Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
– Seorang pria merapal doa-doa khusus sambil memegang keris dan sesajen di sudut
Stadion Diponegoro
Banyuwangi.
Pemandangan itu terlihat saat pertandingan Persewangi Banyuwangi kontra Persebo 1964 Bondowoso, Jumat (24/1/2025) petang.
Dia adalah
Ilham Triadi Negoro
, pria 58 tahun yang dikenal sebagai
pawang hujan
asal Banyuwangi, dan bahkan disebut telah malang melintang hingga level nasional.
“Nama lengkap saya, gelar dari Keraton Surakarta Hadiningrat, KRT Ilham Triadi Negoro,” kata Ilham saat memperkenalkan diri.
Dia menceritakan sulitnya memitigasi cuaca selama pertandingan babak 32 besar Liga 4 Jatim yang digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi.
“
Insha Allah
lancar-lancar saja. Tapi tantangannya berat karena hujan,” ujar Ilham.
Ilham mengaku mulai menekuni pekerjaan ini sejak tahun 2006, berawal dari membeli keris dari pemilik yang sebelumnya telah meninggal dunia.
“Beli dari seseorang mengganti dari orang yang sudah meninggal,” kata dia.
“Ada enam keris, salah satunya ada keris yang memiliki pamor sebagai ‘singkir’ yang bisa menangkal atau mengalihkan hujan atau angin,” sambung Ilham.
Sebagai pawang hujan, Ilham mengaku harus mempersiapkan segala kebutuhan dengan baik dan tidak memaksakan diri.
“Sebenarnya lagu spiritual tidak bisa seketika. Jika spontanitas, maka badan saya sakit semua. Harus terkonsep mulai malam,” ucap dia.
Belasan tahun menjalani profesi sebagai pawang hujan, Ilham mengingat pengalaman terbaiknya ketika mengawal percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (
IKN
).
“Di bulan Juli sampai Agustus 2024 saya membantu percepatan pembangunan di IKN atas permintaan Kementerian PUPR,” ujar Ilham.
Ilham menceritakan, selama menjadi pawang hujan di IKN -yang notabene merupakan kawasan di tengah hutan lebat- dia mendapatkan banyak tantangan mistis.
“Di hutan lebat dengan luas 80 hektar, ada saja tantangan mistisnya. Tapi
alhamdulillah
saya hanya menemui dalam mimpi,” ujar dia singkat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Malang
-
/data/photo/2025/01/24/67939b585b379.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN Surabaya 24 Januari 2025
-

Cicipi Pedesan Sapi dan Sate Bagong Khas Kediri, Kuliner Pedas Nikmat yang Dijamin Bikin Nagih
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Jika Anda pecinta kuliner pedas dan sedang mencari makanan khas di Kediri, Pedesan Sapi Tiru Kidul adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi.
Berdiri sejak 10 Oktober 2022, tempat makan ini menawarkan cita rasa khas yang menggugah selera, terutama bagi pecinta masakan pedas.
Dengan menu andalan berupa pedesan sapi dan sate bagong, kedai ini semakin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner yang unik di Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Pemilik usaha ini, Dicky Putra Octaviyanto mengungkapkan, ia memilih menu pedesan sapi karena masih jarang ditemukan di Kediri.
Inspirasi awalnya berasal dari tradisi keluarga yang selalu memasak olahan daging pedas saat Lebaran.
“Dari situlah saya berpikir untuk menghadirkan masakan yang bisa dinikmati masyarakat luas dengan rasa khas pedas dari daging sapi,” katanya, Jumat (24/1/2025).
Salah satu keunikan dari Pedesan Sapi Tiru Kidul adalah sate bagong.
Berbeda dengan sate sapi biasa, sate bagong dibuat dari daging sapi tanpa lemak yang diolah sedemikian rupa dan diberi bumbu rahasia hingga memiliki tekstur empuk dengan rasa yang kaya.
Nama bagong diambil dari tokoh pewayangan yang berbadan besar dan berkulit hitam.
“Maka dari itu, kami aplikasikan ke dalam bentuk sate berukuran besar dengan warna kecokelatan khas bakaran bumbu rempah,” bebernya.
Setiap harinya, dapur Pedesan Sapi Tiru Kidul mengolah sekitar 20 kg daging sapi menjadi sate bagong dan 20 kg daging sapi untuk menu pedesan.
Proses memasak dilakukan dengan teliti untuk menjaga kualitas dan cita rasa.
Bagi pelanggan yang datang, tersedia dua pilihan tingkat kepedasan pada menu pedesan, yaitu pedas sedang dengan harga Rp 23.000 dan pedas ekstra seharga Rp 25.000.
Sedangkan sate bagong dijual dengan harga Rp 35.000 per porsi yang berisi dua tusuk sate seberat 100 gram.
Tak hanya makanan, pengunjung juga bisa menikmati segarnya es dawet dengan pilihan rasa original seharga Rp 5.000 atau varian durian seharga Rp 20.000 saat musim durian tiba.
Setiap harinya, Pedesan Sapi Tiru Kidul mampu melayani sekitar 100-150 porsi pada hari biasa, dan meningkat menjadi 200-300 porsi saat akhir pekan.
Banyak pelanggan datang bersama keluarga untuk menikmati hidangan pedas ini dengan suasana khas pedesaan.
“Tak sedikit pengunjung yang datang dari luar kota seperti Malang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, hingga dari Kalimantan, Jawa Tengah, dan Yogyakarta,” ujar Dicky.
Pedesan Sapi Tiru Kidul juga menyediakan layanan makanan dalam bentuk frozen.
Produk beku ini memungkinkan pelanggan membawa pulang sate maupun pedesan untuk dinikmati di rumah atau dikirim ke luar kota tanpa mengurangi kelezatannya.
Meski semakin populer, usaha ini tidak berencana membuka cabang di daerah lain.
Dicky mengaku ingin mempertahankan keunikan Pedesan Sapi Tiru Kidul sebagai destinasi wisata kuliner khas di Kediri.
“Kami ingin tempat ini tetap menjadi tujuan utama pecinta kuliner, bukan hanya sekadar membuka banyak outlet,” ujar Dicky.
Salah satu pelanggan setia, Imaniarta Putra, warga Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, mengungkapkan, dirinya dan keluarga selalu menyempatkan diri mampir ke Pedesan Sapi Tiru Kidul setiap kali melewati daerah tersebut, terutama saat dalam perjalanan dari arah Blitar.
Dia menambahkan, sate bagong menjadi menu favorit yang selalu ia pesan.
“Saya suka satenya, gurih dan empuk. Untuk tingkat kepedasannya juga lumayan dan bisa disesuaikan dengan selera,” ujarnya.
-

Pemkab Probolinggo uji coba pemindahan pos tiket masuk kawasan Bromo
untuk memperluas jangkauan kawasan wisata Bromo di wilayah Kabupaten Probolinggo dan meningkatkan kenyamanan pengunjung
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan uji coba pemindahan pos tiket masuk kawasan wisata Gunung Bromo dari yang sebelumnya pos tiket terletak di atas, kini dipindahkan ke bawah, tepatnya di lingkungan Pendopo Agung Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.
“Langkah itu diambil dengan tujuan untuk memperluas jangkauan kawasan wisata Bromo yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo dan meningkatkan kenyamanan pengunjung,” kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi di Probolinggo, Jumat.
Menurut dia, pemindahan pos tiket masuk itu merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Probolinggo karena bukan hanya untuk wisata Gunung Bromo, namun untuk menjangkau beberapa objek wisata lain yang ada di kabupaten setempat.
“Salah satu tujuan dari pemindahan pos tiket masuk itu adalah untuk memperluas kawasan wisata Bromo yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Kabupaten Probolinggo memiliki berbagai destinasi wisata menarik yang bisa dikunjungi oleh wisatawan di antaranya Puncak Seruni Point, Terminal Jembatan Kaca, Pusung Agung serta sejumlah kafe dan tempat wisata lainnya.
“Selain berkunjung ke lautan pasir atau Gunung Bromo yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), wisatawan juga bisa menikmati objek wisata lain yang tidak kalah menarik seperti Puncak Seruni Point dan Terminal Jembatan Kaca,” katanya.
Heri menjelaskan pemindahan pos tiket masuk itu juga bertujuan untuk meningkatkan cakupan asuransi jiwa bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bromo.
“Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke Probolinggo, sehingga dengan pemindahan itu, kami berharap bisa memperluas cakupan asuransi jiwa yang mencakup seluruh kawasan wisata Bromo,” ujarnya.
Disporapar Kabupaten Probolinggo juga membuka pos cek tiket di jalan menuju Seruni Point dan langkah itu diharapkan dapat menarik retribusi dari wisatawan yang datang dari wilayah Malang atau Lumajang dan memasuki kawasan wisata di Kabupaten Probolinggo.
“Pemasangan pos cek tiket ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata serta memberikan pengawasan yang lebih baik terhadap arus wisatawan yang masuk ke kawasan Bromo,” katanya.
Ia berharap pemindahan pos tiket itu dapat lebih meningkatkan kenyamanan wisatawan sekaligus memperkuat sektor pariwisata yang telah menjadi andalan Kabupaten Probolinggo.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025 -

Kodim 0818/Malang-Batu dan Persit KCK Cabang XXXII Gelar Donor Darah
Malang (bertajatm.com) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) ke-79, Kodim 0818/Malang-Batu bersama Persit KCK Cabang XXXII Kodim 0818/Malang-Batu menggelar kegiatan Bhakti Sosial Donor Darah.
Acara ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta untuk mendorong kesadaran akan pentingnya donor darah.
Kegiatan ini melibatkan personel Kodim 0818, anggota Persit, Bhayangkari, serta para relawan yang berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan tersebut. Acara berlangsung selama dua hari dengan dua lokasi berbeda.
Pada hari pertama, kegiatan dilaksanakan di Hotel Amarta Hills, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu. Sedangkan hari kedua bertempat di Markas Kodim 0818, yang menjadi pusat koordinasi kegiatan sosial ini.
Komandan Kodim 0818, Letkol Inf Yuda Sancoyo, M.Han., dan Ketua Persit Cabang XXXII Kodim 0818, Ny. Diane Yuda Sancoyo, turut hadir untuk memantau jalannya kegiatan. Tidak hanya itu, Letkol Inf Yuda Sancoyo juga ikut serta mendonorkan darahnya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap aksi kemanusiaan ini.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang membutuhkan. Selain sebagai bagian dari peringatan HUT Persit KCK ke-79, kami juga ingin mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah sebagai bentuk solidaritas sosial,” ujar Letkol Yuda Sancoyo di sela-sela kegiatan.
Ketua Persit Cabang XXXII Kodim 0818, Ny. Diane Yuda Sancoyo, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada para peserta, khususnya para relawan, yang telah meluangkan waktu untuk mendukung kegiatan ini. Semoga darah yang didonasikan dapat membantu menyelamatkan banyak nyawa,” ujarnya.
Acara ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat serta para peserta yang hadir. Menurut data panitia, kegiatan ini berhasil mengumpulkan sejumlah kantong darah yang akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu pasien yang membutuhkan transfusi darah.
Melalui kegiatan ini, Kodim 0818 dan Persit KCK Cabang XXXII berharap dapat semakin mempererat hubungan antara TNI, organisasi wanita, dan masyarakat. Bhakti sosial ini diharapkan tidak hanya menjadi peringatan seremonial, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kemanusiaan. [yog/suf]
-

Inspektorat Kabupaten Malang Kumpulkan Bukti Dugaan Pungli Oknum Pejabat Diknas
Malang (beritajatim.com) – Inspektorat Kabupaten Malang memulai penyelidikan atas dugaan kasus pungutan liar (pungli) di sejumlah lembaga Sekolah Dasar (SD). Sejak Senin (20/1/2025), Inspektorat telah memeriksa L, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, yang diduga terlibat dalam pungli terhadap sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri.
“Kami sudah lakukan klarifikasi terhadap L atas berita dugaan pungli yang dilakukan pada sejumlah Kasek SDN di Kabupaten Malang,” terang Nurcahyo, Jumat (24/1/2025).
Nurcahyo menjelaskan bahwa proses pemeriksaan masih berlangsung dan belum selesai. Pihaknya saat ini membutuhkan data pendukung berupa dokumen Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dokumen kontrak kerja untuk memperdalam pemeriksaan.
“Dokumen tersebut harus diminta dari Dinas Pendidikan (Dindik), namun hingga saat ini masih belum diberi,” ungkap Nurcahyo.
Menurutnya, pemeriksaan saat ini masih pada tahap awal dan berfokus pada klarifikasi terhadap saudara L. Belum ada pemeriksaan terhadap pihak lain seperti perusahaan CV atau Kepala Sekolah terkait.
“Saat ini masih pemeriksaan tahap awal dan masih pada saudara L, dan belum pada CV maupun Kasek,” tegas Nurcahyo.
Ia menambahkan bahwa proses penyelidikan ini masih panjang. Setelah tahap awal selesai, pihak Inspektorat akan melanjutkan ke tahap pendalaman dan klarifikasi lebih lanjut, termasuk meminta keterangan dari pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kasus tersebut.
“Kami menunggu dikirimnya data pendukung, yang kami minta seperti dokumen DAK dan kontrak kerja,” imbuh Nurcahyo. [yog/beq]
-

Polres Malang Tangkap 7 Pelaku Curanmor, Salah Satunya Gunakan Modus Jejaring Kencan Online
Malang (beritajatm.com) – Satuan Reserse Kriminal Polres Malang berhasil meringkus tujuh orang tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dalam operasi khusus yang berlangsung sejak awal Januari 2025.
Para pelaku memiliki berbagai modus dalam menjalankan aksinya, salah satunya menggunakan jejaring kencan online untuk menjebak korban.
“Ada tujuh orang tersangka yang kita amankan, salah satunya masih anak-anak (di bawah umur). Dan satu orang lagi seorang residivis,” ungkap Wakapolres Malang Kompol Bayu Halim, Jumat (24/1/2025).
Dari hasil penyelidikan, polisi mengungkap bahwa ada enam kasus atau laporan yang melibatkan para tersangka. Salah satu kasus yang menonjol adalah kejahatan yang dilakukan oleh pelaku berinisial RAP (23), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji.
RAP menggunakan aplikasi kencan online MiChat untuk berkenalan dengan korbannya, seorang perempuan. Pelaku kemudian mengajak korban bertemu di sebuah penginapan di Kepanjen. Saat bertemu, korban dicekik hingga tak berdaya, lalu pelaku merampas sepeda motor serta barang berharga milik korban.
Sementara itu, pelaku di bawah umur berinisial MJA (16), warga Kecamatan Tumpang, terlibat dalam pencurian motor yang didalangi oleh seorang buronan bernama Julian Aditya. “Dari pengakuan pelaku, ini merupakan aksi pertamanya. Dia diajak berkeliling permukiman oleh Julian Aditya (DPO), lalu disuruh mengambil motor yang terparkir di depan rumah,” jelas Bayu.
Modus lain dilakukan oleh Irwanto alias Petel (35), yang berpura-pura meminjam motor korban dengan alasan membeli busi ke bengkel. Namun setelah ditunggu lebih dari satu jam, pelaku tidak kembali. Saat korban menyusul ke bengkel, pelaku sudah menghilang.
“Memang modus yang dilakukan bermacam-macam, semuanya berbeda versi, bahkan ada yang menyaru sebagai pencari rumput untuk mengincar sasarannya. Jadi para pencari rumput juga harus waspada,” ujar Bayu.
Cara unik lainnya dilakukan oleh dua tersangka, Bagas Fardi Fahrur (18) dan Rizky Izzati (17). Mereka mengajak korban berkeliling untuk menonton kesenian bantengan (mberot). Saat berada di perbatasan Lumajang, korban diturunkan di tepi jalan dengan ancaman pisau, lalu motornya dirampas.
Kini, ketujuh tersangka harus mendekam di tahanan Polres Malang. Mereka adalah MJA (16), Rianto Arya Pratama (23), M. Yuda alias Mendol (26), Irwanto alias Petel (35), Bagas Fardi Fahrur (18), Rizky Izzati (17), dan Joko Edy Prasetyo (34).
Polisi menjerat para tersangka dengan berbagai pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu Pasal 365 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, Pasal 363 dengan ancaman 7 tahun penjara, serta Pasal 378 dan Pasal 372 dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. [yog/suf]
-

Bea Cukai Malang fasilitasi ekspor pellet kayu ke Korea Selatan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang memfasilitasi ekspor perdana produk pellet kayu dari salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat dengan tujuan Korea Selatan.
Kantor Kepala Kantor Bea Cukai Malang Gunawan Tri Wibowo di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan pada tahap awal total pellet kayu yang dilepas ke pasar Korea Selatan sebanyak satu kontainer dengan nilai devisa ekspor 2.700 dolar Amerika Serikat atau Rp43.578.810.
“Produk wood pellet sebanyak satu kontainer ke negara tujuan Korea Selatan. Lalu, untuk nilai devisa ekspornya 2.700 dolar Amerika Serikat,” katanya.
Gunawan menjelaskan pengiriman pellet kayu ke Korea Selatan menjadi rangkaian dari ekspor produk serupa dengan total mencapai 300 kontainer.
“Dalam dua bulan dengan total nilai devisa ekspor sebesar 810 ribu dolar Amerika Serikat (sekitar Rp13 miliar),” ujarnya.
Pelepasan produk pellet kayu ke Korea Selatan menjadi bagian dari pemenuhan permintaan pasar. Sebab, serbuk kayu tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan, pemanas ruangan dan energi penghasil listrik.
Selain itu, produk tersebut juga berguna untuk memenuhi sumber energi rumah tangga, salah satunya keperluan memasak untuk pemanggangan dan pengasapan.
Melalui kolaborasi Bea Cukai, lembaga pemerintahan dan swasta dalam pembinaan UMKM setempat, produk pellet kayu tersebut dapat menembus pasar global.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang Dwi Prasetyo Rini menuturkan ekspor pellet kayu merupakan salah satu bentuk komitmen pihaknya dalam mendukung kemajuan iklim UMKM di daerah setempat.
“Dengan adanya kegiatan pelepasan ekspor ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional,” katanya.
Pihaknya akan terus memaksimalkan upaya peningkatan kualitas berbagai produk yang dikembangkan oleh UMKM.
“Klinik Ekspor Bea Cukai Malang siap memberikan pendampingan kepada UMKM agar berhasil merealisasikan ekspornya,” ujarnya.
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025 -

Pengamat: Pelantikan serentak percepat sinkronisasi kebijakan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Pengamat politik dan kebijakan dari Universitas Brawijaya Andhyka Muttaqin menilai pelantikan serentak kepala daerah terpilih yang tak bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) oleh presiden menjadi bagian percepatan sinkronisasi kebijakan.
“Pelantikan serentak ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan daerah,” kata Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, melalui langkah itu para kepala daerah, dalam hal ini gubernur ataupun bupati dan wali kota bisa mendapatkan langsung arahan dari presiden mengenai upaya yang harus dilakukan, sehingga program pemerintah pusat bisa terimplementasikan secara efektif di masing-masing wilayah.
“Hal ini penting agar kebijakan yang ditetapkan di tingkat pusat dapat diimplementasikan dengan efektif di tingkat daerah,” ujarnya.
Dijadwalkan pelantikan kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang tidak ada sengketa di MK dilaksanakan pada 6 Februari 2025.
Presiden yang merupakan kepala negara berhak melantik kepala daerah, hal itu merujuk pada Pasal 164B Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
Dia juga berharap saat pelantikan itu nantinya pemerintah pusat juga memberikan pelatihan dan sosialisasi secara khusus kepada para kepala daerah terpilih, sehingga bisa memahami dengan baik mengenai teknis pelaksanaan kebijakan.
“Tantangan tetap ada, terutama jika kepala daerah yang terpilih belum sepenuhnya memahami program-program yang ada,” ucapnya.
elain itu, pelantikan serentak ini juga akan menunjukkan legitimasi dan kontrol presiden kepada pemerintah daerah atau dalam artian, kepala negara memperkuat otoritasnya di dalam proses politik dan pemerintahan.
“Dalam konteks demokrasi, penting untuk menjaga keseimbangan antara kekuasaan pusat dan daerah,” ucap dia.
Sebagaimana diketahui, usulan pelantikan serentak kepala daerah yang hasil pilkadanya tidak ada sengketa di MK telah disetujui oleh DPR RI.
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menyebut bahwa pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 yang dilakukan oleh Presiden RI secara serentak merupakan sejarah baru bagi bangsa Indonesia.
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)