kab/kota: Malang

  • Kisahkan Banyuwangi Lewat Puisi, Tengsoe Tjahjono Hadirkan Buku Jenggirat!

    Kisahkan Banyuwangi Lewat Puisi, Tengsoe Tjahjono Hadirkan Buku Jenggirat!

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Sastrawan dari Banyuwangi yang tinggal di Kota Malang, Tengsoe Tjahjono menerbitkan karya terbarunya berjudul Jenggirat!. Karya terbarunya ini berisi kumpulan puisi.

    Jenggirat! banyak bercerita tentang kampung halamannya yang berada di ujung Pulau Jawa. Tengsoe yang lahir pada 1958 di Jember memiliki banyak kenangan tentang sejarah hidupnya di Banyuwangi.

    “Meskipun saya ini lahir di Jember, tapi kampung halaman orangtua saya di Banyuwangi. Saya banyak menghabiskan waktu di sana. Di Desa Ringin Pitu,” ujar Tengsoe dalam acara bincang buku puisi Jenggirat! di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Rabu (26/2/2025).

    Tengsoe menghabiskan masa pendidikannya sejak sekolah dasar hingga SPG di Banyuwangi. SPG adalah sekolah pendidikan guru yang setara dengan SMA. Pengalaman hidupnya di Banyuwangi itulah yang ia tuliskan kembali dalam puisi-puisinya.

    “Sejak SD hingga SPG, saya belajar di Banyuwangi sehingga itu menjadi bagian yang tak bisa saya lepaskan dari pergulatan masa saya tumbuh menjadi manusia setengah dewasa. Pada 1978 pindah ke Kota Malang dan tidak kembali sampai sekarang. Jadi itu kisahnya, tetapi ingatan tentang Banyuwangi ini tidak dapat dilebur begitu saja. Ada kerinduan, kangen, ketika menonton tari jejer gandrung, rasanya terharu juga. Mengingat kembali situasi Banyuwangi yang pernah saya tinggali,” ujar Tengsoe.

    Bagi Tengsoe, Banyuwangi adalah daerah luar biasa. Baik dari sisi alam, budaya, tradisi, kesenian, serta kuliner. Ada banyak kekhasan di Banyuwangi yang menurutnya luar biasa. Kondisi itu mendorong dirinya menulis puisi.

    “Banyak objek seperti itu yang mendorong saya membuat puisi. Puisi itu tidak akan pernah lahir kalau saya tidak pernah tinggal di sana. Teks sastra itu mau tidak mau berangkat dari pengalaman penyair dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

    Keinginannya menulis tentang Banyuwangi ini sudah lama dipendam. Tengsoe menerangkan, ada tulisan lama dari tahun 2008 yang juga menjadi bagian di dalam ratusan puisi yang ia tulis di Jenggirat!. Judul Jenggirat! ia dapatkan melalui pemikiran yang cukup dalam. 

    Tengsoe berpikir untuk menghadirkan Banyuwangi tanpa menulis kata Banyuwangi di bukunya. Munculah nama jenggirat yang memang ungkapan khas dari Banyuwangi. Jenggirat berarti bangkit atau bangun dari keterpurukan.

    “Ketika saya memberikan judul antologi ini, apa ya yang bisa merepresentasikan Banyuwangi tanpa memberikan kata Banyuwangi di dalam judul. Maka munculah nama jenggirat itu. Jenggirat ini artinya bangkit atau bangun. Kenapa jenggirat, tentu saja bagi saya teks budaya Banyuwangi banyak yang baik, tapi juga ada yang direvisi agar coock dengan perkembangan zaman dan menjawab tantangan zaman. Tapi tentu saja nilai-nilai tradisi tidak bisa menghapus begitu saja,” katanya.

    Tradisi dan kebudayaan Banyuwangi sudah melekat pada diri Tengsoe. Wajar saja karena sejak kecil, ia telah belajar budaya Banyuwangi. Dikisahkan oleh Tengsoe, sekurang-kurangnya ia bisa menari sejak sekolah dasar. Pasalnya, menari telah menjadi bahan ajar wajib pada saat itu. Pun menyanyikan sebuah lagu juga ia lakukan.

    “Saya pernah menjadi pelajar di Banyuwangi. Itu sekurang-kurangnya harus bisa menari satu tarian. Waktu itu tarian padang bulan. Senam pagi diganti tarian padang bulan, sehingga setiap pagi saya menari. Sekurang-kurangnya bisa menyanyi satu lagu juga. Ketika saya SPG, minta tandatangan guru nyanyi dulu. Saya pikir peran pemerintah daerah itu sangat besar untuk ikut mengembangkan budayanya masing-masing,” paparnya.

    Pada puisi-puisi yang ia tulis, terdapat banyak catatan kaki. Di situ ada keterangan yang menjelaskan tempat atau istilah asing bagi pembaca. Semuanya masih berkaitan dengan Banyuwangi. Tengsoe seolah tak ingin pembacanya bingun mengenal nama atau istilah baru yang berkaitan dengan Banyuwangi.

    Joko Saryono, guru besar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang memiliki catatan terhadap karya Tengsoe. Joko memiliki ikatan pengalaman hidup yang sangat dekat dengan Tengsoe. Ia mengaku megenal karakter tulisan Tengsoe yang pernah ia baca ketika menjadi promotor untuk gelar doktornya Tengsoe. 

    Menurtnya, Tengsoe memiliki hasrat literer sangat tinggi ketika menulis karya ilmiah. Catatan kaki yang dibuat oleh Tengsoe dalam sejumlah puisinya menunjukan bahwa penulis tidak ingin pembacanya kebingungan.

    “Saya kira catatan kaki yang begitu banyak adalah infiltrasi atau resapan dari hasrat agar puisinya bisa dipahami. Padahal, kalau menulis puisi itu, paham tidak paham ya silahkan. Tapi kalau menulis karya ilmiah, pembacanya harus paham dan dipahamkan. Kalau puisi tidak paham tidak apa-apa, tapi Tengsoe berhasrat agar pembacanya paham. Makannya puisi ini terayun-ayun juga di antara hasrat agar tetap metaforis dengan membiarkan segala diksi dan terminologi,” katanya.

    Di sisi lain, Joko menilai bahwa catatan kaki itu sebenarnya membatasi metafora yang dibangun di dalam puisi. Tengsoe secara tidak langsung telah ‘membunuh’ pesan metaforis pada puisinya.

    “Bagi saya membatasi metafora yang dibangun di dalam puisi. Bahkan boleh saya katakan, sesuatu yang sudah metaforis, tiba-tiba dalam tanda petik, dibunuh sendiri oleh Tengsoe dalam bentuk catatan itu. Menurut saya itu hasrat memberitahu pembacanya agar tidak tersesat, padahal menurut saya tersesat membaca puisi itu bagus,” ujarnya.

    “Membaca puisi itu bukan intended impact, tapi unintended impact. Kalau kita bisa menemukan suatu yang baru, terpendam di antara yang tertulis itu lebih bagus. Sepertinya Tengsore menggiring pembaca agar tidak tersesat di tempat, suasana, atau alam tertentu. Bisa juga ditafsirkan bahwa Tengsoe terlalu baik kepada pembacanya. Ini mungkin kebaikan hati, sekaligus membatasi puisinya. Tengsoe ini menciptakan puisi metafor, tapi juga membunuh metafor itu melalui catatan kaki,” imbuhnya.

    Yusri Fajar, sastrawan yang juga pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya menilai, Tengsoe tidak bisa lepas dari Banyuwangi. Meskipun saat ini secara fisik ia berada di Kota Malang, menjalani kehidupannya di Kota Malang, namun ingatan dan sejarah Banyuwangi tidak dapat dilepaskan begitu saja.

    Yusri, yang juga kelahiran Banyuwangi, merasa ikut terpanggil ketika membaca puisi-puisi di buku Jenggirat!. Ia menyadari kalau Tengsoe seperti berada di ruang antara, di satu sisi ada kepergiaan dari Banyuwangi, di sisi lain masih terngiang segala hal tentang Banyuwangi.

    “Seseorang yang tidak bisa lepas dari Banyuwangi, berada di ruang antara. Di mana satu sisi kepergian, langkah pergi dari Banyuwangi itu sebuah keharusan untuk melanjutkan kehidupan, tapi di sisi lain hatinya tetap di Banyuwangi. Tetapi kalau kita lihat bagaimana Tengsoe mengeksplorasi Banyuwangi, ada hal yang menarik,” katanya. 

    Banyuwangi adalah satu wilayah yang memiliki ragam budaya yang sangat kompleks. Cerita rakyat, folklor, dan kesenian Banyuwangi memiliki banyak ciri khas yang tidak ditemukan daerah lain. 

    “Itulah saya kira, menjadi inspirasi Tengsoe menulis Banyuwangi. Kalau kita mencoba mengamati berbagai puisi di dalam Jenggirat!, hampir semua khasanah kebudayaan Banyuwangi terepresentasikan. Ada kawah Ijen, Pulau Merah, Sukamade, Bangsring, dan khasanah alam yang indah, teman-teman bisa eksplorasi,” paparnya.

    Salah satu penggelan puisi di dalam Jenggirat!:

    Padang Savana Bekol

    “Datanglah pagi-pagi” pesanmu.
    Aku pun datang bersama matahari,
    seakan cahaya bisa menembus rimbun hutan tropis,
    mengiris sunyi yang tak pernah padam.
    Jalan kecil ini, membelah remang,
    membawa aroma rindu yang terjerat waktu.

  • Jelang Operasi Ketupat 2025, Satlantas Polres Malang Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan

    Jelang Operasi Ketupat 2025, Satlantas Polres Malang Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Satlantas Polres Malang bersama menggelar simulasi penanganan kecelakaan lalu lintas di halaman Polres Malang, Kamis (27/2/2025). Simulasi dilakukan dalam rangka menjelang Operasi Ketupat Semeru 2025 untuk meminimalisir fatalitas korban kecelakaan. 

    Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Public Savety Center (PSC) 119, Jasa Marga, serta relawan ambulan ambulan Kabupaten Malang.

    Kasatlantas Polres Malang, AKP Widyagana Putra Dhirotsaha menjelaskan, kegiatan simulasi ini sebagai bentuk koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ketika menangani kecelakaan.

    “Pada prinsipnya kami memiliki tugas masing-masing dalam praktiknya, yang kita tekankan kolaborasi dan koordinasi di lapangan. Sehingga penanganan khususnya kecelakaan lalulintas dapat memiliki peran masing-masing serta korban dapat diselamatkan,” kata Gana.

    Gana mengatakan, simulasi dilakukan ini berawal dari pemberian materi dari Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo Pambudi. Termasuk prosedur penanganan sesuai prioritas dengan penandaan kelas P1, P2, dan P3 pada korban kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya, dalam praktiknya, memperagakan kondisi kecelakaan lalu lintas. Dalam simulasi ini, mempraktikan kecelakaan antara bus dengan mobil angkutan.

    “Dengan kegiatan ini, jadi tidak ada keragu-raguan lagi bagi mereka yang melaksanakan tugas di lapangan. Sehingga dapat meminimalisir korban meninggal dunia,” bebernya.

    Gana memaparkan, kolaborasi dengan relawan ini dapat membantu pihak kepolisian di lapangan dalam menangani kecelakaan. Baik itu pengantaran korban ke rumah sakit maupun ke keluarga korban

  • Nikmati Berbuka Puasa Di Rooftop Ascent Premiere Hotel Malang, Ada Menu Seblak Spesial

    Nikmati Berbuka Puasa Di Rooftop Ascent Premiere Hotel Malang, Ada Menu Seblak Spesial

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Waktu berbuka puasa saat ramadan menjadi momen yang dinanti saat ramadan tiba. 

    Ascent Premiere Hotel Malang bisa menjadi pilihan favorit bagi warga Malang untuk mencicipi menu berbuka puasa. 

    Warga bisa menikmati waktu berbuka puasa di Rooftop lantai 9 Ascent Premiere Hotel di Napa Eatery and Bar dengan pemandangan landscape Kota Malang. 

    Selain itu menu spesial yang terbaru yakni ‘Bedak Seblak Ascent’. 

    Berisikan aneka sosis, crab stik, bakso ikan, cikua, anek krupuk dan makaroni menjadi menu yang berbeda saat disantap dibulan suci ramadan. 

    Tidak hanya itu, menu yang disajikan setiap harinya akan berganti. 

    Dengan harga Ro 129 ribu, warga bisa menikmati menu paket IBNU (Iftar Enak Bersama Nan Uenak) mulai dari menu khas nusantara hingga hidangan khas meksiko. 

    Marcomm Ascent Premiere Hotel and Convention Malang Fuad Hasan Assidhiq mengatakan, selain promo spesial untuk berbuka dan menginap, Ascent Premiere Hotel Malang juga memiliki agenda berbagi bagi sesama. 

    “Kita memiliki program juga, dalam program Ascent Care sebagai komitmen sosial lewat Berbagi keberkahan di Bulan Ramadan dan Berbagi Kebahagiaan di hari Raya,” terang Fuad. 

    “Jadi setiap pembelian paket berbuka, warga juga turut menyumbang Rp 5 ribu untuk mendukung program pendidikan anak-anak kurang mampu,” tambahnya. 

    Pihaknya berharap bahwa saat ramadan di Ascent Premiere Hotel Malang dapat bermanfaat bagi sesama. 

    “Kami ingin menghadirkan pengalaman ramadan yang istimewa. Selain promo warga juga berbagi dengan sesama,” jelas Fuad. 

    Dengan mengusung tema “A Rustic Ramadan Feast” yakni konsep warna Putih & Emas sebagai warna utama, menciptakan kesan suci, elegan, dan mewah bisa dinikmati di Ascent Premiere Hotel Malang. 

  • Irjen Pol. Purn. Prof. Dr. Drs. H. Anas Yusuf, Dipl.Krim., S.I.K., S.H., M.H., M.M. – Halaman all

    Irjen Pol. Purn. Prof. Dr. Drs. H. Anas Yusuf, Dipl.Krim., S.I.K., S.H., M.H., M.M. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) Profesor Doktor Doktorandus Haji atau Irjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Drs. H. Anas Yusuf, Dipl.Krim., S.I.K., S.H., M.H., M.M. adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Jabatan strategis terakhir yang diemban oleh Anas Yusuf di Polri yakni Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol).

    Ia tercatat aktif menjabat sebagai Gubernur Akpol pada tahun 2015 hingga 2017.

    Sepanjang kariernya, Anas Yusuf juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim).

    Sementara itu, jabatan terakhirnya di Polri sebelum pensiun yakni sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang STIK Lemdiklat Polri.

    Anas Yusuf resmi pensiun dari Polri pada tahun 2018.

    Setelah pensiun, Anas kemudian terjun ke dalam dunia politik dengan bergabung Partai NasDem.

    Nama Anas Yusuf juga pernah masuk dalam barisan purnawirawan yang mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

    Selain itu, ia juga maju menjadi caleg DPR RI Dapil Jawa Tengah IX pada Pileg 2024.

    Kehidupan pribadi

    Irjen Anas Yusuf lahir di Brebes, Jawa Tengah (Jateng), pada tanggal 11 September 1960.

    Ia memiliki istri yang bernama Hj. Widhi Sri Prabandari dan menganut agama Islam.

    Pendidikan

    Irjen Anas Yusuf merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1984.

    Dikutip dari Wikipedia, sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain yakni PTIK (1991), Sespim (1998), Sespati XIII (2007), dan Lemhannas PPSA (2012).

    Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Irjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Drs. H. Anas Yusuf, Dipl.Krim., S.I.K., S.H., M.H., M.M.

    Karier

    Anas Yusuf telah malang melintang di dalam Polri.

    Sejumlah jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

    Anas Yusuf tercatat pernah menjabat sebagai Kapolres Kendal (2000), Kapolres Pekalongan (2001), Waidrreskrim Polda DIY (2003), Katim I/Counter Terorism BID PKAN (TNCC) Bareskrim Polri (2004), dan Dirreskrim Polda Bali (2006).

    Selain itu, alumnus Akpol 1984 tersebut juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kabid Interpol Set NCB Interpol (2007), Karomisinter Divhubinter Polri (2010), Dirtipidter Bareskrim Polri (2011), dan Sahlisospol Kapolri (2012).

    Karier Anas makin cemerlang setelah ia didapuk menjadi Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2012.

    Pada 2013, ia dipercaya menjadi Wakabareskrim Polri.

    Satu tahun kemudian, Anas diutus sebagai Kapolda Jatim.

    Pada 2015, purnawirawan jenderal asal Brebes ini diangkat menjadi Gubernur Akpol Lemdikpol.

    Menjelang masa pensiun, Anas Yusuf sempat menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri pada 2017.

    Lalu Tenaga Ahli Bidang Hukum dan HAM Lemhannas pada 2018.

    Terakhir yakni Analis Kebijakan utama Bidang STIK Lemdiklat Polri pada 2018.

    (Tribunnews.com/Rakli)

  • Mengenal Ray Dalio, Investor Kawakan AS yang Diajak Awasi Danantara

    Mengenal Ray Dalio, Investor Kawakan AS yang Diajak Awasi Danantara

    Jakarta

    Sosok investor kawakan asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio santer dikabarkan akan masuk dalam struktur Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dalio disebut-sebut akan menjadi calon Dewan Pengawas Danantara.

    Dia adalah tokoh internasional kedua yang dikaitkan dengan Danantara, sebelum Dalio, ada eks PM Inggris Tony Blair yang juga dikabarkan akan masuk Dewan Pengawas Danantara.

    Ray Dalio memang bukan sosok sembarangan. Namanya dikenal malang melintang di sektor keuangan Amerika Serikat. Dalio merupakan pendiri dan Mentor CIO, Bridgewater Associates, perusahaan manajemen investasi raksasa asal negeri Paman Sam.

    Dalam catatan detikcom, menurut situs resmi Bridgewater Associates, Dalio merupakan lulusan Sarjana bidang Keuangan dari C.W. Post College pada 1971 lalu. Kemudian ia memperoleh gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School pada 1973.

    Dua tahun kemudian atau sekitar tahun 1975, baru lah Ray Dalio mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemen dua kamar miliknya di New York City (NYC). Pada awalnya, Ray hanya membantu para investor institusional melalui konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

    Ia juga membagikan pemikiran investasinya dalam laporan riset harian ‘Bridgewater Daily Observations’ yang dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis Ray ini menarik minat para investor hingga Bridgewater berhasil mendapatkan kucuran dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada 1985 lalu.

    Tidak tanggung-tanggung, dana investasi pertama yang dipercaya kepada Ray senilai US$ 5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu banyak investor institusional lainnya yang kemudian ikut menitipkan dana investasi untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.

    Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater akhirnya menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Selain itu hingga saat ini Bridgewater Daily Observations masih menjadi salah satu laporan pasar paling dicari investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

    Namun pada 2017 lalu Ray secara resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO, yang kemudian beralih menjadi CIO. Hanya berselang 3 tahun, pada 2020 ia kemudian mengalihkan jabatannya sebagai CIO untuk fokus pada posisinya sebagai pendamping Komite Investasi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan evolusi strategi investasi Bridgewater.

    Proses peralihan jabatan CIO ini rampung pada September 2022 lalu, dan sejak itu Ray Dalio hanya bekerja sebagai mentor bagi para CIO dan Komite Investasi perusahaan. Ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Operasional, dan sebagai investor senior Bridgewater Associates.

    Menurut perhitungan Forbes, Ray Dalio memiliki kekayaan mencapai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 229,6 triliun. Hartanya itu membuat dirinya bertengger di posisi 167 orang terkaya di dunia.

    Perlu diketahui juga, posisi Dewan Pengawas sendiri sudah diisi Erick Thohir sebagai Media Dewan Pengawas dan ditemani Muliaman Hadad sebagai wakilnya.

    Ketika dikonfirmasi soal kabar Ray Dalio masuk dalam jajaran Dewan Pengawas, Muliaman meminta semua pihak sabar. Nantinya akan ada pengumuman resmi secara langsung soal struktur lengkap Danantara oleh CEO Rosan Roeslani.

    “Nanti akan diumumkan resmi oleh Pak Rosan,” tegas Muliaman singkat ketika ditemui di Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025) kemarin.

    Lihat juga video: Akhiri Paradoks Indonesia, Pemerintah Bentuk Danantara

    (kil/kil)

  • Pemkab Mahulu siapkan pertanian organik wujudkan kemandirian pangan

    Pemkab Mahulu siapkan pertanian organik wujudkan kemandirian pangan

    Ujoh Bilang, Kaltim (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu), Kalimantan Timur, siap mengembangkan pertanian berbasis organik untuk mewujudkan kemandirian pangan, agar daerah yang berbatasan dengan Malaysia bagian timur ini tidak lagi tergantung pangan dari daerah lain.

    “Kami sedang merancang model pertanian berkelanjutan berbasis organik, salah satu langkah konkretnya adalah menjalin kerja sama dengan Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu di Kabupaten Malang,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu Stephanus Madang di Ujoh Bilang, Kaltim, Kamis.

    Ia menjelaskan bahwa sistem pertanian organik yang disiapkan tidak hanya berfokus pada produksi tanaman, tetapi juga melibatkan peternakan sebagai pendukung utama pembuatan pupuk kompos, di samping bahan organik lain sebagai penopang.

    Kotoran ternak, baik sapi, kambing, maupun ayam, lanjutnya, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, termasuk daun dan kayu lapuk, sehingga hal ini akan menciptakan siklus alami yang saling menguntungkan dalam ekosistem pertanian.

    Di sisi lain, Pemkab Mahulu berencana membangun laboratorium pertanian di ibu kota kabupaten, yakni di Ujoh Bilang, sebagai pusat edukasi bagi petani yang fungsinya untuk mendukung percepatan pengalihan pertanian dari yang terbiasa menggunakan bahan kimia, diubah ke organik.

    “Di laboratorium tersebut, petani akan diberikan pendampingan teknis, mulai dari cara bersawah yang benar hingga pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan lokal, seperti sekam padi, serbuk gergaji, cacing, pohon pisang, dan lainnya,” kata Madang

    Ke depan, katanya lagi, pihaknya tidak ingin petani bergantung pada pupuk kimia karena penggunaan bahan kimia bisa menurunkan kesuburan tanah, sehingga pihaknya ingin petani mendapat pengetahuan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan mudah diakses oleh petani setempat.

    Sebagai langkah awal, beberapa kelompok tani di Kampung Ujoh Bilang pun telah mulai mengadopsi sistem pengolahan sawah yang lebih efisien, sehingga model ini ke depan akan dikembangkan secara bertahap di wilayah lain guna mendukung swasembada pangan.

    “Inisiatif ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pengembangan pertanian terpadu berbasis organik. Kami ingin memastikan petani mandiri, terutama dalam pengelolaan sawah lahan basah,” kata Madang.

    Pewarta: M.Ghofar
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gelar Rakornas di Malang, Muhammadiyah Ingin Jahit Potensi Ekonomi – Page 3

    Gelar Rakornas di Malang, Muhammadiyah Ingin Jahit Potensi Ekonomi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum maju secara ekonomi. Hal ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Ekonomi, 26-27 Februari 2025, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

    Gelaran Rakornas Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah ini dihadiri ratusan utusan pengurus serta pelaksana amal usaha Muhammadiyah dari seluruh Indonesia ini menjadi momentum dalam mengkonsolidasikan potensi ekonomi Muhammadiyah.

    “Jika kita ingin maju di bidang ekonomi kita harus melangkah progresif. Karena Muhammadiyah adalah gerakan berbasis ajaran Islam, maka cara pandang Islam harus tetap melandasi visi bisnis,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).

    Dengan risalah Islam Berkemajuan, warga Muhammadiyah perlu menjadi gerakan usaha yang memiliki value positif, konstruktur dan progresif. Menurut Haedar, strategi gerakan Muhammadiyah yang telah dirintis oleh pendirinya KH Ahmad Dahlan adalah membuat sistem, yaitu mendirikan sekolah, panti asuhan, hingga universitas, dan lembaga-lembaga lainnya. Namun hal itu tidak cukup.

    “Harus harus disertai dengan perubahan mentalitas dan cara pandang,” kata dia. 

    “Jika ingin kuat dan besar, kita tidak bisa sendiri, kita harus bekerjasama. Contohnya negara Saudi, Qatar, Emirate, sekarang telah menjadi negara yang sangat maju dibandingkan tahun 1970-an lalu, karena berhasil membangun sumber daya negaranya dengan baik dan bekerjasama,” tutur Haedar.

     

     

  • Wisata Bromo Tutup Saat Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Silakan Atur Ulang Jadwal

    Wisata Bromo Tutup Saat Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Silakan Atur Ulang Jadwal

    Liputan6.com, Malang – Masyarakat yang hendak berlibur ke wisata Bromo saat libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri sebaiknya mengatur ulang jadwalnya. Sebab ada penutupan kegiatan wisata pada momen tersebut.

    Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengumumkan bawa kawasan wisata Bromo ditutup pada 28 Maret-1 April 2025 mendatang. Penutupan itu untuk menghormati Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri.

    Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wulandari, mengatakan kebijakan penutupan itu untuk memastikan tak ada aktivitas wisata Bromo selama Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret dan Idul Fitri pada 30 Maret.

    “Itu untuk menghormati masyarakat agar dapat beribadah Nyepi dan Idul Fitri dengan hikmat,” kata Septi, Selasa (25/2/2025).

    Otoritas taman nasional bakal menyiagakan petugas di seluruh pintu masuk wisata Bromo Semeru. Meliputi Pos Wonokitri di Pasuruan, Pos Jemplang di Malang dan Lumajang, Pos Cemorolawang di Probolinggo dan Ranuregulo di Lumajang. 

    Tujuannya memastikan tak ada masyarakat yang melanggar aturan dengan nekad masuk ke dalam kawasan. Sebab selama masa penutupan itu balai besar tidak melayani pemesanan tiket secara daring. 

    Septi melanjutkan, kegiatan wisata Bromo Semeru baru dibuka lagi pada 2 April 2025. Karena itu, masyarakat yang hendak berwisata pada momen libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri mengatur ulang jadwalnya.

    “Silakan menyesuaikan rencana kunjungan dengan jadwal penutupan dan pembukaan wisata Bromo,” tutur Septi.

    Tradisi Ojung atau aksi saling pukul rotan antar warga Suku Tengger di Desa Ngadas, Poncokusumo, Malang, pada 27 Agustus 2024. Tradisi ini rutin digelar setiap tahun sekali tepat pada hari terakhir penutupan perayaan Hari Raya Karo

  • Muhammadiyah luncurkan MentariMart untuk perkuat kemandirian ekonomi

    Muhammadiyah luncurkan MentariMart untuk perkuat kemandirian ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan MentariMart untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan kemandirian organisasi keagamaan itu melalui bisnis ritel modern.

    Peluncuran MentariMart dilakukan dalam Rakornas Ekonomi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Rabu (26/2), sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam amanatnya saat peluncuran MentariMart secara simbolis, mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum maju secara ekonomi.

    “MentariMart bukan hanya bisnis ritel, tetapi juga wujud nyata Muhammadiyah dalam menggerakkan ekonomi berbasis kebersamaan atau gotong royong, inklusif, dan memberdayakan umat,” kata Haedar.

    Haedar mengatakan, masyarakat harus melangkah progresif jika ingin maju di bidang ekonomi. Ia juga menekankan bahwa Muhammadiyah merupakan gerakan berbasis ajaran Islam, sehingga cara pandang Islam harus tetap melandasi visi bisnis.

    Kerja sama, kata Haedar, juga teramat penting. Ia mencontohkan negara-negara seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, yang mampu membangun ekonomi negaranya dengan kerja sama dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki.

    Peluncuran MentariMart, ujar Haedar, merupakan bagian dari visi besar Muhammadiyah untuk membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah Arif Budimanta menjelaskan bahwa model bisnis MentariMart akan dikembangkan di berbagai wilayah dengan sistem kemitraan yang melibatkan warga Muhammadiyah.

    “Kami berharap MentariMart dapat menjadi solusi bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat luas untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang kompetitif, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi komunitas Muhammadiyah, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun penguatan jaringan bisnis internal,” ujar Arif.

    Peluncuran MentariMart, ujar Arif, menandai babak baru dalam penguatan ekonomi Muhammadiyah, yang mampu mendukung program sosial, pendidikan, dan kesehatan yang selama ini telah menjadi kekuatan Muhammadiyah.

    Dengan model yang inklusif dan berbasis komunitas, Arif mengatakan, MentariMart diharapkan dapat berkembang luas di berbagai daerah, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat daya saing ekonomi umat.

    Ke depan, Muhammadiyah akan terus memperluas jaringan MentariMart dengan menggandeng berbagai mitra strategis, serta memastikan operasional bisnis ini berjalan dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Rakornas Ekonomi Muhammadiyah 2025 disebut menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi penguatan ekonomi Muhammadiyah yang lebih mandiri dan berdaya saing.

    MentariMart merupakan toko ritel yang dimiliki dan dikelola oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang dalam operasionalnya bekerja sama dengan perusahaan ritel modern PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik jenama Alfamart.

    Dalam kemitraan ini, Alfamart akan berperan sebagai penyedia sistem, operasional, dan pengadaan barang kebutuhan toko (suplier), sementara Muhammadiyah akan mengelola bisnis secara mandiri dengan prinsip ekonomi syariah dan pemberdayaan umat.

    Pewarta: Indra Arief Pribadi
    Editor: Hanni Sofia
    Copyright © ANTARA 2025

  • Intip Indahnya Kampung Warna-Warni Jodipan, Wisata Unik di Malang

    Intip Indahnya Kampung Warna-Warni Jodipan, Wisata Unik di Malang

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia memiliki banyak desa wisata yang kini dikelola dengan baik untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Desa wisata menawarkan pengalaman berbeda dibandingkan destinasi wisata biasa.

    Salah satu daya tarik dari desa wisata biasanya dari konsepnya yang berbasis masyarakat. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam, budaya lokal, hingga berbagai aktivitas khas yang mencerminkan kehidupan desa.

    Hal tersebut yang membuat desa wisata semakin populer dan menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman autentik. Setiap desa wisata juga memiliki karakteristik tersendiri mulai dari budaya, kuliner, hingga kerajinan tangannya.

    Misalnya saja Desa Penglipuran di Bali terkenal dengan tata letaknya yang rapi dan adat istiadat yang masih terjaga. Kemudian ada Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta menawarkan pemandangan alam menakjubkan dari Gunung Api Purba.

    Selain keindahan alam dan budaya, desa wisata juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung peluang usaha seperti penginapan, kuliner khas, serta pemandu wisata semakin berkembang.

    Pengelolaan desa wisata di Indonesia saat ini juga semakin baik berkat dukungan dari pemerintah dan berbagai lembaga pariwisata. Berbagai program telah dijalankan untuk meningkatkan kualitas layanan, seperti pelatihan bagi masyarakat dalam mengelolanya.

    Adapun bagi masyarakat Malang terdapat tempat desa wisata menarik yang memiliki ciri khas unik bernama Kampung Warna-Warni Jodipan. Tempat ini bahkan pernah dijadikan lokasi syuting salah satu film Indonesia.