kab/kota: Malang

  • Tren Harga Cabai di Awal 2025 Disebut Mirip Seperti 2024, Diprediksi Turun Mulai Bulan Depan – Halaman all

    Tren Harga Cabai di Awal 2025 Disebut Mirip Seperti 2024, Diprediksi Turun Mulai Bulan Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga cabai akan turun pada Februari mendatang.

    Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, kenaikan harga cabai pada awal tahun ini sama seperti yang terjadi pada 2024.

    “Memang di Januari tahun ini sama dengan periode sebelumnya. Rerata harganya di atas harga acuan kita,” katanya saat rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cabai, dikutip dari siaran pers pada Jumat (10/1/2025).

    “Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas,” lanjutnya.

    Ketut mengatakan, sebelum kenaikan pada saat ini, harga cabai sempat mengalami depresiasi.

    Ia menyebut harga cabai merah keriting di tingkat produsen di 2024 mulai menurun sejak September. Oktober kembali turun, lalu November harganya Rp 14.000 per kilo di petani.

    “Ini sebenarnya para sedulur petani cabai kita sedih,” ujar Ketut.

    Adapun guna mengatasi mahalnya harga cabai pada awal tahun ini, Bapanas tengah memetakan daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga.

    Daerah dengan harga cabai tinggi itu akan didorong suplai cabai dari daerah yang surplus melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

    Ketut yakin FDP dapat mendorong kestabilan harga cabai, utamanya menjelang bulan Ramadan pada Maret mendatang.

    Untuk diketahui, sepanjang 2024, pemerintah bersama pemangku kepentingan pangan telah melaksanakan FDP yang realisasinya mencapai 750 ribu kilogram (kg).

    FDP cabai total terlaksana sebanyak 250 ribu kg. Ini terdiri dari cabai merah besar 206,4 kg, cabai merah keriting 38,7 ribu kg, dan cabai rawit merah 4,9 ribu kg.

    Harga Cabai Tembus Rp130 Ribu Per Kg

    Harga cabai di berbagai daerah mengalami lonjakan signifikan hingga menembus Rp120 ribu per kilo gram (kg)

    Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta, dijual oleh pedagang Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai merah kriting naik jadi Rp75 ribu per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah berlangsung jelang tahun baru 2025, bahkan dikatakan pedagang sentuh harga Rp150 ribu per kg pada saat itu.

    Mahalnya harga cabai membuat pembelian senilai Rp5.000, hanya dapat 5 atau 8 cabai tergantung dari timbangan ukuran ons.

    Adapun harga normal cabai rawit merah sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kemudian di Pasar Cileungsi, Bogor, harga cabai rawit merah dibanderol Rp130 ribu per gram.

    Umar yang merupakan pedagang di Pasar Cileungsi menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025.

    “Untuk cabai rawit merah sekarang sampai Rp 130.000 per kilosebelumnya hanya Rp 50.000 per kilogram,” kata Umar.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis, sementara daya beli masyarakat tinggi.

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” katanya.

    Kemudian, harga cabai di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur juga semakin pedas.

    Dari sejumlah pedagang di Pasar Besar Kota Malang mengatakan harga semua jenis cabai mengalami kenaikan.

    Harga cabai rawit merah menyentuh harga Rp 110 ribu per kg.

    Pedagang menyebut jika kenaikan harga cabai dikarenakan musim hujan dan petani banyak yang gagal panen.

    “Kalau kata petani karena musim hujan dan banyak yang gagal panen. Naiknya juga sejak libur natal kemarin,” terang Suhema pedagang cabai Pasar Besar Kota Malang dikutip dari TribunJatim, Rabu (8/1/2024).

    Suhema menambahkan meski harga cabai naik, pelanggannya tetap membeli karena kebutuhan.

    “Tetap membeli mereka, karena langganan juga dan kebutuhan,” tambahnya.

    Tidak hanya cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan.

    “Bawang merah juga naik dari Rp 30 ribu sekarang Rp 50 ribu per kilogram,” jelas Suhema.

    Selain Suhema, salah satu pedagang cabai yang lain yakni Ashari mengatakan jika dirinya tidak berani mengambil banyak stok.

    “Tidak berani ambil banyak, biasanya 10 kilogram sekarang cuma ambil 7 kilogram. Soalnya cabai umurnya satu hari kalau lama nanti takut busuk,” jelas Ashari.

    Ashari menambahkan jika pembeli tetap membeli dagangannya meski tidak banyak.

    “Tetap ada yang beli cuma mereka mengurangi. Biasanya yang beli 1 kilogram sekarang tidak sampai 1 kilo,” tambahnya. 

  • Sambut Kapal Pesiar Le Laperouse, Konjen Australia dan Pemprov Jatim Kerjasama Tingkatkan Wisman

    Sambut Kapal Pesiar Le Laperouse, Konjen Australia dan Pemprov Jatim Kerjasama Tingkatkan Wisman

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Kapal Pesiar Le Laperouse yang membawa ratusan wisatawan mancanegara (wisman) menyinggahi Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jumat (10/1/2025).

    Salah satu dari 14 kapal dalam armada Ponant Australia ini menawarkan ekspedisi ke destinasi terpencil di Asia Tenggara dan Pasifik bagi wisatawan dari Australia dan mancanegara sejak 1988. 

    Kali ini, kapal pesiar yang membawa 155 orang penumpang dan 122 kru kapal itu tengah melakukan pelayaran wisata di Indonesia.

    Salah satu perjalanannya membawa para turis untuk eksplore Probolinggo seperti di Wisata Bromo.

    Konsulat Jenderal Australia di Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut kedatangan para penumpang kapal Le Laperouse.

    Konsul Jenderal Australia Glen Askew menyebut, kehadiran kapal pesiar ini sangat menarik terlebih para wisatawan dapat mengunjungi Jawa Timur dan Bromo, yang dinilai sebagai keajaiban alam Indonesia.

    Lebih dari itu, singgahnya kapal ini dapat lebih mempererat hubungan antar masyarakat dan mempromosikan pariwisata di Jawa Timur.

    “Pariwisata budaya ini tidak hanya berkontribusi pada ekonomi lokal dan mata pencaharian masyarakat setempat, tetapi juga memperkuat hubungan antar masyarakat,” Konsul Jenderal Askew.

    Dia juga menjelaskan, wisatawan kapal pesiar juga tertarik akan budaya dan sejarah.

    Kapal Pesiar Le Laperouse yang membawa ratusan wisatawan mancanegara menyinggahi Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jumat (10/1/2025).

    Mereka suka mengekplore wayang, batik, dan tempat-tempat bersejarah.

    “Mereka antusias, saya pikir Bromo adalah tempat yang menarik sekali. Tidak hanya itu, juga Banyuwangi, Ijen, Tumpak Sewu,” ungkapnya.

    Dia juga menjelaskan bahwa, Pemerintah Australia, melalui program percontohan Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi (PRIM), mendukung pekerjaan pemeliharaan jalan akses Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Probolinggo (2019-2022).

    Proyek ini disebut dapat meningkatkan akses ke pariwisata, kesempatan kerja, layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial di sepanjang jaringan jalan provinsi Indonesia.

    Glen Askew menambahkan, management kapal pesiar akan membahas keberlanjutan kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.

    Lanjutnya, Bromo memberikan kesan menarik untuk dikunjungi wisatawan Australia.

    Selain itu juga kearifan lokal masyarakat setempat.

    “Hubungan antara masyarakat adalah dasar hubungan diplomatik juga. Saya sangat senang ada jenis pariwisata yang bisa mendukung hubungan antar masyarakat. Wisatawan kapal pesiar ini bisa membaur dengan masyarakat setempat dan saling berbagai pendapat,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini turut hadir penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyonono, Mick Fogg selaku Direktur Ekspedisi di Ponant Australia, Justin Friend selaku Direktur Austronesian Expedition Services dan Kapten kapal Thomas McCandless.

    “Saya sangat berterimakasih bisa ikut tur melihat kapal pesiar yang sangat luar biasa.   Destinasinya memang tidak hanya Bromo, kami harap ya Surabaya punya kota tua, Mojokerto punya Situs Majapahit, Bawean Madura, Malang, banyak yang bisa dieksplore dan tidak cukup satu hari,” ungkap penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyonono.

    Kunjungan kapal pesiar ini didukung dioleh Austronesian Expedition Services sebuah perusahaan tur ekspedisi milik Australia.

    Perusahaan tersebut mengatur ekspedisi di darat untuk Ponant Australia dan juga beberapa perusahaan pelayaran milik Australia lainnya.

    Austronesian Expedition telah beroperasi di seluruh kepulauan Indonesia selama lima tahun dan berencana untuk memperluas operasinya di Jawa Timur.

    Justin Friend selaku Direktur Austronesian Expedition Services mengatakan turnya menciptakan peluang untuk para tamu berinteraksi dengan penduduk setempat, yang membantu membangun pemahaman budaya.

    Pelayanan istimewa yang dihadirkan ini juga menawarkan pengalaman budaya, yang juga melibatkan naturalis, ilmuwan, dan sejarawan untuk mendidik wisatawan tentang penduduk dan lingkungan setempat.

    “Klien kami ingin merasakan budaya dan lingkungan Indonesia, termasuk makanan, seni, musik, dan tariannya yang luar biasa. Jawa Timur adalah tempat yang tepat untuk jenis pengalaman tersebut”, kata Justin Friend.

  • Pulang Kampung ke Malang, Fery Juragan Bakso yang Perbaiki Jalan Desa Disambut Ramah Warga

    Pulang Kampung ke Malang, Fery Juragan Bakso yang Perbaiki Jalan Desa Disambut Ramah Warga

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Fery, juragan bakso yang viral setelah membangun jalan desa dengan dana pribadinya kini pulang ke rumah. 

    Kepulangan Fery tentunya disambut ramah oleh warga. Bahkan, Fery menyediakan hiburan jaranan yang bisa dinikmati oleh warga secara gratis. 

    Saat ditemui di kediamannya di Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Fery menyempatkan diri untuk berbincang dengan awak media. Padahal ia sendiri saat itu tengah sibuk untuk bertemu dengan warga usai dikunjungi Bupati Malang, Sanusi. 

    Ia mengaku, kepulangan dirinya di rumah bukan karena kunjungan Bupati Malang. Melainkan setiap satu bulan sekali sudah menjadi jadwal rutinnya untuk menengok kampung halamannya. 

    “Sebelumnya Pak Bupati menjadwalkan mau ke sini tanggal 5 Januari, tapi saya belum bisa karena belum jadwalnya untuk pulang,” ungkap pria yang memiliki nama asli Suwadi. 

    Atas kunjungan Bupati Malang ke desanya, Fery mengaku cukup senang.  “Ya seneng sekali. Ibarat pepatah kan anak yang kehilangan induknya, terus ketemu induknya seneng banget,” tandasnya. 

    Kisah Fery Pengusaha Bakso Sukses, Sempat Pikul Bakso di Usia 16 Tahun.

    Bupati Malang, Sanusi bertemu dengan Fery, juragan bakso yang bangun jalan desa di Malang, Kamis (9/1/2025). (Tribun Jatim Network/Luluul Isnainiyah)

    Siapa sangka, Fery yang kini menjadi sosok terkenal karena kedermawanannya untuk membangun desa sempat menjajakan bakso dengan cara dipikul. Tentu untuk menjadi sukses seperti sekarang ada banyak hal yang harus dilaluinya. 

    Pria berusia 52 tahun itu mengaku kiprahnya di dunia makanan bakso itu dimulai sejak usia 16 tahun. Tahun 1992 silam, Fery nekat merantau ke Bandung dengan bekal keahliannya membuat bakso. 

    “Keluarga nggak ada yang usaha bakso. Tapi warga sini kan banyak yang jual bakso. Nah saya belajat dari mereka terus merantau ke Bandung,” ujar Fery. 

    Selama di Bandung, Fery berdagang bakso dengan cara dipikul dan berkeliling dari rumah ke rumah. Kurang lebih enam bulan lamanya di Bandung, Fery kemudia memutuskan untuk lindah ke Bali. 

    Fery, juragan bakso sukses yang perbaiki jalan desa dengan dana pribadi, pulang kampung ke Malang, Jumat (10/1/2025) (tribunjatim.com/Lu’lu’ul Isnainiyah)

    Saat di Bali, Fery juga berjualan bakso. Hingga ia mampu mengumpulkan uang sebanyak Rp 900 ribu. 

    “Setelah dari Bali, saya pindah ke Batam. Di sana kan banyak gedung-gedung mulai di bangun,” terangnya. 

    Selama di Batam ini lah, Fery sukses mengelola bakso dengan nama Bakso Gunung. Selain itu ia juga bertemu dengan istrinya di sana yang mana sama-sama berasal dari Malang dan kini dianugerahi tiga anak. 

    Latar Belakang Membangun Jalan Desa

    Setelah sukses menjalankan bisnis berjualan bakso dengan 8 cabang Bakso Gunung, Fery kerap berpergian ke luar negeri. Saat itu ia melihat negara yang ia kunjungi tampak indah. 

    “Kita sering jalan-jalan ke luar negeri, inginlah kampung kita indah. Kan kemarin sama warga pengen rencana ke depannya jadi desa wisata,” imbuhnya. 

    Selain itu, ia cukup prihatin dengan jalan desa dengan kondisi rusak parah. Ia menyebutkan jalan yang dilalui oleh warga untuk mencari rumput maupun aktivitas lainnya sering menyebabkan kecelakaan. 

    Jadi Juragan di Batam, Ferry Penjual Bakso Habis 10 M Bangun Jalan Desa, Dulu Dirikan Lapangan Bola (TRIBUNJATIM.COM/LULUUL ISNAINIYAH)

    Atas dasar itu lah, pada 2017 silam Fery memutuskan untuk menyumbangkan sebagain penghasilannya untuk membangun jalan. Hingga saat ini jalan yang sudah ia bangun dengan dibantu warga yang mengerjakan sepanjan 1,5 meter. 

    Tak hanya membangun jalan, rupanya Fery juga membangu masjid di desa dan rencananya membangun Tempat Pendidikan Quran. Tak sedikit uang yang Fery keluarkan. Namun ia enggan menyebutkan berapa nominal yang telah ia gelontorkan untuk desanya. 

    “Kalau anggaran saya gak bisa menyampaikan ke publik karena ini niat untuk ibadah,” tukasnya

  • Kendaraan Terancam Digembok Bila Parkir Sembarangan di Kayutangan Heritage

    Kendaraan Terancam Digembok Bila Parkir Sembarangan di Kayutangan Heritage

    Malang (beritajatim.com) – Sentra parkir Kayutangan Heritage yang berada di bekas gedung perbankan menjadi tempat parkir permanen yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Malang. Dengan begitu larangan parkir di sisi timur Kayutangan Heritage juga berlaku permanen.

    Bagi yang melanggar, Dishub Kota Malang akan langsung memberikan sanksi tegas. Untuk kendaraan roda dua akan langsung diangkut petugas Dishub. Sedangkan untuk roda empat akan langsung digembok oleh petugas.

    Pengunjung Kayutangan Heritage hanya diperbolehkan parkir di sisi barat. Untuk sisi timur parkir hanya boleh di cekungan itu pun untuk kendaraan roda dua. Sisanya bisa diparkir di sentra Kayutangan Heritage.

    “Kami akan angkut kendaraan roda dua yang melanggar aturan parkir di jalur sebelah timur. Kalau roda empat, kami akan gembok bannya,” ujar Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Jumat, (10/1/2025).

    Widjaja menuturkan bahwa setelah aturan ditetapkan. Mayoritas warga mematuhinya. Selama libur natal dan tahun baru Dishub Kota Malang hanya menindak satu mobil saja.

    “Pengunjung bisa parkir di lahan parkir yang kami sediakan, jika sudah penuh di lokasi cekungan. Dari evaluasi libur Nataru, pelanggaran pun juga minim. Kami hanya menindak satu mobil saja, setelah itu tidak lagi,” ujar Widjaja.

    Disisi lain, Widjaja memuji juru parkir yang ikut mendukung kebijakan sehingga selama ujicoba minim pelanggaran. Meski begitu pengawasan tetap akan dilakukan dengan tegas meski tidak memasuki massa liburan.

    “Selama ujicoba, jukir juga membantu sosialisasi. Saat ini kami tempatkan petugas untuk menjaga sisi timur steril dari parkir kendaraan,” ujar Widjaja. (luc/but)

  • Kementarian Pertanian Targetkan Tanam Padi Gogo di Jatim Seluas 52 Ribu Hektar

    Kementarian Pertanian Targetkan Tanam Padi Gogo di Jatim Seluas 52 Ribu Hektar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kementerian Pertanian RI menargetkan tanam padi gogo di wilayah Jawa Timur seluas 52 ribu hektar. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto saat Gerakan Tanam Padi Gogo Perdana di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Gerakan Tanam Padi Gogo Perdana di wilayah Kabupaten Mojokerto dilakukan di Petak 2d Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Trawas, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan, wilayah administrasi Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto yakni di lokasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Alas Desa Penanggungan.

    Kegiatan ini dalam rangka mendukung Swasembada ketahanan Pangan Nasional tahun 2025 melalui program perdana penanaman padi di lahan kering seluas 1/2 hektar oleh Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya.

    Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Didyk Rudy Prasetya mengatakan, penanaman perdana padi gogo tersebut merupakan progran Kementerian Pertanian RI dan rencana kedepannya untuk tanam padi gago di lahan kering di Provinsi Jawa Timur seluas 100 hektar.

    “Pendistribusian bantuan bibit padi gogo kepada para petani akan segera dilaksanakan sehingga kita dapat mendapatkan hasilnya yang baik. Target dari tanam padi gago di wilayah Jawa Timur sangat luar biasa yakni demi mewujudkan ketahanan pangan nasional tahun 2025,” ujarnya, Jumat (10/1/2024).

    Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto mengatakan, jika target tanam padi gogo wilayah Jawa Timur seluas 52 ribu hektar. “Dimana semua lahan di kawasan kehutanan yang berpotensi akan dilakukan tanam padi gogo demi terwujudnya ketahanan pangan nasional tahun 2025,” ungkapnya.

    Program Kementerian Pertanian RI tanam padi gogo akan dilakukan di lokasi lahan kehutanan sosial yang ada di wilayah Jawa Timur. Harapan dari Pemerintahan RI melalui Kementerian Pertanian kedepan yakni, dengan program tanam padi gogo tersebut bangsa Indonesia tidak lagi impor beras dari luar negeri.

    “Presiden RI melalui Kementerian Pertanian RI bekerja dan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang ada di seluruh Indonesia. Untuk itu, segala fasilitas dan sarana pendukung pertanian agar diusulkan ke Dinas Pertanian Jawa Timur agar direalisasikan oleh Kementerian Pertanian RI,” harapnya.

    Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto menyerahkan bibit padi gogo kepada KTH Alas Desa Penanggungan. Turut hadir Kepala Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Tommy Nugraha.

    Plt Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Yanuar Arianto, Direktur Pol Bangtan Malang, Dr Udrayana, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Nganjuk, Wardono, Ketua KTH Alas Desa Penanggungan, Slamet serta Forkopimca Trawas. [tin/kun]

  • Dewa United vs Arema FC, Menanti Debut Perdana Ze Gomes Bersama Singo Edan

    Dewa United vs Arema FC, Menanti Debut Perdana Ze Gomes Bersama Singo Edan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Ze Gomes akan menjalani laga debut bersama Arema FC saat menjamu Dewa United di pekan 18 Liga 1 2024/2025 pada Sabtu (11/1/2025).

    Banyak pihak yang penasaran dengan racikan maut dari juru taktik asal Portugal itu.

    Mengingat dirinya baru didatangkan oleh Arema FC pada paruh musim ini.

    Secara performa, Singo Edan memang tidak terlalu buruk pada kompetisi musim ini.

    Mereka mampu mengakhiri putaran pertama Liga 1 dengan bertengger di posisi empat.

    Dengan didatangkannya Ze Gomes ini, Manajemen Arema FC berharap, dia mampu membawa Singo Edan untuk berprestasi.

    Terlebih dapat membawa Arema FC mempertahankan dan memperbaiki posisinya di papan klasemen.

    Ze Gomes pun ingin meraih hasil manis di laga debutnya kali ini.

    “Saya pikir Dewa United merupakan lawan yang kuat,”

    “Tapi Arema harus lebih kuat lagi agar laga tandang ini kami bisa meraih tiga poin,” ucapnya sebelum pertandingan.

    Sejumlah persiapan pun telah dilakukan oleh Arema FC untuk menghadapi laga menghadapi Dewa United ini.

    Maklum saja pada pertemuan di putaran pertama lalu, Arema FC harus ditahan imbang Dewa United dengan skor 0-0.

    Singo Edan pun berambisi untuk mencuri poin, yakni tiga poin di kandang lawan.

    Bahkan, Wiliam Marcilio dan kawan-kawan sempat digenjot dengan latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan pada Senin (6/1/2025).

    Latihan fisik ini merupakan hal lumrah, yang kerap kali dilakukan oleh Arema FC saat menjalani jeda pertandingan yang cukup lama.

    Setelah menjalani latihan fisik, para pemain kembali mendapatkan latihan taktik untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

    Ada waktu sekitar tiga hari bagi Singo Edan sebelum menghadapi Dewa United nanti.

    “Saya sudah mengetahui gaya bermain Dewa,”

    “Saya juga banyak mendapatkan masukan dari Tiago, rekan saya yang telah mengetahui kekuatan Dewa,” ungkapnya.

  • Bela Bapak, Seorang Kakak di Malang Tusuk Adik Pakai Pisau

    Bela Bapak, Seorang Kakak di Malang Tusuk Adik Pakai Pisau

    Malang (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal Polres Mlang, menetapkan tersangka seorang pria bernama Qoirul (38), warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dalam kasus penusukan terhadap adik kandungnya sendiri yang bernama Febri Nuril Huda (31)

    Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muhammad Nur mengatakan, saat ini selain menetapkan Qoirul sebagai tersangka. Pihaknya juga langsung melakukan penahanan terdap Qoirul

    “Kami sudah lakukan penetapan tersangka, sudah kita tahan. Terkait kakaknya yang melakukan penusukan terhadap adiknya sebanyak 4 kali di depan rumah, di Mangliawan Kecamatan Pakis,” kata Muhammad Nur, Jumat (10/1/2025).

    Penusukan yang dilakukan oleh kakak kandung terhadap adinya sendiri bermula saat adiknya pulang dengan keaadaan mabuk berat setelah pesta minuman keras (miras). Sesampainya dirumah, korban mengedor-gedor pintu, dan dibukakan oleh bapaknya yang bernama Paijo.

    “Korban itu pulang mabuk-mabuk, menggedor rumah sendiri. Waktu itu orang tua yang membukakan, korban sempat mengancam juga kepada bapaknya,” tegas Nur.

    Mendengar ribut-ribut, tersangka Qoirul keluar dari dalam kamarnya dan menghampiri adiknya, yang sedang bertengkar dengan ayahnya. Febri dalam pengaruh miras, hendak menusukan pisau yang dibawa pada bapaknya. Namun berhasil direbut oleh Qoirul dan ditusukkan pada Febri.

    “Setelah itu kakaknya yang mendengar dari kamar, karena mungkin dongkol, melihat bapaknya akan ditusuk dengan pisau, korban ini keluar dari rumah mambawa pisau, dan pisau itulah yang kemudian ditusukkan kepada adiknya,” ucap Nur.

    Akibat penusukan yang dilakukan oleh Qoirul pada Febri, hingga saat ini korban masih dalam perawatan di rumah sakit akibat luka tusuk.

    “Korban masih dalam pengawasan dokter, lukanya ada empat di pinggang kanan dan kiri,” pungkas Nur.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 44 ayat 1 dan 2 Undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan atau pasal 351 KUHP ayat 1 dan 2, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. (yog/ted)

  • Kepala DPMD Magetan: Tunggu Pemeriksaan Inspektorat Soal Dugaan Pelanggaran Kades Malang

    Kepala DPMD Magetan: Tunggu Pemeriksaan Inspektorat Soal Dugaan Pelanggaran Kades Malang

    Magetan (beritajatim.com) – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Eko Muryanto, meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Inspektorat terkait dugaan permasalahan administrasi di Desa Malang. Hal ini disampaikan Eko usai audiensi bersama Pemerintah Desa Malang dan warga di Kantor Kecamatan Maospati. Kepala Desa Malang Sumali turut hadir dalam audiensi itu.

    Namun, usai berdialog bersama, tetap tak ada solusi. Baik masyarakat dan pemdes sama-sama ngotot. Alhasil, Eko pun menyarankan agar kedua belah pihak tetap menunggu proses pemeriksaan di Inspektorat.

    “Proses hukumnya silakan berjalan karena ini masuk ranah tata usaha negara. Biarkan Inspektorat bekerja dulu. Apapun hasilnya nanti dari Inspektorat, itulah yang akan menjadi dasar untuk langkah berikutnya,” ujar Eko.

    Dia menekankan bahwa belum ada keputusan pasti mengenai sanksi atau tindak lanjut lainnya karena proses hukum belum selesai. Namun, jika ditemukan bukti-bukti otentik yang mengarah pada dugaan tindak pidana, hal tersebut akan diproses melalui jalur yang sesuai.

    “Kalau ada hal-hal yang dirujuk dan menjadi perhatian Inspektorat, saya harap warga dan pemerintah desa bisa terus berkomunikasi. Harapan saya, suasana di Maospati tetap kondusif. Jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut tanpa penyelesaian,” tambahnya.

    Laporan Awal dan Kesalahan Administrasi
    Menurut Eko, permasalahan ini mulai mencuat sejak Februari 2024, beberapa bulan setelah kepala desa dilantik pada 19 Desember 2024. Saat itu, Camat Maospati melaporkan adanya dugaan kesalahan administrasi kepada dirinya.

    “Dari laporan itu, saya minta dilakukan monitoring. Dari situlah kami mengetahui adanya hal-hal yang perlu ditindaklanjuti. Namun, apakah ini hanya sebatas kesalahan administrasi atau ada pelanggaran lain, kita tunggu hasil dari Inspektorat,” jelas Eko.

    Eko juga meminta tokoh masyarakat di Maospati untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif selama proses hukum berjalan. Ia menyesalkan jika arahan sebelumnya tidak diikuti, yang mungkin saja bisa mencegah situasi seperti ini. “Saya berharap semua pihak menghormati proses yang sedang berjalan dan menunggu hasilnya. Jangan sampai ada tindakan yang memperkeruh suasana,” tegasnya.

    Dengan proses hukum yang masih berlangsung, masyarakat Desa Malang diharapkan tetap bersabar dan mendukung upaya penegakan aturan sesuai mekanisme yang berlaku. Hasil dari Inspektorat akan menjadi acuan utama dalam menentukan langkah selanjutnya. [fiq/kun]

  • Polda Jatim Terjunkan Tim Ahli Cek Kondisi Rem Bus Maut Kota Batu

    Polda Jatim Terjunkan Tim Ahli Cek Kondisi Rem Bus Maut Kota Batu

    Liputan6.com, Malang – Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pihaknya menerjunkan tim ahli untuk memeriksa kondisi rem bus pariwisata Sakindra Trans, DK 7942 GB, yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Imam Bonjol, Kota Batu, pada Rabu 8 Desember kemarin, malam pukul 19.15 WIB.

    “Sepanjang pemantauan kami, tidak ditemukan jejak atau bekas pengereman dari titik awal bus memasuki ruas jalan ini,” ujar Kombes Komarudin kepada jurnalis di Surabaya, Kamis (9/1/2025).

    Kombes Komarudin mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kecelakaan tersebut. 

    “Sampai saat ini tercatat enam kendaraan roda empat dan sepuluh roda dua terlibat.  Total ada 14 korban, empat meninggal dunia, satu luka berat, dan sembilan luka ringan,” ucapnya.

    Seluruh korban luka-luka saat ini dirawat di dua rumah sakit di Kota Batu, yaitu RS Karsa Husada dan RS Hasta Bhrata.

    Polisi masih terus memantau kondisi korban dan melakukan penyelidikan di lapangan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. 

    “Jalan Imam Bonjol merupakan jalan utama yang cukup padat, baik oleh warga lokal maupun wisatawan. Namun, kita perlu penyelidikan lebih intensif,” ujar Kombes Komarudin.

    Kombes Komarudin menyebut, Jalan Imam Bonjol Kota Batu tersebut memiliki kemiringan sekitar 5-7 derajat, yang cukup curam untuk kendaraan yang kehilangan kendali rem. 

    Kondisi ini, lanjut Kombes Komarudin, diperkirakan menjadi faktor penyebab fatalitas kecelakaan, mengingat banyaknya kendaraan yang berada di jalur tersebut. 

    “Kami masih akan meminta keterangan dari korban yang dirawat di rumah sakit,” ucap Kombes Komarudin.

    Terpisah, Kapolres Batu, AKBP Andy Yudha Pranata menyebut, bus tersebut membawa 39 siswa SMK TI Bali Global dan tiga guru setelah kunjungan di Museum Angkut. 

    Ada tiga titik lokasi utama kecelakaan, kata AKBP Andy, yaitu persimpangan Sultan Agung, depan Lippo Plaza Batu, dan Jalan Pattimura.

    “Awalnya pengemudi berusaha membelokkan bus ke trotoar, berharap bisa mengerem, namun gagal. Kemudian terjadilah kecelakaan di beberapa titik,” ucapnya.

     

  • Pria dari Malang Ini Dilaporkan Cabuli 7 Anak Laki-laki

    Pria dari Malang Ini Dilaporkan Cabuli 7 Anak Laki-laki

    Malang (beritajatim.com) – Hasil penyidikan atas kasus pencabulan oleh PBS (63) oleh Polresta Malang Kota diketahui tersangka suka sesama jenis. PBS diduga telah mencabuli 7 anak laki-laki di bawah umur di Kota Malang.

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Sholeh menyebut PBS memiliki kelainan psikologis. Dia diketahui memiliki kelainan menyimpang karena ketertarikannya pada sesama jenis.

    “Tersangka ini kelainan secara psikologi. Karena memang tersangka penyuka sesana jenis,” ujar Soleh, Kamis, (9/1/2025).

    Soleh menegaskan bahwa polisi melakukan penyidikan cepat atas kasus ini. Setelah semua berkas lengkap akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Kota Malang untuk proses hukum selanjutnya.

    “Sekarang berkas sudah lengkap, kami serahkan ke Kejaksaan,” ujar Soleh.

    Sejauh ini ada 7 anak di bawah umur yang menjadi korban. Polisi menyebut tidak ada tambahan jumlah korban karena sudah tidak ada lagi yang melakukan pelaporan.

    “Ini gak ada yang lapor lagi, korban 7 itu,” ujar Soleh.

    Kasus ini berawal dari laporan kedua orangtua korban pada 3 Januari 2025. Setelah mendapat laporan Satreskrim Polresta Malang Kota langsung menangkap PBS dan kini dalam tahanan titipan di Mapolresta Malang Kota.

    Diketahui usia para korban semuanya di bawah umur. Mereka berusia sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Kini Polresta Malang Kota berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Malang untuk melakukan pendampingan.

    Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 82 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang. (luc/but)