kab/kota: Malang

  • FAA PPMI Gelar Temu Alumni Pers Mahasiswa Nasional di Malang

    FAA PPMI Gelar Temu Alumni Pers Mahasiswa Nasional di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bersama Universitas Brawijaya siap menggelar Seminar Nasional sekaligus Reuni Alumni Pers Mahasiswa Seluruh Indonesia.

    Acara bertema “Oase Gelap Terang Indonesia” ini akan berlangsung pada 25 Oktober 2025 di kampus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

    FAA PPMI, yang resmi berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta, merupakan wadah konsolidasi ribuan alumni pers mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Para anggotanya kini berkiprah di beragam sektor, antara lain akademisi, media, politik, bisnis, seni, dan pendidikan.

    “FAA PPMI menjadi ruang bertemunya gagasan dan jejaring lintas sektor, sekaligus menjaga idealisme aktivis pers mahasiswa agar tetap relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar panitia penyelenggara dalam keterangannya.

    Selama satu dekade terakhir, FAA PPMI konsisten menggelar diskusi publik terkait isu-isu strategis nasional. Forum ini telah melahirkan banyak gagasan yang turut memengaruhi pemberitaan media, membentuk opini publik, serta memberi masukan konstruktif bagi pengambil kebijakan.

    Memperingati 10 tahun perjalanan, simposium dan reuni nasional ini akan menjadi ajang silaturahmi lintas generasi sekaligus refleksi atas dinamika sosial-politik bangsa. Tema “Oase Gelap Terang Indonesia” diangkat sebagai bentuk pembacaan ulang arah perjalanan republik, sekaligus upaya merumuskan kontribusi alumni pers mahasiswa terhadap tantangan kebangsaan hari ini.

    Sejumlah tokoh nasional akan hadir sebagai narasumber, di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ahmad Erani Yustika, aktivis sosial Inayah Wahid, serta pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.

    “Melalui forum ini, kami berharap lahir pemikiran segar untuk memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan menata masa depan Indonesia yang lebih baik,” jelas perwakilan FAA PPMI. (ted)

  • Kontrakan di Turen Malang Simpan 82 Poket Sabu dan Ganja

    Kontrakan di Turen Malang Simpan 82 Poket Sabu dan Ganja

    Malang (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Malang, kembali menggagalkan peredaran narkoba dalam jumlah besar. Dari hasil penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Turen, polisi menemukan 82 poket sabu dan satu poket ganja siap edar.

    Barang bukti sabu tersebut jika ditimbang mencapai 164,7 gram, sementara ganja seberat 12,10 gram. Temuan ini membuat polisi memastikan bahwa pelaku bukan sekadar pengguna, melainkan terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.

    Dua pria berinisial BPA (30) dan SNR (39) ditangkap saat penggerebekan berlangsung pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.30 WIB. Keduanya tidak berkutik saat polisi masuk ke kontrakan di Dusun Meduran, Desa Undaan, Turen.

    “Total ada 82 poket sabu yang disita dari TKP, ditambah ganja. Ini jelas barang bukti dalam jumlah besar. Kami juga mengamankan timbangan digital, alat hisap, serta beberapa handphone,” kata Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, Sabtu (4/10/2025).

    Bambang menegaskan, polisi kini masih melakukan pengembangan kasus. Pihaknya mendalami dari mana para tersangka mendapatkan pasokan narkoba dan apakah ada jaringan lain yang terhubung.

    “Kasus ini tidak berhenti di dua tersangka saja. Kami akan telusuri hingga ke atas, termasuk kemungkinan adanya pemasok dan pengedar lain,” tegas Bambang.

    Selain sabu dan ganja, polisi juga menyita berbagai perlengkapan seperti pipet kaca, plastik klip kosong, kertas papir, wadah rokok, hingga dua unit timbangan digital. Semua barang bukti tersebut kini diamankan di Polres Malang.

    Bambang juga mengapresiasi masyarakat yang berani melapor. Menurutnya, peran warga sangat penting dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan masing-masing.

    “Informasi kecil bisa membuka kasus besar seperti ini. Bagi seluruh masyarakat, jangan ragu untuk memberikan informasi apa pun melalui layanan telepon bebas pulsa di nomor 110,” ucapnya.

    Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana berat mulai dari belasan tahun penjara hingga seumur hidup. (yog/ian)

  • Tim BPBD Malang Evakuasi Warga Tercebur Sumur

    Tim BPBD Malang Evakuasi Warga Tercebur Sumur

    Malang (beritajatim.com) – Seorang warga di Kabupaten Malang meninggal dunia usai tercebur dalam sumur, Sabtu (4/10/2025). Korban diketahui bernama Purwaji (58), warga Dusun Bandung Rt 34 Rw 05, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

    Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bersama PMI dan sejumlah relawan, berhasil mengevakuasi korban dari dalam sumur.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan, kronologi kejadian berawal saat pukul 07.00, Nurul selaku pemilik sumur memanggil Purwaji untuk memperbaiki pompa air dan memberikan uang untuk belanja perlengkapan yang dibutuhkan.

    “Tiga puluh menit kemudian pak Nurul ini meninggalkan lokasi untuk mengantar undangan ke Sekolah MI Lolaras. Sementara saksi Anita Rachman mendengar suara seseorang tercebur sumur,” tegas Sadono.

    Tak berselang lama sekira pukul 08.46 WIB, lanjut Sadono, saksi Anita menghubungi pak Nurul agar segera kembali untuk mengecek sumur, namun tidak terdengar suara dari dalam sumur.

    “Pak Nurul selaku pemilik sumur melaporkan ke Polsek Sumberpucung. Tim BPBD dan PMI kemudian mengevakuasi korban dari sumur dan dilaksanakan identifikasi korban oleh Puskesmas yang kemudian Jenazah akan diantarkan ke rumah duka,” pungkasnya. (yog/ian)

  • DPRD Kota Malang Minta Pemkot Lakukan Mitigasi Program MBG dan Sekolah Rakyat

    DPRD Kota Malang Minta Pemkot Lakukan Mitigasi Program MBG dan Sekolah Rakyat

    Malang (beritajatim.com) – Maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah membuat DPRD Kota Malang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menyiapkan langkah mitigasi. Tidak hanya pada MBG, DPRD juga menyoroti perlunya antisipasi potensi kendala pada program nasional lainnya seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih.

    “Poin penting adalah mewaspadai kendala, yakni dengan membentuk mekanisme mitigasi,” ujar Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita, Sabtu (4/10/2025).

    Politisi yang akrab disapa Mia ini menekankan bahwa pemerintah daerah perlu memastikan seluruh program nasional berjalan efektif dan aman bagi masyarakat. Ia berencana berkoordinasi langsung dengan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk membahas langkah pengawasan dan mitigasi bersama.

    “Nanti saya coba berbicara dengan Pak Wali Kota yang berkaitan dengan itu,” ujarnya.

    Meski hingga kini pelaksanaan MBG di Kota Malang tidak mengalami kendala berarti, Mia menilai penting adanya pengawasan ketat di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Penanggung jawab penyedia paket MBG diminta memastikan kualitas menu sebelum didistribusikan kepada pelajar.

    Ia juga mengingatkan agar pihak sekolah dan para guru turut melakukan pengecekan ulang terhadap kelayakan menu MBG yang tiba di sekolah sebelum dikonsumsi siswa. Langkah ini penting untuk mencegah terjadinya kasus serupa seperti yang terjadi di daerah lain.

    Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan seluruh 10 SPPG di wilayahnya telah beroperasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menegaskan bahwa setiap proses pendistribusian makanan telah diawasi secara langsung oleh tim teknis.

    “SOP selalu ada pengawas. Semua langsung BGN. Pemda diminta ikut mengawasi. Tentu ketika ada keluhan diminta memfasilitasi. Seperti contoh ada keluhan sirkulasi, kami akan evaluasi agar ke depan lebih baik. Secara keseluruhan sudah baik,” ujar Wahyu.

    Pemkot Malang juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan MBG dan memastikan standar keamanan pangan dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat, termasuk penyedia makanan dan pihak sekolah. [luc/beq]

  • Kota Malang Raih Skor IMDI Tertinggi Nasional, Bukti Ekosistem Digital Makin Kuat

    Kota Malang Raih Skor IMDI Tertinggi Nasional, Bukti Ekosistem Digital Makin Kuat

    Malang (beritajatim.com) – Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Kota Malang tahun 2025 mencatat skor 62,67, tertinggi secara nasional. Capaian ini menegaskan bahwa Kota Malang memiliki ekosistem masyarakat digital yang solid dan adaptif dalam menyongsong transformasi digital di tingkat nasional.

    Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak — mulai dari masyarakat, akademisi, media, komunitas, hingga pelaku industri kreatif digital yang bersinergi dengan Pemerintah Kota Malang.

    “Sejak awal pengukuran, nilai IMDI Kota Malang meningkat terus. Dan pencapaian ini adalah hasil kolaborasi hexahelix untuk mewujudkan ekosistem digital,” ujar Wahyu saat menghadiri Peresmian Garuda Spark Innovation Hub dan peluncuran hasil IMDI Tahun 2025 oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

    Wahyu mencontohkan, Kota Malang memiliki infrastruktur dan ekosistem digital yang kuat, mulai dari jaringan CCTV hingga fasilitas Malang Creative Center. Pemerintah Kota juga menghadirkan layanan publik berbasis digital seperti PDKT SAM yang membantu validasi berbagai program sosial — mulai dari beasiswa, bantuan sosial, hingga perumahan tidak layak huni dan penerimaan peserta didik jalur afirmasi.

    Selain itu, aplikasi MalangMbois turut menjadi inovasi penting yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Pemerintah juga rutin menggelar pelatihan keterampilan digital, edukasi keuangan digital inklusif, klinik UMKM, serta literasi etika bermedia sosial sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.

    Menurut Wahyu, pengukuran IMDI yang dilakukan independen oleh Kementerian Komunikasi dan Digital menjadi instrumen penting dalam memetakan isu, mendengar aspirasi publik, serta menentukan arah kebijakan transformasi digital daerah.

    “Capaian pada empat pilar IMDI secara umum menggambarkan bahwa Kota Malang dan masyarakatnya dinilai menguasai keterampilan digital, memanfaatkan teknologi, dan mengoptimalkan potensi daerah berbasis digital,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya V. Hafid, mengapresiasi capaian Kota Malang serta menekankan pentingnya pembangunan ekosistem digital yang inklusif melalui kolaborasi lintas sektor.

    “Digitalisasi telah berjalan baik pada sektor e-commerce, jasa, dan keuangan. Namun sektor lain seperti layanan publik digital dan pembelajaran masih menjadi PR bersama,” ujar Meutya.

    Penilaian IMDI Tahun 2025 melibatkan survei terhadap 18 ribu responden dan 11 ribu pelaku usaha di berbagai daerah. Secara nasional, skor IMDI meningkat dari 43,34 pada 2024 menjadi 44,53 pada 2025.

    Adapun Kota Malang mencatat peningkatan signifikan sebesar 10,03 poin atau 19,05 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya, dengan rincian: pilar Infrastruktur dan Ekosistem 79,61, pilar Literasi 63,69, pilar Pemberdayaan 57,73, dan pilar Pekerjaan Digital 46,55. [luc/beq]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Sabtu 4 Oktober 2025, Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Sabtu 4 Oktober 2025, Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Sabtu 4 Oktober 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih cerah berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca masih berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Minggu (5/10/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 18 sampai 30 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu (4/10/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah. Cuaca cerah berawan terjadi di Poncokusumo, Dampit, Kalipare, Ampelgading, Tumpang.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah berawan. Cuaca di Bantur, Gedangan, Kalipare, Pagak, Pagelaran, Dampit, Tirtoyudo cuaca udara kabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Sementara itu udara kabut terjadi di Bantur, Gedangan, Kalipare, Pagak, Pagelaran, Dampit, Tirtoyudo,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Bantur, Gedangan, Kalipare, Pagak, Pagelaran, Dampit, Tirtoyudo.

    Dini hari Minggu (5/10/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah dan cerah berawan. Cuaca berawan terjadi di Kalipare, Pujon, Ngantang, Sumbermanjing Wetan dan sejumlah daerah lainnya. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 16 sampai 25 derajat celcius.

    Kota Batu pada Sabtu 4 Oktober 2025 pagi hari perkirakan cuaca cerah. Pukul 10.00 WIB cuaca cerah berawan. Cuaca kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Minggu, 5 Oktober 2025 cuaca cerah berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. Suhu berada pada rentan 14 – 24 derajat celcius. (dan/ted)

  • Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Morfologi wilayah di sekitar pusat gempa bumi Sumenep bervariasi mulai dari dataran aluvial di daerah pantai hingga perbukitan bergelombang di wilayah tengah Pulau Sapudi dan Pulau Madura.

    Kondisi morfologi di sekitar sumber gempa memperlihatkan kondisi umur batuan di sekitar sumber gempa bumi. Keberadaan batuan muda serta sedimen permukaan yang telah mengalami pelapukan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi, sehingga intensitas guncangan di permukaan dapat lebih besar dibandingkan di daerah dengan batuan kompak.

    “Kekerasan batuan di wilayah Sumenep dipengaruhi oleh umur dan litologi, batuan yang lebih muda atau telah mengalami pelapukan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan batuan tua dan kompak,” sebut Wafid.

    Berdasarkan kondisi geologi dan geoteknik, wilayah sekitar pusat gempa bumi di Sumenep dapat diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (tanah sedang) dan E (tanah lunak) berdasarkan nilai Vs30, sehingga variasi tingkat amplifikasi guncangan gempa bumi sangat bergantung pada kondisi setempat.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) V-VI MMI di Pulau Sapudi, IV MMI di Sumenep, III-IV MMI di Pamekasan, Situbondo, Sampang, dan Surabaya, III MMI di Tuban dan Gianyar, II-III MMI di Tabanan, Probolinggo, Denpasar, Buleleng, Lumajang, Kuta, Banyuwangi, Bangkalan, Jember, Sidoarjo, dan Mojokerto, serta II MMI di Lombok Tengah, Lombok Utara, Blitar, Bondowoso, dan Malang.

    “Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, daerah yang berada dekat dengan sumber gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi rendah hingga menengah,” ujar Wafid.

     

  • Karier Politik Moncer Hasanuddin Berakhir di Tangan KPK

    Karier Politik Moncer Hasanuddin Berakhir di Tangan KPK

    Gresik (beritajatim.com)- Perjalanan politik anggota DPRD Jawa Timur Hasanuddin asal Pulau Bawean, Gresik, terhenti sudah. Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah pokok pikiran (pokir) atau pokmas fiktif oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politisi muda dari PDIP itu kini harus mendekam di balik jeruji besi.

    Hasanuddin terpilih sebagai anggota DPRD Jatim dari Dapil XIII Gresik-Lamongan pada Pileg 2024 lalu. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, ia sempat diperiksa KPK di Polres Gresik. Warga Sangkapura, Pulau Bawean, itu dikenal luas kalangan milenial sehingga mampu meraup 62.289 suara dan mengungguli lawan politiknya.

    Karier politik Hasanuddin terbilang moncer. Ia memulai dari organisasi sayap PDIP, Banteng Muda Indonesia (BMI), dan sempat menjabat Sekretaris Banteng Muda Jawa Timur sebelum melenggang ke kursi DPRD Jatim periode 2024–2029.

    Sebagai anggota DPRD, ia memegang kendali distribusi anggaran hibah di enam daerah: Gresik, Bojonegoro, Trenggalek, Pasuruan, Malang, dan Pacitan.

    Namun, bersama seniornya di PDIP, Kusnadi, Hasanuddin diduga melakukan praktik korupsi. KPK menyebut total dana hibah yang dikorupsi mencapai Rp398,7 miliar dengan rincian Rp54,6 miliar pada 2019, Rp84,4 miliar pada 2020, Rp124,5 miliar pada 2021, dan Rp135,2 miliar pada 2022. Dana jumbo itu sebagian disalurkan melalui pihak swasta yang berperan sebagai koordinator lapangan.

    Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan kasus ini membuka tabir praktik curang di balik penyaluran dana hibah. Akibat ulahnya, Hasanuddin yang merupakan alumni S1 UIN Sunan Ampel Surabaya dan S2 Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, harus kehilangan karier politik yang baru saja bersinar.

    Ibarat pepatah, “sudah jatuh tertimpa tangga”, politisi muda yang sempat dielu-elukan di dapilnya itu kini berakhir di penjara KPK. [dny/but]

  • Diborgol Saat Asyik Nongkrong, Pria Malang Ternyata Bawa Sabu 16,79 Gram

    Diborgol Saat Asyik Nongkrong, Pria Malang Ternyata Bawa Sabu 16,79 Gram

    Malang (beritajatim.com) – Seorang pria berinisial WP (30) di Kabupaten Malang ditangkap polisi saat membawa sabu-sabu siap edar. Tersangka diringkus Satresnarkoba Polres Malang ketika sedang bercengkerama di pinggir jalan Desa Pringu, Kecamatan Bululawang, pada Rabu (24/9/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Dalam penangkapan itu, polisi menemukan delapan poket sabu dengan berat total 16,79 gram. Selain narkoba, petugas juga mengamankan timbangan digital, alat hisap, dan ponsel yang diduga digunakan tersangka untuk melakukan transaksi.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi langsung bergerak dan berhasil mengamankan tersangka beserta barang bukti.

    “Tersangka WP diamankan Satresnarkoba Polres Malang bersama barang bukti sabu, timbangan digital, hingga sepeda motor yang dipakainya. Saat ini penyidik masih mendalami jaringan peredaran narkoba yang terkait dengan tersangka,” kata Bambang, Jumat (3/10/2025).

    Selain sabu, polisi turut menyita satu unit sepeda motor Nmax warna hitam dan sebuah ponsel. Barang-barang tersebut diduga kuat digunakan untuk memuluskan aktivitas peredaran narkoba tersangka.

    Bambang menegaskan, WP terancam hukuman berat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Narkotika.

    “Ancaman pidana untuk kasus ini minimal 5 tahun penjara, maksimal seumur hidup, bahkan bisa hukuman mati apabila terbukti sebagai pengedar,” tegasnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar berani melapor bila mengetahui adanya aktivitas mencurigakan terkait narkoba di lingkungannya.

    “Informasi sekecil apa pun sangat berarti, sampaikan melalui layanan bebas pulsa di nomor 110. Identitas Anda akan kami jaga. Polres Malang berkomitmen memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya,” pungkas Bambang. [yog/beq]

  • Akal-akalan Kusnadi Eks Ketua DPRD Jatim Cs, Dana Hibah buat Warga Dipotek Nyaris Sisa Setengahnya – Page 3

    Akal-akalan Kusnadi Eks Ketua DPRD Jatim Cs, Dana Hibah buat Warga Dipotek Nyaris Sisa Setengahnya – Page 3

    Asep menjelaskan bagaimana para tersangka menggerogoti dana hibah yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan warga Jatim. Rencana busuk ini bermula dari adanya pertemuan antara pimpinan DPRD Jatim bersama fraksi untuk menentukan jatah hibah pokok pikiran (pokir) atau pokmas tahun 2019-2022 bagi setiap anggota DPRD Jatim.

    Kusnadi kemudian mendapatkan jatah dana hibah pokmas dengan total Rp398,7 miliar selama 2019-2022. Rinciannya, Rp54,6 miliar pada 2019, Rp84,4 miliar pada 2020, Rp124,5 miliar pada 2021, dan Rp135,2 miliar pada 2022.

    Uang tersebut didistribusikan oleh Kusnadi kepada JPP sebagai korlap pengondisian dana pokmas di Kabupaten Blitar, Kota Blitar, dan Kabupaten Tulungagung.

    Kemudian HAS sebagai korlap di Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pacitan. Sementara SUK, WK, dan AR sebagai korlap di Kabupaten Tulungagung.

    Kelima korlap kemudian membuat proposal permohonan dana hibah dengan menentukan jenis pekerjaan, membuat rencana anggaran biaya (RAB), dan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kusnadi yang menghasilkan kesepakatan pembagian biaya komitmen.

    Pembagian tersebut meliputi untuk Kusnadi sekitar 15-20 persen, korlap sekitar 5-10 persen, pengurus pokmas sekitar 2,5 persen, dan admin pembuatan proposal dan LPJ sekitar 2,5 persen.

    “Bayangkan, dari anggaran yang 100 persen, kemudian hanya 55 persen (untuk masyarakat). Itu pun kemudian belum diambil keuntungannya oleh yang pelaksana,” kata Asep.

    Dia menjelaskan konteks keuntungan yang diambil pelaksana. Misalnya, dari anggaran yang ada diambil 10 atau 15 persen sehingga hanya tersisa sekitar 40 persen. Dana tersisa itulah dipakai untuk mengejarkan suatu proyek. Andai kata proyek itu berkaitan dengan infrastruktur, tentu bisa terbayang kualitasnya.

    “Jalan mudah rusak, bangunan mudah roboh, dan lain-lain, seperti itu imbasnya,” ujar Asep membeberkan.

    Setelah bagi-bagi ‘kue’ dana hibah disepakati, kemudian dicairkan melalui rekening di Bank Jatim atas nama pokmas atau lembaga yang mengajukan proposal

    “Seluruh dananya diambil oleh para korlap yang kemudian membagi jatah kepada pengurus pokmas, serta admin pembuatan dan LPJ. Sementara untuk aspirator atau dalam hal ini adalah oknum anggota DPRD Jatim diberikan di awal atau sebagai ijon,” kata Asep.