kab/kota: Manado

  • Cuaca Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diprakirakan Hujan Ringan hingga Lebat

    Cuaca Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diprakirakan Hujan Ringan hingga Lebat

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan  cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia akan turun hujan ringan hingga hujan lebat disertai petir pada Senin (27/1.2025). 

    Prakirawati BMKG Azhari Putri Cempaka menyebutkan hujan ringan dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diperkirakan terjadi di beberapa kota besar, seperti Banda Aceh, Pekanbaru, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Palangka Raya, Palu, Gorontalo, Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, dan Ambon.

    Hujan berintensitas sedang dengan curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam, diprakirakan mengguyur Kota Medan, Pontianak, Makassar, dan Nabire.

    Sementara itu, hujan deras dengan curah hujan lebih dari 50 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Mamuju. Cuaca di sejumlah kota besar di Indonesia lainnya, seperti Tanjung Pinang, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, Bandung, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Samarinda, Kendari, Manado, Ternate, Sorong, dan Merauke, diperkirakan mengalami hujan disertai petir.

    Untuk Kota Padang di Sumatera Barat, cuaca diprediksi berawan hingga berkabut sepanjang hari, dengan suhu udara berkisar antara 22–29 derajat celsius.

    “Potensi cuaca hujan yang hampir merata di sebagian besar wilayah Indonesia ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan Samudra Hindia selatan Bali dan Laut Arafura selatan Papua menjadi salah satu faktor utama,” jelas Azhari dilansir dari Antara.

    Menurutnya, sirkulasi siklonik tersebut menciptakan daerah perlambatan angin yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa hingga Arafura, serta dari Samudra Hindia barat Lampung hingga Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

    “Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan serta gelombang laut tinggi di wilayah dengan tekanan udara rendah,” tambah Azhari.

    BMKG juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku transportasi laut, untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter. Potensi ini dipicu oleh kecepatan angin lebih dari 25 knot di beberapa wilayah perairan, seperti Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, dan Laut Filipina.

    Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca di sejumlah kota besar di Indonesia melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

  • BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar di Indonesia diguyur hujan

    BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar di Indonesia diguyur hujan

    Arsip foto – Sejumlah kendaraan menembus hujan lebat. (ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)

    BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar di Indonesia diguyur hujan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 26 Januari 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia pada Minggu, berpotensi diguyur hujan. 

    “Di wilayah Jawa, pada umumnya hujan ringan hingga sedang seperti Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya,” kata Prakirawan BMKG Andika F. Hapsari dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta.  

    Adapun di wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Palembang dan Pangkal Pinang. Sementara Padang dan Bengkulu diprakirakan berawan tebal. Jambi dan Bandar Lampung diprakirakan hujan lebat dengan intensitas tinggi disertai petir.  

    “Di wilayah Denpasar dan Mataram diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Kupang diperkirakan hujan lebat,” kata dia.  

    Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kalimantan cuaca pada umumnya berpotensi turun hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang di Pontianak, Palangka Raya, Tanjung Selor dan Banjarmasin. Sementara Samarinda hujan dengan intensitas ringan.  Berpindah ke wilayah Sulawesi, lanjutnya, wilayah Mamuju, Manado, Makassar dan Kendari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara Gorontalo, dan Palu diprakirakan diguyur hujan lebat disertai petir.

    Di wilayah Indonesia Timur, kata dia, secara umum diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang seperti di Sorong, Nabire, Ambon, Jayawijaya, Manokwari, dan Jayawijaya berpotensi hujan ringan hingga sedang. Sedangkan Merauke dan Ternate berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang. Jayapura diprakirakan berkabut/asap.

    “Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu

    BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 25 Januari 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI memprakirakan hujan bakal mengguyur hampir seluruh kota besar di Indonesia pada Sabtu. Melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Sabtu, Prakirawati BMKG Satriana Roguna memaparkan potensi hujan ringan terdapat di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang.

    “Waspadai adanya potensi hujan petir di wilayah Tanjung Pinang,” katanya.

    Masih di Sumatera, kata Satriana, hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Jambi dan Pangkal Pinang. Adapun untuk hujan sedang diprakirakan terjadi di Bengkulu, serta hujan disertai petir di Palembang dan Bandar Lampung. Di Jawa, lanjutnya, hujan ringan diprakirakan mengguyur Jakarta, Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Adapun untuk Bandung, diprakirakan terjadi hujan sedang.

    “Beralih ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan terjadi hujan ringan di wilayah Mataram dan Kupang, sedangkan di wilayah Denpasar diprakirakan terjadi hujan sedang,” ujarnya.

    Di Kalimantan, kata Satriana, hujan sedang diprakirakan mengguyur Samarinda. Adapun hujan disertai petir diprakirakan mengguyur Pontianak, Tanjung Selor, Palangkaraya dan Banjarmasin. Di Sulawesi, hujan ringan diprakirakan terjadi di Makassar, Palu, dan Gorontalo. Sementara hujan sedang diprakirakan turun di Manado, serta hujan disertai petir di Mamuju dan Kendari.

    Sementara untuk wilayah Timur Indonesia, di Jayapura diprakirakan berkabut, serta hujan ringan diprakirakan akan mengguyur Ternate, Ambon, Manokwari, dan Nabire.

    “Wilayah Jayawijaya, diprakirakan hujan sedang, serta waspadai adanya potensi hujan yang dapat disertai dengan petir di wilayah Sorong dan Merauke,” paparnya.

    Satriana mengingatkan kepada masyarakat bahwa informasi tersebut merupakan gambaran umum terkait cuaca hari ini. Adapun informasi terkini terkait cuaca dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG atau laman web resmi di bmkg.go.id.

    Sumber : Antara

  • Abrasi Hantam Pesisir Jawa, Daratan Seluas 579 Hektare di Kabupaten Tangerang Hilang

    Abrasi Hantam Pesisir Jawa, Daratan Seluas 579 Hektare di Kabupaten Tangerang Hilang

    loading…

    Bangunan berada di tengah laut akibat abrasi di wilayah pesisir Jakarta Utara. Foto/SindoNews

    TANGERANG – Pesisir merupakan wilayah yang seringkali rawan terhadap bencana banjir, abrasi , penurunan tanah serta intrusi air laut. Beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang rawan terhadap bencana tersebut meliputi pantura Jawa, Lampung, Palembang, Aceh, Sumatera Barat, Manado, Minahasa, dan Pulau Sumbawa.

    Problem tersebut telah mencapai tahapan kritis, karena banyak lahan produktif yang hilang akibat abrasi. Salah satu dampak nyata terjadinya abrasi berada di pesisir tangerang tepatnya di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

    Rudianto (35) Ketua RT 06 Kejaron 11, Desa Kohod, mengungkap, bagaimana batas empang, yang dulu menjadi pemisah antara daratan dan lautan, kini telah tergerus. Rumah serta empang milik warga yang dulunya berdiri kokoh tak jauh dari tepi pantai kini harus berpindah jauh dari bibir laut, menjauh dari ancaman air yang semakin mendekat.

    “Kalau empang sih memang dulu batasnya, kalau nggak salah, itu yang ada patokannya tuh di sana (menunjuk tumpukan bambu), yang paling tengah tuh. Itu empang,” kata Rudianto, Sabtu (15/1/2025).

    Memang, sejak 2000-an, air laut mulai merangsek lebih jauh ke daratan, bahkan mengancam keberadaan empang yang dulunya menjadi tumpuan hidup sebagian warga. Ridoamtp masih mengingat betul perubahan daratan pinggir laut yang kini telah berubah menjadi air laut sepenuhnya. Hampir 1 kilometer yang dahulu daratan, kini telah menjadi perairan. “Air sudah mulai ke sini, karena abrasi dekat empang itu,” ucapnya.

    Perubahan ini pun membuat sebagian besar warga yang memiliki empang memilih untuk tidak lagi merawatnya, karena merasa usaha itu sia-sia jika nantinya harus digusur oleh air laut yang terus bergerak maju.

    Desa Kohod kini menjadi saksi bisu dari dampak abrasi laut yang semakin menghantui kehidupan warga setempat. Dulu, wilayah ini adalah rumah bagi banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya pada laut dan empang, namun kini mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa tanah yang mereka huni semakin tergerus oleh waktu dan alam.

    Abrasi di pesisir Tangerang ternyata sudah lama terjadi. Pemerintah Kabupaten Tangerang mencatat sejak 1995-2015, lebih kurang 579 hektare lahan alias tanah daratan hilang akibat abrasi. Banyak faktor yang mengakibatkan abrasi, di antaranya pembukaan lahan hutan mangrove untuk dijadikan tambak.

  • BRI Peduli Salurkan Bantuan ‘Cegah Stunting Itu Penting’, Dukung Upaya Pemerintah Tekan Angka Stunting Indonesia

    BRI Peduli Salurkan Bantuan ‘Cegah Stunting Itu Penting’, Dukung Upaya Pemerintah Tekan Angka Stunting Indonesia

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program ini sekaligus dilakukan dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari.

    BRI menyelenggarakan program ini di 25 Posyandu/Puskesmas yang tersebar di beberapa wilayah seperti di Padang, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Makassar, Banjarmasin dan Manado. Bantuan yang diberikan berupa pemberian paket Antropometri Kit di Puskesmas dimana setiap satu paket Antropometri Kit terdiri dari Timbangan Digital, Timbangan Bayi, Infatometer, Stadiometer dan Tensi Digital.

    Catur menambahkan bahwa BRI Peduli ‘Cegah Stunting Itu Penting’ merupakan bentuk dukungan BRI terhadap program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainabilty and Development Goal’s (SDG’s) No.2 Tanpa Kelaparan.

    BRI tidak hanya mampu membantu mendorong program pemerintah dalam mencegah stunting di Indonesia, tapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang kuat dan hebat untuk masa depan yang lebih baik.

    “Inisiatif ini sudah kami lakukan sejak tahun 2020 dan merupakan upaya nyata BRI mendukung penurunan angka Stunting Indonesia sekaligus mendorong generasi muda Indonesia yang berkualitas”, ungkap Catur.

    Pemberian bantuan Antropometri Kit di Puskesmas juga merupakan upaya nyata BRI dalam mendorong pelayanan kesehatan dasar yang baik sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Selain itu BRI juga menyalurkan 6000 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak.

  • BRI Peduli Salurkan Bantuan ‘Cegah Stunting Itu Penting’ di Berbagai Wilayah di Indonesia – Page 3

    BRI Peduli Salurkan Bantuan ‘Cegah Stunting Itu Penting’ di Berbagai Wilayah di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BRI turut mengambil bagian dalam mendukung program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan “Cegah Stunting itu Penting” di berbagai wilayah di Indonesia.

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program ini sekaligus dilakukan dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari.

    BRI menyelenggarakan program ini di 25 Posyandu/Puskesmas yang tersebar di beberapa wilayah seperti di Padang, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Makassar, Banjarmasin dan Manado. Bantuan yang diberikan berupa pemberian paket Antropometri Kit di Puskesmas dimana setiap satu paket Antropometri Kit terdiri dari Timbangan Digital, Timbangan Bayi, Infatometer, Stadiometer dan Tensi Digital.

     

    Perbesar

    Credit: BRI Peduli… Selengkapnya

    Catur menambahkan bahwa BRI Peduli ‘Cegah Stunting Itu Penting’ merupakan bentuk dukungan BRI terhadap program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainabilty and Development Goal’s (SDG’s) No.2 Tanpa Kelaparan.

    BRI tidak hanya mampu membantu mendorong program pemerintah dalam mencegah stunting di Indonesia, tapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang kuat dan hebat untuk masa depan yang lebih baik.

    “Inisiatif ini sudah kami lakukan sejak tahun 2020 dan merupakan upaya nyata BRI mendukung penurunan angka Stunting Indonesia sekaligus mendorong generasi muda Indonesia yang berkualitas”, ungkap Catur.

    Pemberian bantuan Antropometri Kit di Puskesmas juga merupakan upaya nyata BRI dalam mendorong pelayanan kesehatan dasar yang baik sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Selain itu BRI juga menyalurkan 6000 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak.

     

    Perbesar

    Credit: BRI Peduli… Selengkapnya

    Manfaat dari program BRI Peduli ‘Cegah Stunting Itu Penting” salah satunya dirasakan oleh warga di Posyandu ILP Anyelir 07, Desa Gunungsari, Kota Batu, Malang. BRI Peduli berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batu melaksanakan kegiatan “Cegah Stunting Itu Penting” di Posyandu tersebut.

    “Program ini sangat bermanfaat untuk anak-anak dalam tumbuh kembang nya khususya Balita” ungkap Dr. Kartini Kristalina selaku Kepala Puskesmas Bumiaji.

    Sebagai informasi, pada 2024 lalu, BRI Peduli berhasil menyalurkan program ‘Cegah Stunting Itu Penting’ di 24 Pukesmas/Posyandu yang tersebar di Denpasar, Manado, Jakarta 3, Makassar dan Jayapura. BRI Peduli telah menyalurkan bantuan 70 paket Antropometri, dan 6.000 paket PMT dengan jumlah anak stunting yang terbantu sebanyak 3.661 anak dan presentase penurunan prevalensi stunting sebanyak 10%.

  • BRI Peduli Dukung Upaya Pemerintah Tekan Angka Stunting Indonesia – Page 3

    BRI Peduli Dukung Upaya Pemerintah Tekan Angka Stunting Indonesia – Page 3

    Menariknya, BRI turut mengambil bagian dalam mendukung program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan “Cegah Stunting itu Penting” di berbagai wilayah di Indonesia.

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program ini sekaligus dilakukan dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari.

    BRI menyelenggarakan program ini di 25 Posyandu/Puskesmas yang tersebar di beberapa wilayah seperti di Padang, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Makassar, Banjarmasin dan Manado. Bantuan yang diberikan berupa pemberian paket Antropometri Kit di Puskesmas dimana setiap satu paket Antropometri Kit terdiri dari Timbangan Digital, Timbangan Bayi, Infatometer, Stadiometer dan Tensi Digital.

    Catur menambahkan bahwa BRI Peduli ‘Cegah Stunting Itu Penting’ merupakan bentuk dukungan BRI terhadap program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainabilty and Development Goal’s (SDG’s) No.2 Tanpa Kelaparan.

  • Prakiraan Cuaca Sabtu: Hujan Bakal Guyur Hampir Seluruh Kota Besar di Indonesia

    Prakiraan Cuaca Sabtu: Hujan Bakal Guyur Hampir Seluruh Kota Besar di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan akan mengguyur hampir seluruh kota besar di Indonesia pada Sabtu (25/1/2025).

    Melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, prakirawan BMKG Satriana Roguna menyampaikan prakiraan cuaca kota besar Indonesia dengan potensi hujan ringan di sejumlah wilayah seperti di Kota Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, dan Padang.

    “Waspadai adanya potensi hujan petir di wilayah Tanjung Pinang,” ungkap Satriana.

    Hujan ringan diprakirakan terjadi di Kota Jambi dan Pangkal Pinang. Hujan sedang berpotensi mengguyur Bengkulu, sedangkan hujan disertai petir diprakirakan terjadi di Palembang dan Bandar Lampung.

    Prakiraan cuaca kota besar Indonesia selanjutnya untuk Pulau Jawa. Hujan ringan diprakirakan mengguyur Kota Jakarta, Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sementara Kota Bandung diprediksi akan mengalami hujan sedang.

    “Beralih ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan diprakirakan terjadi di Mataram dan Kupang, sementara hujan sedang diperkirakan mengguyur Denpasar,” jelas Satriana.

    Prakiraan cuaca kota besar Indonesia selanjutnya untuk Pulau Kalimantan. Kota Samarinda diprakirakan mengalami hujan sedang, sedangkan hujan disertai petir diprediksi akan melanda Pontianak, Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

    Di Pulau Sulawesi, hujan ringan diprediksi mengguyur Makassar, Palu, dan Gorontalo. Hujan sedang diprakirakan turun di Manado, sementara hujan disertai petir berpotensi terjadi di Mamuju dan Kendari.

    Prakiraan cuaca kota besar selanjutnya untuk Indonesia wilayah timur. Kota Jayapura di Papua diprakirakan cuaca berkabut. Hujan ringan diprediksi mengguyur Kota Ternate, Ambon, Manokwari, dan Nabire. Jayawijaya berpotensi mengalami hujan sedang, sementara hujan petir diperkirakan terjadi di Sorong dan Merauke.

    Satriana mengingatkan bahwa prakiraan cuaca kota besar Indonesia ini merupakan gambaran umum terkait cuaca hari ini. Informasi terkini dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG atau laman resmi di bmkg.go.id.

  • Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division koordinasikan lima ruas tol strategis

    Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division koordinasikan lima ruas tol strategis

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Dukung Konektivitas Wilayah di Luar Pulau Jawa

    Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division koordinasikan lima ruas tol strategis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 21:56 WIB

    Elshinta.com – Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT/Regional Nusantara) sebagai koordinator lima ruas tol di luar Pulau Jawa telah membuktikan peran penting infrastruktur jalan tol sebagai pendorong pertumbuhan pemerataan ekonomi di wilayah strategis yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Bali yang hal ini sejalan dengan Program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mendorong pertumbuhan infrastruktur yang berdampak terhadap percepatan ekonomi.

    Berdasarkan Press Release dari Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division yang diterima Kontributor Elshinta, Misriadi, Jumat (24/1), lima jalan tol di luar Pulau Jawa dibawah koordinasi JNT/Regional Nusantara yakni Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) yang terletak di Kota Medan, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT), Sumatera Utara, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung dan Jalan Tol Bali Mandara. 

    Untuk Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) yang terletak di Kota Medan, Sumatera Utara memiliki peran strategi dalam mendukung mobilisasi logistik dari Pelabuhan Belawan ke titik strategis di sekitar Sumatera Utara. Jalan tol sepanjang 42,7 kilometer (km) ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Sumatera dan penghubung antara Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jalan Tol Medan-Binjai dan Jalan Tol Binjai-Stabat juga menghubungkan Pelabuhan Belawan yang merupakan pintu gerbang keluar-masuknya barang dan juga pengunjung di wilayah Sumatera bagian utara menuju ke wilayah perkotaan disekitarnya terutama Kota Medan. Jalan tol yang telah beroperasi sejak tahun 1986 ini memiliki peran strategis sebagai urat nadi transportasi sekaligus menjadi jalur penggerak ekonomi di daerah Medan dan sekitarnya. Dengan adanya Jalan Tol Belmera, waktu tempuh perjalanan Belawan ke Tanjung Morawa menjadi lebih singkat dan biaya operasional kendaraan menjadi lebih hemat.

    Selain itu, Jasa Marga melalui kelompok usahanya, PT Jasamarga Kualanamu Tol (JKT) mengelola Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) yang menjadi akses vital masyarakat menuju dan ke Bandara Internasional Kualanamu yang terletak di Deli Serdang. Dalam pelayanan libur panjang Natal dan Tahun Baru 2024-2025, PT JKT mencatat 541.884 kendaraan melintas di Jalan Tol MKTT. Dengan adanya Jalan Tol MKTT, waktu tempuh perjalanan Medan ke Tebing Tinggi menjadi lebih singkat dan biaya operasional kendaraan menjadi lebih efisien.

    Di Pulau Kalimantan, PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda (JBS), salah satu Anak Perusahaan Jalan Tol Jasa Marga Group, mengoperasikan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan panjang total sekitar 97,27 km merupakan alternatif jalan yang menghubungkan Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda. Pengguna jalan yang menggunakan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat menghemat waktu tempuh menjadi 90 hingga 120 menit dari yang semula 180 hingga 240 menit. Keberadaan jalan tol yang telah dioperasikan sejak tahun 2019 mendukung mobilisasi barang dan jasa di dua titik kota strategis di wilayah Kalimantan Timur.

    Sementara itu, di Sulawesi Utara, Jalan Tol Manado-Bitung yang dioperasikan oleh kelompok usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas di provinsi yang dikenal dengan julukan Bumi Nyiur Melambai. Dalam perkembangan ekonomi di Sulawesi Utara, Jalan Tol Manado-Bitung merupakan akses penghubung wilayah  kota Manado ke Wilayah Pelabuhan  di kota Bitung. Pengembangan titik baru wilayah industri perikanan dan wisata di Sulawesi Utara serta menjadi jalur distribusi angkutan logistik dari dan menuju wilayah Sulawesi Utara.

    Selain itu, keberadaan Jalan Tol Manado-Bitung juga meningkatkan perkembangan industri pariwisata di wilayah Bitung, seperti objek wisata Batu Angus yang dapat ditempuh lebih cepat melalui Gerbang Tol (GT) Bitung, juga destinasi wilayah Likupang yang mudah dijangkau melalui keluar GT Danowudu.

    Kemudian jalan tol yang dikoordinatori oleh JNT yaitu Jalan Tol Bali Mandara yang menghubungkan tiga titik strategis yaitu Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Sebagai akses vital pendukung pariwisata di Pulau Dewata, jalan tol yang dikelola oleh PT Jasamarga Bali Tol (JBT) telah menjadi bagian acara kenegaraan dan pertemuan internasional. Jalan Tol Bali Mandara telah digunakan sebagai bagian dari infrastruktur pendukung berbagai event bergengsi, seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, APEC, AIS, World Water Forum dan forum global lainnya.

    JNT sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk mendukung program strategis Pemerintah Presiden Prabowo dengan dukungan penuh Kementerian BUMN dalam mewujudkan infrastuktur jalan tol di Regional Nusantara yang aman, lancar dan nyaman sehingga menjadi penggerak percepatan ekonomi wilayah.

    Sumber : Radio Elshinta

  • KKI: 96% Konsumen Ingin Pelabelan BPA di Galon Guna Ulang Dipercepat – Page 3

    KKI: 96% Konsumen Ingin Pelabelan BPA di Galon Guna Ulang Dipercepat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), lembaga advokasi hak-hak konsumen yang berbasis di Jakarta, merilis hasil Survei & Investigasi Nasional KKI tentang “Preferensi Konsumen Air Galon di Indonesia” pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Hasil survei menyebutkan bahwa mayoritas konsumen di lima kota besar, termasuk Jakarta, Medan, dan Bali menginginkan pemerintah mempercepat implementasi pelabelan risiko senyawa Kimia senyawa kimia berbahaya Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang sebagai bentuk transparansi untuk konsumen.

    “Survei KKI mendapati hampir separuh dari responden survei sebanyak 43,4% ternyata tidak mengetahui adanya peraturan pelabelan peringatan BPA pada galon polikarbonat yang telah ditetapkan oleh BPOM. Setelah mengetahuinya, mayoritas responden sebanyak 96% meminta aturan itu segera diterapkan tanpa menunggu masa tenggang 4 tahun dan, bahkan 96,6% responden mendesak penerapan aturan yang lebih ketat,” Ketua KKI, David M. L. Tobing, dalam sebuah sesi pemaparan hasil survei dan investigasi di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    David mengatakan temuan tersebut perlu disikapi serius oleh berbagai pihak, terutama pemerintah dan pelaku usaha industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). 

    “Mewakili suara konsumen, KKI mendesak pemerintah mempercepat implementasi pelabelan BPA, tak perlu menunggu sampai 2028. BPA adalah ancaman nyata bagi kesehatan publik dan pelabelan merupakan bentuk transparansi sekaligus pendidikan terbaik untuk konsumen,” ujarnya.

    Bahaya BPA Bagi Kesehatan

    Sebagai informasi, Pemerintah melalui BPOM telah menerbitkan Peraturan BPOM No.6/2024 tentang “Perubahan Kedua Atas Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan”. Industri AMDK yang menggunakan kemasan plastik polikarbonat wajib mencantumkan tulisan “dalam kondisi tertentu, kemasan polikarbonat dapat melepaskan BPA pada air minum dalam kemasan” pada Label. Pemberian label peringatan risiko BPA paling lama 4 (empat) tahun sejak Peraturan ini diundangkan, dimana batas waktunya April 2028. 

    Regulasi tersebut menyusul temuan lapangan BPOM selama dua tahun berturut-turut yang menunjukkan kontaminasi BPA pada galon bermerek di sejumlah provinsi, termasuk Jakarta, Bandung dan Medan, telah melewati ambang batas berbahaya.

    “Hasil penelitian BPOM pada galon guna ulang periode 2021-2022, ada 6 daerah yang melebihi ambang batas aman kadar BPA, yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah. Temuan ini menjadi dasar peluncuran regulasi pelabelan risiko BPA pada kemasan plastik polikarbonat (bahan yang mengandung BPA) dalam Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024,” jelas David.

    Bercermin hasil temuan BPOM, David merasa heran masih muncul opini yang seolah ingin mengesankan tak ada yang perlu dicemaskan dari paparan BPA yang bersumber dari plastik kemasan pangan, termasuk galon guna ulang dari polikarbonat.

    “Ratusan riset ilmiah kredibel menemukan potensi risiko kesehatan dari paparan BPA terhadap tubuh manusia. Para ahli mencapai kata sepakat bahwa BPA adalah pengganggu hormon yang bisa memicu berbagai risiko kesehatan, seperti gangguan sistem reproduksi, penyakit kardiovaskular, penyakit kanker, penyakit ginjal, dan gangguan tumbuh kembang pada anak,” jelasnya.

    Oleh karena itu, KKI mendesak pemerintah menggencarkan edukasi publik terkait risiko BPA pada galon polikarbonat demi  meningkatkan transparansi dan perlindungan konsumen.

    David menjelaskan beberapa rekomendasi dari KKI adalah mendorong percepatan tenggang waktu penyesuaian pelabelan bahaya BPA pada galon dengan bahan polikarbonat dari yang semula 4 (empat) tahun menjadi 2 (dua) tahun. Mendorong BPOM untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap regulasi pelabelan bahaya BPA pada galon polikarbonat dan bahaya BPA.

    “KKI berharap hasil survei dan investigasi ini dapat memberikan pandangan yang lebih jelas kepada publik mengenai urgensi penanganan persoalan BPA dalam kemasan galon guna ulang,” kata David.

     

    (*)