kab/kota: Malang

  • Main Air Saat Banjir, Bocah 9 Tahun di Semarang Tewas Tenggelam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Oktober 2025

    Main Air Saat Banjir, Bocah 9 Tahun di Semarang Tewas Tenggelam Regional 25 Oktober 2025

    Main Air Saat Banjir, Bocah 9 Tahun di Semarang Tewas Tenggelam
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Keceriaan anak-anak bermain air di tengah banjir berubah menjadi duka mendalam bagi warga Gebanganom, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah.
    Seorang bocah berinisial SAP (9) ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam saat bermain di lokasi banjir, Sabtu (25/10/2025).
    Kepala Polsek Genuk, Kompol Rismanto, menjelaskan peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
    Saat itu, korban diketahui sedang bermain bersama lima temannya di kawasan banjir yang airnya cukup dalam dan berdekatan dengan aliran sungai.
    “Kedalamannya satu meter ada, cuman antara jalan sama sungai dekat, sungai itu tiga meter ada,” ujar Rismanto saat dikonfirmasi, Sabtu sore.
    Menurut dia, kedalaman genangan air di kawasan tersebut mencapai sekitar satu meter, sementara jarak antara jalan dan bibir sungai hanya beberapa meter.
    Diduga, korban terpeleset atau terseret ke area yang lebih dalam tanpa disadari teman-temannya.
    “Itu
    kan
    anaknya (korban), bermain bersama teman-temannya lima anak di sekitar lokasi situ (banjir Gebanganom),” imbuh dia.
    Akses menuju lokasi kejadian juga sulit dijangkau, karena masih tergenang banjir cukup tinggi. Warga sekitar yang melihat peristiwa itu segera berusaha menolong korban.
    Setelah ditemukan, tubuh bocah malang tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Sultan Agung Semarang. “Kita tidak
    tau
    dia bermain di jalan saja apa sampai ke sungai,” kata Rismanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gandeng Anak SMK, TNI dan BPBD Malang ‎Antisipasi Bencana Alam

    Gandeng Anak SMK, TNI dan BPBD Malang ‎Antisipasi Bencana Alam

    Malang (beritajatim.com) – Menggandeng pelajar Pramuka dari SMK 1 PGRI Ampelgading, BPBD Kabupaten Malang bersama warga dan TNI memasang rambu-rambu tanda bencana serta jalur evakuasi di kawasan rawan bencana alam di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Sabtu (25/10/2025).

    ‎Gerakan kecil penuh arti di program non fisik TMMD 126 Lebakharjo ini, menjadi langkah penting untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

    ‎Diketahui, bahwa Lebakharjo berada di zona rawan longsor dan bencana banjir tahunan. Kondisi tersebut mengajarkan seluruh elemen masyarakat untuk tidak lengah. Mengefapankan semangat gotong royong dan mengutamakan keselamatan sesama.

    ‎Edukasi bencana yang dibalut aksi nyata ini, menjadi bukti bahwa keselamatan harus disiapkan sejak dini, sebelum terjadinya bencana.

    ‎Anak-anak Pramuka dengan penuh antusias membantu pemasangan papan petunjuk, sementara warga turut memastikan posisinya tepat dan mudah terlihat.

    ‎Kolaborasi lintas generasi ini bukan hanya memperkuat kesiapsiagaan, tapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan sesama.

    ‎”Alhamdulillah, hari ini kami dari warga berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan Adik-adik Pramuka SMK 1 PGRI Ampelgading, memasang tanda jalur evakuasi bencana alam,” kata Arif Sugianto selaku Kepala Dusun Krajan 2, Desa Lebakharjo.

    ‎Dari kegiatan pemasangan rambu jalur evakuasi dan tanda bencana banjir longsor, membuktikan wujud nyata kepedulian TNI ke masyarakat di program non fisik TMMD 126 Lebakharjo. (yog/ian)

  • TMMD ke-126 Bangun Jalan di Pelosok Malang, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Akses Layak

    TMMD ke-126 Bangun Jalan di Pelosok Malang, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Akses Layak

    Malang (beritajatim.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi masyarakat Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Melalui sinergi antara Pemerintah Kabupaten Malang dan TNI, pembangunan infrastruktur pedesaan kembali mendapat perhatian serius dengan dimulainya pekerjaan jalan rabat beton di Dusun Krajan 2A.

    Desa Lebakharjo dikenal sebagai salah satu wilayah pelosok di bagian selatan Kabupaten Malang. Letaknya yang dikelilingi perbukitan dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan membuat akses transportasi warga cukup menantang, terutama pada musim hujan.

    Sebagian besar warga Dusun Krajan 2A berprofesi sebagai petani dan pekebun dengan hasil utama berupa padi, jagung, serta sayuran. Karena itu, keberadaan jalan yang layak menjadi faktor penting dalam mendukung kegiatan pertanian, mulai dari akses ke lahan hingga distribusi hasil panen.

    Pekerjaan rabat beton dilaksanakan di Gang 5 Dusun Krajan 2A dengan ukuran panjang 55 meter 15 sentimeter, lebar 2 meter, dan tebal 15 sentimeter. Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB, melibatkan dua anggota TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdurrahman Saleh, salah satunya Kopda Jefri, yang turut bergotong royong bersama masyarakat setempat.

    Proyek ini merupakan pembangunan rabat beton terakhir dari empat gang yang telah direncanakan di wilayah Krajan. Sebelumnya, tiga gang lainnya telah diselesaikan melalui kerja sama antara Pemkab Malang, Kodim 0818/Malang-Batu, dan masyarakat desa. Dengan selesainya proyek di Gang 5 ini, seluruh jalur utama di lingkungan Dusun Krajan 2A kini telah memiliki akses jalan yang layak dan kokoh.

    Program TMMD ke-126 ini menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam mempercepat pembangunan di daerah, terutama di kawasan pedesaan yang masih membutuhkan peningkatan infrastruktur. Melalui kegiatan ini, TNI tidak hanya berperan dalam bidang pertahanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam upaya pemerintah daerah mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

    Komandan Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, menegaskan bahwa TMMD bukan hanya kegiatan pembangunan fisik, melainkan juga sarana memperkuat semangat kebersamaan.

    “TMMD adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Melalui kerja sama dan gotong royong, kita ingin menunjukkan bahwa pembangunan desa dapat terwujud lebih cepat bila semua pihak bersinergi,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).

    Warga Dusun Krajan 2A menyambut antusias penyelesaian pembangunan jalan tersebut. Selama ini, kondisi jalan yang rusak dan licin sering menyulitkan petani mengangkut hasil panen ke pasar atau gudang penyimpanan. Dengan adanya jalan rabat beton yang lebih kuat dan kokoh, warga berharap biaya transportasi menurun, waktu tempuh lebih efisien, dan aktivitas ekonomi desa semakin meningkat.

    Pelaksanaan TMMD ke-126 di Desa Lebakharjo menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Kabupaten Malang dan TNI dalam membangun desa dari pinggiran. Melalui sinergi ini, diharapkan tercipta pemerataan pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Malang. [yog/ian]

  • Ribuan Penari Jalani Prosesi Sakral Meras Gandrung Jelang Pementasan Kolosal Gandrung Sewu 2025 di Banyuwangi

    Ribuan Penari Jalani Prosesi Sakral Meras Gandrung Jelang Pementasan Kolosal Gandrung Sewu 2025 di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sehari sebelum pementasan kolosal Gandrung Sewu 2025, sebanyak 1.400 penari mengikuti prosesi sakral Meras Gandrung di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, Jumat (24/10/2025). Tradisi ini menjadi tahapan penting sebelum ribuan penari tampil dalam ajang Gandrung Sewu yang akan digelar pada Sabtu (25/10/2025).

    Prosesi dipimpin oleh gandrung senior legendaris Banyuwangi dan diikuti penari dari berbagai daerah. Dari total peserta, sekitar 200 penari datang dari luar Banyuwangi, seperti Malang, Kediri, Gresik, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Bali, dan Situbondo. Tak hanya itu, beberapa diaspora Banyuwangi dari Sorong, Papua, Sumatera Selatan, hingga satu penari asal Amerika Serikat juga turut ambil bagian.

    Penari tradisional Indonesia di Amerika, Dian Novita, mengaku terharu dan merinding saat mengikuti ritual tersebut.

    “Meras Gandrung hari ini sangat magis sekali. Saya sampai merinding karena ini pertama kalinya saya menyaksikannya langsung,” ujarnya.

    Penari kelahiran Tegaldlimo, Banyuwangi itu menambahkan, seluruh peserta telah berlatih keras dan siap memberikan penampilan terbaik.

    “Tinggal istirahat yang cukup, makan teratur. Semoga semuanya dilancarkan dan tidak ada halangan apa pun,” tuturnya.

    Hal serupa disampaikan penari asal Sorong, Papua Barat Daya, Tri Wahyu Puspitasari (20), yang datang bersama dua rekan penarinya, Debby Fidtriani Sukma (22) dan Tri Utami (21). Ia mengaku pengalaman pertamanya mengikuti prosesi Gandrung Sewu sangat berkesan.

    “Setelah mengikuti prosesi Meras Gandrung, jujur saya terharu dan merinding. Kami sengaja jauh-jauh datang ke Banyuwangi hanya untuk merasakan suasana ini. Rasanya luar biasa menari bersama ribuan penari dari Banyuwangi,” ungkapnya.

    Rombongan penari dari Sorong bahkan mendapat dukungan langsung dari Wakil Bupati Sorong, Sutejo, yang turut hadir memberi semangat.

    “Kami didukung penuh oleh Pemkab Sorong. Di sini kami sekaligus belajar dari semangat masyarakat Banyuwangi yang mampu menggelar event budaya sebesar ini hingga dikenal ke luar negeri,” ujarnya.

    Sementara itu, penari asal Pasuruan, Fitriyatul Sakila (19), mengaku tak menyangka bisa ikut prosesi sakral tersebut. Ia datang bersama 24 rekannya khusus untuk tampil di Gandrung Sewu.

    “Rasanya merinding dan tidak menyangka bisa ikut prosesi ini. Harapannya besok acara berlangsung lancar dan meriah,” ujarnya.

    Sakila mengaku telah menekuni tari Gandrung sejak kecil.

    “Saya belajar tari Gandrung lewat les privat. Saya tertarik karena saya lihat tari Gandrung beda dari yang lain. Jadi saya ingin merasakan rasanya jadi penari Gandrung,” tutur Sakila.

    Gandrung Sewu 2025 menjadi salah satu agenda unggulan Banyuwangi Festival yang selalu dinantikan. Event budaya ini tak hanya menampilkan ribuan penari dalam satu panggung kolosal, tetapi juga menjadi simbol pelestarian seni dan semangat kebersamaan masyarakat Banyuwangi. [alr/beq]

  • Dam Payung, Permata Tersembunyi di Pedesaan Mojokerto yang Kian Memikat Wisatawan

    Dam Payung, Permata Tersembunyi di Pedesaan Mojokerto yang Kian Memikat Wisatawan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Di tengah semilir angin pedesaan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, ada sebidang surga kecil yang kian ramai dibicarakan.

    Namanya Dam Payung, sebuah destinasi wisata alam di Dusun Lebak Ledok, Desa Lebak Jabung, yang kini menjelma menjadi tempat pelarian bagi warga yang rindu ketenangan alam.

    Terletak di tepian Sungai Boro, Dam Payung menawarkan panorama yang memanjakan mata—air jernih mengalir lembut di antara bebatuan besar, diteduhi rindangnya pepohonan yang seolah menari mengikuti arah angin.

    Di sinilah, para pengunjung datang bukan sekadar untuk bermain air, tetapi untuk merasakan kedamaian yang mungkin telah lama hilang di tengah hiruk pikuk kota.

    “Airnya jernih sekali, anak-anak senang main di sini. Tempatnya juga masih alami, belum ramai seperti wisata di Pacet atau Trawas,” tutur Denhas Sudibyo (36), pengunjung asal Mojokerto yang datang bersama keluarganya, Sabtu (25/10/2025).

    Keindahan Dam Payung tak lahir dari rencana besar, melainkan dari kebetulan yang membawa berkah. “Dam Payung buka awal Covid-19, tahun 2020 akhir atau 2021 awal.

    Dulu wisata banyak yang tutup, tapi di sini ada penggali pasir. Lama-lama banyak orang datang ke sini, jadi ramai. Orang-orang akhirnya inisiatif bikin parkiran biar tidak mengganggu yang kerja,” ungkap Nilo Akemei, anggota pengelola Padusan Trawas Dam Payung.

    Awalnya, parkir di lokasi ini hanya diperuntukkan bagi sepeda motor karena akses jalan yang masih berupa setapak. Namun seiring bertambahnya pengunjung, fasilitas pun pelan-pelan berkembang.

    Kini, area parkirnya mampu menampung hingga 80 kendaraan roda empat, dengan biaya parkir yang sangat terjangkau—Rp5.000 untuk motor, Rp10.000 untuk mobil, dan Rp15.000 untuk Elf atau bus.

    Tak ada tiket masuk yang dibebankan kepada wisatawan, hanya biaya parkir sederhana. “Kita juga menawarkan sewa ban pelampung. Harga sewanya cuma Rp10.000 dan nggak dibatasi jam sewa. Kalau mobil mau masuk area Dam Payung, kita ada yang ngawal,” tambah Nilo.

    Di sungai yang dangkal dan berarus tenang, anak-anak bebas bermain air atau sekadar berendam. Sementara orang dewasa menikmati waktu bersantai di tepian batu atau berswafoto dengan latar alam yang memesona. Bagi yang ingin menginap, tersedia juga penginapan sederhana milik warga sekitar.

    Pengunjung Dam Payung paling ramai saat akhir pekan dan hari libur nasional. Meski belum memiliki sistem tiket resmi, Nilo memastikan antusiasme warga sangat tinggi.

    “Kalau weekend itu pasti ramai. Pengunjungnya kebanyakan dari Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang. Tapi kemarin juga sempat ada bule yang datang ke sini. Kami buka mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB, dikelola langsung oleh pemuda Dusun Lebak Ledok,” jelasnya.

    Meski fasilitasnya masih sederhana, pesona utama Dam Payung terletak pada keaslian dan ketenangan alamnya.

    Dulu, bendungan peninggalan masa kolonial Belanda ini hanya berfungsi sebagai pengairan sawah. Kini, ia telah berubah menjadi permata wisata baru Mojokerto—tempat di mana gemericik air menjadi musik, pepohonan menjadi atap, dan tawa pengunjung menjadi harmoni yang melengkapi keindahan alamnya.

    Dengan akses yang mudah dijangkau dan suasana yang menenangkan, Dam Payung menjadi pilihan sempurna bagi siapa pun yang ingin menepi sejenak dari kesibukan, tanpa harus jauh-jauh ke Pacet atau Trawas. Sebuah oase alami yang lahir dari kebersahajaan, namun menyentuh hati siapa pun yang datang.(tin/ted)

  • Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca di wilayah Malang Raya pada Sabtu, 25 Oktober 2025, akan didominasi kondisi berawan dan berkabut, dengan potensi hujan ringan di beberapa kecamatan. Prakiraan ini mencakup wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

    Berdasarkan laporan resmi BMKG Juanda, Kota Malang pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB diperkirakan berawan dengan sebagian wilayah mengalami hujan ringan. Memasuki pukul 10.00 WIB hingga sore hari, cuaca cenderung berawan. Pada malam hari, kondisi berawan hingga cerah berawan masih mendominasi langit Kota Malang. Menjelang dini hari Minggu (26/10/2025), cuaca tetap berawan dengan suhu harian berkisar antara 20 hingga 28 derajat Celcius.

    Di Kabupaten Malang, cuaca pagi hari umumnya berawan dengan beberapa kecamatan mengalami hujan ringan. Pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, cuaca cenderung cerah hingga berawan, disertai kabut di sejumlah wilayah seperti Jabung, Dau, Ampelgading, Poncokusumo, Pakis, Wagir, Turen, dan Pujon.

    BMKG Juanda menyebutkan, pukul 16.00 WIB cuaca di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diperkirakan berawan dan berkabut, dengan potensi hujan ringan di Kecamatan Tumpang. Sementara itu, Dau, Lawang, dan Pakis diperkirakan mengalami kabut pada sore hari. Pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, cuaca bervariasi antara kabut dan cerah, dengan hujan ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Tumpang.

    Menjelang dini hari Minggu (26/10/2025), cuaca Kabupaten Malang diperkirakan berawan, dengan hujan ringan di beberapa kecamatan seperti Pakis, Singosari, dan Karangploso. Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 20 hingga 30 derajat Celcius sepanjang hari.

    Sementara itu, cuaca di Kota Batu pada Sabtu (25/10/2025) pagi diperkirakan berawan. Mulai pukul 10.00 WIB hingga sore hari, wilayah ini diselimuti udara kabut. Pada malam hari, kondisi berawan dan berkabut masih mendominasi tiga kecamatan, yakni Batu, Bumiaji, dan Junrejo. Dini hari Minggu (26/10/2025), Kota Batu masih diperkirakan berkabut, dan pada pagi hari pukul 07.00 WIB diprediksi terjadi hujan ringan. Suhu udara harian di Kota Batu berkisar antara 16 hingga 24 derajat Celcius. [dan/beq]

  • Ungkap Penyebab Keracunan Siswa MTs Al Khalifah Usai Santap MBG, Polisi Ambil Keterangan Saksi

    Ungkap Penyebab Keracunan Siswa MTs Al Khalifah Usai Santap MBG, Polisi Ambil Keterangan Saksi

    Malang (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang mulai melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan keracunan yang dialami puluhan siswa MTs Al Khalifah, Kepanjen, setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025).

    KBO Satreskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, menjelaskan bahwa pihaknya telah memintai keterangan sejumlah saksi terkait dugaan keracunan tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk menggali kronologi lengkap kejadian yang melibatkan 30 siswa dan dua guru sekolah tersebut.

    “Penyidik sudah memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait kronologi kejadian pada hari ini. Semua dari pihak sekolah. Untuk siswa korban dugaan keracunan masih menunggu kondisi siswa membaik lebih dahulu,” ungkap Dicka, Jumat (24/10/2025) malam.

    Selain memeriksa saksi, Satreskrim Polres Malang juga telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium. Langkah ini dilakukan guna memastikan sumber dan penyebab pasti kejadian tersebut.

    “Kami juga ambil beberapa sampel makanan yang dikirim untuk dilakukan uji laboratorium. Ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan,” tegasnya.

    Dicka menambahkan, penyidik masih menunggu hasil uji laboratorium serta kelengkapan keterangan saksi sebelum dapat menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam kasus tersebut.

    “Tindak pidana masih menunggu hasil laboratorium serta kelengkapan keterangan saksi. Apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian, kita belum tahu kapan uji laboratorium keluar, tapi secepatnya,” ujarnya.

    Ia juga menyebut bahwa pemeriksaan akan dilakukan terhadap pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia menu makan bergizi gratis bagi siswa MTs Al Khalifah.

    “Untuk SPPG rencana kita jadwalkan untuk dimintai keterangan. Namun waktunya masih menunggu,” tutup Dicka. [yog/ian]

  • Reuni Nasional FAA PPMI Digelar di Malang, Ribuan Alumni Pers Mahasiswa Kembali ke Akar Pergerakan

    Reuni Nasional FAA PPMI Digelar di Malang, Ribuan Alumni Pers Mahasiswa Kembali ke Akar Pergerakan

    Malang (beritajatim.com) – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) bersama Universitas Brawijaya Malang akan menggelar reuni nasional yang mempertemukan para alumni pers mahasiswa dari seluruh Indonesia. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di Auditorium Universitas Brawijaya pada Sabtu (25/10/2025).

    Mengusung tema “Oase Gelap Terang Indonesia”, reuni ini menjadi bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa sekaligus ajakan untuk membaca ulang arah perjalanan republik. Ketua FAA PPMI, Agung Sedayu, mengatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menggali kembali peran alumni pers mahasiswa dalam menjawab tantangan kebangsaan.

    “Serta menggali peran para alumni pers mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan kebangsaan hari ini,” kata Agung Sedayu pada Jumat (24/10/2025).

    Reuni FAA PPMI akan dibuka dengan seminar nasional bertajuk “Oase Gelap Terang Indonesia” yang menghadirkan sejumlah tokoh nasional. Di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus alumni pers mahasiswa Nezar Patria, Sekretaris Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ahmad Erani Yustika, aktivis sosial Inayah Wahid, serta pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.

    Acara seminar terbuka untuk publik, mulai dari alumni pers mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum. Setelah seminar, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi perumusan rekomendasi dan malam kebersamaan.

    “Dari seminar nasional diharapkan bisa diperoleh gambaran lebih terang mengenai persoalan kebangsaan sekaligus peluang kita untuk berkontribusi dalam gerakan memperbaiki republik ini,” ujar Agung.

    FAA PPMI merupakan wadah alumni pers mahasiswa seluruh Indonesia yang berdiri sejak 24 Januari 2015 di Jakarta. Organisasi ini beranggotakan ribuan alumni yang pernah aktif di Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

    Para alumni FAA PPMI kini berkarya di berbagai bidang, mulai dari akademik, media, politik, bisnis, hingga seni dan pendidikan. FAA PPMI menjadi ruang konsolidasi gagasan dan jejaring antar mantan aktivis pers mahasiswa yang terus menjaga komitmen terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Selama satu dekade perjalanan, FAA PPMI telah berkembang menjadi wadah pertemuan antara idealisme dan profesionalisme. Berbagai diskusi publik dan gagasan strategis yang digelar rutin telah memberi warna pada pemberitaan media serta menjadi masukan bagi para pemangku kebijakan.

    Pertemuan di Malang tahun ini menjadi reuni keempat sejak FAA PPMI berdiri pada 2015. Sebelumnya, reuni pernah diselenggarakan di Kudus pada 2016, Semarang pada 2019, dan Yogyakarta pada 2023.

    “Reuni FAA PPMI di Malang tahun ini adalah momentum bersejarah. Karena kota ini menjadi tempat deklarasi berdirinya PPMI pada 1992 lalu. Sekarang kami para alumni PPMI kembali berkumpul di Malang, kembali ke akar,” ujar Agung. [luc/ian]

  • Prajurit TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh Turun ke Sawah, Bantu Warga Bangun Drainase di Malang

    Prajurit TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh Turun ke Sawah, Bantu Warga Bangun Drainase di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Prajurit TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, tak hanya menjaga kedaulatan udara, tetapi juga menunjukkan kepedulian sosial melalui kegiatan pembangunan desa. Dalam pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0818/Malang-Batu Korem 083/Bdj, mereka turut membantu warga Dusun Krajan 1B, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, memperbaiki saluran drainase desa, Jumat (24/10/2025).

    Kehadiran anggota TNI AU di tengah masyarakat menjadi pemandangan yang jarang terlihat, namun menggambarkan semangat lintas matra TNI dalam membangun negeri. Dengan seragam penuh lumpur, para prajurit Lanud bekerja bahu-membahu bersama warga menggali, meratakan, dan memperkuat dinding saluran air yang menjadi urat nadi sistem pertanian setempat.

    “TMMD bukan hanya milik Angkatan Darat, tapi juga panggilan bagi seluruh prajurit TNI untuk turun langsung membantu rakyat. Kami dari Lanud Abdulrachman Saleh merasa bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan ini,” ujar Serma Galih, pimpinan lapangan Satgas TMMD 126 dari TNI Angkatan Udara di Desa Lebakharjo.

    Menurut Galih, keterlibatan anggota Lanud memberi warna tersendiri dalam pelaksanaan TMMD tahun ini. Selain menambah tenaga dan semangat di lapangan, mereka juga membawa disiplin serta semangat kerja khas prajurit udara. “Kolaborasi seperti ini memperkuat semangat kebersamaan dan menunjukkan bahwa TNI selalu hadir di tengah rakyat, di mana pun dibutuhkan,” katanya.

    Perbaikan drainase yang dikerjakan bersama ini memiliki dampak besar bagi warga Desa Lebakharjo, yang mayoritas menggantungkan hidup dari pertanian. Saluran air yang lancar menjadi faktor penting untuk menjaga kesuburan lahan, mencegah banjir, dan memastikan air tersalurkan dengan baik ke area persawahan.

    “Drainase yang baik akan membantu petani mengelola air secara efisien. Kalau air tergenang, tanaman bisa rusak. Tapi kalau terlalu kering, hasil panen juga menurun. Jadi drainase ini seperti urat nadi bagi pertanian,” tutur Galih.

    Melalui kegiatan TMMD, sinergi antara TNI dan masyarakat diharapkan terus terjalin erat. Bagi para prajurit Lanud Abdulrachman Saleh, kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata pengabdian kepada bangsa di luar medan tugas utama mereka.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa prajurit udara juga siap turun ke tanah, bekerja bersama rakyat, dan membangun Indonesia dari desa,” ujar Galih menegaskan. [yog/ian]

  • 70 Unit Bus Disiapkan Pemerintah Buat Program Mudik Gratis Libur Nataru

    70 Unit Bus Disiapkan Pemerintah Buat Program Mudik Gratis Libur Nataru

    Jakarta

    Kabar baik buat Anda yang sedang merencanakan mudik menggunakan bus di momen libur natal 2025 dan tahun baru 2026. Sebab Kementerian Perhubungan menghadirkan program mudik gratis dengan menyiagakan 70 unit bus.

    Kementerian Perhubungan kembali menyelenggarakan program mudik gratis selama libur Nataru. Program ini bertujuan membantu masyarakat pulang ke kampung halaman dengan selamat, aman, dan nyaman, sekaligus mengurangi kepadatan kendaraan pribadi di jalan raya.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, program mudik gratis menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mendukung mobilitas masyarakat di momen penting akhir tahun.

    “Kami ingin setiap masyarakat bisa mudik dengan selamat, aman, nyaman, dan terjangkau. Program mudik gratis ini adalah bukti nyata kehadiran negara untuk rakyat. Kami berharap, program ini dapat meringankan beban masyarakat sekaligus mengurangi kepadatan kendaraan pribadi selama libur akhir tahun,” bilang Dudy di Jakarta (23/10) dikutip dari laman Kementerian Perhubungan.

    Program mudik gratis tahun ini rencananya bakal melibatkan tiga moda transportasi utama yakni moda darat, laut, serta kereta api. Untuk moda angkutan darat, Kemenhub menyiapkan 70 unit bus dengan kapasitas sekitar 3.080 penumpang, yang diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang Jakarta menuju sepuluh kota tujuan di Pulau Jawa, antara lain Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

    “Selain penumpang, program ini juga akan memfasilitasi pengiriman sepeda motor gratis sebanyak dua unit truk, dengan rute Jakarta-Semarang-Solo dan Jakarta-Semarang-Yogyakarta,” sambung Dudy.

    Pada moda angkutan kereta api, tersedia program Angkutan Motor Gratis (Motis) dengan kuota 232 unit motor per hari dan 6.360 penumpang yang tersebar di lintas utara dan tengah Jawa. Sementara untuk moda angkutan laut, pemerintah menyediakan tiket gratis bagi 100 ribu penumpang di 155 ruas dengan jumlah armada sebanyak 94 unit kapal penumpang. Program ini menjadi bagian dari dukungan Kemenhub bagi masyarakat di wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada transportasi laut.

    Menhub Dudy menambahkan informasi lebih lanjut terkait jadwal keberangkatan, rute, serta mekanisme pendaftaran mudik gratis akan segera diumumkan Kementerian Perhubungan.

    (lua/dry)