kab/kota: Malang

  • Cak Imin Mau Buat Migraint Centre di Malang: Saya Nanti Cari Duitnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Agustus 2025

    Cak Imin Mau Buat Migraint Centre di Malang: Saya Nanti Cari Duitnya Nasional 9 Agustus 2025

    Cak Imin Mau Buat Migraint Centre di Malang: Saya Nanti Cari Duitnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ingin membuat pusat pekerja migran atau migrant centre di Malang, Jawa Timur. Hal ini dinilai penting mengingat ada 200.000 pekerja migran asal Malang.
    “PMI keluar negeri dari Malang ini besar, dan di sini banyak perguruan tinggi bagus, saya sama Pak Leon (Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran) nanti cari duitnya, dari berbagai resources Jakarta, kita bikin migrant centre,” kata Cak Imin, di Malang, Sabtu (9/8/2025).
    Dia mengatakan migrant centre ini nanti akan melibatkan perguruan tinggi, para ahli, perusahaan hingga investor. Cak Imin juga ingin penanganan PMI dilakukan secara sistematis dari hulu ke hilir.
    Dia mengatakan bahwa migrant centre ini nanti melakukan riset, advokasi kebijakan, serta terlibat dalam pemberdayaan para pekerja pasca pulang ke Indonesia.
    “Karena itu, kita cari jalannya bikin migrant centre di Malang, melibatkan perguruan tinggi mulai dari advokasi kebijakan sampai pada pendampingan dan pemberdayaan pasca PMI,” ujarnya.
    Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin juga memberi bantuan alat produksi kepada sejumlah purna Pekerja Migran Indonesia yang kini berwiraswasta.
    Melalui bantuan tersebut Cak Imin berharap akan semakin banyak para purna PMI yang berdaya di dalam negeri usai pulang bekerja dari luar negeri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cak Imin Sebut Daerah dengan Pekerja Migran Lebih dari 200.000 Perlu Penanganan Khusus
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Agustus 2025

    Cak Imin Sebut Daerah dengan Pekerja Migran Lebih dari 200.000 Perlu Penanganan Khusus Nasional 9 Agustus 2025

    Cak Imin Sebut Daerah dengan Pekerja Migran Lebih dari 200.000 Perlu Penanganan Khusus
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menilai, perlu ada penanganan khusus dari pemerintah kabupaten/kota yang di wilayahnya jumlah pekerja migran lebih dari 200.000.
    “Saya minta semua kabupaten di Indonesia yang jumlah pekerjanya sudah di atas 200.000, memiliki tanggung jawab secara khusus, perhatian khusus, cara penanganan khusus, terutama persiapan talent-talent global,” kata Cak Imin di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (9/8/2025).
    Penanganan khusus yang dimaksud yaitu penguatan keterampilan atau skill serta penyiapan perusahaan rekrutmen tenaga kerja.
    Menurut Cak Imin, persiapan harus dilakukan mulai di tingkat desa, untuk mengantisipasi berbagai masalah yang berpotensi terjandi ketika pekerja migran ditempatkan di luar negeri.
    “Sudah tahu kalau di situ sumber rekrutmen tenaga kerja, maka sejak di desa itu kita (harus) persiapkan. Mulai dari bahasanya, skill-nya, sistem-nya, kerja sama pemerintah pusat, daerah-daerah, sampai RT/RW-nya, sampai perdes (peraturan desa),” ungkap Muhaimin.
    Dia menjelaskan bahwa koordinasi lintas kementerian akan dilakukan untuk memperkuat pembekalan pekerja migran, terutama pada aspek bahasa.
    “Nah ini akan kita kawal juga dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), dari Kementerian Ketenagakerjaan, dan dari Kementerian Keuangan, (tapi) faktor utama bahasa,” jelas dia.
    “Bahasa akan dibenahi. Malang ini banyak pekerja migran, kira-kira di atas 200.000. Sudah tahu sebesar itu (maka) jangan menutup mata,” ujarnya.
    Muhaimin menegaskan, bahwa PMI yang berasal dari Malang bukan hanya harus menguasai bahasa Arab saja. Tapi juga bahasa-bahasa lainnya, seperti Inggris, Taiwan, hingga Tiongkok.
    “Bahasa Arab mungkin orang Malang biasa, soalnya ‘solate nganggo’ bahasa Arab. Tapi bahasa kedua selain bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Taiwan, bahasa Tiongkok itu juga harus menjadi perhatian kepada basis-basis desa yang memang pusat buruh migran, pusat pekerja migran Indonesia (PMI),” tuturnya.
    Ia mengingatkan bahwa pola pikir tentang PMI juga perlu diubah. Dia menegaskan bahwa keputusan menjadi PMI harusnya merupakan pilihan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, dan perhitungan.
    Cak Imin juga menargetkan Malang menjadi pusat pengembangan pekerja migran terbaik di Indonesia. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk melakukan perbaikan kualitas PMI.
    “Ini kita ubah. Kita ingin agar negara ini becus nangani seluruh yang menjadi kebutuhan warganya. Karena itu, ayo kita bareng-bareng lah,” ujarnya.
    “Insya Allah enggak lama lagi, paling lama setahun Malang akan menjadi percontohan pekerjaan migran terbaik di seluruh Indonesia. Amin,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cak Imin Mau Buat Migraint Centre di Malang: Saya Nanti Cari Duitnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Agustus 2025

    Cak Imin Pastikan Kawal Anggaran Vokasi untuk Pekerja Migran Nasional 9 Agustus 2025

    Cak Imin Pastikan Kawal Anggaran Vokasi untuk Pekerja Migran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan akan mengawal instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait alokasi anggaran vokasi khusus untuk calon pekerja migran.
    Cak Imin menjelaskan alokasi anggaran vokasi khusus itu untuk mempermudah para calon pekerja migran menguasai keterampilan dan bahasa yang dibutuhkan.
    “Baru kemarin ada rapat kabinet. Presiden telah menginstruksikan kepada kita semua, kepada Menteri Keuangan untuk ada alokasi anggaran vokasi khusus kepada calon pekerja migran ke luar negeri,” kata Cak Imin dalam acara Global Talent Day di Malang, Jawa Timur pada Sabtu (9/8/2025).
    “Nah ini akan saya kawal juga dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, dari Kementerian Tenaga Kerja, dari Kementerian Keuangan,” tambah dia.
    Cak Imin menjelaskan sistem koordinasi untuk menjalankan arahan Presiden itu sedang disusun agar dapat berjalan dengan baik.
    Di sisi lain, ia menuturkan alokasi anggaran khusus ini salah satunya akan menghasilkan kurikulum keterampilan dan bahasa bagi calon pekerja migran.
    “Salah satu rencana ke depan adalah memberikan kemudahan kepada yang mau belajar baik bahasa maupun skill untuk keluar negeri,” ujarnya.
    Tak hanya keterampilan bahasa, dia mengatakan bahwa anggaran vokasi kepada para PMI, diharapkan dapat berdampak pada perbaikan sistem dan perlindungan.
    “Proses dan sistem penempatannya harus selamat, harus siap, harus memberi perlindungan,” tegas dia.
    Sebelumnya, Presiden Prabowo memerintahkan kepada Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding untuk menyiapkan konsep pendidikan vokasi terpadu.
    Pendidikan tersebut diharapkan dapat melatih para pekerja migran agar menjadi terampil sebelum bekerja ke luar negeri.
    “Kemarin (saat sidang kabinet) Presiden juga memberikan arahan kepada Menteri Pekerja Migran untuk menyiapkan konsep pendidikan vokasi yang terpusat untuk menyiapkan tenaga terampil yang dikirimkan sebagai pekerja di luar negeri,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi di kantornya, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
    Menurut Hasan, pasar tenaga kerja global kini membuka peluang di berbagai sektor. Oleh karenanya, diperlukan sumber daya manusia (SDM) dengan keahlian teknis dan profesional.
    Dengan demikian, pekerja migran bukan hanya tenaga kerja domestik.
    “Hari ini ada mungkin lebih dari 40 sektor pekerjaan yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil di Indonesia. Ini kita enggak bicara lagi pekerja di sektor domestik ya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Yuk Belajar Trading dari Michael Yeoh Gratis di LPS Financial Festival

    Yuk Belajar Trading dari Michael Yeoh Gratis di LPS Financial Festival

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Michael Yeoh cukup dikenal dalam dunia investasi, khususnya di Indonesia. Maklum seorang professional trader dan trading coach ini sudah malang melintang di dunia investasi selama belasan tahun. Tidak heran jika banyak investor pemula ingin belajar dan mengetahui bagaimana cari cuan di dunia investasi darinya.

    Nah, bagi Anda yang ingin tau bagaimana cara mudah berinvestasi, segera daftar dan ikuti kelas edukasi bareng Michael Yeoh di LPS Financial Festival di Medan secara gratis. Acara ini akan dilaksanakan di Regale International Convention Center, Medan pada 20-21 Agustus 2025.

    Michael Yeoh akan mengungkapkan hal apa saja yang dibutuhkan dalam berinvestasi. Karena ia menganggap investasi bukan hanya sekadar mengandalkan keberuntungan. Namun dibutuhkan juga pemahaman yang mumpuni.

    “Keberuntungan itu ada kesempatan, ketika bisa ambil kesempatan kamu harus tahu yang dilakukan. Hampir semua analisa yang benar harus riset sendiri, ketika itu dilakukan maka (trading) bukan judi,” kata Michael kepada CNBC beberapa waktu lalu.

    Selain Michael, ada juga Raline Shah, artis kelahiran Medan sekaligus Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang bakal mengisi sesi educational class.

    Menariknya, LPS Financial Festival Medan juga akan semakin meriah dengan kehadiran RAN, Wali, Judika, dan Setia Band yang akan manggung di acara tersebut. Selain itu, Grup Stand Up Comedy dari Agak Laen juga ikut mengisi acara dan mengocok perut peserta.

    Sejumlah tokoh penting di sektor keuangan pun juga akan hadir di LPS Financial Festival Medan. Di antaranya adalah Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa; Pendiri CT Corp Chairul Tanjung; dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun.

    Festival keuangan ini juga akan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution yang akan memberi keynote speech di acara tersebut. Akan hadir pula dalam acara ini adalah Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas.

    LPS Financial Festival diselenggarakan untuk meningkatkan literasi keuangan, memperluas wawasan generasi muda, serta mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sejumlah rangkaian kegiatan edukatif dan interaktif, festival ini memiliki tujuan untuk memberdayakan generasi muda melalui pengetahuan keuangan.

    Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk menghadiri LPS Financial Festival di Medan. Yuk tunggu apalagi? Daftarkan diri segera di sini.

    Untuk mengetahui kemeriahan acara ini, jangan lupa pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dukung Pariwisata, Telkomsel Sediakan Layanan 5G di Malang

    Dukung Pariwisata, Telkomsel Sediakan Layanan 5G di Malang

    Bisnis,com, MALANG—Telkomsel menyediakan layanan 5G di Malang dan sekitarnya untuk mendukung pengembangan sektor pendidikan dan pariwisata.

    Manager Network Operation and Productivity (NOP) Telkomsel Malang Priambodo Kurniawan mengatakan layanan 5G di Malang tersedia di kawasan Kampung Heritage Kajoetangan dan kompleks apartemen di Jl Soekarno-Hatta.

    ”Di Kajoetangan, sudah terpasang dua bulan lalu, sedangkan di kompleks apartemen Jl. Soekarno-Hatta satu bulan lalu,” katanya, Sabtu (9/8/2025).

    Terkait respons pengguna, kata dia, sangat baik. Di kawasan Kajoetangan, tingkat penggunaannya sudah 97% dari kapasitas terpasang, sedangkan di apartemen Jl Soekarno-Hatta masih sekitar 50%.

    Karena tingginya minat pelanggan terhadap layanan data yang cepat, 5G, kata dia, maka diusulkan untuk dipasang di pusat-pusat keramaian seperti di Alun-alun Batu dan Jatim Park.

    Di Kota Malang, diusulkan pula pemasangan 5G di kawasan kampus dan tempat-tempat indekos. ”Sudah kami usulkan, mudah-mudahan segera dapat direalisasikan,” ujarnya.

    Terkait pengguna gadget yang support dengan teknologi 5G, kata dia, saat sudah sangat banyak. Bahkan gadget baru dengan harga terjangkau sudah menawarkan teknologi 5G.

    General Manager Mobile Consumer Business Region Jawa Timur Telkomsel Andri Kurniawan menambahkan Telkomsel berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui peluncuran paket terbaru bertajuk ”SIMPATI Terbaik Untukmu.” 

    Menurutnya, produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan akan paket internet dan layanan komunikasi yang tidak hanya terjangkau, namun juga memberikan pengalaman digital yang lebih bernilai dan fleksibel.

    SIMPATI yang meresmikan evolusi brand pada akhir Mei lalu, menawarkan kartu perdana senilai Rp 35.000 dengan isi kuota internet sebesar 3GB, 30 menit telepon, dan 30 SMS ke semua operator. 

    Saat ini pelanggan SIMPATI dapat memilih paket Terbaik Untukmu, yang terdiri dari tiga macam pilihan paket, yaitu kuota 3GB seharga Rp 30.000, 8GB seharga Rp 70.000, dan 13GB seharga Rp 100.000, semuanya dengan masa aktif 30 hari. Seluruh paket ini dapat digunakan di semua jaringan Telkomsel (2G/4G/5G), tergantung dari ketersediaan jaringan di lokasi pelanggan.

    “Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan melalui paket ini adalah fitur akumulasi kuota (rollover), di mana sisa kuota utama dari bulan berjalan tidak akan hangus, dengan catatan pelanggan memperbarui paket sebelum masa berlakunya habis,” ujarnya.

    Dengan begitu, kata dia, pelanggan dapat menggunakan kuota secara lebih fleksibel dan efisien. Selain itu, paket ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan pelanggan, seperti akses hiburan digital, edukasi, hingga perlindungan data dan voucher belanja.

    “Dengan paket SIMPATI Terbaik Untukmu, Telkomsel ingin memastikan bahwa pelanggan mendapatkan pengalaman berkomunikasi yang semakin lengkap, efisien, dan penuh manfaat. Kami juga menghadirkan fitur rollover sebagai bentuk nyata dari komitmen kami untuk selalu mendengarkan kebutuhan pelanggan dan menghadirkan solusi yang relevan,” ujar Andri.

  • DAMRI Tebar Promo Tiket Bus AKAP Jelang HUT Kemerdekaan RI

    DAMRI Tebar Promo Tiket Bus AKAP Jelang HUT Kemerdekaan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri menghadirkan serangkaian promo istimewa dalam menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan inisiatif ini bertujuan untuk memeriahkan momen penting nasional dan mendukung mobilitas masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

    “Damri meluncurkan 2 promo utama yang berlangsung eksklusif selama periode tertentu,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (8/8/2025)

    Promo pertama, sebutnya, berlaku untuk Promo TwinDate yang memberlakukan diskon hingga 20% dengan potongan maksimal Rp20.000.

    Pembelian dilakukan eksklusif melalui aplikasi Damri dengan kode voucher yakni DAMRI08.08.

    Promo ini berlaku untuk layanan AKAP Transjawa yakni Cirebon, Semarang, Purworejo, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember.

    Adapun, periode pembelian adalah 8 Agustus 2025 dengan periode keberangkatan selama 8 Agustus – 30 September 2025.

    Promo kedua adalah promo Spesial HUT RI yakni Buy1Get1 Tiket. Promo ini berlaku untuk seluruh layanan bus AKAP DAMRI.

    Periode pembelian dimulai 17 Agustus 2025 dengan periode keberangkatan mulai 17 Agustus – 17 September 2025

    Buy1Get1 tiket untuk pembelian di website resmi www.damri.co.id. Kuota terbatas, pembelian eksklusif via website Damri 

    Lebih lanjut, untuk kedua promo tersebut juga berlaku syarat dan ketentuan yakni kedua promo tidak dapat digabungkan dengan promo lain, tiap akun hanya dapat menggunakan promo satu kali per promo, dan tidak berlaku refund dan reschedule untuk tiket yang dibeli dengan promo.

    Dengan promo TwinDate dan Spesial HUT RI, dia berharap masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan harga yang lebih terjangkau dan aman.

  • Media Sosial dan Perundungan Jadi Pemicu Stres, Psikiater Ingatkan Pentingnya Berbaik Hati pada Diri Sendiri
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Agustus 2025

    Media Sosial dan Perundungan Jadi Pemicu Stres, Psikiater Ingatkan Pentingnya Berbaik Hati pada Diri Sendiri Surabaya 8 Agustus 2025

    Media Sosial dan Perundungan Jadi Pemicu Stres, Psikiater Ingatkan Pentingnya Berbaik Hati pada Diri Sendiri
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Tekanan kompetisi, gaya hidup, dan ekspektasi sosial yang kian tinggi menjadi pemicu stres di tengah masyarakat modern.
    Di antara berbagai faktor tersebut, pengaruh negatif media sosial dan dampak destruktif dari perundungan (
    bullying
    ) mengemuka sebagai ancaman paling berbahaya bagi kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda.
    Fenomena ini menjadi sorotan utama dalam seminar kesehatan mental bertajuk Stress Management, Stop Jadi Korban Overthinking! yang digelar oleh komunitas Indonesia Sehat Jiwa di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, pada Jumat (8/8/2025).
    Ketua Indonesia Sehat Jiwa, Sofia Ambarini menyampaikan bahwa kampanye publik yang diikuti oleh 60 peserta dari berbagai latar belakang mulai dari pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga ini bertujuan sebagai langkah preventif.
    “Tujuan utama kami adalah pencegahan bunuh diri. Untuk itu, mental yang kuat harus dibangun. Dengan adanya media sosial, orang menjadi lebih gampang membandingkan dirinya dengan yang lain. Tanpa ada tekanan dari manapun, dia sudah menekan dirinya sendiri,” kata Sofia, Jumat (8/8/2025).
    Sofia mengungkapkan, dari berbagai kasus yang ditangani melalui program Pojok Curhat dari layanan rutin pihaknya, stres akibat perundungan merupakan yang paling berbahaya.
    “Stres karena keluarga mungkin masih bisa diredam oleh ikatan keluarga yang kuat. Tetapi, stres akibat
    bullying
    tidak bisa diredam dengan cara itu. Dampaknya sangat merusak, terutama pada pelajar yang kemudian mengalami penurunan prestasi akademik dan kesulitan fokus,” katanya. 
    Menjawab keresahan tersebut, Dokter Spesialis Jiwa dari Rumah Sakit Universitas Brawijaya, dr Kresna Septiandy Runtuk menekankan pentingnya berbaik hati pada diri sendiri (
    self-compassion
    ).
    “Kita sering lupa berbuat baik pada diri sendiri. Pikiran seperti ‘Aku bodoh’ atau ‘aku salah terus’ adalah bentuk penghakiman diri yang keras,” kata dr Kresna.
    “Kita perlu mengubah pola pikir itu. Ganti dengan kalimat ‘Saya pantas mendapatkan kebaikan’ atau ‘Saya sedang belajar, sehingga tidak luput dari kesalahan’,” ujarnya.
    Menurutnya, melawan perasaan negatif seperti kesedihan justru akan memperburuk keadaan.
    Sebaliknya, masyarakat perlu belajar memberi ruang bagi setiap emosi untuk datang dan pergi.
    “Saat menghadapi situasi sulit, terhubunglah dengan orang lain dan temukan kembali nilai-nilai baik dalam diri. Kehidupan memang tidak mudah, bukan berarti tidak indah. Teruslah berproses,” katanya.
    Kenyataan pahit dari stigma dan tekanan sosial dirasakan langsung oleh salah satu peserta berinisial S.
    Sebagai seorang pasien dengan diagnosis bipolar dan
    borderline personality disorder
    (BPD), ia berbagi pengalamannya.
    Ia mengaku pernah mencoba bunuh diri sebanyak 4-5 kali karena tidak kuat menanggung beban pikiran akibat penilaian orang lain.
    “Saya sering dibilang ‘alay’ karena harus minum obat setiap hari. Ada juga
    body shaming
    karena berat badan saya naik akibat pengobatan,” ungkap S.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Main ke Rumah Teman, Pria Asal Malang Ini Malah Mencuri HP dan Mobil

    Main ke Rumah Teman, Pria Asal Malang Ini Malah Mencuri HP dan Mobil

    Pelaku lalu mematikan kabel power CCTV dan masuk ke dalam kamar korban. Empat unit handphone dan sebuah tas suvenir diambil pelaku. Setelah itu dia keluar menuju mobil yang tidak terkunci. 

    Pelaku lalu membawa kabur mobil Peugeot putih keluaran 2013 milik korban usai menemukan kuncinya ada di dashboard tengah. Korban baru tahu mobil dan sejumlah telepon cerdasnya hilang saat pulang ke rumah dan segera lapor polisi.

    “Hasil olah tempat kejadian perkara ada petunjuk bila pelaku adalah HSP, teman korban sendiri,” ujar Didik.

    Polisi memburu pelaku esok harinya, hasil penelusuran diketahui pelaku dalam perjalanan menuju Sidoarjo menggunakan mobil korban. Dia ditangkap di Jalan Ahmad Yani, Sidoarjo.

    “Semua barang curian masih ada di pelaku belum sempat dijual,” ucap Didik.

    Setelah diinterogasi, kepolisian menetapkan pelaku sebagai tersangka. Penyidik menjerat SPS menggunakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

  • Ini Loh Alasan Telinga Nggak Boleh Dikorek Pakai Cotton Bud, Efeknya Serius

    Ini Loh Alasan Telinga Nggak Boleh Dikorek Pakai Cotton Bud, Efeknya Serius

    Jakarta

    Ajeng Dian Anggi Pertiwi (34) di Malang, Jawa Timur menceritakan pengalamannya operasi telinga akibat kupingnya terlalu bersih. Ini diduga disebabkan oleh kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud.

    Ketika diperiksa oleh dokter, awalnya didiagnosis terinfeksi jamur akibat telinga bersih. Lalu, ketika sudah sembuh, dokter justru menemukan kondisi lain di telinganya yaitu kolesteatoma, yang membuatnya terpaksa harus dioperasi.

    “Akhirnya sama dokternya, aku disarankan untuk CT scan dan hasil nya ada penumpukkan cairan di telinga tengah. Dokter bilang harus diambil karena kalau menyebar bisa kena otak atau meningitis, muka penceng dan lain-lain. Pikiran sudah kacau nggak karuan, dokter menyarankan harus operasi penambalan sama pengangkatan kolesteatoma tersebut,” cerita Anggi pada detikcom, Kamis (7/8/2025).

    Terlepas dari kondisi yang dialami Anggi, spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dr Ahmad Wahyudin THT-KL menjelaskan terlalu sering membersihkan telinga dengan cotton bud, memang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

    Secara umum, liang telinga dilindungi oleh asam yang menghambat perkembangan patogen. Ini membuat telinga sebenarnya tidak perlu dibersihkan setiap hari.

    Ketika terlalu sering dibersihkan, maka ini akan merusak lapisan asam yang ada di dalam liang telinga.

    “(Lapisan asam) ini menjadi tergerus dan lama kelamaan habis sehingga pH (tingkat asam-basa) liang telinga menjadi basa. Hal ini yang mengakibatkan bakteri mudah berkembang,” ujar dr Ahmad ketika dihubungi detikcom, Jumat (8/8/2025).

    dr Ahmad menyarankan pembersihan telinga dengan cotton bud sebaiknya dilakukan pada 1/3 luar liang telinga atau sekitar 1 cm. Untuk pembersihan telinga sebaiknya cukup dilakukan 6-12 bulan.

    Sedangkan, untuk kolesteatoma sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika sel-sel kulit mati menumpuk di belakang gendang dan membentuk benjolan atau kista.

    “Dalam bahasa awam berarti peradangan pada telinga akibat penumpukan lapisan sel kulit yang menggumpal serta dapat menembus tulang. Penyebabnya adalah infeksi pada telinga yang terus menerus sehingga membentuk kolesteatoma,” ujar dr Ahmad.

    Meski kondisi ini juga berkaitan dapat berkaitan dengan infeksi, menurut dr Ahmad kondisi ini tidak disebabkan oleh kebiasaan membersihkan telinga. dr Ahmad mengatakan 80 persen masalah pada telinga tengah, termasuk kolesteatoma, disebabkan oleh gangguan fungsi tuba eustachius, saluran penghubung telinga dan rongga hidung bagian belakang.

    Meski begitu, ada kemungkinan cotton bud juga dapat memicu peradangan pada area liang telinga, yang disebut otitis eksterna. Ini meningkatkan risiko kolesteatoma jenis lain, yaitu kolesteatoma eksternal, yang terjadi pada liang telinga.

    Meski begitu, ia mengingatkan kondisi ini juga dipengaruhi faktor risiko lain seperti seperti diabetes dan usia lanjut.

    “Pertanyaannya, apakah semua infeksi telinga adalah kolesteatoma, jawabannya tidak,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Awal Mula Wanita Malang Jalani Operasi gegara Telinganya Terlalu Bersih

    Awal Mula Wanita Malang Jalani Operasi gegara Telinganya Terlalu Bersih

    Jakarta

    Viral di media sosial curhatan seorang wanita di Malang bernama Ajeng Dian Anggi Pertiwi (34) yang terpaksa dioperasi usai keseringan bersihkan telinga dengan cotton bud. Ia harus menjalani perawatan serius setelah dokter menemukan infeksi jamur dan penyakit kolesteatoma, pertumbuhan abnormal jaringan kulit di telinga tengah yang menyebabkan kerusakan pada tulang telinga dan gangguan pendengaran.

    Kepada detikcom, Anggi menceritakan ini semua berawal dari kebiasaannya suka membersihkan telinga empat tahun lalu. Sampai suatu waktu, ia mulai merasakan gejala nyeri tiap selesai membersihkan telinga.

    Rasa nyeri biasanya muncul selama 2-3 hari sebelum akhirnya mereda. Tapi pada suatu waktu, rasa nyerinya tidak hilang selama beberapa minggu.

    “Akhirnya aku ke dokter umum, karena takut dokter THT (telinga hidung tenggorokan), terus dokter bilang di dalam bengkak, nggak ada kotor, akhirnya aku cuma dikasi obat anti-nyeri, sembuhlah 3 harian, tapi obat habis brerasa lagi nyerinya, aku belikan lagi obat yang sama gitu terus kurang lebih 2-3 bulanan,” cerita Anggi, Kamis (7/8/2025).

    Setelah berulang kali menggunakan obat tersebut, salah satu temannya yang juga dokter memberikan obat tetes telinga khusus. Semenjak saat itu, nyerinya hilang sama sekali.

    Ia mengaku sempat merasakan gejala ‘kuping bocor’ selama satu bulan. Meski gejala itu sudah hilang, pendengaran di telinga kanannya menurun.

    Pada pertengahan tahun 2024, ia akhirnya memberanikan diri ke dokter THT dan dokter saat itu menemukan ada infeksi jamur di telinga Anggi. Infeksi tersebut diduga disebabkan oleh kondisi yang telinga yang terlalu bersih akibat sering menggunakan cotton bud.

    Beberapa bulan perawatan, Anggi sembuh dari infeksi jamur. Namun, dokter justru juga menemukan kolesteatoma yang membuatnya harus dioperasi.

    Meski takut, Anggi tetap memberanikan diri untuk operasi. Dokter yang memeriksanya saat itu mengatakan kondisinya akan semakin parah jika tidak segera dioperasi. Bahkan bisa berdampak fatal pada keselamatan Anggi.

    “Di saat aku tunggu jadwal operasi makin kesini sepertinya makin memburuk, makin sering tiba-tiba keluar darah segar seperti mimisan tapi lewat telinga, 3-4 kalian itu terjadi. Aku juga disuruh untuk tes pendengaran yang hasilnya pendengaran aku menurun 65 persen untuk telinga kanan dan yang kiri masih normal,” ceritanya.

    Anggi akhirnya dioperasi pada April 2025. Operasi berjalan lancar dan kini dirinya sedang proses pemulihan.

    Ia berharap apa yang dialaminya bisa menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Salah satunya, untuk tidak terlalu sering membersihkan telinga dengan cotton bud, apalagi terlalu dalam.

    “Intinya jangan mengorek telinga terlalu dalam, jangan menyepelekan penyakit apapun itu. Segera ke dokter jika merasakan sakit biar segera tertolong dan nggak fatal,” ujar Anggi.

    “Lebih ke cara menggunakan cotton bud yg benar aja si kak, boleh di bersihkan pake cotton bud itu hanya di liang telinga tidak boleh sampai masuk,” tandasnya menyampaikan pesan dokter padanya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)