kab/kota: Malang

  • Eksekusi Gudang Penggilingan Padi dan Rumah di Mojokerto Diwarnai Perlawanan

    Eksekusi Gudang Penggilingan Padi dan Rumah di Mojokerto Diwarnai Perlawanan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Eksekusi gudang penggilingan padi dan rumah di Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (22/5/2024) diwarnai perlawanan oleh pihak termohon. Pihak termohon, Untung Subagio berusaha menghalangi dan menutup pintu gerbang penggilingan padi.

    Akibatnya, Tim Sita Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto dan pihak pemohon pemenang lelang terpaksa membuka paksa pintu gerbang dengan menggunakan las karbit. Las karbit terpaksa digunakan untuk membuka pintu pagar penggilingan padi yang ditutup oleh pihak termohon.

    Ini karena pihak termohon menolak dan berusaha menghalangi proses eksekusi yang dimenangkan oleh pihak pemohon, Leo Sunadi Margo dan Yulianto Margo. Kakak-beradik warga Sidoarjo ini memenangkan dalam perkara lelang beberapa tahun lalu.

    Meski sempat dihalangi oleh keluarga termohon, Tim Juru Sita PN Mojokerto berhasil masuk. Tim Juru Sita PN Mojokerto langsung meminta pekerja dari pihak pemohon untuk mengeluarkan seluruh barang dari dalam dalam gudang penggilingan dan rumah termohon.

    Proses pengosongan gudang penggilingan dan rumah termohon membutuhkan banyak waktu dan puluhan pekerja. Lantaran dari dalam gudang penggilingan banyak terdapat sekam, sisa hasil penggilingan padi. Sehingga para pekerja memasukkan sekam ke dalam glansing untuk selanjutnya diangkut ke dalam truk.

    Sementara tampak ratusan petugas gabungan dari TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto tampak berjaga. Selain itu, tampak sejumlah relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto serta petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) turut disiagakan.

    Panitera PN Mojokerto, Anak Agung Nyoman Diksa mengatakan, dalam perkara eksekusi delapan bidang tanah, gudang dan rumah tersebut, pihak pemohon Leo Sunadi Margo dan Yulianto Margo memenangkan perkara lelang dari salah satu bank dengan nilai lelang Rp2,9 miliar.

    “Kami laksanakan eksekusi berdasarkan putusan risalah lelang KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Sidoarjo maka Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto memerintahkan eksekusi secara paksa. Walaupun termohon eksekusi telah melakukan gugatan dalam perkara Nomor 4 dan 5 Tahun 2022,” ungkapnya.

    Namun gugatan termohon eksekusi tidak diterima sehingga pihak ketiga melakukan perlawanan untuk menangguhkan eksekusi. Berdasarkan Putusan PN Mojokerto ditolak dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Saat ini perkara tersebut dalam tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA).

    Kuasa Hukum Pemohon, Sony Hermawan mengatakan, pemohon memenangkan obyek lelang namun pihak termohon tidak bersedia mengosongkan secara sukarela. “Makanya kami mengajukan permohonan eksekusi ke pengadilan, kurang lebih 2 tahun lebih (perlawanan),” katanya.

    Meski sempat melakukan perlawanan dan penolakan, pihak keluarga termohon tidak bisa berbuat banyak melihat seluruh barang dan mesin penggilingan dikeluarkan oleh pihak pemohon. Atas eksekusi ini, pihak termohon menilai jika eksekusi cacat hukum karena proses negosiasi masih berjalan. [tin/ian]

  • Ibu dan Anak di Kediri Tewas Kecelakaan, Begini Kronologinya

    Ibu dan Anak di Kediri Tewas Kecelakaan, Begini Kronologinya

    Kediri (beritajatim.com) – Nasib malang menimpa S (62) dan anaknya K (36) warga Tarokan, Kabupaten Kediri. Mereka tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Dusun Selang, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Kediri Kota Ipda Andris Siswarno mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi, pada Selasa petang (21/5/2024). Korban mengendarai motor matic dengan kecepatan tinggi hingga keluar jalur.

    “Kedua korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Muhamadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis. Tetapi nyawanya tidak tertolong,” ungkap Ipda Andris, pada Rabu (22/5/2024).

    Awaknya, kedua korban mengendarai sepeda motor Vario dengan anaknya sebagai pengemudi. K membonceng ibunya dengan kecepatan tinggi dari arah selatan ke utara.

    Sesampainya di lokasi kejadian, jalanan dalam kondisi menurun tajam. Tetapi korban tetap melaju dengan kencang hingga berjalan lurus keluar jalur. Mereka menerobos semak-semak dan masuk ke parit hingga keduanya terpental dan membentur tanah.

    Akibat kejadian tersebut sang anak mengalami luka lecet pipi kiri dan kanan, memar dada dan bahu kiri, lecet dan memar pada hidung, keluar darah dari telinga, lecet pada bibir dan kedua tangan. Korban dinyatakan meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit. Lalu sang ibu mengalami luka benjol pipi kanan dan kiri, keluar darah dari hidung, memar mata kiri dan dinyatakan meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit. [nm/kun]

  • Kernet Bus Studi Tur Kecelakaan di Tol Jomo Dimakamkan di Blitar

    Kernet Bus Studi Tur Kecelakaan di Tol Jomo Dimakamkan di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Kernet Bus Pariwisata Bimario berisi rombongan studi tur SMP PGRI 01 Wonosari Malang kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Sulis, turut menjadi korban meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di Kabupaten Blitar, Rabu (22/5/2024).

    Jenazah warga Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu langsung dikebumikan di kampung halamannya.

    “Jenazah tiba dari Jombang jam 12 tadi langsung disholatkan dan dimakamkan di TPU Kanigoro,” kata Lurah kanigoro, Alfandi Yuswantoro.

    Untuk diketahui Bus Bimario yang terlibat kecelakaan di jalan Tol Jombang adalah pengangkut rombongan study tour siswa dan guru SMP PGRI 1 Wonosari, Malang. Dalam kecelakaan itu 2 orang meninggal dunia serta 15 lainnya mengalami luka.

    Salah satu korbannya adalah Sulis yang merupakan kernet Bus Pariwisata Bimario. Diketahui korban telah lama bekerja sebagai kernet Bus Bimario.

    “Saat kejadian informasi kelihatannya korban sedang tertidur,” ceritanya.

    Sulis sendiri memiliki dua orang anak. Kedua anaknya merupakan perempuan dan yang pertama saat ini telah menginjak bangku SMA.

    Pihak keluarga pun menyerahkan semua proses terkait kecelakaan bus Bimario itu ke kepolisian dan PO bus. [owi/beq]

  • Kepala SMP PGRI 01 Wonosari: Suasana Senyap saat Bus Tabrak Truk

    Kepala SMP PGRI 01 Wonosari: Suasana Senyap saat Bus Tabrak Truk

    Malang (beritajatim.com) – Bus pariwisata Bimorio nopol W-7422-UP yang membawa rombongan studi tur SMP PGRI 1 Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, menabrak truk di KM 695+400A ruas Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Jawa Timur, Selasa (21/5/2024) malam. Akibat kecelakaan maut ini, dua orang penumpang dilaporkan tewas dan 15 orang mengalami luka-luka.

    Kepala SMP PGRI 1 Wonosari, Hartono, menceritakan, total ada 50 orang dalam rombongan studi tur kali ini. Rombongan berangkat dari Malang menuju Yogyakarta pada Senin 20 Mei 2024 sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Jumlah siswa itu ada 31 anak. Jika dengan pendampingnya total 50 orang,” kata Hartono, Rabu (22/5/2024) siang pada beritajatim.com.

    Hartono menyebutkan, bus tiba di Yogyakarta pada Selasa pagi, 21 Mei 2024 dan selanjutnya rombongan studi tur mengunjungi empat lokasi. Antara lain Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, Tebing Breksi dan Malioboro.

    “Pada saat berangkat ya nyaman biasa, seperti tidak ada kendala kerusakan pada bus. Bus ini sudah kita sewa dua tahun terakhir,” bebernya.

    Hartono menerangkan, kecelakaan terjadi saat bus hendak kembali pulang ke Malang. Saat kecelakaan terjadi, seluruh penumpang dalam keadaan tertidur sehingga tidak ada yang mengetahui secara pasti kronologis kejadian dalam peristiwa itu.

    “Semua sedang tidur, kan tengah malam itu. Jadi ya senyap gitu. Tidak ada yang tahu. Saya sendiri juga tidur, saya ya nggak tahu, ya kaget saat ada hentakan tabrakan itu,” tegasnya.

    Selama perjalanan, Hartono mengaku bahwa bus tidak melaju dengan kecepatan tinggi. Namun ia tidak mengetahui berapa kecepatan bus saat malam hari lantaran tengah tertidur.

    “Pada saat kita sadar biasa-biasa saja. Jadi lajunya tidak begitu kencang. Tapi pada saat kita sudah tidur ya nggak tahu kencang atau tidak. Anak-anak pada saat kita mau berangkat kan biasa kita karaokean. Pas malam sudah tidur, sepi. Nah tahu-tahunya ada kecelakaan itu,” jelasnya.

    Dalam peristiwa ini, ada satu orang siswa yang mengalami luka-luka. Sedangkan 14 orang yang mengalami luka-luka lainnya adalah para guru dan pendamping.

    “Siswa yang selamat itu 30 orang, yang luka ringan satu orang. Yang luka-luka lainnya guru sama pendamping, sama juda ada tukang bersih-bersih di sekolah,” imbuhnya.

    Peristiwa ini bermula saat bus melaju dari barat ke timur atau dari arah Nganjuk menuju Mojokerto di Tol Jombang-Mojokerto. Pada Selasa 21 Mei 2024 sekitar pukul 23.45 WIB, bus ini mendadak oleng ke kiri saat melintas di KM 695+400A.

    Saat oleng ke kiri, bus tersebut kemudian menabrak truk Mitsubishi nopol N 9674 UH yang melaju di lajur kiri. Truk bermuatan gerabah itu dikemudikan oleh Arif Yulianto, 37, warga Jalan A Yani, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

    Peristiwa tabrakan itu menyebabkan bagian depan bus hancur. Selain itu, peristiwa ini juga mengakibatkan dua orang tewas, yakni penumpang dan kernet bus, serta 15 orang terluka termasuk sopir bus.

    Korban meninggal dunia ialah kernet bus Edy Sulistiyono, 46, warga Dusun Semanding, Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar dan guru SMP PGRI 1 Wonosari Malang Edi Kresna Handaka (63), warga Perumnas 1 Talangagung, Kepanjen, Kabupaten Malang.

    Edi saat itu duduk persis disamping Hartono. “Pak Edi duduk di sebelah kiri saya. Posisi duduk kami dibaris pertama belakang sopir, Pak Edi meninggal dunia dalam posisi duduk, wajahnya banyak darah karena mungkin terkena serpihan kaca,” pungkas Hartono. [yog/beq]

  • Detik-detik Bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Tabrak Truk di Tol Jombang Terekam CCTV

    Detik-detik Bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Tabrak Truk di Tol Jombang Terekam CCTV

    Jombang (beritajatim.com) – Detik-detik bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang mengakut rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang mengalami kecelakaan di tol Jombang-Mojokerto (Jomo) terekam CCTV.

    Rekaman CCTV milik jalan tol tersebut sudah diamankan polisi guna penyelidikan. Dalam rekaman itu, Nampak sejumlah kendaraan sedang melaju di jalur tersebut. Kemudian muncul truk. Nah, dari belakang truk terlihat bus menabrak dengan keras.

    Akibatnya, truk menghatam pagar pengaman jalan tol. Sementara, bus pariwisata terlihat menempel di belakang truk. Setelah menabrak pagar tol arah kiri, dua kendaraan yang lengket itu Kembali ke tengah hingga akhirnya berhenti.

    Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin usai melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) Bersama TAA (Traffic Accident Analisis), Rabu (22/5/2024), membenarkan adanya rekaman CCTV itu. “Benar, sudah kita amankan rekaman CCTV itu,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N 9674 UH bermuatan gerabah, Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. Dua korban meninggal dalam peristiwa ini. [suf]

  • Pemakaman Guru Agama SMP PGRI 01 Wonosari Penuh Tangis

    Pemakaman Guru Agama SMP PGRI 01 Wonosari Penuh Tangis

    Malang (beritajatim.com) – Suasana duka mewarnai proses pemakaman Edi Kresna Handaka (63), jenasah Guru Agama SMP PGRI 01 Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Rabu (22/5/2024) siang yang menjadi korban kecelakaan Bus Pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N-9674-UH bermuatan gerabah. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur.

    Kernet bus dan Guru Agama meninggal dunia. Sementara seluruh siswa, guru dan pendamping yang berjumlah 45 orang, selamat dan mengalami luka ringan.

    “Kami dapat kabar ada kecelakaan di Jombang subuh tadi. Terus saya langsung ke rumah duka. Kalau kejadian persis kecelakaan saya kurang tahu, karena tujuannke Jogya untuk studi tour ya,” ucap Riyanto, kerabat korban ditemui usai pemakaman, Rabu (22/5/2024).

    Riyanto tidak menyangka kakak iparnya itu pergi untuk selamanya. “Kami tidak menyangka, karena biasanya selalu bilang ke saya kalau mau pergi. Kemarin itu katanya mau pergi,” tuturnya.

    Kata Riyanto, dirinya dapat kabar dari anak nomer tiga almarhum. “Mas ini agak aneh, biasanya kalau mau kemana mana saya selalu diberi tahu, ini kok gak, cuma bilangnya mau pergi. Karena ketika masih menjabat Kasek di SD itu selalu bilang ke saya kalau mau kemana-mana,” ujarnya.

    Riyanto menambahkan, kakaknya diperbantukan di SMP PGRI 01 Wonosari setelah pensiun. “Kakak itu dulu kepala sekolah di dua SD yang ada di Wonosari. Sejak itu sudah diperbantukan untuk mengajar Agama di SMP PGRI 01 Wonosari. Orangnya sangat baik,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Sopir Rombongan Bus Study Tour Sempat Tertidur Sebelum Tabrak Truk di Tol Jombang

    Sopir Rombongan Bus Study Tour Sempat Tertidur Sebelum Tabrak Truk di Tol Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Sopir bus pariwisata Bimorio W-7422-UP, Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, sempat tertidur sebelum kendaraan tersebut menabrak truk di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Selasa (21/5/2024) pukul 23.45 WIB.

    Hal itu diakui oleh Yanto saat menjalani pemeriksaan di Satlantas Polres Jombang. Bus pariwisata yang mengangkut 51 orang termasuk sopir dan kernet itu juga melaju dengan kecepataan tinggi.

    Hal itu diungkapkan oleh Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin usai melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) Bersama TAA (Traffic Accident Analisis), Rabu (22/5/2024). “Sopir sempat tertidur saat kendaraan melaju,” katanya.

    Namun demikian, Ditlantas Polda Jatim belum menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan yang mnenelan dua korban jiwa tersebut. Alasannya, pemeriksaan lanjutan terus dilakukan. “Ada delapan saksi yang kita periksa,” ujar Komarudin.

    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N 9674 UH bermuatan gerabah, Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. Dua korban meninggal dalam peristiwa ini. [suf]

  • Polisi Periksa 8 Orang, Belum Ada Tersangka Kecelakaan Rombongan Study Tour di Tol Jombang

    Polisi Periksa 8 Orang, Belum Ada Tersangka Kecelakaan Rombongan Study Tour di Tol Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Polisi sudah memeriksa delapan orang saksi dalam kasus kecelakaan bus yang mengangkut rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang. Delapan orang tersebut termasuk kru bus, sopir truk, serta pihak sekolah.

    Namun demikian, polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan yang menelan dua korban jiwa tersebut. Demikian diungkapkan Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin usai melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) Bersama TAA (Traffic Accident Analisis), Rabu (22/5/2024).

    Komarudin menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan terhadap sopir bus pariwisata bernama Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, dirinya sempat tertidur hingga bus lari ke kiri dan menabrak truk.

    Komarudin juga memastikan bahwa bus pariwisata Bimorio W-7422-UP melaju dengan kecepatan tinggi. Dari olah TKP, lanjut Komarudin, tim mendapati bekas jejak rem bus sepanjang 69 meter. Kemudian dari mulai titik tabrak pengereman truk, sampai posisi akhir berhenti, sepanjang 188,2 meter.

    “Artinya bisa disimpulkan bahwa bus melaju dengan kecepatan tinggi. Kita juga mempelajari CCTV yang ada di ruas tol tersebut. Kecelakaan terjadi di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto (Jomo) atau berdekatan dengan rest area Teras Mlati. Jumlah penumpang 51 orang termasuk sopir dan kernet,” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N 9674 UH bermuatan gerabah, Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. Dua korban meninggal dalam peristiwa ini. [suf]

     

  • Guru Agama Islam Meninggal dalam Posisi Duduk

    Guru Agama Islam Meninggal dalam Posisi Duduk

    Malang (beritajatim.com) – Satu guru SMP PGRI 01 Wonosari meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Tol Jombang-Mojokerto. Korban meninggal atas nama Edi Krisnahandoko, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

    Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Wonosari, Hartono pada beritajatim.com menjelaskan, rombongan bus study tour berangkat pada Senin (20/5/2024) pukul delapan malam dengan tujuan Jogya.

    “Tujuan kami ke Parangtritis, Candi Prambanan, Tebing Breksi, dan Malioboro,” ungkap Hartono, Rabu (22/5/2024) siang.

    Hartono menceritakan, saat kecelakaan terjadi, dirinya sedang tidur. “Saat kejadian semua sudah tidur, situasi dalam bus senyap. Saya juga tidur, kaget pas ada hentakann itu,” tuturnya.

    Upacaya pemakaman Edi Krisnahandoko, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

    Hartono mengaku, siswa selamat 30 orang, luka ringan 1, dengan jumlah guru dan pendamping 11 orang. “Satu guru meninggal dunia, guru yang luka ada 5, luka ringan, semua sudah pulang di rumah masing masing,” tegasnya.

    Guru yang meninggal atas nama Edi Kresna Handaka, guru PGAI dan Bahasa Jawa. “Pak Edi duduk di sebelah kiri saya. Posisi duduk kami di baris pertama belakang sopir. Pak Edi meninggal dunia dalam posisi duduk, wajahnya banyak darah karena mungkin terkena serpihan kaca,” pungkas Hartono. [yog/but]

  • Sopir Rombongan Bus Study Tour Sempat Tertidur Sebelum Tabrak Truk di Tol Jombang

    Polisi Jelaskan Kronologi Kecelakaan Tour Siswa di Tol Jombang

    Surabaya (beritajatim.com) – Kecelakaan yang terjadi di ruas tol Jombang-Mojokerto antara bus yang mengangkut puluhan siswa SMP PGRI 1 Wonosori Malang dengan sebuah Mitsubishi truck disebabkan pengemudi bus mengantuk.

    Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Imet Chaerudin menceritakan kronologis kecelakaan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia tersebut. Menurut Imet semula kendaraan bus pariwisata Bimorio membawa siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang yang di kemudikan Yanto berjalan dari Jogyakarta menuju malang.

    Setibanya di Km 695+400 pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai kemudi sehingga oleng ke kiri dan menabrak kendaraan Mitsubishi truck Nopol N-9674-UH bermuatan gerabah yang dikemudikan Arif Yulianto yang melaju di lajur kiri. Posisi terakhir kendaraan bus menempel di bak truk di lajur kiri menghadap ke timur. Saat kejadian arus lalin landai lancar dan cuaca cerah.

    “Kecelakaan diduga dikarenakan pengemudi bus mengantuk sehingga terjadi laka lantas,” ujar Imet.

    Kecelakaan sendiri, kata Imet, terjadi pada Rabu (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 Wib. Dari insiden ini ada 33 penumpang selamat.Sementara yang mengalami luka berat lima orang, luka ringan 10 orang dan meninggal dunia (MD) dua orang.

    Sementara dua identitas korban yang meninggal dunia adalah Edy Sulistiyono (Kernet) umur 46 tahun, Alamat Dsn Semanding RT 002/009 Bangle Kanigoro Blitar.

    Yang kedua adalah Edy Crisna Handaka (Guru) usia 62 tahun, alamat Jl.kebonsari 1/77 RT 3/1 desa ngebruk sumber Pucung malang. [uci/but]