kab/kota: Manado

  • Toyota Kawal Siswa Makassar Ciptakan Biofuel dari Limbah Buah

    Toyota Kawal Siswa Makassar Ciptakan Biofuel dari Limbah Buah

    Jakarta

    Toyota Eco Youth ke-13 benar-benar melahirkan inovasi dan inisiatif segar yang patut diacungi jempol, serta perlu pengawalan dari ahlinya. Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 sejak tahun lalu sudah memasuki tahapan pendampingan finalis 25 besar proposal terbaik TEY oleh Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor). Setelah sebelumnya menyambangi beberapa kota diantaranya Mojokerto, Surabaya, Balikpapan dan Manado, aktivitas pendampingan melalui kunjungan langsung hari ini (Kamis/23 Januari 2025) berlangsung di Kota Makassar.

    Dalam siaran resmi yang diterima detikOto, sebagai salah satu dari 25 sekolah finalis TEY, SMAN 21 Makassar mengusung proposal berjudul “Aksi Ecology Biosimpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak.” Proposal karya siswa SMAN 21 Makassar ini berfokus pada produksi Bio-simpfuel dari limbah organik buah Simpalak (Bintaro) melalui proses fermentasi dan distilasi.

    Buah Simpalak berasal dari tanaman yang fungsinya lebih kepada tanaman peneduh dan tidak dapat konsumsi oleh makhluk hidup. Karena itu, keberadaan buah Simpalak lebih cenderung dikategorikan sebagai limbah karena banyak berjatuhan di jalan dan masyarakat tidak mengetahui cara mengolah buah tersebut selama ini. Biji buah Simpalak kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

    Selain itu. pemanfaatan buah ini juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah organik karena sisa produksi dapat dijadikan pupuk.

    “Kami berharap bimbingan, arahan dan dukungan dari Toyota Indonesia dapat makin mematangkan proyek kami dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan buah Simpalak menjadi biofuel, sebagai salah satu energi terbarukan yang ramah lingkungan,” kata salah seorang siswa SMAN 21 Makassar.

    Toyota Indonesia dijelaskan sangat mengapresiasi proposal-proposal lingkungan dari para sekolah finalis TEY ke-13 yang dilandasi ide-ide kreatif, bersifat inovatif dan sejalan dengan upaya dekarbonisasi di era transisi energi saat ini.

    Sekolah Finalis Toyota Eco Youth ke-13 Ciptakan Biofuel dari Buah Simpalak–Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam (kedua kanan) didampingi Wakil Kepala Sekolah SMAN 21 Makassar Subandi (kanan) tengah mendengar penjelasan dari tim peserta lomba lingkungan hidup Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 dari SMAN 21 Makassar terkait proposal proyek lingkungan yang mereka lombakan, saat melakukan kunjungan (Genba) ke SMAN tersebut di Makassar, Kamis (23/01). Sebagai salah satu dari 25 sekolah finalis TEY, SMAN 21 Makassar melombakan proposal berjudul “Aksi Ecology Bio-simpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak” yang fokus pada produksi Bio-simpfuel dari limbah organik buah Simpalak (Bintaro) melalui proses fermentasi dan distilasi. Foto: dok. Toyota Indonesia

    Kegiatan Genba atau pendampingan yang dilakukan ke sekolah-sekolah finalis bertujuan untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan yang dilombakan agar makin aplikatif, berguna dan bisa melibatkan peran masyarakat banyak dalam penerapannya. Tahapan ini menjadi bentuk penguatan visi misi bagi seluruh finalis peserta program TEY yang sudah memasuki usia dua dekade sejak awal kehadirannya di tahun 2005.

    “Program TEY bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kepedulian dan aksi nyata dari generasi muda terhadap lingkungan. Kami percaya bahwa dengan dukungan dan arahan yang tepat, ide-ide yang lahir dari TEY dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Melalui TEY, kami berupaya mendukung dan memfasilitasi langkah-langkah yang diambil oleh pelajar sebagai generasi muda dalam mewujudkan dekarbonisasi yang cerdas, inovatif, dan berkelanjutan di era transisi energi saat ini,” ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, saat mengunjungi SMAN 21 Makasar sebagai finalis TEY.

    Dengan mengusung tema “EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi” TEY ke-13 berfokus pada upaya generasi muda melakukan dekarbonisasi. Tidak hanya sekedar usaha menurunkan emisi, namun juga menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang-peluang baru yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.

    Upaya dekarbonisasi memerlukan sinergi semua pihak untuk meraih hasil nyata, khususnya dari generasi muda sebagai pilar utama kontributor bagi masa depan yang lebih hijau.

    “Toyota Eco Youth merupakan cerminan komitmen kami dalam mendukung generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan global. Dengan tema ‘EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi,’ kami ingin menanamkan semangat bahwa kegiatan melakukan dekarbonisasi tidak hanya berdampak menurunkan emisi karbon, tetapi juga dapat menciptakan peluang baru yang bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. Kami yakin dengan bimbingan yang tepat, ide-ide kreatif dari generasi muda dapat berkembang menjadi aksi nyata yang berdampak besar bagi keberlanjutan di era transisi energi saat ini,” Jelas Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto.

    (lth/din)

  • Konsumen Minta Pelabelan BPA Dipercepat

    Konsumen Minta Pelabelan BPA Dipercepat

    Jakarta

    Mayoritas konsumen di lima kota besar, termasuk Jakarta, Medan dan Bali, menginginkan pemerintah mempercepat implementasi pelabelan risiko senyawa kimia berbahaya Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang sebagai bentuk transparansi. Hal ini berdasarkan hasil survei dan investigasi lapangan yang dilakukan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), lembaga advokasi hak-hak konsumen berbasis di Jakarta.

    “Survei KKI mendapati hampir separuh (43,4%) dari responden survei ternyata tidak mengetahui adanya peraturan pelabelan peringatan BPA yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun setelah mendapatkan informasi terkait hal tersebut, mayoritas responden (96%) mendesak pelabelan segera diterapkan tanpa menunggu masa tenggang (grace period) 4 tahun,” kata Ketua KKI David M.L. Tobing dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).

    Menurut David, temuan tersebut perlu disikapi serius oleh berbagai pihak, terutama pemerintah dan pelaku usaha industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Apalagi mempertimbangkan dampak paparan BPA bagi kesehatan masyarakat.

    “Mewakili suara konsumen, KKI mendesak pemerintah mempercepat implementasi pelabelan BPA. Menurut kami, tak perlu menunggu sampai 2028. Toh BPA adalah ancaman nyata bagi kesehatan publik dan pelabelan merupakan bentuk transparansi sekaligus pendidikan terbaik untuk konsumen,” ujarnya.

    Seperti diketahui pada April 2024 BPOM resmi mengharuskan industri AMDK memasang label peringatan risiko BPA pada semua galon polikarbonat, galon dari jenis plastik keras yang paling jamak di pasaran, selambat-lambatnya April 2028.

    Regulasi itu menyusul temuan lapangan BPOM selama dua tahun berturut-turut yang menunjukkan kontaminasi BPA pada galon bermerek di sejumlah provinsi, termasuk Jakarta, Bandung dan Medan, telah melewati ambang batas berbahaya.

    David menjelaskan riset KKI awalnya dipicu oleh fenomena maraknya perdebatan di media massa dan media sosial terkait risiko BPA pada kesehatan publik.

    “Kami di KKI sampai terheran-heran bagaimana bisa muncul banjir opini yang seolah ingin mengesankan tak ada yang perlu dicemaskan dari paparan BPA yang bersumber dari plastik kemasan pangan, termasuk galon air minum bermerek,” kata David.

    Padahal, kata dia, terdapat ratusan penelitian ilmiah kredibel yang menunjukkan risiko kesehatan dari paparan BPA terhadap tubuh manusia. Riset di berbagai negara menunjukkan paparan BPA pada tubuh berkorelasi dengan gangguan sistem reproduksi, penyakit kadiovaskular, kanker, penyakit ginjal, hingga memicu gangguan tumbuh kembang pada anak.

    Sementara itu, otoritas keamanan pangan di berbagai negara juga telah mengeluarkan beragam kebijakan untuk mencegah risiko paparan BPA pada kesehatan konsumen.

    “Bukti terbarunya bisa dilihat dari kebijakan Uni Eropa yang melarang total penggunaan BPA sebagai zat kontak pangan per 1 Januari 2025,” kata David.

    Dia pun mendesak pemerintah agar menggencarkan edukasi publik terkait risiko BPA pada galon polikarbonat. Hal ini dilakukan demi meningkatkan transparansi dan perlindungan konsumen.

    “KKI sendiri berharap hasil survei dan investigasi ini dapat memberikan pandangan yang lebih jelas kepada publik mengenai urgensi penanganan persoalan BPA dalam kemasan galon guna ulang,” kata David.

    Sebagai informasi, survei KKI dilakukan selama kurun waktu Oktober-Desember 2024, dengan melibatkan 495 responden dari lima kota besar, yakni Jakarta, Medan, Bali, Banjarmasin, dan Manado. Survei dibarengi dengan investigasi lapangan atas 31 objek usaha, termasuk agen distributor, truk pengangkutan, rumah tangga dan depot isi ulang.

    (anl/ega)

  • Kenapa Saat Imlek Hampir Selalu Hujan? Begini Penjelasannya

    Kenapa Saat Imlek Hampir Selalu Hujan? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Saat ini masyarakat keturunan etnis Tionghoa tengah menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025. Sudah menjadi kepercayaan mereka bahwa hujan saat Imlek akan membawa keberuntungan bagi mereka.

    Pada kenyataannya, hujan memang hampir selalu terjadi ketika Imlek. Bagaimana penjelasan ilmiahnya?

    Hujan Saat Imlek

    Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko, menjelaskan Imlek tahun baru China selalu jatuh di bulan Januari atau Februari. Sementara bulan tersebut termasuk dalam musim penghujan.

    “Di Indonesia, Imlek biasanya jatuh pada bulan Januari-Februari. Pada Januari ini merupakan periode puncak musim hujan,” kata Iis saat dihubungi detikcom, Rabu (22/1/2025).

    Letak geografis Indonesia yang dilewati garis ekuator juga menjadi penyebab Indonesia mengalami hujan pada bulan Januari. Hal ini bisa berbeda dengan negara lain di belahan bumi lain yang mungkin mengalami musim salju atau kering.

    “Karena Indonesia dilewati garis ekuator atau khatulistiwa, maka potensi hujan hampir ada sepanjang tahun. Intensitas hujan akan semakin bertambah seiring semakin dekat dengan pergerakan matahari,” ujar Iis.

    Prakiraan Cuaca Imlek 2025

    Imlek yang jatuh pada akhir Januari 2025 ini tentu memiliki potensi hujan seperti tahun-tahun sebelumnya, karena bulan ini memang puncak dari musim penghujan. Namun bagaimana prakiraan cuaca Imlek 2025 menurut prediksi BMKG?

    BMKG secara rutin merilis prospek cuaca mingguan. Data terbaru di situs BMKG yang dirilis adalah untuk periode 21-27 Januari 2025. Secara umum, sejumlah wilayah di Indonesia akan diguyur hujan sedang hingga lebat sepekan ke depan.

    Prediksi Periode 21-23 Januari 2025

    Berikut daerah-daerah yang diperkirakan mengalami hujan hingga angin kencang pada periode 21-23 Januari 2025:

    Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Barat, Kep. Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.Potensi Angin Kencang: Bengkulu dan Kep. Riau.

    Prediksi Periode 24-27 Januari 2025

    Berikut daerah-daerah yang diperkirakan mengalami hujan hingga angin kencang pada periode 24-27 Januari 2025:

    Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jakarta, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Barat, Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.Hujan Sangat Lebat-Ekstrem: Lampung dan Jawa Tengah.Potensi Angin Kencang: NihilPrakiraan Cuaca di Kota Tujuan Wisata Imlek

    Berikut ini prakiraan cuaca BMKG pada 29 Januari 2025 untuk beberapa daerah yang biasa menjadi destinasi wisata saat Imlek:

    DKI Jakarta: hujan ringan-hujan petir (suhu 23-29°C)Bogor: hujan ringan (suhu 23-27°C)Solo: udara kabur (suhu 23-26°C)Semarang: hujan ringan (suhu 24-26°C)Singkawang: udara kabur (suhu 23-27°C)Palembang: hujan ringan (suhu 23-28°C)Batam: hujan ringan (suhu 25-29°C)Manado: hujan ringan (suhu 24-27°C)

    Nah, sekarang detikers tahu kan, hujan memang umum terjadi di Indonesia saat Imlek karena bulan Januari adalah puncak dari musim penghujan. Jika detikers berencana menikmati malam Imlek, jangan lupa bawa payung, ya!

    (bai/row)

  • Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Mendominasi di Berbagai Kota Besar Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan terus mendominasi mayoritas cuaca kota besar di wilayah Indonesia pada Kamis (23/1/2025) ini. Prakirawan BMKG, Sentia Arianti, menyebutkan hujan akan terjadi di berbagai wilayah mulai dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga timur. 

    Berikut perincian prakiraan cuaca kota besar di Indonesia:

    Sumatera

    -Berawan tebal: Jambi, Pekanbaru.

    -Hujan ringan: Banda Aceh, Medan, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang.

    -Hujan sedang: Padang.

    -Hujan petir: Tanjung Pinang, Bandar Lampung.

    Jawa

    -Hujan ringan: Serang, Semarang, Yogyakarta.

    -Hujan petir: Jakarta, Bandung, Surabaya.

    Kalimantan

    -Hujan ringan: Banjarmasin, Samarinda.

    -Hujan sedang: Pontianak.

    -Hujan petir: Tanjung Selor, Palangkaraya.

    Sulawesi

    -Berawan tebal: Gorontalo.

    -Hujan ringan: Manado, Makassar, Palu.

    -Hujan lebat: Mamuju.

    -Hujan petir: Kendari.

    Wilayah Indonesia Timur

    -Hujan ringan: Ternate, Ambon, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya.

    -Hujan sedang: Sorong, Nabire.

    – Hujan petir: Merauke.

    Dengan mengeluarkan prakiraan cuaca kota besar di Indonesia ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan petir di beberapa wilayah, terutama di daerah yang rawan banjir atau tanah longsor.

  • Pantas Kholid Nelayan Tak Takut Meski Diancam Dalang Pagar Laut Tangerang, SHM Terbit di Era Jokowi

    Pantas Kholid Nelayan Tak Takut Meski Diancam Dalang Pagar Laut Tangerang, SHM Terbit di Era Jokowi

    TRIBUNJATIM.COM – Nelayan bernama Kholid yang belakangan viral itu tak takut meski diancam.

    Pantas saja Kholid tak pernah merasa takut, hal itu karena nyalinya yang besar.

    Kholid nelayan Pulau Cangkir rupanya memiliki nyali besar membongkar dalang pagar laut Tangerang.

    Kholid tak gentar bicara keras tentang dalang pagar laut Tangerang.

    Padahal ia juga sudah menerima ancaman dari orang tak dikenal.

    Dia bahkan berani menantang bakal mengerahkan warga Banten melawan dalang pagar laut Tangerang.

    Pagar laut Tangerang sepanjang 30 kilometer ini memang menjadi polemik.

    Kholid curiga, pagar laut Tangerang diperuntukan untuk dijual lagi.

    “Ini kan ada tanah-tanah kalau dilihat dari atas, ini tambaknya, kemudian dibuat suratnya, kalau udah dibuat suratnya terus dijual, penampungnya siapa ?” kata Kholid saat diwawancara TvOne, seperti dipantau TribunJatim.com via Tribun Bogor, Rabu (22/1/2025).

    Kholid mengungkap dalang pagar laut Tangerang ini adalah PIK 2.

    Ia menekankan ketika sudah mengetahui dalang pagar laut Tangerang, mestinya pemerinta bergerak memberi sanksi.

    “Kalau sudah menjadi informasi harusnya negara hadir dong. Buktinya kenyataannya (tidak ditindak),” kata Kholid.

    Kholid bersama nelayan lain juga bukan hanya tinggal diam.

    Sejak 5 bulan lalu mereka sudah melaporkan pagar laut Tangerang.

    Sosok nelayan Kholid tegas menolak pagar laut di Tangerang (YouTube/Indonesian Lawyers Club)

    “ke DKP provinsi sudah, responnya ‘iya kami sudah tahu’, sudah sidak. Ini adalah melanggar,” kata Kholid.

    Kholid menganggap negara justru tak berdaya dalam menegakkan aturan pada dalang pagar laut Tangerang.

    “Seperti negara sudah dicaplok korporasi, takut amat gitu. Sudah jelas ini pelanggaran kok masih disegel-segel,” katanya.

    Tindakan itu berbeda jauh dengan nelayan bila melakukan pelanggaran di laut. 

    “Namanya nelayan itu ya salah sedikti aja di laut itu udah ditangkap. Ketika ini kaitannya dengan pemodal besar lah ini koh seperti takut-takut. Cari apa lagi ? sudah jelas melanggar, tangkap, cabut,” kata Kholid.

    Ia bahkan menantang dalang pagar laut Tangerang karena tak mau diperbudak.

    “Saya begini marah emosi, hampura yah. Saya tidak ingin dikelola korporasi. Kalau saya dikelola korporasi sampai kiamat kita akan miskin terus, modelnya ya begini, bikin miskin,” katanya.

    “Kalau negara gak berani ngelawan, saya yang akan ngelawan. Dan saya akan pimpin masyarakat Banten untuk melawan korporasi itu, sudah siap, saya nyatakan ini,” tambah Kholid.

    Bicara keras Kholid bukan tanpa resiko.

    Kholid, nelayan yang disorot karena wawasan dan cakap bicara di ILC (Kolase Tribunnews)

    Dia mengaku sering menerima intimidasi dan ancaman dari orang tak dikenal.

    “Intimidasi mah sering, setiap shooting pasti ada yang telepon,” katanya.

    Dalam ancamannya, Kholid diminta untuk tak banyak bicara tentang pagar laut Tangerang.

    “Udah lah jangan ngurusin hal itu, itu urusan orang gede, orang kecil gak usah ikut-ikutan,” kata Kholid menirukan ucapan orang.

    Bahkan ada juga yang sudah menyinggung anak dan istrinya.

    “Kalau ancaman ke saya nomor telepon baru, ‘dengan siapa nih ?’, kamu gak perlu kenal. kamu jangan macam-macam ngomong urusan pagar laut segala macam, urusan pengurugan tanah, kamu bisa bahaya kamu, kasihan anak istri kamu’,” kata Kholid.

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa pagar laut Tangerang sebagai proyek reklamasi alami.

    Menurutnya Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelidiki dalang pagar laut Tangerang sepanjang 30,16 kilometer.

    Ia menjelaskan tujuan pagar laut untuk menahan pasir sedimentasi yang dibawa ombak.

    Seiring berjalannya waktu, pasir itu akan menumpuk hingga membentuk daratan.

    “Semakin lama, semakin naik. kalau ada ombak datang, begitu ombak surut, dia ketahan, sedimentasinya ketahan. Boleh dibilang seperti reklamasi yang alami,” katanya.

    TNI Angkatan Laut membongkar pagar laut yang terbentang di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

    Siapa sebenarnya Kholid?

    Kholid merupakan seorang nelayan dari Desa Kronjo, Kecamatan Pontang, Serang, Provinsi Banten.

    Dia merupakan nelayan yang menyuarakan secara keras terkait keberadaan pagar laut. 

    Dia hadir di acara Indonesian Lawyer Club (ILC) untuk menjadi salah satu pihak yang menyuarakan pendapatnya terkait kontroversi pagar laut.

    Penampilannya saat itu lah, Kholid membuat orang terperangah karena kecakapan wawasannya saat berbicara.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, Kholid mengaku sempat ditelpon oleh seorang meminta untuk tidak mengurusi masalah di Tangerang.

    Tak membuatnya ciut, hal itu Kholid ungkap secara blak-blakan dalam acara ILC tersebut.

    Berikut beberapa komentar netizen usai videonya viral di media sosial.

    “Bukan orang sembarangan bapak ini”

    “Selamanya Buku adalah jendela dunia”

    “Ketahuan kalo rajin baca buku. Nalarnya jalan. Berpikirnya kritis. Kalo malas baca buku jadi….. *silakan isi sendiri*”

    “Berasa di kuliahin sama Seorang Insinyur”

    “Si bapak ini suka baca buku bkn komik”

    Nelayan Kholid dan pagar laut di perairan Tangerang. (Tribun Jakarta/Instagram.com)

    Video nelayan Kholid saat berbicara di ILC pun beredar hingga viral dibagikan oleh berbagai akun media sosial.

    Kini, kecakapannya saat berbicara menuai pujian dari banyak orang.

    Dalam video yang beredar salah satunya diunggah oleh akun @undercover.id, Minggu (19/1/2025), Kholid hadir dalam sebuah acara debat terkait pagar laut.

    Saat Kholid berbicara itu lah menjadi momen Kholid sebagai nelayan disorot.

     Berikut isi ucapan Kholid Nelayan yang viral di media sosial.

    “Saya sempat baca buku namanya itu logika penjajah karangan Yaimidi. Yaimidi itu adalah seorang orang tua di Banten yang sempet bikin buku Logika Penjajah. 

    Salah satu di dalam buku Logika Penjajah itu percis dengan apa yang dikatakan si penelepon tadi ke saya, ‘hey Kholid kamu orang Serang, orang Pontang, nggak boleh ngurusin Tangerang.’

    Padahal kalau menurut saya sebagai nelayan harusnya mempunyai pandangan tidak boleh parsial. Nah ciri-ciri penjajah itu yang mempunyai pandangan parsial, sampai tingkatannya kita nggak boleh nolongin tetangga kita yang sedang kelaparan atau tetangga kita yang sedang dijajah.

    Begitu juga di laut, kalau orang laut itu hakikatnya, ketika Tangerang menangis ya orang Serang juga harus menangis. Ketika Rempang menangis, ya orang Serang juga harus menangis, harus cepet sakit. 

    Ketika pesisir Manado utara menjerit, ya orang Serang juga harus menjerit. Artinya Ketika saya ngomong, bahwa ini adalah dampak yang sangat berbahaya buat kami sebagai nelayan dan petani.

    Justru ketika saya melihat kejadian-kejadian di laut, pemagaran laut, tanah diurug, kali diurug, ya saya bilang tadi, saya ini seperti dikelola oleh orang-orang yang kerangka berpikirnya cacat.”

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Gelombang Kelvin Mampir di Sulut, Apa Dampaknya Sepekan ke Depan?

    Gelombang Kelvin Mampir di Sulut, Apa Dampaknya Sepekan ke Depan?

    Liputan6.com, Manado – Dalam 7 hari ke depan, sejumlah daerah di Provinsi Sulut diprediksi bakal dilanda cuaca ekstrem. Salah satu pemicunya adalah karena daerah di ujung utara Sulawesi itu dilewati Gelombang Kelvin.

    “Peringatan dini 7 harian Provinsi Sulut ini berlaku sejak Senin 20 Januari hingga Minggu 26 Januari 2025,” ungkap Koordinator Bidang Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Y Lasut pada, Minggu (19/1/2025) malam.

    Astrid memaparkan, wilayah Sulut dilewati oleh Gelombang Kelvin yang berkontribusi dalam proses pembentukan awan-awan hujan dan konvektif. Gelombang Low Frequency bergerak melewati wilayah Sulut mempengaruhi kondisi labilitas udara, sehingga mendukung aktivitas konvektif akibat udara yang bersifat labil.

    “Anomali OLR bernilai negatif menunjukan banyaknya tutupan awan di wilayah Sulut,” tuturnya.

    Nilai anomali SST di rentang 0.5 – 3.1 °C menunjukkan penambahan massa uap air di sekitarLaut Sulawesi, Teluk Tomini, dan Laut Maluku.Terdapat daerah potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulut akibat adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi.

    “Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Sulut,” ujarnya.

    Dia mengungkapkan, pada Senin (20/1/2025), potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi di Manado, Tomohon, Kotamobagu, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan. Selanjutnya juga di Minahasa Tenggara, Bolmong, Bolmong Utara, dan Bolmong Selatan.

    “Pada Selasa 21 Januari 2025, kondisi serupa terjadi di Manado, Bitung, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Sitaro, Sangihe, dan Talaud,” papar Astrid.

    Selanjutnya pada, Rabu (22/1/2025), kondisi serupa berpotensi terjadi di Manado, Bitung, Tomohon, Kotamobagu, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara. Selanjutnya di Bolmong, Bolmong Timur, Bolmong Selatan, Sitaro, dan Sangihe.

    “Untuk Kamis 23 Januari 2025, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi di seluruh daerah 15 kabupaten dan kota di Sulut,” ujarnya.  

    Hari berikutnya, daerah Bitung, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Bolmong Timur, dan Sitaro yang diprediksi bakal dilanda cuaca ektrem.

    Selanjutnya pada, Sabtu (25/1/2025), seluruh wilayah Sulut diprediksi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

    “Pada Minggu 26 Januari 2025, kondisi yang sama diprediksi terjadi di Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Timur, Bolmong Selatan, dan Sitaro,” papar Astrid.

     

    Heboh Hujan Es di Gumelar dan Pekuncen Banyumas

  • Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, "Fosil Hidup" yang Langka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Januari 2025

    Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, "Fosil Hidup" yang Langka Regional 22 Januari 2025

    Kisah Nelayan Gorontalo Tangkap Ikan Purba Coelacanth, “Fosil Hidup” yang Langka
    Tim Redaksi
    GORONTALO, KOMPAS.com
    – Seorang nelayan asal Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bernama Oskar Kaluku (60), menemukan seekor ikan purba Coelacanth di perairan utara Gorontalo.
    Ikan tersebut memiliki panjang sekitar 1 meter dan berat 41 kilogram.
    Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, menjelaskan bahwa Oskar menangkap ikan tersebut saat melaut belum lama ini.
    Oskar, yang melaut bersama saudaranya, Husain Kaluku, menggunakan perahu kayu kecil untuk menangkap ikan seperti biasanya.
    Namun tiba-toba saja,
    ikan Coelacanth
    itu mendekat ke perahu Oskar. 
    “Ikan ini yang mendekati perahu, lalu Oskar menangkapnya dengan gancu,” ujar Isnain pada Rabu (22/1/2025).
    Berbeda dari biasanya, Oskar pulang lebih awal setelah menangkap ikan besar yang bentuknya tidak biasa itu.
    Ia kemudian meletakkan ikan tersebut di depan rumah Husain untuk dijual.
    Penemuan ikan ini langsung menarik perhatian warga karena bentuknya yang unik, terutama sirip yang menyerupai kaki.
    Banyak warga mengambil foto dan video ikan tersebut, lalu mengunggahnya ke media sosial.
    “Unggahan ikan ini di media sosial hingga informasinya sampai ke salah satu dosen di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Setelah mereka telusuri dan berkomunikasi, ikan tersebut dibawa ke Manado,” ungkap Isnain.
    Isnain mengaku tidak mengetahui nama lokal ikan tersebut karena bentuknya sangat jarang terlihat oleh nelayan setempat.
    Ikan Coelacanth
    termasuk jenis Latimeria menadoensis, berbeda dengan Latimeria chalumnae yang ditemukan di perairan Kepulauan Komoro, Afrika Timur.
    Coelacanth dianggap sebagai “fosil hidup” karena awalnya hanya diketahui dari fosil sebelum ditemukan hidup di laut.
    Ikan ini hidup di kedalaman lebih dari 100 meter dalam cerukan atau gua vulkanik dan aktif pada malam hari.
    Di Indonesia, penemuan Coelacanth pertama kali menggemparkan dunia pada 1997 di Pasar Jengki, Manado.
    Penemuan Coelacanth oleh Oskar Kaluku ini kembali membuktikan bahwa perairan Indonesia menjadi salah satu habitat alami ikan purba yang masih bertahan hingga saat ini.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sentilan Iwan Fals saat Konser di Manado: Apa Bunaken Masih Bersih?

    Sentilan Iwan Fals saat Konser di Manado: Apa Bunaken Masih Bersih?

    Liputan6.com, Manado – Musisi legendaris Indonesia Iwan Fals tampil memukau di hadapan puluhan ribu warga Manado dalam konsernya yang digelar, Sabtu (18/1/2025), di Lapangan KONI Sario, Kota Manado, Sulut.

    Iwan Fals masih menjadi magnet bagi penggemar musik tanah air, termasuk di Sulut. Ini terlihat dari konsernya yang dipadati puluhan ribu penggemarnya yang datang dari berbagai daerah di Sulut, bahkan Gorontalo.

    “Ini bukti Iwan Fals dikagumi pencinta musik dari berbagai generasi,” ujar Mikael Labaro, warga Kecamatan Malalayang, Kota Manado yang datang bersama rekan-rekannya, Rio Luntungan dan Meikel Pontolondo. 

    Pantauan Liputan6.com di lokasi konser, penggemar yang datang memang dari berbagai generasi. Mulai dari yang berusia di atas 50-an tahun, hingga kalangan Anak Baru Gede (ABG).

    “Saya kepingin lagi ke Bunaken, apa Bunaken masih bersih? Tahun 2019 saya pernah ditraktir teman menyelam di sana,” tutur musisi berusia 64 tahun yang lagu-lagunya sarat dengan kritik sosial dan pelestarian lingkungan itu saat menyapa warga Manado.

    Iwan Fals kemudian mengajak warga Manado untuk bersama menjaga kelestarian alam, menjaga hutan dan laut. Dia juga berpesan pada anak-anak muda untuk terus berkarya demi kelestarian lingkungan.

    “Mari kita jaga laut. Anak-anak muda, OI (Orang Indonesia), jangan berhenti berkarya menjaga lingkungan,” tuturnya.

    Meski sempat diguyur hujan, konser yang dimulai sekitar pukul 20.30 Wita itu, tetap semarak. Iwan Fals memulai dengan lagu-lagu bertema lingkungan, dilanjutkan dengan kritik sosial, hingga bertema asmara.

    Lagu-lagu andalannya seperti Ujung Aspal Pondok Gede, Aku Bukan Pilihan, Mata Indah Bola Pingpong, dan Pesawat Tempur, mampu menghipnotis warga untuk tetap bertahan hingga pukul 22.30 Wita saat konser usai.

     

    Detik-Detik 7 Bocah Terseret Ombak Ganas Pantai Suwuk Kebumen, 2 Hilang

  • Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa

    Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa

    Liputan6.com, Gorontalo – Jika Anda sedang berkunjung ke Gorontalo, salah satu kuliner khas yang wajib dicoba adalah ayam lalapan kampung.

    Berbeda dengan lalapan pada umumnya, ayam lalapan kampung Gorontalo menawarkan cita rasa unik yang kaya rempah dan menggugah selera.

    Dengan pilihan sambal roa atau sambal terasi yang pedas menggigit, hidangan ini menjadi favorit banyak warga lokal maupun wisatawan.

    Yang membuat ayam lalapan ini berbeda adalah penggunaan ayam kampung sebagai bahan utamanya.

    Daging ayam kampung dikenal lebih kenyal namun tetap lembut, memberikan pengalaman makan yang lebih nikmat dibandingkan ayam pedaging yang biasa digunakan pada lalapan di daerah lain.

    “Daging ayam kampung Gorontalo lebih terasa alami dan tidak terlalu lembek seperti ayam pedaging. Saat dimakan, bumbunya lebih meresap,” kata Andri Usman, seorang pengunjung asal Manado.

    Sebagai pelengkap, sambal yang disajikan pun khas. Pilihan sambal roa, yang berbahan dasar ikan roa asap, memberikan sensasi rasa pedas dan aroma khas laut.

    Sedangkan sambal terasi dengan sentuhan khas Gorontalo menyajikan rasa gurih dan aroma rempah yang kuat.

    Rini, seorang penjual ayam lalapan kampung di Gorontalo, menjelaskan bahwa rahasia kelezatan ayam ini terletak pada proses marinasi menggunakan rempah asli Gorontalo seperti lengkuas, kunyit, serai, dan daun jeruk.

    “Kami rendam ayam kampungnya semalaman supaya bumbunya benar-benar meresap. Setelah itu, ayam dibakar di atas bara arang kelapa supaya aromanya makin harum,” tutur Rini.

    Ia menambahkan, sambal roa yang digunakan pun diolah sendiri dari ikan roa yang diasap langsung di Gorontalo.

    “Kita pilih ikan roa segar dari nelayan lokal, jadi rasa sambalnya otentik,” tambahnya.

    Anto, seorang warga Gorontalo yang kerap menikmati ayam lalapan ini, mengatakan bahwa cita rasa hidangan ini membuatnya selalu rindu kampung halaman.

    “Setiap makan ayam lalapan ini, saya merasa seperti kembali ke masa kecil. Rasanya memang beda. Ayamnya kenyal dan bumbunya benar-benar terasa rempahnya,” ujarnya.

    Bagi kalian yang ingin mencicipi ayam lalapan kampung khas Gorontalo, hidangan ini bisa ditemukan di berbagai rumah makan tradisional di sekitar kota.

    Dengan harga yang terjangkau, sajian ini memberikan pengalaman kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengenalkan kekayaan budaya kuliner Gorontalo.

    Jadi, kapan Anda ingin mencicipi nikmatnya ayam lalapan kampung khas Gorontalo? Jangan lupa pilih sambal roa atau terasi sesuai selera kalian

    Pecel lele adalah makanan khas Jawa Timur. Lele yang digoreng dan disajikan dengan sayur lalap ini sangat mengunggah selera. Konon katanya, bila anda orang Lamongan asli, maka anda pantang makan lele. Mengapa? Tonton saja video satu ini.

  • BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 20 Januari 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Senin. Prakirawan BMKG Rira A Damanik pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan di wilayah Sumatra cuaca diprakirakan berawan tebal di Pekanbaru, sedangkan hujan ringan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, dan Padang.

    “Masih di wilayah Sumatra, berpotensi udara kabur di Palembang, berawan tebal di Jambi, hujan ringan di Pangkal Pinang, serta waspadai hujan petir di wilayah Bengkulu dan Bandar Lampung,” katanya.

    Beralih ke Pulau Jawa, cuaca diprakirakan hujan ringan di wilayah Serang, Bandung, dan Surabaya. Sementara hujan sedang diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Kemudian di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, terdapat potensi hujan ringan di Mataram, serta hujan sedang di wilayah Denpasar dan Kupang.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Banjarmasin, Palangkaraya, dan Samarinda.

    “Waspadai potensi hujan petir di Pontianak dan Tanjung Selor,” ujar dia.

    Beranjak ke Pulau Sulawesi, terdapat potensi hujan ringan di Kota Makassar dan Gorontalo.

    “Hujan sedang diprakirakan terjadi di Palu dan Kendari, serta hujan lebat di Mamuju. Waspadai potensi hujan petir di Manado,” tuturnya.

    Selanjutnya di wilayah Indonesia bagian Timur, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Ambon, Sorong, dan Manokwari.

    “Kemudian hujan sedang di daerah Ternate, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura, serta waspadai hujan disertai petir di wilayah Merauke,” ucapnya.

    Rira juga mengingatkan masyarakat waspada adanya potensi banjir rob di pesisir wilayah Jawa Tengah.

    Sumber : Antara