kab/kota: Malang

  • Lengkap dengan Perjalanan Karier dan Prestasi

    Lengkap dengan Perjalanan Karier dan Prestasi

    YOGYAKARTA – Sahrin Hamid dikenal sebagai sosok penting dalam kancah politik dan pemerintahan. Perjalanan kariernya yang cemerlang menarik perhatian banyak pihak. Artikel ini akan mengupas tuntas profil Sahrin Hamid, rekam jejak, dan kontribusinya.

    Mengenal Sahrin Hamid tak hanya tentang jabatannya. Mulai dari awal karier hingga posisi strategis yang dipegangnya, mari selami lebih dalam sosok yang terkenal karena menjadi juru bicara Anies Baswedan ini.

    Sahrin Hamid Tiba-Tiba Diangkat Menjadi Komisaris Jakpro

    Kursi dewan komisaris di PT Jakarta Propertindo (Jakpro) kini diisi wajah-wajah baru. Dalam Rapat Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) yang digelar baru-baru ini, Kreshna Putra, mantan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jakarta Selatan, resmi ditunjuk sebagai salah satu komisaris.

    Namun, bukan hanya Kreshna yang menjadi sorotan. Keputusan tersebut juga mengangkat dua nama lain yang tak kalah menarik, yaitu Sahrin Hamid dan Syaefuloh Hidayat, sebagai komisaris.

    Pengangkatan Sahrin Hamid yang sebelumnya dikenal sebagai mantan juru bicara Anies Baswedan menarik perhatian publik. Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, dilansir dari Antaranews angkat bicara mengenai alasannya menempatkan sejumlah tokoh politik pada posisi strategis di BUMD DKI Jakarta.

    “Pendekatan pertama saya dalam mengangkat komisaris adalah harus mengenal yang bersangkutan. Yang kedua, yang paling penting, adalah kredibilitasnya,” jelas Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di Artikel VOI yang berjudul Ini Alasan Pramono Angkat Eks Ketua Timses hingga Orang Dekat Anies Jadi Komisaris BUMD

    Pernyataan Pramono Anung ini sekaligus menegaskan bahwa keputusan tersebut didasari oleh pertimbangan kapabilitas, bukan semata-mata afiliasi politik. Lantas bagaimana kredibilitas dari seorang Sahrin Hamid? Berikut ulasannya:

    Profil Sahrin Hamid

    Nama Sahrin Hamid kembali mencuat ke permukaan saat Pemilihan Presiden 2024. Dalam kontestasi politik yang memanas, Sahrin menjadi salah satu juru bicara utama pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

    Namun meskipun pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, peran Sahrin sebagai jubir Anies tidak luput dari perhatian publik.

    Namun, kiprah Sahrin Hamid jauh melampaui peran juru bicara. Pria kelahiran Maluku Utara ini memiliki rekam jejak panjang di dunia politik.

    Pendidikan formal Hamid dimulai dari Diploma Satu (D1) di Bumi Hijrah, Tidore, sebelum melanjutkan studi hukum di Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Jakarta (Unija).

    Kemudian Hamid memperdalam ilmunya dengan menempuh program magister ilmu hukum di Unisba pada 2009.

    Sebelum Menjadi Jubir Anies

    Sebelum dikenal sebagai juru bicara Anies, Sahrin telah lebih dulu malang-melintang di Partai Amanat Nasional (PAN). Ia pernah memimpin Badan Muda PAN sebagai Ketua Umum (2003-2006), lalu menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (2005-2010), hingga menjadi Ketua DPP PAN (2010-2011).

    Pengalaman Hamid di PAN membawanya ke kursi parlemen sebagai anggota DPR dari Fraksi PAN periode 2004-2009.

    Selain itu, Sahrin juga pernah mencoba peruntungan di kancah daerah. Ia sempat maju sebagai calon Wakil Gubernur Maluku Utara pada Pilkada 2013. Pengalaman di pemerintahan juga ia dapatkan saat menjabat sebagai staf khusus Gubernur Maluku Utara pada 2018.

    Hamid juga dipercaya menjadi Ketua Umum Ormas Gerakan Rakyat, sebuah organisasi yang dibentuk dari gagasan Anies Baswedan. Peran barunya ini menegaskan kembali posisinya sebagai tokoh yang terus berkontribusi di ranah sosial dan politik.

    Melalui akun Facebook resminya, Sahrin Hamid memaparkan visi dan misinya, menekankan tugas utama sebagai perwakilan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Komisaris itu pada pokoknya adalah mewakili pemegang saham,” tulis Sahrin. Ia menafsirkan perannya sebagai penjaga arah kapal dan memastikan setiap langkah Jakpro sejalan dengan tujuan strategis yang ditetapkan. Pengawasan terhadap tata kelola perusahaan yang baik (GCG) menjadi fokus utama untuk mencapai target usaha yang sinergis.

    Dengan statusnya sebagai BUMD strategis yang bergerak di bidang properti dan infrastruktur, serta membawahi tujuh anak perusahaan, Sahrin menyadari tantangan yang tidak mudah. Ia bertekad untuk menyelaraskan fungsi komersial perusahaan dengan misi pembangunan daerah.

    “Hari-hari ke depan akan menjadi pengalaman dan pengabdian baru,” imbuhnya. Sahrin menutup pernyataannya dengan harapan dan doa, seraya menginformasikan bahwa seluruh dokumen terkait tugasnya sebagai Komisaris Jakpro telah ditandatangani.

    Selain profil Sahrin hamid, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia

    Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia

    Bisnis.com, MALANG — Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Hagus Tarno, Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), berhasil menemukan 5 spesies baru cacing nematoda dari genus Caenorhabditis yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. 

    Prof Hagus Tarno mengatakan, temuan ini dipublikasikan pada Juli 2025 di jurnal ilmiah internasional bereputasi G3: Genes|Genomes|Genetics, diterbitkan oleh Oxford University Press, dan menjadi salah satu kontribusi penting Indonesia dalam riset biodiversitas nematoda di tingkat global. 

    “Penelitian ini merupakan hasil kerja sama lintas negara yang melibatkan UB dan Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis, serta didukung oleh peneliti dari Academia Sinica Taiwan dan New York University, Amerika Serikat,” kata Hagus Tarno, Rabu (6/8/2025).

    Riset ini memanfaatkan keahlian lintas disiplin, mulai dari taksonomi, genetika molekuler, dan ekologi nematoda.

    Dari hasil penelitian tersebut 5 spesies baru yang berhasil diidentifikasi adalah Caenorhabditis indonesiana, Caenorhabditis malinoi, Caenorhabditis ceno, Caenorhabditis brawijaya, dan Caenorhabditis ubi. 

    Menurutnya 2 spesies terakhir secara khusus mengabadikan nama Universitas Brawijaya sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi kampus dalam penelitian ini.

    Penamaan C. brawijaya diambil dari nama pangeran Jawa yang menjadi inspirasi nama universitas, sedangkan C. ubi merupakan singkatan langsung dari Universitas Brawijaya Indonesia.

    Menurut Prof. Hagus, pemberian nama ini bukan hanya simbol penghargaan, melainkan juga strategi untuk memperkuat branding UB di dunia ilmiah internasional.

    “Ini adalah cara kami memberikan penghargaan kepada UB. Kami ingin nama universitas tetap hidup dan dikenal luas di dunia ilmiah melalui penelitian biodiversitas seperti ini,” katanya.

    Dia menambahkan bahwa pemakaian nama UB pada spesies baru akan membuat nama universitas terus muncul dalam publikasi dan basis data ilmiah internasional setiap kali spesies tersebut dikaji oleh peneliti lain. 

    Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian ekspedisi lapangan pada April hingga Mei 2024 di 4 pulau besar Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan. 

    Dari total 204 sampel yang diambil, 58 di antaranya positif mengandung nematoda Caenorhabditis. Sampel-sampel tersebut dikumpulkan dari berbagai tipe habitat, mulai dari hutan, kawasan agroforestri, lahan pertanian, taman kota, dan area pegunungan dengan ketinggian beragam.

    Di Jawa Timur, pengambilan sampel dilakukan di UB Forest di Malang, kawasan hutan Batu, dan lereng Gunung Bromo.

    Di Sulawesi Selatan, spesies nematoda ditemukan di kawasan Malino dan Lanna, sedangkan dari Lombok diperoleh sampel di wilayah Lingsar dan Setiling, serta dari Bali di Sayan, Ubud, Marga, Ababi, dan Besakih. 

    Proses pengambilan sampel difokuskan pada bahan tanaman yang membusuk seperti bunga, buah, batang, daun, kayu, dan jamur, yang diketahui menjadi habitat alami nematoda Caenorhabditis.

    Contohnya, C. indonesiana ditemukan pada bunga pisang membusuk di hutan Batu, sementara C. brawijaya ditemukan pada batang pisang (Musa) yang membusuk di lereng Bromo. 

    Sampel-sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Fakultas Pertanian UB dan juga dianalisis di Institut de Biologie de l’École Normale Supérieure (IBENS), Paris, untuk proses identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut.

    Metode identifikasi yang digunakan memadukan analisis morfologi dengan uji molekuler berbasis DNA. Analisis morfologi dilakukan menggunakan mikroskop Nomarski untuk mengamati detail struktur tubuh nematoda.

    Sementara itu, analisis molekuler dilakukan dengan sekuensing DNA pada bagian ITS2 ribosomal DNA untuk membedakan spesies yang secara morfologi mirip.

    Selain itu, dilakukan pula analisis RNA pada 1.861 gen ortolog tunggal untuk membangun pohon filogenetik yang menunjukkan hubungan kekerabatan antarspesies dalam kelompok Elegans (Elegans group). 

    Dia menegaskan, tim peneliti juga melakukan serangkaian uji hibridisasi atau persilangan antarspesies untuk mengetahui kompatibilitas reproduksi.

    Menariknya, hasil penelitian menunjukkan adanya pengecualian terhadap aturan Haldane, sebuah prinsip genetika yang menyatakan bahwa pada hibridisasi antarspesies, jenis kelamin heterogamet (biasanya jantan), akan cenderung tidak subur atau tidak hidup.

    Dalam penelitian ini, beberapa persilangan justru menghasilkan hibrida jantan yang hidup dan dalam beberapa kasus bahkan sebagian di antaranya tetap subur. 

    Salah satu temuan yang paling menonjol adalah pada spesies C. ubi yang berasal dari Jawa Timur. Spesies ini terbukti mampu melakukan perkawinan silang sebagian dengan Caenorhabditis sp. 41 dari Kepulauan Solomon, menghasilkan keturunan hibrida jantan yang fertil.

    Fenomena ini sangat jarang ditemukan di dunia nematoda dan menjadi model penelitian yang menarik untuk mempelajari proses spesiasi dan ketidakcocokan genetik antarspesies. 

    Prof. Hagus menegaskan bahwa temuan ini membuktikan tingginya tingkat keanekaragaman hayati nematoda di Indonesia, khususnya di wilayah tropis.

    “Hanya dengan eksplorasi di 4 pulau, kami sudah mendapatkan 5 spesies baru. Bayangkan jika eksplorasi dilakukan lebih luas, potensi penemuan akan jauh lebih besar,” ujarnya.

    Dia juga menekankan bahwa penelitian ini menjadi pintu masuk bagi studi lanjutan tentang ekologi, evolusi, dan genetika nematoda, serta membuka peluang riset terapan di bidang pertanian dan lingkungan. 

    Bagi UB, keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi ilmiah, tetapi juga memperkuat posisi universitas di panggung riset internasional. Kolaborasi dengan peneliti asing memungkinkan UB mengakses teknologi mutakhir, sumber daya penelitian, dan membuka peluang pertukaran peneliti maupun mahasiswa.

    “Kolaborasi internasional sangat penting untuk membangun jejaring penelitian dan memperluas peluang publikasi di jurnal bereputasi,” ujar Prof. Hagus. 

    Artikel berjudul “Five new Caenorhabditis species from Indonesia provide exceptions to Haldane’s rule and partial fertility of interspecific hybrids” ini dapat diakses secara terbuka karena diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons Attribution.

    Hal ini memungkinkan peneliti di seluruh dunia memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk riset lanjutan. Publikasi ini tidak hanya memperkenalkan 5 spesies baru kepada dunia, tetapi juga memperkuat reputasi Indonesia dan UB sebagai salah satu pusat penelitian biodiversitas nematoda di Asia Tenggara. 

    “Penamaan 2 spesies dengan nama UB menjadi simbol bahwa kontribusi akademik dan ilmiah universitas tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga diabadikan dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia,” tuturnya.

  • Tekan inflasi, Polri gelar pasar murah di Malang  

    Tekan inflasi, Polri gelar pasar murah di Malang  

    Sumber foto: Wisnu Wardhana/elshinta.com.

    Tekan inflasi, Polri gelar pasar murah di Malang  
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 06 Agustus 2025 – 19:57 WIB

    Elshinta.com – Wujud nyata kepedulian Polri terhadap daya beli masyarakat terus diperlihatkan. Dalam rangkaian kunjungan kerja Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo diwakili oleh Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo di Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (6/8). Polri juga menggelar pasar murah yang disambut antusias oleh warga.

    Beragam kebutuhan pokok dijual dengan harga terjangkau, seperti minyak goreng merek Minyakkita Rp15.000 per liter (tersedia 60 pack), beras Bulog SPHP seharga Rp60.000 per 5 kg (1.000 pack), minyak goreng merek Alco Rp15.000 per 800 ml (600 botol), gula pasir Rp16.000 per kilogram (500 pack), dan telur ayam ras Rp23.000 per kilogram (100 kg).

    “Bazar murah ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam situasi ekonomi yang masih penuh tantangan. Ini bukti nyata peran Polri hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujar Komjen Dedi saat meninjau langsung lokasi bazar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Wisnu Wardhana. 

    Pasar murah ini merupakan bagian dari strategi nasional pengendalian inflasi dan perlindungan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang pelaksanaannya menggandeng BUMN dan UMKM lokal.

    Dengan hadirnya pasar murah, Polri tidak hanya hadir dalam aspek penegakan hukum, tetapi juga dalam memperkuat jaring pengaman sosial ekonomi masyarakat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Islah Bahrawi soal Silfester Matutina: Kita Tunggu Gaya Tegas Omongan Kejaksaan

    Islah Bahrawi soal Silfester Matutina: Kita Tunggu Gaya Tegas Omongan Kejaksaan

    “Kejaksaan mendiamkan, padahal terpidana malang melintang di tivi dan medsos. Aneh!,” tandas Islah Bahrawi.

    Padahal menurut Islah Bahrawi, sejatinya seorang terpidana yang ketika tidak menjalani penahanan pada saat proses hukum berjalan, maka aparat hukum dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) memiliki kewajiban untuk melakukan penahanan atau penangkapan ketika sudah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap.

    Karena itu, Islah Bahrawi merasa ada hal yang janggal dalam penanganan kasus pidana terhadap Silfester Matutina. Apalagi, tokoh pendukung setiap mantan Presiden Jokowi itu kini juga menjabat sebagai komisaris pada salah satu BUMN.

    Karena keanehan itu, Islah Bahrawi mendorong aparat terkait untuk melakukan pengusutan terkait kemungkinan adanya permainan hukum dalam kasus tersebut.

    “Selain wajib ditangkap, pihak Kejaksaan juga harus diusut. Bisa jadi ada oknum yang bermain,” tandas Islah Bahrawi.

    Diketahui, Silfester dilaporkan Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/554/V/2017/Bareskrim tertanggal 29 Mei 2017, karena orasinya pada 15 Mei 2017, yang menyebtu JK menjadi akar permasalahan bangsa.

    Dia menuding JK terlalu berambisi secara politik sehingga bersedia jadi wapres Jokowi pada 2019 lalu. Selain itu, dia juga menuduh JK menggunakan isu rasis dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

    Yang paling parah, Silfester menyebut JK memperkaya keluarganya dengan cara korupsi, nepotisme. Atas tudingan itu, dia dijerat Pasal 310 dan 311 KUHP. Singkatnya, dia divonis penjara 1,5 tahun dan sudah berkekuatan hukum tetap. (fajar)

  • Secara Fisik Asli, tapi Prosesnya Palsu

    Secara Fisik Asli, tapi Prosesnya Palsu

    GELORA.CO – Mantan calon gubernur Jakarta sekaligus purnawirawan perwira tinggi Polri, Komjen Pol Purn Dharma Pongrekun, berbagi pengalamannya saat mengusut kasus ijazah di tengah-tengah sedang ramainya persoalan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

    Dharma Pongrekun adalah pensiunan jenderal bintang 3 Polri yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    Setelah purnatugas dari Polri, ia maju mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 melalui jalur independen.

    Akan tetapi, Dharma yang berpasangan dengan Kun Wardana dengan nomor urut 2 harus gagal karena kalah perolehan jumlah suara dari pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.

    Saat berbincang-bincang dengan ahli digital forensik, Rismon Sianipar, terkait dengan ijazah Jokowi, Dharma Pongrekun membagikan cerita pengalamannya dalam menangani suatu perkara ijazah.

    Saat masih aktif menjadi anggota Polri, Dharma pernah menangani suatu perkara ijazah.

    Namun, ia tidak rinci menyebutkan ijazah milik siapa yang ia selidiki kala itu.

    Ia mengatakan, kasus ijazah tersebut tidak terbukti palsu.

    “Saya ini pernah menangani ijazah, makanya saya paham. Saya paham sekali,” kata Dharma, dikutip Tribunnews dari kanal YouTube Langkah Update, Senin (4/8/2025).

    “Yang dulu sudah pernah dianggap ini tidak terbukti. Ya jelas tidak terbukti,” lanjutnya.

    Dharma mengatakan, ijazah tersebut diperiksa dari dokumen fisik, dan dinyatakan asli.

    Ia tak membantah ijazah tersebut dikeluarkan oleh suatu universitas dan ditandatagani oleh seorang rektor.

    “Ambil clue-nya, saya coba main halus. Yang diperiksa adalah fisik dokumennya. Fisik dokumennya memang betul dikeluarkan oleh perguruan tinggi itu, betul ditandatangani oleh rektor itu,” jelasnya.

    Dharma menemukan suatu hal proses dalam mendapatkan ijazah tersebut tidaklah benar, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sisdiknas.

    “Ketika itu, orang ini berada di suatu kota hanya menjalankan kuliahnya selama 1 tahun, terus transkrip nilai dia pindah ke satu kota ke kota lain, kok disamakan seolah-olah dia bisa langsung lanjutkan,” ujarnya.

    “Padahal sesuai dengan UU Sisdiknas, dia harus mengulangi lagi, nggak bisa ditransfer,” jelasnya.

    Dhamar pun menyimpulkan secara fisik, ijazah tersebut asli, tetapi secara proses yaitu palsu.

    “Dari situ saya bilang, oh gampang, artinya asli secara fisik, tapi prosesnya palsu,” kata Dharma Pongrekun.

    Saat ini, Polda Metro Jaya sedang menangani dua obyek perkara kasus tudingan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.

    Obyek perkara pertama yakni pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi pada 30 April 2025.

    Obyek perkara kedua adalah penghasutan dan penyebaran berita bohong yang dilaporkan ke sejumlah Polres oleh beberapa pihak.

    Kedua obyek perkara tersebut telah naik ke tahap penyidikan.

    Polisi masih melakukan pemanggilan kembali kepada para terlapor, di antaranya Rismon Sianipar, pakar telematika Roy Suryo, hingga pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa, untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di tahap penyidikan.

    Profil Dharma Pongrekun

    Dharma Pongrekun adalah purnawirawan Pati Polri. Ia resmi pensiun dari Polri pada tahun 2024.

    Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini yakni Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.

    Dharma juga pernah menduduki posisi sebagai Wakil Kepala BSSN.

    Ia tercatat aktif menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN pada Juli 2019 hingga Oktober 2021.

    Dharma Pongrekun lahir di Palu, Sulawesi Tengah, pada 12 Januari 1966.

    Dharma adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.

    Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Komjen. Pol. (Purn.) Dr. (H.C.) Dharma Pongrekun, S.I.K., M.M., M.Hum.

    Karier Dharma Pongrekun telah malang melintang di dalam kepolisian Tanah Air.

    Sepanjang kariernya di Korps Bhayangkara, berbagai jabatan strategis sudah pernah ia emban.

    Jenderal yang berpengalaman di bidang reserse ini mengawali kariernya sebagai Pamen Polda Bengkulu.

    Ia tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kasat II Dit Narkoba Polda Bengkulu, Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, Kasubbag Anevopswil Bag Anev Robinops Bareskrim Polri, Kabagkerma Robinops Bareskrim Polri, dan Dosen Utama STIK Lemdikpol.

    Selain itu, Dharma juga pernah menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang STIK Lemdikpol (2014), Wadirtipidum Bareskrim Polri (2015), Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri (2016), Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri (2016), dan Karorenmin Bareskrim Polri (2016).

    Pada 2018, Dharma lalu dimutasi menjadi Pati Bareskrim Polri dalam rangka penugasan di BSSN.

    Di sana, dia menjabat sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN.

    Pada 2019, Dharma Pongrekun diutus untuk menduduki posisi sebagai Wakil Kepala BSSN.

    Setelah itu, ia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri pada 2021.

    Pada 2024, ia dimutasi sebagai Pati Lemdiklat Polri dalam rangka pensiun.

  • Biografi I Gusti Ngurah Rai: Tokoh Puputan Margarana

    Biografi I Gusti Ngurah Rai: Tokoh Puputan Margarana

    Bisnis.com, JAKARTA – I Gusti Ngurah Rai adalah pahlawan nasional Indonesia asal Bali yang dikenal karena memimpin pertempuran heroik Puputan Margarana pada 20 November 1946.

    Kisahnya menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tidak pernah tunduk pada intimidasi penjajah. I Gusti Ngurah Rai berjuang di Bali pada masa agresi Belanda pasca-Proklamasi.

    Kontribusinya membentuk pasukan Ciung Wanara dan melancarkan perlawanan berskala penuh. I Gusti Ngurah Rai berakhir gugur dalam perang total, memilih “puputan” bertarung hingga titik darah penghabisan.

    Kisah hidupnya adalah teladan tentang keberanian, kepemimpinan, dan nasionalisme yang membara dari Pulau Dewata.

    Biografi I Gusti Ngurah Rai

    I Gusti Ngurah Rai adalah putra Bali yang lahir pada 30 Januari 1917 di Desa Carangsari, Badung. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap perjuangan rakyat dan nilai-nilai nasionalisme. Pendidikan formal dan pelatihan militer yang ia jalani menjadi fondasi awal dalam mengasah jiwa kepemimpinannya.

    Dalam karier militernya, Ngurah Rai dikenal sebagai sosok yang disiplin, berani, dan penuh integritas. Ia memimpin pasukan Ciung Wanara dalam perlawanan terhadap Belanda di Bali, dan terkenal karena keberaniannya dalam memilih jalan puputan, perlawanan habis-habisan saat berhadapan dengan pasukan kolonial.

    Hingga akhirnya ia gugur dalam usia muda, pengorbanannya menjadi warisan tak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Profil Singkat I Gusti Ngurah Rai

    Nama lengkap: I Gusti Ngurah Rai
    Lahir: 30 Januari 1917, Desa Carangsari, Badung, Bali
    Wafat: 20 November 1946, Marga, Tabanan, Bali
    Gelar: Pahlawan Nasional (dianugerahkan 1975)
    Penghormatan: Nama bandara internasional di Bali, uang Rp 50.000, Taman Pujaan Bangsa Margarana

    Awal Kehidupan dan Latar Budaya Bali

    Lahir di tengah keluarga bangsawan Bali, I Gusti Ngurah Rai tumbuh dengan nilai-nilai adat dan spiritualitas Hindu yang kental. Tradisi “puputan” atau perlawanan total tanpa menyerah sangat memengaruhi jiwa kepahlawanannya.

    Desa Carangsari, tempat ia lahir, merupakan tanah yang sarat makna dalam sejarah dan budaya Bali. Sejak kecil, ia telah menyaksikan perjuangan rakyat Bali melawan kolonialisme, dan benih semangat itu tumbuh dalam dirinya.

    Sebagai seorang putra Bali, Ngurah Rai juga dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan tangguh. Karakternya yang kuat dan rasa cintanya terhadap tanah air tak lepas dari pengaruh lingkungan sosial dan spiritual sekitarnya.

    Dia menjadi simbol generasi muda Bali yang tak hanya memahami budaya leluhur, tetapi juga siap mempertahankannya dengan darah dan nyawa.

    Pendidikan dan Pelatihan Militer

    HIS Denpasar – MULO Malang – CORO Magelang

    Pendidikan awal Ngurah Rai berawal di HIS Denpasar, kemudian dilanjutkan ke MULO di Malang. Di masa itu, pendidikan merupakan kemewahan, dan dia  termasuk sedikit anak Bali yang beruntung.

    Kemudian, dia diterima di sekolah militer Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) di Magelang, mendapatkan pelatihan formal sebagai perwira cadangan.

    Masuk PETA dan Kepemimpinan Awal

    Setelah CORO, ia bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), organisasi militer bentukan Jepang yang melatih pemuda Indonesia untuk menjadi tentara. Di sinilah keterampilan kepemimpinannya semakin menonjol.

    Ia cepat naik pangkat dan dikenal sebagai komandan yang cerdas dan berwibawa. Ketika Jepang menyerah dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Ngurah Rai sudah siap menyambut peran sejarah yang lebih besar.

    Pembentukan Pasukan Ciung Wanara

    Pasca proklamasi, Ngurah Rai langsung mengambil inisiatif membentuk pasukan bernama “Ciung Wanara”. Nama yang dipilih dari legenda kepahlawanan Nusantara. Pasukan ini menjadi tulang punggung pertahanan Bali melawan kembalinya Belanda lewat NICA.

    Dengan strategi gerilya dan mobilitas tinggi, pasukan ini menjadi duri dalam daging bagi kolonialisme di Bali. Pasukan Ciung Wanara juga mencerminkan gaya kepemimpinan Ngurah Rai yang egaliter dan penuh semangat kolektif.

    Ia dikenal tak segan turun langsung ke garis depan, membaur dengan prajuritnya, dan memimpin serangan-serangan strategis di wilayah pegunungan Bali. Kepemimpinan ini membangkitkan semangat rakyat untuk bersatu mempertahankan kemerdekaan.

    Perang Puputan Margarana (20 November 1946)

    Latar Historis dan Perjanjian Linggarjati

    Pada akhir 1946, perjanjian Linggarjati ditandatangani, namun Belanda tidak sepenuhnya menghormatinya. Pasukan NICA masuk ke Bali dan mencoba merebut kembali kekuasaan. I Gusti Ngurah Rai yang tidak mengakui legitimasi kembalinya Belanda, memilih jalan perlawanan total.

    Kronologi Pertempuran

    Pada 20 November 1946, di desa Marga, Tabanan, Ngurah Rai dan 96 anak buahnya menghadapi lebih dari 2.000 pasukan Belanda. Dengan semangat “puputan” mereka memilih bertempur habis-habisan daripada menyerah. Pertempuran berlangsung brutal dan berakhir dengan gugurnya seluruh pasukan.

    Strategi dan Dampak Simbolis

    Meskipun kalah secara militer, Puputan Margarana menjadi simbol perlawanan heroik Bali terhadap kolonialisme. Aksi ini menginspirasi perlawanan rakyat di berbagai daerah dan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia lebih memilih mati terhormat daripada hidup dalam penjajahan. Puputan Margarana menjadi catatan penting dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia.

    Peran dalam Gerakan Militer Baline

    Ngurah Rai bukan hanya pemimpin militer, tapi juga penggerak moral di kalangan rakyat Bali. Ia berhasil menyatukan kelompok-kelompok bersenjata lokal ke dalam satu komando strategis, dan memperkenalkan disiplin militer modern ke dalam gerakan rakyat. Kepemimpinannya menciptakan harmoni antara adat dan perjuangan modern.

    Gerakan militer di Bali tak pernah sama setelahnya. Pendekatan Ngurah Rai yang memadukan strategi gerilya dengan penguatan moral dan tradisi lokal menjadi cetak biru perjuangan rakyat Bali dalam mempertahankan kemerdekaan. Ia adalah jembatan antara masa lalu yang luhur dan masa depan yang merdeka.

    Kematian I Gusti Ngurah Rai

    Ngurah Rai gugur bersama seluruh pasukannya dalam Pertempuran Margarana. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Taman Pujaan Bangsa Margarana, yang kini menjadi salah satu tempat suci dan bersejarah di Bali. Setiap tahunnya, warga dan pejabat negara menggelar upacara penghormatan di sana.

    Kematian Ngurah Rai bukan akhir, tapi awal dari keabadian namanya dalam sejarah bangsa. Ia dikenang sebagai simbol keberanian tanpa syarat dan pengorbanan total demi tanah air. Di tempat peristirahatan terakhirnya, semangat perjuangannya seolah masih bergema dalam angin pegunungan Tabanan.

    Warisan dan Penghormatan Nasional

    Warisan I Gusti Ngurah Rai terus hidup. Bandara internasional Bali, salah satu gerbang utama pariwisata Indonesia, menyandang namanya. Uang pecahan Rp 50.000 menampilkan wajahnya sebagai penghormatan atas jasa-jasanya. Di berbagai tempat, nama jalan dan sekolah juga mengabadikan namanya.

    Selain itu, Museum Nasional Perjuangan Margarana menjadi pusat edukasi sejarah kepahlawanannya. Pemerintah menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional pada 9 Agustus 1975. Perjuangan dan semangat “puputan” yang diusungnya terus menginspirasi generasi baru akan arti sejati dari nasionalisme dan keberanian.

    Fakta Unik Ngurah Rai

    Julukan lokal: “Rai Muda” karena usia dan kepemimpinan mudanya
    Senjata khas: Keris pusaka Bali yang selalu dibawanya saat perang
    Kutipan: “Lebih baik mati daripada menyerah” disampaikan kepada pasukannya sebelum perang

    Menurut tokoh adat Bali, I Made Mudra, “Ngurah Rai bukan hanya pahlawan nasional, tapi simbol jiwa Bali yang tak pernah tunduk.”

    Kisah I Gusti Ngurah Rai adalah pengingat bahwa keberanian bukan soal jumlah, tapi soal semangat. Ia memilih mati terhormat demi kebebasan, bukan hidup tunduk di bawah penjajahan. Semangat “puputan” yang ia bawa adalah warisan budaya Bali yang telah menjelma menjadi teladan nasional.

    Bagi generasi muda, sosok Ngurah Rai adalah refleksi dari cinta tanah air yang sejati. Di tengah zaman yang berubah, nilai-nilai yang ia perjuangkan tetap relevan: integritas, keberanian, dan pengorbanan demi kebaikan bersama.

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Yendra Fahmi Sandang Gelar Pendekar Kehormatan Tapak Suci, Diakui atas Kontribusi Globalnya

    Yendra Fahmi Sandang Gelar Pendekar Kehormatan Tapak Suci, Diakui atas Kontribusi Globalnya

    “Yendra Fahmi bukan hanya tokoh Minang dunia, tetapi juga tokoh nasional dan muslim global. Semoga makin banyak tokoh Minang yang aktif seperti beliau, di Muhammadiyah maupun organisasi lainnya,” ucap Burmalis.

    Ia pun berharap semakin banyak pemimpin berdarah Minang yang tampil di pentas nasional dan internasional, baik di bidang pendidikan, bisnis, budaya, maupun politik.

    Dalam sambutannya, Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy menegaskan rasa bangganya terhadap eksistensi dan perkembangan Tapak Suci.

    “Saya kenal Muhammadiyah juga melalui Tapak Suci di Kota Malang sejak tahun 1975. Berbanggalah kalian yang menjadi anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Abdul Mu’ti menggarisbawahi pentingnya peran Tapak Suci dalam pembentukan karakter bangsa. Ia menyebut penghargaan sebagai bentuk kehormatan dan tanggung jawab moral.

    “Kita memiliki integritas dan tanggung jawab bersama untuk membangun generasi yang kuat dalam iman, akhlak, ilmu, dan mental,” ucap Mu’ti.

    Menurut dia, Tapak Suci telah menjelma menjadi duta dakwah Muhammadiyah di level nasional dan global.

    “Tapak Suci telah menjadi duta Muhammadiyah. Bukan hanya olahraga, tapi juga alat pembentukan karakter dengan olah pikir, rasa, dan hati,” tegasnya.

    Ketua Umum Tapak Suci Afnan Hadikusumo menambahkan pihaknya terus memperkuat kualitas kader dan atlet.

    “Kita membuat petak jalan bagaimana agar atlet kita berkualitas, siswa kita berkarakter, dan bisa mempertahankan tradisi yang ada,” ujarnya.

    Yendra Fahmi dikenal sebagai tokoh filantropis dan dermawan aktif. Pada 2022, ia membiayai pembangunan RS Muhammadiyah Bandung Selatan senilai Rp60 miliar dari dana pribadi. Pada 2019, ia menyumbangkan Rp30 miliar untuk pembangunan Masjid Hj. Yuliana di Bantul yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021.

  • Pengamat: Dukungan PDIP ke pemerintah untuk jaga stabilitas nasional

    Pengamat: Dukungan PDIP ke pemerintah untuk jaga stabilitas nasional

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Pengamat politik dan kebijakan dari Universitas Brawijaya (UB) Andhyka Muttaqin menilai dukungan dari PDI Perjuangan terhadap kebijakan pemerintahan Presiden RI Prabowo akan memberikan dampak positif, yaitu berupa terjaganya stabilitas nasional.

    “Jika partai besar bersikap mendukung dan tidak berseberangan, maka potensi konflik maupun ketegangan politik di tingkat nasional bisa ditekan, stabilitas nasional bisa dijaga,” kata Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

    Saat potensi konflik mampu diperkecil, maka pelaksanaan program dan penyusunan kebijakan oleh pemerintah bisa terealisasi dengan cepat dan lancar.

    “Ini memudahkan Presiden dalam menjalankan program-program dan pengesahan undang-undang,” ucapnya.

    Oleh karena itu, meski tak masuk ke dalam kabinet dukungan dari PDI Perjuangan terhadap kebijakan presiden disebutnya bersifat strategis.

    “Intinya Pemerintah jadi lebih mudah bekerja, tidak banyak ribut di DPR, dan program bisa jalan lebih lancar,” ujar dia

    Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa PDI Perjuangan juga perlu tetap memegang komitmennya untuk mengawasi terhadap jalannya roda pemerintahan, terutama menyangkut pembentukan kebijakan publik.

    Cara itu bertujuan untuk memastikan demokrasi di Indonesia tetap berjalan sebagaimana semestinya.

    Sebab, jika semua partai besar mendukung pemerintah tanpa melakukan pengawasan, dia khawatir itu bisa mempengaruhi persepsi masyarakat soal kepercayaan terhadap pemerintah.

    “Dalam demokrasi sehat, perlu ada pihak yang mengawasi dan mengkritisi pemerintah. Ketika partai besar enggan mengambil peran kritis, sistem pengawasan bisa melemah,” tuturnya.

    Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Kongres ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Sabtu (2/8), mengatakan sikap dari partainya memang tidak masuk ke dalam kabinet, namun akan memberikan dukungan terhadap kebijakan presiden yang memiliki keberpihakan kepada rakyat.

    Megawati menyampaikan meski tidak di dalam kabinet, PDI Perjuangan tak akan mengambil peran oposisi.

    Peran partainya adalah memastikan proses pembangunan nasional tetap sesuai konstitusi.

    Dia juga menyatakan partainya tetap kritis dan tegas terhadap setiap penyimpangan nilai-nilai Pancasila, keadilan sosial, dan hukum.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • LPG Oplosan Beredar Bertahun-tahun di Malang, Isi Tabung Gas 3 Kg Dipindah ke Tabung 12 Kg

    LPG Oplosan Beredar Bertahun-tahun di Malang, Isi Tabung Gas 3 Kg Dipindah ke Tabung 12 Kg

    Liputan6.com, Banten – Seorang pria berinisial MA (49), melakukan praktik pengoplosan LPG selama bertahun-tahun di wilayah Kabupaten Malang. Aksi tipu-tipu itu akhirnya terhenti usai dirinya berhasil diringkus Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Kaur Penum Bidang Humas Polda Jatim, Kompol Gandi Darma Yudhanto mengatakan, pelaku melakukan aksi pengoplosan LPG subsidi 3 Kg ke LPG nonsubsidi 12 Kilogram (Kg) yang telah dilakukan pelaku selama setahun.

    “Kegiatan ini dilakukan tersangka setiap hari. Dia membeli tabung gas subsidi 3 kilogram dari berbagai agen di wilayah Malang, kemudian isinya dipindahkan ke tabung 12 kilogram untuk dijual kembali,” ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (5/8/2025).

    Tersangka diketahui melakukan praktik pengoplosan gas LPG ini menggunakan alat bantu berupa regulator khusus dan timbangan digital.

    Modusnya dengan cara menyusun tabung 3 kg di atas tabung 12 kg, lalu memindahkan isi gas dengan bantuan alat regulator dan pendingin tambahan berupa es batu.

    “Pelaku kerap membeli tabung LPG subsidi 3 Kg di beberapa agen yang ada di Malang,” ucap Kompol Gandi.

    Saat ditangkap polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 1 unit mobil Suzuki Carry yang digunakan untuk distribusi, 85 tabung LPG 3 kg dalam kondisi kosong, 40 tabung LPG 3 kg berisi, 10 tabung LPG 12 kg kosong dan 2 tabung LPG 12 kg berisi.

    “Selain itu 3 buah regulator alat pemindah gas, 1 buah timbangan digital, 3 potongan timbangan plastik, 42 segel LPG 12 kg dalam kondisi baru, dan 1 plastik berisi segel bekas,” ujar Kompol Gandi.

     

     

  • Jadi Rekrutan ke-9 Arema, Betinho Filho Diyakini Bakal Rusak Wacana Hattrick Gelar Persib Bandung

    Jadi Rekrutan ke-9 Arema, Betinho Filho Diyakini Bakal Rusak Wacana Hattrick Gelar Persib Bandung

    FAJAR.CO.ID,MALANG — Persaingan di ajang Super League 2025/2026 bakal sengiti, Arema FC siap memberikan ancaman.

    Ini terlihat dari keseriusan tim Arema FC menyambut musim terbaru dan siap meramaikan persaingan.

    Terbaru, tim berjuluk Singo Edan itu secara resmi mengumumkan kedatangan satu pemain asing baru.

    Arema FC resmi datangkan mantan pemain PSS Sleman, Betinho Filho sebagai tambahan kekuatan.

    Kehadiran Betinho Filho juga jadi pelengkap sembilan pemain asing Arema FC.

    Pelatih Marcos Santos menyambut baik kedatangan pemain asing asal Brazil itu.

    Marcos Santos mengatakan sudah mengetahui Betinho sejak sang pemain masih bermain di liga Brasil.

    “Saya mengetahui dan pernah melihatnya ketika dia memperkuat tim seperti Chapecoense dan Sport Club de Recife di Serie A Brasil,” katanya.

    Betinho Filho disebut punya kualitas yang sangat baik dan bisa menambah kekuatan tim.

    Pemain berusia 33 tahun ini juga memiliki kualitas karena bermain di level tertinggi.

    “Kalau Serie A, sudah pasti top dan pasti akan membantu banyak bagi tim dengan kualitasnya,” imbuhnya.

    Adapun untuk Betinho merupakan pemain yang beroperasi di lini tengah sebagai gelandang.

    Namun, pada musim sebelumnya dia tampil apik bersama PSS Sleman saat dimainkan sebagai bek tengah.

    Kehadirannya di tim Arema FC tentu diharapkan bisa mendongkrak performa dan meraih hasil terbaik di Super League 2025/2026

    (Erfyansyah/fajar)