kab/kota: Malang

  • Warga Tambakasri Malang Tanami Jalan Rusak Dengan Pohon Pisang

    Warga Tambakasri Malang Tanami Jalan Rusak Dengan Pohon Pisang

    Malang (beritajatim.com) – Kesal jalan rusak tak kunjung perbaikan, membuat warga di Dusun Sumberkembang, Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, melakukan aksi tanam pisang sepanjang 50 meter.

    Aksi itu merupakan bentuk protes karena jalan tersebut, tak kunjung diperbaiki. Kepala Desa Tambakasri, Ngateno, menjelaskan, aksi tanam pisang oleh sekelompok orang tidak dikenal itu terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.

    “Saya pas melintas disitu tiba-tiba ada tanaman pohon pisang sepanjang sekitar 50 meter. Kemudian saya perintahkan Kepala Dusun untuk turun ke lokasi. Selanjutnya kejadian itu saya laporkan ke Camat Sumbermanjing Wetan,” tegas Ngateno, Selasa (21/1/2025).

    Dikatakan Ngateno, aksi penanaman pohon pisang oleh sekelompok warga itu, diduga lantaran kesal karena jalan rusak tidak segera diperbaiki.

    Padahal, lanjut Ngateno, jalan itu masuk jalan kelas satu di wilayah Kabupaten Malang. “Untuk perbaikan jalan kelas 1 itu harus pihak Kabupaten Malang. Karena jika diperbaiki oleh pemerintah desa dengan menggunakan Dana Desa (DD) yang jelas tidak mencukupi,” tuturnya.

    Lebih jauh Ngateno menjelaskan, untuk kerusakan jalan disitu sekitar 450 meter. Jalan itu akses perekonomian satu-satunya menuju pasar Dampit. Apalagi, jalan itu tempat berlalulintas warga dua desa Tambakasri dan Sidoasri untuk menjual hasil bumi seperti pisang, kelapa, cengkeh bahkan kayu sengon.

    “Saya minta agar Pemerintah Kabupaten Malang segera melakukan perbaikan,” Ngateno mengakhiri.

    Berdasarkan pantauan, kondisi jalan yang semula di cor dan dilapisi beton itu banyak yang terkelupas dan membentuk lubang-lubang dengan diameter bervariasi. Bahkan, ada titik jalan yang lubangnya menutupi semua permukaan jalan. Apalagi di musim hujan seperti sekarang, kondisi jalanan becek dan licin. (yog/ted)

  • Fraksi PDIP Beri Catatan Penting Sebelum Stadion Kanjuruhan Diresmikan

    Fraksi PDIP Beri Catatan Penting Sebelum Stadion Kanjuruhan Diresmikan

    Malang (beritajatim.com) – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang menuangkan sejumlah catatan penting setelah Stadion Kanjuruhan rampung direnovasi.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan kepada Komisi III yang salah satunya, membidangi infrastruktur untuk melakukan inspeksi di Stadion Kanjuruhan. Memeriksa bangunan serta kelayakan secara menyeluruh.

    “Kebetulan karena Ketua Komisi III yang membidangi infrastruktur, dari Fraksi PDI Perjuangan, sebagai Ketua Fraksi, juga Sekretaris Komisi Satu yang menjadi mitra Dispora, saya akan minta Bu Tantri dan Pak Redam Guruh (Ketua Komisi III, Dan Sekretaris Komisi I, Tantri Bararoh, dan Redam Guruh red) untuk melaksanakan sidak di Stadion Kanjuruhan,” tegas Abdul Qodir, Selasa (21/1/2025).

    Abdul Qodir yang juga anggota Komisi III juga menyampaikan, berbicara soal Stadion Kanjuruhan memang tidak bisa lepas dari rasa traumatis yang tersimpan dalam memori masyarakat atas prahara 1 Oktober 2022 silam. Namun, sebagai wakil rakyat, pihaknya tetap memiliki tanggungjawab untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap infrastruktur dan pengelolahan aset, dalam hal ini Stadion Kanjuruhan, yang renovasinya menggunakan uang rakyat.

    “Selaku wakil rakyat, Komisi III dan Komisi I DPRD wajib mendapat penjelasan dan mengetahui langsung, apakah stadion yang pembangunannya menggunakan uang rakyat tersebut sudah sesuai perencanaan,” ujarnya.

    Pria yang akrab di sapa Cak Adeng itu menjelaskan, pihaknya bakal melihat dari dekat seperti apa kualitas infrastrukturnya, bagaimana dengan aspek keselamatan suporter, pemain, crew dan lain-lain.

    Selebihnya, lanjut Cak Adeng, adakah aspek ekonomi. “Apakah rasa keadilan sudah terfasilitasi dan lain sebagainya, juga terkait tanggung jawab pengelolaan kedepannya. Itu penting dilakukan, sebab selama ini Komisi III dan Komisi I DPRD Kabupaten malang nyaris tak pernah dilibatkan soal renovasi dan rencana pengelolaan Stadion Kanjuruhan tersebut, sedari perencanaan sampai sekarang sudah mau diresmikan,” bebernya.

    Lebih lanjut, saat ditanya apakah selama ini eksekutif selalu berkoordinasi dengan Komisi III dan Komisi I terkait progres renovasi Stadion Kanjuruhan, Cak Adeng lebih cenderung mengungkapkan kekecewaannya.

    “Koordinasi opo, lah wong dengan ajudan Bupati saja Komisi III dan Komisi I kalah cepat, di TikTok, Stadion Kanjuruhan itu sudah di spill ajudan Bupati, lah Komisi III gak pernah diajak bicara, bahkan saat kunjungan Menteri PU kemarin pun gak ada dari Komisi III yang diundang, gak tahu kenapa tanya saja kepada mereka,” tutur pria asal Kecamatan Dau ini.

    Cak Adeng pun menyayangkan kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan legislatif, terutama Komisi III dan Komisi I, terkait renovasi dan pengelolaan Stadion Kanjuruhan itu. Apalagi, setelah hampir rampung direnovasi beberapa waktu lalu, Stadion Kanjuruhan sempat menuai kritikan pedas dari warganet di jagat media sosial.

    “Ya patut disayangkan saja, sebab dalam sistem pemerintahan demokrasi, DPRD itu bagian dari unsur penyelenggara pemerintahan, wajibnya saling menghargai dan menghormati sebagai mitra setrategis,” ucapnya.

    Cak Adeng menambahkan, sebelum Stadion Kanjuruhan diresmikan, pihaknya mewanti-wanti agar dilaksanakan inspeksi terlebih dahulu. Termasuk keberadaan para pedagang yang menggantungkan mata pencaharian di area Stadion Kanjuruhan harus mendapat kepastian fasilitas.

    “Sebelum diresmikan, saya akan minta Ketua Komisi III dan Komisi I bersurat kepada Ketua DPRD untuk melaksanakan kegiatan sidak ke Stadion Kanjuruhan. Jika ada masyarakat, utamanya para pelaku UMKM, yang sebelumnya buka stan di sana, jika ada yang perlu disampaikan kepada kami, Fraksi PDI Perjuangan siap menghimpun aspirasi tersebut,” pungkasnya. (yog/kun)

  • PAW DPR RI Dapil Jember-Lumajang, Muhammad Khozin Dilantik Gantikan Ra Gopong

    PAW DPR RI Dapil Jember-Lumajang, Muhammad Khozin Dilantik Gantikan Ra Gopong

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Khozin, politisi Partai Kebangkitan Bangsa, resmi dilantik menjadi anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jember-Lumajang 2024-2029 menggantikan antarwaktu Achmad Ghufron Sirodj alias Ra Gopong, di Senayan, Selasa (21/1/2025).

    Selain Khozin, Ketua DPR RI Puan Maharani. juga melantik Anisah Syakur dan Muhammad Hilman Mufidi. Pelantikan tersebut merujuk Surat Keputusan Presiden No 156/P Tahun 2024 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Antarwaktu Anggota DPR dan anggota MPR.

    Khozin adalah pengasuh pondok pesantren mahasiswa Al Khozini di Kabupaten Jember. Sebelum terjun ke parlemen, dia menggeluti dunia aktivisme dan intelektual. “Bagi saya, berjuang di jalur politik itu butuh pengetahuan, strategi, dan komunikasi yang baik agar aspirasi dari konstituen dapat diperjuangkan dengan baik,” katanya, usai pelantikan.

    Putra pasangan almarhum KH Munief Syafii dan almarhumah Nyai Hj. Nur Arifah yang berusia 36 tahun ini aktif dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat kuliah di Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember.

    Tak hanya menjadi aktivis, Khozin juga pernah menjadi wartawan di Malang, Jakarta, dan Bogor. Dari sana ia belajar tentang cara mempuk keyakinan dan tahan banting. “Pelajaran yang sangat berharga dalam perjalanan hidup ini,” katanya.

    Alumnus santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini pernah menjadi staf ahli Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dan menjadi Ketua Tim Ahli Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin. Selain itu, dia berbisnis di bidang peternakan, makanan, serta minuman.

    Tak heran jika kemudian Khozin ingin menguatkan ekonomi akar rumput. Dia ingin dunia usaha menjadi pemantik pergerakan ekonomi di akar rumput. “Setiap bertemu dengan masyarakat selalu ada pesan, keluhan, bahkan tangisan yang wajib diperjuangkan melalui kerja konstitusional di DPR,” katanya.

    Menurut Khozin, kerja politik seharusnya dilakukan dengan penuh tanggungjawab untuk memberikan dampak secara luas ke publik. Dia akan memprioritaskan santri dan warga desa sebagai amanah dari konstituen untuk diperjuangkan. [wir]

  • Tender Pengerjaan Sirkuit GOR Utama Bojonegoro Dibatalkan, Kualitas Jadi Sorotan

    Tender Pengerjaan Sirkuit GOR Utama Bojonegoro Dibatalkan, Kualitas Jadi Sorotan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Proyek pembangunan sirkuit di area GOR Utama Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, batal dilanjutkan melalui sistem tender. Informasi pembatalan tersebut tercantum di laman Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro.

    Kontrak proyek bernomor 027/202.2PPK.DINPORA/IX/2024, yang direncanakan menggunakan APBD 2024 senilai Rp 3,95 miliar, dinyatakan batal. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Bojonegoro, Joni Agus Handoko, mengonfirmasi hal ini.

    “Untuk paket tersebut dibatalkan oleh PPK,” kata Joni, Selasa (21/1/2025).

    Menurut Joni, pembatalan tender dilakukan karena adanya kesalahan dalam Dokumen Pemilihan, yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sebagai gantinya, dinas terkait akan menggunakan metode e-purchasing untuk pengerjaan bangunan tersebut.

    “Dari dinas terkait PPK untuk paket tersebut memakai metode pemilihan e-purchasing (katalog konstruksi),” tambah Joni.

    Di lokasi pembangunan, sirkuit yang memanfaatkan lahan parkir GOR Utama sudah mulai terbentuk dengan lapisan aspal. Namun, kondisi di lapangan mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bojonegoro, Andri Hirmawan.

    “Kualitas sirkuit saat ini jauh dari apa yang kita lihat di Kanjuruhan Malang. Baik fasilitas dan kondisi aspalnya,” ujar Andri, yang sebelumnya dilibatkan dalam proses perencanaan.

    Menurut Andri, kondisi sirkuit saat ini dianggap membahayakan keselamatan, baik karena kualitas aspal yang mulai rusak maupun kurangnya fasilitas keamanan seperti pembatas lintasan.

    “Saat ini mulai banyak warga yang tahu kalau di situ dijadikan sirkuit, terus coba-coba ngetes motor, tapi tidak ada savetynya, seperti pembatas dari karung maupun ban di lintasan. Apalagi di tempat itu juga banyak warga yang olahraga, baik lari maupun jalan kaki,” tambahnya.

    Meski proyek tender telah dibatalkan, publik masih menantikan langkah konkret dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro untuk memperbaiki fasilitas tersebut dan memastikan keamanannya. Hingga kini, Kepala Dispora Bojonegoro, Amir Syahid, belum memberikan tanggapan terkait kondisi terkini pembangunan sirkuit ini. [lus/beq]

  • Polemik Satryo Soemantri Brodjonegoro dan ASN Kemendikti Saintek: 4 Poin Penting Versi Pakar UB

    Polemik Satryo Soemantri Brodjonegoro dan ASN Kemendikti Saintek: 4 Poin Penting Versi Pakar UB

    Malang (beritajatim.com) – Protes ratusan aparatur sipil negara (ASN) di Kemendikti Saintek terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mencuri perhatian publik.

    Dalam aksi yang berlangsung pada Senin (20/1/2025), para ASN menyerukan desakan agar Satryo mundur, menyoroti dugaan pemecatan sepihak dan tindakan semena-mena yang dianggap melanggar etika kepemimpinan.

    Andhyka Muttaqin, S.AP., M.PA., pakar kebijakan publik dari Universitas Brawijaya (UB), mengungkapkan analisisnya terkait krisis yang tengah melanda Kemendikti Saintek. Menurut Andhyka, terdapat empat poin krusial yang mencerminkan akar masalah dan dampaknya terhadap tata kelola pemerintahan di Indonesia.

    1. Penyalahgunaan Jabatan (Abuse of Power)

    Andhyka menilai dugaan bahwa Satryo menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. “Pejabat publik seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat, bukan menggunakan jabatannya untuk hal-hal yang bersifat pribadi,” tegasnya.

    Penyalahgunaan jabatan ini, lanjut Andhyka, menunjukkan adanya pelanggaran integritas dan akuntabilitas. Hal itu seharusnya menjadi landasan utama seorang pejabat publik.

    2. Dampak terhadap Kepercayaan Publik

    Kasus ini berpotensi meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah. Menurutnya, krisis kepercayaan seperti ini dapat memicu apatisme publik terhadap kebijakan pemerintah dan melemahkan legitimasi pemerintah secara keseluruhan.

    “Ketika pejabat tinggi terlibat skandal atau dugaan pelanggaran etika, masyarakat cenderung kehilangan kepercayaan, bukan hanya kepada individu tersebut, tetapi juga terhadap institusi yang ia wakili,” ujar Andhyka, dosen jebolan S2 Universitas Gadjah Mada tersebut.

    3. Kurangnya Sistem Pengawasan yang Efektif

    Andhyka juga menyoroti lemahnya pengawasan internal dan eksternal terhadap pejabat publik. Ia menambahkan bahwa pengawasan yang kuat diperlukan untuk mencegah perilaku koruptif dan memastikan pejabat publik bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    “Kasus seperti ini menunjukkan bahwa sistem checks and balances belum berjalan optimal, sehingga memberikan ruang bagi pelanggaran kekuasaan,” jelasnya pada beritajatim.com, Selasa (21/1/2025)..

    4. Konsekuensi Hukum dan Etika

    Andhyka menegaskan bahwa jika dugaan pelanggaran ini terbukti, Satryo Soemantri Brodjonegoro harus menghadapi konsekuensi hukum.

    “Namun, lebih dari itu, tanggung jawab moral juga harus diutamakan. Mengundurkan diri bisa menjadi langkah etis untuk menjaga kredibilitas lembaga yang dipimpinnya,” ungkap dosen Fakultas Ilmu Administrasi UB ini.

    Polemik antara Satryo Soemantri Brodjonegoro dan ASN Kemendikti Saintek menunjukkan bahwa persoalan kepemimpinan dalam birokrasi memiliki dampak luas terhadap institusi dan kepercayaan publik. Analisis Andhyka menegaskan pentingnya reformasi tata kelola pemerintahan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. [dan/aje]

  • Desakan ASN Terhadap Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro: Pakar Ungkap Masalah Tata Kelola

    Desakan ASN Terhadap Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro: Pakar Ungkap Masalah Tata Kelola

    Malang (beritajatim.com) – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melancarkan aksi protes besar-besaran terhadap Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Dalam aksi yang digelar di depan kantor kementerian di Jakarta, Senin (20/1/2025), ASN meneriakkan desakan agar sang menteri mundur dari jabatannya, menyusul dugaan pemecatan sepihak yang kontroversial.

    Video yang viral di media sosial memperlihatkan kerumunan ASN yang mengenakan baju hitam meneriakkan seruan, “Turun! Lawan!,” saat mobil menteri meninggalkan kompleks gedung. Aksi ini dipicu oleh dugaan pemecatan seorang pegawai bernama Neni Herlina secara verbal tanpa surat resmi.

    Sebanyak 235 ASN turut serta dalam aksi ini, membawa spanduk dengan pesan keras. Salah satu spanduk bertuliskan, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri.”

    Tuntutan ini menggarisbawahi keresahan para pegawai. Mereka merasa kebijakan menteri lebih menguntungkan pihak tertentu daripada melayani kepentingan negara.

    Di tengah protes yang memanas, Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. “Pendemo kan cari sesuatu yang menarik, intinya kita sedang bersih-bersih,” ujarnya. Namun, pernyataan ini belum cukup meredakan polemik di kalangan ASN dan publik.

    Pakar: Konflik Ini Cerminkan Masalah Tata Kelola Pemerintahan

    Andhyka Muttaqin, S.AP., M.PA., pakar kebijakan publik dari Universitas Brawijaya, memberikan analisisnya terkait konflik ini. Menurutnya, ada empat poin utama yang mencerminkan masalah serius di balik kasus ini.

    Pertama, penyalahgunaan jabatan. Dugaan bahwa seorang menteri memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok menunjukkan pelanggaran prinsip integritas dan akuntabilitas. Hal ini bertentangan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

    “Kedua, dampak pada kepercayaan publik. Menurut saya skandal semacam ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, memicu apatisme, dan melemahkan legitimasi institusi negara,” ujar dosen Fakultas Ilmu Administrasi UB ini.

    Ketiga, lemahnya sistem pengawasan. Konflik ini menunjukkan kurangnya checks and balances dalam pengawasan pejabat publik, memberikan ruang bagi potensi pelanggaran etika dan hukum.

    “Lalu, juga, ini ada konsekuensi hukum dan etika. Jika tuduhan terbukti, Menteri Satryo perlu menghadapi konsekuensi hukum. Secara etika, langkah pengunduran diri diperlukan untuk menjaga kredibilitas institusi,” ungkap ujar dosen jebolan S2 Universitas Gadjah Mada ini

    Aksi protes ini menyoroti perlunya reformasi di tubuh Kemendikti Saintek untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan kepada kepentingan publik. Dengan tuntutan yang semakin menguat, langkah pemerintah dalam menangani isu ini akan menjadi sorotan nasional. [dan/aje]

  • KAI Daop 6 tambah perjalanan KA Taksaka dan KA tambahan jadi reguler  

    KAI Daop 6 tambah perjalanan KA Taksaka dan KA tambahan jadi reguler  

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Gapeka 2025

    KAI Daop 6 tambah perjalanan KA Taksaka dan KA tambahan jadi reguler  
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 20 Januari 2025 – 15:01 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta menambah perjalanan KA Taksaka relasi Stasiun Yogyakarta-Gambir pada penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025. 

    Manajer Humas KAI Daop 6 Krisbiyantoro menjelaskan bahwa KA Taksaka yang sebelumnya berangkat dua (2) kali pp dalam sehari, kini menjadi 3 perjalanan pp sehari. 

    “Sebelumnya ada KA Taksaka (KA 43) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 07.30 WIB, kemudian KA Taksaka (KA 45) keberangkatan pukul 21.05 WIB. Kini ada keberangkatan sore yaitu KA Taksaka (KA 47) keberangkatan dari Stasiun Yogyakarta pukul 14.45 WIB. Ini tentunya akan menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang sering bepergian dengan relasi Yogyakarta-Jakarta,” ungkap Krisbiyantoro.

    Adapun stasiun pemberhentian KA Taksaka dengan nomor KA 47 ini masih sama yaitu Stasiun Yogyakarta, Kebumen, Purwokerto, Cirebon, dan Gambir. 

    Daop 6 juga menambah KA yang berjalan secara reguler setelah sebelumnya hanya sebagai KA tambahan dan dijalankan pada weekend saja, yaitu KA Manahan dengan nomor KA 61 dan 61 relasi Solobalapan – Klaten – Yogyakarta – Gambir.

    “Pengoperasian KA yang sebelumnya merupakan KA Tambahan kemudian menjadi KA Reguler ini merupakan bukti nyata bahwa Daop 6 sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat akan perjalanan KA karena memang kami melihat permintaan kedua perjalanan KA Manahan tersebut cukup tinggi,” ungkap Krisbiyantoro.

    Selain KA Manahan juga terdapat KA keberangkatan Daop lain yang melewati Daop 6 dan dijalankan secara reguler setelah sebelumnya sebagai tambahan, yaitu KA Malioboro Ekspres dengan nomor KA 169 dan 170 relasi Purwokerto – Malang.

    Dengan penambahan ini maka masyarakat di wilayah Daop 6 akan mendapatkan banyak pilihan perjalanan kereta api dan mengakomodir lebih banyak kebutuhan.

    Belum lagi beroperasinya KA KA baru seperti KA Sancaka Utara dan KA Madiun Jaya. Tentunya penerapan Gapeka 2025 ini akan sangat bermanfaat bagi semuanya,” tutup Krisbiyantoro seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Senin (20/1).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dongkrak Sektor Pertanian, Bupati Malang Hibahkan Jalan Usaha Tani 276 Meter

    Dongkrak Sektor Pertanian, Bupati Malang Hibahkan Jalan Usaha Tani 276 Meter

    Malang (beritajatim.com) – Guna mendongkrak optimalisasi hasil pertanian, Bupati Malang HM Sanusi menghibahkan Jalan Usaha Tani bagi masyarakat di Dusun Kauman, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Senin (20/1/2025) .

    Jalan Usaha Tani tersebut, diharapkan mampu menjadi penopang hilir mudik dan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Sehingga, akses jalur transportasi hasil pertanian, bisa diangkut secepat mungkin hingga ke tangan konsumen.

    “Manfaat jalan tani ini disampaikan transportasi, untuk memudahkan para petani memindahkan hasil panen mereka menuju produksi produksi pertanian,” ungkap Sanusi.

    Dengan begitu, lanjut Sanusi, produksi hasil pertanian bagi masyarakat di Dusun Kauman, Desa Kalipare, bisa menggairahkan hasil cocok tanam petani untuk menopang ketahanan pangan secara nasional maupun swadaya.

    “Kalau jalan sudah baik, kemudahan swasembadaya pangan bisa terlaksana ke depan,” tegas Sanusi.

    Sanusi juga menyinggung soal harga cabai yang cukup mahal di pasaran. Menanggapi hal ini, Sanusi bilang pihaknya memberikan subsidi angkutan bagi petani cabai untuk menekan tingginya harga cabai.

    “Ya kita beri subsidi angkutan. Disperindag sudah saya tugasi kalau ada harga cabai yang lebih mahal atau lebih murah, kita ambil yang murah dengan kita subsidi biaya angkutannya,” ujarnya.

    Sanusi menambahkan, di Kabupaten Malang harga cabai cenderung lebih murah karena pusat tanaman cabai, juga ada di Kabupaten Malang.

    “Pusat tanaman cabai ada di Malang. Sehingga lebih murah harganya,” pungkas Sanusi.

    Adapun hibah Jalan Usaha Tani di Dusun Kauman, Desa Kalipare, Kabupaten Malang ini, sepanjang 276 meter dengan lebar lebih dari tiga meter. Kontur Jalan Usaha Tani merupakan rabat beton untuk memudahkan petani mengangkut hasil panen mereka. (yog/ian)

  • Peduli Kesehatan Remaja, Santri Thursina IIBS Malang Ciptakan Aplikasi Koateen, ini Isi Fiturnya

    Peduli Kesehatan Remaja, Santri Thursina IIBS Malang Ciptakan Aplikasi Koateen, ini Isi Fiturnya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Berawal dari sebuah ide tentang pentingnya kesehatan untuk remaja, satu tim beranggotakan 10 santri putri kelas XI Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) Malang telah menciptakan sebuah aplikasi kesehatan.

    Aplikasi kesehatan yang dikembangkan khusus untuk remaja itu dinamakan Koateen. Yang merupakan singkatan dari plesetan kata Kuat dan bahasa inggris Teen yang artinya remaja.

    Sebagai informasi, 10 santri yang merupakan tim pencipta aplikasi Koateen itu antara lain Arefa Fiskiawan, Naura Ramaditya, Mayra Pramasasya, Audrey Azzahra, Neysa Maulida, Amira Nugroho, Quenisa Nirbita, Alyssa Wahyudi, Carrisa Gefiana, dan Ammara Hidayat.

    Salah satu anggota tim, Arefa Fiskiawan mengatakan, aplikasi tersebut dibuat pada bulan Oktober 2023 dan selanjutnya terus dikembangkan.

    “Ide awalnya, yaitu berangkat dari pentingnya kesehatan serta pola hidup sehat untuk remaja. Seperti contohnya, banyak remaja sekarang mengartikan bahwa diet adalah tidak makan sama sekali dan memperbanyak olahraga,”

    “Padahal, itu pemikiran yang salah. Karena diet yang benar adalah tetap makan namun asupan makanannya diperhitungkan,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (20/1/2025).

    Dirinya menjelaskan, terdapat enam fitur di dalam aplikasi Koateen tersebut. Yang pertama adalah KoaJournal, yaitu user atau pengguna cukup memasukkan data tinggi dan berat badannya termasuk makanan yang dikonsumsi

    Selanjutnya, langsung akan terbaca jumlah kalori dari makanan serta kalori ideal yang seharusnya.

    “Yang kedua, adalah KoaFacts yang berisi informasi-informasi penting tentang kesehatan. Lalu ketiga adalah KoaChef berisi berbagai resep makanan sehat termasuk cara pengolahannya,” tambahnya.

    Lalu keempat adalah Koalander, yang merupakan kalender menstruasi serta asupan gizi yang dibutuhkan selama menstruasi. Sedangkan fitur kelima adalah KoaFit untuk mendeteksi aktivitas olahraga yang dilakukan penggunanya seperti olahraga angkat beban, olahraga jalan, lari, dan bersepeda.

    Sedangkan fitur keenam yang merupakan unggulan dalam aplikasi tersebut yaitu Koasleep. Yaitu, fitur untuk mengatur pola tidur yang sehat.

    “Koasleep ini untuk mengatur jadwal tidur yang sehat. Semisal hari ini tidur jam berapa, maka esok hari jadwal tidurnya sedapat mungkin harus sama. Karena dengan pola atau jadwal tidur yang tidak teratur, maka dapat mempengaruhi kesehatan,” terangnya.

    Disamping itu, aplikasi Koateen tersebut juga telah dilombakan ke tingkat internasional dan beberapa kali meraih juara.

    “Di bulan Maret 2024, kami ikut dalam Istanbul Youth Summit yang digelar di Turki dan meraih juara dua Best Social Project. Sedangkan di bulan Desember 2024, ikut ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) di Surabaya dan meraih medali emas dalam bidang enterpreneurship,” ungkapnya.

    Arefa Fiskiawan juga menambahkan, bahwa aplikasi Koateen akan terus dikembangkan serta disempurnakan dan akan kembali diikutsertakan dalam kompetisi-kompetisi selanjutnya.

    “Meski masih sebatas purwarupa atau prototipe, tetapi aplikasi ini akan terus kami sempurnakan dan kami kembangkan. Dalam waktu dekat, kami akan menambah fitur yaitu pengguna dapat terkoneksi dan berkonsultasi langsung dengan ahli gizi, yang mana tentunya menggandeng ahli gizi profesional,” tandasnya.

  • Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show

    Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Dibalik megahnya panggung fashion show, ada sosok fotografer yang tak absen mengambil potret demi potret situasi sepanjang event. Seperti Bayu Maha.

    Fotografer yang membidik kesibukan di balik aktivitas panggung Indonesia Fashion Week, beberapa waktu lalu.

    Melalui pameran fotografi ‘The Unstage Vol 2, what we dont see behind the fashion week’, Bayu mencoba mengapresiasi peran-peran penting terhadap kemajuan industri fesyen.

    Mereka yang ada di balik pagelaran Indonesia Fashion Week seperti desainer, makeup artist, fitter busana, director show, maupun tim backstage.

    Bayu menceritakan, pameran ini bermula dari tugas sebagai mahasiswa S2 di Media dan Komunikasi Universitas Airlangga.

    Dengan teori yang ia dapat di bangku kampus dipadu dengan seni fotografi fesyen yang telah digelutinya beberapa tahun.

    “Saya bikin pameran karena ada sisi ilmu secara akademis, dan seninya. Saya ambil dari satu event yang sama Indonesia Fashion Week,” ungkapnya ditemui di Rumah BUMN Surabaya, Senin (20/1/2025).

    Menurutnya, gelaran fashion show akbar tidak hanya menampilkan busana maupun model yang tampil runway.

    Namun ada banyak sosok penting yang memastikan acara berlangsung dengan baik, dan tidak terekspose.

    Hal ini ditangkap Bayu dan diterjemahkan dalam seni fotografi.

    “Kesulitannya situasi di backstage dengan tetap menjaga privasi. Apresiasi juga kepada pekerja fesyen, tidak hanya baju dan model yang cantik tapi peran mereka juga,” ujarnya.

    Melalui 58 karya foto yang ditampilkan, Bayu mengajak untuk menilik bagaimana situasi para pekerja fesyen di balik panggung Indonesia Fashion Week.

    Hasil karya fotografi di balik perjalanan fashion show ini dihadirkan melalui warna hitam putih.

    Warna itu, dinilai Bayu, untuk mempersembahkan sisi story telling yang kuat.

    Kontras dengan warna panggung yang mewah, tetapi ada sisi hitam putih yang tidak banyak orang tahu.

    “Tidak ingin saya simpan hanya di mata, dan di kamera saya, tapi orang lain juga bisa melihat. Jadi saya buat pameran ini,” ucap Bayu.

    Pameran foto itu terpajang di area Rumah BUMN Surabaya, juga dilengkapi instalasi fesyen dengan beberapa foto menggantung.

    Baju menyebut, event yang berlangsung hingga 16 Februari 2025 ini juga akan dilengkapi dengan trunk show, materi pengambilan foto UMKM, dan beberapa rangkaian acara lain. 

    Mahasiswa asal Malang ini mengaku, foto-foto yang dihasilkan berkaitan dengan teori-teori akademis.

    Seperti teori backstage and frontstage, pertunjukan peran yang bergantung pada situasi. Seperti panggung fesyen yang menampilkan sisi terencana dan situasi sesungguhnya.

    “Kalau saya fokus di fesyen fotografi, lebih seneng street fotografi. Beberapa foto yang aku ambil juga kadang dikaitkan dengan teori, jadi secara pribadi aku melihat fotoku bisa dibahas secara akademisnya,” ungkapnya.