kab/kota: Manado

  • 93 personel Satgas Pamputer jaga wilayah terluar di Sulut

    93 personel Satgas Pamputer jaga wilayah terluar di Sulut

    Manado (ANTARA) – Dandim 1312/Talaud Letkol Inf Sigfried Panaha mengatakan sebanyak 93 personel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Pengamanan Pulau-Pulau Kecil Terluar (Pamputer) akan bertugas menjaga wilayah terluar NKRI di Sulawesi Utara.

    Personel Satgas Pamputer 2025 itu berasal dari Kodam XIII Merdeka telah tiba di Pelabuhan Laut Melonguane, Talaud pada Sabtu.

    Kedatangan pasukan pengamanan perbatasan ini disambut secara adat Talaud dan selanjutnya diterima langsung Dandim 1312/Talaud bersama forkopimda dan instansi terkait.

    Upacara penyambutan bertindak sebagai inspektur adalah Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Talaud, Daud Malensang, serta Komandan Upacara Lettu CHK Agung Satyamanda yang merupakan Danpos Marampit.

    Dandim mengatakan kehadiran satgas Pamputer bertujuan untuk melaksanakan tugas negara menjaga wilayah terluar NKRI yang berbatasan langsung dengan Filipina, yakni menjaga keamanan dan pertahanan.

    “Satgas Pamputer akan menempati tiga pos pengamanan utama, yakni Pos Miangas, Marampit dan Pos Kabaruan. Tiga pos itu merupakan pulau terluar dan berbatasan dengan Filipina,” tamah Dandim Panaha yang juga alumni FISIP Unsrat Manado ini.

    Tim itu akan menggantikan Satgas Pamputer yang sebelumnya sudah bertugas menjaga wilayah terluar NKRI lebih dari setahun lamanya.

    Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra membacakan sambutan Pejabat Bupati Kepulauan Talaud Fransiscus Manumpil, bahwa pihak Pemkab mengucapkan selamat datang kepada Satgas Pamputer tahun 2025, guna menjalankan tugas yang mulia bagi bangsa, yakni menjaga kedaulatan Indonesia.

    Asisten itu menjelaskan tentang keadaan Kabupaten Kepulauan Talaud baik itu dari wilayah, kultur, adat dan agama. Diingatkan juga hidup di daerah ini tatanan adat dan agamanya sangat kuat.

    “Jadi kehadiran tim ini bisa membawa efek positif agar masyarakat bisa lebih dekat dengan TNI begitu, juga sebaliknya,” ucapnya.

    Pewarta: Hence Paat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sempat Beraksi di 36 TKP, Polda Gorontalo Tangkap Pelaku Curanmor Lintas Provinsi

    Sempat Beraksi di 36 TKP, Polda Gorontalo Tangkap Pelaku Curanmor Lintas Provinsi

    Liputan6.com, Gorontalo – Tim Resmob Otanaha Polda Gorontalo akhirnya bisa menangkap seorang pria berinisial IL (27), yang diduga kuat sebagai pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas provinsi. IL diamankan di Desa Saripi, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Senin (9/6/2025), usai melakukan aksi pencurian di 36 lokasi berbeda.

    Penangkapan pelaku dilakukan atas permintaan bantuan dari Polres Parigi Moutong, Polda Sulawesi Tengah, yang sebelumnya menerima dua laporan pencurian sepeda motor di wilayah hukumnya. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Gorontalo, Kombes Pol Yos Guntur menjelaskan, bahwa pelaku menjalankan aksinya dengan berpura-pura meminta tumpangan dari korban.

    Saat dalam perjalanan, ia pura-pura menjatuhkan ponselnya lalu meminta korban turun. Ketika korban lengah, pelaku mengancam menggunakan pisau dan langsung membawa kabur sepeda motor. “Dalam laporan lain, pelaku mencuri motor, uang tunai, dan kunci saat korban sedang tidur di kamar hotel,” ujar Kombes Pol Yos Guntur.

    Berdasarkan hasil penyelidikan dan informasi masyarakat, tim kepolisian mendapatkan lokasi keberadaan pelaku yang sedang menuju Gorontalo untuk menjual motor hasil curian. Pada Senin pagi pukul 08.30 WITA, IL berhasil ditangkap saat sedang duduk di atas motor Honda Beat Street berwarna coklat tanpa nomor polisi. Barang Bukti dan Pengakuan:Saat penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua unit ponsel (Oppo dan Samsung), tiga kunci motor, satu tas selempang, kartu ATM, SIM, buku tabungan, serta barang-barang pribadi lainnya.

    Dalam pemeriksaan awal, IL mengaku telah mencuri sepeda motor di 36 tempat kejadian perkara (TKP), tersebar di:

    Gorontalo: 15 lokasi
    Sulawesi Tengah (Palu dan Parigi Moutong): 13 lokasi
    Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa): 6 lokasi
    Maluku Utara (Ternate): 1 lokasi
    Kabupaten Bone Bolango: 1 lokasi

    “Total sepeda motor yang dicuri mencapai 35 unit, termasuk Honda Vario, Beat, Scoopy, Yamaha Mio, dan Honda Revo,” kata Yos Guntur.

    Tersangka IL diserahkan ke Polres Parigi Moutong pada Selasa (10/6) pukul 01.00 WITA dalam kondisi sehat, bersama satu unit motor hasil curian. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi antarwilayah dalam menanggulangi kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat. Polda Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus memberantas tindak pidana lintas wilayah demi menjaga keamanan dan ketertiban di Gorontalo dan sekitarnya.

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (10/5) dengan beberapa topik pilihan sebagai berikut, Angkot Jaklingko Tabrak Pemotor, Enam Orang Luka, Eksekusi Bangunan Ricuh, Kasus Paket Berisi Mayat Bayi, Dikejar Polisi, Residivis Curanmor Lompat ke Kali.

  • Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Sabtu Ini

    Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Sabtu Ini

    JAKARTA – Sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi pada Sabtu, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Yohanes dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Sabtu pagi menyampaikan hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatera, yakni Medan, Sumatera Utara; Padang, Sumatera Barat; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; dan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

    “Sementara di Pulau Jawa, hujan ringan berpotensi mengguyur Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta; serta Surabaya, Jawa Timur,” kata dia.

    Berikutnya, Yohanes menyampaikan kondisi serupa juga diprakirakan terjadi di Denpasar, Bali; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Pontianak, Kalimantan Barat; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Samarinda, Kalimantan Timur; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Makassar, Sulawesi Selatan; Palu, Sulawesi Tengah; Gorontalo, Gorontalo; Kendari, Sulawesi Tenggara; Ambon, Maluku; Sorong, Papua Barat Daya; Manokwari, Papua Barat; Nabire, Papua Tengah; dan Jayawijaya, Papua Pegunungan.

    Sementara itu, hujan sedang diprakirakan terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah; dan Jayapura, Papua.

    Selain hujan ringan dan sedang, BMKG juga memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir di sejumlah wilayah, seperti Bandar Lampung, Lampung; Manado, Sulawesi Utara; Ternate, Maluku Utara; serta Merauke, Papua Selatan.

    Lalu, ada pula kondisi cuaca berawan tebal yang diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Bengkulu; Serang, Banten; DKI Jakarta; dan Bandung, Jawa Barat. Sementara itu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berawan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperbarui informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store maupun Play Store, serta melalui situs resmi www.bmkg.go.id dan akun media sosial @infoBMKG,” ujar Yohanes.

  • Polisi Cegah Keberangkatan 2 Calon Pekerja Ilegal ke Kamboja dari Bandara Manado

    Polisi Cegah Keberangkatan 2 Calon Pekerja Ilegal ke Kamboja dari Bandara Manado

    Liputan6.com, Manado – Aparat Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado kembali mengamankan dua orang pemuda yang diduga akan diberangkatkan secara ilegal ke negara Kamboja untuk bekerja sebagai scammer. Dalam sebulan terakhir ini, sudah lebih dari empat kali kasus serupa terjadi.

    Keduanya diamankan pada Selasa pagi (10/6/2025) pukul 06.05 Wita saat hendak melakukan boarding di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulut.

    Kedua pemuda tersebut masing-masing berinisial GP (19 tahun), warga Desa Lilang, Kabupaten Minahasa Utara, dan FR (23 tahun), warga Kota Bitung.

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, mereka diketahui akan berangkat ke Kamboja melalui Jakarta tanpa dokumen resmi sebagai pekerja migran.

    Kapolsek Bandara Ipda Masry bersama personel Polsek Bandara Polresta Manado langsung bertindak cepat setelah menerima informasi mengenai rencana keberangkatan keduanya.

    “Petugas kemudian melakukan pengecekan terhadap manifest penerbangan dan mendapati nama GP dan FR terdaftar sebagai penumpang,” ujar Masry.

    Keduanya langsung diamankan di area boarding dan dibawa ke Unit PPA Polresta Manado untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Dalam interogasi, GP mengaku ditawari pekerjaan oleh temannya yang sudah lebih dahulu bekerja di Kamboja sebagai “admin” perusahaan, meski tidak mengetahui identitas perusahaan tersebut.

    “Dia tergiur dengan tawaran gaji tinggi serta dijanjikan biaya keberangkatan ditanggung pihak perekrut,” ujarnya.

    Sementara itu, FR mengungkapkan bahwa dirinya diajak oleh seorang teman perempuan untuk bekerja sebagai scammer di Kamboja dengan janji gaji besar dan fasilitas keberangkatan gratis. Sama halnya, ia tidak mengetahui secara pasti nama perusahaan tempat ia akan bekerja.

    Diduga Kuat keduanya merupakan korban dari jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang marak terjadi belakangan ini, khususnya di wilayah Sulut.

    Sindikat ini umumnya merekrut korban melalui grup Telegram dengan iming-iming gaji besar dan tanpa memerlukan dokumen resmi, menyasar rentang usia 20 hingga 25 tahun.

    Kasi Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono menyatakan pentingnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna membongkar jaringan perekrutan ilegal ini.

    “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pemuda, untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri yang tidak jelas asal-usul dan legalitasnya,” ujarnya.

    Agus Haryono mengingatkan agar waspada terhadap rekrutmen ilegal yang dapat menjebak menjadi korban eksploitasi atau jaringan kriminal internasional.

    Sementara itu, Pihak Polsek Bandara juga menekankan perlunya koordinasi intensif dengan BP3MI atau Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia guna melindungi calon pekerja migran dari jeratan sindikat TPPO.

     

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah diguyur hujan pada Sabtu

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah diguyur hujan pada Sabtu

    Arsip foto – Warga berkendara saat hujan di Kota Palangka Raya, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Rendhik Andika)

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah diguyur hujan pada Sabtu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi pada Sabtu, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Yohanes dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Sabtu pagi menyampaikan hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatera, yakni Medan, Sumatera Utara; Padang, Sumatera Barat; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; dan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

    “Sementara di Pulau Jawa, hujan ringan berpotensi mengguyur Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta; serta Surabaya, Jawa Timur,” kata dia.

    Berikutnya, Yohanes menyampaikan kondisi serupa juga diprakirakan terjadi di Denpasar, Bali; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Pontianak, Kalimantan Barat; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Samarinda, Kalimantan Timur; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Makassar, Sulawesi Selatan; Palu, Sulawesi Tengah; Gorontalo, Gorontalo; Kendari, Sulawesi Tenggara; Ambon, Maluku; Sorong, Papua Barat Daya; Manokwari, Papua Barat; Nabire, Papua Tengah; dan Jayawijaya, Papua Pegunungan.

    Sementara itu, hujan sedang diprakirakan terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah; dan Jayapura, Papua. Selain hujan ringan dan sedang, BMKG juga memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir di sejumlah wilayah, seperti Bandar Lampung, Lampung; Manado, Sulawesi Utara; Ternate, Maluku Utara; serta Merauke, Papua Selatan.

    Lalu, ada pula kondisi cuaca berawan tebal yang diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Bengkulu; Serang, Banten; DKI Jakarta; dan Bandung, Jawa Barat. Sementara itu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berawan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperbarui informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store maupun Play Store, serta melalui situs resmi www.bmkg.go.id dan akun media sosial @infoBMKG,” ujar Yohanes.

    Sumber : Antara

  • Makassar Jadi Tuan Rumah Rakernas HDCI dan Sulawesi Bike Week 2025

    Makassar Jadi Tuan Rumah Rakernas HDCI dan Sulawesi Bike Week 2025

    Liputan6.com, Makassar – Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) siap menggelar event akbar Sulawesi Bike Week (SWBW) 2025 yang akan dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HDCI di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5-7 September 2025. Ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya event rutin HDCI tersebut digelar di Pulau Sulawesi.

    Ketua Panitia Sulawesi Bike Week 2025, Amirul Yamin Ramadhansyah, mengatakan Makassar dipilih menjadi tuan rumah dengan lokasi utama di Anjungan Pantai Losari. Berbagai kegiatan seru sudah disiapkan, mulai dari Merdeka Ride, Makassar Heritage Rally, konser musik, UMKM Festival, Motor Show, hingga berbagai acara pendukung lainnya.

    “Ini pertama kalinya digelar di Sulawesi. Akan ada konser, motor show, UMKM Festival, dan banyak lagi,” ujar Iyul, Sapaan akrab Amirul Yamin dalam konferensi pers, Jumat (13/6/2025).

    Salah satu yang paling ditunggu adalah Merdeka Ride, touring lintas pulau yang diikuti oleh ratusan anggota HDCI dari seluruh Indonesia. Touring ini akan dimulai dari Manado dan Kendari, menuju Makassar, dengan jarak tempuh ribuan kilometer. Bahkan, motor-motor dari Kalimantan, Sumatera, dan daerah lainnya sudah dikirim ke Manado dan Kendari untuk mengikuti perjalanan ini.

    “Nanti bro-bro dari Manado dan Kendari akan riding bersama ke Makassar. Ini bukan touring biasa, ini perayaan persaudaraan para bikers,” jelas Iyul.

    SWBW 2025 juga akan menghadirkan Makassar Heritage Rally 2025, touring spesial menuju 10 destinasi wisata budaya di Sulawesi Selatan, seperti Fort Rotterdam, Benteng Somba Opu, Monumen Korban 40.000 Jiwa, Pelabuhan Rakyat Paotere, Leang-Leang, Bantimurung, Kerajaan Bajeng, Balla Lompoa, Makam Sultan Hasanuddin, hingga Pantai Losari. Kegiatan ini eksklusif dan dibatasi hanya untuk 300 motor 250cc ke atas.

    “Kami mengundang seluruh pecinta motor besar untuk ikut. Tapi kuotanya terbatas,” kata Iyul.

     

  • Viral Mees Hilgers Gantikan Rizky Ridho Lawan Jepang, Ini Profilnya

    Viral Mees Hilgers Gantikan Rizky Ridho Lawan Jepang, Ini Profilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mees Hilgers ditunjuk oleh pelatih Patrick Kluivert untuk menggantikan Rizky Ridho dalam pertandingan melawan Jepang pada hari ini, Selasa (10/6/2025), di laga terakhir grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    Rizky Ridho berhalangan main karena cedera. Nama Hilgers lantas menjadi sorotan netizen Indonesia. Pantauan CNBC Indonesia di media sosial X, kata kunci ‘Hilgers’ langsung memuncaki trending topic.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Hilgers merupakan pemain tim Merah Putih berdarah Belanda-Indonesia. Sebagai informasi, Hilgers merupakan pemain bek di FC Twente. Ibunya berasal dari Manado, sehingga ia merupakan Indonesia dan kemudian dinaturalisasi sebagai WNI.

    Pemain berusia 24 tahun tersebut sudah 5 musim berkarir di Eredivisie yang merupakan kasta tertinggi Liga Belanda. Pada Januari 2022, ia sempat masuk ‘Team of the Month’.

    Dalam penuturannya yang dikutip dari CNN Indonesia, Hilgers mengatakan sudah didekati PSSI untuk bermain bersama timnas Indonesia sejak berusia 19 tahun.

    Pada September 2024, Hilgers diumumkan bergabung dengan skuad Garuda dan mewakili Indonesia di ajang internasional. Laga pertamanya sebagai anggota timnas Indonesia dimulai pada Oktober 2024. Ia melawan China dan Bahrain di bulan tersebut.

    (fab/fab)

  • Libur panjang, JNT layani lebih dari 700.000 kendaraan di ruas tol regional nusantara

    Libur panjang, JNT layani lebih dari 700.000 kendaraan di ruas tol regional nusantara

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Libur panjang, JNT layani lebih dari 700.000 kendaraan di ruas tol regional nusantara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 10 Juni 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Selama periode libur panjang dalam rangka Hari Raya Iduladha 1446 H/2025, Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT/Regional Nusantara) mencatatkan peningkatan volume lalin sejumlah ruas tol Regional Nusantara yang beroperasi di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Bali. 

    Beradasarkan Press Release tertulis dari Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division yang di terima Kontributor Elshinta, Misriadi, Selasa (10/6), terhitung selama lima hari, yaitu sejak hari Kamis (05/06) hingga Senin (09/06), jumlah volume lalu lintas (lalin) yang melintas di ruas tol Regional Nusantara sejumlah 781.961 kendaraan atau meningkat 2,24% dibanding dengan total volume lalin normal yaitu 764.824 kendaraan.

    Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi di Sumatra Utara terdata total volume lalin selama lima hari yaitu sejumlah 72.114 kendaraan atau meningkat 10,6% dibanding total volume lalin normal yaitu 65.226 kendaraan. Berdasarkan data tersebut, 23.367 kendaraan menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu melalui Gerbang Tol (GT) Kualanamu atau meningkat 9,02% dibanding total volume lalin normal yaitu 21.433 kendaraan. Sedangkan total volume lalin yang menuju Kota Medan melalui GT Kualanamu terdata sejumlah 21.345 kendaraan atau meningkat 6,37% dibanding total volume lalin normal yaitu 20.067 kendaraan.

    Ruas Tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur mencatatkan total volume lalin sejumlah 66.238 kendaraan atau meningkat 7,6% dibanding total volume lalin normal yaitu 61.572 kendaraan.

    Sedangkan Ruas Tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara terdata total volume lalin sejumlah 29.867 kendaraan atau meningkat 0,8% dibanding total volume lalin normal yaitu 29.625 kendaraan.

    Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) mencatatkan total volume lalin 267.160  kendaraan atau meningkat 13,3% dibanding total volume lalin normal yaitu 235.715 kendaraan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Program Desa Pesisir Pantai di Wilayah Perbatasan Sulut, Cegah Masuknya Orang Asing

    Program Desa Pesisir Pantai di Wilayah Perbatasan Sulut, Cegah Masuknya Orang Asing

    Liputan6.com, Manado – Untuk mengawasi lalu-lintas warga di wilayah perbatasan, sekaligus mengantisipasi masuknya orang asing di wilayah Republik Indonesia, Kanwil Ditjen Imigrasi Sulut mencanangkan Program Desa Pesisi Pantai. Hal ini disampaikan Kakanwil Ditjen Imigrasi Ramadhan didampingi jajarannya.  

    “Saya sudah membuat satu program yang diinisiasi oleh Kantor Imigrasi (Kanim) Bitung dan Kanim Tahuna, namanya Desa Pesisir Pantai,” ungkap Ramadhan kepada wartawan di Manado pada, Rabu (4/6/2025).

    Dia memaparkan, meski kekurangan anggaran untuk operasional kapal patroli untuk mengawasi lalu-lintas masuknya orang, namun pihaknya tetap berikhtiar untuk menjalankan tugas semaksimal mungkin. Salah satunya adalah dengan Program Desa Pesisir Pantai.

    “Ini dengan cara memberikan edukasi kepada warga di pesisir pantai dalam memberikan informasi apabila ada Warga Negara Asing yang masuk. Warga setempat bisa meneruskan informasi ke Kantor Imigrasi,” ujarnya.

    Dia mencontohkan, seperti kejadian di Aceh, masuknya Rohingya awalnya diterima karena sama-sama Muslim. Namun ternyata setelah masuk, orang Aceh tidak terma karena dampak sosial yang ditimbulkan luar biasa.

    “Kami tidak mau, dan mudah-mudahan tidak terjadi di sini kedatangan imigran ilegal yang masuk dari LN ke sini dan kemudian menjadi masalah,” tuturnya.

    Ramadhan mengatakan, dia telah menginstruksikan Kanim Bitung dan Kanim Tahuna segera dibuatkan progam itu. Mudah-mudahan ini jadi program pertama di Indonesia.

    “Sehingga Kantor-Kantor Imigrasi yang lain di seluruh Indonesia bisa mencontoh,” tuturnya.

    Menurutnya, untuk menghindari hal-hal yang terjadi di lapangan, pihaknya membutuhkan keterlibatan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diberikan edukasi.

    “Terkait hal yang pertama yang kita harapkan adalah nanti adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat dan stakeholders seperti TNI, Polri, kepala desa perlu dilibatkan,” ujarnya.

    Menurutnya warga setempat adalah garga terdepan, sehingga saat mereka menemukan kehadiran orang asing, dengan dibekali pengetahuan maka warga bisa menghubungi Kantor Imigrasi terkat.

    Berdasarkan data, saat ini ada sebanyak 534 orang masuk kategori undocumented person atau pemukim tanpa dokumen di Sulut. Ratusan orang itu terdata oleh Kanim Bitung sebanyak 495 orang, dan Kanim Tahuna 39 orang.

    Terkait hal ini, Kepala Bidang Dokumen Perjalanan, Izin Tinggal, dan Status Keimigrasian, Kanwil Ditjen Imigrasi Sulut, Rejeki Putra Ginting mengatakan, dengan pendataan itu pihaknya sudah tahu di mana lokasi tempat tinggal warga asing tersebut.

    “Kita sudah dapat pemetaan, selanjutnya berkoordinasi dengan Konjen Filipina terkait dokumen,” ujarnya.

     

    Perbaikan Jembatan Comal Pemalang Dikebut, Polisi Alihkan Arus Lalin

  • Reformasi birokrasi: Pangkas lemak, bukan produktivitas

    Reformasi birokrasi: Pangkas lemak, bukan produktivitas

    Jakarta (ANTARA) – Dalam debat kebijakan publik, efisiensi anggaran sering kali dianggap sebagai pemangkasan belanja secara membabi buta. Padahal, pelajaran dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa efisiensi yang dirancang dengan baik justru bisa meningkatkan produktivitas, tanpa mengorbankan pelayanan publik atau pertumbuhan ekonomi.

    Indonesia, dengan birokrasi pemerintahan yang masih gemuk dan boros, dapat belajar banyak dari pengalaman ini, asalkan pendekatannya adaptif, bertahap, dan berbasis data.

    Amerika Serikat pada era 1950-an hingga 1980-an berhasil mengembangkan birokrasi yang lincah dalam mendukung inovasi dan pelayanan publik. Lembaga seperti Centers for Disease Control (CDC) dan NASA menjadi contoh efisiensi kelembagaan dengan jumlah pegawai yang ramping namun hasil kerja luar biasa.

    Salah satu prinsip utamanya adalah pembatasan jumlah manajer dan pejabat administratif, serta penekanan pada akuntabilitas kinerja, penggunaan teknologi, dan keberanian untuk bereksperimen. Pemerintah AS juga menerapkan alat evaluasi kinerja seperti Program Assessment Rating Tool (PART), yang mirip SAKIP di Indonesia, namun lebih konsisten dalam implementasi.

    Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Saat ini, birokrasi kita masih dihantui oleh masalah klasik yaitu struktur kelembagaan yang berlapis-lapis, alokasi anggaran yang tidak berbasis output, serta resistensi terhadap perubahan digital.

    Menurut Laporan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2023, potensi penghematan belanja negara bisa mencapai Rp121,9 triliun per tahun jika birokrasi dikelola dengan efisien. Bahkan, dalam laporan Kemenkeu terbaru, efisiensi belanja di tahun 2024 sudah mencapai Rp128,5 triliun.

    Namun penghematan ini baru permukaan. Masih banyak ruang untuk memperkuat fondasi kebijakan fiskal Indonesia melalui reformasi birokrasi yang lebih dalam dan terstruktur.

    Salah satu strategi yang perlu dipertimbangkan adalah delayering alias pengurangan lapisan manajerial yang tidak produktif. Banyak kementerian dan lembaga memiliki struktur hirarkis yang terlalu kompleks, yang tidak sejalan dengan prinsip kerja efektif. Di AS, jumlah manajer dalam satu lembaga dibatasi agar tidak lebih dari 20 persen dari total pegawai.

    Indonesia belum memiliki rasio resmi, tetapi data BKN menunjukkan bahwa sebagian besar kementerian memiliki rasio struktural yang tidak proporsional, sehingga memperlambat proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program.

    Namun efisiensi yang tidak didasarkan pada kajian dampak bisa menjadi bumerang. Salah satu contohnya adalah kebijakan Kementerian Dalam Negeri beberapa tahun lalu yang melarang seluruh instansi pemerintah, termasuk pemda, mengadakan rapat di hotel. Tujuannya adalah penghematan anggaran negara dan mendorong penggunaan fasilitas internal. Namun, dampaknya sangat besar terhadap sektor perhotelan, khususnya di kota-kota kedua seperti Padang, Manado, Balikpapan, dan Yogyakarta yang sangat mengandalkan kegiatan MICE (Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition).

    Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), setelah larangan itu diterapkan, tingkat hunian hotel di beberapa daerah turun drastis hingga 40–60 persen dalam satu kuartal. Di Sumatera Barat misalnya, asosiasi hotel melaporkan bahwa lebih dari 700 karyawan hotel dirumahkan hanya dalam waktu tiga bulan pertama kebijakan berjalan. Rapat kementerian dan pelatihan aparatur sipil negara yang biasanya menghidupkan sektor jasa lokal tiba-tiba lenyap. Di Bali, yang biasanya mengandalkan tamu pemerintah di luar musim liburan, okupansi hotel sempat anjlok ke angka 20 persen.

    Kebijakan tersebut memang akhirnya direvisi beberapa tahun kemudian, namun pelajaran pentingnya tetap relevan yaitu efisiensi yang tidak memperhitungkan efek turunan ke sektor riil bisa memukul perekonomian lokal dan menyebabkan pengangguran. Ini bukan efisiensi, tetapi pemindahan beban dari negara ke masyarakat. Dalam konteks ini, kebijakan semestinya mempertimbangkan multiplier effect, bukan sekadar penghematan nominal.

    Langkah berikutnya dalam membenahi birokrasi adalah digitalisasi proses layanan dan administrasi yang benar-benar berdampak. Indonesia sudah memulai melalui GovTech INA Digital, tetapi penerapannya belum merata.

    Laporan Kominfo menunjukkan bahwa hanya sekitar 35 persen lembaga pemerintah yang memiliki SDM TI yang memadai. Padahal, transformasi digital tidak hanya soal teknologi, melainkan juga soal cara kerja, kultur organisasi, dan kemauan untuk mengubah paradigma birokrasi.

    Kementerian/lembaga perlu difokuskan pada proyek strategis berdampak tinggi, seperti digitalisasi rumah sakit, pelayanan sosial daring, dan proyek padat karya. Untuk itu, pemerintah bisa membentuk program “Ministry Strategic Projects” (ModSP), meniru model “Operation Warp Speed” di AS saat pandemi. Proyek-proyek ini harus memiliki timeline, indikator kinerja, dan audit independen agar tidak menjadi sekadar jargon.

    Efisiensi juga tidak boleh dilakukan secara serampangan. Pengurangan anggaran kementerian sebesar Rp306,7 triliun dalam RAPBN 2025, seperti dilansir berbagai media, harus dikaji dengan seksama agar tidak memukul kementerian yang sedang menjalankan reformasi penting.

    Jika efisiensi tidak disertai dengan prioritas dan data dampak, maka justru bisa menurunkan PDB. Dalam proyeksi Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Pemangkasan anggaran secara membabi buta bisa menghambat pemulihan ekonomi, terutama jika menyasar sektor produktif

    Yang juga penting adalah mengukur ulang efisiensi birokrasi bukan hanya dari jumlah pengeluaran, tetapi dari kualitas layanan dan dampaknya terhadap masyarakat.

    Pemerintah Australia mengevaluasi ribuan program setiap tahun dan hanya menyetujui sekitar 80–90 program yang benar-benar berdampak. Indonesia dapat mencontoh ini dengan memperkuat evaluasi lintas kementerian yang melibatkan Bappenas, Kemenkeu, dan Kantor Staf Presiden.

    Dari sisi pembiayaan, pemerintah dapat menata ulang struktur anggaran pegawai. Saat ini, belanja pegawai mencapai 14,62 persen dari APBN (data 2022), padahal produktivitasnya belum sebanding. Dengan mengurangi posisi manajerial tidak produktif dan menggantinya dengan SDM digital dan profesional, efisiensi bisa tercapai tanpa PHK besar-besaran.

    Rekomendasi kebijakan

    Agar efisiensi birokrasi Indonesia tidak menurunkan produktivitas dan pendapatan domestik bruto, maka setidaknya ada lima rekomendasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan. Pertama, evaluasi dampak kebijakan secara holistik. Seperti kasus larangan rapat di hotel, setiap kebijakan efisiensi harus dievaluasi dengan mempertimbangkan dampak ke sektor riil dan lapangan kerja.

    Kedua, penyederhanaan struktur birokrasi. Tetapkan rasio struktural maksimum dan lakukan delayering bertahap berbasis kinerja.

    Ketiga, digitalisasi yang terpadu dan terukur. Bangun SDM digital di seluruh K/L dan percepat sistem layanan satu pintu daring.

    Keempat, prioritaskan proyek strategis nasional. Terapkan model impact-based budgeting, bukan across-the-board cuts. Impact-based budgeting adalah metode penganggaran yang memprioritaskan pendanaan berdasarkan kontribusi nyata suatu program atau proyek terhadap tujuan pembangunan nasional, seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, atau pencapaian target SDGs. Pendekatan ini menilai secara empiris dan kuantitatif apakah suatu proyek menghasilkan manfaat ekonomi dan sosial yang tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

    Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai program prioritas untuk mendukung pertumbuhan jangka menengah-panjang. Hingga 2023, tercatat 200 PSN dengan nilai investasi mencapai Rp5.746 triliun, yang mencakup sektor infrastruktur, energi, teknologi, hingga ketahanan pangan.

    Proyek-proyek ini dirancang untuk memperluas konektivitas wilayah (jalan tol, pelabuhan, bandara), meningkatkan akses listrik dan energi bersih, meningkatkan produksi pangan dan ketahanan air, dan mendorong transformasi digital dan industri 4.0.

    Namun, jika pemotongan anggaran dilakukan tanpa melihat dampak proyek, maka proyek-proyek yang seharusnya menjadi mesin pertumbuhan justru bisa terhambat, dan akhirnya akan berdampak pada menurunnya PDB, meningkatnya pengangguran, serta hilangnya efek multiplier ke sektor swasta.

    Kelima, perkuat evaluasi program dan transparansi. Libatkan pihak ketiga dan audit independen untuk mengevaluasi efektivitas anggaran secara berkala.

    Indonesia perlu mengadopsi semangat reformasi ala Amerika Serikat bukan hanya dari sisi pemangkasan anggaran, tetapi dari cara berpikir yang mendasarinya yaitu hasil lebih penting dari prosedur, inovasi lebih penting dari formalitas.

    Efisiensi anggaran bukan sekadar menghemat, tapi tentang mengarahkan belanja ke hal yang benar, untuk hasil yang benar. Efisiensi anggaran bukan sekadar mengurangi pengeluaran, tetapi menata ulang pengeluaran agar menghasilkan dampak terbesar bagi rakyat dan perekonomian.

    Pendekatan impact-based budgeting, jika diterapkan dengan baik, bisa menjadi jawaban untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan lapangan kerja dan kesejahteraan sosial.

    Pemerintah Indonesia harus belajar dari kelemahan kebijakan pemotongan seragam dan mulai mengarahkan belanja negara ke program-program yang benar-benar strategis dan berdampak langsung Ini adalah momen langka untuk membenahi birokrasi dari akarnya dengan memangkas lemak, tapi menjaga otot ekonomi tetap kuat dan tumbuh.

    Jangan sampai niat baik efisiensi justru menekan sektor produktif dan memperbesar pengangguran, seperti yang sudah pernah terjadi. Mari kita belajar, bukan mengulang.

    *) Dr. Aswin Rivai, SE., MM adalah Pemerhati Ekonomi dan Dosen FEB-UPN Veteran, Jakarta

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.