kab/kota: Malang

  • Polresta Sidoarjo Masuk Lima Besar Kompolnas Award 2025

    Polresta Sidoarjo Masuk Lima Besar Kompolnas Award 2025

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur menorehkan prestasi nasional setelah berhasil masuk dalam lima besar nominasi Kompolnas Award 2025. Penghargaan bergengsi yang digelar di Hotel Merlyn Park, Jakarta, Kamis (16/10/2025), tersebut juga dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Kapolresta Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Christian Tobing, hadir secara langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Ia menyebut capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran serta bentuk nyata dukungan masyarakat Kabupaten Sidoarjo terhadap peningkatan pelayanan kepolisian.

    “Masuk lima besar Kompolnas Award 2025 menjadi bukti komitmen Polresta Sidoarjo dalam mewujudkan pelayanan publik yang profesional, inovatif, responsif serta dengan pendekatan humanis ke masyarakat,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing melalui rilis resminya, Jumat (17/10/2025).

    Dalam kategori Polres Tipe A, lima satuan terbaik yang masuk nominasi Kompolnas Award 2025 adalah Polres Pekalongan Kota, Polres Malang, Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, dan Polres Aceh Utara.

    “Prestasi ini kami persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan kepada kami,” imbuh Kombes Pol Christian Tobing.

    Ia menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi seluruh personel Polresta Sidoarjo untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

    Kompolnas Award sendiri merupakan penghargaan tahunan yang menilai kinerja serta inovasi satuan Polri berdasarkan berbagai aspek, mulai dari pelayanan publik, profesionalisme, integritas, hingga penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Penilaian dilakukan melalui tiga tahap: analisis data kuantitatif, observasi langsung di lapangan, serta penyerapan masukan dari masyarakat.

    Ketua Kompolnas, Djamari Chaniago, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Kompolnas Award 2025. Ia menilai penghargaan ini menjadi sarana penting dalam menumbuhkan budaya kompetitif dan profesional di tubuh Polri.

    “Melalui penghargaan ini, diharapkan tumbuh budaya kompetitif yang sehat dalam meningkatkan profesionalisme, integritas, dan kinerja seluruh jajaran kepolisian,” ujar Djamari dalam sambutannya. [isa/beq]

  • Sahara Serahkan Dua Bukti Video Dugaan Pelecehan Seksual

    Sahara Serahkan Dua Bukti Video Dugaan Pelecehan Seksual

    Malang (beritajatim.com) – Kubu Nurul Sahara menyerahkan dua bukti video kepada penyidik Polresta Malang Kota terkait laporan dugaan pelecehan seksual dengan terlapor mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin alias Yai Mim.

    Kuasa hukum Sahara, M Zakki, mengatakan kliennya telah menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polresta Malang Kota pada Jumat (17/10/2025). Dalam proses tersebut, pihaknya juga menyerahkan dua video yang diklaim berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual dan pornografi.

    “Sudah itu BAP. Kita sudah memberikan informasi juga ke teman-teman wartawan bahwa kami membawa dua bukti ya yang ada di dalam flash disk dan kami sudah berikan ke penyidik. Isinya dua video, satu video berkaitan dengan pelecehan seksual, satu video berkaitan dengan pornografi,” ujar Zakki.

    Zakki menjelaskan, laporan yang mereka ajukan mencakup dua unsur dugaan tindak pidana, yaitu pelecehan seksual dan pornografi. Dalam pemeriksaan selama sekitar lima jam, Sahara dicecar 40 pertanyaan oleh penyidik terkait dua peristiwa tersebut.

    “Ya pada prinsipnya berkaitan dengan peristiwa pelecehan seksual itu. Sama pornografinya. Ya, laporan kami kan pelecehan seksual dan pornografi,” katanya.

    Dua video yang dijadikan barang bukti kini sudah diamankan penyidik Polresta Malang Kota. Zakki juga mengungkapkan adanya kemungkinan laporan baru terkait dugaan serupa yang melibatkan terlapor yang sama.

    “Oh iya, semuanya sudah kita amankan (barang bukti). Enggak tahu nanti kemungkinan besok atau lusa ada laporan baru, tapi bukan kami,” ujarnya. [luc/beq]

  • Diperiksa 5 Jam, Sahara Dicecar 40 Pertanyaan Soal Dugaan Pelecehan Seksual

    Diperiksa 5 Jam, Sahara Dicecar 40 Pertanyaan Soal Dugaan Pelecehan Seksual

    Malang (beritajatim.com) – Nurul Sahara menjalani pemeriksaan panjang di Polresta Malang Kota terkait laporan dugaan pelecehan dan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS), Jumat (17/10/2025). Pemeriksaan berlangsung selama sekitar lima jam, sejak pukul 09.30 WIB hingga 15.30 WIB.

    Kuasa hukumnya, Zakki, mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota. “Alhamdulillah mulai pagi sampai sekarang jam 3 (15.00) pas Mbak Sahara sudah selesai di BAP berkaitan dengan laporan pelecehan seksual dan pornografi,” ujarnya.

    Dalam pemeriksaan tersebut, Sahara dicecar sekitar 40 pertanyaan oleh penyidik. Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari laporannya terhadap tetangga sekaligus mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin alias Yai Mim, sebagai terlapor.

    “Kurang lebih 40 pertanyaan tadi yang disampaikan oleh kawan-kawan penyidik,” jelas Zakki.

    Zakki menambahkan, terkait rencana visum psikiatri, pihaknya masih menunggu keputusan dari penyidik Polresta Malang Kota. Namun, Sahara siap menjalani pemeriksaan psikiatri jika dibutuhkan dalam proses penyelidikan.

    “Bisa jadi nanti, kami nunggu juga ya dari teman-teman penyidik apakah kami perlu visum psikiatri. Kami juga masih menunggu nanti perlu koordinasi dengan kawan-kawan penyidik untuk berkaitan dengan hal itu,” katanya.

    Ia menyebut bahwa secara psikis, Sahara mengalami tekanan akibat perlakuan yang diduga dilakukan oleh Yai Mim. Karena itu, visum psikiatri dinilai relevan untuk memperkuat laporan tersebut.

    “Belum, nanti kan nunggu dari penyidik. Apakah perlu visum psikiatri atau bagaimana. Tapi kayaknya memang ada deh, karena secara psikis Mbak Sahara ini kan juga terganggu,” tambahnya.

    Kasus dugaan pelecehan yang melibatkan Nurul Sahara dan Imam Muslimin kini menjadi perhatian publik di Malang. Penyidik Polresta Malang Kota masih mendalami keterangan saksi serta alat bukti untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. [luc/beq]

  • DPRD Malang Dukung Pemasaran Online Batik Cap KWT Lebakharjo Lewat TMMD 126

    DPRD Malang Dukung Pemasaran Online Batik Cap KWT Lebakharjo Lewat TMMD 126

    Malang (beritajatim.com) – Sebagai bentuk dukungan terhadap program nonfisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126, DPRD Kabupaten Malang menyatakan siap membantu pemasaran digital hasil produksi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading. Dukungan ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan batik cap yang digelar di Balai Desa Lebakharjo, Jumat (17/10/2025).

    Ketua KWT Kartini Lebakharjo, Yani, menyampaikan aspirasi agar kelompoknya mendapatkan bantuan peralatan batik cap guna memperluas produksi dan membuka peluang ekonomi baru di desa.

    “Semoga juga nanti kami diberikan bantuan peralatan batik cap kepada seluruh KWT di Lebakharjo. Kami jadi punya ide untuk membuat usaha kecil bersama dan berharap ada solusi bagaimana produk kami laku di pasaran,” ujar Yani.

    Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zulham Mubarok, menyatakan pihaknya mendukung penuh inisiatif TNI dalam pemberdayaan masyarakat melalui TMMD, termasuk membantu pengembangan pemasaran produk hasil KWT.

    Zulham menegaskan akan mendorong strategi pemasaran digital agar hasil produksi batik cap dari KWT Lebakharjo bisa dikenal lebih luas. “Semoga ke depan desa ini dapat maju dan terus berkembang melalui hasil kerajinan tangan ibu-ibu KWT,” katanya.

    Menurutnya, penguatan sektor ekonomi kreatif seperti batik cap juga dapat menjadi pintu masuk untuk mengembangkan potensi wisata desa. “Ini sudah akhir tahun. Saya akan berupaya memasukkan program terkait batik cap dan lainnya yang ada di Lebakharjo, serta menyusun strategi penjualan secara online,” ungkap Zulham.

    Program TMMD ke-126 di Lebakharjo tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat, khususnya kelompok perempuan. Dukungan DPRD diharapkan dapat memperkuat kesinambungan program dan mendorong kemandirian ekonomi desa melalui transformasi digital. [yog/beq]

  • Polresta Malang Kota Periksa Sahara Terkait Laporan Dugaan Pelecehan Seksual

    Polresta Malang Kota Periksa Sahara Terkait Laporan Dugaan Pelecehan Seksual

    Malang (beritajatim.com) – Polresta Malang Kota memanggil Nurul Sahara untuk menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS). Laporan tersebut merupakan buntut dari perseteruannya dengan tetangganya yang juga mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin alias Yai Mim, sebagai terlapor.

    Sahara datang ke Polresta Malang Kota sekitar pukul 09.35 WIB, Jumat (17/10/2025), didampingi suaminya Mohammad Shofwan serta tim kuasa hukumnya, M Zakki. Ia langsung menuju ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota untuk menjalani pemeriksaan.

    “Kami dimintai klarifikasi terkait adanya laporan pelecehan seksual dan pornografi terhadap saudara Mim yang dilaporkan Minggu lalu. Ini pemanggilan pertama,” ujar Zakki, Jumat (17/10/2025).

    Zakki menjelaskan, kliennya dipanggil dan dimintai keterangan sebagai pelapor dalam kasus dugaan pelecehan seksual. Dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya juga menyerahkan sejumlah barang bukti yang dianggap relevan dengan laporan.

    “Kita bawa bukti terkait dengan pelecehan seksual. Kami kumpulkan di dalam flashdisk, ada dua video yang kami serahkan sebagai bahan pemeriksaan,” ungkapnya.

    Sementara itu, terkait rencana visum psikiatri bagi Sahara, Zakki menyebut hal itu masih akan dikonfirmasi lebih lanjut karena pemeriksaan masih berlangsung hingga siang hari.

    “Nanti akan kami kabari lagi terkait visum psikiatri. Kalau visum bisa menjadi bukti pelecehan seksual,” pungkasnya. [luc/beq]

  • Fokus Dakwah Ekonomi, Muhammadiyah Terus Kembangkan Toko Modern

    Fokus Dakwah Ekonomi, Muhammadiyah Terus Kembangkan Toko Modern

    Bisnis.com, MALANG — Muhammadiyah terus mengembangkan toko modern MentariMu Mart sebagai implementasi dakwah di bidang ekonomi ormas keagamaan tersebut.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir mengatakan MentariMu merupakan program Muhammadiyah yang terus dikembangkan di berbagai lokasi dan wilayah. 

    “MentariMu harus menjadi contoh konkret bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) lain untuk mulai mengembangkan usaha serupa. Penguatan ekonomi berbasis lembaga pendidikan merupakan bagian penting dari dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan,” ujarnya di sela-sela peresmian MentariMU Mart di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (16/10/2025).

    Pendirian MentariMu, kata dia,merupakan hasil dari proses panjang dan kerja keras dalam membangun sistem ekonomi berbasis nilai. Seribu payah sudah dilalui, bahkan salat tahajud pun menjadi bagian dari ikhtiarnya.

    Dia mengatakan bahwa ingin bisnis Muhammadiyah ini tidak hanya milik individu, melainkan kekuatan ekonomi yang menghidupi umat. 

    Harapannya, forum nanti bisa menghasilkan keputusan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang sudah siap segera membuka usaha seperti ini. Karena jika setiap PTMA punya satu MentariMu, maka ekonomi Muhammadiyah akan tumbuh lebih kuat dan merata. 

    Haedar menekankan agar MentariMu tidak berhenti pada skala retail kampus semata, melainkan berkembang menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

    “Jangan biarkan MentariMu berhenti pada level retail kampus, tetapi jadikan pusat pemberdayaan UMKM di lingkungan Muhammadiyah. Mereka kekurangan modal, manajemen, bahkan pengetahuan tentang pengelolaan barang. Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi?” tuturnya.

    Dia menilai bahwa keberadaan Mentarimu adalah langkah strategis dalam memperluas dakwah Muhammadiyah di ranah ekonomi modern. Bukan hanya untuk menumbuhkan usaha, tetapi untuk memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis tetap berorientasi pada kesejahteraan bersama dan keberlanjutan sosial.

    Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik mengatakan gerai MeentariMU Mart  ini juga menjadi cara UMM mengawali babak baru dalam penguatan ekonomi umat, sebuah unit usaha retail yang dirancang untuk memadukan fungsi bisnis, pendidikan, dan dakwah. 

    Bagi UMM, kata doa, langkah ini bukan semata ekspansi usaha, tetapi strategi nyata dalam membangun sistem ekonomi yang berdaya guna dan berkeadilan—menghidupkan semangat kemandirian dari kampus untuk umat. Turut hadir 

    Menurutnya, MentariMu sebagai laboratorium ekonomi yang merefleksikan semangat kampus dalam menerjemahkan ilmu menjadi praktik nyata. UMM ingin menjadi pelopor dalam membangun ekosistem bisnis yang terhubung dengan sistem distribusi modern tanpa kehilangan nilai-nilai dakwahnya.

    “Ini adalah upaya belajar dan mengembangkan usaha retail market yang diharapkan mampu mengakselerasi kelompok usaha Muhammadiyah agar masuk ke dalam ekosistem retail nasional yang lebih baik,” ujarnya.

    Dia menilai, kehadiran MentariMu menjadi bukti bahwa perguruan tinggi tidak cukup hanya berbicara tentang teori ekonomi, melainkan harus mampu bertindak sebagai pelaku ekonomi yang berdaya saing.

    Apabila dimulai dari PTMA dan masing-masing memiliki satu unit retail seperti ini, dia mengatakan hal itu sudah sangat menarik. UMM bisa menunjukkan bahwa perguruan tinggi Islam pun mampu menjadi leading sector dalam memperkuat jejaring dakwah ekonomi. 

    Dia menilai MentariMu tidak hanya menjadi wadah belajar bagi mahasiswa, tetapi juga wadah kolaborasi bagi seluruh elemen Muhammadiyah. Melalui kerja sama lintas bidang, UMM ingin menghadirkan model ekonomi yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberi manfaat sosial dan memberdayakan masyarakat sekitar. 

    Dia berharap, hal ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan ekonomi Muhammadiyah. Lebih dari sekadar ikon kampus, keberadaannya mencerminkan komitmen bahwa membangun umat tidak cukup dengan ilmu dan amal, tetapi juga dengan kekuatan ekonomi yang mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan. 

    Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir (kanan) bersama Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik (kiri) melihat gerai MentariMu Mart di UMM seusai meresmikannya, Kamis (15/10/2025). Istimewa

  • Fokus Dakwah Ekonomi, Muhammadiyah Terus Kembangkan Toko Modern

    Fokus Dakwah Ekonomi, Muhammadiyah Terus Kembangkan Toko Modern

    Bisnis.com, MALANG — Muhammadiyah terus mengembangkan toko modern MentariMu Mart sebagai implementasi dakwah di bidang ekonomi ormas keagamaan tersebut.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir mengatakan MentariMu merupakan program Muhammadiyah yang terus dikembangkan di berbagai lokasi dan wilayah. 

    “MentariMu harus menjadi contoh konkret bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) lain untuk mulai mengembangkan usaha serupa. Penguatan ekonomi berbasis lembaga pendidikan merupakan bagian penting dari dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan,” ujarnya di sela-sela peresmian MentariMU Mart di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (16/10/2025).

    Pendirian MentariMu, kata dia,merupakan hasil dari proses panjang dan kerja keras dalam membangun sistem ekonomi berbasis nilai. Seribu payah sudah dilalui, bahkan salat tahajud pun menjadi bagian dari ikhtiarnya.

    Dia mengatakan bahwa ingin bisnis Muhammadiyah ini tidak hanya milik individu, melainkan kekuatan ekonomi yang menghidupi umat. 

    Harapannya, forum nanti bisa menghasilkan keputusan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang sudah siap segera membuka usaha seperti ini. Karena jika setiap PTMA punya satu MentariMu, maka ekonomi Muhammadiyah akan tumbuh lebih kuat dan merata. 

    Haedar menekankan agar MentariMu tidak berhenti pada skala retail kampus semata, melainkan berkembang menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

    “Jangan biarkan MentariMu berhenti pada level retail kampus, tetapi jadikan pusat pemberdayaan UMKM di lingkungan Muhammadiyah. Mereka kekurangan modal, manajemen, bahkan pengetahuan tentang pengelolaan barang. Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi?” tuturnya.

    Dia menilai bahwa keberadaan Mentarimu adalah langkah strategis dalam memperluas dakwah Muhammadiyah di ranah ekonomi modern. Bukan hanya untuk menumbuhkan usaha, tetapi untuk memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis tetap berorientasi pada kesejahteraan bersama dan keberlanjutan sosial.

    Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik mengatakan gerai MeentariMU Mart  ini juga menjadi cara UMM mengawali babak baru dalam penguatan ekonomi umat, sebuah unit usaha retail yang dirancang untuk memadukan fungsi bisnis, pendidikan, dan dakwah. 

    Bagi UMM, kata doa, langkah ini bukan semata ekspansi usaha, tetapi strategi nyata dalam membangun sistem ekonomi yang berdaya guna dan berkeadilan—menghidupkan semangat kemandirian dari kampus untuk umat. Turut hadir 

    Menurutnya, MentariMu sebagai laboratorium ekonomi yang merefleksikan semangat kampus dalam menerjemahkan ilmu menjadi praktik nyata. UMM ingin menjadi pelopor dalam membangun ekosistem bisnis yang terhubung dengan sistem distribusi modern tanpa kehilangan nilai-nilai dakwahnya.

    “Ini adalah upaya belajar dan mengembangkan usaha retail market yang diharapkan mampu mengakselerasi kelompok usaha Muhammadiyah agar masuk ke dalam ekosistem retail nasional yang lebih baik,” ujarnya.

    Dia menilai, kehadiran MentariMu menjadi bukti bahwa perguruan tinggi tidak cukup hanya berbicara tentang teori ekonomi, melainkan harus mampu bertindak sebagai pelaku ekonomi yang berdaya saing.

    Apabila dimulai dari PTMA dan masing-masing memiliki satu unit retail seperti ini, dia mengatakan hal itu sudah sangat menarik. UMM bisa menunjukkan bahwa perguruan tinggi Islam pun mampu menjadi leading sector dalam memperkuat jejaring dakwah ekonomi. 

    Dia menilai MentariMu tidak hanya menjadi wadah belajar bagi mahasiswa, tetapi juga wadah kolaborasi bagi seluruh elemen Muhammadiyah. Melalui kerja sama lintas bidang, UMM ingin menghadirkan model ekonomi yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberi manfaat sosial dan memberdayakan masyarakat sekitar. 

    Dia berharap, hal ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan ekonomi Muhammadiyah. Lebih dari sekadar ikon kampus, keberadaannya mencerminkan komitmen bahwa membangun umat tidak cukup dengan ilmu dan amal, tetapi juga dengan kekuatan ekonomi yang mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan. 

    Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir (kanan) bersama Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik (kiri) melihat gerai MentariMu Mart di UMM seusai meresmikannya, Kamis (15/10/2025). Istimewa

  • Pakar UB: Boikot Trans7 Cermin Benturan Budaya di Indonesia

    Pakar UB: Boikot Trans7 Cermin Benturan Budaya di Indonesia

    Malang (beritajatim.com) – Seruan boikot terhadap Trans7 yang dipicu oleh tayangan program Xpose Uncensored tentang isu feodalisme di Pondok Pesantren Lirboyo memunculkan diskursus luas di ruang publik. Fenomena ini dinilai sebagai puncak dari persoalan komunikasi dan kebudayaan yang lebih dalam.

    Maulina Pia Wulandari, S.Sos., M.Kom., Ph.D., Pengamat Manajemen Isu dan Krisis Komunikasi sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya (UB), menyebut gejolak tersebut sebagai cermin rapuhnya kemampuan berpikir kritis masyarakat sekaligus bukti adanya benturan budaya antara nilai tradisional dan perspektif modern media.

    “Fenomena kemarahan publik, khususnya kalangan ulama dan santri, menunjukkan adanya fragmentasi dalam kemampuan berpikir kritis masyarakat kita, terutama dalam menyikapi isu sensitif yang beririsan dengan institusi agama dan budaya,” ujar Pia kepada beritajatim.com, Jumat (17/10/2025).

    Menurutnya, reaksi kolektif untuk memboikot Trans7 menunjukkan dominasi emosi dan loyalitas komunal dibanding proses verifikasi informasi. “Sebagian besar reaksi menunjukkan respons kolektif berdasarkan interpretasi tunggal dari potongan video viral,” jelasnya.

    Pia menjelaskan bahwa polarisasi ini membuat ruang dialog semakin sempit. Sebagian pihak mengecam tayangan Trans7 karena dianggap melecehkan ulama, sementara pihak lain (meski minoritas) menilai program itu sebagai kritik sosial terhadap potensi feodalisme dalam lembaga keagamaan. “Situasi ini berisiko menutup peluang diskursus kritis yang sehat,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti kegagalan komunikasi media dalam peristiwa ini. “Trans7, melalui Xpose Uncensored, gagal menyajikan kritik sosial dengan cara yang proporsional, berimbang, dan beretika,” tegasnya. Pia menilai narasi yang mengaitkan ritual takzim seperti ngesot dan mencium tangan kiai dengan eksploitasi finansial telah melanggar etika jurnalistik.

    “Menurut saya, Trans7 gagal memahami konteks budaya pesantren. Tradisi takzim bukanlah feodalisme, melainkan penghormatan terhadap ilmu dan spiritualitas,” tambahnya.

    Kegagalan manajemen krisis juga menjadi catatan penting. Pia menilai permintaan maaf yang baru disampaikan Trans7 setelah tekanan publik meluas menunjukkan respons defensif. “Permintaan maaf seharusnya dilakukan secara proaktif dengan mengedepankan empati terhadap pihak yang tersinggung,” ujarnya.

    Lebih jauh, Pia menilai akar persoalan ini adalah benturan budaya antara nilai tradisional pesantren dan lensa sosiologi Barat yang digunakan media. “Konflik terjadi karena Trans7 menggunakan lensa feodalisme Barat untuk menganalisis praktik keagamaan yang berakar kuat di Indonesia,” paparnya.

    Dalam budaya pesantren, lanjutnya, perilaku seperti mencium tangan atau menunduk di hadapan kiai bukan bentuk ketundukan feodal, melainkan simbol penghormatan terhadap guru dan penjaga moral masyarakat. “Serangan terhadap kiai dianggap sebagai serangan terhadap identitas komunal (santri/NU). Inilah mengapa respons boikot menjadi sangat masif,” jelas Pia.

    Ia mengingatkan agar media lebih berhati-hati dalam menayangkan konten yang menyentuh isu budaya dan agama. “Framing media memiliki kekuatan dahsyat karena framing selalu menunjukkan siapa yang salah, bukan siapa yang sebenarnya bersalah,” ujarnya.

    Pia juga mengajak masyarakat untuk tetap berpikir jernih. “Bertabayun (klarifikasi) dan berdialog jauh lebih bijak daripada reaksi emosional. Hanya dengan itu kita bisa menjaga ruang publik yang sehat dan beradab,” pungkasnya. [dan/beq]

  • Jaga Ketahanan Air di Sungai Brantas PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Jaga Ketahanan Air di Sungai Brantas PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Malang (beritajatim.com) – Operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I di daerah tangkapan air Wilayah Sungai Brantas. OMC dilaksanakan selama 15 hari sejak 14 Oktober lalu dan akan diakhir pada 28 Oktober 2025 mendatang.

    Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat mengatakan, OMC dilakukan sebagai upaya menjaga ketahanan air di saat curah hujan masih sangat rendah dan ketersediaan sumber daya air di bendungan semakin berkurang.

    Secara teknis, pelaksanaan OMC dilakukan dengan cara menyemai awan menggunakan bahan semai bubuk NaCl. Tujuannya untuk mempercepat proses kejenuhan awan sehingga terjadi hujan di wilayah target daerah tangkapan air.

    “Melalui kegiatan ini, kami berupaya meningkatkan curah hujan di wilayah tangkapan air waduk agar dapat menambah pasokan air secara alami dan menjaga keberlanjutan fungsi waduk. Untuk OMC kali ini kami menargetkan hujan di atas Bendungan Sutami (Karangkates Kabupaten Malang),” ujar Fahmi Hidayat Jumat (17/10/2025).

    Waduk Sutami merupakan salah satu prasarana sumber daya air utama di Wilayah Sungai Brantas. Waduk tersebut memiliki peran strategis dalam penyediaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi pertanian, air minum serta sebagai sumber energi listrik melalui PLTA.

    Data PJT I, sejak 2024 hingga awal 2025 Waduk Sutami mengalami kondisi tahun kering yang berdampak pada penurunan debit air yang masuk ke waduk. Untuk itu OMC menjadi langkah solutif dan adaptif terhadap kondisi tersebut.

    “Kami berupaya menjaga keandalan pasokan air untuk kebutuhan masyarakat, sektor pertanian, air minum dan energi. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan kami terhadap Asta Cita Presiden poin kedua, yaitu memperkuat ketahanan air, energi, dan pangan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Fahmi.

    PJT I bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PT PLN Nusantara Power UP Brantas, dan PT Alkonost Aviasi Indonesia melaksanakan kegiatan operasi udara ini. Pembukaan kegiatan OMC dilaksanakan di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang.

    “Langkah OMC ini merupakan upaya nyata dan konkret dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya air, khususnya di Wilayah Sungai Brantas yang menjadi tulang punggung kehidupan dan ekonomi masyarakat Jawa Timur,” ujar Fahmi. [luc/aje]

     

  • Masih Gerah! Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Jumat 17  Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Masih Gerah! Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025, Cerah dan Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Jumat 17 Oktober 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah dan cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca cerah,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan juga terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca kabut dan berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan kabut.

    Hari Sabtu (18/10/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentang 21 sampai 31 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Jumat (17/10/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah berawan dan sebagian lainnya hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Lawang, Ngajum, Pakis, Singosari, Pujon, Tumpang diperkirakan cuaca cerah.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cerah, cerah berawan dan berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Poncokusumo, Pakis, Wajak, Turen, dan Pujon.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca udara berawan dan kabut. Sementara itu cuaca udara kabut terjadi di Kalipare, Pujon, Singosari, Tumpang, Wajak, Turen,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca kabut dan cerah. Cuaca berkabut terjadi di Karangploso, Kasembon, Ngantang, Pujon, Lawang.

    Dini hari Sabtu (18/10/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah dan cerah berawan. Cerah berawan terjadi di Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 31 derajat celcius.

    Kota Batu pada Jumat 17 Oktober 2025 pagi hari perkirakan cuaca cerah berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca udara kabut. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Sabtu, 18 Oktober 2025 cuaca cerah. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. Suhu berada pada rentan 16 – 24 derajat celcius. [dan/aje]