kab/kota: Malang

  • Rumah Dibuldozer Anak Kandung, Suliati: Saya Ingin Punya Rumah Sendiri

    Rumah Dibuldozer Anak Kandung, Suliati: Saya Ingin Punya Rumah Sendiri

    Malang (beritajatim.com) – Rumah Suliati (43) di Dusun Gadungan RT38/ RW15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sudah rata dengan tanah. Rumah yang ia bangun 20 tahun lalu hasil dari merantau sebagai TKI ke luar negeri, roboh setelah dibuldozer anak kandungnya sendiri berinisial D. Diduga minta jatah waris gono-gini, D nekat merobohkan rumah ibu kandungnya sendiri.

    Menurut Suliati, anaknya berdalih minta uang untuk membangun rumah. Namun menolak pemberian Rp25 juta dari Suliati dan bersikukuh ingin rumah ibunya dirobohkan saja. D sejak bayi diasuh oleh ayah kandungnya dan tinggal di Gondanglegi, Malang. Suliyati memang bercerai dengan suaminya ketika usia D masih bayi.

    “Anak saya mau bangun rumah minta uang, saya kasih Rp25 juta tak mau. Anak saya minta rumah saya dibongkar saja, ya sudah saya ikhlasin dibongkar. Tak mau uang, mintanya rumah saya dibongkar, saya iyakan, saya rela ikhlas, minta rumah dibongkar saja,” kata Suliati, Minggu (19/5/2024) dengan suara parau.

    Kata Suliati, anaknya datang menemui dirinya untuk meminta harta warisan gono gini. Karena dirinya pernah berstatus suami istri dengan ayah dari D.

    “Dia minta bikin rumah, minta harta warisan lah, kan rumah saya itu satu, anak saya itu dua sekarang. Rumah itu saya beli Rp50 juta, jadi kan Rp25 juta bagi dua dengan anak saya yang sekarang, sama adiknya, dia tak mau, maunya rumah dibongkar,” tegas Suliati.

    Ketika datang ke rumah pada Jumat (17/5/2024), D sudah membawa alat berat buldozer bersama 6 orang temannya.

    “Anak saya ke rumah sudah bawa alat berat untuk bongkar rumah saya. Datang jam 16.30 WIB, saya ada di rumah waktu itu. Perobohan rumah berhenti pukul 19.00 WIB, karena jam kontrak buldozer sudah habis,” ucap Suliati.

    Rumah Suliyati rata dengan tanah setelah dibuldozer anaknya

    Atas saran keluarga, Suliati kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Poncokusumo. “Sudah lapor polisi, yang datang bawa buldozer 6 orang termasuk anak saya. Semoga saya dapat rezeki dari Allah, walau tidak mewah saya akan bangun lagi rumah. Saya masih punya anak yang kecil, saya pingin punya rumah sendiri,” kata Suliati mengakhiri. [yog/suf]

  • Polres Malang Komitmen Bantu Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sampai Tuntas

    Polres Malang Komitmen Bantu Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sampai Tuntas

    Malang (beritajatim.com) – Kepala Polisi Resor Malang AKBP Putu Kholis Aryana ikut langsung dalam Doa Bersama Dino Geblag di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Sabtu (18/5/2024) petang ini.

    Dino Geblag merupakan hari naas terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu Kliwon di tanggal 1 Oktober 2022 lalu. 135 orang tewas dalam tragedi kelam sepakbola mempertemukan tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya saat itu. Ratusan orang mengalami luka luka.

    “Kami dari pejabat utama Polres Malang, Kapolsek turut hadir dalam doa bersama Dino Geblag. Dino Geblag ini kalau orang Jawa menyebutnya hari pasarnya, hari pas terjadinya musibah itu, kami hadir di pintu 13 Kanjuruhan yang memang dikecualikan untuk menghormati seluruh korban tragedi Kanjuruhan,” ungkap Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Sabtu (18/5/2024) petang usai Doa Bersama.

    “Dikesempatan ini kita bersama sama memanjatkan doa, yasinan dan tahlilan, mudah-mudahan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” sambung Kholis.

    Menurut Kholis, pihaknya akan terus membersamai seluruh keluarga korban tragedi Kanjuruhan. “Ini bentuk komitmen kami untuk terus membersamai mereka. Meski ini sudah lebih dari satu tahun setengah, kami tetap mengakomodir dan membuka komunikasi terus dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Kami juga mengucapkan terimakasih, kemarin keluarga korban tragedi Kanjuruhan juga hadir dalam Halal Bihalal di Polres Malang. Sekaligus kita juga memberikan update-update perkembangan yang kami berikan pada keluarga maupun penyampaian yang perlu kami fasilitasi kedepannya,” tegas Kholis.

    Kholis mengaku, pihaknya akan mengakomodir apa yang menjadi keinginan keluarga korban. “Insya Allah kami akomodir semua dan fasilitasi semua permintaan dari keluarga korban tragedi kanjuruhan,” terangnya.

    Kholis menjelaskan, ada beberapa permintaan dari keluarga korban Kanjuruhan. “Permintaan itu mulai dari permohonan bantuan untuk meneruskan pendidikan, kemudian ada juga korban yang masih perlu menjalani perawatan medis untuk pelepasan pen, kemudian ada beberapa untuk perbaikan rumah juga, ini perlu kami komunikasikan terus untuk keluarga korban,” tuturnya.

    “Kemudian kita juga berikan bantuan untuk sektor usaha, termasuk juga kebutuhan memfasilitasi keluarga korban yang saat ini membutuhkan pekerjaan dengan membuatkan SIM. Ini prioritas bagi kami untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan,” sambung Kholis. (yog/kun)

  • Dino Geblag, Upaya Keluarga Kirim Doa untuk 135 Korban Tragedi Kanjuruhan

    Dino Geblag, Upaya Keluarga Kirim Doa untuk 135 Korban Tragedi Kanjuruhan

    Malang (beritajatim.com) – Doa Bersama Memperingati Dino Geblag dilakukan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Keluarga berupaya mencari keadilan melalui ‘Jalur Langit’ dengan kekuatan doa bagi arwah korban tragedi, Sabtu (18/5/2024) sore.

    Dino Geblag merupakan hari naas terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu Kliwon di tanggal 1 Oktober 2022 lalu. 135 orang tewas dalam tragedi kelam sepakbola mempertemukan tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya saat itu. Ratusan orang mengalami luka luka.

    Yang menarik, dalam doa bersama Dino Geblag sore ini, selain diikuti seluruh keluarga korban tragedi Kanjuruhan, juga diikuti Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Pejabat Utama Polres Malang dan Kapolsek jajaran. Tim Kuasa Hukum Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan juga ikut menggelar doa bersama di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

    “Kami dari pejabat utama Polres Malang, Kapolsek turut hadir dalam doa bersama Dino Geblag. Dino Geblag ini kalau orang Jawa menyebutnya hari pasarnya, hari pas terjadinya musibah itu, kami hadir di pintu 13 Kanjuruhan yang memang dikecualikan untuk menghormati seluruh korban tragedi Kanjuruhan,” ungkap Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Sabtu (18/5/2024) petang usai Doa Bersama.

    “Dikesempatan ini kita bersama sama memanjatkan doa, yasinan dan tahlilan, mudah-mudahan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ucap Kholis.

    Menurut Kholis, pihaknya akan terus membersamai seluruh keluarga korban tragedi Kanjuruhan. “Ini bentuk komitmen kami untuk terus membersamai mereka. Meski ini sudah lebih dari satu tahun setengah, kami tetap mengakomodir dan membuka komunikasi terus dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Kami juga mengucapkan terimakasih, kemarin keluarga korban tragedi Kanjuruhan juga hadir dalam Halal Bihalal di Polres Malang. Sekaligus kita juga memberikan update-update perkembangan yang kami berikan pada keluarga maupun penyampaian yang perlu kami fasilitasi kedepannya,” tegas Kholis.

    Kholis mengaku, pihaknya akan mengakomodir apa yang menjadi keinginan keluarga korban. “Insya Allah kami akomodir semua dan fasilitasi semua permintaan dari keluarga korban tragedi kanjuruhan,” terangnya.

    Kholis menjelaskan, ada beberapa permintaan dari keluarga korban Kanjuruhan. “Permintaan itu mulai dari permohonan bantuan untuk meneruskan pendidikan, kemudian ada juga korban yang masih perlu menjalani perawatan medis untuk pelepasan pen, kemudian ada beberapa untuk perbaikan rumah juga, ini perlu kami komunikasikan terus untuk keluarga korban,” tuturnya.

    “Kemudian kita juga berikan bantuan untuk sektor usaha, termasuk juga kebutuhan memfasilitasi keluarga korban yang saat ini membutuhkan pekerjaan dengan membuatkan SIM. Ini prioritas bagi kami untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan,” sambung Kholis.

    Ditempat sama, Vincentius Sari selaku perwakilan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan menambahkan, dirinya merasa senang bisa bergabung dalam Doa Bersama Dino Geblag sore hari ini.

    “Senang ikut doa bersama..yang terpenting melalui doa bersama ini kami keluarga korban mengesampingkan dulu perbedaan perbedaan yang selama ini ada. Kami fokus satu tujuan berdoa bersama. Meski selama ini, ada bentuk perbedaan dalam hal perjuangan saya kira wajar. Dan dalam bentuk doa kami tetap bersatu. Doa ini untuk 135 korban, mudah-mudahan Allah menerima doa kami,” pungkas Vincentius Sari. (yog/kun)

  • Simpan 18,83 Gram Sabu, Polisi Tangkap Pengedar di Malang Selatan

    Simpan 18,83 Gram Sabu, Polisi Tangkap Pengedar di Malang Selatan

    Malang (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian Resor Malang, melalui Polsek Gedangan, berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Malang. Seorang tersangka berhasil diamankan dengan barang bukti 18,83 gram sabu sabu yang siap edar.

    Kapolsek Gedangan AKP Indra Subekti saat konferensi pers mengatakan, bahwa tersangka yang diamankan berinisial AF (24), warga Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang. AF ditangkap oleh tim Unit Reskrim Polsek Gedangan di sebuah rumah di Dusun Sumbergesing, Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, pada Kamis (16/5/2024).

    “Kami berhasil mengamankan terduga pelaku AF yang diduga keras sebagai pengedar narkoba jenis sabu di wilayah Kecamatan Gedangan, Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 00.30 dini hari,” ujar AKP Indra Subekti di Polsek Gedangan, Sabtu (18/5/2024).

    Indra menjelaskan, dari penangkapan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa dua poket sabu dalam plastik klip dengan total berat 18,83 gram. Selain itu, aparat juga menyita timbangan digital, puluhan plastik klip, korek api, serta ponsel yang digunakan pelaku untuk melakukan transaksi peredaran narkoba. “Termasuk alat hisap sabu dan pipet kaca juga kita lakukan penyitaan,” imbuhnya.

    Indra menuturkan bahwa penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan peredaran narkoba di wilayah Kecamatan Gedangan. Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan hingga berhasil menangkap tersangka.

    Dari hasil pemeriksaan, lanjutnya, diketahui bahwa pelaku mengaku kerap mengedarkan sabu di wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya. Dari mengedarkan sabu tersebut, tersangka mendapat keuntungan Rp 100 ribu untuk setiap satu gram yang berhasil dijualnya.

    Saat ini, kepolisian masih melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap kasus ini. Guna mempermudah proses penyidikan, tersangka AF kini telah ditahan di Rutan Polsek Gedangan. “Tersangka akan dijerat Pasal 114 ayat (2) sub pasal 112 ayat (2) UU RI nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun,” tandasnya.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang Iptu Taufik menyampaikan bahwa sinergi antara kepolisian dan masyarakat merupakan kunci utama dalam memerangi bahaya narkoba. Pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan peredaran narkoba.

    “Informasi dari masyarakat sangat berharga bagi kami untuk mengambil tindakan cepat dan tepat guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bersih dari ancaman narkoba,” kata Taufik. (yog/kun)

  • Rumah Ibu Dibuldozer Anak di Malang Sudah Berdiri 20 Tahun

    Rumah Ibu Dibuldozer Anak di Malang Sudah Berdiri 20 Tahun

    Malang (beritajatim.com) – Kondisi rumah seorang ibu yang dibuldozer anaknya di Dusun Gadungan RT 38/RW 15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang kini berserakan. Material bangunan rencananya diambil oleh sang anak dan ayah kandungnya.

    Kasus ini diduga berlatar belakang harta gono gini. Sang anak tidak terima lantaran permintaannya tidak terpenuhi.

    “Kalau kondisi rumah sudah hancur hari ini. Material bangunan belum dibersihkan, katanya sih mau diambil anak dan ayahnya,” ungkap Kepala Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Edi Suprapto kepada beritajatim.com, Sabtu (18/5/2024).

    Edi mengaku, permasalahan yang terjadi di keluarga ini sama sekali tidak melibatkan perangkat desa. Sehingga dia kaget begitu tahu rumah salah satu warganya dibuldozer.

    “Kami tidak pernah diajak bicara masalah tersebut, nggak pernah ada mediasi yang melibatkan kita. Tahu-tahunya kami sudah ada perobohan rumah,” beber Edi.

    Menurut Edi, pihak Desa juga siap membantu apabila diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut agar tidak berkepanjangan. “Nantinya kita bantu, pak Kapolsek Poncokusumo juga akan melakukan mediasi kedua belah pihak. Mempertemukan antara keluarga Bu Sugiati, anak dan bapaknya. Sehingga masalah ini bisa cepat diselesaikan,” tegasnya.

    Edi menambahkan, setelah rumah dirobohkan, saat ini ibu Sugiati tinggal dirumah adiknya. “Sementara tinggal dirumah adiknya, rumahnya persis disampingnya. Katanya sih nanti mau dibangun lagi,” ujarnya.

    Masih kata Edi, rumah yang dirobohkan anak kandung Sugiati itu berdiri di atas tanah milik Sugiati atas pemberian hak waris orang tua dan neneknya. “Kalau tanahnya sah milik Bu Sugiati. Itu kan tanah waris dari neneknya dan rumah itu sudah berdiri atau dibangun sejak 20 tahun lalu,” Edi mengakhiri.

    Diberitakan sebelumnya perobohan rumah itu dilatarbelakangi masalah harta gono gini antara D dan ibu kandungnya (Sugiati-red) saat masih menikah dengan ayah kandung dari D. Aksi buldozer rumah itu pun sempat terekam kamera handphone warga hingga menyebar di media sosial sejak Jumat (17/5/2024) kemarin. [yog/beq]

  • Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Sabtu 18  Mei 2024

    Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Sabtu 18 Mei 2024

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya hari ini, Sabtu 18 Mei 2024 di wilayah kabupaten dan kota.

    Prakirawan Rendy Irwandi melaporkan bahwa kota Malang pagi hari cuaca kabut. “Kemudian pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca cerah. Cuaca cerah berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB,” tulis Rendy Irwandi, S.Si., dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 16.00 diperkirakan cuaca cerah berawan. Pada pukul 19.00 WIB diperkirakan cuaca berawan. Pukul 22.00 WIB diperkirakan cuaca cerah berawan.

    Hari Minggu (19/5/2024) dini hari cuaca diperkirakan cuaca cerah berawan. Suhu dengan kondisi tersebut berada pada angka 22 derajat celcius. Pagi hari pukul 07.00 cuaca di kota Malang diperkirakan cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu (18/5/2024) sebagian besar kecamatan di wilayah kabupaten Malang cuaca kabut. Cuac cerah berawan di Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, Donomulyo, Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca cerah dan cerah berawan. Cuaca berawan terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari.

    Pukul 13.00 WIB diperkirakan cuaca cerah berawan. Cuaca cerah di Donomulyo.

    “Pukul 16.00 WIB cuaca cerah berawan. Cuaca cerah di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Kalipare,” tulis Rendy Irwandi dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pukul 19.00 WIB cuaca cerah terjadi di Donomulyo. Cuaca cerah berawan dan berawan terjadi di kabupaten Malang.

    Pukul 22.00 WIB cuaca kabupaten cerah berawan. Cuaca kabut di Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, Karangploso, Lawang, Singosari. Donomulyo cuaca cerah.

    Dini hari Minggu (19/5/2024) sebagian besar wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah berawan dan berawan. Cuaca kabut terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon. Suhu dengan kondisi tersebut berada di angka 22 derajat celcius.

    Pukul 07.00 sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca cerah dan cerah berawan. Cuaca berawan terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari.

    Kota Batu pada Sabtu 18 Mei 2024 pagi hari diperkirakan cuaca kabut. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca cerah berawan pada siang hari. Sore hari cuaca cerah berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca kabut. Dini hari Mingggu 19 Mei 2024 cuaca kabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. (dan/ted)

     

     

  • JW Club Surabaya Digerebek Polda Jatim, Freelance Marketing Terciduk

    JW Club Surabaya Digerebek Polda Jatim, Freelance Marketing Terciduk

    Surabaya (beritajatim.com) – JW Club & Karaoke digerebek Unit I Subdit I Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Timur, pada Rabu (15/05/2024) kemarin.

    Dari penggerebekan itu, 7 orang yang tengah berpesta narkoba di room JW Club & Karaoke di Jalan Kalibokor Selatan terciduk dan diamankan polisi. Mirisnya, salah satu yang diamankan adalah marketing Freelance JW Club & Karaoke.

    Ferry Prasectionardi, manager JW Club & Karaoke membenarkan adanya penggerebekan di salah satu room JW Club & Karaoke di Jalan Kalibokor Selatan, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Ia juga mengakui, bahwa salah satu freelance marketingnya menjadi tersangka dalam kasus pesta ekstasi itu.

    “Hanya saja kami merasa perlu meluruskan beberapa hal. Karena menjadi narasi dan menjadi stigma negatif bagi tempat usaha kami. Terutama terkait salah satu tersangka berinisial HED, 33, pegawai JW Club & Karaoke,” kata Fery.

    Dalam penggerebekan itu, polisi menyita dua butir pil ekstasi pecahan kecil yang diduga sisa penggunaan dengan berat bersih 0,622 gram sebagai barang bukti. Serta, hasil tes urine positif mengandung methaphetamine dan amphetamine dari ketujuhnya.

    Tujuh orang yang diamankan adalah HP (42) warga Tulungagung, DP (43) warga Krembangan, Surabaya, HED (33) freelance marketing JW Club Kalibokor, AM (29) warga Karangrejo, Tulungagung, YWA (25), warga Krembangan Surabaya, RAP (32) Ibu Rumah Tangga warga Kecamatan Sawahan dan DYA, (33) ibu rumah tangga, warga Gondanglegi, Malang yang saat ini tinggal di Tegalsari, Surabaya.

    Walaupun telah melakukan pemeriksaan barang bawaan, terbukti polisi menemukan peredaran ekstasi di salah satu room JW Club Kalibokor.

    “Kepada tamu/customer yang datang pun kami berlakukan SOP berupa pemeriksaan barang bawaan, serta menempelkan stiker peringatan ‘Tidak membawa narkoba, senjata api dan senjata tajam”, imbuhnya.

    Pihak manajemen menegaskan bahwa JW Club & Karaoke tidak menyediakan narkoba jenis apapun, dan juga tidak memberikan fasilitas untuk berpesta narkoba.

    Meski demikian, lanjut Ferry, penangkapan 7 orang di JW Club & Karaoke, menjadi pembelajaran bagi mereka untuk kedepannya lebih berhati-hati dan memperketat SOP. (ang/ted)

  • Minta Harta Gono-Gini, Seorang Anak di Malang Buldozer Rumah Ibunya

    Minta Harta Gono-Gini, Seorang Anak di Malang Buldozer Rumah Ibunya

    BuMalang (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Dusun Gadungan RT38/ RW15, Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, nyaris rata dengan tanah setelah dibuldozer seorang pria berinisial D, Jumat (17/5/2024).

    Diduga, perobohan rumah itu dilatar belakangi masalah harta gono-gini antara D dan ibu kandungnya saat masih menikah dengan ayah kandung dari D. Aksi buldozer rumah itu pun sempat terekam kamera handphone warga hingga menyebar di media sosial.

    Kepala Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Edi, membenarkan kejadian ini. “Iya pak,” ucap Edi.

    Sementara itu, Kepala Dusun Gadungan, Marsudi menjelaskan, dirinya sempat dipanggil Ketua RT dan dipanggil orang tua dari Sugiati (43), yang menghuni rumah tersebut saat proses perobohan rumah.

    Menurut Marsudi, rumah dirobohkan kurang lebih pukul 16.30 wib. “Saat itu saya di panggil Pak RT untuk datang ke lokasi. Ketemu Pak Tono, orang tua dari ibu Sugiati sekitar pukul lima sore juga. Itu sudah roboh sebagian dibuldozer. Pukul delapan malam sudah berhenti, buldozer sudah di angkut naik truk,” kata Marsudi, Jumat (17/5/2024) malam saat dihubungi beritajatim.com.

    Perobohan rumah oleh seorang anak ini diawali dari keinginan D, meminta bagian harta gono gini dari ayah kandungnya. D adalah anak kandung dari Sugiati bersama seorang pria yang kini tinggal di Gondanglegi. Keduanya pun bercerai saat D masih balita. Ketika itu, Sugiati juga mengais rejeki ke negeri orang sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Hasil dari merantau itulah, Sugiati bisa membangun rumah bersama ayah dari D.

    “Bu Sugiati ini kan sudah bercerai saat D masih bayi, Bu Sugiati kerja ke luar negeri . Lah hasilnya itu mungkin dibuat bangun rumah. Kalau tanahnya murni milik Bu Sugiati pemberian dari orangtuanya, karena Bu Sugiati asli orang Gadungan, Karanganyar ucap Marsudi.

    Setelah pulang dari luar negeri, Sugiati sudah tidak bersama ayah kandung dari D. Keduanya, yakni D dan ayahnya lalu tinggal di Gondanglegi. Saat ini ayah D sudah menikah lagi. Sugiati juga sudah menikah lagi dan memiliki dua orang anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar. Sugiati menempati rumah yang dirobohkan tersebut bersama suaminya yang baru. Pasutri ini bekerja sebagai buruh tani.

    Menurut Marsudi, seminggu sebelum rumah Sugiati dirobohkan anak kandungnya, D sempat mendatangi Sugiati dan meminta uang Rp 200 juta sebagai ganti harta gono gini rumah yang kini ditempati ibunya. Namun, melalui musyawarah keluarga, Sugiati tidak punya uang sebanyak yang diinginkan D. Sugiati lalu menawarkan permintaan D sebesar Rp 50 juta dan dibagi dua dengan cara ia angsur.

    “Dari pertemuan itu, Pak Tono ayahnya Bu Sugiati juga bilang kalau Rp 200 juta gak punya uang sebanyak itu. Karena dijanjikan Rp 50 juta gak mau, akhirnya si anak ini minta rumahnya dirobohkan saja. Dan keluarga Bu Sugiati mempersilahkan agar si anak ini merobohkan biar hatinya lega,” beber Marsudi.

    Masih kata Marsudi, karena anaknya ngotot rumah dirobohkan, keluarga Bu Sugiati dan suaminya yang baru juga tidak bisa berbuat apa apa.

    “Jadi pas rumah dirobohkan tadi ya Pak Tono, terus suaminya Bu Sugiati juga hanya melihat saja. Biar anaknya ini lega. Bahkan keluarga Bu Sugiati juga minta agar sisa material dibersihkan dan dibawa sekalian. Artinya memang sudah disepakati oleh keluarga Bu Sugiati silahkan kalau rumah tersebut mau dirobohkan,” terang Marsudi.

    Marsudi menambahkan, sampai malam hari ini, Bu Sugiati terpaksa tinggal dirumah saudaranya. Rumah tersebut berdampingan dengan rumah yang dirobohkan anak kandungnya.

    “Kondisi bangunan rumah sudah hancur total. Jam delapan malam tadi alat beratnya sudah dinaikkan truk,” pungkas Marsudi. (yog/ian)

  • PWI, AJI, IJTI Hingga PFI Tolak Revisi UU Penyiaran di Gedung DPRD Kota Malang

    PWI, AJI, IJTI Hingga PFI Tolak Revisi UU Penyiaran di Gedung DPRD Kota Malang

    Malang (beritajatim.com) – Puluhan pekerja media di Malang Raya yang tergabung dalam lintas organisasi mulai dari PWI, AJI, IJTI, PFI dan pers mahasiswa menggelar aksi damai menolak Revisi UU Penyiaran. Demo digelar di depan Gedung DPRD Kota Malang, pada Jumat, (17/5/2024).

    Mereka menolak RUU Penyiaran karena dianggap mengekang kebebasan pers. Sebagai salah satu pilar demokrasi, pers tidak boleh dibatasi. Sebab, pembatasan pers sama dengan pengekangan demokrasi.

    “Gabungan lintas organisasi menjadi satu kekuatan, kami meminta jaminan kebebasan pers. Kebebasan pers adalah kontrol demi hal yang lebih baik,” ujar Ketua PWI Malang Raya, Cahyono.

    Ketua AJI Malang, Benni Indo menyebut, larangan penayangan eksklusif konten investigasi membatasi kebebasan pers. Dalam hal jurnalistik investigasi yang disiarkan dibatasi dengan keharusan mematuhi UU penyiaran dan turunan dalam P3 SIS. Pelarangan dijelaskan secara spesifik pada investigasi dengan seleksi melalui KPI.

    “Investigasi adalah roh dari jurnalisme. Pelarangan penayangan eksklusif konten investigasi sama dengan membatasi kebebasan pers,” ujar Benni Indo.

    Sedangkan, Ketua IJTI Malang Raya, Moch Tiawan mengatakan, setelah menggelar aksi mereka akan mengirim surat rekomendasi kepada DPRD se Malang Raya. Mulai dari Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. “Nantinya kita akan mengirim surat rekomendasi kepada DPRD se Malang Raya. Agar rekomendasi itu diteruskan ke DPR RI,” ujar Tiawan. (luc/kun)

  • Masa Tunggu Haji di Kabupaten Malang Kini Capai 35 Tahun

    Masa Tunggu Haji di Kabupaten Malang Kini Capai 35 Tahun

    Malang (beritajatim.com) – Masa tunggu keberangkatan haji di Kabupaten Malang kini semakin panjang. Jika daftar hari ini, maka calon jemaah baru akan berangkat ke Tanah Suci 35 tahun lagi.

    Karena itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Drs. H. Sahid, menekankan perlunya mendaftar haji di usia yang masih cukup muda. Ini mengingat panjangan antrean calon jemaah yang akan berangkat haji.

    “Masa tunggu berangkat haji di Kabupaten Malang sangat panjang. Insya Allah 35 tahun, makanya kita sering juga menyampaikan ke masyarakat mumpung ada kelebihan rezeki, putranya untuk didaftarkan haji, mumpung sekarang masih usia 12 tahun itu boleh didaftarkan haji. Masa tunggunya 35 tahun,” terang Sahid, Jumat (17/5/2024).

    Kuota yang terbatas dari Pemerintah menjadi faktor masa tunggu haji cukup panjang. Kondisi ini terjadi di semua daerah di Indonesia.

    “Kuota kita memberangkatkan Malang saja tidak bisa, itu memang ada aturannya seperti itu,” kata Sahid.

    Faktor lain, jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam sangat banyak. Hal itu turut mempengaruhi lamanya masa tunggu.

    “Ini rata-rata yang berangkat sudah daftar haji sejak tahun 2012 lalu. Berarti hampir 13 tahun menunggu baru bisa berangkat,” terang dia.

    Terkait musim haji tahun ini, Sahid mengimbau para calon jemaah haji untuk menjaga Kesehatan. Sebab, saat ini cuaca di Makkah dan Madinah sangat panas.

    Pihaknya juga telah memberikan pembinaan kepada calon jemaah ketika berada di Tanah Suci. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi agar jemaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancer.

    “Sudah kita berikan pembinaan, masukan, baik dari KBIHU, Kemenag dan KUA sudah antisipasi, apa yang harus di bawa, karena cuaca di sini tidak sama dengan cuaca di sana,” terang Sahid.

    Tak lupa, dia mengingatkan jemaah haji untuk selalu membawa sandal, meski di sana tersedia banyak. Ini untuk mengantisipasi jika jemaah lupa tidak membawa sandal cadangan, sementara alas kaki yang tersedia terbatas.

    “Untuk tahun ini ada tiga kali pemberangkatan serentak. Kemarin ada 161 jemaah diberangkatkan, karena itu akan bergabung dengan kloter di kota Malang dan Surabaya,” beber Sahid.

    Soal jamaah haji mandiri, sambung Sahid, jemaah ini tidak terikat dan tidak ikut di bimbingan jemaah haji dan umroh. Sehingga mereka nanti akan melaksanakan ibadah sesuai SOP yang telah diberikan tanpa pembimbing.

    “Ada 100 orang jemaah haji mandiri. Rata-rata mereka ini jemaah yang mandiri, sudah pernah melakukan ibadah haji. Ikut di sini tadi pagi, ikut kloter 26, berarti berangkat besok jam 12.00 WIB ke Arab Saudi,” tuturnya. [yog/beq]