kab/kota: Malang

  • Menbud Fadli Zon Canangkan 19 April Sebagai Hari Keris Nasional

    Menbud Fadli Zon Canangkan 19 April Sebagai Hari Keris Nasional

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, resmi mencanangkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional. Pencanangan hari keris nasional ini merupakan bentuk pengakuan negara atas keris sebagai warisan budaya adiluhung yang merepresentasikan nilai, filosofi, dan identitas berbagai etnik di Nusantara.

    “Keris bukan sekedar pusaka atau benda bersejarah, melainkan ekspresi dari falsafah hidup, spiritualitas, teknologi tradisional, dan kekayaan artistik bangsa,” kata Fadli Zon, dalam peringatan yang diselenggarakan di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, dikutip dari keterangan persnya, Minggu (20/4/2025).

    “Ia hidup dalam daur kehidupan masyarakat kita, dari ruang sakral hingga keseharian. Penetapan Hari Keris Nasional adalah langkah untuk menyatukan visi dan misi pemajuan budaya keris secara nasional,” ujar Fadli.

    Penetapan tanggal 19 April dipilih karena merupakan momentum historis Kongres I Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Surakarta, titik awal penyusunan visi dan misi budaya keris secara kolektif oleh komunitas perkerisan nasional.

    SNKI sendiri merupakan organisasi yang lahir dari inisiasi pemerintah dan komunitas pada tahun 2006. Kini SNKI memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia, sekitar 200 paguyuban keris. SNKI juga telah menjadi satu dari enam organisasi budaya Indonesia yang terakreditasi UNESCO.

    Ia menyebut, penetapan Hari Keris Nasional ini telah melalui proses panjang sejak tahun 2016. Pencanganan ini juga didukung komunitas perkerisan dari berbagai daerah, serta telah disusun proposal dan naskah akademik secara resmi.

    “Kita ingin memberikan ruang khusus bagi keris dalam sejarah nasional, dengan momentum yang tidak tumpang tindih. 19 April akan menjadi pengikat semangat para empu, kolektor, akademisi, seniman, dan generasi muda dalam merawat warisan leluhur,” sambungnya.

    Lebih lanjut, keluarga besar SNKI dan komunitas perkerisan lainnya menyampaikan apresiasi atas pencanangan ini. Mereka menyatakan bahwa penetapan Hari Keris Nasional merupakan langkah monumental yang memperkuat komitmen negara dalam merawat dan memajukan warisan budaya. Komunitas perkerisan ini juga mendukung Fadli Zon atas respons cepat terhadap aspirasi komunitas perkerisan yang telah lama mengusulkan hal ini.

    “Universitas adalah rumah bagi warisan pengetahuan, dan keris adalah bagian dari itu,” ujarnya.

    Acara ini juga dirangkaikan dengan gelaran “Brawijayan Mondiacult 2025”, sebuah forum budaya internasional yang mengangkat diplomasi budaya Indonesia melalui seni dan warisan. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Walikota Malang Wahyu Hidayat dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Ponorogo serta komunitas perkerisan dari seluruh Indonesia.

    Fadli berharap Hari Keris Nasional menjadi tonggak untuk memperkuat ekosistem keris dari perlindungan empu, digitalisasi koleksi, penguatan pendidikan budaya, hingga promosi internasional.

    Lihat juga Video: Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Prabowo yang Punya Koleksi 1.000 Keris

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Air Terjun Coban Rondo, Destinasi Wisata Alam di Malang

    Air Terjun Coban Rondo, Destinasi Wisata Alam di Malang

    Liputan6.com, Malang – Air Terjun Coban Rondo terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Destinasi wisata ini bisa menjadi pilihan wisata alam yang menyenangkan karena menawarkan pemandangan air terjun yang menakjubkan.

    Mengutip dari Visit Jatim, Air Terjun Coban Rondo memiliki ketinggian sekitar 84 meter. Lokasinya berada di ketinggian sekitar 1.135 mdpl.

    Air terjun ini memiliki air yang bersumber dari mata air di kaki lereng Gunung Kawi. Airnya pun terasa sejuk, dingin, dan menyegarkan.

    Konon, nama Coban Rondo berasal dari bahasa jawa yang berarti air terjun janda. Nama tersebut dilatarbelakangi oleh cerita yang beredar di masyarakat setempat.

    Pada zaman dahulu, lokasi air terjun ini merupakan tempat kematian suami Dewi Anjarwati, Raden Baron Kusuma. Kisah tragis mereka berawal dari perseteruan Raden Baron Kusuma dengan Joko Lelono.

    Saat itu, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma baru saja menikah. Dewi mengajak suaminya untuk mengunjungi orang tuanya di Gunung Kawi saat usia pernikahan mereka baru berjalan selama 36 hari.

    Padahal menurut kepercayaan masyarakat setempat, pasangan yang usia pernikahannya belum 40 hari dilarang bepergian. Saat berada di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh rombongan Joko Lelono.

    Joko Lelono yang melihat kecantikan Dewi Anjarwati pun seketika terpikat. Ia memaksa Raden Baron Kusuma untuk menyerahkan istrinya.

    Permintaan tersebut tentu saja ditolak dengan tegas. Alhasil, pertempuran keduanya pun tak terhindarkan.

    Saat pertempuran terjadi, Raden Baron Kusuma meminta pengawalnya untuk mengamankan Dewi Anjarwati dengan bersembunyi di belakang air terjun. Sayangnya, Raden Baron Kusuma tak selamat, begitu juga dengan Joko Lelono.

     

  • Menbud Fadli Zon: 19 April Ditetapkan Sebagai Hari Keris Nasional – Page 3

    Menbud Fadli Zon: 19 April Ditetapkan Sebagai Hari Keris Nasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi menetapkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional. Penetapan ini, menurut Fadli, bertepatan dengan momentum bersejarah berdirinya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), sebuah lembaga budaya yang telah memperoleh akreditasi UNESCO dan menjadi satu dari enam organisasi kebudayaan Indonesia yang diakui secara internasional.

    “Penetapan Hari Keris Nasional ini kami harapkan menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kembali nilai-nilai keris sebagai warisan budaya yang memiliki makna historis, artistik, dan spiritual,” ujar Fadli Zon di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Sabtu 19 April 2025.

    Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap makna keris dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Menurutnya, pengetahuan merupakan awal dari tumbuhnya kesadaran dan komitmen dalam melestarikan budaya bangsa.

    “Dengan warisan budaya yang sangat beragam seperti wayang, batik, dan keris, kita harus memastikan generasi mendatang tetap memiliki kedekatan dengan akar budayanya,” tambah Fadli Zon dalam acara yang juga dihadiri Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo itu.

    Fadli mendorong sinergi antara pemerintah di berbagai tingkatan, lembaga pendidikan, serta para pegiat budaya agar Hari Keris Nasional bukan hanya menjadi peringatan simbolik, tetapi juga mendorong lahirnya berbagai kegiatan edukatif dan promosi budaya. Ia menyebut berbagai media seperti podcast, film dokumenter, diskusi, dan pameran sebagai sarana literasi budaya yang relevan di era digital.

    Lebih lanjut, Fadli menyampaikan harapannya agar keris dapat menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia di kancah global. Ia mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang kerap menghadiahkan keris kepada para pemimpin dunia sebagai simbol penghormatan dan identitas bangsa.

    “Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang tak ada bandingannya di dunia. Dari wayang hingga batik, dari kris hingga tari Bali, semuanya mencerminkan identitas kita sebagai bangsa yang kaya akan tradisi,” ujar Fadli Zon, sambil mengapresiasi upaya pemerintah dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya Indonesia.

    Keris, lanjut Fadli, telah diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Keberhasilan Indonesia mendapatkan pengakuan dari UNESCO bukanlah hal yang mudah. “Proses untuk memasukkan warisan budaya kita ke dalam daftar UNESCO sangat panjang dan penuh tantangan. Hanya negara-negara yang memiliki tradisi dan budaya yang sangat kuat yang bisa meraihnya,” tambahnya.

    Keris, sebagai senjata tradisional yang memiliki nilai spiritual dan artistik tinggi, juga menjadu simbol dari berbagai macam ekspresi seni dalam satu objek. “Keris bukan hanya warisan fisik, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan spiritual yang dalam,” kata Fadli Zon.

     

  • Menteri Fadli Zon Canangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional

    Menteri Fadli Zon Canangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional

    Malang, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan (menbud) Fadli Zon secara resmi mencanangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional, sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan warisan budaya Nusantara.

    Penetapan tanggal ini bertepatan dengan peresmian Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia, yang telah terakreditasi sebagai salah satu dari enam organisasi budaya di bawah naungan UNESCO.

     “Kami mencanangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional, sejalan dengan berdirinya sekretariat ini. Ini merupakan langkah konkret dalam pelestarian budaya,” kata Fadli Zon dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (19/4/2025) dikutip dari Antara.

    Fadli menyatakan Hari Keris Nasional diharapkan dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk lebih mengenal, memahami, dan mencintai keris sebagai bagian penting dari budaya Indonesia.

    “Pemahaman menjadi pintu awal dari partisipasi dalam pelestarian budaya. Kita memiliki kekayaan budaya luar biasa seperti keris, wayang, dan lainnya yang harus dijaga,” tambahnya.

    Ia juga mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, hingga komunitas budaya untuk menyukseskan gerakan pelestarian tersebut.

    “Penyebaran literasi budaya kini bisa dilakukan tidak hanya lewat buku, tetapi juga podcast, dokumenter, diskusi publik, dan pameran,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Fadli menyebut keris bukan hanya warisan budaya, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai simbol diplomasi internasional.

    “Pak Prabowo, baik saat menjabat menhan hingga menjadi presiden, sering menghadiahkan keris kepada para pemimpin negara sahabat. Ini menunjukkan keris bisa mewakili identitas dan kearifan bangsa Indonesia,” ungkap Fadli Zon mengenai penetapan Hari Keris Nasional.

  • Kemenkes Bakal Terapkan Tes Kejiwaan Calon Dokter Lewat Metode MMPI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 April 2025

    Kemenkes Bakal Terapkan Tes Kejiwaan Calon Dokter Lewat Metode MMPI Nasional 19 April 2025

    Kemenkes Bakal Terapkan Tes Kejiwaan Calon Dokter Lewat Metode MMPI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal menerapkan tes kepribadian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) usai maraknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah dokter.
    Sebagai langkah preventif, Kemenkes bersama Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), organisasi profesi, serta institusi pendidikan kedokteran, bekerja sama dalam penguatan pendidikan etika medis.
    “Kementerian Kesehatan akan menerapkan tes kepribadian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dalam proses seleksi calon dokter,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan resmi, Sabtu (19/4/2025).
    Dante menuturkan, tes MMPI ini dilakukan untuk menyaring apakah calon dokter memiliki gangguan atau kelainan psikologis.
    “Tes ini bertujuan untuk menyaring potensi gangguan psikologis yang tidak sesuai dengan karakter profesi medis,” imbuh dia.
    Jika memiliki gangguan psikologis, Kemenkes berhak menolak meskipun dokter tersebut memiliki nilai akademik yang bagus.
    “Kalau hasilnya menunjukkan ada kelainan psikologis dan tidak cocok untuk profesi dokter, maka akan kami tolak, walaupun nilai akademiknya bagus,” ujar Dante.
    Ia prihatin dengan banyaknya pemberitaan oknum tenaga medis yang menyalahgunakan profesinya.
    “Kejadian ini menjadi pengingat penting untuk terus memperkuat sistem pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kesehatan,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, oknum dokter berinisial AY diduga melecehkan pasien perempuan di Rumah Sakit (RS) Persada, Kota Malang, Jawa Timur.
    Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, korban berinisial QAR (31) mengatakan bahwa peristiwa yang dialaminya terjadi pada September 2022.
    Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, itu sedang berlibur ke Malang.
    Saat rawat inap, tiba-tiba QAR didatangi dokter YA yang melakukan kunjungan ke kamar dengan membawa stetoskop.
    Dokter YA lalu menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.
    “Alasannya mau diperiksa, saya sudah merasa tidak nyaman. Setelah itu, orangnya menyuruh saya buka bra. Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Saya tetap turuti,” kata dia.
    Selanjutnya, dokter YA melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus melecehkan korban.
    Tidak lama kemudian, terduga pelaku mengeluarkan HP yang diduga merekam.
    Menanggapi hal tersebut, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S.Si., MMRS mengonfirmasi bahwa YA adalah dokter di rumah sakitnya.
    “Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan,” kata dia.
    Pihak RS tersebut juga menolak tegas segala bentuk pelanggaran etik. Mereka pun membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh.
    “Apabila terbukti bersalah, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rem Blong, Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan di Simpang Empat Tunggorono Jombang, 4 Orang Terluka

    Rem Blong, Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan di Simpang Empat Tunggorono Jombang, 4 Orang Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan enam kendaraan terjadi di perempatan traffic light Tunggorono, Kecamatan Jombang, pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 07.50 WIB. Kecelakaan ini dipicu oleh sebuah truk Fuso bernomor polisi N 9558 ED yang mengalami rem blong, hingga menyebabkan tabrakan beruntun yang mengakibatkan empat orang luka-luka.

    Menurut Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto, peristiwa itu bermula ketika truk Fuso yang dikemudikan Sudirman (57), warga Dampit, Kabupaten Malang, melaju dari arah selatan menuju utara.

    Sesampainya di perempatan lampu merah Tunggorono, truk diduga mengalami kegagalan sistem pengereman, dan tidak mampu berhenti saat lampu lalu lintas menyala merah.

    “Truk tersebut menabrak bagian belakang mobil Daihatsu pikap S 8692 WL yang tengah berhenti di traffic light, lalu pikap tersebut terdorong ke depan dan menabrak empat sepeda motor yang juga sedang berhenti,” terang Ipda Siswanto.

    Empat sepeda motor yang turut menjadi korban dalam insiden ini adalah: Honda Scoopy S 4118 OBR, dikendarai Firda Dian Pranata (23), warga Kepuh Pajang, Perak. Lalu, Honda Vario S 3529 YJ, dikendarai Hadi Ismanto (35), warga Surabaya.

    Kemudian Honda Grand tanpa TNKB, dikendarai Suwarno, warga Mojowarno, serta Honda Revo tanpa TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), dikendarai Suwarnu (41), warga Brangkal, Bandarkedungmulyo. Keempat pengendara motor mengalami luka ringan dan saat ini menjalani perawatan jalan di RSUD Kabupaten Jombang.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pengemudi pikap, Samsul Dafid Septian (31), warga Temuwulan, serta pengemudi truk Fuso dinyatakan tidak mengalami luka.

    Dua saksi mata di lokasi kejadian, Sudirman (50) dan Yusnan (54)—warga setempat—membenarkan bahwa insiden terjadi sesaat setelah lampu merah menyala dan seluruh kendaraan sedang berhenti.

    Kerugian materi akibat tabrakan beruntun ini diperkirakan mencapai Rp 20 juta. “Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pengemudi truk serta kendaraan yang terlibat, dan mendalami penyebab pasti rem blong tersebut,” pungkas Ipda Siswanto. [suf]

  • 4 Kasus Kekerasan Seks Melibatkan Dokter RI, Terbaru Rekam Mahasiswi Mandi

    4 Kasus Kekerasan Seks Melibatkan Dokter RI, Terbaru Rekam Mahasiswi Mandi

    Jakarta

    Belakangan, kasus-kasus kekerasan seksual yang melibatkan dokter menjadi perbincangan hangat. Bermula dari kasus perkosaan oleh residen anestesi di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, kasus-kasus serupa mencuat ke permukaan.

    Di Garut, dugaan pelecehan seksual dilakukan oleh seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn). Terungkap melalui rekaman CCTV, dokter tersebut melakukan perbuatan yang tidak semestinya saat tengah melakukan pemeriksaan USG.

    Di tengah berbagai kegaduhan tersebut, muncul juga kasus serupa di Malang dan juga melibatkan seorang dokter. Lalu tak lama, dugaan pelecehan seksual juga terungkap di Jakarta, melibatkan peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Universitas Indonesia.

    Berbagai kasus tersebut mendapat sorotan tak hanya dari khalayak, tapi juga dari para pemangku kebijakan. Mulai dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hingga organisasi dokter spesialis.

    Berikut adalah rangkuman kasus-kasus tersebut, serta informasi terbaru mengenai perkembangannya.

    1. Pemerkosaan oleh Dokter Residen Anestesi RSHS

    Seorang residen anestesi di RSHS Bandung, Priguna Anugerah Pratama (PAP), ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan keluarga pasien, dengan modus memasukkan obat bius saat transfusi darah. Korban diperkosa dalam kondisi tidak sadar, di bawah pengaruh obat bius.

    Pelaku merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Priguna terdaftar sebagai anggota IDI wilayah Jawa Barat, tepatnya Kota Bandung.

    Korban pemerkosaan PAP belakangan terkonfirmasi bertambah dua orang, dijebak dengan modus yang sama. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan pada Jumat (11/4), mengungkap korban berusia 21 tahun dan 31 tahun, diperiksa polisi pada Kamis (9/4).

    Atas aksi bejatnya, Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) resmi mencabut surat tanda registrasi (STR) Priguna, serta dirinya tidak bisa praktik seumur hidup. Selain itu, dirinya sudah ditahan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun.

    Sebagai tindakan preventif, agar kejadian serupa tidak terulang, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan melakukan pembenahan.

    Menkes menyebut pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran. Untuk sementara, PPDS FK Umpad di RSHS dihentikan selama satu bulan penuh, ini untuk mengkaji bersama SOP yang jelas antara kampus dan pihak RS.

    “Kita yang pertama, nggak usah mengelak. Kita harus mengakui ada kekurangan. Jangan pernah bilang bahwa kekurangan itu tidak ada, masyarakat akan merasa sangat sakit hati,” beber Menkes Budi pasca-ditemui di acara pelantikan kepengurusan IDI, Sabtu (12/4/2025).

    “Karena ini kan melibatkan dua institusi, nah ini harus diperbaiki,” sambungnya.

    Menkes Budi rencananya akan mewajibkan tes kesehatan mental bagi peserta PPDS. Kebijakan ini dilakukan guna mencegah adanya masalah kesehatan mental yang dilakukan oleh dokter residen.

    2. Dugaan Pelecehan Dokter Obgyn di Garut

    Tak lama berselang, viral video pelecehan seksual yang diduga dilakukan seorang dokter obgyn berinisial SF di salah satu klinik. Dalam rekaman CCTV, tampak dokter tengah melakukan tindakan USG kepada salah satu pasien ibu hamil.

    Narasi yang juga ramai disorot adalah modus dokter obgyn menawarkan pasien USG gratis via kontak pribadi, sehingga tidak perlu melewati proses administrasi sesampai di klinik. Aksi tersebut juga disebut-sebut dilakukan saat tidak ada pendamping bidan maupun tenaga kesehatan lain.

    Merespons ini, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, menyebut pihaknya akan memberikan sanksi keras kepada pelaku.

    Pelaku sebelumnya termasuk dalam anggota POGI, tetapi baru terdaftar. Kejadian tersebut diketahui berlangsung pada tahun 2024 silam.

    “PP POGI sedang melakukan investigasi atau klarifikasi ulang bentuk pelanggaran yang dilakukan, bila ada pelanggaran etika dan disiplin profesi, POGI tidak akan ragu memberikan sanksi tegas organisasi profesi,” terang Prof Yudi saat dihubungi detikcom, Selasa (15/4/2025).

    “Kasus ini sudah lama dan sudah ditangani pihak Dinkes, klinik, IDI, dan POGI cabang Jawa Barat. Dia anggota baru,” lanjutnya.

    Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) dengan tegas mencabut sementara surat tanda registrasi (STR) dari SF. Pencabutan sementara ini dilakukan setelah melakukan investigasi terkait kasus yang terjadi.

    “Kami non-aktifkan untuk sementara sampai menunggu dari penegak hukum. Nantinya akan kita lanjutkan, tentunya ini kami masih menunggu,” kata Ketua KKI drg Arianti Anaya dalam konferensi pers, Kamis (17/4/2025).

    NEXT: Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang dan Jakarta

    3. Dugaan Pelecehan oleh Dokter di Malang

    Di Malang, Jawa Timur, seorang pasien perempuan membuat pengakuan di media sosial tentang pelecehan seksual yang dialaminya di sebuah rumah sakit swasta. Pelaku pelecehan seorang dokter berinisial YA, dan dilakukan di ruang VIP.

    Disebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada September 2022. Dalam unggahannya yang viral di media sosial baru-baru ini, korban mengajak para perempuan yang mengalami kasus serupa untuk tidak takut berbicara.

    “Buat kalian semua terutama cewek-cewek, aku mohon kalau udah rasa ada yang nggak beres, LAWAN! Jangan takut kayak aku. Jujur ngetik ini aja gemeteran,” pesannya.

    Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) buka suara terkait laporan kasus tersebut. Ketua KKI drg Arianti Anaya menekankan pelaporan akan diproses lebih lanjut.

    Sementara ini belum ada kepastian apakah dokter tersebut juga akan diproses untuk penangguhan atau bahkan pencabutan surat tanda registrasi (STR). Investigasi lebih lanjut tengah dilakukan.

    “Intinya teman-teman, kami tentunya KKI akan melakukan SOP terhadap semua laporan, termasuk yang di Malang ini tentu akan kami proses,” beber drg Arianti dalam konferensi pers Kamis (17/4/2025).

    “Tapi akan sejauh apa nanti tindakan yang diberikan bergantung pada temuan yang ada, tentu kita juga nanti akan melibatkan dalam hal ini kolegium, terkait pelanggaran yang mungkin dilakukan,” sambungnya

    4. Peserta PPDS UI Diduga Merekam Mahasiswi Saat Mandi

    Polres Metro Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menangkap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Indonesia (UI) yang diduga merekam seorang mahasiswi sedang mandi. Polisi telah menetapkan dirinya sebagai tersangka dan menahan pelaku.

    “Selanjutnya melaksanakan gelar perkara dan terhadap terlapor telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan mulai tanggal 17 April 2025,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro ketika dihubungi, Jumat (18/4/2025).

    “Terhadap tersangka diterapkan Pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 35 jo Pasal 9 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun,” sambungnya.

    Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI Aji Muhawarman mengatakan pihaknya akan mendalami kasus tersebut. Jika keputusan pengadilan sudah final, maka STR dan SIP pelaku akan dicabut permanen.

    Sementara itu, Universitas Indonesia juga turut menanggapi terkait peserta PPDS yang diduga melakukan pelecehan seksual. UI mengaku prihatin dan menyesalkan adanya laporan tersebut.

    “Terkait kasus ini, UI sangat prihatin dan menyesalkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan salah satu mahasiswa kami,” kata Direktur Humas UI Prof Arie Afriansyah saat dihubungi wartawan, Jumat (18/4/2025).

    KKI Minta Masyarakat Jangan Takut Melapor

    Menyoroti banyaknya kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum dokter, Ketua KKI Arianti Anaya meminta masyarakat untuk tidak takut melapor, apabila mengalami atau mengetahui tindakan pelecehan.

    “Kami sampaikan ke masyarakat, jangan takut untuk melaporkan karena ada salurannya,” kata Arianti dalam konferensi pers terkait Penindakan dan Pendisiplinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Setiap laporan yang masuk akan ditangani secara serius dan ditindaklanjuti melalui investigasi oleh Majelis Disiplin Profesi (MDP). Jika ditemukan unsur pidana, laporan akan diteruskan kepada aparat penegak hukum.

    Simak Video “Video Psikolog soal Alasan Seseorang Lakukan Pelecehan Seksual: Agar Terlihat Superior”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Agar Pasien Perempuan Aman dari Risiko Pelecehan Seksual, Ini Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan – Halaman all

    Agar Pasien Perempuan Aman dari Risiko Pelecehan Seksual, Ini Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan KPPPA, Ratna Oeni Cholifah memberikan rekomendasi agar perempuan lebih aman dalam mengakses layanan kesehatan.

    Hal ini merespons kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga melibatkan beberapa dokter di sejumlah daerah seperti terjadi di Bandung, Garut dan Malang.

    Ratna mengatakan, sebelum memulai pemeriksaan, tenaga medis perlu memberitahu standar operasional pelayanan (SOP) terlebih dulu ke pasien.

    Pasien juga disarankan pro aktif bertanya kepada tenaga medis atau tenaga kesehatan sebelum melakukan prosedur medis.

    “Kemen PPPA menyarankan perlunya edukasi kepada masyarakat dan penyampaian SOP kepada pasien sebelum pemeriksaan dilakukan” kata dia saat dihubungi wartawan baru-baru ini.

    Lebih lanjut, pemeriksaan pasien perlu pendampingan perawat atau keluarga korban agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

    “Kemen PPPA juga menyerukan peran aktif seluruh pihak, baik korban, atau orang yang melihat dan/atau menyaksikan peristiwa kekerasan seksul melaporkan ke UPTD PPA, UPTD bidang sosial atau Kepolisian, sehingga semua pihak bersama-sama mengawasi dan menciptakan ruang layanan yang aman bagi semua,” tutur dia.

    Terkait kasus pelecehan seksual terhadap perempuan, Kemen PPPA akan mengawal hingga tuntas. Perempuan harus dilindungi agar dapat hidup dengan aman, bermartabat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

    Di kesempatan berbeda, ketua Kolegium Obstetri dan Ginekologi (Kolegium Obgin) Kesehatan Indonesia (KKI) Ivan Rizal Sini mengungkapkan, SOP pelayanan kesehatan bagi ibu yang ingin memeriksa kehamilannya pada dokter kandungan.

    Ia mengatakan, pemeriksaan di dokter kandungan erat berkaitan dengan hal yang sensitif, karena itu dokter kandungan tidak boleh hanya berdua oleh pasien.

    Pemeriksaan harus melibatkan pendamping tenaga medis atau chaperone.

    Ivan menyebut, keberadaan chaperone merupakan standar minimal yang tidak hanya berlaku pada pemeriksaan obgyn melainkan dalam semua pemeriksaan umum kedokteran.

    “Chaperone ini pendamping medis. Pendamping harus ada baik saat dokter memeriksa sama jenis kelaminnya atau berlawanan jenis. Keberadaan perawat sebagai pendamping itu adalah merupakan hal yang sangat mandatori dalam hal ini,” tutur dia yang hadir via zoom dalam konferensi pers KKI di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

     

     

  • Keadilan untuk Korban: Dokter Cabul di Malang Dilaporkan ke Polisi, Ini Kata Pengacara QAR – Halaman all

    Keadilan untuk Korban: Dokter Cabul di Malang Dilaporkan ke Polisi, Ini Kata Pengacara QAR – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang dokter berinisial AY yang bekerja di rumah sakit swasta di Kota Malang dilaporkan ke Polresta Malang Kota oleh seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat, berinisial QAR (31) pada Jumat, 18 Agustus 2025.

    Pelaporan ini dilakukan setelah QAR merasa tidak mendapatkan respons yang memadai dari AY terkait dugaan tindakan pelecehan seksual.

    Pelaporan dan Respons Kuasa Hukum

    QAR datang ke Polresta Malang Kota sekitar pukul 16.20 WIB didampingi keluarganya.

    Kuasa hukum QAR, Satria Marwan, juga hadir untuk mendampingi kliennya dalam proses pelaporan.

    Satria menjelaskan bahwa langkah hukum ini diambil karena AY tidak menunjukkan rasa bersalah atas dugaan yang dialamatkan kepadanya.

    “Kami pikir dokter ini merasa bersalah lalu menyerahkan diri, tetapi nyatanya tidak. Dengan terpaksa kami mengambil langkah hukum dengan membuat laporan terkait pelanggaran UU RI No 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual,” ujar Satria, seperti dikutip dari Suryamalang.com.

    Kondisi Korban

    Dalam laporan tersebut, Satria menyampaikan bahwa QAR masih mengalami trauma akibat peristiwa yang dialaminya.

    “Klien kami ini mengalami kegelisahan dan merasa apakah yang dilakukan ini sudah benar dan sudah tepat. Kami sebagai kuasa hukumnya terus meyakinkan bahwa hal itu sudah tepat karena yang namanya korban kekerasan seksual harus berani bicara dan melapor,” tambahnya.

    Kasus ini mulai mencuat ke publik setelah QAR mengunggah pengalaman tersebut di media sosial, menarik perhatian banyak pihak terkait isu kekerasan seksual yang semakin marak terjadi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Cewek Bandung Korban Pelecehan Seksual Dokter Resmi Buat Laporan Ke Polresta Malang Kota, Gelisah

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(SuryaMalang.com, Kukuh Kurniawan)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pelanggan Damri Stabil Selama Libur Panjang Akhir Pekan Paskah

    Pelanggan Damri Stabil Selama Libur Panjang Akhir Pekan Paskah

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri mencatat kinerja layanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan pemadu moda ke Bandara Soekarno-Hatta selama libur Wafat Yesus Kristus pada 17-20 April 2025 berjalan dengan baik dan terpantau normal jika dibandingkan dengan periode akhir pekan.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan puncak arus keberangkatan terjadi pada Kamis (17/4/2025). 

    Atikah memaparkan volume pelanggan Damri selama libur Wafat Yesus Kristus 2025 menunjukkan stabilitas dan normalitas dalam jumlah pelanggan baik pada layanan AKAP maupun pemadu moda bandara.

    “Selama empat hari libur panjang ini, Damri melayani total mencapai 10.00 pelanggan AKAP dengan rata-rata sekitar 1.839 pelanggan per hari,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (19/4/2025).

    Angka ini, sebutnya, masih tergolong normal dibandingkan dengan rata-rata pelanggan AKAP pada hari weekend biasa yang mencapai sekitar 1.000-2.000 pelanggan per hari. 

    “Volume pelanggan AKAP selama libur Wafat Yesus Kristus berada dalam kisaran normal tanpa lonjakan signifikan,” imbuhnya.

    Untuk layanan pemadu moda ke Bandara Soekarno-Hatta, DAMRI melayani total mencapai 2.000 pelanggan selama empat hari libur, dengan rata-rata harian sekitar 500 pelanggan.

    Angka ini juga masih tergolong normal jika dibandingkan dengan periode hari weekend biasa yang mencatat rata-rata 400-500 pelanggan per hari. 

    Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pelanggan ke bandara selama libur Wafat Yesus Kristus tidak mengalami lonjakan berlebihan dan tetap stabil.

    Sisi lain, rute-rute yang paling diminati pada layanan AKAP antara lain Stasiun DAMRI Kemayoran ke Terminal Bungur Asih, Stasiun Damri Malang ke Stasiun DAMRI Kemayoran, dan Stasiun Gambir ke Tanjung Karang.

    Selain itu, untuk layanan Basoetta, rute Bogor-Bandara Soekarno-Hatta, Bekasi Barat-Bandara Soekarno-Hatta, dan Stasiun Gambir-Bandara Soekarno-Hatta menjadi yang paling banyak digunakan.

    Atikah menegaskan akan menjaga kualitas pelayanan dengan memastikan armada dalam kondisi prima demi keselamatan dan kenyamanan pelanggan selama masa libur panjang ini.