kab/kota: Malang

  • Prabowo Harus Tahu Harga Cabai Sudah Tembus Rp130 Ribu per Kg, Beli Rp5.000 Hanya Dapet 5 Cabai – Halaman all

    Prabowo Harus Tahu Harga Cabai Sudah Tembus Rp130 Ribu per Kg, Beli Rp5.000 Hanya Dapet 5 Cabai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga cabai di berbagai daerah mengalami lonjakan signifikan hingga menembus Rp120 ribu per kilo gram (kg)

    Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta, dijual oleh pedagang Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai merah kriting naik jadi Rp75 ribu per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah berlangsung jelang tahun baru 2025, bahkan dikatakan pedagang sentuh harga Rp150 ribu per kg pada saat itu.

    Mahalnya harga cabai membuat pembelian senilai Rp5.000, hanya dapat 5 atau 8 cabai tergantung dari timbangan ukuran ons.

    Adapun harga normal cabai rawit merah sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kemudian di Pasar Cileungsi, Bogor, harga cabai rawit merah dibanderol Rp130 ribu per gram.

    Umar yang merupakan pedagang di Pasar Cileungsi menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

    “Untuk cabai rawit merah sekarang sampai Rp 130.000 per kilosebelumnya hanya Rp 50.000 per kilogram,” kata Umar.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis, sementara daya beli masyarakat tinggi. 

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” katanya.

    Kemudian, harga cabai di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur juga semakin pedas. 

    Dari sejumlah pedagang di Pasar Besar Kota Malang mengatakan harga semua jenis cabai mengalami kenaikan. 

    Harga cabai rawit merah menyentuh harga Rp 110 ribu per kg.

    Pedagang menyebut jika kenaikan harga cabai dikarenakan musim hujan dan petani banyak yang gagal panen. 

    “Kalau kata petani karena musim hujan dan banyak yang gagal panen. Naiknya juga sejak libur natal kemarin,” terang Suhema pedagang cabai Pasar Besar Kota Malang dikutip dari TribunJatim, Rabu (8/1/2024).

    Suhema menambahkan meski harga cabai naik, pelanggannya tetap membeli karena kebutuhan. 

    “Tetap membeli mereka, karena langganan juga dan kebutuhan,” tambahnya. 

    Tidak hanya cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan. 

    “Bawang merah juga naik dari Rp 30 ribu sekarang Rp 50 ribu per kilogram,” jelas Suhema. 

    Selain Suhema, salah satu pedagang cabai yang lain yakni Ashari mengatakan jika dirinya tidak berani mengambil banyak stok. 

    “Tidak berani ambil banyak, biasanya 10 kilogram sekarang cuma ambil 7 kilogram. Soalnya cabai umurnya satu hari kalau lama nanti takut busuk,” jelas Ashari. 

    Ashari menambahkan jika pembeli tetap membeli dagangannya meski tidak banyak. 

    “Tetap ada yang beli cuma mereka mengurangi. Biasanya yang beli 1 kilogram sekarang tidak sampai 1 kilo,” tambahnya. 

     

  • Mutasi TNI, 3 Pati TNI AU Digeser Jadi Danlanud

    Mutasi TNI, 3 Pati TNI AU Digeser Jadi Danlanud

    loading…

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 101 Perwira Tinggi (Pati) pada Jumat, 3 Januari 2025. Foto/Dok SINDOnews

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 101 Perwira Tinggi (Pati) pada Jumat, 3 Januari 2025. Dari 101 pati tersebut, tiga orang di antaranya digeser menjadi Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud).

    Rotasi dan mutasi itu berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/7/I/2025 tanggal 3 Januari 2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

    “Telah resmi ditetapkan rotasi dan mutasi 101 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari 62 Pati TNI AD, 8 Pati TNI AL, dan 31 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto dalam keterangannya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (4/1/2025).

    Dari 31 Pati TNI Angkatan Udara (AU) yang masuk daftar mutasi tersebut, tiga di antaranya digeser menjadi Danlanud. Siapa saja mereka?

    1. Kolonel Pnb Ferdinand PicaulimaAlumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1996 ini digeser dari Pamen Sopsau menjadi Danlanud Atang Sendjaja (ATS) Bogor. Pria kelahiran Malang, 10 November 1974 itu digeser menjadi Danlanud ATS menggantikan Marsma TNI Juli Heryanto Ginting yang dirotasi menjadi Staf Khusus KSAU.

    Beberapa jabatan pernah diemban oleh Ferdinand, antara lain Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, Danlanud Haluoleo, dan Asisten Operasi (Asops) Kaskoopsud III.

    2. Marsma TNI Arifaini Nur DwiyantoDia digeser dari Ir Koopsud I menjadi Danlanud Sultan Hasanuddin (HND) Maros. Dia menggantikan Marsma TNI Bonang Bayuaji Gautama yang dirotasi menjadi Staf Khusus KSAU.

    Arifaini adalah lulusan AAU 1993 yang berasal dari kecabangan korps penerbang. Sejumlah jabatan yang pernah diemban oleh Arifaini di antaranya Danyon 3 Resimen Chandra Akademi TNI, Danskadud 5 Lanud (2011).

    Kemudian, Pabandya Ops Kosekhanudnas II/Makassar (2012), Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin, Danwing 5 Lanud Sultan Hasanuddin (2014), Dosen Utama Seskoau (2015), Danlanud Sam Ratulangi (2016), Paban I/Ren Sopsau (2018), dan Kapuskodalau.

    3. Marsma TNI Heri Kris DrihandakaDia dirotasi dari Karo Pengamanan Setmilpres Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menjadi Danlanud Manuhua (MNA) Biak. Dia menggantikan Marsma TNI Dedy llham S.Salam yang digeser menjadi Staf Khusus KSAU. Heri pernah menjadi Danlanud Anang Busra Tarakan.

    (rca)

  • Tak Selalu Ada Susu Dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Jubir Kepresidenan: Diganti Tempe atau Tahu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Januari 2025

    Tak Selalu Ada Susu Dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Jubir Kepresidenan: Diganti Tempe atau Tahu Megapolitan 7 Januari 2025

    Tak Selalu Ada Susu Dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Jubir Kepresidenan: Diganti Tempe atau Tahu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO)
    Adita Irawati
    mengatakan, tidak selalu ada
    susu
    yang diberikan dalam menu
    makan bergizi gratis
    (MBG).
    Hal tersebut disampaikan Adita usai mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi meninjau SDN Susukan 01 dan SDN Susukan 02, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025).

    Susu
    bisa diberikan bisa tidak, karena susu juga punya bahan pengganti yang lain. Susu ini kandungannya kan utamanya protein dan vitamin mineral,” kata Adita di SDN Susukan 01, Selasa.
    Adita mengatakan, ada sejumlah bahan makanan yang bisa dijadikan sebagai pengganti susu yang nantinya tersaji dalam menu MBG.
    “Jika itu bisa digantikan oleh bahan makanan yang lain seperti misalnya tadi ada tempe, ada tahu. Artinya kecukupan proteinnya sudah terpenuhi,” ucap Adita.
    Adita menjelaskan, terdapat sejumlah daerah yang jauh dari sentra susu. Karena itu, tak adanya susu di dalam menu MBG bisa digantikan dengan protein lain.
    “Jika merujuk pada Badan Gizi Nasional itu setidaknya ada dua jenis makanan yang mengandung protein untuk mengganti susu,” kata Adita.
    “Jadi susu sekali lagi jadi bahan evaluasi, tetapi mohon untuk bisa diperhatikan bahwa ini tidak selalu harus ada. Yang penting kandungan gizi itu tercukupi. Kami sudah berkonsultasi dengan ahli gizi,” sambungnya.
    Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, penyediaan susu untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Jakarta masih terkendala.
    Ketersediaan susu sapi yang belum merata menjadi penyebab utama masalah ini.
    Namun, daerah dengan produksi susu sapi yang mencukupi, seperti Jawa Timur, sudah bisa menyalurkan susu dalam menu MBG.
    “Jawa Timur sudah bisa, kooperasi susu kita kuat di sana, seperti di Malang. Kalau Jakarta masih susah,” ujar Budi Arie saat memberikan keterangan pers setelah kunjungan ke SD Negeri Angkasa 5, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).
    Menu MBG yang dibagikan pada hari pertama berupa nasi, sayur tumis buncis, ayam teriyaki, dan satu buah pisang untuk masing-masing siswa. Namun, susu belum bisa disalurkan pada hari pertama.
    Budi Arie menambahkan, susu akan diberikan pada hari kedua pelaksanaan MBG, yaitu Selasa (7/1/2025).
    “Tidak perlu berkecil hati, ada kekurangan sana-sini. Susu belum siap, nanti diurus,” kata Budi.
    Saat ini, koperasi susu Indonesia hanya mampu menyediakan sekitar 1,3 juta liter susu per hari untuk mendukung program MBG. Untuk itu, Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mencari strategi guna menambah ketersediaan susu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPRD Malang Diperiksa Polisi, Diduga Korupsi Saat Jadi Kades

    Anggota DPRD Malang Diperiksa Polisi, Diduga Korupsi Saat Jadi Kades

    Malang (beritajatim.com) – Anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi NasDem, Sudha, diperiksa Unit 4 Satreskrim Polres Malang pada Selasa (7/1/2025) siang. Sudha menjalani pemeriksaan atas dugaan korupsi saat menjabat sebagai Kepala Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, pada tahun 2020, sebelum terpilih menjadi anggota DPRD periode 2024-2029.

    Sudha diperiksa berdasarkan laporan dari Nurcholis, seorang warga Desa Kanigoro yang juga mantan perangkat desa.

    “Konfirmasi terakhir dengan penyidik Satreskrim Polres Malang hari ini yang bersangkutan (Sudha-red) sudah memenuhi panggilan penyidik. Sudah diperiksa hari ini sekitar pukul 10.30 WIB,” ujar Nurcholis, Selasa (7/1/2025).

    Menurut Nurcholis, Sudha menyangkal sejumlah tuduhan, termasuk klaim bahwa mobil ambulans siaga desa merupakan miliknya pribadi. Sudha juga membantah tuduhan gratifikasi selama masa jabatannya sebagai kepala desa.

    “Soal gratifikasi, yang bersangkutan ngomong tidak ada gratifikasi. Kami selaku warga Desa Kanigoro ingin diperiksa intensif, sehingga muncul perkara yang terang benderang,” tegas Nurcholis.

    Nurcholis menambahkan bahwa dugaan kerugian negara di Desa Kanigoro terjadi dalam kurun waktu 2019 hingga 2023. Berdasarkan hasil audit awal oleh Inspektorat Kabupaten Malang, ditemukan indikasi kerugian pada kas desa sebesar Rp500 juta.

    “Kalau kerugian sejak 2019-2023, dugaan kami mencapai Rp 3 miliar sampai Rp5 miliar. Tapi kita juga tunggu audit dari inspektorat lagi,” jelas Nurcholis.

    Ia juga menyebutkan bahwa kerugian sebesar Rp500 juta tersebut telah dikembalikan oleh Sudha dan perangkat desa lainnya. Namun, dugaan kerugian lain, termasuk terkait tanah kas desa, masih menunggu audit lebih lanjut.

    “Karena itu kami minta agar lebih transparan dalam proses penyidikannya. Kita juga bakal siapkan nota keuangan yang dikeluarkan desa, kita akan teliti kembali nanti,” tambahnya.

    Nurcholis berencana memberikan bukti-bukti tambahan kepada penyidik untuk memperkuat laporan. Ia berharap agar penyidikan dilakukan secara intensif agar kasus ini menjadi lebih jelas.

    “Insya Allah dalam minggu-minggu ini bukti tambahan kita serahkan ke penyidik,” tutup Nurcholis. [yog/beq]

  • Polres Malang Tangkap Pasutri Live Porno di Medsos

    Polres Malang Tangkap Pasutri Live Porno di Medsos

    Malang (beritajatim.com) – Pasangan suami istri (pasutri) asal Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, berhasil meraup keuntungan hingga Rp 35 juta hanya dalam dua bulan dari aksi pornografi melalui siaran langsung di media sosial.

    Keduanya berinisial FI (27) dan PN (24). Diketahui, pasutri tersebut memanfaatkan platform live streaming untuk mendapatkan endorse dan gift dari ribuan penonton.

    Aksi yang tak senonoh itu akhirnya berhasil dihentikan Kepolisian Resor Malang di kediamannya ada Minggu (5/1/2024). Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, membenarkan penangkapan tersebut.

    “Betul, petugas mengamankan dua orang yang merupakan pasutri terkait konten pornografi,” ujar AKP Dadang di Mapolres Malang, Selasa (7/1/2025).

    Dadang menjelaskan, penangkapan pasangan ini bermula dari patroli tim siber Polsek Gedangan yang menemukan aktivitas live streaming di aplikasi media sosial ‘hot51’.

    Dalam siaran langsung tersebut, FI dan PN tidak hanya memperlihatkan bagian tubuh sensitif mereka, tetapi juga melakukan hubungan suami istri secara terbuka demi mendapatkan endorse atau gift dari para penonton.

    “Tujuan live streaming tersebut adalah untuk mendapatkan endorse dari yang menyaksikan live. Para pelaku melakukan streaming dengan memperlihatkan bagian sensitif tubuhnya,” tegas Dadang.

    Selama dua bulan terakhir, pasangan ini diketahui telah meraup keuntungan hingga Rp 35 juta dari aktivitas tersebut.

    Pasangan Mesum Malang Live Porno di Medsos

    Mereka melakukan siaran langsung setiap hari selama delapan hingga sepuluh jam, mulai sore hingga tengah malam. Dari ribuan penonton, mereka bisa mendapatkan penghasilan harian hingga Rp 5 juta.

    Dalam setiap siaran langsungnya, FI dan PN menggunakan kostum-kostum seksi, topeng, dan berbagai aksesori untuk menarik perhatian penonton.

    Setelah itu, mereka bertindak lebih vulgar untuk mendapatkan lebih banyak gift. Seluruh aktivitas tersebut dilakukan di rumah mereka di Kecamatan Gedangan.

    Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk dua unit ponsel iPhone 13, tripod, set pakaian seksi wanita, topeng, bando, serta perhiasan yang digunakan sebagai properti dalam siaran langsung mereka.

    “Pelaku mengaku telah melakukan aksi ini selama dua bulan terakhir. Setiap kali live, mereka mengenakan pakaian bertema tertentu untuk menarik perhatian sebelum melakukan tindakan vulgar,” tambah Dadang.

    Polisi telah menetapkan FI dan PN sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka dijerat dengan Pasal 35 Jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi serta Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancaman hukuman maksimal adalah 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 miliar.

    Dadang mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial. Peran aktif masyarakat juga diharapkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dunia maya.

    “Kami mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur oleh keuntungan instan yang diperoleh dari aktivitas ilegal seperti ini. Tindakan semacam ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak moral bangsa,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Zendo Ojol Muhammadiyah Gratiskan Biaya Admin, tapi Selektif Pilih Driver

    Zendo Ojol Muhammadiyah Gratiskan Biaya Admin, tapi Selektif Pilih Driver

    Bisnis.com, JAKARTA – Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) membebaskan biaya admin kepada pelanggan dan merchant restoran guna memberikan kenyamanan kepada mereka saat menggunakan layanan berbasis permintaan Zendo.

    Muhammadiyah juga berusaha menjaga kesejahteraan para mitra dengan selektif merekrut orang sehingga pesanan per hari yang didapat mitra tetap tinggi dan secara kualitas layanan yang diterima pelanggan tetap optimal. 

    Adapun, Zendo, layanan transportasi online berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), terus memperluas layanan dan telah hadir di 70 kota. Layanan ini mirip seperti Gojek dan Grab. 

    Dilansir dari laman instagram Zendo_Id, aplikasi ini telah hadir di Tulung Agung, Malang, Sidoarjo, Yogyakarta, Indramayu, Garut, Kabupaten Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, hingga Banjarmasin.

    Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim mengatakan untuk mensejahterakan driver, Zendo selektif dalam merekrut mitra driver. 

    Zendo tidak merekrut banyak pengemudi seperti perusahaan transportasi online lain. 

    “Jadi rekrut driver satu demi satu. Kita ingin setiap driver itu bisa dapat orderan yang layak per hari. Bisa cukup perhari gitu,” kata Ghufron kepada Bisnis, Selasa (7/1/2025).

    Layanan aplikasi ZendoPerbesar

    Zendo mengeklaim telah memiliki lebih dari 100.000 mitra pengemudi dan 2.000 merchant yang tersebar di puluhan kota. 

    Terkait dengan perekrutan driver Zendo pun, Ghufron menyampaikan bahwa pihak Zendi merekrut driver dengan beberapa pertimbangan yang menitikberatkan pada kepribadian pengemudi.

    Hal ini, kata Ghufron, dilakukan guna mencetak driver yang amanah dan melayani dengan sepenuh hati sesuai dengan tujuan Zendo.

    Selain kesejahteraan mitra, Ghufron menuturkan bahwa Zendo juga tidak memungut biaya atau admin fee dari merchant atau restoran yang bekerja sama dengan Zendo.

    Sehingga hal ini akan menguntungkan pihak restoran dan pelanggan yang hanya membayar ongkos kirim tanpa perlu membayar biaya lainnya.

    “Sehingga pelanggan tinggal hanya membayar ongkosnya saja. Ongkirnya pun juga mirip-mirip lah sama ojek online lain. Tapi biayanya jadi lebih murah karena tidak ada admin fee yang aneh-aneh,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, Ghufron menyebut bahwa Zendo sangat ramah bagi masyarakat awam yang bingung jika menggunakan aplikasi.

    Sebab, sistem pemesanan Zendo melalui pesan yang dikirimkan kepada customer service melalui Whatsapp. Nantinya, setelah memesan pihak dari Zendo akan menghubungi pengemudi untuk menjemput atau mengantar pesanan.

    “Nah layanannya itu tidak hanya sekedar antar jemput penumpang atau antar jemput makanan gitu. Tapi juga macam-macam seperti bahkan sampai nangkap ular, nebang pohon, bersih-bersih rumah itu juga sangat bisa. Karena ya sangat berkeluargaan gitu lah,” ucap Ghufron.

    Berikut sejumlah layanan Zendo:

    -Zendo Bike: Layanan ojek motor yang dirancang untuk memberikan solusi transportasi cepat, efisien. dengan pengemudi yang berpengalaman dan ramah.

    -Zendo Car: Transportasi roda empat yang menyasar target perjalanan keluarga, perjalanan bisnis, atau barang bawaan yang banyak.

    -Zendo Cleaning Service: Layanan kebersihan profesional untuk rumah dan kantor. Dengan tim kebersihan yang terlatih dan menggunakan peralatan modern.

    -Zendo Delivery: Layanan angkut barang untuk pengiriman barang pribadi, dokumen penting, atau barang dagangan. Nilai yang ditawarkan cepat dan efisien.

    -Zendo Food: Jasa beli makanan dari restoran favorit. 

    -Zendo Shopping: Layanan belanja kebutuhan harian tanpa harus keluar rumah. 

  • Polisi Malang Tangkap Lansia Karena Diduga Cabuli Bocah di Bawah Umur

    Polisi Malang Tangkap Lansia Karena Diduga Cabuli Bocah di Bawah Umur

    Malang(beritajatim.com) – Seorang lansia berinisial PBS (63 tahun) ditangkap polisi atas dugaan pencabulan pada bocah di Kota Malang. Tersangka diduga melakukan pencabulan pada A (11 tahun) dan AA (17 tahun).

    Kasus ini berawal dari laporan kedua orangtua korban pada 3 Januari 2025. Setelah mendapat laporan Satreskrim Polresta Malang Kota langsung menangkap PBS dan kini dalam tahanan titipan di Mapolresta Malang Kota.

    “Pelaku inisial PBS sudah kami amankan dan saat ini masih diperiksa lebih lanjut oleh Unit PPA. Saat ini, penyidik sedang melengkapi berkas administrasi penyidikan termasuk hasil visum korbannya,” kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh, Selasa, (7/1/2025).

    A menjadi korban pencabulan saat dibawa ke sebuah pusat perbelanjaan di Kota Malang. Tersangka melakukan tipu daya saat korban ganti baju dan ganti celana. Pencabulan kedua dilakukan tersangka di kantor koperasi. Korban A juga dicabuli saat di sebuah gedung Badminton saat itu rekan-rekan korban diminta untuk keluar gedung.

    Sedangkan untuk korban AA dia menjadi korban pencabulan saat usai pulang menjenguk kakeknya. Dia dihadang, kunci korban dibawa pelaku sehingga mengikuti tersangka ke rumah pelaku.

    “Setelah memeriksa pelapor dan saksi. Melakukan pemeriksaan pada tersangka dan melakukan penahanan,” ujar Soleh.

    Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 82 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang. (luc/ted)

  • Pantas Juragan Bakso yang Bangun Jalan Desa Tak Mau Buka Bujet yang Dikeluarkan, Bukan Rp 10 Miliar?

    Pantas Juragan Bakso yang Bangun Jalan Desa Tak Mau Buka Bujet yang Dikeluarkan, Bukan Rp 10 Miliar?

    TRIBUNJATIM.COM – Pantas juragan bakso yang bangun jalan desa menggunakan dana pribadi tak mau membuka bujet yang sudah ia keluarga.

    Diketahui, bos Bakso Gunung, Ferry Suwadi menjadi sorotan karena sudah membangun jalan di Dusun Segelan Sidumulyo, Desa Balesari, Ngajum, Kabupaten Malang. 

    Bukan menggunakan dana pemerintah, namun menggunakan dana pribadinya.

    Pria berusia 52 tahun itu menjalankan proyek pembangunan jalan sepanjang 1,5 kilometer demi memudahkan warga dalam mengangkut hasil pertanian mereka.

    Meski viral di media sosial dengan klaim pengeluaran dana sebesar Rp 10 miliar, Ferry menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengumumkan total biaya yang dikeluarkan.

    “Kalau seperti yang ada di medsos kemarin saya keluarkan dana Rp10 miliar, itukan pendapat warga. Kalau ditanya ke saya, saya sudah berjanji biarlah itu menjadi amal ibadah saya dan saya tidak akan membuka informasi itu ke siapapun,” jelas Ferry saat ditemui di salah satu cabang Bakso Gunung di Ruko Kara Junction, Senin (6/1/2025) sore, dikutip dari Kompas.com.

    Ferry menerangkan bahwa ide untuk membangun jalan ini berawal setelah ia menyelsaikan pembangunan Masjid Al Ikhlas pada tahun 2018.

    Sang istri menyarankan agar akses jalan juga diperbaki agar warga merasa nyaman saat pergi ke masjid.

    Kemudian permintaan warga untuk memperbaiki jalan utama di dusun tersebut pun menguatkan niatnya.

    Ferry merasa prihatin terhadap para petani yang kerap mengalami kesulitan ketika melewati jalan tanah yang licin dan dipenuhi pecahan batu.

    Semangat gotong royong warga dalam pembangunan jalan itu membuat Ferry senang, sebuah tradisi yang masih dipertahankan sejak ia meninggalkan desa pada tahun 1992 untuk merantau ke Batam.

    Selain membangun jalan, Ferry juga telah berkontribusi pada pembangunan fasilitas lain di kampung halamannya, seperti lapangan sepak bola, TPQ dan masjid.

    “Sekarang saya lihat warga desa saya sangat senang sekali, Alhamdulillah hal ini turut membuat saya juga sangat senang. Doakan saja saya bisa melanjutkan pembangunan jalan ini hingga 5 kilometer,” harapnya.

    Rintis usaha sejak 1992

  • Ketua RW di Malang Cabuli 7 Bocah Laki-laki, 4 Korban Masih Tetangga Pelaku

    Ketua RW di Malang Cabuli 7 Bocah Laki-laki, 4 Korban Masih Tetangga Pelaku

    Malang

    Polresta Malang Kota menangkap pria inisial PBS (63) terkait dugaan kekerasan seksual. Pria yang merupakan ketua RW ini diduga melalukan pencabulan kepada tujuh anak laki-laki di bawah umur.

    “Korban saat ini sudah ada 7 orang. Empat satu lingkungan, sisanya orang luar,” kata Kapolresta Malang Kota Kombes Nanang Haryono dilansir detikJatim, Selasa (7/1/2025).

    Nanang mengatakan penangkapan pelaku dilakukan usai pihaknya menerima laporan dari korban. Pelaku ditangkap pada Jumat (3/1).

    “Kami cepat respons dan lakukan tindakan tepat profesional. Jadi nggak sampai 1×24 jam setelah ada laporan, pelaku langsung kita amankan pada 3 Januari kemarin. Dan pemeriksaan masih terus berjalan,” tegas Nanang.

    Polisi saat ini masih mendalami perbuatan kekerasan seksual yang dilakukan PBS. Nanang mengatakan dugaan masih adanya korban dari perbuatan pelaku terus didalami.

    “Pelaku menyampaikan sudah lama melakukan dan masih kita gali. Selama ini korban nggak berani lapor,” terang Nanang.

    (ygs/ygs)

  • Kakek Berusia 63 Tahun di Kota Malang Jadi Pelaku Pencabulan, 7 Orang Mengaku Jadi Korban – Halaman all

    Kakek Berusia 63 Tahun di Kota Malang Jadi Pelaku Pencabulan, 7 Orang Mengaku Jadi Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG –  Polresta Malang Kota menyebut update jumlah korban kakek preadator anak di Lowokwaru Kota Malang  sudah mencapai 7 anak.

    Pelaku pencabulan diketahui berinisial PBS umur 63 tahun.

    Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono mengatakan, korban dari pelaku kakek cabul tersebut bertambah.

    “Tidak ada hubungan (korban dan pelaku tidak ada hubungan saudara), hanya sebatas tetangga. Dengan rincian, 4 korban adalah tetangga tersangka dan sisanya berasal dari luar lingkungan,” jelas Nanang usai menjenguk bocah korban pencabulan berinisial AR (11), warga Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Senin (6/1/2025).

    Kombes Pol Nanang Haryono bersama Dinsos Kota Malang dan Provinsi Jawa Timur, 

    Diketahui, AR merupakan salah satu korban pencabulan yang dilakukan oleh pelaku kakek berinisial PBS (63), yang juga warga Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

    Dari hasil pemeriksaan, tersangka PBS mengaku telah melakukan tindakan pencabulan ini sudah cukup lama.

     Modus yang dilakukan adalah sama, yaitu mengiming-imingi para korbannya dengan cara diajak beli pakaian atau diberi uang.

    Kini, para korban terus diberikan pendampingan psikologi.

    Di mana para korban adalah pelajar laki-laki, mulai tingkatan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

    “Kami telah koordinasi dengan jajaran Pemkot Malang melalui Dinas Sosial, untuk melakukan pendampingan psikis. Karena korban ini masih dibawah umur, bahkan masih ada yang kelas 5 SD,” terangnya.

    Dalam kunjungannya untuk menjenguk para korban, Kombes Pol Nanang Haryono meminta seluruh jajaran untuk intensif memberikan pendampingan psikologis kepada korban.

    “Waktu konseling, saya lihat ada perubahan pada perilaku mereka (korban). Tentunya, hal ini kami atasi dengan cepat, responsif, dan profesional,” ungkapnya.

    Polisi secara tegas tak akan memberi ampun bagi para pelaku pencabulan di Kota Malang.

    Bahkan ia menegaskan, bahwa tersangka PBS ditahan dan dihukum sesuai perbuatannya dan  tidak akan ada penangguhan penahanan.

    “Kepada Satreskrim, saya minta pelaku ini tidak diberi ampun. Harus dilakukan penahanan dan tidak ada penangguhan penahanan, saya pastikan itu,” pungkasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, seorang kakek di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang berinisial PBS (63), ditangkap Satreskrim Polresta Malang Kota. Ia ditangkap lantaran diduga telah mencabuli dua  bocah laki-laki berinisial AR (11) dan AA (17).

    Kasus pelecehan seksual ini terungkap setelah pihak keluarga korban melapor ke polisi. Dan tidak butuh lama, pelaku pun dapat ditangkap.

    Atas perbuatannya tersebut, pelaku PBS terancam bakal mendekam di penjara dalam waktu yang lama. Yaitu dijerat dengan Pasal 82 UU RI No 17 Tahun 2016 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Tribun Jatim/Kukuh Kurniawan)