kab/kota: Malang

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Rabu 15 Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 15 Oktober 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca cerah,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berkabut juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca kabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca kabut.

    Hari Kamis (16/10/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 21 sampai 30 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (15/10/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah berawan. Cuaca berawan terjadi di Jabung, Kasembon, Pujon, Tumpang diperkirakan cuaca hujan ringan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah, cerah berawan dan berkabut. Cuaca berawan terjadi di Karangploso, Kasembon, Lawang, Singosari, dan Pujon.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca udara kabut. Sementara itu cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Kasembon, Lawang, Ngantang, Pakis, Pujon, Singosari, Tumpang, Wajak, Turen,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca kabut dan cerah. Cuaca berkabut terjadi di Karangploso, Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang.

    Dini hari Kamis (16/10/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah. Cerah berawan terjadi di Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 31 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 15 Oktober 2025 pagi hari perkirakan cuaca cerah berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari berkabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Kamis, 16 Oktober 2025 cuaca cerah. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. Suhu berada pada rentan 16 – 24 derajat celcius. [dan/aje]

  • Netizen Keluhkan Cuaca Panas Bikin Gerah, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Netizen Keluhkan Cuaca Panas Bikin Gerah, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Jakarta

    Cuaca panas tengah melanda berbagai wilayah Indonesia. Kondisi ini membuat banyak masyarakat merasa tidak nyaman dengan suhu yang bikin gerah.

    Warganet pun ramai-ramai mengeluhkan kondisi ini di berbagai platform media sosial, salah satunya X.com, dengan berbagi pengalaman sehari-hari seperti sulitnya beraktivitas di luar ruangan hingga kegerahan saat malam hari.

    Sampai-sampai, kata kunci ‘panas’ menjadi trending topic di X.com, mencerminkan betapa luasnya dampak cuaca ini dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah.

    “Gila baru kali ini tidur pun kepanasan, dari kasur sampe selimut bener2 panas. Cek cuaca suhunya cuma 26° tp gua rasa itu bohong, orang kaya 30°C 😭 tidur aja kaya kepanggang 😭,” kata @chocoocheezy.

    “Masih jam 6 tapi panas nya udah kaya jam 10,” ujar @apanyayangsatu.

    “pliss iya, kipas angin gue berasa kaya lgi sembur naga cok jdi panas banget,” ungkap @3103dumppp.

    “Aku kuliah di Malang. Malang biasanya dingin kok beb. Kalo panas ya udaranya masih sejuk gtu, tp skrg ini beneran panas yang panas banget, udaranya juga panas,” lapor @ethemouw.

    “Hari ini aku mandi sampe 5 kali😭. Pagi, siang, pas ashar, isya, sama mau tidur 😭. Kasur w berasa lagi di jemur di atas genteng puanas pool. Padahal tadi sore sempet teduh gelap tapi gajadi hujan😔” keluh @ahuja_ridwan.

    Penjelasan BMKG

    Foto: dok.detikhealt

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya buka suara mengenai penyebab fenomena ini.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca panas saat ini disebabkan oleh pergeseran semu matahari ke arah selatan Indonesia. Fenomena ini membuat tutupan awan berkurang, sehingga sinar matahari langsung menembus permukaan bumi tanpa hambatan.

    “Kenapa terasa makin panas? Pertama, minim tutupan awan, sinar matahari langsung menembus tanpa penghalang. Kedua, radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujar Dwikorita dilansir detiknews, Selasa (14/10/2025).

    Ia menambahkan, Indonesia kini sedang berada dalam masa pancaroba, yakni periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan cuaca yang tidak menentu-kadang panas terik, kadang hujan deras disertai angin kencang.

    BMKG memprediksi bahwa suhu panas ini akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring masuknya musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

    “Prediksi kami, hujan akan meningkat mulai November hingga Januari, terutama di wilayah dengan suhu laut yang hangat dan dapat memicu peningkatan curah hujan,” kata Dwikorita.

    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan bahwa pergeseran posisi matahari ke selatan merupakan faktor utama yang membuat suhu udara terasa sangat tinggi belakangan ini. “Matahari sekarang sudah bergeser ke posisi selatan wilayah Indonesia,” jelasnya.

    Menariknya, BMKG juga mendeteksi potensi munculnya fenomena La Nina lemah mulai Oktober 2025 hingga awal 2026. Fenomena ini biasanya membawa peningkatan curah hujan, meski dampaknya tidak sekuat La Nina pada tahun-tahun sebelumnya.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga hidrasi, menggunakan pelindung diri dari sinar matahari langsung, serta menghindari aktivitas berat di luar ruangan saat siang hari. Dengan datangnya musim hujan dalam beberapa minggu ke depan, diharapkan suhu udara akan berangsur normal.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Istri Yai Mim Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama di Malang

    Istri Yai Mim Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama di Malang

  • Barang Pribadi Hilang dan Terbakar, Kuasa Hukum Ungkap Fakta Baru dalam Kasus Yai Mim

    Barang Pribadi Hilang dan Terbakar, Kuasa Hukum Ungkap Fakta Baru dalam Kasus Yai Mim

    Malang (beritajatim.com) – Kuasa hukum Rosyida Vignesvari, istri dari Imam Muslimin alias Yai Mim, Fachrudin Umasugi, mengungkapkan temuan baru dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilaporkan oleh kubu Yai Mim.

    Dalam perkembangan terbaru pada pemeriksaan yang dilakukan pada Selasa (14/8/2025), ditemukan adanya barang pribadi milik Rosyida yang hilang atau diduga dibakar.

    Fachrudin menyatakan bahwa dalam berita acara pemeriksaan (BAP), sejumlah barang pribadi milik Yai Mim dan istrinya, Rosyida, hilang dalam insiden tersebut. Kejadian ini bermula dari laporan dugaan penistaan agama yang melibatkan pembakaran sajadah milik Rosyida. Menurut Fachrudin, barang-barang pribadi yang hilang memiliki nilai yang cukup besar, diperkirakan mencapai Rp660 juta.

    “Pemeriksaan sudah selesai, kurang lebih 24 pertanyaan terkait pelaporan penistaan terhadap simbol-simbol keagamaan. Dan ternyata baru terbuka dalam BAP tadi, ada beberapa barang pribadi milik klien kami yang sampai saat ini belum ditemukan entah hilang atau ikut terbakar,” ujar Fachrudin.

    Barang-barang yang hilang tersebut terdiri dari empat jam tangan mewah, emas seberat 210 gram, dua tasbih, dan sajadah bernilai tinggi yang didapatkan di Madinah, Arab Saudi. Fachrudin menjelaskan bahwa jam tangan tersebut termasuk salah satunya merek Rolex, yang bersama dengan perhiasan lainnya berada dalam tas milik Rosyida, istri Yai Mim.

    “Sajadah itu memiliki nilai sekitar 9 ribu riyal Saudi, yang jika dikurskan setara dengan Rp29 juta. Sajadah ini sangat berarti karena dibawa untuk salat di tanah kosong yang terletak di depan rumah Yai Mim di Kompleks Perumahan Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang,” lanjut Fachrudin.

    Fachrudin menjelaskan bahwa sebelum kejadian tersebut, Yai Mim dan Rosyida membawa barang-barang itu untuk salat, karena Yai Mim bermaksud membeli tanah yang terletak di depan rumahnya. Mereka melakukan salat istikharah di lokasi tersebut, dan setelah meninggalkan lokasi selama sekitar 30 menit, saat mereka kembali, barang-barang yang mereka tinggalkan sudah terbakar.

    Fachrudin juga menyebutkan bahwa ada pengakuan di media sosial terkait pembakaran tersebut, namun ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut karena kasus ini sudah masuk ke ranah penyidikan.

    “Kerugian Rp660 juta. Ada indikasi siapa yang membakar. Sudah ada pengakuan di media sosial siapa yang melakukan pembakaran, siapa sajanya itu sudah masuk ke ranah penyidikan,” tambahnya.

    Kasus ini memunculkan sejumlah pertanyaan tentang kejelasan peristiwa yang terjadi. Bagaimana barang-barang bernilai tinggi itu bisa terbakar? Siapa yang bertanggung jawab atas pembakaran tersebut? Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kejadian ini? Semua ini masih menjadi bagian dari proses penyidikan yang terus berjalan. [luc/suf]

  • 5 Karoseri Nasional yang Jadi Kebanggaan Otomotif RI

    5 Karoseri Nasional yang Jadi Kebanggaan Otomotif RI

    Jakarta

    Industri karoseri Indonesia terus berkembang pesat, melahirkan berbagai kendaraan tangguh dan elegan untuk kebutuhan transportasi publik maupun komersial. Di balik bus antarkota yang nyaman hingga truk box pendingin yang mengirim bahan segar ke seluruh pelosok negeri, berdiri nama-nama besar karoseri nasional yang mengandalkan inovasi, ketelitian, dan kualitas kelas dunia.

    Berikut lima karoseri terbaik di Indonesia yang dikenal lewat karya unggulan dan reputasi kuatnya di industri otomotif:

    1. Karoseri Laksana

    Spesialis: Bus penumpang dan kendaraan transportasi umum premium

    Nama Laksana sudah dikenal luas di industri otomotif Indonesia, terutama di kalangan penggemar bus antarkota dan pariwisata. Berdiri di Semarang pada 1977 sebagai bengkel kecil pembuat perlengkapan kendaraan, Laksana kini menjelma menjadi salah satu karoseri bus terbesar dan paling berpengaruh di Tanah Air.

    Produk populernya seperti Legacy SR dan Tourista banyak digunakan oleh perusahaan otobus ternama. Laksana dikenal berkat desain bus yang elegan, aerodinamis, serta selalu selaras dengan tren global.

    Kelebihan Karoseri Laksana:

    Desain modern dan berstandar internasional.

    Menggunakan material ringan tapi kuat untuk efisiensi bahan bakar.

    Layanan purna jual dan after-sales yang sangat baik.

    Punya reputasi ekspor ke negara-negara tetangga seperti Fiji dan Bangladesh.

    Tak heran jika banyak perusahaan otobus besar seperti Sinar Jaya dan Lorena mempercayakan bodi bus mereka ke Laksana.

    2. Karoseri Adi Putro

    Spesialis: Bus besar, medium bus, dan luxury coach

    Jika berbicara tentang bus dengan tampilan mewah dan interior super nyaman, Adi Putro selalu masuk dalam jajaran teratas. Berbasis di Malang, Jawa Timur, karoseri yang berdiri sejak 1973 ini telah menjadi ikon industri karoseri Indonesia.

    Model legendarisnya seperti Jetbus yang berevolusi dari generasi pertama hingga Jetbus 5 menjadi bukti inovasi berkelanjutan. Adi Putro dikenal sebagai pelopor desain futuristik dan kenyamanan kabin, dengan pelanggan setia dari berbagai perusahaan otobus besar seperti Harapan Jaya, Rosalia Indah, dan Pandawa 87.

    Kelebihan Karoseri Adi Putro:

    Desain bus mewah dengan teknologi aerodinamis terbaik.

    Finishing interior dan eksterior yang sangat rapi dan detail.

    Punya reputasi kuat di dunia bus pariwisata dan antarkota.

    Terbuka terhadap kustomisasi sesuai permintaan klien.

    Adi Putro bukan cuma membangun bus, tapi juga menciptakan ‘pengalaman perjalanan’. Setiap unitnya terasa eksklusif dan berkelas.

    3. Karoseri New Armada

    Spesialis: Bus kota, bus pariwisata, dan kendaraan komersial ringan

    New Armada berasal dari Magelang, Jawa Tengah, dan berdiri sejak tahun 1974. New Armada dikenal sebagai salah satu pionir yang berkontribusi besar terhadap kemajuan transportasi publik di Indonesia. Karoseri ini memproduksi beragam kendaraan, mulai dari bus Transjakarta, bus pariwisata, hingga angkutan sekolah.

    Tak hanya fokus pada transportasi umum, New Armada juga menggarap kendaraan komersial seperti ambulans, mobil toko, dan box logistik.

    Kelebihan Karoseri New Armada:

    Pengalaman panjang dan portofolio yang sangat luas.

    Memiliki fasilitas produksi besar dengan teknologi modern.

    Fokus pada aspek keamanan dan kenyamanan pengguna.

    Mendukung program pemerintah dalam modernisasi transportasi publik.

    New Armada dikenal sebagai karoseri yang ‘tahan banting’ dengan kualitas konstruksi kokoh, cocok untuk medan Indonesia yang beragam.

    4. Karoseri Gunung Mas

    Spesialis: Kendaraan komersial, truk, dan kendaraan logistik

    Tak banyak yang tahu, Karoseri Gunung Mas merupakan salah satu pemain tangguh di sektor kendaraan niaga dan logistik. Berdiri di Bogor sejak 1980-an, perusahaan ini berfokus pada pembuatan bodi bus, truk bak, box besi, box aluminium, hingga dump truck.

    Gunung Mas dikenal karena ketelitian konstruksi dan ketahanan materialnya, serta dipercaya oleh berbagai perusahaan logistik, distributor bahan bangunan, hingga instansi pemerintah yang membutuhkan armada kerja andal.

    Kelebihan Karoseri Gunung Mas:

    Kualitas konstruksi bodi truk yang kuat dan tahan lama.

    Harga kompetitif dengan hasil pengerjaan presisi.

    Fleksibel dalam menyesuaikan kebutuhan spesifikasi pelanggan.

    Reputasi baik di kalangan perusahaan transportasi barang

    Gunung Mas jadi pilihan favorit bagi pebisnis yang butuh armada kerja fungsional tapi tetap rapi dan profesional secara tampilan.

    5. Ultima Karoseri

    Spesialis: Box pendingin, wingbox, food truck, dan kendaraan niaga custom

    Meski tergolong pemain baru, Ultima Karoseri berhasil mencuri perhatian di industri karoseri Indonesia. Berbasis di Bekasi, Jawa Barat, perusahaan ini berfokus pada kendaraan custom seperti box pendingin, wingbox, food truck, ambulans, hingga box modifikasi untuk truk dan mobil.

    Ultima dikenal berkat perpaduan inovasi desain, hasil pengerjaan presisi, dan layanan fleksibel yang jarang ditemukan di karoseri lain. Tak sekadar membuat bodi kendaraan, mereka juga mendampingi klien dalam merancang konsep bisnis, misalnya mengoptimalkan desain food truck agar lebih fungsional dan menarik secara visual.

    Kelebihan Ultima Karoseri:

    Spesialis box pendingin dengan sistem insulasi efisien, tahan lama dan tampilan profesional

    Ahli dalam proyek custom seperti food truck dan mobil toko.

    Tim R&D aktif mengembangkan material ringan/ biaya hemat tapi tahan kondisi ekstrim.

    Pendekatan personal terhadap klien, termasuk konsultasi desain dan fungsionalitas.

    Banyak UMKM hingga perusahaan besar mempercayakan proyek mereka ke Ultima Karoseri karena kemampuannya menyesuaikan kebutuhan bisnis. Dari tampilan luar hingga sistem pendingin di dalam box, semua dikerjakan dengan presisi tinggi dan perhatian pada detail.

    Dari Semarang hingga Malang, dari Magelang hingga Bekasi, deretan karoseri ini membuktikan bahwa industri bodi kendaraan Indonesia mampu bersaing dengan luar negeri.

    Masing-masing memiliki keunggulan: Laksana di bus premium, Adi Putro di desain mewah, New Armada di transportasi publik, Gunung Mas di truk logistik, dan Ultima Karoseri di kualitas karoseri truk serta mobil.

    Kelima nama tersebut bukan hanya menggerakkan roda perekonomian nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa karya anak bangsa mampu menembus pasar internasional. Bagi kamu yang ingin memulai bisnis logistik, transportasi, atau kuliner keliling, karoseri-karoseri ini layak menjadi pilihan utama.

    (akn/ega)

  • Misteri Mayat Wanita Terbakar Dikubur di Kebun Tebu Terungkap, Pelaku Suaminya Sendiri

    Misteri Mayat Wanita Terbakar Dikubur di Kebun Tebu Terungkap, Pelaku Suaminya Sendiri

    Liputan6.com, Malang – Mayat perempuan dengan kondisi terbakar dan dikubur di kebun tebu Desa Sumberejo, Gedangan, Malang, Jawa Timur dipastikan korban pembunuhan. Pelakunya ternyata suami siri dengan motif pembunuhan dipicu cekcok antara keduanya.

    Identitas korban adalah Ponimah (42), warga Dusun Wonorejo, Druju, Sumbermanjing Wetan, Malang. Mayatnya ditemukan warga dikubur di area kebun tebu Desa Sumberejo, Gedangan, Malang, pada Minggu, 12 Oktober 2025 malam.

    Sedangkan suami siri sekaligus pelaku pembunuhan adalah FA (54), warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Diduga korban dibunuh di rumah pelaku.

    Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo mengatakan, terbongkarnya peristiwa pembunuhan ini diawali dari penemuan mayat dalam kondisi terbakar. Petugas lalu menyelidiki kasus ini serta melakukan autopsi untuk identifikasi korban.

    “Pengungkapan juga terbantu adanya laporan orang hilang dari keluarga korban,” ujar Danang, Selasa, 14 Oktober 2025.

    Korban Ponimah dilaporkan hilang sejak Sabtu atau satu hari sebelum penemuan mayat di kebun tebu. Mayat tanpa identitas dalam kondisi hangus terbakar itu terkonfirmasi adalah Ponimah. Kepastian itu didapat dari kecocokan sidik jari dan ciri fisik yang disampaikan pihak keluarga.

    Polisi kemudian menyelidiki kasus ini, menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, petugas memanfaatkan rekaman CCTV yang ada di kawasan kebun tebu. Rekaman menunjukkan ada truk warna kuning melintas menuju kebun tebu diduga membawa mayat korban.

    “Kami bisa mengidentifikasi pelaku berdasarkan olah TKP, rekaman CCTV dan keterangan saksi,” urai Danang.

     

  • Jasad Perempuan Ditemukan Hangus di Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ternyata Suami Siri

    Jasad Perempuan Ditemukan Hangus di Malang Korban Pembunuhan, Pelaku Ternyata Suami Siri

    Malang (beritajatim.com) – Kasus penemuan jasad perempuan dalam kondisi hangus terbakar di kebun tebu Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, terungkap. Korban diketahui bernama Ponimah (42), warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjingwetan. Polisi memastikan korban merupakan korban pembunuhan, dan pelakunya tak lain adalah FA (54), suami siri korban yang tinggal di Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

    Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan orang hilang yang dilayangkan keluarga korban pada Sabtu (11/10/2025). Keesokan harinya, Minggu (12/10/2025) pagi, jasad Ponimah ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di area kebun tebu milik warga.

    “Dari hasil penyelidikan, korban diduga dibunuh di rumah pelaku di wilayah Bululawang pada malam hari, kemudian jasadnya dibawa ke kebun tebu di Gedangan dan dibakar untuk menghilangkan jejak,” kata AKBP Danang Setiyo, Senin (13/10/2025).

    Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku melalui olah TKP, keterangan saksi, serta rekaman CCTV yang merekam kendaraan truk kuning milik pelaku saat melintas menuju lokasi pembakaran. Kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad, pelaku berhasil ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan.

    “Pelaku kami amankan bersama sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatannya. Ini termasuk truk Mitsubishi warna kuning, balok kayu, handuk merah, dan pakaian korban,” terang Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur.

    Dari pemeriksaan awal, motif pembunuhan diduga dipicu masalah pribadi antara pelaku dan korban. Penyidik kini tengah mendalami motif dan kronologi lengkap peristiwa tersebut.

    “Kasus ini termasuk pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman berat. Saat ini pelaku masih diperiksa intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Malang,” tambah Muchammad Nur.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyampaikan bahwa hasil otopsi dari rumah sakit akan menjadi dasar ilmiah untuk memastikan penyebab kematian korban secara pasti.

    “Hasil otopsi akan menjadi dasar ilmiah untuk memastikan penyebab kematian korban secara akurat. Kami harap masyarakat bersabar menunggu hasil resmi dari tim forensik,” ujarnya. [yog/beq]

  • Polisi Pastikan Identitas Mayat Perempuan Terbakar di Malang, Diduga Dibunuh

    Polisi Pastikan Identitas Mayat Perempuan Terbakar di Malang, Diduga Dibunuh

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang berhasil mengungkap identitas mayat perempuan yang ditemukan dalam kondisi terbakar dan terkubur di kebun tebu Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Korban diketahui bernama Ponimah (42), warga Dusun Wonorejo, Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

    Identitas korban terungkap setelah tim Inafis Polres Malang melakukan pemeriksaan sidik jari dan pencocokan ciri fisik, yang kemudian dikonfirmasi oleh pihak keluarga.

    “Benar, hasil identifikasi memastikan bahwa korban adalah Sdri. Ponimah, warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Korban sempat dilaporkan hilang sejak 8 Oktober 2025,” ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur, Selasa (14/10/2025).

    Ia menambahkan, saat ini penyidik tengah mendalami keterangan sejumlah saksi yang terakhir kali berinteraksi dengan korban. Polisi juga menelusuri aktivitas korban sebelum dilaporkan hilang, termasuk memeriksa lingkungan sekitar rumah dan komunikasi terakhirnya.

    “Kami telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga dan rekan dekat korban. Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan beberapa petunjuk yang mengarah pada dugaan kuat korban menjadi korban pembunuhan,” tegasnya.

    Dari lokasi penemuan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa potongan pakaian dan benda yang diduga digunakan dalam peristiwa tersebut. Barang-barang itu kini tengah diperiksa di laboratorium forensik guna memperkuat pembuktian.

    “Tim gabungan dari Satreskrim Polres Malang dan Polsek Sumbermanjing Wetan terus bekerja di lapangan. Kami berupaya mengungkap siapa pelaku di balik tewasnya korban dan apa motif di baliknya,” imbuh Muchammad Nur.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menuturkan bahwa hasil identifikasi korban menjadi langkah penting untuk mengurai kronologi kejadian dan mengungkap pelaku.

    “Identitas korban sudah terkonfirmasi dan saat ini penyidik fokus memperdalam hubungan antara korban dan pihak-pihak yang diduga terlibat. Polres Malang berkomitmen mengusut tuntas kasus ini secara profesional,” pungkas Bambang. [yog/beq]

  • Polisi Selidiki Penemuan Mayat Perempuan Terbakar di Kebun Tebu Malang

    Polisi Selidiki Penemuan Mayat Perempuan Terbakar di Kebun Tebu Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang tengah menyelidiki kasus penemuan mayat perempuan yang terkubur di area kebun tebu di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka bakar di sebagian tubuhnya pada Senin (13/10/2025) malam.

    Penemuan itu bermula dari laporan warga yang mencurigai adanya gundukan tanah tidak biasa di tengah area kebun tebu sekitar pukul 20.30 WIB. Petugas gabungan dari Satreskrim Polres Malang dan Polsek Sumbermanjing Wetan segera menuju lokasi dan melakukan pemeriksaan.

    Setelah dilakukan penggalian, petugas menemukan jasad perempuan dalam kondisi terbakar sebagian dan terkubur di dalam selokan. Lokasi kejadian langsung dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur, membenarkan temuan tersebut dan menyebut bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan awal untuk mengidentifikasi korban.

    “Benar, telah ditemukan sesosok mayat perempuan terkubur di area kebun tebu Desa Sumberejo, Gedangan. Kondisi korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh,” ujar AKP Muchammad Nur, Selasa (14/10/2025).

    Menurutnya, proses identifikasi dan autopsi sedang dilakukan oleh tim Inafis Polres Malang bersama tim medis RSUD Saiful Anwar Malang untuk memastikan identitas serta penyebab kematian korban.

    “Saat ini fokus kami adalah memastikan identitas korban dan penyebab kematian. Dugaan sementara mengarah pada tindak pidana pembunuhan, namun kami masih menunggu hasil autopsi dan keterangan ahli,” tambahnya.

    Muchammad Nur juga menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan secara hati-hati dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi dan memeriksa beberapa saksi.

    “Tim sudah bergerak cepat sejak laporan pertama diterima. Kami juga telah memeriksa beberapa saksi di sekitar lokasi untuk mengungkap peristiwa ini secara terang benderang,” tegasnya.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan bahwa pihaknya terus memberikan perkembangan kasus ini kepada publik secara transparan.

    “Kami pastikan setiap perkembangan akan disampaikan secara resmi oleh kepolisian. Saat ini tim masih bekerja di lapangan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik penemuan mayat ini,” pungkas Bambang. [yog/beq]

  • 9
                    
                        Kisah Pilu Angga Siswa SMP di Grobogan Tewas Dibully Teman Sekelas, 2 Kali Duel Usai Dihina
                        Regional

    9 Kisah Pilu Angga Siswa SMP di Grobogan Tewas Dibully Teman Sekelas, 2 Kali Duel Usai Dihina Regional

    Kisah Pilu Angga Siswa SMP di Grobogan Tewas Dibully Teman Sekelas, 2 Kali Duel Usai Dihina
    Tim Redaksi
    GROBOGAN, KOMPAS.com
    – Kasus tewasnya Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang diduga menjadi korban
    bullying
    teman-teman sekelasnya, pada Sabtu (11/10/2025) mencoreng dunia pendidikan.
    Faktanya, selama ini, bocah pendiam asal Desa Ledokdawan, Geyer, itu disebut sering mengalami perundungan verbal dan fisik.
    Kepala SMPN 1 Geyer, Sukatno, mengatakan, dua bulan lalu tepatnya pada 28 Agustus, Nenek Angga pernah melaporkan ke pihak sekolah menyoal perundungan yang dialami Angga di kelas VII G.
    Namun, kata Sukatno, permasalahan tersebut sudah berhasil dimediasi internal oleh pihak sekolah.
    “Guru BK langsung menindaklanjuti dengan memberi bimbingan. Mereka teman satu kelas. Masalah selesai, pelaku sudah minta maaf. Selanjutnya mereka berteman seperti biasa,” kata Sukatno saat ditemui di ruangannya, Senin (13/10/2025).
    Menurut Sukatno, kasus perundungan yang menimpa Angga saat itu berbeda dengan dugaan
    bullying
    kali ini meski pelaku sama-sama satu kelas VII G.
    Karenanya, pihak sekolah pun mengaku kecolongan lantaran perisakan saat itu dipastikan telah berakhir damai.
    “Beda pelaku dengan yang ini. Kami sangat menyesal dan mohon maaf hal itu bisa terjadi. Kami percayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian,” tutur Sukatno.
    Sukatno sendiri mengaku syok dengan peristiwa tragis yang merenggut nyawa anak didiknya itu.
    “Saya syok dan prihatin. Kenapa hal itu bisa terjadi. Itu pas jam istirahat kedua. Kami akan terus melakukan evaluasi meski sosialisasi soal bahaya
    bullying
    dan sebagainya sudah sering kita upayakan,” kata Sukatno saat ditemui di SMPN 1 Geyer, Senin (13/10/2025).
    Disampaikan Sukatno, dari keterangan yang dihimpun pihak sekolah, dugaan
    bullying
    itu berlangsung di teras atau depan ruang kelas VII G.
    Berdasarkan pantauan, lokasi kejadian ini berada di lantai 2 dan cukup jauh dari ruang guru.
    “Kejadian pukul 11.10 saat istirahat kedua. Jadi waktu itu kami tidak tahu. Tiba-tiba ada siswa yang lapor dan kami langsung ke UKS membawa Angga ke Puskesmas. Namun Puskesmas menyatakan Angga sudah meninggal,” ungkap Sukatno.
    Sukatno dan jajarannya sangat menyayangkan insiden tak pantas itu bisa terjadi. Sukatno dan guru-guru lain tak menyangka karena kelas VII G tempat Angga menuntut ilmu, diisi oleh 29 murid paling berprestasi.
    “Kelas VII G kelas paling baik dibanding kelas VII lainnya. Kami memohon maaf sebesar-besarnya dan berduka cita atas meninggalnya siswa kami, Angga Bagus Perwira,” tutur Sukatno.
    Pascakejadian, kata Sukatno, pihak SMPN 1 Geyer langsung membuat laporan ke Polres Grobogan.
    Saat itu jenazah Angga langsung dilarikan ke RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, untuk kepentingan otopsi yang dikehendaki keluarga Angga.
    Selanjutnya, Sukatno beserta guru dan siswa yang didampingi orangtuanya langsung menjalani serangkaian pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polres Grobogan. Ia pun berharap kasus ini diungkap secara profesional.
    “Kami dimintai keterangan di Unit PPA Satreskrim Polres Grobogan. Kami sangat prihatin dan kami harap segera terungkap. Kami percayakan kepada polisi,” kata Sukatno.
    Dalam perkara dugaan penganiayaan yang menewaskan Angga ini, pihak keluarga menuntut keadilan dan mendesak kepolisian bersikap profesional.
    Padahal,
    bullying
    verbal dan fisik yang membayangi Angga akhir-akhir ini sudah pernah dilaporkan ke pihak sekolah.
    “Harapannya berlanjut seadil-adilnya. Enggak ada kata maaf intinya. Soalnya nyawa hubungannya ini. Kalau bisa nyawa dibayar nyawa. Tapi ini negara hukum, kita ikuti aturan yang berlaku. Harus dihukum setuntas-tuntasnya,” tegas Sawendra yang sudah 20 tahun merantau sebagai pekerja pabrik di Cianjur ini.
    Kakek korban, Pujiyo, mengatakan, tim medis yang menyerahkan jenazah Angga usai diotopsi di RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, menyampaikan adanya dugaan unsur penganiayaan.
    “Ada benturan kepala bagian kanan kiri. Ada penggumpalan darah di otak dan tengkorak di bawah otak belakang remuk. Kata dokternya seperti itu,” tutur Pujiyo saat ditemui di rumah duka di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Minggu (12/10/2025).
    Disampaikan Pujiyo, saat ini keluarga Angga berharap kepolisian bisa segera mengusut tuntas perkara dugaan
    bullying
    yang melibatkan anak-anak di bawah umur ini. Mereka menuntut para pelaku dihukum seberat-beratnya.
    “Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Biar ada efek jera juga,” tegas Pujiyo.
    APR (12), temen seangkatan Angga, mengatakan, pada Sabtu (11/10/2025) pagi, Angga diketahui sempat adu jotos dengan salah satu teman sekelasnya, El (12). Saat itu aktivitas belajar mengajar baru dimulai, namun guru belum datang.
    “Awal mulanya Angga diejek teman-temannya, lalu Angga tidak terima dan berkelahi. Angga dipukuli kepalanya dan kemudian berhenti. Itu saat jam ketiga, tapi belum ada guru,” kata APR, siswi kelas VII F yang ruangan kelasnya berdampingan dengan kelas VII G, bangku sekolah Angga.
    Bullying
    yang dialami Angga terus berlanjut hingga jam pelajaran selanjutnya. Menurut APR, ketika pukul 11.00, Angga kembali menerima perundungan dari teman-teman sekelasnya. Saat itu Angga dikerubungi teman-temannya sekelas dan diadu dengan salah seorang temannya, AD (12).
    “Kamu beraninya sama siapa? Lalu Angga berkelahi dengan AD hingga kepala Angga kena pukul berkali-kali. Dia kejang-kejang dan dibawa ke UKS tapi meninggal. Saat itu jam pelajaran tapi guru belum datang,” tutur APR.

    Sementara itu, Satreskrim Polres Grobogan masih mendalami kasus dugaan
    bullying
    yang menewaskan Angga. Bocah malang ini diduga meninggal dunia akibat mengalami kekerasan dari teman-teman sekelasnya.
    Sebelumnya Satreskrim Polres Grobogan juga menggandeng Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng untuk mengotopsi jenazah korban. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan keluarga korban sekaligus mengetahui penyebab pasti kematian korban.
    Sejauh ini, penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) telah berupaya mengumpulkan keterangan dengan memeriksa sejumlah saksi termasuk menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
    Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Rizky Ari Budianto, mengatakan, saat ini penyidik belum bisa menetapkan adanya tersangka menyusul pemeriksaan masih berlangsung.
    “Masih mendalami keterangan dari saksi-saksi. Supaya tahu peran masing-masing yang ada di TKP,” kata Rizky saat dihubungi melalui ponsel, Senin (13/10/2025).
    Menurut Rizky, hingga kini sebanyak sembilan saksi masih menjalani serangkaian pemeriksaan. Para saksi yang dihadirkan yakni para guru dan murid satu kelas korban.
    “Ada sembilan saksi yang diperiksa, enam di antaranya siswa. Untuk siswa didampingi orangtuanya,” kata Rizky.
    Selain olah TKP dan pemeriksaan saksi, sambung Rizky, penyidik juga telah mengumpulkan barang bukti. Salah satunya yakni Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di sudut-sudut sekolah.
    Disampaikan Rizky, dalam penanganan kasus yang melibatkan anak-anak di bawah umur ini, penyidik tetap memberlakukan prinsip keadilan. Tentunya, kata Rizky, jika terbukti bersalah, anak yang berkonflik dengan hukum akan diproses merujuk Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
    “Harus benar-benar teliti karena ini anak-anak,” pungkas Rizky.
    Kepala Dinas Pendidikan Grobogan, Purnyomo, mengaku prihatin dengan kasus dugaan
    bullying
    yang menewaskan siswa kelas VII G, SMPN 1 Geyer. Purnyomo pun berharap Unit PPA Satreskrim Polres Grobogan yang menangani kasus ini bisa bersikap adil dan profesional.
    “Kami sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu bisa terjadi. Ini jadi bahan evaluasi kami supaya hal serupa tidak terulang. Kami ucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Angga Bagus Perwira dan semoga polisi bisa mengungkap tuntas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Purnyomo.
    Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan investigasi kematian Angga.
    Lalu mengatakan bahwa investigasi itu merupakan perintah Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
    “Kita tentu tegas menolak segala bentuk kekerasan di dunia pendidikan dan mendorong Kemendikdasmen untuk segera melakukan investigasi menyeluruh,” kata Lalu saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.