kab/kota: Malang

  • KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim yang Diduga Dilakukan Polisi

    KAJ Jatim Desak Polda Ambil Alih Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Beritajatim yang Diduga Dilakukan Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur mendesak Kepolisian Daerah Jawa Timur segera mengambil alih penanganan kasus kekerasan terhadap jurnalis Beritajatim.com, Rama Indra Surya Permana. Insiden tersebut terjadi saat Rama meliput aksi penolakan pengesahan RUU TNI di Surabaya pada 24 Maret 2025.

    Pendamping hukum Rama dari KAJ Jawa Timur, Salawati, menyebut sudah enam bulan sejak laporan dibuat, Polrestabes Surabaya tidak menunjukkan perkembangan signifikan dalam penanganan perkara.

    “Hingga kini tidak ada perkembangan penanganan perkara,” ujar Salawati dalam konferensi pers, Selasa (28/10/2025).

    Padahal, lanjutnya, pihak kepolisian sudah memeriksa korban dan dua saksi yang merupakan jurnalis di lokasi kejadian. Bukti berupa foto dan video yang memperlihatkan dugaan pelaku saat melakukan penganiayaan juga telah diserahkan kepada penyidik.

    Menurut Salawati, berlarut-larutnya penanganan kasus ini menunjukkan kelalaian dan ketidakprofesionalan Polrestabes Surabaya. Ia menilai ada indikasi perlindungan terhadap oknum aparat yang diduga sebagai pelaku kekerasan.

    “Kami sangat keberatan karena terkesan perkara ini diabaikan dan adanya indikasi Polrestabes Surabaya menutupi kejadian ini dan menghindari penegakan hukum pidana atas oknum polisi terduga pelaku,” ujarnya.

    Perwakilan redaksi Beritajatim.com, Nyucik Asih, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang diambil KAJ Jawa Timur.

    “Kami memberikan support Mas Rama mencari keadilan,” tuturnya.

    Rama sendiri berharap aparat kepolisian bisa menangani perkaranya secara adil. “Sehingga ke depannya tidak ada lagi jurnalis yang menjadi korban kekerasan seperti apa yang saya alami,” ujarnya.

    Diketahui, Rama menjadi korban intimidasi dan kekerasan yang diduga dilakukan oleh sejumlah anggota Polrestabes Surabaya saat merekam tindakan represif polisi dalam membubarkan massa aksi. Meski telah menyatakan dirinya jurnalis, ia tetap mendapat pukulan, dipaksa menghapus video, bahkan ponselnya sempat dirampas dan diancam akan dibanting.

    Akibat kejadian tersebut, Rama mengalami luka di bibir atas, baret di pelipis kanan, benjol di kepala, luka lecet di jari telunjuk kanan, serta memar di punggung kiri dan kanan.

    Rama bersama KAJ Jawa Timur telah melapor ke Polda Jawa Timur pada 25 Maret 2025, setelah laporan awalnya ditolak di Polrestabes Surabaya. Laporan diterima dengan nomor LP/B/438/III/2025/SPKT/Polda Jawa Timur, namun kemudian dilimpahkan kembali ke Polrestabes Surabaya.

    Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur merupakan inisiatif gabungan dari masyarakat sipil dan organisasi profesi jurnalis seperti KontraS Surabaya, LBH Lentera, Komsa FH IKA Ubaya, serta AJI di Surabaya, Malang, Jember, Bojonegoro, dan Kediri, yang fokus mengadvokasi kekerasan terhadap jurnalis dan kebebasan pers di Jawa Timur. [ted/ian]

  • Gangguan Air PDAM Malam Ini, Waru Sidoarjo hingga Kota Pasuruan Terdampak

    Gangguan Air PDAM Malam Ini, Waru Sidoarjo hingga Kota Pasuruan Terdampak

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga di sejumlah kawasan barat Surabaya diminta bersiap menghadapi gangguan pasokan air bersih yang terjadi Selasa (28/10/2025) malam.

    Melalui akun resmi Instagramnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada mengumumkan bahwa akan ada pekerjaan koneksi pipa diameter 400mm overgang di Cangkring
    Malang Kabupaten Pasuruan.

    Dalam keterangan resmi tersebut, PDAM Surya Sembada menjelaskan bahwa gangguan aliran air akan berlangsung mulai pukul 22.00 WIB hingga sekitar delapan jam ke depan. Selama masa perbaikan, pelanggan di beberapa wilayah akan mengalami penurunan tekanan air bahkan hingga tidak mengalir sama sekali.

    “Terkait pekerjaan koneksi pipa diameter 400mm overgang di Cangkring
    Malang Kabupaten Pasuruan. Pelayanan distribusi ir ke pelanggan
    berpotensi mengalami kendala selama proses pekerjaan tersebut,” tulis pihak PDAM dalam pengumumannya.

    Adapun beberapa wilayah yang diperkirakan akan terdampak gangguan air bersih malam ini meliputi:

    Kecamatan Rejoso
    Kota Pasuruan
    Kecamatan Karangketuk
    Kraton
    Raci
    Gempol
    Bangil Cangkring Malang
    Waru Sidoarjo
    Juanda (Komp.TNI AU & Komp. TNI AL)
    Komp. TNI AL Balur Jaltim Waru, dan sekitarnya

    Warga di kawasan tersebut diimbau untuk menampung air lebih awal sebelum pekerjaan perbaikan dimulai. Pihak PDAM menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk antisipasi agar kebutuhan air rumah tangga tetap terpenuhi selama proses perbaikan berlangsung.

    Namun, PDAM Surya Sembada juga menyediakan layanan air tangki gratis bagi masyarakat yang terdampak. Setiap satu tangki air akan diperuntukkan bagi 5 hingga 7 kepala keluarga (KK).

    “Warga terdampak yang membutuhkan air tangki gratis dapat menghubungi Call Center PDAM Surya Sembada di nomor 0-800-192-6666 (bebas pulsa, 24 jam) atau melalui WhatsApp Center di nomor 08123316666 (chat only). Permintaan ini akan dikoordinir oleh Ketua RT/RW setempat,” jelas PDAM dalam keterangannya.

    Pihak PDAM juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, serta berharap pelanggan dapat memaklumi situasi ini demi menjaga keberlangsungan layanan air bersih di Kota Surabaya. Setelah pekerjaan selesai, aliran air akan kembali normal secara bertahap. (fyi/ian)

  • Perempuan Asal Malang Ditemukan Meninggal di Homestay Kediri, Polisi Pastikan Akibat Pecah Pembuluh Darah

    Perempuan Asal Malang Ditemukan Meninggal di Homestay Kediri, Polisi Pastikan Akibat Pecah Pembuluh Darah

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang perempuan bernama Sri Susanti T (55), warga Jalan Bantaran V G/3, Kelurahan Turusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ditemukan meninggal dunia secara mendadak di kamar mandi Homestay Edutama, Jalan Penanggungan Gang 1A Nomor 6, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Widyanti Nugraheni (53), rekan kerja korban, yang semula berusaha menghubungi korban melalui telepon karena dijadwalkan menjadi narasumber di Kantor BKD Kabupaten Kediri.

    Setelah berkali-kali tak direspons, saksi mendatangi homestay dan meminta bantuan resepsionis, Reni Febriana (30), untuk membuka kamar nomor 201. Begitu pintu dibuka, korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kamar mandi.

    Petugas dari Polsek Mojoroto, Unit Identifikasi (Inafis) Polres Kediri Kota, serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Lirboyo segera datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto, S.H. menjelaskan, kematian korban murni karena faktor medis. Polisi menemukan sejumlah obat hipertensi, obat vertigo, dan suplemen di kamar korban. “Dari hasil pemeriksaan luar, terdapat tanda-tanda pecah pembuluh darah akibat hipertensi,” ungkapnya.

    Hasil identifikasi Unit Inafis Polres Kediri Kota juga menunjukkan beberapa indikasi kuat bahwa kematian korban bersifat wajar, di antaranya:

    Tidak terdapat luka akibat kekerasan benda tumpul maupun tajam.

    Ditemukan darah keluar dari hidung dan telinga akibat pecah pembuluh darah.

    Pintu kamar terkunci dari dalam.

    Tidak ada barang yang hilang atau rusak.

    Tubuh korban menunjukkan lebam mayat dengan estimasi waktu kematian 5-7 jam sebelum ditemukan.

    Keterangan dari pihak keluarga memperkuat kesimpulan tersebut. Korban diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi dan sering mengeluh pusing. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi, dengan membuat surat pernyataan resmi.

    “Kami sudah memastikan tidak ada unsur pidana dalam peristiwa ini. Seluruh rangkaian pemeriksaan telah dilakukan sesuai prosedur, dan hasilnya menunjukkan kematian korban karena faktor kesehatan,” tegas Kompol Rudi Purwanto. [nm/kun]

  • Satgas TMMD ke-126 Kebut Pemasangan Bronjong dan Pipanisasi di Desa Lebakharjo Malang

    Satgas TMMD ke-126 Kebut Pemasangan Bronjong dan Pipanisasi di Desa Lebakharjo Malang

    Malang (beritajatim.com) – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, terus mengebut penyelesaian berbagai pekerjaan fisik di Desa Lebakharjo, Selasa (28/10/2025). Prajurit Yon Armed 1/SY/Divif 2 Kostrad bersama warga tampak bahu membahu mengumpulkan batu-batu besar dari aliran sungai yang mengering untuk dijadikan bahan pemasangan kawat bronjong.

    Batu-batu tersebut disusun dan diikat di tepi sungai guna memperkuat tebing serta mencegah longsor dan erosi saat musim hujan tiba. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya mitigasi bencana berbasis masyarakat yang dilakukan secara gotong royong antara TNI dan warga setempat.

    Selain di lokasi sungai, prajurit Yon Armed 1/SY/Divif 2 Kostrad juga mempercepat pembangunan pipanisasi air bersih, yang menjadi salah satu sasaran utama program TMMD ke-126 tahun ini. Progres pekerjaan pipanisasi menunjukkan kemajuan signifikan berkat kerja sama dan antusiasme masyarakat yang turut terlibat langsung di lapangan.

    Pembangunan jaringan pipa air bersih ini ditujukan untuk meningkatkan akses air bersih bagi warga yang selama ini bergantung pada sumber air pegunungan. Di lokasi, personel TMMD dan warga juga merapikan sisa galian tanah di sepanjang jalur pipa agar area sekitar kembali tertata rapi dan tidak mengganggu aktivitas harian masyarakat.

    Danton Yon Armed 1/SY/Divif 2 Kostrad, Letda Arm Aron Leider Sinaga, menegaskan bahwa seluruh personel Satgas TMMD terus bekerja maksimal agar seluruh sasaran fisik rampung tepat waktu.
    “Kami terus kebut penyelesaian sisa pekerjaan, baik pipanisasi maupun pemasangan bronjong. Semua dilakukan dengan semangat gotong royong bersama masyarakat agar hasilnya maksimal dan bermanfaat bagi warga,” ujarnya.

    Ia menambahkan, TMMD bukan hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antara TNI dan rakyat. Semangat kebersamaan yang terjalin di lapangan mencerminkan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan masyarakat.

    Melalui TMMD ke-126 ini, TNI berupaya memberikan kontribusi nyata dalam percepatan pembangunan desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan wilayah melalui kerja sama dan semangat gotong royong. [yog/beq]

  • Satgas TMMD 126 Kebut Pembangunan Irigasi di Lebakharjo Malang

    Satgas TMMD 126 Kebut Pembangunan Irigasi di Lebakharjo Malang

    Malang (beritajatim.com) – Pengerjaan saluran irigasi sepanjang 124 meter di Dusun Krajan 2, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, terus dikebut oleh Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 bersama warga setempat, Selasa (28/10/2025). Pembangunan ini menjadi salah satu sasaran fisik utama program TMMD di wilayah Malang bagian selatan tahun ini.

    Irigasi tersebut dirancang untuk memperlancar aliran air ke lahan pertanian seluas sekitar 20 hektare, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil tani warga Desa Lebakharjo. Proyek ini juga menjadi bentuk sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mempercepat pemerataan pembangunan di pedesaan.

    Lima personel dari Lanal Malang, empat personel dari Lanud Abd. Saleh Malang, serta warga dan tukang lokal turut terlibat aktif di lapangan. Mereka bekerja sama menggali, memasang batu, dan memperkuat dinding saluran agar irigasi dapat bertahan lama dan berfungsi maksimal.

    “Pembangunan irigasi ini akan memberikan manfaat besar bagi petani. Air akan lebih mudah mengalir ke sawah, terutama pada musim tanam,” ujar Koptu Tatagraha Agung, salah satu anggota Satgas TMMD 126 Lebakharjo, Selasa (28/10/2025).

    Warga sekitar menyambut baik proyek TMMD tersebut. Selain membantu mempercepat pekerjaan, mereka juga melihat kegiatan ini sebagai wujud nyata semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat.

    Dengan dukungan penuh warga, Satgas TMMD 126 terus menyelesaikan sejumlah sasaran fisik di Desa Lebakharjo, termasuk pembangunan jalan dan fasilitas pendukung lainnya. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

    Irigasi baru itu diharapkan menjadi sumber kehidupan baru bagi sektor pertanian Lebakharjo yang selama ini bergantung pada pasokan air hujan. Dengan adanya saluran air permanen, petani kini bisa menanam lebih teratur dan mengantisipasi kekeringan di musim kemarau. [yog/beq]

  • Motor Tertabrak KA Dhoho di Perlintasan Tanpa Palang Pasuruan, Satu Tewas Dua Kritis Termasuk Balita

    Motor Tertabrak KA Dhoho di Perlintasan Tanpa Palang Pasuruan, Satu Tewas Dua Kritis Termasuk Balita

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Krajan, Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Sebuah sepeda motor Honda Beat bernomor polisi W 5902 SL tertabrak Kereta Api Dhoho yang melaju dari arah Malang menuju Surabaya.

    Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut melibatkan tiga orang yang berboncengan di motor tersebut. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua lainnya, termasuk seorang balita, mengalami luka berat dan kini dalam kondisi kritis.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat penjaga relawan palang pintu, Nuraini (66), sudah memberikan tanda bahaya kepada para pengguna jalan. Namun, pengendara sepeda motor tetap melaju kencang dan tidak mengindahkan isyarat tersebut hingga akhirnya tertabrak kereta.

    “Saya sudah berteriak dan melambaikan tangan agar mereka berhenti, tapi sepertinya tidak melihat. Kereta sudah sangat dekat dan tabrakan tidak bisa dihindari,” ungkap Nuraini, saksi yang berada di lokasi kejadian.

    Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Isrofie Yusuf (35), warga Perum Anggung Sejahtera, Desa Rembang, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan dua korban kritis adalah Sri Handayani G Dewi (52) dan Ayesah Aulia Putri (1), yang kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.

    Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim dari PT KAI. Menurutnya, perlintasan di lokasi kejadian memang tidak memiliki palang pintu resmi dan hanya dijaga oleh relawan warga setempat.

    “Benar, ada kecelakaan antara kereta Dhoho dan pengendara motor di Oro-Oro Ombo Wetan. Kami sudah melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak PT KAI untuk penanganan lebih lanjut,” terang Iptu Joko, Selasa sore.

    Ia menambahkan, korban tewas langsung dievakuasi ke kamar jenazah rumah sakit, sementara dua korban luka berat mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat. “Tim medis masih berupaya maksimal menyelamatkan nyawa kedua korban yang terluka parah,” ujarnya.

    Iptu Joko juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta tanpa palang pintu. Ia menekankan pentingnya mematuhi rambu dan arahan petugas demi keselamatan bersama.

    “Kami mengingatkan warga untuk tidak memaksakan melintas jika kereta sudah tampak dari kejauhan. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan Satlantas Polres Pasuruan untuk proses lebih lanjut. [ada/beq]

  • Kerugian Yai Mim akibat Dugaan Persekusi: Sepatu LV Hilang, Pagar Rusak, dan Alami Kekerasan Fisik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Oktober 2025

    Kerugian Yai Mim akibat Dugaan Persekusi: Sepatu LV Hilang, Pagar Rusak, dan Alami Kekerasan Fisik Surabaya 28 Oktober 2025

    Kerugian Yai Mim akibat Dugaan Persekusi: Sepatu LV Hilang, Pagar Rusak, dan Alami Kekerasan Fisik
    Editor
    MALANG, KOMPAS.com
    – Eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin, atau akrab disapa Yai Mim melaporkan dugaan persekusi terhadap dirinya ke Polresta Malang.
    Yai Mim menjalani pemeriksaan perdana pada Senin (20/10/2025) sebagai pelapor.
    Agustian Siagian, kuasa hukum Yai Mim menyampaikan, kliennya mengalami dugaan persekusi pada awal September dan awal Oktober 2025.
    “Pemeriksaan fokus pada kronologi kejadian, kerugian yang diderita, identitas para pelaku persekusi, serta bukti video yang viral,” kata Agustian pada Selasa (21/10/2025).
    Agustian memaparkan, persekusi terhadap Yai Mim terjadi tiga kali.
    Dua insiden terjadi pada 7 September 2025 yakni siang dan malam, serta satu insiden lagi pada 22 September 2025 malam.
    Laporan polisi difokuskan pada insiden kedua, yakni 7 September malam. Saat itu, sejumlah orang menerobos masuk ke kediaman Yai Mim.
    Beberapa di antaranya terekam mengangkat rak sepatu dan saling merekam video kejadian tersebut.
    Fakhruddin Umasugi, anggota tim kuasa hukum lainnya, mengatakan bahwa peristiwa ini mengakibatkan kerugian material yang signifikan buat Yai Mim.
    Perabotan rumahnya rusak, pagar rusak, bahkan sepatu bermerek milik Yai Mim hilang. 
    “Delapan pot bunga hancur, pagar rusak, dan sepasang sepatu merek LV hilang. Total kerugian kami perkirakan mencapai Rp 30 juta,” ujar Fakhruddin.
    Ia juga merinci adanya dugaan kekerasan fisik dalam peristiwa itu. 
    Saat itu, menurut dia, seseorang berbaju merah diduga menyiramkan cairan berbahaya ke wajah Yai Mim sehingga menimbulkan sensasi panas. 
    “Selain itu, ada pelaku yang menanduk paha dan kepala belakang klien kami,” katanya. 
    Atas dasar itu, tim kuasa hukum akan segera memproses visum untuk memperkuat dugaan pelanggaran Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
    Untuk memperkuat laporan, belasan barang bukti video telah diserahkan kepada penyidik.
    Bukti tersebut mencakup video internal dari pihak pelapor dan video yang telah beredar di media sosial.
    Sejumlah 17 orang dilaporkan dalam kasus ini. Salah satu terlapor adalah Sahara, tetangga Yai Mim yang terlibat konflik dengannya. 
    “Terlapor mencakup Sahara dan suaminya, serta ketua RT dan ketua RW setempat,” ujarnya.
     
    Kasus ini merupakan babak baru perseteruan antara Yai Mim dan Sahara.
    Sebelumnya, pihak Yai Mim telah melaporkan Sahara atas dugaan pencemaran nama baik.
    Pada 7 Oktober 2025, Yai Mim menambahkan dua laporan baru, yakni dugaan persekusi dan dugaan penistaan agama.
    Kedua laporan ini menyeret nama Sahara, suaminya, dan aparat lingkungan setempat.
    Laporan persekusi didasarkan pada berlapis pasal, di antaranya Pasal 167 atau memasuki pekarangan tanpa izin, Pasal 335 atau perbuatan tidak menyenangkan, Pasal 351 atau penganiayaan, dan Pasal 406 atau perusakan barang.
    Sementara itu, laporan penistaan agama menggunakan Pasal 156a KUHP.
     
    Sumber: Kompas.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor: Aloysius Gonsaga AE)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau SPPG, DPRD Malang Pastikan MBG Aman Bagi Anak Sekolah

    Tinjau SPPG, DPRD Malang Pastikan MBG Aman Bagi Anak Sekolah

    Malang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus melakukan pengawasan terhadap berjalannya program makan bergizi gratis (MBG). Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan meninjau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Senin (27/10/2025).

    Peninjauan tersebut dilakukan oleh Komisi IV Dewan Perwakilam Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes). Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi poin penting dalam tinjauan tersebut.

    “Terutam terkait quality control (QC) harus benar-benar dijalankan, SOP (standart operational procedure) harus diperhatikan,” tegas Zia, Senin (27/10/2025).

    Zia mengaku bahwa keracunan yang terjadi di MTs Al-Khalifah Kepanjen merupakan tamparan keras. Sehingga, ia tak ingin peristiwa buruk itu kembali terjadi di SPPG lain di Kabupaten Malang bahkan di Indonesia.

    “Tentu dengan memperhatikan dan benar-benar menjalankan SOP, kualitas makanan pasti akan terjaga,” imbuh Zia.

    Sejauh ini, SPPG di Desa Sidodadi Kecamatan Lawang sudah cukup bagus. Bahkan menurutnya, sebanyak 3.800 porsi MBG yang didistribusikan dari SPPG itu dapat diterima dengan baik oleh para penerima manfaat.

    “Kami lihat juga cukup bagus. Dari 3.800 ompreng (food tray) yang didistribusikan, kami lihat saat kembali ke SPPG, itu rata-rata habis semua. Itu berarti kan dapat diterima dengan baik,” tegas Zia.

    Untuk itu, dirinya berharap agar nantinya proses yang sudah berjalan sesuai terkait program MBG ini dapat terus dipertahankan, termasuk bagi 71 SPPG lain di Kabupaten Malang. Ia sangat tak berharap peristiwa di MTs Al-Khalifah berulang di tempat lain.

    “Kami lihat di Sidodadi sudah sangat bagus. Harapan kami, seluruh petugas bisa kompak dan terus berimprovisasi dalam menyajikan berbagai menu. Sehingga, para siswa dan penerima manfaat tidak bosan,” pungkasnya.

    Sudah ada sebanyak 71 SPPG yang telah aktif beroperasi di Kabupaten Malang. Selain itu, ada sebanyak 24 SPPG yang masih berproses untuk dapat segera beroperasi.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo juga mengatakan hal senada. Ia berharap agar seluruh SPPG di Kabupaten Malang, dapat mempertahankan kontrol kualitas makanan yang diproduksi.

    “Secara di lapangan ditemukan sudah bagus dan pada waktu kunjungan SPPG, saya lihat setelah ambil ompreng (food tray) dari sekolah-sekolah banyak yang habis. Sehingga terus kontrol kualitas makanan dan ajukan halal kalau sudah dapat SLHS,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Kecelakaan Maut Truk Molen di Bedoyo-Baran Gunungkidul DIY, Tewaskan Tiga Warga

    Kecelakaan Maut Truk Molen di Bedoyo-Baran Gunungkidul DIY, Tewaskan Tiga Warga

    Liputan6.com, Gunungkidul – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Utama Bedoyo-Baran, Padukuhan Kerdonmiri, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (27/10/2025) siang.

    Sebuah truk molen Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi AD-1822-AJ menabrak dua sepeda motor hingga tiga orang tewas di tempat.

    Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Arfita Dewi, dalam keterangannya menjelaskan, peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, kecelakaan bermula ketika dua sepeda motor melaju dari arah utara atau Rongkop menuju selatan arah Girisubo.

    Sesampainya di jalan menanjak dan menikung ke kanan tepatnya di Dusun Kerdonmiri, dari arah berlawanan datang truk molen yang dikemudikan Basuki Margono (61), warga Desa Jatirejo, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Truk tersebut diduga melaju terlalu ke kanan hingga mengambil sebagian badan jalan lawan arah.

    “Karena jarak yang terlalu dekat, pengemudi truk tidak sempat menghindar dan langsung menabrak dua kendaraan bermotor yang datang dari arah berlawanan,” terang AKP Arfita Dewi, Senin (27/10/2025).

    Benturan keras itu membuat kedua sepeda motor terpental dan para pengendara serta pembonceng terjepit di bawah truk molen. Warga sekitar yang panik segera berupaya memberikan pertolongan sembari menghubungi petugas kepolisian dan tim medis.

    Namun nahas, kata Arfita, ketiga korban Mas’ud Zairi (20), Bima Dwi Satmoko (21), Riyanto Budi Santoso (56), berprofesi sebagai penjual bakso keliling dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Ketiganya mengalami luka parah akibat terjepit di bawah truk. Setelah dievakuasi, jenazah para korban dibawa ke RSUD Wonosari untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.

     

    Sebuah kecelakaan terjadi di jalan tol Surabaya-Malang, tepatnya di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Rabu siang. Kecelakaan ini juga terekam dari video dashboard mobil.

  • Tolak Hubungan Badan, Suami di Malang Bunuh lalu Bakar Jasad Istrinya

    Tolak Hubungan Badan, Suami di Malang Bunuh lalu Bakar Jasad Istrinya

    Malang (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan bernama Ponimah (54), warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

    Pelakunya tak lain adalah suami sirinya sendiri, Fadeli (54). Fadeli menghabisi korban lalu membakar jasadnya di ladang tebu wilayah Gedangan.

    Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S. mengatakan, pengungkapan kasus bermula dari laporan anak korban bernama Ernawati (23). Ernawati melapor ke Polsek Sumbermanjing Wetan setelah sang ibu hilang sejak 8 Oktober 2025.

    “Laporan awalnya adalah orang hilang. Namun dari hasil penyelidikan tim gabungan Polsek Sumbermanjing Wetan dan Satreskrim Polres Malang, ditemukan adanya indikasi kuat tindak pidana pembunuhan,” ujar AKBP Danang, Senin (27/10/2025).

    Menurut hasil pemeriksaan, tersangka Fadeli tega menghabisi nyawa istrinya dengan memukul kepala korban menggunakan balok kayu sebanyak tiga kali di dapur. Fadeli lalu membungkus jasad korban dengan selimut.

    Setelah memastikan korban meninggal dunia, Fadeli membawa jenazah menggunakan truk menuju ladang tebu di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan. Di lokasi itu, Fadeli membakar tubuh korban dengan bahan bakar pertalite sebelum menguburnya di parit tepi kebun.

    Kasatreskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur menambahkan, pembunuhan ini dilatarbelakangi masalah rumah tangga.

    “Pelaku dan korban diketahui sering bertengkar sejak dua pekan sebelum kejadian. Korban bahkan menolak diajak berhubungan badan, dan itu memicu amarah pelaku,” ungkapnya.

    AKP Nur menambahkan, Fadeli sempat berusaha kabur setelah membunuh korban. Ia bahkan menyiapkan tiket penerbangan dari Surabaya menuju Tarakan untuk melarikan diri. Namun, petugas berhasil meringkusnya di wilayah Bululawang pada 13 Oktober 2025 dini hari.

    “Pelaku sudah kami amankan beserta sejumlah barang bukti, termasuk balok kayu, kendaraan yang digunakan, dan tiket penerbangan yang sudah disiapkan untuk kabur,” imbuhnya.

    Atas perbuatannya, Fadeli dijerat dengan Pasal pembunuhan berencana dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.

    AKBP Danang menegaskan, penyidik masih terus mendalami kemungkinan motif lain di balik aksi keji tersebut.

    “Motif utamanya sudah jelas karena konflik rumah tangga, tapi kami tetap melakukan pendalaman lanjutan untuk memastikan tidak ada unsur lain,” pungkasnya. (yog/but)