sebenarnya) menuturkan, penurunan jumlah pengunjung terasa drastis sejak pandemi.
“Dulu sebelum Covid bisa sampai 1.000–2.000 orang per hari. Sekarang paling 200–300 orang, itu pun biasanya sore jam lima ke atas, pas orang mau nonton bioskop di lantai tiga,” ujarnya.
Menurut dia, lantai satu masih diisi beberapa toko, supermarket, dan toko perabotan. Namun lantai atas sebagian besar kosong, kecuali area karaoke dan bioskop.
Beberapa pengunjung mengaku enggan datang karena mal ini dinilai tak lagi menawarkan hal baru.
“Kalau belanja
online
lebih praktis. Mal-nya juga sepi, kurang nyaman buat jalan-jalan,” ujar Alfan (26).
Faktor pencahayaan dan tampilan interior yang monoton juga membuat suasana terasa suram.
“Mal lain sekarang banyak spot foto, acara komunitas, atau tenant baru. Di sini nggak ada,” tambah Alfan.
Dulu, Grand Paragon Mall dikenal sebagai simbol gaya hidup urban warga Jakarta Barat—tempat bersantai, makan malam, dan menonton film bagi warga sekitar Mangga Besar.
Kini, bangunan megah itu seolah menjadi monumen ritel lama yang kalah oleh perubahan zaman.
Sepinya pengunjung dan minimnya pembaruan membuat mal ini terasa seperti ruang privat: tenang, bersih, namun nyaris tanpa kehidupan.
“Mungkin bisa dibilang begitu, kayak
private mall
,” kata Alfan sambil tersenyum tipis.
Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, Grand Paragon Mall masih berdiri gagah. Namun di balik lantai marmernya yang berkilau, hanya suara “beep” mesin kasir yang menjadi tanda bahwa tempat ini masih bernafas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sejarah! RI Punya Terowongan Bertingkat Kereta Bawah Tanah Sedalam 28 Meter
Bisnis.com, JAKARTA — PT MRT Jakarta (Perseroda) berhasil menyelesaikan konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia pada akhir September 2025.
Melalui laman resminya, pembangunan rampung usai mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 selesai membangun terowongan kereta bawah tanah pertama dengan kedalaman mencapai 28 meter. Terowongan tersebut menghubungkan Stasiun Harmoni dan Sawah Besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Kemudian pembangunan terowongan kedua yang menghubungkan kedua stasiun tersebut pada akhir September 2025 dengan menggunakan TBM 2.
“Ini menjadi konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia. Setiap terowongan memiliki panjang sekitar 390 meter dengan diameter sekitar enam meter,” tulis MRT dalam unggahan di platform X @mrtjakarta, dikutip pada Senin (13/10/2025).
Kedua mesin bor membangun dari sisi utara Stasiun Harmoni menuju sisi selatan Stasiun Sawah Besar. TBM 1 bekerja di kedalaman 28 meter dan TBM 2 di kedalaman sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah.
PT MRT menyebut TBM 2 mulai bekerja pada Juli 2025 hingga September 2025 dan TBM 1 pada Mei 2025 hingga Agustus 2025.
Setelah menyelesaikan kedua terowongan tersebut, TBM 1 dan TBM 2 akan melanjutkan pembangunan terowongan yang menghubungkan Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar sepanjang 790 meter.
MRT merencanakan TBM 1 akan selesai membangun terowongan pada Juni 2026, sedangkan TBM 2 pada September 2026.
Pembangunan stasiun dan terowongan bertingkat ini merupakan bagian dari pekerjaan paket kontrak 202 (CP202) yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, serta terowongan bawah tanah mulai dari Harmoni hingga Mangga Besar sepanjang total 1,8 kilometer (terowongan dan stasiun).
Konstruksi yang mencapai kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah, stasiun dan terowongan Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi konstruksi stasiun dan terowongan kereta terdalam di Indonesia.
Desain terowongan dan stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar berbeda dari fase 1 dan stasiun serta terowongan MRT Jakarta lainnya di fase 2A.
Dua perbedaan utamanya, yaitu tipe terowongan dan stasiun yang bertingkat sedangkan di fase 1 dan CP201 dan CP203 sejajar. Stasiun dan terowongan bertingkat ini diperlukan karena kedua stasiun tersebut di bawah Jalan Gajah Mada (Stasiun Sawah Besar) dan Jalan Hayam Wuruk (Stasiun Mangga Besar).
Kedua stasiun tersebut nantinya memiliki empat lantai dengan fungsi yang berbeda setiap lantainya.
Di mana lantai satu sebagai beranda peron (concourse), lantai dua sebagai peron terowongan jalur ke selatan (Stasiun Lebak Bulus), lantai tiga atau mechanical level sebagai beranda peron (concourse), dan lantai empat sebagai peron terowongan menuju utara (Stasiun Kota).
Berikut Profil Stasiun MRT:
1. Stasiun Harmoni
Terdiri dari dua lantai, panjang stasiun 252 meter, lebar stasiun 16,4 meter, kedalaman 17 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki tujuh entre (empat di trotoar dan tiga terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta.
2. Stasiun Sawah Besar
Terdiri dari empat lantai, panjang stasiun 200 meter, lebar stasiun 14,1 meter, kedalaman 27 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki lima entre (empat di trotoar dan satu terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta).
3. Stasiun Mangga Besar
Terdiri dari empat lantai, panjang stasiun 220 meter, lebar stasiun 14,1 meter, kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah. Memiliki lima entre (empat di trotoar dan satu terintegrasi langsung dengan halte busway Transjakarta).
-

Stasiun MRT HI-Monas Ditarget Operasi 2027, Nyambung ke Kota 2029
Jakarta –
PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan progres pembangunan MRT Fase 2A Bundaran HI-Harmoni telah mencapai 89,57%. Ditargetkan, dari Stasiun Bundaran HI sampai Stasiun Monas dapat beroperasi pada tahun 2027 mendatang.
Progres tersebut disampaikan oleh Direktur Konstruksi Weni Maulina. Weni mengatakan, pekerjaan pembangunan Stasiun Bundaran HI, Thamrin, Monas, hingga Harmoni masuk ke dalam paket pekerjaan CP 201.
“Terkait North-South, untuk 2027 insyaallah kita akan operasikan ruas yang sampai dengan Monas,” kata Weni, dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Kemudian menyusul setelah itu, lanjut Weni, pengoperasian Stasiun Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, hingga Kota pada tahun 2029 mendatang.
Secara keseluruhan, konstruksi perpanjangan rute MRT North-South sepanjang 5,8 kilometer hingga Stasiun MRT Kota telah mencapai 53,32%. Sedangkan secara rinci, progres per paket antara lain, paket pekerjaan CP 201 dari Stasiun MRT Bundaran HI sampai Stasiun MRT Monas 89,57%.
Kemudian CP 202 dari Stasiun MRT Harmoni sampai Stasiun MRT Mangga Besar, yakni hanya 58,37%. Sedangkan untuk Stasiun MRT Mangga Besar sampai dengan Stasiun MRT Kota telah mencapai 77,84%.
Dengan dibukanya stasiun-stasiun ini, diperkirakan akan terjadi lonjakan kenaikan penumpang hingga 50 ribu orang. Angka tersebut naik menjadi 200 ribu orang per hari jika terhubung hingga Stasiun MRT Monas pada 2029.
Namun demikian, terdapat tantangan yang mesti dihadapi yakni kapasitas kereta yang masih sama. Perusahaan pun berencana akan menambah rangkaian MRT Jakarta pada 2029. Adapun jumlah rangkaian saat ini adalah 16 unit atau sama dengan 96 gerbong kereta MRT.
“2027 posisinya sampai Monas, tapi belum ada tambahan trainset jadi mungkin bisa lebih padat karena pengguna naik tapi trip nggak nambah. Saat ini pengguna MRT Dukuh Atas sehari 27 ribu, itu stasiun paling banyak pengguna dibanding lainnya di MRT,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Mega Tarigan.
(shc/hns)
-

Catat! Lokasi Layanan SIM Keliling di Jakarta Sabtu 4 Oktober
Jakarta: Buat kamu yang ingin memperpanjang masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) di akhir pekan ini bisa langsung merapat ke gerai SIM Keliling. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuka layanan SIM Keliling di lima lokasi di Jakarta pada Sabtu, 3 Oktober 2025.
Polda Metro Jaya melalui akun Twitter @tmcpoldametro, merinci layanan SIM Keliling ini dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Berikut ini lokasi SIM Keliling di Jakarta pada Sabtu, 4 Oktober 2025:
Jakarta Timur
Mall Grand Cakung (Lobby depan) di Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX No. KM.25, Ujung Menteng, Cakung
Jakarta Barat
LTC Glodok (Lobby Utama) di Jl. Hayam Wuruk No.127, Mangga Besar, Taman Sari
Mall Ciputra (Lobby Selatan) di Jl. Letjen S. Parman RT.11 RW.01, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan
Jakarta Selatan
Universitas Trilogi (Area Parkir Samping) di Jl. Duren Tiga Timur RT.06 RW.04, Pancoran
Jakarta Pusat
Kantor Pos Lapangan Banteng (Area Parkir) di Jl. Lapangan Banteng Timur No.1, Pasarbaru, Sawah Besar
Untuk biaya perpanjangan sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp 80.000,- untuk perpanjangan SIM A dan Rp 75.000,- untuk perpanjangan SIM C.
Syarat perpanjangan SIM A atau CSebelum melakukan perpanjangan masa berlaku SIM pastikan kamu sudah melengkapi dokumen berikut ini:
Asli dan Foto Kopi KTP yang masih berlaku 2 lembar,
Foto Kopi SIM lama dan SIM asli,
Tes Psikologi SIM,
Surat Keterangan Sehat.Jakarta: Buat kamu yang ingin memperpanjang masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) di akhir pekan ini bisa langsung merapat ke gerai SIM Keliling. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuka layanan SIM Keliling di lima lokasi di Jakarta pada Sabtu, 3 Oktober 2025.
Polda Metro Jaya melalui akun Twitter @tmcpoldametro, merinci layanan SIM Keliling ini dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Berikut ini lokasi SIM Keliling di Jakarta pada Sabtu, 4 Oktober 2025:
Jakarta Timur
Mall Grand Cakung (Lobby depan) di Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX No. KM.25, Ujung Menteng, Cakung
Jakarta Barat
LTC Glodok (Lobby Utama) di Jl. Hayam Wuruk No.127, Mangga Besar, Taman Sari
Mall Ciputra (Lobby Selatan) di Jl. Letjen S. Parman RT.11 RW.01, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan
Jakarta Selatan
Universitas Trilogi (Area Parkir Samping) di Jl. Duren Tiga Timur RT.06 RW.04, Pancoran
Jakarta Pusat
Kantor Pos Lapangan Banteng (Area Parkir) di Jl. Lapangan Banteng Timur No.1, Pasarbaru, Sawah Besar
Untuk biaya perpanjangan sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp 80.000,- untuk perpanjangan SIM A dan Rp 75.000,- untuk perpanjangan SIM C.
Syarat perpanjangan SIM A atau C
Sebelum melakukan perpanjangan masa berlaku SIM pastikan kamu sudah melengkapi dokumen berikut ini:
Asli dan Foto Kopi KTP yang masih berlaku 2 lembar,
Foto Kopi SIM lama dan SIM asli,
Tes Psikologi SIM,
Surat Keterangan Sehat.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RUL)
-

Gibran Minta Proyek MRT Sawah Besar Tuntas Sesuai Target
Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) Sawah Besar dipercepat penyelesaiannya.
Gibran menegaskan pemerintah pusat telah berkomitmen untuk mempercepat proses pembangunan transportasi publik yang aman, terjangkau dan mendukung seluruh mobilitas masyarakat perkotaan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan bahwa Wapres Gibran meminta agar seluruh proses konstruksi bisa berjalan sesuai jadwal dan standar yang sudah ditetapkan.
“Arahannya [Wapres agar penyelesaian proyek MRT] dapat dipastikan berjalan dengan baik,” tutur Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menirukan Gibran di Jakarta, Selasa (30/9).
Gibran juga membeberkan capaian penting yang telah dilakukan oleh MRT Jakarta di Fase 2A. Capaian tersebut, menurut Gibran yaitu keberhasilan Tunnel Boring Machine (TBM) yang bisa menembus (breakthrough) hingga Stasiun Sawah Besar.
Menurut Gibran, pencapaian ini menandai keterhubungan jalur bawah tanah antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Sawah Besar.
Gibran menjelaskan peninjauan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mempercepat pembangunan infrastruktur strategis nasional di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintah pun menargetkan transportasi publik yang lebih terintegrasi, efisien, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Seperti diketahui, MRT Jakarta Fase 2A itu akan membentang sepanjang 5,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Kota, dengan tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Pembangunan segmen Bundaran HI hingga Harmoni ditargetkan selesai pada 2027, sementara segmen Harmoni–Kota pada 2029.
/data/photo/2025/12/16/694097450d717.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693232c8cbcc7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/10/31/6904aaee4b06f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)