kab/kota: Malang

  • Pembongkaran Tembok Griya Shanta Gagal, Warga dan Satpol PP Nyaris Bentrok di Malang

    Pembongkaran Tembok Griya Shanta Gagal, Warga dan Satpol PP Nyaris Bentrok di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Upaya pembongkaran tembok Perumahan Griya Shanta di Kota Malang kembali menemui jalan buntu, Kamis (6/11/2025). Aksi Satpol PP Kota Malang yang hendak membuka akses jalan alternatif untuk mengurai kemacetan ditolak keras oleh warga setempat.

    Petugas Satpol PP sempat melakukan negosiasi dengan warga, menjelaskan alasan pembongkaran sebagai bagian dari penegakan peraturan daerah. Namun, upaya itu gagal setelah warga yang sudah berjaga di lokasi memblokade area tembok dan menolak penjelasan petugas.

    “Kami mengedepankan keselamatan petugas dan warga. Kami tidak mau ada luka hati. Jadi, kami akan tempuh cara lain. Yang jelas, penertiban tetap akan kami lakukan. Tidak ada kalah atau menang,” ujar Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono.

    Rencana pembongkaran tersebut merupakan bagian dari program Pemerintah Kota Malang melalui DPUPR-PKP yang berencana membuka 14 jalan tembus guna mengurai kemacetan di sejumlah titik. Salah satunya berada di kawasan Candi Panggung, yang rencananya akan menembus ke Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) melalui area Griya Shanta.

    Dalam operasi tersebut, Satpol PP dibantu personel gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Sejumlah alat berat seperti ekskavator, mobil derek, hingga dump truk juga disiagakan di lokasi.

    Namun warga tetap menolak rencana pembongkaran. Selain alasan ketidaksepahaman, mereka juga tengah mengajukan gugatan perdata terkait rencana pembangunan jalan tembus tersebut.

    “Kalau mereka menggugat tentu kami layani. Tapi gugatan tidak menghalangi penertiban. Namun karena kondisi personel dan warga sudah lelah, kami hentikan sementara agar tidak lepas kendali,” ujar Heru.

    Sementara itu, Ketua RW 12 Perum Griya Shanta, Yusuf Toyib, menilai warga tidak pernah diajak berdialog sebelumnya. Karena itu, warga sepakat menolak pembangunan jalan tembus yang akan melintasi perumahan mereka.

    “Akses jalan dan dinding ini memang fasilitas umum, tapi penggunaannya untuk warga perumahan, bukan jalan umum,” tegas Yusuf.

    Yusuf juga menuding adanya kepentingan pihak pengembang tertentu di balik rencana proyek jalan tembus tersebut. “Developer di sebelah ingin membuka pagar ini untuk akses perumahan baru. Padahal sudah ada jalan di Simpang Candi Panggung, dan mereka tidak pernah menemui kami,” ujarnya. [luc/kun]

  • Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa Pimpin Penutupan TMMD 126 di Kabupaten Malang

    Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa Pimpin Penutupan TMMD 126 di Kabupaten Malang

    Malang (beritajatim.com)- Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memimpin secara langsung upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 yang digelar di Lapangan Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Kamis (6/11/2025).

    Sejak pagi, suasana di Desa Lebakharjo tampak semarak. Ribuan warga dan pelajar telah memadati lapangan sejak pukul 07.00 WIB. Tak lama kemudian deru baling-baling helikopter Penerbangan TNI AD (Penerbad) menggema di atas perbukitan Ampelgading. Helikopter tersebut membawa Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa beserta rombongan pejabat TNI AD yang kemudian disambut meriah oleh masyarakat.

    Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir, serta Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M.

    Kehadiran Wakasad disambut hangat oleh warga dan para siswa yang berbaris rapi di tepi lapangan sambil melambaikan bendera merah putih kecil. Dengan senyum ramah, Letjen Saleh membalas lambaian mereka sebelum memimpin upacara penutupan.

    Upacara berlangsung dengan khidmat. Di hadapan pasukan gabungan TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat, Wakasad bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, Letjen Saleh menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan TMMD ke-126.

    “TMMD bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter dan kebersamaan. Inilah bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ujar Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa dalam sambutannya.

    Program TMMD ke-126 di Kabupaten Malang berlangsung selama satu bulan, sejak 8 Oktober hingga 6 November 2025, di bawah komando Dansatgas TMMD 126 Letkol Czi Bayu Nugroho.

    Ratusan personel TNI bersama masyarakat bahu-membahu membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah pedesaan.

    Dalam laporannya, Letkol Czi Bayu Nugroho menyampaikan bahwa seluruh sasaran pembangunan, baik fisik maupun nonfisik, telah rampung 100 persen sesuai rencana.

    Penutupan TMMD ke-126 juga dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, tokoh masyarakat, serta perwakilan pelajar dari berbagai sekolah di Kecamatan Ampelgading. Acara ditutup dengan penyerahan simbolis hasil kegiatan TMMD kepada pemerintah daerah.

    Kegiatan ini menjadi penanda berakhirnya pelaksanaan TMMD ke-126 di Kabupaten Malang, yang tidak hanya menghasilkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga mempererat ikatan kemanunggalan antara TNI dan rakyat. [yog/aje]

  • Komitmen Wujudkan D’CITO, Mbak Wali Terima Penghargaan Anugerah Program Ekonomi Terpuji

    Komitmen Wujudkan D’CITO, Mbak Wali Terima Penghargaan Anugerah Program Ekonomi Terpuji

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada ajang detikjatim Award 2025, Pemkot Kediri berhasil meraih Anugerah Program Ekonomi Terpuji kategori Akselerasi Wisata Kota Terintegrasi.

    Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, pada ajang bergengsi detikjatim Award 2025 di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, Rabu (5/11/2025).

    Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Kediri di bawah kepemimpinan Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dalam mendorong terwujudnya Kediri City Tourism (D’CITO), yakni konsep wisata perkotaan terintegrasi yang memanfaatkan berbagai potensi daerah. Pemkot Kediri memulainya dengan mengembangkan Jalan Dhoho sebagai ikon wisata potensial yang diharapkan bisa dikembangkan layaknya Malioboro yang ada di Yogyakarta.

    Dalam kesempatan itu, Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa suatu kehormatan bagi Pemerintah Kota Kediri, bisa mendapatkan penghargaan ini. Tentunya, penghargaan ini bukan hanya milik Pemerintah Kota Kediri, melainkan hasil kerja keras seluruh masyarakat yang telah bersama-sama mempromosikan potensi pariwisata di Kota Kediri.

    Ke depan, Mbak Wali berharap pencapaian ini menjadi semangat baru, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, untuk terus memaksimalkan potensi wisata yang ada di Kota Kediri. “Kami ingin potensi tersebut dapat menjadi daya tarik ekonomi baru sekaligus menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Kediri,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Wali Kota termuda di Indonesia menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan menghadirkan strategi-strategi yang dapat mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki Kota Kediri. “Harapannya, akan semakin banyak prestasi yang bisa diraih. Maka dari itu, mari kita bergandengan tangan menjadikan Kota Kediri semakin dikenal dan diminati sebagai destinasi wisata yang menarik,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, detikjatim Award 2025 merupakan ajang penghargaan bagi tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku bisnis yang memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Jawa Timur. Selain Anugerah Program Ekonomi Terpuji, penghargaan ini juga mencakup Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji, Anugerah Program Bisnis Terpuji, Anugerah Figur Akselerator Kemajuan, Anugerah Komunitas Penggerak Terdepan, dan Anugerah Adiluhung. [nm/kun]

  • Aktivis Lingkungan Demo, Ungkap Fakta Sungai Brantas Tercemar Mikroplastik

    Aktivis Lingkungan Demo, Ungkap Fakta Sungai Brantas Tercemar Mikroplastik

    Malang (beritajatim.com) – Kondisi Sungai Brantas yang kian memprihatinkan akibat tumpukan sampah plastik memicu protes keras dari para aktivis lingkungan. Sebanyak enam pegiat dari Komunitas Brantas Mbois dan Ecoton menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Malang, Kamis (6/11/2025).

    Mereka menuntut keseriusan pemerintah dan kesadaran warga untuk berhenti menjadikan sungai sebagai tempat sampah.

    “Kali Brantas sumber kehidupan, bukan tempat sampah! Jangan buang sampah plastik ke Kali Brantas!” seru Dialan Sono, koordinator aksi, sambil membentangkan poster “Menuntut Hak-Hak Sungai Brantas”.

    Aksi ini didasari oleh temuan fakta yang mengkhawatirkan di lapangan, terutama setelah hujan mengguyur Kota Malang selama seminggu terakhir. Dialan menjelaskan, musim hujan telah mengungkap fakta pahit mengenai pengelolaan sampah di Malang Raya.

    Berikut adalah lima temuan utama mereka:

    1. Sampah plastik yang berasal dari kali Amprong dan kali Metro menghanyutkan sampah dan terakumulasi di Kali Brantas

    2. ⁠Kali Brantas kawasan Muharto Kecamatan Kedungkandang menjadi tempat sampah warga dan air hujan menggelontor sampah ke Hilir berkumpul Sengguruh

    3. Tidak adanya layanan sampah bagi Warga dan minimnya kesadaran membuat sungai dijadikan tempat sampah

    4. Sungai Brantas dan sumber- sumber air Malang Raya telah tercemar Mikroplastik

    5. Tidak ada koordinasi Pemerintah sehingga membiarkan sungai diJadikan tempat sampah

    Alaika Rahmatullah, Koordinator Kampanye Ecoton, menambahkan bahwa urgensi penyelamatan Brantas sangat tinggi karena fungsinya sebagai sumber kehidupan.

    “Sungai Brantas ini menjadi bahan baku PDAM bagi beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur. Malang Raya adalah benteng pertahanan yang penting karena berada di kawasan hulu,” ungkap Alaika.

    Ia menegaskan, kualitas air Brantas seharusnya memenuhi baku mutu kelas dua. “Menurut PP 22 tahun 2021, Sungai Brantas harus nihil sampah,” tegasnya.

    Ecoton mendorong inisiatif kolaboratif antara Pemkot Malang, Pemkab Malang, Pemprov Jatim, Kementerian PU, dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk serius mengelola dan menjaga sungai dari pencemaran.

    Aktivis juga menyoroti aspek hukum yang mengikat pemerintah. Alaika mengingatkan publik mengenai Putusan Mahkamah Agung (MA) pada Agustus 2025.

    Putusan tersebut menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Gubernur Jatim dan Menteri PU, sekaligus menguatkan putusan PN Surabaya tahun 2019 atas gugatan Ecoton terkait insiden ikan mati massal di Brantas.

    “Dengan putusan MA ini, Gubernur, Menteri LH, dan Menteri PU terbukti melawan hukum karena abai dalam pengendalian pencemaran Kali Brantas,” jelas Alaika.

    Konsekuensi dari putusan itu, lanjutnya, adalah kewajiban pemerintah untuk melakukan pemulihan pencemaran, penegakan hukum, memasang CCTV di outlet pembuangan pabrik, dan “meminta maaf kepada warga Jatim karena lalai membiarkan pencemaran,” tegas Alaika menutup. (dan/but)

     

  • Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat tingkat inflasi daerah pada Oktober 2025 mencapai 0,46 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen dan inflasi nasional yang berada di level 0,28 persen.

    Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi oleh pergerakan harga sejumlah komoditas rumah tangga yang masih fluktuatif. “Pergerakan harga komoditas yang masuk dalam kelompok kebutuhan rumah tangga masih menjadi faktor dominan pembentuk inflasi daerah,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

    Ia menuturkan, pemantauan harga dilakukan melalui Indeks Fluktuasi Harga (IFH), yang digunakan untuk memantau perubahan harga pada 357 komoditas. Komoditas tersebut dikelompokkan ke dalam 11 kelompok dan 39 subkelompok pengeluaran rumah tangga, meliputi makanan, minuman, pakaian, biaya perumahan, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, jasa komunikasi, pendidikan, rekreasi, hingga perawatan pribadi.

    “IFH membantu pemerintah melihat secara langsung komoditas mana yang sedang bergejolak. Dari situ kami bisa menentukan langkah intervensi yang paling sesuai, baik melalui operasi pasar, fasilitasi distribusi, maupun koordinasi dengan pedagang dan pelaku pasokan,” jelas Bambang.

    Berdasarkan data Bappeda, seluruh 11 kota dan kabupaten dengan pemantauan IFH di Jawa Timur mengalami inflasi pada periode Oktober 2025. Sumenep mencatat tingkat inflasi tertinggi sebesar 0,62 persen, disusul Kota Probolinggo (0,43 persen), Kota Kediri (0,40 persen), Kota Madiun dan Kota Surabaya (0,35 persen).

    Sementara Kabupaten Bojonegoro dan Kota Malang masing-masing mencatat inflasi 0,31 persen, diikuti Kabupaten Tulungagung (0,24 persen), Jember (0,23 persen), Banyuwangi (0,22 persen), serta Kabupaten Gresik (0,20 persen).

    Bambang menegaskan bahwa pengendalian inflasi di Kabupaten Mojokerto tetap menjadi prioritas utama, terutama menjelang peningkatan permintaan masyarakat pada akhir tahun. Pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk pemantauan pasokan dan distribusi bahan pangan.

    “Kami ingin memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. Koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah terus kami perkuat, termasuk monitoring pasokan dan distribusi bahan pangan,” tambah Bambang.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar berbelanja kebutuhan secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan terhadap komoditas tertentu agar stabilitas harga tetap terjaga. [tin/beq]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini: Hujan Ringan Siang hingga Sore

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini: Hujan Ringan Siang hingga Sore

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca di wilayah Malang Raya pada Kamis, 6 November 2025, akan didominasi kondisi berawan dengan potensi hujan ringan di sejumlah kawasan, baik di Kota Malang, Kabupaten Malang, maupun Kota Batu.

    Menurut laporan resmi BMKG Juanda, cuaca di Kota Malang — meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun — pada pagi hari diprediksi berawan. “Memasuki siang hingga sore hari, cuaca di Kota Malang berpotensi hujan ringan, terutama di Blimbing dan Lowokwaru,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pada malam hari, kondisi cuaca di Kota Malang diperkirakan kembali berawan dengan suhu udara berkisar antara 21–28°C. Sementara itu, dini hari Jumat (7/11/2025), cuaca di wilayah ini secara umum juga berawan.

    Untuk Kabupaten Malang, BMKG memprakirakan cuaca pagi hari cenderung berawan, dengan potensi hujan ringan terjadi di sebagian besar wilayah pada siang hingga sore hari. “Beberapa wilayah seperti Lawang, Singosari, dan Tumpang diprediksi berawan, sementara wilayah dataran tinggi seperti Ngantang berpotensi mengalami udara kabur,” dikutip dari keterangan BMKG Juanda.

    Menjelang malam, hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang diprediksi mereda dan berganti menjadi cuaca berawan. Pada dini hari Jumat (7/11/2025), cuaca di wilayah kabupaten secara umum masih berawan.

    Sementara itu, Kota Batu diperkirakan mengalami cuaca berawan dan berkabut pada pagi hari. Wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo berpotensi diguyur hujan ringan pada siang hingga sore hari, sebelum kembali berawan pada malam hari. Suhu udara di Kota Batu relatif lebih sejuk dibandingkan wilayah lainnya di Malang Raya, yakni berkisar antara 17–22°C.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan ringan disertai angin di sejumlah titik, serta memperhatikan kondisi jalan bagi pengendara di wilayah pegunungan seperti Batu dan Ngantang yang rawan berkabut. [dan/beq]

  • Umat Katolik Malang Raya Gelar Upacara Misa Arwah

    Umat Katolik Malang Raya Gelar Upacara Misa Arwah

    Malang (beritajatim.com) – Umat Katolik se Malang Raya menggelar Misa Arwah dan doa arwah yang dipersembahkan bagi semua arwah para leluhur Umat Beriman dan khususnya tiga tokoh Umat Katolik dalam perwujudan kesaksian hari Paskah kebangkitan Tuhan Yesus, Selasa (4/11/2025) di Taman Pemakaman Sukun Kota Malang.

    Josephus Cuperano Eko Atmono, Pr. (atau RD. J. C. Eko Atmono). Menjelaskan, sudah tradisi tahun ke tahun umat Katolik se -dunia setiap tanggal 2 November Gereja Universal seluruh dunia mengenang para arwah umat beriman.

    “Dalam memperingati tidak selalu tanggal 2 November karena belum tentu hari biasa, kita mengambil tanggal 4 November pukul 15.00 karena orang pulang sekolah dan kerja,” ungkapnya, Rabu (5/11/2025).

    Kata Josephus, Misa arwah untuk mengenang bagi arwah umat Katolik dan secara khusus bagi tiga tokoh keuskupan Malang dan untuk semua yang di kenangkan.

    Hanya secara khusus di pemakaman Kristen Sukun Malang, ada makam tiga tokoh terkenal yang berjalan dalam keuskupan Malang. Diantaranya, Mgr Clemens Van Der Pas O.Carm, Mgr.AEJ.Albers,O.Carm, Mgr.HJS Pandoyoputro, O.Carm juga mendoakanromo romo dan biarawan biarawati.

    “Jasa ketiga tokoh tersebut demi umat manusia menggalang dana dari umat untuk kepentingan pengembangan pendidikan waktu itu, di wilayah terpencil seperti Malang Selatan untuk sekolah Rakyat,” tegasnya.

    Tujuan Misa Arwah merayakan peringatan arwah umat beriman, bahwa Gereja tidak hanya di dunia ini saja tapi juga ada Gereja yang mulia para suci yang diselenggarakan setiap tanggal 1 November hari raya orang Kudus dan tanggal 2 November pengenangan arwah orang beriman

    Tiga Komunitas Gereja selalu bersama sama Merayakan Ekaristi suci ini ada tiga tingkat atau tiga lapis dalam mendoakan sebagai wujud kesaksian tentang Paskah tentang kebangkitan Tuhan Yesus .

    “Dalam ajaran Katolik Kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan tapi itu adalah proses diubah tidak dilenyapkan,” ucapnya.

    Josephus melanjutkan, Umat Katolik melakukan Tradisi Misa Arwah atau mendoakan arwah ini sudah tertuang di dalam Kitab Makabe ada di bacaan pertama, dan bagi umat Kristen tidak mempunyai hal ini.

    Misa arwah atau mendoakan arwah ini tertuang di dalam kitab Makabe bahwa tindakan ini adalah tindakan saleh karena waktu itu Bangsa Israel sudah memberikan contoh tentang hal ini.

    Peserta Misa Arwah Malang Raya diikuti oleh Delapan paroki antara lain Paroki Ijen (Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel), , Paroki Batu (Gembala Baik), Paroki Langsep (Santo Vincentius a Paulo), Paroki Tidar (Santo Andreas), Paroki Blimbing (Santo Albertus de Trapani), Paroki Janti (Santo Yohanes Pemandi), Paroki Kayutangan (Hati Kudus Yesus), dan Paroki Kesatrian (Maria Ratu Rosari) dan wakil-wakil komunitas biarawan dan biarawati. (yog/ian)

  • Eksplorasi Kangean, Ketum HIGEMURA Serukan Keadilan untuk Madura

    Eksplorasi Kangean, Ketum HIGEMURA Serukan Keadilan untuk Madura

    Malang (beritajatim.com) – Persoalan yang melibatkan PT KEI di perairan Kepulauan Kangean kembali menyeruak ke permukaan. Penolakan warga terhadap aktivitas eksplorasi seismik di wilayah laut mereka bukan tanpa alasan.

    Kekhawatiran akan kerusakan lingkungan, penurunan hasil tangkapan ikan, serta ancaman terhadap ekosistem laut menjadi alasan utama di balik gelombang protes yang terus menguat.

    Bagi masyarakat di Pulau Kangean, laut bukan sekadar hamparan air asin, melainkan sumber kehidupan. Mereka hidup dari hasil tangkapan, dari arus yang selama ini menafkahi keluarga.

    Maka ketika datang kapal-kapal besar membawa alat eksplorasi dengan teknologi tinggi, yang suaranya memecah keheningan laut dan menimbulkan gelombang kecemasan, wajar bila masyarakat bersuara.

    Menanggapi fenomena ini, Muhlis Ali, Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Madura (HIGEMURA), angkat bicara.

    Muhlis menilai, penolakan warga Kangean adalah bentuk perlawanan atas ketidakadilan pembangunan yang telah lama dirasakan masyarakat Madura.

    “Madura ini kaya, tapi warganya tetap miskin. Infrastrukturnya rusak, saat kemarau masih banyak daerah kekurangan air bersih, dan sekolah-sekolah banyak yang rusak. Tapi di saat yang sama, eksplorasi minyak dan gas dilakukan besar-besaran, baik di darat maupun di laut. Pertanyaannya: ke mana semua hasil itu mengalir,” tegas Muhlis, Rabu (5/11/2025).

    Muhlis bilang, komentar tersebut menampar kesadaran publik tentang ketimpangan antara potensi dan realita. Di satu sisi, Madura dikenal sebagai salah satu kawasan dengan sumber daya energi melimpah. Di sisi lain, wajah kemiskinan dan keterbelakangan masih menjadi potret sehari-hari.

    “Jalan-jalan rusak, jembatan tak terawat, dan pelayanan publik terbatas menjadi pemandangan yang seolah lumrah,” bebernya

    Lebih dari itu, sambung Muhlis, warga Madura juga merasa tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan besar yang menyangkut tanah dan laut mereka. Perusahaan datang membawa izin dari pusat, sementara masyarakat hanya menjadi penonton di rumah sendiri.

    “Ini bukan semata soal eksplorasi, tapi soal martabat. Jangan jadikan Madura hanya sebagai ladang eksploitasi sumber daya, sementara rakyatnya dibiarkan tertinggal,” lanjut Muhlis Ali.

    Suara penolakan dari Kangean bukan sekadar protes emosional, melainkan jeritan yang lahir dari rasa dikhianati oleh janji pembangunan yang tak kunjung datang. Selama puluhan tahun, lanjut Muhlis, Madura telah menyumbang banyak bagi pundi-pundi energi nasional, namun tidak mendapatkan bagian yang layak dari kemakmuran itu.

    “Masyarakat menuntut agar pemerintah benar-benar hadir, tidak hanya melindungi kepentingan korporasi, tetapi juga memastikan hak-hak masyarakat lokal terjamin. Eksplorasi boleh saja dilakukan, namun harus transparan, berkeadilan, dan berpihak pada kelestarian alam serta kesejahteraan warga,” ujarnya.

    Muhlis Ali menambahkan, pada akhirnya, bagi masyarakat Kangean, laut bukan hanya soal ekonomi, melainkan soal kehidupan. Dan kehidupan tidak bisa digantikan dengan janji investasi yang hanya meninggalkan luka. (yog/ian)

  • Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Ibu dan Anak Hanyut di Sungai Glidik

    Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Ibu dan Anak Hanyut di Sungai Glidik

    Malang (beritajatim.com) – Pencarian terhadap dua warga yang hanyut di Sungai Glidik, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, kembali dilanjutkan Rabu (5/11/2025).

    Polres Malang bersama tim SAR gabungan memperluas area penyisiran untuk menemukan korban yang terbawa arus deras sejak Sabtu lalu.

    Operasi pencarian melibatkan Basarnas, SAR Kanjuruhan, Polsek Ampelgading, Babinsa, kelompok nelayan, serta warga sekitar. Tim gabungan menyisir sepanjang aliran Sungai Glidik hingga ke kawasan muara dan pesisir selatan.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, pencarian hari ini difokuskan pada wilayah hilir sungai dengan memperluas jangkauan hingga ke area yang diduga menjadi titik hanyut korban.

    “Tim gabungan terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Glidik hingga ke muara. Polres Malang bersama unsur SAR bekerja maksimal untuk menemukan korban,” ujar Bambang, Rabu (5/11/2025).

    Bambang menegaskan, koordinasi terus dilakukan antara Polres Malang, BPBD, dan tim SAR gabungan untuk memastikan pencarian berjalan efektif di lapangan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan untuk memperluas area pencarian. Harapan kami, korban bisa segera ditemukan,” tambahnya.

    Hingga siang ini, kedua korban masih belum ditemukan. Tim gabungan berencana melanjutkan penyisiran hingga ke area pesisir laut selatan.

    Seperti diketahui, korban yang dicari merupakan seorang ibu bernama Rika Julia Safitri (27) dan anak perempuannya Aldafiatul Rifka Salimah (6). Keduanya dilaporkan hanyut saat menyeberangi jembatan Sungai Glidik bersama suaminya pada Sabtu (1/11/2025) sore. Sang suami berhasil menyelamatkan diri, sementara ibu dan anak tersebut terseret derasnya arus. (yog/ian)

  • bank bjb Sinergi Pendidikan Tinggi dengan Universitas Negeri Malang

    bank bjb Sinergi Pendidikan Tinggi dengan Universitas Negeri Malang

    Jakarta, CNBC Indonesia – bank bjb melakukan penandatanganan Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Universitas Negeri Malang (UM) dalam meningkatkan tata kelola, pengembangan sumber daya manusia, serta menghadirkan layanan keuangan inovatif bagi ekosistem pendidikan tinggi.

    Melalui kerja sama ini, bank bjb dan UM akan terus mengembangkan kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan sumber daya manusia dan tata kelola. Salah satu implementasi yang akan segera diwujudkan ialah sistem pembayaran pendidikan digital (Education Payment/bjb edupay) yang memudahkan mahasiswa melakukan transaksi biaya pendidikan secara real time melalui kanal bank bjb.

    Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Hariyono menyambut kerja sama ini sebagai langkah menuju transformasi digital layanan kampus.

    “Kami berharap kemitraan ini dapat mempercepat digitalisasi administrasi keuangan di kampus, serta memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan dosen dalam mengakses layanan perbankan,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).

    Sementara itu, Direktur Utama bank bjb, Yusuf Saadudin menjelaskan, bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi merupakan bagian dari komitmen bank bjb dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

    “bank bjb melihat sektor pendidikan sebagai mitra strategis dalam mencetak generasi berdaya saing dan berintegritas. Kami ingin berperan aktif dalam memperkuat ekosistem pendidikan tinggi melalui layanan finansial yang efisien dan adaptif,” tutur Yusuf.

    Selain sistem pembayaran digital, ruang lingkup kerja sama ini juga mencakup potensi program Campus Hiring, Job Fair, dan Internship Program bagi mahasiswa serta alumni Universitas Negeri Malang. Program tersebut diharapkan menjadi wadah pengembangan karier sekaligus memperluas kesempatan bagi generasi muda untuk berkontribusi di dunia kerja.

    “Melalui kemitraan ini, bank bjb menegaskan perannya sebagai mitra strategis bagi lembaga pendidikan dalam menghadirkan solusi keuangan yang mendukung kemajuan dunia akademik di Indonesia,” pungkas dia.

    Sebagai informasi penandatanganan dihadiri oleh Direktur Utama bank bjb Yusuf Saadudin dan Rektor Universitas Negeri Malang Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, beserta jajaran manajemen kedua pihak. Hadir pula jajaran manajemen bank bjb antara lain Direktur Konsumer Nunung Nurhayati, Direktur Korporasi dan UMKM bank bjb Mulyana, Pemimpin Divisi Institutional dan Wholesale Banking bank bjb Hindun Herdiyani, CEO Regional V bank bjb Jadi Kusmaryadi, Pemimpin Cabang Surabaya bank bjb Dody Krisnanda.

    Dari pihak Universitas Negeri Malang, turut hadir Wakil Rektor II, Prof. Puji Handayati, Wakil Rektor III Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, dan Wakil Rektor IV Prof. Ir. Arif Nur Afandi. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]