kab/kota: Malang

  • Komisi II: Penyusunan regulasi harus menakar dampak bagi masyarakat

    Komisi II: Penyusunan regulasi harus menakar dampak bagi masyarakat

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Komisi II DPR RI mengingatkan penyusunan sebuah regulasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah harus terlebih dahulu menakar dampak sebelum diterapkan kepada masyarakat.

    Anggota Komisi II DPR RI yang juga Ketua Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI Muhammad Khozin di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan ketika kebijakan telah disahkan dan kemudian diterapkan, maka semestinya klir dari konflik.

    “Kami tadi meminta ke Pak Wali Kota Malang agar betul-betul dilakukan mitigasi setiap kebijakan yang akan diterapkan. Jangan kemudian kebijakan sudah diterapkan tetapi memunculkan pro kontra di masyarakat,” kata Khozin.

    Dia menyebut peristiwa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah sesungguhnya harus menjadi pembelajaran bagi seluruh kepala daerah se-Indonesia agar memiliki pola mitigasi pelaksanaan suatu kebijakan.

    Khozin tak ingin kejadian tersebut juga terulang di kemudian hari di kabupaten dan kota lainnya di Indonesia.

    “Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan kondisi yang ada di Kabupaten Pati. Kami tidak mau itu menjadi satu preseden yang kemudian merembet ke daerah lain,” ujarnya.

    Maka dari itu, kedatangannya di Kota Malang bukan sekadar melakukan kunjungan kerja, namun memastikan secara langsung dana transfer ke daerah (TKD) terserap dan terdistribusi secara maksimal untuk program yang disasarkan kepada masyarakat.

    “Bisa terdampak langsung ke masyarakat, terutama yang memang telah dicanangkan sebagai program prioritas Kota Malang,” ujar dia.

    Selain itu, Khozin juga membeberkan bahwa temuan hasil pengawasan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang termasuk yang dianggap baik, lantaran postur rasio pendapatan asli daerah (PAD) ke anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) cukup tinggi, yakni sudah 45 persen.

    “Jadi TKD untuk 2025 yang berjalan ini berjumlah Rp1,3 triliun dari kebutuhan APBD Rp2 koma sekian triliun, berarti PAD-nya sekitar hampir Rp800 miliaran,” ucapnya.

    Sedangkan, temuan di daerah lain di pulau Jawa rasio masih ada yang dibawa Kota Malang. Bahkan terdapat rasio PAD ke APBD yang cuma di angka 10-15 persen.

    “Tentunya kalau bicara filosofi otonomi daerah, itu kan bukan dalam kebijakan saja tetapi dalam fiskal juga harus punya kemandirian,” ujar dia.

    Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan postur APBD didominasi dana transfer dari pemerintah pusat dan dengan adanya penyesuaian, maka pihaknya akan melakukan serangkaian pemetaan ulang.

    “Kami bisa melakukan kegiatan yang nanti, seperti dengan efisiensi kami bisa melakukan pergeseran,” ucapnya.

    Wahyu memastikan mekanisme pergeseran anggaran tetap dikonsultasikan agar penerapannya sesuai ketentuan, khususnya yang bersinggungan dengan program bagi masyarakat.

    “Alhamdullilah walaupun dana transfer ada dampak tetapi masyarakat patut mengetahui bahwa kondisi saat ini ada pergeseran kepada program lain yang lebih prioritas, tetapi tetap berdampak bagi masyarakat,” ujar dia.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BCA Expo 2025 Resmi Dibuka, Tawarkan Diskon KPR dan KKB Mulai 1,65%

    BCA Expo 2025 Resmi Dibuka, Tawarkan Diskon KPR dan KKB Mulai 1,65%

    Jakarta

    PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali hadirkan BCA Expo 2025. Pada BCA Expo 2025 nasabah berpeluang mendapatkan tawaran solusi keuangan terintegrasi melalui berbagai promo menarik untuk mendukung gaya hidup modern, inklusif, serta ramah lingkungan.

    BCA Expo 2025 dilaksanakan offline pada 22-24 Agustus 2025 di Hall 5-10 ICE BSD; dan online pada 22 Agustus – 30 September 2025 melalui laman expo.bca.co.id. Demi menjangkau nasabah lebih luas lagi, BCA Expo 2025 juga diselenggarakan di 6 kota besar lain yaitu Bali, Surabaya, Medan, Malang, Semarang, dan Bandung.

    Pembukaan BCA Expo 2025 dilakukan Jumat (22/8) dan dihadiri Presiden Direktur BCA Hendra Lembong, Ketua Panitia BCA Expo 2025 sekaligus EVP Consumer Loan BCA Welly Yandoko, dan Direktur BCA Finance Petrus Karim, dan segenap direksi Bank BCA. Seremoni ini juga turut dimeriahkan dengan peluncuran mobil BMW X3 with M Performance Parts, dan BMW M2 with M Performance Parts.

    “BCA Expo 2025 adalah salah satu cara kami menghadirkan promo menarik dan layanan perbankan lengkap kepada nasabah serta masyarakat. Acara ini khusus kami hadirkan sebagai one-stop event untuk memfasilitasi nasabah dalam memperoleh solusi pembiayaan dengan beragam pilihan suku bunga, penawaran menarik, solusi digital inovatif, serta beragam promo spesial dari mitra,” kata Presiden Direktur BCA Hendra Lembong.

    “Masih dalam semangat HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, kami mengundang seluruh nasabah untuk merayakan momen bersejarah ini bersama kami, dan nikmati berbagai keuntungan eksklusif pada BCA Expo 2025,” sambungnya.

    BCA Expo 2025 membawa tagline #JadiKejadian dengan menawarkan KPR dengan suku bunga spesial mulai dari 1,65% eff.p.a. fixed 1 tahun & diskon provisi 50%. Selain itu, ada juga promo bunga mulai 1,65% flat p.a tenor 1 tahun untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) khusus mobil baru jenis passenger car. Penawaran DP mulai Rp 800 ribu untuk kredit sepeda motor (KSM) dengan bunga flat dari 8% per tahun bisa ditemukan pada ajang ini.

    Sejalan dengan semangat memberikan kemerdekaan bagi nasabah untuk menemukan hunian dan kendaraan impian, BCA Expo 2025 offline menghadirkan 21 group developer ternama, lebih dari 150 pengembang properti, serta sekitar 115 broker hadir secara online.

    “Di sektor otomotif ada 22 merek mobil terkemuka meramaikan BCA Expo 2025 offline, diantaranya BMW, Mercedes-Benz, Toyota, Honda, dan Mitsubishi. Untuk roda dua, nasabah dapat menjelajahi pilihan dari 24 merk ternama termasuk Yamaha, BMW Motorrad, Harley-Davidson, Ducati, Kawasaki, Vespa, serta Polytron,” ungkapnya.

    BCA Expo 2025 juga menghadirkan zona khusus UMKM Binaan Bakti BCA dan BCA Bangga Lokal yang menampilkan produk-produk unggulan karya anak bangsa, mulai dari fesyen, kriya, hingga kuliner. Sejumlah brand UMKM lokal yang berpartisipasi antara lain Batik Chic, Botanical Essentials, Cottonink, HMNS, Kanky, O2 Active, dan lainnya.

    “Ada juga area spesial berisi berbagai aktivitas lomba 17 Agustusan yang kembali hadir di BCA Expo. Pada area tersebut, pengunjung dapat mengikuti berbagai lomba yang secara individu, maupun bersama keluarga dan rekan,” ungkapnya.

    Foto: BCA

    Di bagian Solusi BCA, pengunjung dapat menemukan beragam produk dan layanan yang dirancang untuk memenuhi seluruh kebutuhan finansial. Mulai dari pembukaan rekening & kartu kredit online, pembiayaan bisnis, layanan merchant, investasi, proteksi hingga platform digital BCA yang menghubungkan bisnis dengan ekosistem perbankan dan operasional yaitu Ocean by BCA. Sejumlah entitas anak perusahaan BCA turut meramaikan BCA Expo 2025, yaitu BCA Digital, BCA Life, BCA Sekuritas, BCA Syariah, dan BCA Insurance.

    Sementara itu, Welly Yandoko mengatakan selama gelaran BCA Expo 2025, nasabah BCA Solitaire dan Prioritas juga dapat menikmati penawaran khusus berupa diskon biaya admin dan provisi KPR BCA, diskon biaya admin KKB BCA, diskon 15% asuransi perjalanan dari BCA Insurance, unit penyertaan reksa dana senilai US$ 100 untuk pembelian produk investasi, dan kesempatan mendapatkan hadiah menarik untuk pembelian produk Premiere Pro AIA.

    “Selain itu, nasabah BCA Solitaire dan Prioritas juga dapat menikmati kenyamanan bertransaksi di lounge khusus. Lounge tersebut diharapkan dapat memudahkan nasabah untuk berinteraksi dan melahirkan kolaborasi bisnis. Area ini didukung layanan spesial serta dilengkapi penawaran menarik dengan diskon spesial dari berbagai mitra di sektor kecantikan, kesehatan, gaya hidup, pendidikan, perjalanan, hingga rumah tangga,” jelasnya.

    Pada BCA Expo 2025, secara khusus BCA bakal fokus pada praktik bisnis berkelanjutan melalui pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Sepanjang acara, BCA akan melakukan pengelolaan limbah terpadu, mulai dari limbah organik, alat makan, plastik, hingga sisa minyak jelantah untuk didaur ulang. BCA juga mengajak partisipasi aktif seluruh pengunjung BCA Expo untuk turut menjaga lingkungan dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya.

    Selama acara berlangsung akan tersedia beberapa titik waste station beserta personel waste educator, serta dashboard interaktif untuk menyosialisasikan gaya hidup ramah lingkungan. BCA juga menghadirkan Mesin Daur Ulang Bakti BCA (Reverse Vending Machine/RVM) sebagai alternatif bagi pengunjung untuk menukar botol plastik bekas menjadi hadiah menarik.

    “Kami merancang BCA Expo 2025 sebagai ajang kolaboratif antara BCA, mitra bisnis, dan nasabah. Melalui pendekatan digital dan berkelanjutan, kami berharap gelaran ini dapat menjadi momentum bagi nasabah untuk bisa memutuskan langkah finansial yang cerdas dan berdampak, demi mewujudkan rencana keuangan mereka dengan lebih strategis,” tutup Welly.

    (anl/ega)

  • Komdigi Tingkatkan Akuntabilitas Kopdes Merah Putih lewat Pelatihan Digital

    Komdigi Tingkatkan Akuntabilitas Kopdes Merah Putih lewat Pelatihan Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan pelatihan pembukuan digital kepada pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk mewujudkan pengelolaan keuangan koperasi yang efisien dan transparan.

    Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan penerapan pembukuan secara digital akan mengurangi kerumitan dan potensi kesalahan saat melakukan pencatatan transaksi. KDMP akan beroperasi dengan lebih akuntabel.

    “Kami buat pelatihan dan upskilling untuk digitalisasi koperasi agar layanan-layanan yang dilakukan ini juga bisa berbasis digital supaya lebih efisien dan transparan,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid di KDMP Karangbesuki, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (21/08/2025).

    Materi pelatihan ini, lanjutnya, merupakan salah satu jenis pelatihan yang menargetkan para pengurus KDMP di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang tingkat literasi digitalnya sudah baik.

    Pelatihan digital diberikan sesuai dengan kurikulum kondisi daerah masing-masing.

    Sebanyak 15 KDMP di Kota Malang menjadi pilot project untuk pelatihan ini. Kota Malang dipilih sebagai percontohan karena sudah memiliki banyak UMKM yang memanfaatkan teknologi digital.

    “Materi pelatihan ini cocok untuk Kota Malang karena rata-rata UMKM di sini sudah digital,” tuturnya.

    Tidak hanya pelatihan pembukuan digital, Kemkomdigi juga menyelenggarakan pelatihan keamanan siber untuk pengurus KDMP.

    Menurut Meutya, KDMP banyak menyimpan data-data pribadi masyarakat sehingga para pengurus KDMP perlu memiliki pengetahuan tentang cara mengamankan data pribadi.

    “Pelatihan keamanan siber kami selenggarakan atas permintaan UMKM di sini,” kata Meutya.

    Meutya juga meminta masukan dari para pengurus KDMP tentang jenis pelatihan yang dibutuhkan agar Kemkomdigi bisa menyiapkan kurikulumnya.

    “Ini mungkin bisa kita jadikan model untuk melakukan pelatihan di KDMP lainnya se-Indonesia,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto menekankan laju digitalisasi turut mendorong pemberdayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    “Saat ini Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih semakin berdaya di era digital,” kata Bonifasius dilansir dari Antara.

    Menurutnya, digitalisasi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, termasuk dalam menjalankan bisnis. Dia menjelaskan, pola usaha digital terus berkembang dari toko fisik, bergeser ke platform perdagangan daring (e-commerce).

    Platform komunikasi dan media sosial kini juga dimanfaatkan untuk promosi dan transaksi. Oleh karena itu, kata Bonifasius, koperasi harus mengikuti perkembangan digitalisasi agar mampu berkembang dan bersaing.

  • 2
                    
                        Hotel dan Restoran Dikenakan Royalti Lagu, Armuji: Yang Rugi Nanti Penciptanya Sendiri
                        Surabaya

    2 Hotel dan Restoran Dikenakan Royalti Lagu, Armuji: Yang Rugi Nanti Penciptanya Sendiri Surabaya

    Hotel dan Restoran Dikenakan Royalti Lagu, Armuji: Yang Rugi Nanti Penciptanya Sendiri
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji merespons penerapan pembayaran royalti lagu bagi hotel, restoran, bahkan bus. 
    Menurut dia, penagihan royalti lagu tersebut nantinya akan merugikan musisi itu sendiri.
    “Saya kira royalti lagu ini, mereka sesama penyanyi saja masih beda pendapat. Ada yang membolehkan, ada yang tidak. Ini terjadi selang pendapat,” ujar Cak Ji saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (21/8/2025).
    Menurutnya, musisi yang melarang lagunya diputar di tempat-tempat umum akan membawa kerugian karena akan banyak hotel, restoran, atau bus yang memboikot lagu-lagu tersebut.
    “Justru ini menguntungkan bagi mereka yang tidak pro-royalti, dipersilakan untuk membawakan lagu-lagunya, kan begitu,” tuturnya.
    Namun, lanjutnya, masih merupakan hal yang wajar bagi lagu yang sedang hits atau naik daun untuk dikenakan royalti.
    “Misalnya, hitsnya 5-6 bulan mencapai puncaknya itu mungkin (wajar) yang dikenakan royalti, tapi kalau sudah tidak hits, lalu mereka mengenakan royalti, ya orang ya malas, nyari yang enggak kena royalti saja,” ucapnya.
    Armuji mengatakan, penagihan royalti tersebut seharusnya tidak membawa kerugian bagi restoran atau hotel karena masih ada banyak lagu tanpa royalti lainnya yang dapat diputar.
    “Mereka juga membawakan lagu-lagu yang lainnya kok. Lagu-lagu barat juga enggak ada masalah. Yang rugi malah penciptanya sendiri karena lagu mereka mungkin bisa diboikot itu nanti,” kata Armuji.
    Penerapan pembayaran royalti lagu yang dilakukan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LKMN) mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjadi kontroversi.
    Salah satu pihak yang terdampak adalah hotel dan restoran.
    Bahkan, mereka sudah mendapat tagihan bayar royalti lagu sejak 2 tahun belakangan.
    “Sebetulnya sudah 2 tahun ini sudah masuk (tagihan). Tapi tertentu saja, seperti bintang 5, sekarang semuanya,” kata Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono, Rabu (20/8/2025).
    Kini, yang terdampak tagihan royalti bukan hanya hotel bintang 5 tetapi juga bintang 3 dan 4 di Malang, Batu, Surabaya, hingga Banyuwangi.
    “Sekarang hampir 50 persen lebih hotel dan resto terdampak. Restoran tergambar paling besar terus lobby di Family Hotel dan Business Hotel yang punya kafe,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diserbu Asing, Indonesia Jangan Cuma Jadi Negara Pasar

    Diserbu Asing, Indonesia Jangan Cuma Jadi Negara Pasar

    Malang, CNBC Indonesia – Di tengah masifnya perkembangan teknologi global, Indonesia belum optimal dalam menangkap peluang. Hingga kini, banyak pihak menilai Indonesia masih sekadar menjadi negara pasar. 

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto juga menyinggung terkait hal tersebut. Ia menanyakan apakah sudah ada produk yang berkembang dan memiliki pasar sendiri.

    “Pertanyaannya adalah, mana produk-produk kita yang bisa berkembang, menjadi pasar bagi kita sendiri, bahkan mungkin dunia, dan meningkatkan ekonomi kita,” kata Boni di kawasan Universitas Brawijaya, Kamis (21/8/2025).

    Dia merujuk bahwa ekonomi digital bisa didorong dari pihak kampus. Melalui produk hingga pengembangan temuan sendiri.

    Namun sayangnya, kontribusi tersebut belum bisa dikatakan menjadi bagian dari ekonomi digital.

    “Oleh karena itu kami mendorong semoga dari UB (Universitas Brawijaya) makin banyak, tidak hanya produk, tapi juga startup-startup yang mengembangkan temuan-temuan tersebut, inovasi tersebut, menjadi nilai bisnis,” kata dia.

    Jika itu tidak dilakukan, Boni mengatakan Indonesia hanya bertahan pada level penemuan saja. 

    “Kita mengetahui, kita sendiri saat ini mungkin lebih banyak menjadi pasar. Use case yang kita gunakan untuk memecahkan masalah mostly IT-nya. Intellectual property masih dimiliki oleh korporasi besar ataupun industri dari luar,” kata Boni. 

    Sebelumnya Boni juga pernah mengatakan hal serupa pekan lalu. Dia menjelaskan Komdigi menyiapkan program terkait talenta digital agar tidak menjadi pasar untuk solusi dari luar negeri.

    Saat itu dia mengatakan talenta digital belum bisa dipenuhi dari pasokan dalam negeri. Jika hal tersebut terjadi ditakutkan talenta digital luar Indonesia bisa meningkat.

    “Yang kita khawatirkan adalah justru diperlukan oleh talenta-talenta dari luar. Nah ini yang menjadi PR,” ungkapnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mahasiswa Brawijaya Bisa Jadi Jagoan AI, Begini Caranya

    Mahasiswa Brawijaya Bisa Jadi Jagoan AI, Begini Caranya

    Malang, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan kerja sama dengan Universitas Brawijaya untuk melakukan AI Talent Factory. Pelatihan tersebut dilakukan untuk mencari para expertise terkait teknologi tersebut.

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan AI Talent Factory bukan sekedar pelatihan. Karena hal itu bisa dimulai dari level dasar atau pemula.

    “Tapi kita justru ingin memperpanjang runway-nya yang belum kita miliki secara maksimum adalah di titik AI practitioner dan specialist,” kata Boni ditemui di kawasan Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (21/8/2025).

    Namun dia mengakui masih terdapat tantangan. Karena jumlahnya tidak terlalu banyak.

    “Tapi ini menjadi prime mover atau pengungkit perubahan bagi industri AI kita,” ungkapnya.

    Program ini akan melatih 50 orang selama satu semester. Selain pelatihan, ada belajar mandiri, eksplorasi teknologi dan infrastruktur, brainstorming dan berdiskusi dengan para mentor.

    Said Mirza Pahlevi, Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital menjelaskan brainstorming akan dibimbing ahli dari bidang AI. Dari proses ini diharapkan bisa menghasilkan prototipe.

    “Jadi ini sebenarnya bukan pelatihan yang sehari-hari yang kita lihat di kelas dan seterusnya, tapi ini adalah mendorong dan membina mereka supaya mereka bisa secara mandiri melakukan inovasi di bidang AI,” kata Said dalam kesempatan yang sama.

    Lulusan dari program ini akan diberikan sertifikasi. Diharapkan bisa menjadi rekomendasi kerja.

    Boni juga mengharapkan tidak hanya untuk mencari kerja. Mereka yang lulus dari program ini bisa membangun perusahaan rintisan atau startup baru. Dengan begitu bisa membuka peluang kerja.

    “Syukur-syukur membangun startup dan Anda membuka peluang kerja. Itu lebih bermakna, memberi nilai lebih,” jelas Boni.

    Boni tak menutup kemungkinan ada kampus lain yang ikut dalam program ini. Tidak hanya di Jawa, tetapi bisa di luar wilayah tersebut jadi dapat melakukan pemerataan.

    “Karena khususnya adalah tidak hanya yang di Jawa tapi juga di luar Jawa Ini penting sehingga nanti pemerataan pertumbuhan ekonomi juga tersebar di berbagai Indonesia,” kata Boni.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komdigi Dapat Tugas Khusus dari Prabowo, Ini Kata Menteri Meutya

    Komdigi Dapat Tugas Khusus dari Prabowo, Ini Kata Menteri Meutya

    Malang, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan pelatihan bagi Koperasi Merah Putih. Upaya tersebut untuk menggenjot transformasi digital bagi koperasi di Tanah Air. 

    Pelatihan ini merupakan bagian dari tugas Komdigi dalam kerangka Koperasi Merah Putih. Selain itu, pihak kementerian juga memiliki tugas memastikan seluruh wilayah di seluruh wilayah koperasi memiliki infrastruktur digital yang baik.

    “Dalam kerangka Koperasi Merah Putih, Komdigi diberikan tugas untuk menyukseskan. Di antaranya juga memastikan infrastruktur digital di wilayah-wilayah dari Koperasi Merah Putih. dan tadi kami sudah cek di wilayah ini alhamdulillah sinyalnya sudah cukup baik,”jelas Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam kunjungannya ke Koperasi Merah Putih di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (21/08/2025).

    “Yang kedua adalah melakukan pelatihan dan upskilling untuk digitalisasi dari Koperasi,” dia menambahkan.

    Meutya mengatakan pelatihan tersebut diharapkan bisa memberikan layanan yang lebih efisien. Selain itu juga lebih transparan dan mudah menikmati layanan yang ada.

    Pilot project pelatihan akan dilakukan di 15 koperasi yang berada di wilayah Malang. Kurikulum pelatihan akan diberikan sesuai permintaan dari pengurus koperasi.

    “Nah dari sini ini mungkin bisa kita jadikan model untuk melakukan pelatihan di Koperasi Merah Putih lainnya se-Indonesia,” jelas Meutya.

    Foto: Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam kunjungannya ke Koperasi Merah Putih di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (21/08/2025). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)
    Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam kunjungannya ke Koperasi Merah Putih di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (21/08/2025). (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

    Salah satu pelatihan yang diinginkan adalah terkait pembukuan digital. Ketua Koperasi Kelurahan Karangbesuki, R. Susi Kurnia mengatakan pelatihan itu sangat krusial karena anggotanya berasal dari ilmu yang berbeda.

    Selain itu juga pelatihan terkait keamanan digital dan transaksi ingin mereka dapatkan juga.

    “Penting banget karena kita juga kan menyimpan data-data anggota ya. Jadi kita harus punya keamanan data siber untuk digitalisasi kita. Juga transaksi, transaksi itu kan pengennya digital,” ujarnya.

    Sejauh ini, koperasi di tempatnya belum sepenuhnya digital. Misalnya pada pencatatan masih dilakukan secara manual.

    “Kalau sekarang ini kita, kalau ada yang belanja atau ada yang nyimpen, ada yang setoran kita tulis, terus kita masukin manual gitu,” kata Susi.

    Meutya mengatakan Komdigi pernah melakukan pelatihan digital untuk UMKM. Beberapa orang di koperasi sekarang dulunya juga pernah melakukan pelatihan tersebut dan itu cukup memudahkan.

    Dia juga mengatakan pelatihan UMKM Go Digital tetap dilakukan pihaknya. Begitu juga kini ditambah pelatihan untuk para pengurus koperasi.

    “Makanya di saat yang bersamaan, pelatihan UMKM Go Digital tetap dilakukan pihak Komdigi, plus sekarang ditambah dengan pelatihan pengurus koperasi yang memang mungkin sebelumnya belum pernah mendapat pelatihan digital dari Komdigi,” jelas Meutya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Respons BPJS Kesehatan soal Balita di Sukabumi Meninggal Imbas Tubuh Penuh Cacing

    Respons BPJS Kesehatan soal Balita di Sukabumi Meninggal Imbas Tubuh Penuh Cacing

    Jakarta

    Seorang balita di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia akibat infeksi cacing di tubuhnya. Dia sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan namun diketahui anak tersebut tidak memiliki kartu identitas sehingga pengurusan BPJS Kesehatannya tertunda.

    “Ketika Raya kami larikan ke RSUD dan malamnya harus masuk PICU, ternyata Raya tidak memiliki kartu identitas yang otomatis tidak memiliki BPJS Kesehatan baik yang bantuan pemerintah apalagi yang mandiri,” kata pengisi suara dalam video tersebut.

    BPJS Kesehatan buka suara mengenai insiden tersebut. Pihaknya mengatakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, merupakan salah satu syarat dalam proses pendaftaran sebagai peserta JKN.

    “Sebab, NIK merupakan identitas yang melekat ke setiap penduduk Indonesia dari awal lahir sampai tutup usia. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengurus dan memiliki NIK,” ucap Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugrah kepada detikcom, Rabu (20/8/2025).

    Rizzky menambahkan bagi warga kurang mampu, dapat diusulkan untuk didaftarkan sebagai peserta yang ditanggung pemerintah, baik oleh pemerintah pusat (PBI), maupun oleh pemerintah daerah (PBPU Pemda), sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Diberitakan sebelumnya, balita malang itu tidak memiliki KK maupun BPJS. Kondisi itu membuat proses pengobatan Raya tersendat, hingga akhirnya ia melapor ke relawan Rumah Teduh untuk mencari bantuan.

    (kna/kna)

  • Bocah 11 Tahun Asal Manggarai Timur Dicabuli Orang Saat Sendirian di Rumah Kakek

    Bocah 11 Tahun Asal Manggarai Timur Dicabuli Orang Saat Sendirian di Rumah Kakek

    Liputan6.com, Jakarta Nasib malang dialami KAM alias G, bocah berusia 11 tahun di Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Dia mengalami pelecehan dan kekerasan seksual oleh orang tidak dikenal (OTK).

    Siswi kelas VI sekolah dasar ini mengalami pelecehan pada Senin (18/8/2025) malam di rumah kakeknya, Kabupaten Manggarai Timur.

    Saat itu kakek dan nenek korban sedang berada di rumah anak sulung mereka. Korban dan adiknya yang berusia delapan tahun ditinggal sendirian di rumah.

    Sekitar pukul 20.00 WITA, korban dan adiknya tertidur pulas dalam kamar dengan lampu rumah padam. Saat itulah, korban dilecehkan orang yang tidak diketahui. Korban mengalami pendarahan hebat usai dilecehkan pelaku.

    “Pelaku tidak diketahui karena saat kejadian korban sedang tertidur dan lampu rumah tidak menyala,” ujar Kasat Reskrim Polres Manggarai Timur Iptu Ahmad Zacky Shodri, Rabu (20/8).

    Kepada polisi, korban mengungkapkan saat kejadian pelaku membekap mulutnya, sedangkan tangan lainnya dimasukan ke kemaluan korban hingga terjadi pendarahan.

    Dalam situasi gelap, korban berusaha melakukan perlawanan dengan menggigit tangan pelaku dan berhasil kabur ke rumah tetangga.

    “Korban sempat menggigit tangan pelaku dan berhasil kabur ke tetangga,” ungkapnya.

    “Pelakunya langsung kabur saat rumah didatangi warga,” sambungnya.

    Hingga saat ini korban sedang dirawat di RSUD Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Korban membutuhkan penanganan psikologis berupa pendampingan untuk menyembuhkan trauma psikologis.

    “Korban mengalami trauma berat, sering ketakutan, tatapan kosong dan hampa,” beber Kasat Reskrim.

    Polisi masih berusaha mencari terduga pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

  • Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak

    Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak

    GELORA.CO –  Kasus kesehatan memprihatinkan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Seorang bocah usia 4 tahun meninggal dunia dengan tubuh yang dipenuhi oleh cacing.

    Bocah tersebut mengidap cacingan akut, bahkan cacing yang bersarang di tubuhnya sudah bertelur sampai ke otak.

    Peristiwa ini menimpa anak bernama Raya (4) di Desa Cinaga, Kecamatan Kabandunga, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Ia meninggal dunia setelah sempat koma dan beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit.

    Kisah Raya ini juga dibagikan oleh akun instagram @rumah_teduh_sahabat_iin. 

    Raya yang masih sangat kecil seringkali berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran. Diduga, tubuhnya digerogoti ribuan cacing pita karena lingkungan yang tidak bersih.

    Ibu Raya, mengalami gangguan jiwa. Sementara ayahnya, mengidap penyakit TBC, yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis.

    TBC alias Tuberkulosisatau sering juga disebut TB dan paling sering menyerang paru-paru.

    Ribuan cacing pita, bersarang dalam tubuh mungil Raya. Entah sudah berapa lama, dalam video yang dibagikan oleh Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan berdasar hasil CT Scan telur cacing tersebut sudah sampai di otak.

    Cacing juga sampai keluar dari hidung, mulut, serta kemaluan bocah malang tersebut.

    “Setiap membayangkan, seumur hidupnya yang hanya 4 tahun itu, tubuhnya di gerogoti cacing dalam tubuhnya. Menyerap oksigen dan nutrisi yang sudah pas-pasan di tubuhnya… Remuk rasanya hati ini… Semoga Allah ampuni negeri ini, para pemimpin negeri ini, dan mengampuni kami saudara seimannya yg sangat terlambat membantunya…,” tulis caption dalam video yang dibagikan itu.

    Berdasar narasi dalam video, Raya sudah tidak sadarkan diri sejak dijenguk tim relawan tanggal 13 Juli 2025.

    Bocah tersebut lalu dibawa ke IGD rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

    Akan tetapi Raya yang tinggal dengan keluarga penuh keterbatasan rupanya tak memiliki identitas.

    Sehingga saat dibawa ke rumah sakit Raya tak memiliki BPJS Kesehatan.

    “Dikasih waktu 3×24 jam (oleh rumah sakit) untuk urus identitas Raya. Dari hari pertama Raya masuk picu, relawan betul-betul di uji. Relawan di oper-oper dari satu dinas ke dinas lain untuk dapat bantuan BPJS subsidi,” ungkap penjelasan dalam video yang dibagikan @@rumah_teduh_sahabat_iin. 

    “Dari Dinsos Kota ke Dinsos Kabupaten, sampai juga ke Dinkes Kabupaten dan diarahkan lagi ke Kabid Limjamsos dioper lagi ke Dinkes. Kemudian dapat jawaban Dinkes Kabupaten tidak punya anggaran dan mou dengan RSUD Kota, mereka memberikan solusi agar Raya yang sudah berhari-hari dalam keadaan koma dipindahkan aja ke rumah sakit Kabupaten Jampang,” katanya.

    Setelah menjalani perawatan selama 9 hari, Raya akhirnya meninggal dunia pada 22 Juli 2025.