kab/kota: Malang

  • Purna Tugas di KPU Jatim, Choirul Anam Jadi Ketua Fokal IMM

    Purna Tugas di KPU Jatim, Choirul Anam Jadi Ketua Fokal IMM

    Malang (beritajatim.com) – Musyawarah Wilayah (Musywil) V Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Jawa Timur menunjuk Choirul Anam sebagai ketua. Choirul yang pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur periode 2019-2024 itu akan memimpin Fokal IMM Jatim untuk periode 2025 hingga 2030.

    Alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut terpilih berdasarkan kesepakatan rapat 13 orang formatur yang terpilih. Anam sebagai ketua Korwil FOKAL IMM Jatim akan didampingi Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin sebagai sekretaris dan Ketua Komisi A DPRD Jatim Dedi Irwansa sebagai bendahara.

    Anam akan memimpin Korwil Fokal IMM Jatim selama lima tahun ke depan menggantikan anggota DPRD Jatim Suli Daim. Dalam pidato perdananya di hadapan ratusan peserta musyawarah, Anam menekankan agar Fokal IMM bisa menjadi organisasi yang mampu mengakomodasi dan memperkuat peran alumni di berbagai bidang.

    ”Amanah ini bukanlah sesuatu yang ringan, tetapi dengan kerja sama dan sinergi yang kuat, kita bisa menjadikan Fokal IMM sebagai wadah yang produktif dan berdampak luas,” ujar Anam.

    ”Alumni IMM telah berkiprah di berbagai sektor, mulai dari akademik, sosial, politik, hingga ekonomi. Tugas kita adalah memastikan jejaring ini dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” imbuhnya.

    Sementara Ali Muthohiorin menyebut kepengurusan baru nantinya akan fokus dalam penguatan jaringan alumni serta mempererat hubungan dengan berbagai sektor, termasuk dunia usaha dan pemerintahan.

    Di sisi lain, sebagai demisioner Ketua Korwil Fokal IMM Jatim, Suli Daim berharap Fokal IMM bukan sekadar tempat untuk bernostalgia masa lalu ketika masih menjadi mahasiswa. Fokal IMM diharapkan mampu menjembatani kader IMM untuk menyebar disemua bidang.

    ”Lebih dari itu, Fokal IMM Jatim diharapkan mampu betul-betul mendampingi, mengawal, dan menyiapkan kader-kader IMM untuk kemudian berdiaspora di berbagai bidang di masa depan,” ujar politisi PAN. (luc/but)

     

  • Truk Pekerja PT ERB Terjun ke Sungai di Kabupaten Pelalawan, 6 Tewas dan 9 Hilang

    Truk Pekerja PT ERB Terjun ke Sungai di Kabupaten Pelalawan, 6 Tewas dan 9 Hilang

    Liputan6.com, Pekanbaru – Sebuah truk pengangkut pekerja PT Empat Ras Bersaudara (ERB) tersebut ke Sungai Segeti, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Truk itu membawa 32 penumpang, terdiri dari pekerja dan keluarga pekerja yang masih balita serta anak-anak.

    Kecelakaan maut ini menyebabkan 6 penumpang tewas, termasuk anak-anak, dan 17 berhasil dievakuasi. Hingga 23 Februari 2025 tengah malam, 9 penumpang masih dinyatakan hilang di sungai.

     

    Pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Pelalawan, Polsek setempat, karyawan PT Nusa Wana Raya (NWR), SAR Nasional Pekanbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta pihak lainnya.

    “Termasuk Brimob Polda Riau, tim gabungan terdiri dari ratusan orang,” kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Anom Karibianto, Minggu malam.

    Kecelakaan tunggal itu terjadi pada Sabtu siang, 22 Februari 2025. Truk yang dikemudikan Maranata Zendaru melaju dari arah timur ke barat melintasi jalan poros PT NWR.

    Truk melaju melintasi jalan berbatu dan berdebu. Tiba di jembatan Sungai Segeti, sopir menabrak pembatas jalan hingga membuat kendaraan oleng ke kanan lalu terjun ke sungai.

    “Sebagian besar penumpang tidak bisa menyempatkan diri, 6 ditemukan meninggal dunia termasuk sopir, 17 selamat dan 9 masih dalam pencarian,” kata Anom.

    Korban selamat mendapatkan perawatan di klinik PT NWR. Truk sendiri sudah berhasil di evakuasi, di mana sopir truk malang itu ditemukan dalam kabin.

    “Data sementara, 3 balita meninggal dunia, 6 balita dan 5 orang dewasa masih dalam pencarian, 14 orang dewasa dan 3 anak-anak selamat,” ujar Anom.

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

     

    Detik-Detik Bus Wisata Terjun ke Jurang Sungai di Guci Tegal

  • Kunker DPRD Kabupaten Malang Dikritik, Adeng: Ngopinya Jangan di Jalan Gede Mulu

    Kunker DPRD Kabupaten Malang Dikritik, Adeng: Ngopinya Jangan di Jalan Gede Mulu

    Malang (beritajatim.com) – Intensitas kunjungan kerja (kunker) anggota DPRD Kabupaten Malang yang cukup tinggi, beberapa waktu terakhir, mendapatkan kritik dari masyarakat. DPRD Kabupaten Malang, khususnya Fraksi PDI Perjuangan, mengaku tidak keberatan adanya kritikan itu. Namun, ada banyak perspektif yang harus diperhatikan.

    “Masalah di Kabupaten Malang ini kompleks, dan itu butuh penanganan serius. Untuk itu perspektifnya jangan hanya dibangun dari cerita di Jalan Gede (rumah dinas Bupati Sanusi, red), sesekali ngopinya ke Gedung DPRD Jalan Panji Kepanjen, jangan di Jalan Gede mulu, kita saling bertukar pikiran agar wawasannya sama-sama terbuka,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Qodir, Minggu (23/2/2025).

    Pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini bilang, kunker yang dilakukan para wakil rakyat jangan dipukul rata semua dengan konotasi negatif yang seakan-akan selalu menghamburkan duit rakyat.

    “Teman-teman NGO (Non-Governmental Organization/Lemaga Swadaya Masyarakat, red) juga harus sedikit dikembangkan wawasannya, bahwa tata kelola pemerintahan eksekutif di Kabupaten Malang ini gak hebat-hebat benar, masih jauh dari konsep baldatun toyibatun warobun ghofur, sehingga disitulah dibutuhkan kerja sama dengan daerah lain, jalinan kerja sama itu ya salah satunya ditempuh dengan kunker itu,” tutur Abdul Qodir.

    Adeng, sapaan akrab Abdul Qodir, menyampaikan jika kunker yang dilakukan para anggota dewan itu bukan semata-mata keinginan pribadi mereka, tetapi untuk menunaikan aspirasi masyarakat yang jawabannya selama ini belum ada di Kabupaten Malang.

    “Jadi gak bener kalau kunker dewan diidentikkan dengan pemborosan anggaran, justru kami sedang menjalankan tugas konstitusional kami untuk mencei solusi-solusi konkrit dari setiap masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Malang,” tegasnya.

    Di sisi lain, meskipun belum genap setahun dilantik, para wakil rakyat di Kabupaten Malang periode sekarang sudah menerima aduan maupun laporan beragam problematika yang jumlahnya tidak bisa dihitung dengan jari. Para legislator itupun memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyelesaikan berbagai problematika rakyat yang telah memberikan mandat.

    “DPRD banyak menerima Dumas, dan ketika masalah itu kita sounding kepada OPD (organisasi perangkat daerah, red) terkait, ternyata OPD kesulitan untuk fasilitasi. Banyak faktor, mulai regulasi yang belum ada, sampai soal penganggaran, disitulah muncul problematika. Nah, berangkat dari problematika itulah kemudian kita cari solusinya ke daerah lain yang sudah menerapkan regulasi dari permasalahan yang sama yang kita temui di Kabupaten Malang, contoh seperti penataan jaringan kabel internet yang kemaren sudah menelan nyawa warga lawang, Bupati belum punya solusinya, makanya kita bantu cari solusi, belajar dari Kota Denpasar, itulah yang disebut kunker, ” terang Adeng.

    Terlepas dari pandangan negatif beberapa pihak soal intensitas kunker DPRD Kabupaten Malang, Adeng memberikan apresiasi atas kritikan yang telah disampaikan.

    “Saya apresiasi atas kritik yang disampaikan kepada kami soal padatnya agenda kunker dewan. Saya memaknai kritik yang disampaikan kepada kami adalah bahasa cinta, dimana rakyat masih menggantungkan harapan kepada kami yang mewakilinya untuk suatu keadaan yang lebih baik. DPRD melaksanakan kunker jangan kemudian dimaknai pemborosan, itu tuduhan yang naif,” ucap pria asal Kecamatan Dau ini.

    Lebih jauh, Adeng kembali menjelaskan bahwa kunker yang dilakukan para anggota DPRD Kabupaten Malang merupakan rangkaian dari kerja-kerja politik yang telah mereka teken komitmennya dengan rakyat.

    “Saya perlu tegaskan dan sedikit pencerahan bahwa kunker dewan itu bagian dari kerja-kerja politik dalam rangka mencari solusi dari problematika yang dikeluhkan oleh masyarakat kepada wakil rakyat. Kalau kita tidak mencari solusi dengan kunker salah satunya, lalu siapa yang mau bertanggung jawab jika rakyat menuntut karena kami tidak bisa berbuat apa-apa?, beda kemudian ketika narasi dibangun karena hidden agenda yang menginginkan wakil rakyat kabupaten malang di kungkung supaya bodoh, karena dengan bodoh itu ada pihak yang akan diuntungkan disegala aspek, apakah ini yang di inginkan” pungkasnya. (yog/but)

     

  • Gantikan Suli Daim, Choirul Anam Dipilih Musywil Fokal IMM Jawa Timur sebagai Ketua

    Gantikan Suli Daim, Choirul Anam Dipilih Musywil Fokal IMM Jawa Timur sebagai Ketua

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Musyawarah Wilayah (Musywil) V Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur yang diselenggarakan di Fave Hotel Sidoarjo, akhirnya menetapkan Choirul Anam sebagai Ketua Fokal IMM Jatim periode 2025 – 2030. 

    Keputusan ini diambil setelah 13 formatur terpilih melakukan musyawarah dan mufakat dalam sidang pleno, Ahad (23/2/2025).

    Choirul Anam menggantikan Posisi Suli Daim yang saat ini menjadi Pengurus Koordinator Nasional FOKAL IMM sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. 

    Musywil Fokal IMM Jatim Sendiri dihadiri 250 Peserta utusan dari 28 Koordinator Daerah se Jawa Timur. 

    Selain menetapkan ketua, formatur juga menyepakati susunan kepengurusan inti yaitu Sekretaris dan Bendahara.

    Untuk Posisi Sekretaris, Formatur mempercayakan kepada Ali Muthohirin yang saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Walikota Malang sedangkan untuk Bendahara dipercayakan kepada Dedi Irwansa yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, Choirul Anam menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk membawa Fokal IMM Jatim semakin maju dan berkontribusi bagi umat, persyarikatan, dan bangsa.

    Lebih lanjut anam menyampaikan bahwa Dengan Potensi besar yang dimiliki oleh FOKAL IMM, dirinya yaqin bahwa Fokal IMM Jawa Timur akan mampu bersinergi dengan semua pihak demi kemashlatan Masyarakat luas.  

    Sementara itu, Ali Muthohirin menegaskan bahwa kepengurusan baru ini akan berfokus pada penguatan kaderisasi alumni serta mempererat hubungan dengan berbagai sektor.

    “Kader IMM yang sudah berkiprah di berbagai bidang perlu dikelola dengan strategi yang matang. Kita ingin memastikan alumni IMM bisa lebih optimal dalam berkontribusi,” ungkapnya.

    Dedi Irwansa sebagai Bendahara juga menambahkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan organisasi.

    “Fokal IMM harus menjadi organisasi yang profesional dalam pengelolaan keuangan dan program. Kita ingin membangun sistem yang lebih baik dan berkelanjutan,” jelasnya.

  • Belum Lebaran, 110.000 Tiket Kereta di Daop 8 Surabaya Ludes

    Belum Lebaran, 110.000 Tiket Kereta di Daop 8 Surabaya Ludes

    Surabaya, Beritasatu.com – Lebih dari 110.559 tiket kereta api untuk Lebaran dari keberangkatan di stasiun wilayah Daop 8 Surabaya ludes terjual.

    Sementara untuk penumpang yang turun di stasiun Daop 8 Surabaya tercatat ada lebih dari 104.790 penumpang.
    Saat ini pemesanan tiket Kereta Api (KA) jarak jauh reguler pada masa angkutan lebaran dapat dipesan hingga H+6 atau 7 April 2025.

    Sedangkan, pada H-3 dan H-2 Lebaran atau 28-29 Maret 2025 merupakan tanggal favorit pelanggan yang berangkat dari stasiun Daop 8 Surabaya, yang tercatat H-3 : 12.074 pelanggan, dan H-2 : 11.087 penumpang. KA jarak jauh reguler yang diminati didominasi oleh tujuan Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Ketapang.

    “Saat ini pemesanan tiket libur Lebaran sudah dapat di pesan. Lebih dari 110.000 tiket KA jarak jauh reguler Lebaran sudah dipesan,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif kepada wartawan, Minggu (23/2/2025).

    “KAI Daop 8 Surabaya mencatat pada H-3 merupakan tanggal paling favorit penumpang yang akan melakukan perjalanan libur Lebaran atau mudik,” ujarnya.

    KAI Daop 8 Surabaya mengimbau para penumpang untuk segera melakukan pemesanan tiket KA jarak jauh reguler, sehingga bisa memilih jadwal perjalanan KA yang diinginkan. Terdapat 49 KA jarak jauh reguler yang beroperasi setiap hari di Daop 8 Surabaya.

    Berikut adalah stasiun paling favorit pelanggan di Daop 8 Surabaya selama masa Angkutan Lebaran untuk arus mudik 2025 :

    – Stasiun Surabaya Gubeng

    Naik : 17.109 tiket
    Turun : 8.378 tiket

    – Stasiun Surabaya Pasarturi

    Naik : 15.377 tiket
    Turun : 19.477 tiket

    – Stasiun Malang

    Naik : 11.597 tiket
    Turun : 6.914

  • Kepsek Dicopot usai Didemo, Siswa Disuruh Bayar Rp 1,4 Juta Satu Anak untuk Acara Wisuda

    Kepsek Dicopot usai Didemo, Siswa Disuruh Bayar Rp 1,4 Juta Satu Anak untuk Acara Wisuda

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib kepala sekolah di Bekasi dicopot setelah didemo oleh siswanya.

    Diketahui, demo yang dilakukan oleh ratusan siswa MAN 2 Kota Bekasi itu lalu viral di media sosial.

    Sosok yang didemo adalah kepala sekolah MAN 2 Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Kini nasib kepsek itu sudah diputuskan.

    Kepala sekolah atau Kepsesk bernama Nina Indriana itu akhinya dicopot dari jabatannya.

    Hal itu diungkapkan oleh Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal

    Ia mengatakan, pasca kejadian demo siswa pihaknya telah melakukan pengawasan.

    “Itu (status kepsek) sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan sejak 19 Februari, karena masih dalam proses pengawasan, yang jelas bu Kepala sudah tidak lagi di sini (MAN 2),” kata Agung, Jumat (21/2/2025). 

    Diketahui dugaan penyebab Kepsek Nina Indriana itu didemo siswanya karena dinggap kurang transparan kelola dana.

    Agung berhadap permasalahan ini dapat segera tuntas, kondisi siswa juga sudah jauh lebih kondisif setelah adanya penanganan. 

    “Jadi sedang ditindaklanjuti secara komprehensif oleh inspektorat jendral, itu sedang dilakukan pengawasan,” tegas dia. 

    Video aksi unjuk rasa dilakukan siswa MAN 2 Kota Bekasi, mereka menuntut transparansi pengelolaan dana sekolah yang dianggap tak sesuai dengan fasilitas didapat.  

    Video siswa berteriak sambil membentangkan spanduk viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @bekasi.terkini.  

    Dalam video yang beredar, satu orang guru tampak disoraki siswa yang berkumpul di halaman sekolah pada Senin (17/2/2025).  

    Seorang siswa berinisial J saat dikonfirmasi mengatakan, unjuk rasa diinisasi siswa MAN 2 Kota Bekasi karena sudah muak dengan pengelolaan dana sekolah yang tak jelas.  

    J menjelaskan, MAN 2 Kota Bekasi mematok biaya pendidikan per siswa Rp250.000 per bulan.

    Tetapi selama ini fasilitas dan kegiatan di sekolah cenderung kurang memadai. 

    Contohnya seperti ekstrakurikuler, siswa harus patungan untuk membayar pelatih yang seharusnya sudah menjadi kewajiban sekolah.  

    Tidak hanya itu, fasilitas gedung sekolah juga dianggap tidak layak seperti misalnya kamar mandi yang kumuh.  

    Puncaknya lanjut J, siswa kelas 12 yang sedang mempersiapkan wisuda. Pihak sekolah lagi-lagi membebani biaya yang terlalu besar.  

    “Puncaknya itu sekarang ada di kelas 12 yang acara wisuda, menuruti perintah sekolah untuk mengeluarkan biaya kurang lebih 1,4 jutaan buat acara satu hari itu sudah mahal banget,” kata dia.  

    Sementara itu, kepsek yang dicopot lainnya juga pernah terjadi di Depok, Jawa Barat.

    Kepsek atau Kepala SMAN 6 Depok tak pernah menyangka jabatannya akan dicopot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Rupanya, pihak sekolah salah menafsirkan ucapan pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.

    Diketahui, Dedi Mulyadi melarang SMAN 6 Depok mengadakan study tour ke Bali.

    Namun pihak sekolah tetap memberangkatkan para murid.

    Diketahui, acara study tour yang dilakukan oleh pihak SMAN 6 Depok tersebut menjadi sorotan setelah Kepsek SMAN 6 Depok, Siti Faizah dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi lantaran tidak mengindahkan imbauan Gubernur.

    Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan membeberkan bahwa pihak SMAN 6 Depok mendapatkan imbauan dari Dedi Mulyadi pada H-1 sebelum jadwal keberangkatan study tour ke Jawa Timur dan Bali.

    Syahri menilai, ucapan Gubernur Jawa Barat saat itu hanya bersifat himbauan bukan larangan.

    “Karena pada saat itu beliau menyampaikan melalui sosial media itu jaraknya hanya H-1 dari keberangkatan akhirnya kami melakukan mekanisme rembukan,” kata Syahri saat ditemui di SMAN 6 Depok, Jumat (21/2/2025), melansir dari TribunDepok.

    Usai mendapatkan himbauan tersebut, pihak sekolah mengadakan musyawarah dengan wali kelas dan orang tua para siswa.

    Hasil musyawarah tersebut, study tour SMAN 6 Depok tetap dilaksanakan sebagaimana kesepakatan awal.

    Menurut Syahri, jika study tour tersebut dibatalkan, maka biaya-biaya yang telah dibayarkan kepada pihak travel tidak dapat kembali 100 persen.

    “Ketika kita membatalkan kegiatan tersebut di rentang waktu kurang dari satu hari misalnya, maka pembiayaan itu yang sudah dibayarkan hanya dikembalikan 25 persen,” ungkapnya.

    “Itu kan berpotensi menjadi polemik, pasti orang tua murid yang sudah bayar kok kita enggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini,” sambungnya.

    Mewakili SMAN 6 Depok, Syahri memohon maaf kepada Kang Dedi atas kesalahan dan yang telah dilakukan dan meminta bimbingan.

    “Bapak mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami karena pada saat itu kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” ungkapnya.

    Syahri menilai, Kang Dedi tidak akan langsung mencopot jabatan seseorang tanpa klarifikasi dan pemeriksaan terlebih dahulu.

    “Kalau sudah ada sebuah laporan hasil pemeriksaan barulah ditetapkan apa sanksinya,” ujarnya. 

    SMAN 6 Depok sendiri mengadakan study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali dimulai pada 17-24 Februari 2025.

    Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur terpilih Dedi Mulyadi terkait wacana larangan study tour.

    Dedi Mulyadi melarang kegiatan yang di dalamnya ada pungutan uang kepada siswa, salah satunya adalah mengadakan study tour.

    Pelaksana harian (Plh) Kepala Disdik Jabar, Deden Saipul Hidayat, mengatakan bahwa pada prinsipnya Disdik Jabar akan mengikuti setiap aturan atau kebijakan kepala daerah.

    Menurut dia, kebijakan tersebut dicanangkan tentunya dengan berbagai pertimbangan matang, seperti asas kebermanfaatan kepada siswa maupun sekolah.

    “Pada prinsipnya selaras. Lebih pada kemanfaatan dan kehati-hatian,” ujar Deden saat dihubungi, Selasa (18/2/2025).

    Deden menambahkan, sebelumnya Disdik Jabar pernah mengeluarkan kebijakan larangan kegiatan study tour keluar kota pada Mei 2024 dengan pertimbangan keselamatan peserta atau siswa.

    Mengingat, pada saat itu terjadi kecelakaan bus di Kabupaten Subang yang membawa rombongan sekolah SMK Lingga Kencana, Kota Depok, dengan menewaskan belasan korban jiwa yang didominasi oleh siswa.

    Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) NOMOR: 64/PK.01/KESRA tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, tertanggal 8 Mei 2024.

    Adapun isi SE tersebut adalah:

    1. Kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal, yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jawa Barat dan tidak dapat dibatalkan;

    2. Kegiatan study tour memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati, serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari dinas perhubungan kabupaten/kota terkait kelayakan teknis kendaraan; dan

    3. Pihak satuan pendidikan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour agar melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Aksi tiga pemuda kompak mencuri ratusan telur ayam di Jalan Kebalen Wetan Gang 3B Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

    Diketahui, pencurian itu terekam kamera CCTV yang terpasang di setiap sudut komplek gang.

    Korban pencurian telur ayam, Pipit (68) mengatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 02.50 WIB dinihari.

    Saat itu, korban dan penghuni rumah yang lain sedang tertidur lelap. Lalu, kondisi lingkungan gang juga sepi.

    “Jadi, telurnya itu berjumlah 500 butir dan dikirim oleh supplier dari Blitar. Rencananya, telur itu akan saya jual kembali di wilayah Kota Malang,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (23/2/2025).

    Dirinya menjelaskan, bahwa paket kiriman telur itu biasanya diletakkan di pojokan teras rumah. Sehingga, tidak sampai terlihat oleh orang di luar.

    Sebagai informasi, rumah korban ini merupakan bangunan lawas dan tidak memiliki pagar. Sehingga, pintu depan rumahnya langsung ke bagian teras dan jalan gang.

    “Biasanya sama orang ekspedisinya, paket kiriman telur diletakkan di pojokan teras. Namun kemungkinan orang ekspedisinya ini masih baru, dan paket kiriman telur itu langsung ditaruh persis di depan pintu rumah,” jelasnya.

    Dirinya menerangkan, bahwa aksi pencurian ratusan telur itu baru diketahui pada pagi harinya. Kemudian, informasi tentang pencurian itu tersebar luas ke warga sekitar.

    “Yang tahu pertama kali istri saya, kalau paket kiriman telurnya hilang dicuri. Warga sekitar juga sudah banyak yang tahu, dan kejadian ini sudah saya laporkan ke perangkat RT maupun RW setempat,” terangnya.

    Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Pipit mengungkapkan pelaku yang mencuri ratusan telur itu berjumlah tiga orang berboncengan naik satu motor matik.

    Mereka datang dari arah selatan lalu berhenti sebentar di pojokan gang. Setelah itu, kedua pelaku yaitu yang mengenakan jaket hoodie warna hitam dan yang mengenakan baju warna putih turun dari motor untuk memastikan kondisi aman.

    Setelah dirasa aman, pelaku berbaju putih menghampiri pelaku yang menunggu diatas motor dan berbalik arah menunggu di jalan gang. Lalu, pelaku berjaket hoodie memasuki teras rumah korban dan langsung menggasak ratusan telur yang terbungkus di dalam dua kresek besar tersebut.

    Selanjutnya, pelaku berjaket hoodie naik di atas motor dan mereka pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

    “Dari rekaman CCTV, terlihat pelakunya tiga orang pemuda. Dan kalau dilihat dari wajah serta perawakannya, sepertinya masih remaja kisaran usia 18 hingga 20 tahunan,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menturkan, bahwa para pelaku sepertinya adalah orang luar dan bukan berasal dari gang itu sendiri.

    “Kalau dari rekaman CCTV, pelakunya bukan anak sini. Sepertinya, pelaku ini  berasal dari luar dan sengaja masuk ke sejumlah gang untuk beraksi mencuri,” tandasnya.

  • Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah Regional 23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –
    Aksi
    pencurian tas
    terjadi di serambi
    Masjid Jami Fathurrohman
    , Jalan Jenderal Ahmad Yani Utara, Blimbing,
    Kota Malang
    , Jawa Timur, pada Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Korban kehilangan barang-barang berharga dan mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
    Eko, penjaga parkir masjid, menjelaskan kronologi kejadian.
    Korban bersama tiga temannya datang ke masjid untuk melaksanakan shalat Ashar.
    Mereka meletakkan tas di dekat pilar serambi masjid.
    Setelah berwudhu, korban dan satu temannya masuk ke masjid untuk shalat, sementara dua temannya yang lain menjaga tas di luar sambil mengobrol.
    “Posisinya, dua temannya ini mengobrol, tidak fokus menjaga tas,” kata Eko.
    Tanpa disadari, di dekat kedua teman korban terdapat seorang pria yang mengamati situasi sekitar.
    Pelaku mengenakan jaket
    hoodie
    hitam panjang, tas kecil selempang, dan celana jeans biru panjang.
    Saat kedua teman korban lengah, pelaku dengan cepat mengambil salah satu tas secara acak yang merupakan milik korban.
    “Saya ini posisinya fokus menjaga kendaraan, sedangkan dua temannya ini dilihat dari rekaman CCTV lengah. Enggak lama kemudian, tas korban diambil pelaku, saya kira pelaku ini memang mau shalat,” tambah Eko.
    Setelah mengambil tas, pelaku menuju ke kamar mandi dan keluar dari sana sebelum meninggalkan masjid.
    Aksinya berlangsung kurang dari lima menit.
    “Di rekaman CCTV, pelaku ini pas jalan keluar dari masjid tidak menampakkan tas milik korban, mungkin dimasukkan ke tasnya dia sendiri atau ke dalam pakaiannya saat di kamar mandi itu,” jelas Eko.
    Setelah selesai shalat Ashar, korban mencari tasnya yang hilang dan teman-temannya pun kebingungan.
    Mereka kemudian melapor ke takmir masjid dan mengecek rekaman CCTV di lokasi kejadian.
    “Korbannya sudah melapor ke Polsek Blimbing. Polisi juga sudah kesini. Menurut korban, di dalam tas terdapat uang Rp 700 ribu dan satu HP yang jika dirupiahkan totalnya sekitar Rp 4,5 juta,” ungkap Eko.
    Keempat pemuda tersebut merupakan warga asal Pasuruan dan Sidoarjo.
    “Korban sama tiga temannya ini cowok semua, masih muda-muda sepertinya mau rekreasi ke Malang. Saya enggak tanya namanya. Kalau pelaku sepertinya enggak asing, memang masjid ini dekat jalan raya. Pernah terjadi kehilangan sebelumnya, tapi pelakunya kembali lagi dan ketangkap,” tambah Eko.
    Ipda Yudi Risdiyanto, Kasih Humas Polresta Malang Kota, menyatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Polsek Blimbing.
    “Saya hubungi pihak Polsek Blimbing dahulu. Namun, apabila benar korban sudah melapor, maka pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PDIP Jatim Tanam Ribuan Bibit Pohon di Kawasan Wisata Paralayang Malang Selatan

    PDIP Jatim Tanam Ribuan Bibit Pohon di Kawasan Wisata Paralayang Malang Selatan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar aksi peduli lingkungan dengan menanam 2.500 bibit pohon di kawasan wisata paralayang Bukit Waung, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Minggu (23/2/2025).

    Dari 2.500 bibit pohon yang ditanam di kawasan dekat Pantai Modangan tersebut, 400 di antaranya tanaman buah-buahan dan 2.100 bibit tanaman kopi.

    Aksi peduli lingkungan yang digelar DPD Jatim bersama DPC PDIP Kabupaten Malang itu masih dalam rangkaian acara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-52 pada 10 Januari, serta HUT ke-78 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Hari ini kita mengadakan rangkaian hari jadi PDI Perjuangan serta Hari Ulang Tahun Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kita targetkan menghijaukan wilayah-wilayah tangkapan-tangkapan air dengan harapan menjadi sumber air bagi semua kehidupan di bumi,” ujar Ketua Harian DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistyono.

    Politisi yang juga anggota DPR RI akrab disapa Kanang tersebut mengajak masyarakat sekitar, tokoh-tokoh, masyarakat, hingga perangkat desa agar bersama-sama ikut menjaga bibit pohon yang ditanam agar dapat tumbuh dengan baik.

    Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno mengatakan, penghijauan ini merupakan intruksi langsung dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk terus menjaga lingkungan.

    “Ibu ketum memberikan pesan untuk memperhatikan lingkungan sekitar kita yang semakin terkikis dan butuh dihijaukan kembali. Karena itu, kita melakukan penanaman pohon ini,” terang Untari.

    Perempuan yang juga Ketua Komisi E DPRD Jatim itu menyebut jika pemilihan lokasi di Kabupaten Malang ini dinilai tepat lantaran sering terjadi bencana alam.

    “Kabupaten Malang ini daerah paling lengkap bencananya. Seperti tanah gerak, tanah longsor, gunung berapi, ini semuanya ada, sehingga perlu kesiapsiagaan masyarakat secara keseluruhan. Kami dari partai politik tidak hanya bicara tentang politik tapi juga berbicara tentang pengabdian kepada masyarakat salah satunya melalui lingkungan hidup,” katanya.

    Aksi penghijauan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib, jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim, serta anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim.

    Hadir juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto serta jajaran pengurus DPC, Pengurus Anak Cabang (PAC) beserta dan Ranting se-Kecamatan Donomulyo, serta anggota fraksi PDIP DPRD Kabupaten Malang.

    Sebelum aksi penanaman pohon, dilaksanakan Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) diikuti ratusan masyarakat yang didominasi para ibu-ibu. (tok/ted)

  • Humas SMAN 6 Depok Salah Interpretasi, SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi Soal Study Tour

    Humas SMAN 6 Depok Salah Interpretasi, SMAN 6 Depok Minta Maaf ke Dedi Mulyadi Soal Study Tour

    TRIBUNJATIM.COM – Permintaan maaf disampaikan oleh SMAN 6 Depok.

    Hal tersebut terkait tetap diadakannya study tour.

    SMAN 6 Depok meminta maaf jika salah dalam menyimpulkan imbauan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait study tour yang berujung kepada pencopotan kepala sekolah berinisial SF dari jabatannya.

    “Sekaligus pada kesempatan ini kepada Pak Gubernur Jawa Barat, kalau memang kami dianggap salah menyalahi aturan, kami sekali lagi mohon maaf dan mohon arahan serta bimbingan Bapak,” ucap Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan saat ditemui Kompas.com, Jumat (21/2/2025).

    Syahri menyampaikan, imbauan Dedi agar SMAN 6 Depok meniadakan study tour yang diunggah dalam video beberapa waktu lalu tidak menyiratkan adanya tuntutan harus dipatuhi.

    “Karena pada saat itu, kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan,” ungkap Syahri.

    Syahri berujar, pihak SMAN 6 Depok sudah menggelar rapat darurat usai Dedi memberi imbauan untuk meniadakan study tour pada Minggu (16/2/2025) atau sehari sebelum study tour dilaksanakan.

    Namun, hasil dari rapat darurat itu memastikan 347 siswa SMAN 6 Depok tetap berangkat study tour. 

    Sebab, pembayaran travel yang sudah lunas hanya akan dikembalikan sebesar 25 persen jika study tour dibatalkan dalam kurun waktu satu hari sebelum pelaksanaan.

    Nominal pengembalian uang pembayaran travel dinilai terlalu kecil sehingga SMAN 6 Depok tetap melanjutkan study tour.

    “Itu kan berpotensi menjadi polemik. Pasti orangtua murid yang sudah bayar, ‘kok kita enggak jadi tapi dikembalikan uangnya segini’, jadi itulah pertimbangannya,” terang Syahri.

    Oleh karena itu, Syahri menegaskan, pihaknya tidak bermaksud melawan atau keras kepala atas arahan dari Dedi Mulyadi selaku pimpinan Jawa Barat.

    “Artinya, katakanlah kami telah salah menaksirkan itu, kami tidak keras kepala untuk bertahan bahwa kita membenarkan diri, tidak seperti itu,” lanjut Syahri.

    POLEMIK STUDY TOUR – SMAN 6 Depok, Limo, Cinere, Kota Depok meminta maaf ke Dedi Mulyadi karena tetap mengadakan study tour. (KOMPAS.com/Dinda Aulia Ramadhanty)

    Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi mengaku telah mencopot kepala sekolah SMAN 6 Depok berinisial S yang tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour.

    Penonaktifan Kepsek SMAN 6 Depok ini diteken Dedi pada hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jawa Barat di Istana Negara.

    “Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” terang Dedi di Istana, Kamis.

    Dedi menjelaskan, hal tersebut akan menjadi hal yang pihaknya benahi. Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk study tour atau tidak.

    Ada pun sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap menggelar kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali meski sempat dilarang Dedi Mulyadi.

    Besaran biaya yang dibebankan kepada setiap siswa adalah Rp 3,8 juta dan dengan menerapkan sistem subsidi silang.

    Study tour tersebut berlangsung selama delapan hari, dimulai pada Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025), dengan tujuan mengunjungi empat perguruan tinggi negeri (PTNg dan melakukan observasi budaya di Kungkut, Batu, Malang.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengimbau agar rencana kegiatan study tour SMAN 6 ditiadakan. Pasalnya, Dedi mendengar kelihan wali murid yang keberatan dengan biaya study dinilai terlalu besar.

    “Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

    Dedi menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. Jika ditambah uang jajan, orangtua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com