Dosen Nonaktif UIN Malang Klarifikasi Videonya yang Viral, Sebut Fitnah Keji
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Imam Muslimin, dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, memberikan klarifikasi setelah menjadi sorotan publik akibat beberapa video perseteruan yang viral di media sosial.
Dalam pernyataannya, ia membantah semua narasi yang menyudutkannya dan menyebut tuduhan yang beredar sebagai fitnah keji yang tidak berdasar.
“Itu fitnah keji yang dilakukan oleh orang yang menghasut terhadap saya dan semuanya tidak ada satu pun yang benar,” tegas Imam Muslimin pada Selasa (16/9/2025).
Imam menuduh bahwa narasi yang beredar di media sosial sengaja dibingkai seorang perempuan berinisial S untuk mencemarkan nama baiknya.
Tuduhan paling serius, yaitu pelecehan, dibantahnya dengan keras.
Ia menyatakan bahwa fitnah tersebut telah melukai keluarganya secara mendalam, terutama menyebabkan anak dan cucunya menangis.
“Maka tuduhan saya itu kiai cabul adalah fitnah besar bagi saya dan keluarga saya,” katanya.
Saat ditanya mengenai akar masalah yang memicu perseteruan, Imam mengeklaim bahwa insiden tersebut berawal dari sengketa lahan parkir, bukan karena rasa iri seperti yang dinarasikan di media sosial.
Ia mengaku telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 12 juta untuk membersihkan lahan yang dulunya semak belukar agar dapat dimanfaatkan sebagai area parkir.
Lahan tersebut, menurutnya, ditawarkan kepadanya oleh pemilik sah yang berdomisili di Bali.
Namun, niat baiknya justru ditanggapi dengan permusuhan oleh seorang laki-laki yang dituduhnya berinisial S, pihak yang kini menggunakan lahan tersebut.
“Saya berupaya mencarikan lahan parkir yang sekarang dipakai Pak S itu. Tapi, Pak S malah menengkari saya. Saya enggak tahu maunya apa,” ujarnya.
Imam juga mengeklaim diperlakukan tidak adil oleh aparat lingkungan, mengungkapkan bahwa nomor WhatsApp-nya diblokir ketua RT dan bendahara RT, membuatnya merasa terisolasi di lingkungannya sendiri.
Ia berharap konflik ini dapat segera berakhir dan hubungan baik antartetangga dapat terjalin kembali.
“Saya ingin ini selesai. Mari kita bersaudara, hidup bertetangga dengan baik. Saya ingin hidup itu saling tolong menolong, saling cinta kasih dan jangan memfitnah,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Malang
-
/data/photo/2025/09/16/68c930d672691.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dosen Nonaktif UIN Malang Klarifikasi Videonya yang Viral, Sebut Fitnah Keji Surabaya 16 September 2025
-

Pria Asal Malang Ditemukan Terikat dan Penuh Luka di Tepi Sawah Bangkalan
Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Desa Mrandung, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dikejutkan dengan penemuan seorang pria dalam kondisi mengenaskan di tepi sawah pada Senin (15/9/2025) pagi. Korban ditemukan dengan tangan dan kaki terikat tali tambang, tubuh penuh luka, serta tertutup terpal.
Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang tengah mencari rumput di area persawahan.
“Warga sempat mengira korban sudah meninggal dunia karena kondisinya tergeletak dan ditutup terpal. Namun setelah didekati, ternyata korban masih hidup meski dalam keadaan sangat lemah,” ungkap Ipda Agung, Selasa (16/9/2025).
Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Klampis. Tak lama berselang, aparat kepolisian tiba di lokasi dan mengevakuasi korban.
Hasil identifikasi sementara menyebutkan korban berinisial HB (31), warga asal Kabupaten Malang. Saat ditemukan, HB tidak mampu berdiri dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Kaki serta tangannya masih dalam keadaan terikat ketika dievakuasi.
“Korban dalam kondisi sangat lemas dan tubuhnya mengalami luka-luka. Badannya juga masih tertutup terpal,” tambah Ipda Agung.
Polisi menduga HB merupakan korban tindak kejahatan. Namun hingga kini, korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam kondisi trauma berat.
“Korban masih dirawat di fasilitas kesehatan dan belum bisa dimintai keterangan. Keadaannya masih sangat lemah dan secara psikologis belum stabil,” jelasnya.
Untuk mengungkap kasus tersebut, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan terus melakukan penyelidikan. Polisi masih mendalami penyebab serta kronologi peristiwa yang menimpa korban.
“Untuk penyebab dan kronologi pastinya masih kami dalami. Tim masih bekerja di lapangan,” pungkas Ipda Agung. [sar/beq]
-

Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Selasa 16 September 2025, Berawan
Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Selasa 16 September 2025 di Malang.
BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah dan cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih cerah udara kabut,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.
Cuaca kabut terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.
Hari Rabu (17/9/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca berawan dan beberapa hujan ringan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 21 sampai 27 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali cerah berawan.
Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Selasa (16/9/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan dan cerah berawan. Dau, Karangploso, Jabung, Lawang, Singosari, Pujon, Tumpang cuaca hujan ringan.
Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca berawan dan udara kabut. Ampelgading, Jabung, Karangploso, Pujon, cuaca udara kabut. Tirtoyudo, Dampit, Ngantang, dan Dau cuaca berawan.
“Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di Ampelgading. Dau, Jabung, Ngantang, Poncokusumo, Pujon, Tirtoyudo, cuaca udara kabut,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.
Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca masih berawan. Sementara itu di Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, Jabung, cuaca udara kabut.
Dini hari Rabu (17/9/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Ampelgading dan Dau cuaca udara kabut. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 22 sampai 28 derajat celcius.
Kota Batu pada Senin 15 September 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca kabut dan udara kabut. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca kabut.
Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Rabu, 17 September 2025 cuaca kabut dan berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. Suhu berada pada rentan 16 – 22 derajat celcius. [dan/aje]
-

Polres Malang Bagikan Ratusan Paket Sembako Jelang Hari Lalu Lintas ke-70
Malang (beritajatim.com) – Satlantas Polres Malang menggelar aksi sosial dengan membagikan ratusan paket sembako kepada masyarakat di Kecamatan Kepanjen, Senin (15/9/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 yang jatuh pada 22 September 2025.
Sebanyak 125 paket sembako disalurkan kepada tukang becak, pemulung, pengemudi ojek online (ojol), dan warga yang membutuhkan. Paket berisi kebutuhan pokok itu langsung dibagikan personel Satlantas ke titik-titik keramaian.
Kasat Lantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin, menegaskan kegiatan ini sebagai bentuk kedekatan polisi dengan masyarakat.
“Hari Lalu Lintas Bhayangkara ini kami maknai tidak hanya dengan seremonial, tapi dengan turun langsung membantu warga. Sembako ini memang sederhana, tapi kami berharap bisa meringankan beban mereka,” ujar Alif Chelvin saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).
Chelvin menegaskan, kegiatan sosial juga menjadi sarana mempererat hubungan polisi dengan masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa polisi lalu lintas bukan hanya hadir saat menindak pelanggaran, tapi juga saat masyarakat membutuhkan uluran tangan,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap momentum ini bisa menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
“Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Dengan hubungan yang baik, kami yakin kesadaran masyarakat akan semakin meningkat,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga ketertiban lalu lintas di Kabupaten Malang.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh peran aktif masyarakat agar jalanan lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua,” pungkasnya. (yog/ian)
-

Polres Malang Bagikan Ratusan Paket Sembako Jelang Hari Lalu Lintas
Malang (beritajatim.com) – Satlantas Polres Malang menggelar aksi sosial dengan membagikan ratusan paket sembako kepada masyarakat di Kecamatan Kepanjen, Senin (15/9/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 yang jatuh pada 22 September 2025.
Sebanyak 125 paket sembako disalurkan kepada tukang becak, pemulung, pengemudi ojek online (ojol), dan warga yang membutuhkan. Paket berisi kebutuhan pokok itu langsung dibagikan personel Satlantas ke titik-titik keramaian.
Kasat Lantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin, menegaskan kegiatan ini sebagai bentuk kedekatan polisi dengan masyarakat.
Satlantas Polres Malang membagikan paket sembako kepada warga di Kecamatan Kepanjen, Senin (15/9/2025).
“Hari Lalu Lintas Bhayangkara ini kami maknai tidak hanya dengan seremonial, tapi dengan turun langsung membantu warga. Sembako ini memang sederhana, tapi kami berharap bisa meringankan beban mereka,” ujar Alif Chelvin saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).
Chelvin menegaskan, kegiatan sosial juga menjadi sarana mempererat hubungan polisi dengan masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa polisi lalu lintas bukan hanya hadir saat menindak pelanggaran, tapi juga saat masyarakat membutuhkan uluran tangan,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap momentum ini bisa menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga keselamatan di jalan raya.
“Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Dengan hubungan yang baik, kami yakin kesadaran masyarakat akan semakin meningkat,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga ketertiban lalu lintas di Kabupaten Malang.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh peran aktif masyarakat agar jalanan lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua,” pungkasnya. (yog/but)
-

Paguyuban Angkot di Kota Malang Khawatir Bus Trans Jatim Bikin Mereka Tersingkir
Malang (beritajatim.com) – Kabar kehadiran Bus Trans Jatim yang akan beroperasi di Kota Malang membuat paguyuban Angkot khawatir. Mereka telah mengadu ke DPRD Kota Malang tentang rencana Bus Trans Jatim pada Senin, (15/9/2025).
“Kami meminta audiensi keterkaitan tentang mau meluncurnya Trans Jatim. Kekhawatiran kami itu jelas, nantinya akan menghancurkan rekan-rekan angkot yang masih bertahan sampai hari ini,” ujar Ketua Forum Komunikasi Paguyuban Angkot, Stefanus Hari Wahyudi.
Hari mengatakan selama ini angkot berusaha tetap eksis dengan membuat sejumlah program. Di antaranya pemutihan denda pajak, uji kir gratis dan lain sebagainya agar angkot layak, nyaman dan aman.
Hari mengatakan, sejauh ini para sopir angkot sudah pernah diajak berbicara secara informal. Namun mereka menginginkan pertemuan resmi dengan Pemkot Malang sebelum bus Trans Jatim benar-benar beroperasi.
“Kami dari semua jalur (trayek angkot) belum pernah duduk bersama secara resmi membahas Trans Jatim. Ujung-ujungnya di media ramai mau meluncur bulan 10 (Oktober) 2025 nanti. Kami bertemu Pak Widjaja (Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang) tapi sekadar berbicara santai dan mengopi,” ujar Hari.
Hari mengatakan, para koordinator trayek menolak rencana kehadiran bus Trans Jatim. “Kalau ketua-ketua pribadi, kayaknya menampung suara rekan-rekan pengemudi yang lain itu, pokoknya harga mati untuk saat ini tetap kami tolak (rencana Trans Jatim di Malang Raya),” ujar Hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa rencana beroperasinya Bus Trans Jatim belum pasti. Sampai saat ini mereka belum mengetahui detail pengoperasian bus Trans Jatim. Mulai dari rute, jumlah armada, hingga tarif. Sebab, bus Trans Jatim merupakan ranah Dishub Provinsi Jatim.
“Tentu kami akan sosialisasi. Sebenarnya kami sudah bertemu dengan mereka. Tetapi ini semua belum ada kepastian rencana kapan dimulai beroperasi. Karena semua ranahnya ada di Dishub Provinsi,” ujar Widjaja. (luc/ian)
-
/data/photo/2025/09/15/68c7f2c36d07a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria Asal Malang Ditemukan Tertutup Terpal di Bangkalan, Tangan dan Kaki Terikat Penuh Luka Surabaya 15 September 2025
Pria Asal Malang Ditemukan Tertutup Terpal di Bangkalan, Tangan dan Kaki Terikat Penuh Luka
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Warga Desa Mrandung, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, digegerkan dengan sosok pria yang terkapar di tepi sawah.
Pria tersebut ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Bahkan tubuhnya tertutup terpal biru.
Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang hendak mencari rumput. Warga sempat mengira korban telah meninggal. Namun, setelah didekati korban masih hidup.
“Lalu setelah itu warga melapor ke Polsek Klampis, petugas langsung ke lokasi melakukan evakuasi,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Setelah dicek, diketahui identitas korban yakni berinsial HB (31), asal Kabupaten Malang.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi lemas dan tidak bisa bangun. Apalagi, tangan dan kakinya terikat tali tambang. Tubuh korban penuh luka dan ditutup terpal.
“Korban penuh luka dan tangan kakinya terikat. Badannya juga ditutup terpal saat ditemukan warga,” imbuhnya.
Diduga, HB merupakan korban dari tindak kejahatan. Sebab, kondisi HB pucat dan hingga kini mengalami trauma.
“Sampai saat ini korban belum bisa dimintai keterangan,” ungkapnya.
Kini, Polsek Klampis bekerja sama dengan Satuan Reskrim Polres Bangkalan masih mendalami kasus tersebut. Hingga kini, korban masih mendapat perawatan di fasilitas kesehatan dan dijaga oleh aparat kepolisian.
“Untuk penyebabnya apa masih kami dalami,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349661/original/095678000_1757926880-WhatsApp_Image_2025-09-15_at_15.40.11__1_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dorong Pemulihan Pasca Unjuk Rasa, Kemendagri Aktifkan Siskamling di Kota Malang
Salah satu perhatian khusus dalam asistensi ini adalah pengaktifan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) hingga tingkat RT/RW. Menurut Anwar, Siskamling tidak hanya berfungsi menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan semangat gotong royong warga.
“Siskamling adalah bagian dari upaya bersama menjaga stabilitas daerah. Program ini harus dijalankan secara konsisten, bukan hanya karena ada dinamika sosial, tetapi sebagai tradisi positif masyarakat,” jelasnya.
Menindaklanjuti arahan Mendagri, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memaparkan sejumlah langkah yang telah ditempuh. Beberapa di antaranya seperti deklarasi damai Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama elemen masyarakat, doa lintas agama, gerakan pasar murah di lima kecamatan, serta perbaikan fasilitas publik yang rusak akibat aksi massa.
-

Kenangan Sosok Hesty Purba Asal Madiun, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Probolinggo: Ramah, Pintar, dan Supel Sejak Kecil
Madiun (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar dan warga Desa Bancong, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, setelah kabar duka datang dari Probolinggo.
Salah satu korban meninggal dalam kecelakaan tunggal bus pariwisata rombongan tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, Minggu (14/9/2025), adalah Hesty Purba Wredhamaya (39).
Jenazah Almarhum tiba di Rumah Duka, Desa Bancong dini hari dan dimakamkan di TPU Desa Bancong. Senin (15/9/2025).
Bagi warga Bancong, sosok Hesty dikenal ramah, pintar, dan supel sejak kecil. Saat kecil, ia tumbuh aktif dalam kegiatan mengaji di Masjid Sabilul Huda.
Sosoknya begitu menonjol dibanding anak-anak lain dalam hal membaca Al-Qur’an. “Hesty itu anaknya ramah, pintar, dan cepat menangkap pelajaran. Waktu ngaji dulu di masjid, memang sudah terlihat kepandaiannya. Dia juga supel, mudah bergaul dengan teman-temannya, sering bercanda, sorak gembira bersama anak-anak lain,” kenang Sugiyono, Ketua RT 03 RW 01 sekaligus guru ngaji Hesty semasa kecil.
Selepas menikah, Hesty pindah dan menetap di Jember bersama keluarga kecilnya. Namun, ia tetap menjaga hubungan dengan kampung halaman.
Bahkan sekitar dua minggu sebelum musibah, ia sempat pulang ke rumah orang tuanya di Desa Bancong. “Terakhir dia ke sini dua minggu lalu, liburan bersama keluarganya. Masih terlihat ceria, kumpul bersama keluarga di kampung,” imbuh Sugiyono dengan nada berat.
Hesty adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kepergiannya menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan mereka yang mengenalnya sejak kecil. “Saya sangat berduka kehilangan sosok yang dulu rajin mengaji dan selalu ceria. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Sugiyono lirih.
Kepergian Hesty meninggalkan suami dan seorang anak laki-laki yang masih sekolah SMP di Malang. Kini warga Bancong hanya bisa mengenang Hesty sebagai pribadi yang supel, cerdas, dan penuh keceriaan, yang terlalu cepat dipanggil pulang dalam musibah di jalanan. (rbr/ted)
/data/photo/2025/09/10/68c0e48e12e04.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)