kab/kota: Mampang Prapatan

  • DKI bangun embung dan pusat kendali untuk tangani banjir di Jaksel

    DKI bangun embung dan pusat kendali untuk tangani banjir di Jaksel

    saluran utama (makro) yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mampu mendukung apabila curah hujan dengan 150 milimeter (mm), sedangkan saluran pendukung mampu sekitar 100 mm per hari

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun embung dan pusat kendali (command center) sebagai upaya untuk penanganan banjir di kawasan Jakarta Selatan.

    “Berkat dukungan dari DPRD, juga dari DPD, DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jakarta dan seluruh pihak terkait yang terus melakukan peningkatan pembangunan infrastruktur banjir,” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Kantor Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Senin.

    Teguh mengatakan itu terkait peresmian Embung Pemuda 1 Srengseng Sawah, Embung SDN 01 Petukangan Selatan, dan Pusat Kendali Bukit Duri.

    Dia menyoroti saluran utama (makro) yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mampu mendukung apabila curah hujan dengan 150 milimeter (mm), sedangkan saluran pendukung mampu sekitar 100 mm per hari.

    “Lebih dari itu nantinya banjir atau genangannya surut lebih lama. Namun kita harus maksimalkan dan terus membangun,” tambahnya.

    Sementara, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin menambahkan tahun 2024 ini telah membangun dua embung yang diresmikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Saya laporkan juga bahwa Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan telah menyelesaikan pembangunan dua embung, yakni pertama ada Embung Pemuda 1 dengan penampang basah 10.075 meter persegi (M2),” ujar Munjirin.

    Embung Pemuda 1 dengan volume efektif tampungan sebesar 13.440,52 meter kubik (m3) yang dapat mereduksi 8 persen volume banjir pada sistem saluran penghubung (PHB) babakan atas dan PHB babakan bawah.

    Kemudian, embung kedua yang terbangun adalah embung SD Negeri 01 Petukangan Selatan Seluas 2.062 M2 dengan kedalaman 2,6 meter dengan dilengkapi kolam olakan dan akan ditambahkan pompa kapasitas 2×500 liter per detik (lps).

    Embung ini untuk difungsikan sebagai pengendali genangan di Jalan Sakti, Komplek Sangrila.

    Kemudian, terbangunnya ruang pusat kendali di Kelurahan Bukit Duri yang diharapkan juga mampu mengatasi banjir di kawasan itu.

    “Teknologi pompa adalah merupakan suatu solusi yang dibuat untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam proses operasi,” jelasnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kantor baru Kecamatan Mampang diharapkan maksimal layani publik

    Kantor baru Kecamatan Mampang diharapkan maksimal layani publik

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap Kantor Kecamatan Mampang Prapatan yang baru diresmikan di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, mampu memaksimalkan pelayanan publik agar lebih baik.

    “Harapannya kantor camat ini nantinya bisa meningkatkan pelayanan publik,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam peresmian Kantor Kecamatan Mampang Prapatan di Jakarta Selatan, Senin.

    Teguh mengatakan pembangunan kantor ini terbilang penting lantaran perannya yang strategis dan urgen. Pasalnya, sebelumnya, sempat dilanda banjir sehingga kinerja menjadi kurang produktif.

    Gedung kantor camat Mampang Prapatan sendiri dibangun setinggi lima lantai dengan luas 2.617 meter persegi (m2) yang dilengkapi fasilitas seperti lift, kelengkapan keselamatan kebakaran dan akses bagi penyandang disabilitas.

    Maka itu, Teguh berharap adanya fasilitas kantor yang lebih lengkap ini mampu diawasi dan dirawat oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan beserta jajarannya.

    “Tolong perawatan harus bagus, mudah-mudahan ini memberikan dampak untuk kinerja yang lebih baik lagi,” ujarnya.

    Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin mengatakan sebelumnya Kantor Kecamatan Mampang yang berada di Jalan Mampang Prapatan 13 merupakan lokasi rawan banjir dan padat penduduk.

    Bahkan, lanjut dia, akses menuju kantor sebelumnya sering tergenang air setinggi 40-90 centimeter (cm) dan merupakan jalan buntu yang hanya bisa dilalui satu jalur, sehingga jika dilewati dua kendaraan maka terjadi hambatan.

    Oleh karena itu, diharapkan pembangunan kantor baru yang berada di kawasan Kemang tersebut bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan minim hambatan dibandingkan sebelumnya.

    “Pembangunan kantor camat yang baru telah memiliki alas hak berdasarkan sertifikat Hak Pakai Nomor 00121 Tahun 2023 seluas 2.617 m2,” ujar Munjirin.

    Proses pembangunan kantor ini dimulai pada 23 Februari lalu dan telah diselesaikan pada 19 Oktober 2024 dengan ketentuan masa kontrak delapan bulan.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas peran Komisi A dan D DPRD DKI yang terus mengawal anggaran dalam pembangunan kantor camat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2024

  • Camat Mampang  diharapkan bisa tingkatan pelayanan melalui kantor baru

    Camat Mampang diharapkan bisa tingkatan pelayanan melalui kantor baru

    Kantor yang dulu selalu kebanjiran setiap Kali Mampang yang berada di belakang kantor meluap

    Ia mengatakan bencana banjir yang sering terjadi di sekitar Kantor Kecamatan Mampang Prapatan mengakibatkan operasional kantor pemerintahan itu pernah ditiadakan.

    Menurut dia, tidak beroperasinya kantor karena banjir mengakibatkan warga yang ingin mengurus administrasi terganggu sehingga pelayanan kepada masyarakat pun tidak maksimal.

    “Karena mustahil bisa memberikan pelayanan kepada warga jika kantor kecamatan sendiri sering tidak beroperasi saat banjir,” tuturnya.

    Ia berharap dengan peresmian Kantor Kecamatan Mampang Prapatan yang megah dan modern ini bisa diikuti dengan pelayanan yang prima bagi masyarakat sekitar.

    Menurut dia, pembangunan gedung yang megah bukanlah pemborosan, namun merupakan sesuatu yang penting dalam rangka transformasi Jakarta sebagai Kota Global.

    Identitas sebuah Kota Global kata Mujiyono, dapat dilihat dari bangunan yang berdiri di atasnya. Dan ketika sudah memiliki bangunan gedung yang bagus maka yang tidak kalah penting adalah bagaimana sistem pelayanan yang diberikan kepada warga dioptimalkan.

    Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan pembangunan Kantor Kecamatan Mampang Prapatan diharapkan bisa meningkatkan layanan publik.

    Ia juga menyampaikan, pemindahan kantor kecamatan ini diperlukan segera, mengingat kantor kecamatan sebelumnya berada di kawasan banjir dan juga padat penduduk. Imbasnya, kinerja dan layanan di kantor kecamatan menjadi kurang produktif.

    Gedung Kantor Kecamatan Mampang Prapatan dibangun di lahan seluas 2.600 meter persegi dengan tinggi lima lantai. Kantor ini dilengkapi dengan lift dan pendingin ruangan.

    “Harapannya adalah pastinya dengan adanya kantor ini yang jauh lebih bagus, lebih lengkap dan juga megah, pelayanan publik juga harus bisa lebih meningkat kualitasnya dan juga kinerjanya juga harus lebih bagus,” jelas Teguh.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Waspada! Tanah Longsor Berpotensi Terjadi di Jaksel dan Jaktim

    Waspada! Tanah Longsor Berpotensi Terjadi di Jaksel dan Jaktim

    loading…

    Peta sebaran wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang berpotensi terjadi tanah longsor. FOTO/INSTAGRAM BPBD JAKARTA

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Jakarta menyebutkan longsor berpotensi terjadi di 10 wilayah tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Pemerintah wilayah dan masyarakat diminta waspada, utamanya ketika turun hujan.

    Hal ini diketahui dari akun Instagram @bpbddkijakarta dilihat Selasa (10/12/2024). Dalam unggahannya, BPBD Jakarta merinci informasi prakiraan wilayah potensi terjadi tanah longsor di wilayahnya pada Desember 2024.

    “Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” tulis BPBD Jakarta.

    Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah yakni:

    Jakarta Selatan: meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

    Jakarta Timur: Kecamatan Kramatjati, Pasar Rebo.

    BPBD Jakarta menambahkan, pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

    Oleh karena itu, BPBD mengimbau agar seluruh pihak untuk bisa mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

    “Untuk itu, kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” katanya.

    (abd)

  • Waspada Pergerakan Tanah di Jakarta

    Waspada Pergerakan Tanah di Jakarta

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, ada 10 titik di Jakarta yang berpotensi mengalami pergerakan tanah pada bulan ini.

    10 titik itu di antaranya, 8 titik Jakarta Selatan dan dua lainnya di Jakarta Timur. Untuk wilayah Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggarahan. Sementara di Jakarta Timur berada di Kramat Jati dan Pasar Rebo. Semua titik ini memiliki potensi pergerakan tanah kategori menengah.

    Wilayah dengan potensi menengah tersebut, gerakan tanah akan terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (dinding terjal), tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

    “Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah artinya bila curah hujan di atas normal berpotensi terjadi longsor,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Iwan Ibrahim kepada ANTARA saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 10 Oktober.

    Iwan menyebutkan, setiap bulan BPBD DKI Jakarta selalu mengunggah informasi potensi pergerakan tanah di wilayah Jakarta. Dan 10 titik tersebut merupakan wilayah rawan pergerakan tanah. Kebanyakan dari 10 titik tersebut merupakan wilayah yang beririsan langsung dengan pinggiran sungai, tebing maupun lereng.

    Ia mengatakan, pengamatan dan pengukuran mengenai potensi pergerakan tanah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). BPBD sebagai badan koordinasi bidang kebencanaan memperbaharui informasi tersebut tersebut sebagai upaya antisipasi dan edukasi kepada masyarakat dan aparat di wilayah terdampak.

    BPBD merilis ini untuk memberikan informasi kepada lurah dan masyarakat agar berhati-hati atau waspada terhadap daerah tersebut, dikarenakan jika curah hujan di atas normal maka ada potensi bisa terjadi pergerakan tanah longsor. Dengan informasi ini, tambahnya, upaya penanggulangan bisa dilakukan lebih cepat, terutama mitigasi atau mencegah jangan sampai terjadi gerakan tanah.

    “Yang terpenting itu jangan ada yang membuat bangunan di daerah potensi seperti tebingan dan pinggir sungai. Camat dan lurah yang mengawasi ini,” kata Iwan.

    Melansir dari laman bpbd.jakarta.go.id, disebutkan gerakan tanah adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis alam untuk mencapai kondisi baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia. 

    Gerakan tanah akan terjadi pada suatu lereng, jika ada keadaan ketidakseimbangan yang menyebabkan terjadinya suatu proses mekanis, mengakibatkan sebagian dari lereng tersebut bergerak mengikuti gaya gravitasi dan selanjutnya setelah terjadi longsor, lereng akan seimbang atau stabil kembali.

    Tanah longsor merupakan bentuk erosi di mana pengangkutan atau gerakan massa tanah terjadi pada suatu saat dalam volume yang relatif besar. Ditinjau dari segi gerakannya, maka selain erosi longsor masih ada beberapa erosi akibat gerakan massa tanah, yaitu rayapan (creep), runtuhan batuan (rock fall), dan aliran lumpur (mud flow).

    Karena massa yang bergerak dalam longsor merupakan massa yang besar maka sering kejadian longsor akan membawa korban, berupa kerusakan lingkungan, yaitu lahan pertanian, permukiman, dan infrastruktur, serta hilangnya nyawa manusia. Proses terjadinya gerakan tanah melibatkan interaksi yang kompleks antara aspek geologi, geomorfologi, hidrologi, curah hujan, dan tata guna lahan.

  • 5
                    
                        Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan
                        Megapolitan

    5 Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan Megapolitan

    Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil-Suswono
    , hanya berhasil unggul di dua kecamatan dari total 44 kecamatan di wilayah Jakarta.
    Hal ini diketahui dari hasil
    real count
    yang ada di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni
    pilkada2024.kpu.go.id
    .
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    dari laman tersebut, Ridwan-Kamil Suswono hanya unggul di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dan Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Ketua tim pemenangan calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, Cak Lontong mengklaim bahwa paslonnya unggul di 42 kecamatan dan berhasil meraih suara 50,07 persen dalam
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Kemenangan Pramono-Rano ini diklaim berdasarkan hasil rekapitulasi formulir D1 KWK di setiap kecamatan Jakarta.
    “Jadi paslon 03 Mas Pram (Pramono) dan Bang Doel (Rano Karno) unggul di 42 kecamatan dari total 44 kecamatan se-DKI Jakarta. Artinya paslon 03 Mas Pram dan Bang Doel Alhamdulillah memperoleh sebaran suara yang merata di seluruh wilayah DKI Jakarta,” kata Cak Lontong saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
    Cak Lontong merinci, Pramono-Rano tidak unggul di satu kecamatan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
    Untuk tingkat kota, Pramono-Rano unggul di Jakarta Selatan, Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.
    “Kami sampaikan bahwa pasangan nomor urut tiga Mas Pram-Bang Doel memperoleh suara, 2.183.239 suara. Sama dengan 50,07 persen dan dari hasil rekapitulasi suara tersebut, Alhamdulillah paslon tiga unggul merata di seluruh wilayah DKI Jakarta,” tutup Cak Lontong.
    – Kepulauan Seribu Selatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 2.593
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 396
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 3.172
    – Kepulauan Seribu Utara
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 3.985
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 257
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 4.284

    Cengkareng
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 98.522
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 24.564
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 102.659
    – Grogol Petamburan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 29.312
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 11.839
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 50.359
    – Kalideres
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 78.780
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 19.856
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 79.991
    – Kebon Jeruk
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 51.087
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.880
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 76.578
    – Kembangan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 47.184
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.496
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 66.645
    – Palmerah
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 34.556
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.403
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 44.722
    – Taman Sari
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 14.812
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.054
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.295
    – Tambora
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 32.627
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 11.365
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 52.489
    – Cempaka Putih
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 15.627
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.523
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 21.865
    – Gambir
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 11.241
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 3.951
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 19.446
    – Johar Baru
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.316
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.045
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.032
    – Kemayoran
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 36.885
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.486
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 51.197
    – Menteng
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 12.726
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 3.213
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 17.902
    – Sawah Besar
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 14.994
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.977
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.028
    – Senen
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 15.793
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.973
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 24.142
    – Tanah Abang
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.703
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.697
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 31.760
    – Cilandak
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 32.666
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 8.760
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 51.776
    – Jagakarsa
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 66.470
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.556
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 79.153
    – Kebayoran Baru
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.776
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.885
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 33.121
    – Kebayoran Lama
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 50.637
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.518
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 65.782
    – Mampang Prapatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 25.840
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.208
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 31.640
    – Pancoran
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 27.807
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.599
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 36.292
    – Pasar Minggu
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 52.187
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.624
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 67.347
    – Pesanggrahan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 45.138
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.498
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 52.337
    – Setiabudi
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 17.171
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.391
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 23.237
    – Tebet
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 34.669
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.255
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 50.332
    – Cakung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 96.282
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 22.039
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 111.213
    – Cipayung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 55.188
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.004
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 56.516
    – Ciracas
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 58.458
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.656
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 59.296
    – Duren Sawit
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 70.721
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 19.142
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 97.218
    – Jatinegara
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 49.001
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.073
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 67.646
    – Kramatjati
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 51.084
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.638
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 57.334
    – Makasar
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 36.517
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.672
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 41.850
    – Matraman
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 28.146
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 7.752
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 38.846
    – Pasar Rebo
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 45.601
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.168
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 40.046
    – Pulogadung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 44.615
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.791
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 65.205
    – Penjaringan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 41.420
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.909
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 56.773
    – Tanjung Priok
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 57.678
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 18.158
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 77.878
    – Koja
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 52.842
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.375
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 57.419
    – Cilincing
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 71.793
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 17.623
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 70.208
    – Pademangan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 20.877
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.659
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 32.540
    – Kelapa Gading
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 16.853
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 7.302
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 33.668
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Real Count" Pilkada Jakarta di Kecamatan Mampang Prapatan, Pramono-Rano Unggul 31.640 Suara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    "Real Count" Pilkada Jakarta di Kecamatan Mampang Prapatan, Pramono-Rano Unggul 31.640 Suara Megapolitan 3 Desember 2024

    “Real Count” Pilkada Jakarta di Kecamatan Mampang Prapatan, Pramono-Rano Unggul 31.640 Suara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta telah mengunggah hasil rekapitulasi suara pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno raih 31.640 suara. Perolehan ini mengalahkan dua paslon lain, RK-Suswono dan Dharma-Kun.
    Berikut hasil
    real count
    di Kecamatan Mampang Prapatan berdasarkan situs resmi KPU di pilkada2024.kpu.go.id:
    1. Ridwan Kamil-Suswono: 25.840 suara
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 5.208 suara
    3. Pramono Anung-Rano Karno: 31.640 suara
    Adapun, jumlah suara sah sebanyak 62.688, sementara jumlah suara tidak sah 6.807. Dengan demikian, terdapat 69.495 suara di Kecamatan Mampang Prapatan.
    Sebelumnya diberitakan, Ketua Divisi Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Fahmi Zikrillah menyampaikan, hasil rekapitulasi suara cagub-cawagub dari TPS wilayah Jakarta telah masuk 100 persen ke data Sirekap.
    Masyarakat bisa memantau sendiri hasil perhitungan suara tiga paslon cagub-cawagub melalui laman pilkada2024.kpu.go.id.
    Laman pilkada2024.kpu.go.id akan menampilkan hasil hitung suara dan rekapitulasi pemilihan calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 di seluruh wilayah di Indonesia.
    Sebagai informasi, Pramono Anung-Rano Karno meraih 49,46 persen dalam hitung cepat (quick count) Litbang Kompas dengan perolehan data masuk mencapai 100 persen, Rabu (27/11/2024).
    Data akhir
    quick count
    Litbang Kompas itu dirilis pada pukul 18.18 WIB.
    Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan 40,06 persen suara. Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,48 persen suara.
    Perolehan suara tersebut diperoleh dari penghitungan yang masuk dari total 400 TPS sampel di Jakarta.
    Quick count
    Litbang Kompas dalam
    Pilkada Jakarta
    2024 menggunakan metode sistematik
    random sampling
    dan memiliki
    margin error
    sebesar kurang lebih 1 persen.
    Quick count
    ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Hasil
    quick count
    bukanlah hasil resmi.
    Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Hari Ini Senin 2 Desember 2024: Lagit Pagi Jabodetabek Berawan Tebal, Siang Hujan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Senin 2 Desember 2024: Lagit Pagi Jabodetabek Berawan Tebal, Siang Hujan – Page 3

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayahnya jelang memasuki musim hujan, November 2024. Informasi itu diunggah lewat Instagram resmi Pemprov Jakarta @dkijakarta.

    “Prakiraan wilayah berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” tulis Pemprov Jakarta seperti dikutip Rabu 13 November 2024.

    Pemprov Jakarta menambahkan, berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada dua zona rentan yang berpotensi terjadi longsor. Pertama, zona menengah dan kedua, zona tinggi.

    Definisinya, Zona Menengah adalah zona yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

    Sementara pada Zona Tinggi adalah zona gerakan tanah lama yang dapat aktif kembali. Zona-zona yang berpotensi longsor itu ada di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). 

    Berikut daftar daerah berada di Zona Menengah hingga Tinggi yang berpotensi terdampak bencana longsor saat musim hujan:

    1. Jakarta Selatan meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

    2. Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Pasar Rebo.

    Demi mengantisipasi hal itu, Pemprov Jakata mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

  • Cuaca Hari Ini Senin 2 Desember 2024: Lagit Pagi Jabodetabek Berawan Tebal, Siang Hujan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Senin 2 Desember 2024: Langit Pagi Jabodetabek Berawan Tebal, Siang Hujan – Page 3

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayahnya jelang memasuki musim hujan, November 2024. Informasi itu diunggah lewat Instagram resmi Pemprov Jakarta @dkijakarta.

    “Prakiraan wilayah berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” tulis Pemprov Jakarta seperti dikutip Rabu 13 November 2024.

    Pemprov Jakarta menambahkan, berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada dua zona rentan yang berpotensi terjadi longsor. Pertama, zona menengah dan kedua, zona tinggi.

    Definisinya, Zona Menengah adalah zona yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

    Sementara pada Zona Tinggi adalah zona gerakan tanah lama yang dapat aktif kembali. Zona-zona yang berpotensi longsor itu ada di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). 

    Berikut daftar daerah berada di Zona Menengah hingga Tinggi yang berpotensi terdampak bencana longsor saat musim hujan:

    1. Jakarta Selatan meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

    2. Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Pasar Rebo.

    Demi mengantisipasi hal itu, Pemprov Jakata mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

  • Konsumen Otomotif Keluhkan Rencana Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

    Konsumen Otomotif Keluhkan Rencana Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

    Tangerang, Beritasatu.com – Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 memicu protes dari masyarakat, terutama di sektor otomotif.

    Kebijakan ini dikhawatirkan akan berdampak langsung pada peningkatan harga mobil baru, yang berpotensi melemahkan daya beli konsumen. Akibatnya, pasar otomotif nasional diprediksi mengalami penurunan yang signifikan.

    Keluhan ini disampaikan oleh pengunjung pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD Tangerang pada Minggu (24/11/2024). Salah satunya adalah Prio (48), warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang berencana membeli mobil di acara tersebut. Ia merasa keberatan dengan rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, yang dinilai akan membuat harga kendaraan dan pajaknya semakin tinggi.

    “Kalau ingin beli kendaraan, harus menyiapkan dana lebih (karena PPN naik). Kemungkinan saya harus menurunkan spesifikasi mobil, dari awalnya kepingin spesifikasi A turun menjadi B,” ujar Prio kepada Beritasatu.com.

    Menurutnya, pemerintah sebaiknya menunda rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang baru mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19. Selain itu, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sepanjang 2024 telah memperberat beban masyarakat kelas menengah.

    Hal serupa juga disampaikan Neno (39), warga Tangerang, Banten, yang tidak setuju dengan pemberlakuan PPN 12 persen karena dianggap memberatkan masyarakat.

    “Kurang setuju ya. Maksudnya nanti dahulu, kalau bisa tunggu perekonomian kita stabil,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, Neno memutuskan membeli mobil lebih awal di GJAW 2024 dengan memberikan uang muka untuk menghindari kenaikan PPN menjadi 12 persen mulai tahun depan.

    “Kalau memang ada niat mau ganti kendaraan, lebih baik dari sekarang. Kita kasih booking fee atau DP dahulu supaya kita enggak dikenakan PPN 12 persen,” kata Neno.

    Konsumen lainnya bernama Agam (39) juga mengaku tidak setuju dengan kenaikan PPN menjadi 12 persen karena akan berdampak negatif pada daya beli masyarakat.

    “Dengan PPN 12 persen akan ada penurunan daya beli masyarakat. Kalau mau membeli mobil akan berpikir ulang karena ada kenaikan pajak,” kata Agam.