kab/kota: Malang

  • 200 Pemudik Diberangkatkan ke 5 Rute Tujuan di Jawa Timur – Halaman all

    200 Pemudik Diberangkatkan ke 5 Rute Tujuan di Jawa Timur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Sebanyak 200 pemudik diberangkatkan menuju berbagai kota di Jawa Timur merayakan Lebaran di kampung halaman, Jumat, 28 Maret 2025.

    Pemberangkatan para pemudik ini dilakukan oleh Petrokimia Gresik dan merupakan bagian dari program “Mudik Bersama BUMN Tahun 2025” Pupuk Indonesia Grup yang pemberangkatannya dilakukan secara serentak oleh oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dari Jakarta, pada Jumat pagi.

    Rahmad menyampaikan, mudik yang dilakukan karyawan Pupuk Indonesia Grup, termasuk Petrokimia Gresik memiliki misi khusus untuk menyapa keluarga petani di kampung halaman. Kota tujuan rute mudik bersama yang dilaksanakan Petrokimia Gresik adalah daerah sentra lumbung padi di Jawa Timur.

    “Rute tujuan mudik dari Petrokimia Gresik ke daerah derah lumbung pangan di Jawa Timur. Menyambung silaturahmi dengan keluarga dan petani,” ujarnya singkat.

    Di Gresik, keberangkatan para pemudik dilakukan oleh SVP Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo. Dwi menyampaikan, melalui program mudik bersama ini perusahaan turut berkontribusi pada terwujudnya mudik tenang dan menyenangkan sekaligus menekan kemacetan dan meminimalisasi angka kecelakaan di perjalanan.

    “Selama momen mudik, kepadatan volume kendaraan hampir terjadi di semua daerah. Hal ini yang biasanya memicu terjadinya kecelakaan, apalagi perjalanan jauh seringkali membuat pengendara lelah dan ngantuk. Dengan banyaknya program mudik bersama, seperti yang digelar Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia Grup, dan BUMN lain diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan mengurangi kecelakaan,” ujar Dwi Satriyo.

    Sebanyak 200 pemudik diberangkatkan menggunakan lima bus dengan tujuan Malang-Blitar; Jombang-Nganjuk-Madiun; Lamongan-Babat-Tuban; Bojonegoro-Ngawi, dan rute Kediri-Tulungagung. 

    “Saya sangat mengapresiasi para peserta mudik bersama ini. Dengan mengikuti mudik bareng, peserta telah berkontribusi pada mudik tahun ini berlangsung aman, sebab membantu mengurangi kepadatan lalu lintas, dengan tidak berkendara sendiri,” ujar Dwi Satriyo.

    Salah satu peserta mudik, Jihan Noval mengaku mudik menuju Madiun. “Saya mudik ke Madiun, jaraknya terbilang jauh dari Gresik. Dengan fasilitas ini saya dapat menikmati pengajalanan mudik saya, tanpa harus berpikiran lelah dan ngantuk, sehingga lebih aman,” ujarnya.

  • Kondisi Lalu Lintas di Kali Malang Lancar dan Sudah Sepi Pemudik

    Kondisi Lalu Lintas di Kali Malang Lancar dan Sudah Sepi Pemudik

    Kondisi Lalu Lintas di Kali Malang Lancar dan Sudah Sepi Pemudik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kondisi lalu lintas di
    Jalan Inspeksi Kali Malang
    ,
    Jakarta Timur
    , terpantau lancar dan
    sepi pemudik
    pada Minggu (30/3/2025).
    “Untuk kondisi lalu lintas dari jam 6 hingga 10 WIB, dari arah Jakarta mengarah ke Bekasi sangat lancar, dan sebaliknya dari Bekasi ke Jakarta juga cukup lancar,” ucap Iptu Sarwono, Perwira Posko Pengamanan TL H Naman Jalan Inspeksi Kali Malang, saat diwawancarai di lokasi.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi menunjukkan bahwa pengendara yang melintas, baik motor maupun mobil, tidak terlihat membawa barang bawaan berlebih.
    Mereka melaju dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam.
    Sarwono menambahkan bahwa sejauh ini hanya ada satu atau dua pemudik jarak dekat yang masih melintas.
    Biasanya, para pemudik yang berangkat satu hari menjelang Lebaran melalui Kali Malang memiliki tujuan ke Karawang atau Purwakarta.
    “Paling jarak dekat seperti ke Karawang atau Purwakarta, biasanya mereka berangkat H-1,” sambung Sarwono.
    Sepinya Jalan Kali Malang dari pemudik bukan hanya terjadi hari ini, tetapi sudah terlihat sejak Sabtu (29/3/2025) malam.
    Beberapa pos istirahat, seperti SPBU dan masjid sepanjang Jalan Kali Malang, juga terpantau sepi, berbeda dengan hari sebelumnya yang masih ramai oleh pemudik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 58 Lokasi Sholat Idul Fitri 2025 Muhammadiyah di Kota Malang, Lengkap dengan Khatib – Halaman all

    58 Lokasi Sholat Idul Fitri 2025 Muhammadiyah di Kota Malang, Lengkap dengan Khatib – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daftar lokasi sholat Idul Fitri Muhammadiyah di Kota Malang 2025, lengkap dengan nama khatib.

    Hari Raya Idul Fitri 2025 dilaksanakan secara serentak, baik pemerintah maupun Muhammadiyah pada Senin, 31 Maret 2025.

    Muhammadiyah telah menyiapkan beberapa lokasi sholat Idul Fitri 2025 di berbagai wilayah di Indonesia.

    Satu di antaranya adalah kota Malang.

    Untuk kota Malang, Muhammadiyah menyediakan 58 lokasi sholat Idul Fitri 2025.

    Mengutip dari pwmu.co, berikut 58 lokasi sholat Idul Fitri Muhammadiyah di Kota Malang, Jawa Timur:

    1. Halaman Parkir RSI Alisyah Malang  
       
    Khatib: Drs. H. A. Taufiq Kusuma

    2. Masjid Abdul Haffy Jl. Bandara Iswahyudi III Cemorokandang  
       
    Khatib: Drs. Sirojuddin, A.Ma

    3. Halaman Masjid Ahmad Yani Jl. Khuripan  

    Khatib: H. Amrizal Alief, Lc.

    4. Halaman Masjid Ar Ruhama (CZ) Jl. Yani Utara 4 Blimbing  

    Khatib: H. Imam Abda’i, SH, SE, MM

    5. Lapangan Depan KUA Kedungkandang DCM Kedungkandang  

    Khatib: Anas Yusuf, S.Pd.I

    6. Halaman Masjid Iman Bonjol Jl. Belimbing 10 Janti  

    Khatib: H. Andri Kuniwawan, M.Ag

    7. Masjid Al Furqan, Kepanjen  

    Khatib: Winardi, S.Pd.

    8. Masjid Msyitoh Kepuh Sukur  

    Khatib: Hafidz, S.Pd., M.Pd.I

    9. Masjid Al Amin Blok H3 Perumahan Sawojajar  

    Khatib: Dr. Abdul Majid Syams, M.A

    10. Masjid Al-Hidayah, Jl. Ikan Belinda Kecamatan Blimbing

    Khatib: Drs. Hedher Tuakia, M.Pd.I

    11. Halaman Masjid Hasyr (CU) Kedungkandang  

    Khatib: Prof. Dr. H. Dwi Agus Sudjimat, M.Ag

    12. Halaman Masjid Cut Nyak Dien (CY) Jl. Widas  

    Khatib: H. Farid Hamidi, Lc

    13. Halaman Masjid Fatimah dan sekitarnya  

    Khatib: Hamzah Utama, S.Pd

    14. Halaman Masjid Rahmat Sulfat Agung Purwantoro Blimbing  

    Khatib: Assoc. Prof. M. Ghozali, SH, MA, Ph.D

    15. Masjid Nur Mujahidin Bakalan Krajasan Sukun  

    Khatib: Moh. Zainil, S.Pd.I, M.Pd

    16. Masjid Ibnu Sina RSUD Sakit Anwar (RSSA)  

    Khatib: Noor Amtsal, S.Ag, M.Pd.I

    17. Komplek Perumahan In Baiduri Pandan Tlogomas Malang  

    Khatib: Ibnu Mujahidin, S.Ag

    18. Masjid Ar Rahmah Puri Kartika Asri Ploasan  

    Khatib: Drs. H. Dono Rosyidi

    19. Masjid Panglima Sudirman  

    Khatib: Ahda Bina Afianto, Lc., M.H

    20. Halaman Masjid Asy Syifa Kemlaten  

    Khatib: Dr. Ahmad Shoebani Jamil, S.SI, M.Pd

    21. Lapas Lowokwaru Kota Malang  

    Khatib: Musta’fid Ma’arif, LC., M.Pd

    22. Lapangan perum Sukun Pondok Indah  

    Khatib: Drs. H. Taufiq Burhani, M.Pd

    23. Masjid Al Hikmah Lesanapuro  

    Khatib: H. M. Suhud, S.Ag

    24. Masjid Roudlotul Jannah Jl. Bandulan  

    Khatib: Dr. Ir. H. Diman, M.T.

    25. Halaman Masjid Ramadhan Araya  

    Khatib: Hasyim Azhari, S.Pd

    26. Simpang Balapan Kota Malang  

    Khatib: Dr. H. Ajang Kusmana

    27. Kompleks Masjid Mujahidin, Jl. Kol. Sugiono VII  

    Khatib: Dr. Ir. Ngudi Tjahjono, M.Sc

    28. Jl. Mangun Sarkoro / Boldy Atas Kec. Klojen

    Khatib: R. Zakaria Subiantoro, SE, M.H

    29. Masjid Al Islahyah, Bumiayu

    Khatib: Dr. Zainul Mujahid, M.Hum

    30. PRM Gadang  

    Khatib: Hendra Ubay

    31. Perumahan Griya Santa Ekskutif Soehat  

    Khatib: H. Dwi Triyono, SH

    32. Masjid Al Hikmah, Jl. Alpaka Purwantoro Kec. Blimbing  

    Khatib: Zaky Mubarak, S.TP

    33. Masjid Jannatul Qoror  

    Khatib: Fauzi Syafar Hakim, S.S.I, M.T

    34. Masjid Rahmat Kidul Pasar, Kota Malang   

    Khatib: Agli Salim, S.Pd

    35. Hal Masjid Muttaqin Jl. Kopral Usman, Wetan Pasar  
       
    Khatib: Bustanul Firdaus, LC, M. HI

    36. Masjid Al-Maghfirah, Jl. Danau Sentani Timur Dalam III, Madyopuro  

    Khatib: H. M. Arief Hidayat, Lc. M.H.

    37. Halaman Masjid Firdaus Jl. Ciliwung Purwantoro Blimbing  

    Khatib: Afkar Hanif S, SE

    38. Halaman Masjid AR-RAHMAN, Jl. Renang Tasikmadu  

    Khatib: As’ad Joko Suryanto, S.HI

    39. Halaman Masjid Nurul Huda, Jl. Ngantang Kec. Klojen  

    Khatib: Moch. Bahrul Ulum

    40. Halaman Masjid Assalam (DMI) Jl. Teluk Cendrawasih Arjosari  

    Khatib: Drs. Rochman Budiono

    41. PDM Dinoyo, di Lapangan belakang Kantor Kelurahan Dinoyo  

    Khatib: Dr. Yasin Kusumo, P S.Pd.I M.Hum

    42. Masjid PB. Jendral Soedirman Jl, Tumenggung Suryo No. 5  

    Khatib: H. Ahda Bina Afrianto, Lc. M.Hi

    43. Lapangan Parkir UB Sport Center (depan Swiss Bell Inn Hotel)  

    Khatib: H. Muktijani, S.Ag

    44. Hal. Masjid Syuhada, Perum Karanglo Indah, Blok C – 1 A Kel. Balearjosari  

    Khatib: H. Maksum (non CMM)

    45. Lapangan Halypad Kampus 3 UMM Tlogomas Kota Malang  

    Khatib: H. R. Alpha Amrirrachman, M.Phil. Ph.D.

    46. Halaman Masjid Imam Bukhari Jl. Gajayana 28 B Kota Malang  

    Khatib: Dr. Saiful Amin, M.Pd

    47. Jalan Raya Masjid Ki Ageng Gribig  

    Khatib: Fajar Hariyanto

    48. Halaman Pasar Tawangmangu Jalan Parangtritis  

    Khatib: Asmadi, M.Pd.

    49. Masjid Al Farabi Universitas Widyagama Kota Malang  

    Khatib: Dr. Sugeng Santoso, M. Pd

    50. Stadion Gajayana, Malang  

    Khatib: Dr. dr. H. Sukadiono, MM

    51. Masjid Darul Mujahidin Sawojajar  

    Khatib: Abdul Wahid, M.Pd.I

    52. Halaman Masjid Miftahul Jannah Jl. Gilimanuk kec Lowokwaru  

    Khatib: Drs. H.M. Faisal Abdullah, M.M

    53. Halaman Masjid Manarul Islam (CH) Jl. Danau Bratan Sawojajar) 

    Khatib: Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si

    54. Hal. Bakorwil III Jatim (Masjid Al Hidayah Jl. Simpang Ijen)  

    Khatib: Akhmad Fakhur Raouzi, S.H,. S.HI, M.Pd.I

    55. Halaman P.A. Mas Mansyur  

    Khatib: Jemi Anggara, S.PdI

    56. Halaman Masjid Yasalam Jl. Jagung Suprapto  

    Khatib: H. Wa’in Nur Cholia, BA

    57. Hal. Kantor Samsat Kota Malang (Penyelenggara Masjid Asyuro)  

    Khatib: Hamzah Ansori, Lc

    58. Halaman Kampus 2 UMMJI, Bendungan Sutami No. 188 Sumbersari  

    Khatib: M. Prof. Dr. Baiduri, M.Pd

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Idul Fitri 2025

  • Buru Komplotan Begal di Mojoagung Jombang, Polisi Sisir Rekaman CCTV di Sekitar Lokasi

    Buru Komplotan Begal di Mojoagung Jombang, Polisi Sisir Rekaman CCTV di Sekitar Lokasi

    Jombang (beritajatim.com) – Aksi begal kembali terjadi di By Pass Mojoagung, Kabupaten Jombang. Polisi kini tengah memburu komplotan yang diduga berjumlah enam orang dan mengendarai tiga sepeda motor.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan korban. “Kami mengantongi ciri-ciri pelaku. Saat ini petugas melakukan pengejaran terhadap komplotan begal tersebut,” ujar Yogas saat dikonfirmasi, Minggu (30/3/2025).

    Menurut keterangan korban, Dwi Nur Iman (24), komplotan begal mulai membuntutinya setelah ia mengambil uang di ATM. Perjalanan mudik dari Purwodadi, Malang, menuju kampung halamannya di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, yang seharusnya menyenangkan, justru berakhir dengan peristiwa mengerikan.

    Saat melintas di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, para pelaku mendekati dan menghadang motor Dwi. Mereka langsung mengacungkan kelewang dan memaksanya menyerahkan tas selempang berisi uang Rp8 juta serta ponsel.

    Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban yang sobek akibat sabetan benda tajam para pelaku. Selain meminta keterangan saksi, petugas juga menyisir rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mengidentifikasi para pelaku lebih lanjut.

    Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan berupaya menangkap komplotan begal yang meresahkan warga tersebut. [suf]

  • Kabur dari Puskesmas, Mama Muda di Bangka Pilih Lahiran di Kebun Karet, Simpan Bayi di Jok Motor – Halaman all

    Kabur dari Puskesmas, Mama Muda di Bangka Pilih Lahiran di Kebun Karet, Simpan Bayi di Jok Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mama muda berusia 19 tahun inisial AP di Bangka Belitung kabur dari Puskesmas Riausilip, pilih melahirkan di kebun karet dibantu ibunya inisial YI (43).

    Bayi malang yang lahir di tengah kebun karet itu dimasukkan ke dalam karung, disimpan di jok motor. 

    AP mengalami pendarahan hebat lalu kembali dibawa ke Puskesmas Riausilip.

    Sementara bayinya yang masih merah dibiarkan di dalam jok motor hingga akhirnya meninggal dunia pada Jumat (28/3/2025) malam

    Kini AP dan ibunya YI (43) harus berurusan dengan Polsek Riausilip Polres Bangka.

    Mereka menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka pada Sabtu (29/3/2025).

    Keduanya diduga melakukan pembunuhan bayi yang baru dilahirkan di Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka.

     

    Mama Muda AP Melahirkan di Kebun Karet, Bayi Disimpan di Jok Motor hingga Tewas 

    Polsek Riausilip Polres Bangka mengungkap kasus dugaan pembunuhan bayi yang baru dilahirkan di Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka. 

    Dalam kasus ini, dua orang yang terlibat, AP (19) dan ibunya YI (43), saat ini masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka pada Sabtu (29/3/2025).

    Bayi perempuan tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam jok motor pada Jumat (28/3/2025) malam.

    Sebelumnya, AP yang sedang menjalani perawatan medis di Puskesmas Riausilip diketahui meninggalkan puskesmas tanpa izin untuk menuju ke perkebunan karet di Desa Silip, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka guna melahirkan bayi yang dikandungnya.

    Dalam proses persalinan tersebut, AP dibantu oleh ibunya, YI. 

    Setelah bayi lahir, mereka memasukkannya ke dalam karung dan menyembunyikannya di jok motor. 

    AP yang mengalami pendarahan kemudian kembali ke Puskesmas Riausilip untuk mendapatkan perawatan.

    Anggota Polsek Riausilip yang mendatangi Puskesmas Riausilip akhirnya berhasil mendapatkan keterangan AP bahwa bayi disembunyikan dalam jok motor. 

    Saat dicek bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    “Masih menjalani pemeriksaan baik ibu bayi maupun orangtuanya tekait ditemukan bayi yang sudah tak bernyawa dalam jok motor,” kata AKP Ogan Arif Teguh Imani Kasat Reskrim Polres Bangka seizin Kapolres Bangka AKBP Deddy Dwitiya Putra.

     

    Warga Curiga

    Awalnya Polsek Riausilip mendapatkan laporan dari warga yang curiga melihat dua wanita menggunakan motor diperkebunan karet di Desa Silip Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka pada Jumat (28/3/2025). 

    Saat itu warga tersebut sempat melihat seorang membawa karung sementara wanita lainnya terlihat masih mengenakan infus. 

    Saat ditanya hanya menjawab bahwa mereka pasien Puskesmas Riausilip. 

    Anggota Polsek Riausilip kemudian mendatangi Puskesmas Riausilip dan memang mendapati AP yang mendapatkan perawatan karena mengalami pendarahan. 

    Menurut pihak Puskesmas Riausilip awal AP dirawat karena sakit lain namun saat rawat inap pergi tanpa izin dan kembali lagi dalam kondisi pendarahan setelah melahirkan. 

    Anggota Polsek Riausilip dan Tim Medis Puskesmas Riausilip kemudian mengintrogasi AP dan YI guna mengetahui keberadaan bayi yang baru dilahirkan. Pengakuan mengejutkan bahwa bayi tersebut disimpan dalam jok motor. 

    Anggota Polsek Riausilip dan Tim Medis Puskesmas kemudian bergegas mengecek motor dan benar ditemukan bayi sudah tak bernyawa dibungkus karung dalam jok motor.

     

    Bayi Meninggal Karena Kesulitan Bernapas

    Mendapati hal tersebut Polsek Riausilip berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Bangka. 

    Tim identifikasi Sat Reskrim Polres kemudian melakukan pengecekan luar tubuh bayi. 

    Tidak ditemukan tanda tanda penganiyaan ditubuh bayi. Selain itu Tim Identitifikasi juga melakukan olah TKP dilokasi bayi dilahirkan.

    “Jenis kelamin bayi perempuan dugaan sementara meninggal akibat kesulitan bernapas karena ditubuh bayi tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan,” kata AKP Ogan.

     

    Kronologi Bayi Ditemukan Tewas di Jok Motor

    Warga Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), digemparkan dengan penemuan bayi tak bernyawa di dalam boks motor.

    Motor tersebut terparkir di halaman Puskesmas Riausilip, Jumat (28/3/2025) malam.

    Bayi tersebut diduga dilahirkan oleh AP (19) di kebun karet dengan bantuan ibunya, YI (43), warga Desa Berbura, Kecamatan Riausilip. 

    Tragisnya, bayi yang diduga lahir dalam kondisi hidup itu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di jok motor hingga akhirnya tewas.

    Berikut kronologi lengkap kejadian berdasarkan keterangan pihak kepolisian Sat Reskrim Polres Bangka dan Polsek Riausilip: 

    Pada Jumat sekira pukul 21.00 WIB Piket Regu 1 dan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Bangka mendapatkan laporan dari Polsek Riau Silip terkait terjadinya laporan dugaan pembunuhan bayi di Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka 

    Mendapat laporan tersebut Piket Regu 1 dan Unit Identifikasi mendatangi lokasi dan melakukan cek TKP dan pemeriksaan terhadap saksi- saksi. 
    Berdasarkan keterangan yang didapat berhasil di temukan sejumlah fakta.

    1. Pada Jumat tanggal 28 Maret 2025 sekira pukul 19.30 WIB warga bernama Muhammad Amin melihat ada dua orang perempuan yang satu di antaranya diduga melahirkan bayi di hutan karet di Desa Silip Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.

    2. Saat itu saksi Muhammad Amin mendatangi dua perempuan tersebut yakni AP (19) dan ibunya, YI (43) menanyakan perihal kenapa ada disitu. Pasalnya saksi mendengar ada suara tangisan bayi dan melihat ada bercak darah di tanah.

    3. Ketika itu YI menjawab mereka baru dari rumah sakit, ditambah ada jarum dan selang infus yang masih melekat di tangan AP.

    4. Curiga dengan AP dan YI, saksi Muhammad Amin melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Riau Silip.

    5. Pukul 20.00 WIB personil Polsek Riausilip melakukan pengecekan ke TKP yang adalah kebun karet. Memang ditemukan ada bercak darah di atas tanah yang menempel pada dedaunan pohon karet.

    6. Pukul 20.15 personil Polsek Riau Silip mendatangi Puskesmas Riau Silip untuk mencari informasi terkait orang yang akan /baru melahirkan.

    7. Pukul 22.00 wib personil Polsek Riau Silip mendapatkan info ada 2 orang wanita berada di IGD Puskesmas Riau Silip salah satunya mengalami pendarahan habis melahirkan.

    8. Pukul 22.05 wib personil Polsek Riausilip mendatangi Puskesmas Riau Silip dan benar berdasarkan keterangan pelapor 2 orang wanita tersebut adalah orang yang ia temui di hutan karet tersebut.

    9. Pukul 22.30 wib setelah ditanyakan kepada pelaku bayi tersebut disimpan didalam jok motor Beat hitam list merah miliknya yang terparkir di Halaman Puskesmas Riau Silip. Saat dicek ternyata benar ada bayi dibungkus karung dalam box motor tersebut dalam keadaan meninggal dunia.

    Hasil pemeriksaan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bangka bayi yang meninggal dunia tersebut berjenis kelamin perempuan, berat 3.550 gram dan panjang 51 cm.

    Adapun barang bukti yang diamankan yakni sepeda motor honda beat warna hitam list merah, Karung berwana putih kotor dan KTP milik pelaku.

    Saat ini AP dan YI masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka. 

    Sementara bayi perempuan yang meninggal dunia sudah dikebumikan di TPU Dusun Bernai pada Sabtu (29/3/2025). 

    (tribun network/thf/Bangkapos.com)

  • 1.750 Narapidana di Lapas Malang Dapat Remisi Nyepi dan Idul Fitri, 5 Langsung Bebas

    1.750 Narapidana di Lapas Malang Dapat Remisi Nyepi dan Idul Fitri, 5 Langsung Bebas

    Malang (beritajatim.com) – Sebanyak 1.750 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Malang mendapatkan remisi khusus dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri. Pemberian remisi ini dipimpin langsung oleh Kalapas Malang, Ketut Akbar Herry Achjar, di Halaman Museum Pendjara Lowokwaroe, Kota Malang, Jumat (28/3/2025).

    Remisi khusus ini diberikan kepada warga binaan yang beragama Hindu dan Islam sebagai bentuk pengurangan masa hukuman dalam rangka perayaan hari raya keagamaan. Remisi terbagi menjadi dua kategori, yaitu Remisi Khusus I (RK I) dan Remisi Khusus II (RK II).

    RK I merupakan pengurangan masa hukuman bagi narapidana yang masih harus menjalani sisa hukumannya setelah menerima remisi. Sementara itu, RK II adalah remisi yang langsung membebaskan narapidana karena masa hukumannya telah habis setelah dikurangi remisi tersebut.

    Dalam perincian jumlah penerima, sebanyak 1.743 orang mendapatkan RK I, sedangkan 5 orang lainnya memperoleh RK II dan langsung bebas setelah remisi diberikan. Untuk Hari Raya Nyepi, sebanyak 2 warga binaan menerima RK I.

    Sementara itu, dalam rangka Idul Fitri, remisi diberikan kepada 1.748 narapidana dengan rincian 1.053 narapidana kasus narkotika, 18 narapidana tindak pidana korupsi, serta 677 narapidana tindak pidana umum.

    Ketut Akbar Herry Achjar menegaskan bahwa pemberian remisi merupakan bentuk penghargaan bagi warga binaan yang telah menunjukkan sikap baik dan perilaku positif selama menjalani masa pembinaan di dalam lapas.

    “Remisi ini bukan hanya sebagai pengurangan masa hukuman, tetapi juga sebagai motivasi bagi para warga binaan untuk terus berbuat baik, menjalani proses pembinaan dengan penuh tanggung jawab, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujar Herry. [luc/suf]

  • Pedemo Bukan Penjahat

    Pedemo Bukan Penjahat

    Pedemo Bukan Penjahat
    Mahasiswa Magister Hukum Kenegaraan UNNES, Direktur Eksekutif Amnesty UNNES, dan Penulis
    TERJADI
    gelombang aksi
    demonstrasi
    di pelbagai daerah untuk menolak pengesahan revisi UU TNI. Jalanan dipenuhi suara tuntutan, spanduk membentang dengan seruan keras, dan massa berkumpul menyuarakan keberatan atas aturan yang dianggap mengancam demokrasi.
    Namun, bukannya mendengar aspirasi, aparat justru merespons dengan represif.
    Water cannon
    menyapu barisan demonstran, gas air mata mengepul, dan pentungan menghantam tubuh yang cuma berbekal keberanian.
    Beberapa jurnalis yang meliput tak luput dari kekerasan. Kamera dirampas, rekaman dihapus paksa, bahkan ada yang mengalami intimidasi fisik.
    Di Malang dan Jakarta, tak cuma massa aksi yang menjadi korban, tetapi juga tim medis yang semestinya mendapat pelindungan.
    Alat kesehatan dirampas, mereka dipukuli, dan ancaman verbal dilontarkan tanpa rasa takut. Tak cuma itu, bahkan salah seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi sasaran pengeroyokan. Hal ini, ramai beredar video di media sosial, seperti X dan Instagram.
    Sikap represif ini menunjukkan kegagalan aparat memahami esensi demokrasi.
    Demonstrasi
    bukan ancaman, melainkan hak yang dijamin Konstitusi dan pelbagai instrumen HAM.
    Kekerasan terhadap demonstran, jurnalis, tim medis, bahkan pengemudi ojol bukan sekadar tindakan sewenang-wenang aparat, tetapi serangan langsung terhadap HAM.
    Negara tidak bisa berdalih. Sebagai
    duty bearer
    HAM, negara wajib menghormati, melindungi, dan memenuhi hak warga (selaku
    right holders
    ), termasuk kebebasan berekspresi dan berkumpul.
    Namun, tindakan represif aparat justru menciderai hak-hak tersebut, menunjukkan bahwa negara menjadi pelaku utama pelanggaran HAM. Kekerasan terhadap demonstran, jurnalis, tim medis, dan pengemudi ojol mengindikasikan kegagalan negara menjalankan kewajibannya.
    Sejatinya, instrumen HAM internasional dan nasional telah menjamin hak atas kebebasan berekspresi dan berkumpul, sebagaimana diatur dalam Pasal 19 dan 21 ICCPR, DUHAM, serta Pasal 28E ayat (3) dan 28I UUD NRI 1945.
    Namun, praktik di lapangan justru bertolak belakang, di mana negara melalui aparat keamanan merespons kritik dengan tindakan represif yang menciderai hak asasi manusia.
    Mestinya, penggunaan kekuatan menjunjung tinggi prinsip legalitas, proporsionalitas, nesesitas, dan akuntabilitas.
    Namun, realitasnya
    water cannon
    , gas air mata, dan kekerasan fisik kerap digunakan secara “ugal-ugalan” dan serampangan tanpa memperhitungkan keselamatan demonstran, jurnalis, dan tenaga medis.
    Alih-alih melindungi warga, negara justru menciptakan ketakutan dan membungkam suara rakyat. Komitmen terhadap HAM tidak boleh hanya sebatas retorika, tetapi mesti diwujudkan dalam pelindungan nyata atas kebebasan berekspresi dan berkumpul.
    HAM tidak cukup sekadar tercantum dalam dokumen hukum—mesti diimplementasikan nyata. Jika pembiaran terus terjadi, maka demokrasi akan terkikis, impunitas semakin subur, dan negara hanya berfungsi sebagai mesin represi.
    Aparat brutal harus diproses hukum, kebijakan represif harus dievaluasi, dan negara harus segera menghentikan kekerasan terhadap demonstran. Jika terus abai, maka kepercayaan publik akan runtuh, meninggalkan negara dalam jurang otoritarianisme.
    Negara yang demokratis tidak menganggap rakyat sebagai musuh. Demonstrasi bukan ancaman, tetapi bentuk kepedulian terhadap kebijakan publik. Aparat bukan alat kekuasaan untuk menekan kritik, melainkan pelindung hak setiap warga negara.
    Jika represi terus dibiarkan, maka kepercayaan publik akan semakin runtuh, dan pemerintah hanya akan dikenal sebagai rezim yang alergi terhadap suara rakyat.
    Revisi UU TNI
    yang kontroversial bukan hanya soal regulasi militer, tetapi juga cerminan dari bagaimana negara memperlakukan warganya. Ketika kritik dihadapi dengan kekerasan, itu pertanda bahwa demokrasi sedang sakit.
    Jika pemerintah benar-benar peduli terhadap keadilan dan hak asasi manusia, maka bukan pendemo yang harus diam—melainkan aparat yang harus dikendalikan.
    Negara mesti segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan kekerasan aparat terhadap warga yang menggunakan hak konstitusionalnya.
    Tak bisa dibiarkan, aparat yang melakukan tindakan brutal mesti diproses hukum—bukan justru mendapat pembelaan dengan dalih menjaga ketertiban.
    Pemerintah mesti berhenti berlindung di balik retorika stabilitas keamanan sembari membiarkan impunitas merajalela.
    Jika demokrasi masih dihargai, maka harus ada jaminan bahwa ruang sipil tetap terbuka, bukan justru dipersempit dengan intimidasi dan represi.
    Menyikapi gelombang protes dengan kekerasan cuma akan mempercepat erosi legitimasi negara, menjauhkan rakyat dari kepercayaan terhadap institusi yang semestinya melindungi mereka.
    Jika negara terus abai, maka rakyatlah yang akan menentukan sendiri bagaimana cara mempertahankan hak dan suaranya.
    Pedemo bukan penjahat, melainkan warga negara yang menuntut haknya dalam ruang demokrasi. Para demonstran tidak mengangkat senjata, tidak menyebarkan ketakutan, dan tidak berupaya membuat negara sengsara—hanya ingin didengar.
    Jika negara terus memperlakukan massa aksi sebagai musuh, maka yang sebenarnya terancam bukan cuma kebebasan sipil, tetapi juga legitimasi pemerintahan itu sendiri.
    Demokrasi yang sehat tidak diukur dari seberapa keras aparat membungkam kritik, melainkan dari seberapa jauh negara bisa menampung aspirasi rakyatnya tanpa rasa takut.
    Jika benar pemerintah peduli terhadap demokrasi, maka biarkan suara publik bergema, bukan dipukul dan dibungkam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 Dikebut Rampung Tahun Ini

    Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 Dikebut Rampung Tahun Ini

    Jakarta

    Realisasi pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Paket 3 telah mencapai 67%. PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan proyek tol sepanjang 5,8 Kilometer (Km) rampung tahun ini.

    Sebagai informasi, proyek tol di Jawa Timur ini merupakan bagian dari pembangunan Probowangi tahap 1 ,yang merupakan lanjutan dari Tol Trans Jawa yang sudah sampai di Probolinggo Timur dan Gending, Kabupaten Probolinggo pada 2023 lalu.

    Pada paket 3, Kerja Sama Operasi (KSO) antara PP-Waskita-WIKA mengerjakan ruas Paiton-Besuki.

    Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan Tol Probowangi merupakan proyek multifungsi, karena tidak hanya memudahkan konektivitas masyarakat antarwilayah, tapi juga mendukung perekonomian negara.

    “Jalan Tol Probowangi khususnya Paket 3 bisa mendorong kelancaran arus barang dan manusia dari dan ke Banyuwangi sampai exit Tol Besuki Situbondo. Kawasan tersebut menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas pemerintah pada era Presiden Joko Widodo,” ujar Ermy dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Tol yang terletak di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo itu juga meningkatkan konektivitas antara Banyuwangi dengan beberapa kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang. Bahkan, Tol Probowangi juga menghubungkan seluruh Pulau Jawa, mulai dari Merak hingga Banyuwangi.

    “Jalan tol ini akan mendorong peningkatan pariwisata di Indonesia, karena mempermudah akses wisatawan dari luar kota untuk berwisata di daerah Jawa Timur bagian timur. Dari mulai ke Probolinggo sampai ke Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Taman Nasional Alas Purwo, dan masih banyak lagi,” terang Ermy.

    Melalui Tol Probowangi pertumbuhan ekonomi ikut terdorong karena memudahkan aksesibilitas lokal. Dengan begitu dapat menarik investasi dan mengembangkan bisnis di daerah.

    Ermy menambahkan Waskita berkomitmen mengerjakan proyek senilai Rp 996,82 miliar itu tepat waktu dan mutu sesuai standar berlaku.

    Sebagai informasi, dalam 10 tahun terakhir, Waskita telah menyelesaikan pembangunan lebih dari 20 ruas jalan tol, mencakup Jalan Tol Trans-Jawa serta Trans-Sumatra. Secara keseluruhan, kontribusi Perseroan mencapai 1.000 Km lebih dari 2.000 Km jalan tol di Tanah Air.

    (hns/hns)

  • Khofifah: Ada Penambahan 2,6 Juta Orang pada Libur Lebaran 2025 di Jawa Timur

    Khofifah: Ada Penambahan 2,6 Juta Orang pada Libur Lebaran 2025 di Jawa Timur

    Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim ini sendiri telah dilakukan di beberapa tempat. Baik mudik gratis via kapal laut dari Pelabuhan Jangkar Situbondo, maupun mudik gratis bagi warga Jawa Timur yang berada di Jakarta.

    “Ini menjadi semangat dan komitmen kami untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Khofifah.

    Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem selama masa libur lebaran, termasuk obyek-obyek wisata air.

    Karena BMKG memprediksi beberapa hari ke depan hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi.

    “BMKG mengatakan kalau daerah sekitar mataraman, kemungkinan masih terjadi intensitas hujan yang tinggi bahkan sampai malam. Untuk itu, mohon masyarakat tetap waspada,” imbau Khofifah.

    Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga berpesan agar para pemudik tidak memaksakan untuk melanjutkan perjalanan ketika merasa lelah, capek, atau bahkan mengantuk. Ia menyebut saat ini selain rest area juga terdapat 412 masjid yang ramah bagi pemudik.

    “Gunakan semua layanan yang ada, baik rest area maupun masjid yang menyediakan pos bagi pemudik. Jangan memaksakan perjalanan jika dirasa sudah lelah, hati-hati semua,” pesan dia.

    Khofifah menambahkan, tahun ini Pemprov Jatim bersama dunia usaha juga menyediakan angkutan mudik gratis warga Jawa Timur dengan menggunakan moda bus non ekonomi sebanyak 170 unit.

    Terdiri dari rute AKAP (Jakarta-Surabaya) dialokasikan 70 unit bus, trayek AKDP sebanyak 17 jurusan dengan tujuan wilayah kabupaten/kota se-Jawa Timur dengan alokasi 100 unit.

    Selain Pemprov Jatim, pemberangkatan mudik gratis juga dilakukan stakeholder sebanyak 98 bus. Diantaranya oleh PWNU, Puspa Agro, Radio Suara Muslim, Radar Surabaya, ITS Surabaya, Dishub Gresik, Dishub Kota Malang dan Dishub Kabupaten Pasuruan.

  • Pemudik di Jombang Dibegal Enam Orang, Uang Lebaran Rp8 Juta Raib

    Pemudik di Jombang Dibegal Enam Orang, Uang Lebaran Rp8 Juta Raib

    Jombang (beritajatim.com) – Perjalanan pulang kampung yang seharusnya penuh suka cita berubah menjadi mimpi buruk bagi Dwi Nur Iman (24), seorang pemudik asal Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang.

    Malam itu, Kamis (29/3/2025), di ruas jalan By Pass Mojoagung yang lengang, ia menjadi korban begal brutal. Tak hanya kehilangan uang lebaran sebesar Rp8 juta dan sebuah ponsel, pria yang bekerja di pabrik plywood di Malang ini juga menderita luka sabetan senjata tajam di kaki dan tangan.

    Dwi tak pernah menyangka perjalanan mudiknya dari Purwodadi, Malang, menuju kampung halaman akan berujung petaka. Semula, semuanya berjalan seperti biasa. Namun, memasuki By Pass Mojoagung, ia merasa ada yang tidak beres.

    Tiga sepeda motor dengan enam orang pengendara membuntutinya dalam jarak yang mencurigakan. Hatinya mulai was-was, tetapi ia tetap melaju, berharap itu hanya firasat buruk belaka.

    Namun, ketakutannya terbukti. Tepat di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, para pelaku tiba-tiba memepet motornya. Tanpa memberi kesempatan, mereka menghadang dan mengacungkan kelewang. Dwi tak berdaya.

    Dengan nada mengancam, para begal memaksanya menyerahkan tas selempang yang dibawanya. Di dalam tas itu, tersimpan uang hasil jerih payahnya selama bekerja di perantauan, uang yang seharusnya ia bawa pulang untuk keluarga tercinta di kampung halaman.

    “Uang itu buat keluarga saya di rumah. Saya juga baru beli ponsel, tapi semuanya dirampas mereka,” ungkap Dwi dengan suara bergetar, sembari menunjukkan luka akibat sabetan senjata tajam di tangan dan kakinya.

    Usai menggasak barang berharga Dwi, para pelaku melaju kencang, menghilang dalam gelapnya malam. Dengan sisa tenaga, Dwi yang masih syok segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Mojoagung. Ia juga menjalani perawatan di Puskesmas Miagan Mojoagung akibat luka yang dideritanya.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, membenarkan insiden ini. Pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti.

    “Korban mengalami pencurian dengan kekerasan saat mudik dari Malang ke Jombang. Uang lebaran Rp8 juta dan sebuah ponsel berhasil dirampas pelaku. Total kerugian korban mencapai Rp10 juta,” ungkap Kompol Yogas.

    Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku. “Kami akan bekerja keras mengusut kasus ini dan menangkap para pelaku,” tegasnya.

    Kejadian tragis yang menimpa Dwi menjadi peringatan bagi para pemudik lainnya agar lebih waspada, terutama di jalur-jalur rawan kejahatan. Perjalanan pulang seharusnya menjadi momen bahagia, bukan berubah menjadi tragedi di tengah jalan. [suf]