kab/kota: Malang

  • Layanan Kesehatan Arus Mudik-Balik Idulfitri 2025 di Malang Berjalan Aman dan Terkendali

    Layanan Kesehatan Arus Mudik-Balik Idulfitri 2025 di Malang Berjalan Aman dan Terkendali

    Malang (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Malang memastikan layanan kesehatan selama arus mudik dan balik Idulfitri 2025 berlangsung aman dan terkendali. Kepastian ini disampaikan Sekretaris Dinkes Malang, Puji Hadi Prasetyo, usai melakukan evaluasi terhadap kesiapsiagaan petugas di lapangan.

    “Alhamdulillah, untuk Idulfitri tahun ini kejadian kecelakaan lalu lintas sangat minim. Artinya, secara umum kondisi arus mudik dan balik 2025 terkendali dan tidak ada masalah berarti,” ujar Puji, Kamis (10/4/2025).

    Menurut Puji, seluruh unsur pelayanan kesehatan telah bersiaga penuh selama masa libur Lebaran. Penempatan tenaga kesehatan dilakukan di titik-titik strategis sesuai arahan dari Pemerintah Kabupaten Malang, yang berkoordinasi dengan Polres dan unsur terkait lainnya.

    Sebanyak 39 puskesmas di Kabupaten Malang dikerahkan dengan sistem piket. Setiap tim terdiri dari lima tenaga medis, termasuk dokter, perawat, dan bidan, yang berjaga selama 24 jam di lokasi-lokasi yang telah ditentukan.

    Meski secara umum berjalan lancar, Dinkes mencatat perlunya peningkatan koordinasi untuk tahun mendatang, terutama di kawasan wisata yang sering kali menjadi titik rawan.

    “Ada kejadian di tempat wisata, salah satunya pengunjung yang terseret ombak. Ini jadi perhatian khusus kami ke depan,” tegas Puji.

    Ia berharap, pelaksanaan arus mudik dan balik pada 2026 mendatang bisa berjalan lebih lancar seiring dengan tersedianya akses tol dan infrastruktur penunjang lainnya.

    “Dengan dukungan jalur mudik yang makin baik, kami optimistis koordinasi lintas sektor juga akan semakin maksimal,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Mayat di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang Mahasiswa asal Jakarta Timur

    Mayat di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang Mahasiswa asal Jakarta Timur

    Malang (beritajatim.com) – Sesosok mayat pria ditemukan tergeletak di bawah Jembatan Tunggulwulung-Tlogomas (Tunggulmas), Kota Malang, Kamis (10/4/2025) pagi. Korban diketahui bernama Bintang Galuh, mahasiswa asal Jakarta Timur, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang.

    Penemuan mayat tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang pemancing bernama Ahmad Yusuf sekitar pukul 05.30 WIB. Ia kaget melihat tubuh korban dalam kondisi tidak bernyawa dan langsung melapor ke pihak kepolisian.

    Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, membenarkan identitas korban dan mengungkap bahwa korban diduga kuat meninggal akibat melompat dari atas jembatan pada malam sebelumnya.

    “Dugaannya bunuh diri. Kalau kita lihat dari luka korban, yaitu di pelipisnya terbentur, kemudian kakinya patah dan badannya lecet. Tidak ditemukan kendaraan bermotor, kemungkinan korban berjalan kaki ke lokasi,” jelas Kompol Anang.

    Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami fraktur pada kedua kaki, sementara bagian kepala dan tubuhnya juga menunjukkan bekas benturan. Kondisi jenazah yang sudah kaku mengindikasikan bahwa korban telah meninggal sejak sekitar pukul 22.00 hingga 00.00 WIB.

    Di lokasi kejadian, polisi menemukan SIM dan handphone milik korban. Saat ini, pihak kepolisian telah menghubungi keluarga korban di Jakarta yang dijadwalkan segera tiba di Malang.

    “Handphone korban belum kami periksa. Saat ini kami masih menyelidiki motif dugaan bunuh diri. Bisa karena faktor pribadi, tekanan ekonomi, atau alasan lain,” lanjutnya.

    Jenazah telah dievakuasi ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang oleh tim relawan bersama Tim Inafis Polresta Malang Kota. Evakuasi memakan waktu sekitar 15 menit mengingat medan yang cukup terjal di sekitar jembatan. [luc/beq]

  • Mayat di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang Mahasiswa asal Jakarta Timur

    Mayat Pria Ditemukan di Bawah Jembatan Tunggulmas Malang

    Malang (beritajatim.com) – Warga di kawasan jembatan Tunggulwulung-Tlogomas (Tunggulmas), Kota Malang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang tergeletak di bawah jembatan, Kamis (10/3/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Anggota tim PMI Kota Malang, Naufal Zahorifah, membenarkan adanya temuan tersebut. Awalnya, laporan yang masuk dikira kecelakaan lalu lintas. Namun setelah dicek, tidak ditemukan kendaraan di sekitar lokasi.

    “Tadi kita menemukan dalam kondisi korban yang tidak terlihat. Info awal dikira kecelakaan, tapi tidak ada motor. Itu ditemukan sama saksi yang mau mancing pagi tadi,” ujar Naufal.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami patah tulang di bagian kaki. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi oleh belasan relawan yang datang ke lokasi.

    “Korban terlentang. Kedua kakinya itu fraktur (patah), kalau kepalanya enggak. Kemungkinan (yang jatuh) kakinya dulu,” ungkapnya.

    Di lokasi kejadian, petugas menemukan SIM dan handphone milik korban. Berdasarkan data identitas yang ditemukan, korban diketahui bernama Bintang Galuh, warga asal Jakarta Timur. Jenazah korban telah dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    “Kalau saya lihat dari kondisi korban, kayaknya sudah dari semalam. Yang ditemukan cuma SIM sama handphone korban. Evakuasi sekitar 15 menit, karena jalan juga cukup terjal. Sekarang sudah ada di RSSA,” ujar Naufal. [luc/beq]

  • 32 ribu lebih pemudik kembali ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang

    32 ribu lebih pemudik kembali ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang

    Penumpang turun dari bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (5/4/2025). ANTARA FOTO/Jasmine Nadhya Thanaya.

    32 ribu lebih pemudik kembali ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 10 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 32 ribu lebih pemudik telah kembali ke Jakarta melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur selama periode angkutan Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Ada 32.754 penumpang yang tiba di Terminal Terpadu Pulo Gebang dengan 6.136 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama periode angkutan Lebaran 2025,” kata Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Mujib Tambrin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Mujib menyebut, jumlah 32.754 itu dimulai sejak sepuluh hari sebelum Lebaran yakni 21 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sebanyak 34.722 orang.

    Pemudik yang kembali ke Jakarta mulai terjadi sejak tiga hari setelah Lebaran pada Kamis (3/4) sebanyak 1.556 penumpang, lalu Jumat (4/4/) 2.739 penumpang, Sabtu (5/4) 3.920 penumpang, Minggu (6/4) 4.699 penumpang, Senin (7/4) 5.705 penumpang dan Selasa (8/4) 4.559 penumpang.

    “Jadi, dari H-10 Lebaran sampai dengan H+8 itu sudah ada pemudik yang balik ke Jakarta lewat Terminal Terpadu Pulo Gebang. Mulai ramai saat H+3 Lebaran. Per harinya lebih dari 400 pemudik,” ujar Mujib.

    Penumpang yang paling banyak tiba di Terminal Pulo Gebang berasal dari Jawa Tengah (Solo, Semarang, Yogyakarta), Jawa Timur (Surabaya, Malang, Madura) dan Sumatera (Padang, Bengkulu, Lampung, dan Palembang). Lebih lanjut, Mujib mengatakan, angkutan mudik 2025 di Terminal Terpadu Pulo Gebang secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar.

    “Ketersediaan armada bus AKAP memadai dan pelayanan, alhamdulilah tidak ada kendala, namun demikian kita sebagai pengelola akan terus mengevaluasi di setiap momen untuk lebih baik dan maksimal dalam pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat,’ ucap Mujib.

    Terminal Terpadu Pulogebang masih menyediakan angkutan malam hari yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik yang tiba di terminal terbesar di Asia Tenggara itu.

    “Kami menyediakan bus angkutan malam hari, bus Transjakarta. Jadi, jam 12 (tengah malam) sampai dengan jam lima pagi. Kami tetap menyediakan angkutan Amari, angkutan malam hari. Kerja sama dengan Transjakarta,” ujar Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang Anwar saat ditemui di terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (5/4).

    Fasilitas tersebut juga merupakan antisipasi kedatangan warga yang tiba di Jakarta dari kampung halaman pada dini hari hingga pagi hari. Fasilitas lain yang juga tersedia, yakni penginapan khusus untuk penumpang bus yang turun di terminal ini. Dengan membayar Rp15.000, penumpang bus dapat memanfaatkan layanan ini untuk istirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan selanjutnya.

    Sumber : Antara

  • Arus Balik Lebaran 2025, 32.754 Pemudik Tiba di Terminal Pulogebang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 April 2025

    Arus Balik Lebaran 2025, 32.754 Pemudik Tiba di Terminal Pulogebang Megapolitan 10 April 2025

    Arus Balik Lebaran 2025, 32.754 Pemudik Tiba di Terminal Pulogebang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Terminal Terpadu Pulogebang
    , Jakarta Timur, mencatat kedatangan sebanyak 6.136 bus selama arus balik Hari Raya Idul Fitri 2025.
    Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulogebang,
    Mujib
    menyampaikan, kedatangan bus tersebut berlangsung dari 21 Maret 2025 hingga 8 April 2025.
    Total penumpang yang tiba di Terminal Pulogebang selama periode arus balik mencapai 32.754 orang.
    “Ada 32.754 penumpang yang tiba di Terminal Terpadu Pulogebang dengan 6.136 bus antarkota antarprovinsi (AKAP),” kata Mujib saat dikonfirmasi pada Kamis (10/4/2025).
    Mujib menjelaskan, arus balik pemudik sudah dimulai sejak tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri dan terus mengalami peningkatan hingga delapan hari setelah Lebaran.
    “Jadi, dari H-10 Lebaran sampai dengan H+8 itu sudah ada pemudik yang balik ke Jakarta lewat Terminal Pulogebang. Mulai ramai saat H+3 Lebaran. Per harinya lebih dari 400 pemudik,” ungkap Mujib.
    Lebih lanjut, Mujib mengungkapkan bahwa penumpang yang tiba di Terminal Pulogebang didominasi oleh pemudik dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera.
    “Jawa Tengah itu Solo, Semarang, Jogja; Jawa Timur ada Surabaya, Malang, Madura; dan Sumatera dari Padang, Bengkulu, Lampung, dan Palembang,” tuturnya.
    Mujib juga memastikan bahwa angkutan mudik dan arus balik di Terminal Pulogebang berjalan dengan baik dan lancar.
    “Untuk angkutan mudik 2025 di Terminal Terpadu Pulogebang secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. Ketersediaan armada bus AKAP memadai dan pelayanan alhamdulillah tidak ada kendala,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Kamis 10 April 2025

    Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Kamis 10 April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami lima kali erupsi dengan tinggi letusan 400 meter hingga 800 meter pada Kamis pagi.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.18 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak, dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    “Kemudian pukul 00.42 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dilansir dari Antara.

    Saat erupsi, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi kembali pada pukul 05.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Erupsi keempat terjadi pada pukul 05.45 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

    Gunung Semeru erupsi lagi pada pukul 06.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik,” katanya.

    Dia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Level II atau waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

    Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini Kamis 10 April 2025, BMKG Juanda: Berawan

    Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini Kamis 10 April 2025, BMKG Juanda: Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 9 April 2025. BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah berawan.

    “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan kemudian cerah berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca cerah. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan cerah berawan.

    Hari Jumat (11/4/2025) dini hari cuaca cerah berawan dan hujan ringan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 sampai 28 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Kamis (10/4/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan dan hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari. Pakis, Tajinan, Wajak cuaca cerah berawan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca cerah berawan dan berawan. Udara kabut terjadi di Karangploso, Lawang, Singosari, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Jabung, Pakis, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Wajak.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca cerah berawan dan berawan. Cuaca cerah terjadi di Kalipare, Pagelaran, dan Pagak.

    Dini hari Jumat (11/4/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah berawan dan cerah. Cuaca cerah terjadi di Kromengan, Lawang, Singosari. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 29 derajat celcius.

    Kota Batu pada Kamis 10 April 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca udara kabut. Cuaca udara kabut pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Jumat 11 April 2025 cuaca hujan ringan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca cerah berawan. Suhu berada pada rentan 17 – 22 derajat celcius. [dan/aje]

  • Lagi, Tiga Pelajar Mojokerto Hilang Terseret Ombak Pantai Balekambang Malang Selatan – Halaman all

    Lagi, Tiga Pelajar Mojokerto Hilang Terseret Ombak Pantai Balekambang Malang Selatan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Empat pelajar asal Mojokerto terseret ombak besar saat mandi laut di Pantai Balekambang di Desa Srigonco Kecamatan Bantur, di Malang Selatan, Rabu, 9 April 2025.

    Dari empat pelajar tersebut, satu berhasil diselematkan dan ditarik ke darat oleh nelayan dibantu tim SAR. Sementara, tiga pelajar lainnya hilang dan dalam proses pencarian.

    Keempat  pelajar tersebut merupakan bersekolah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pacet, Mojokerto. Mereka ke Pantai Balekambang untuk menikmati liburan.

    Saat peristiwa mereka terseret ombak, suasana Pantai Balekambang ramai oleh pengunjung.

    Tiga pelajar yang hilang tenggelam bernama Lutfi Munawar (15), Yasir Arafat Inninawa (15), dan Fahmi Sirilah (15).

    “Keberadaan mereka di Pantai Balekambang untuk melakukan kunjungan wisata bersama empat teman lainnya,” kata Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar kepada wartawan.

    Menurut Bambang, insiden keempat pelajar terseret ombak Pantai Balekambang terjadi Rabu siang pukul 13.00 WIB.

    Polisi kemudian menerima laporan wisatawan tenggelam di Pantai Balekambang. Tim SAR gabungan bersama polisi kemudian diturunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian.

    “Begitu menerima informasi dari masyarakat, Polsek Bantur di bawah jajaran Polres Malang langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi korban selamat, dan berkoordinasi dengan unsur terkait untuk upaya pencarian korban yang hilang,” ujarnya.

    Bambang menjelaskan, rombongan pelajar tersebut berjumlah tujuh orang. Mereka tiba di Pantai Balekambang pukul 12.45 WIB.

    Lima pelajar langsung turun berenang di pantai. Sementara yang lainnya tetap di tepi.

    Setelah beberapa menit berenang, tiba-tiba ombak besar datang dan menyapu tiga santri ke tengah laut. Dua korban lainnya Andi Khoirul dan Kayy Yugo berhasil diselamatkan.

    “Dua korban tersebut berhasil diselamatkan oleh wisatawan asing asal Jerman, Helena Lindnet dan pemandu wisata, Rio Canda Hidayat,” terangnya.

    Sampai petang tadi proses pencarian masih berlangsung melibatkan unsur gabungan dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil 0818/12 Bantur, Pos AL Sendangbiru, LMDH, Perhutani, Tim SAR Balekambang.

    Upaya pencarian juga melibatkan relawan dari nelayan setempat dikerahkan untuk mencari korban tenggelam. “Pencarian dilakukan dengan menyisir dari darat hingga ke laut,” tuturnya.

    “Kami imbau pengunjung agar tidak berenang di zona palung laut dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan adalah hal utama,” kata dia,

    Laporan Reporter: Lu’lu’ul Isnainiyah | Sumber: Tribun Mataraman

     

  • Duda yang Aniaya 2 Balita Anak Pacarnya di Jakut Kerja Serabutan, Pelaku Dikenal Temperamental – Halaman all

    Duda yang Aniaya 2 Balita Anak Pacarnya di Jakut Kerja Serabutan, Pelaku Dikenal Temperamental – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Eka Chandra Wijaya (29) tega menganiaya dan menyekap dua balita anak dari pacarnya, Grace Octaviani Hartono (31).

    Eka adalah seorang duda. Dia kerja serabutan alias tidak punya pekerjaan tetap, dan tinggal bersama dengan Grace dan anak-anaknya.

    Sosok Chandra dikenal sebagai pria yang temperamental dan kerap kali amarahnya meledak-ledak tanpa sebab yang pasti.

    Grace menceritakan, Chandra berulangkali memukuli dua balitanya, M (3) dan E (2) karena kedua korban buang air di kasur.

    Selain itu, masalah-masalah sepele lainnya yang sebenarnya umum dilakukan anak-anak juga memicu amarah pelaku.

    “Misalnya anak saya kalau ditanya nggak mau ngomong, digampar itu sama pelaku. Jadi hanya karena itu,” ucap Grace saat ditemui di kos-kosan tempat tinggalnya di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (9/4/2025).

    Grace yang merupakan janda anak tiga sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengan Chandra, yang juga seorang duda, sejak tahun 2023.

    Selama ini, Grace mengenal Chandra sebagai sosok yang temperamental.

    Tak cuma terhadap dua anak-anak polos itu, Chandra berkali-kali memukuli Grace sepanjang mereka berdua tinggal bersama dua tahun lamanya.

    “Emang sifatnya temperamen juga, jadi nggak bisa memprediksi, kalau misalnya yang menurut dia ibaratnya cuman salah kecil aja, kalau memang dia emosinya mau meledak dia bakal meledak. Pernah saya dipukul pakai gagang koper, ada besinya juga,” ucap Grace.

    Kronologis penganiayaan

    Penyiksaan berujung penyekapan yang berulang itu terjadi di dalam kamar Kost Laksa di RT 12 RW 15 Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Grace menceritakan, penganiayaan yang dilakukan Chandra terakhir kalinya terjadi pada Jumat (4/4/2025) lalu.

    Saat itu, Chandra menganiaya kedua korban hanya karena mereka buang air besar di atas kasur kos-kosannya.

    “Kejadian awalnya hari Jumat, pas kita lagi mau pulang beli makan, kan anak saya lagi saya ajarin buat potty training biar dia bisa kencing dan berak di toilet, cuman ini belum bisa ngomong juga kan namanya anak kecil kan masih belum bisa ngomong,” katanya. 

    Pelaku yang tiba di kosan kesal melihat kasurnya kotor, langsung menendang korban M.

    Tak cuma itu, Chandra juga menjambak rambut balita malang itu dan membenturkan kepalanya ke tembok.

    Kejadian itu dilihat langsung oleh Grace di depan matanya. Namun, ia tak berani melawan karena tak kuat meladeni tenaga pelaku.

    Apalagi, Grace trauma karena dirinya juga seringkali dipukuli oleh pelaku.

    Keesokan harinya, Sabtu (5/4/2025), Grace kabur dari kos-kosannya ke sebuah apartemen di Jakarta Barat.

    Grace yang sudah ketakutan tak bisa berpikir jernih, ia hanya bisa berdoa supaya anaknya yang masih tertinggal di kamar kos bisa selamat, sementara dirinya mencari bantuan.

    Ia pun pulang dari apartemen itu dan langsung menceritakan segala perbuatan pelaku kepada sekuriti kos-kosan.

    Pelaku diamankan oleh sekuriti kos dan warga setempat setelah sebelumnya “dipancing” untuk pulang ke kos-kosan itu oleh ibu korban.

    Sabtu petang, Grace mengirimkan pesan kepada Chandra memintanya untuk pulang ke kos, membicarakan hubungan mereka.

    Chandra pun pulang dan langsung dikepung oleh sekuriti dan warga setempat.

    Warga yang geram karena melihat pelaku pulang membawa cutter akhirnya meluapkan emosi dan menghakimi Chandra, sebelum membawanya ke kantor polisi.

    Sebelumnya warga juga sempat membuka kamar kos sejoli itu dan mendapati kedua balita korban penganiayaan disekap.

    Balita M dan E ditelantarkan di kamar, sementara pintu kamar kos itu dikunci dari luar oleh pelaku.

    Kondisi kedua anak malang itu sangat memprihatinkan. Mereka mengalami luka lebam di wajahnya akibat dipukuli dan dibenturkan ke tembok oleh pelaku.

    Terkini, pelaku Chandra sudah diproses dan ditetapkan tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara.

    Pria pengangguran itu dijerat dengan pasal terkait kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak.

    Penulis: Gerald Leonardo Agustino

  • Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Turis Jerman Selamatkan Dua Santri Mojokerto, Tiga Orang Masih Hilang

    Malang (beritajatim.com) – Tiga orang santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, hingga Rabu (9/4/2025) malam ini belum ditemukan. Ketiga korban terseret ombak saat berlibur di Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025) siang.

    Adapun Identitas korban hilang yakni atas nama antara lain Lutfi Munawar (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Yasir Arafat Inninawa (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto (Alamat rumah asal Sidoarjo). Fahmi Sirilah (15), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Asrama Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.

    Kapolsek Bantur AKP Totok Suprapto mengatakan, hingga malam ini korban hilang belum ditemukan. Adapun dua korban selamat, sudah kembali pada keluarganya setelah sempat dibawa ke Puskesmas Bantur.

    “Dua korban selamat kondisinya membaik. Termasuk wisatawan asal Jerman dan pemandu lokal juga membaik usai menyelamatkan santri,” ungkap Totok.

    Menurut Totok, dua korban yang selamat atas nama Andi Khoirul Raffi (16), Pelajar Mts Amanatul Ummah alamat Perum Putri Juanda, Sidoarjo. Serta, Kayy Yugo (15), alamat Tarik, Sidoarjo.

    Kronologis kejadian bermula saat rombongan berjumlah tujuh orang, berangkat dari Asrama Ponpes Amanatul Ummah dengan mengendarai kendaraan Toyota Sigra Nopol N 1855 AAM yang disopiri Abdul Hamid tujuan kota Batu.

    Dari Batu, ketujuh orang santri Ponpes Amanatul Ummah berangkat menuju pantai wisata Balekambang dan sampai di Pantai Balekambang, Rabu (9/4/2025) sekira pukul 12.45 WIB.

    Enam rombongan kemudian renang bersama di lokasi aluran atau palung laut pantai Balekambang. Beberapa saat kemudian satu orang atas nama Hafiz, pergi ke tepi lebih dulu untuk menunaikan Shalat. Sementara lima orang temannya tetap berenang.

    Selang beberapa saat kemudian, tiga orang Santri Ponpes Amanatul Ummah terseret ombak di areal palung laut pantai Balekambang. Sedangkan dua orang temannya berhasil menepi.

    Saat kejadian para korban sempat ditolong oleh wisatawan asing asal Jerman yang bernama Helena Linder dan pemandunya atas nama Rio.

    “Kedua wisatawan asal Jerman dan pemandunya berhasil menolong dua santri. Tadi sempat dibawa ke Puskesmas juga usai menolong korbannya,” ucap Totok.

    Hingga malam ini, tim Gabungan masih berada di Pantai Balekambang. Petugas yang terlibat dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Anggota Koramil 0818/12 Bantur, Anggota Pos AL Sendang biru, PMI Kabupaten Malang, TAGANA, Anggota LMDH Wonoadi desa Srigonco, Perum Perhutani RPH Sumbermanjing kulon, Team SAR Pantai Balekambang, Team Pantai selatan rescue (PSR), Kelompok Nelayan Kondang Merak. Sementara tim Basarnas dan Potensi SAR lainnya akan merapat ke lokasi malam ini serta melakukan pencarian mulai esok pagi. (yog/ian)