kab/kota: Malang

  • KAI Daop 9 Jember, Siapkan 40 Ribu Tiket Selama Libur Panjang Waisak

    KAI Daop 9 Jember, Siapkan 40 Ribu Tiket Selama Libur Panjang Waisak

    Liputan6.com, Jember – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menyediakan 40.678 tempat duduk untuk keberangkatan dari wilayah Daop 9 Jember selama periode libur panjang akhir pekan yang dirangkai dengan libur dan cuti bersama Waisak, mulai 9- 13 Mei 2025. Untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang tinggi untuk berlibur, selama pada periode tersebut PT KAI Daop 9 Jember mengoperasikan 26 perjalananan kereta api.

    ”Total kapasitas tempat duduk yang tersedia sebanyak 40.678, dari jumlah tersebut telah terjual tiket mecapai 90% dari kapasitas,” kata Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro Jumat (9/5/2025).

    Cahyo menambahkan, untuk keberangkatan Jumat (9/5/2025) sebanyak 8.628 penumpang telah berangkat dengan sejumlah kereta api. Angka tersebut kemungkinan masih bertambah, mengingat data diambil pukul 10.00 WIB, sementara masih ada beberapa KA keberangkatan siang hingga malam hari.

    Kereta Api (KA) Probowangi relasi Stasiun Ketapang – Stasiun Surabaya Gubeng yang merupakan kereta bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO), masih menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah Daop 9 Jember selama masa libur panjang. Dalam periode 5 hari libur tersebut, total tiket yang terjual mencapai 5.546 lembar, atau rata-rata 1.109 penumpang per hari. Jumlah ini setara dengan 174 persen dari total kapasitas KA Probowangi yang menyediakan 636 tempat duduk.

    Tak hanya kereta PSO, kereta komersial juga menunjukkan tren positif dalam jumlah penumpang. KA Blambangan Ekspres relasi Stasiun Ketapang – Stasiun Pasar Senen tercatat sebagai kereta komersial paling diminati selama periode libur panjang ini. Dari keberangkatan sejumlah stasiun di wilayah Daop 9 Jember, total tiket yang terjual selama 5 hari mencapai 1.986 tiket. Rata-rata penjualan per hari mencapai 397 tiket, atau 95 persen dari total kapasitas sebanyak 416 tempat duduk.

    Hingga saat ini, tempat duduk yang masih tersedia pada beberapa kereta api, seperti KA Ranggajati relasi Jember-Cirebon, KA Wijayakusuma relasi Ketapang-Cilacap, Mutiara Timur relasi Ketapang-Surabaya Pasarturi, Mutiara Timur Tambahan relasi Ketapang-Surabaya Gubeng, Ijen Ekspres relasi Ketapang-Malang dan KA Logawa relasi Ketapang-Purwokerto. Masyarakat dapat segera melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, maupun kanal penjualan resmi lainnya

    “KAI Daop 9 Jember berkomitmen menghadirkan transportasi kereta api yang aman, nyaman dan berkesan bagi seluruh pelanggan. Terima kasih kepada para pelanggan yang telah menjadikan kereta api sebagai moda transportasi pilihan selama liburan,” pungkasnya.

  • Harga emas di Pegadaian turun tipis pada Jumat

    Harga emas di Pegadaian turun tipis pada Jumat

    Arsip foto – Pramuniaga menunjukan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Jumat (22/11/2024). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/YU/pri.

    Harga emas di Pegadaian turun tipis pada Jumat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 09 Mei 2025 – 10:53 WIB

    Elshinta.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Pegadaian, Jumat (9/5) menunjukkan harga tiga produk logam mulia, yakni buatan Antam, UBS dan Galeri24 yang mengalami sedikit penurunan harga jual dari hari sebelumnya. Emas Antam turun Rp3.000 dari semula Rp2.035.000 per gram menjadi Rp2.032.000. Begitu pula emas Galeri24 yang turun Rp4.000 dari Rp1.954.000 menjadi Rp1.950.000.

    Sementara emas buatan UBS turun Rp6.000 menjadi Rp1.973.000 dari semula Rp1.979.000 per gram. Emas buatan Antam dan Galeri24  dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

    Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:

    Harga emas Antam:

    – Harga emas Antam 0,5 gram: Rp1.069.000

    – Harga emas Antam 1 gram: Rp2.032..000

    – Harga emas Antam 2 gram: Rp4.000.000

    – Harga emas Antam 3 gram: Rp5.974.000

    – Harga emas Antam 5 gram: Rp9.922.000

    – Harga emas Antam 10 gram: Rp19.786.000⁠

    – Harga emas Antam 25 gram: Rp49.335.000

    – Harga emas Antam 50 gram: Rp98.587.000

    – Harga emas Antam 100 gram: Rp197.093.000

    – Harga emas Antam 250 gram: Rp492.456.000

    – Harga emas Antam 500 gram: Rp984.693.000

    – Harga emas Antam 1000 gram: Rp1.969.344.000.⁠

    Harga emas UBS:

    – Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.066.000

    – Harga emas UBS 1 gram: Rp1.973.000

    – Harga emas UBS 2 gram: Rp3.915.000

    – Harga emas UBS 5 gram: Rp9.672.000

    – Harga emas UBS 10 gram: Rp19.243.000

    – Harga emas UBS 25 gram: Rp48.010.000

    – Harga emas UBS 50 gram: Rp95.823.000

    – Harga emas UBS 100 gram: Rp191.570.000

    – Harga emas UBS 250 gram: Rp478.783.000

    – Harga emas UBS 500 gram: Rp956.437.000

    Harga emas Galeri24:

    – Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.023.000

    – Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.950.000

    – Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.842.000

    – Harga emas Galeri24 5 gram: Rp9.532.000

    – Harga emas Galeri24 10 gram: Rp19.012.000

    – Harga emas Galeri24 25 gram: Rp47.412.000

    – Harga emas Galeri24 50 gram: Rp94.749.000

    – Harga emas Galeri24 100 gram: Rp189.405.000

    – Harga emas Galeri24 250 gram: Rp473.276.000

    – Harga emas Galeri24 500 gram: Rp946.085.000

    – Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.892.169.000.

    Sumber : Antara

  • Punya Lahan 43 Hektar di Blitar Selatan, UM Ajak Bicara Pemkab

    Punya Lahan 43 Hektar di Blitar Selatan, UM Ajak Bicara Pemkab

    Blitar (beritajatim.com) – Universitas Negeri Malang (UM) mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar bicara. UM secara terbuka menyatakan siap untuk ambil peran dalam memajukan wilayah Kabupaten Blitar terutama di bagian selatan.

    Pasalnya UM kini telah resmi memiliki lahan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik UM yang ada di Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Luas lahannya bahkan mencapai 43 hektar.

    Lahan KHDTK milik UM ini merupakan hibah dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang nantinya akan difungsikan sebagai tempat penelitian, pelestarian, dan pengabdian masyarakat.

    Tidak hanya berhenti pada manfaat tersebut, UM juga ingin bisa memberikan impact langsung kepada masyarakat sekitar lokasi KHDTK termasuk juga untuk wilayah Kabupaten Blitar.

    “Tugas mengembangkan daerah bukan hanya menjadi tugas dari birokrasi saja, atau pemerintah saja. Namun itu juga menjadi tugas kita sebagai akademisi untuk memajukan daerah, mensejahterakan masyarakat,” ungkap Wakil Rektor III Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih.

    Ahmad Munjin menjelaskan bahwa lahan seluas 43 hektar tersebut selama ini dimanfaatkan oleh warga untuk lahan tanaman sengon. Namun demikian, UM tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lahan itu untuk kawasan edu wisata yang bisa dikelola bersama Pemkab Blitar.

    “Lahan ini memang ditujukan sebagai lokasi penelitian dan riset namun dalam perkembangannya juga bisa menjadi edu wisata yang akan mendukung masyarakat lokal agar semakin maju seperti daerah lain yang ada di Kabupaten Blitar,” kata dia.

    Lokasi lahan KHDTK ini sebagian berada di pinggir pantai Gurah, di wilayah Tugurejo. Tentunya jika ini akan dikembangkan sebagai eduwisata akan sesuai.

    Ahmad Munjin menegaskan jika secara legal, lahan yang saat ini digunakan masyarakat sudah ada SK dari Kementerian yang memastikan jika lahan tersebut milik UM.

    “Namun demikian, kita tetap mengajak masyarakat sekitar lahan KHDTK ini ikut aktif terlibat, sehingga bisa mendorong perekonomian dan kehidupan masyarakat semakin meningkat,” ungkapnya.

    Dengan adanya sudensi ini, Pemerintah kabupaten Blitar menerima baik bahkan ikut mendorong agar pemanfaatan lahan ini bisa segera terwujud. Bupati Blitar Rijanto pun akan melihat secara langsung lokasi dan grand design yang diajukan oleh UM.

    “Ya nanti kita akan lihat dan cek ulang. Seperti apa grand design-nya, secara teknis akan kita bicarakan kembali dengan OPD terkait,” ucap Bupati Blitar Rijanto. [owi/beq]

  • Upacara Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto Angkat Cerita Penobatan Raden Wijaya

    Upacara Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto Angkat Cerita Penobatan Raden Wijaya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Upacara peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto digelar di halaman Kantor Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Mojokerto, Jumat (9/5/2025). Upacara dibuka dengan penampilan siswa-siswi SMPN dan SDN di Kabupaten Mojokerto dalam drama kolosal Penobatan Raden Wijaya sebagai Raja Pertama Kerajaan Majapahit.

    Selama hampir satu jam, undangan mendapat suguhan pertujukan drama kolosal yang mencerita tentang penobatan pendiri Kerajaan Majapahit pada tahun 1293. Raden Wijaya adalah menantu Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari. Setelah Kertanegara tewas akibat pemberontakan Jayakatwang dari Kediri pada tahun 1292, Raden Wijaya melarikan diri dan mencari perlindungan ke Madura.

    Ia diterima oleh Adipati Arya Wiraraja. Dengan dukungan Arya Wiraraja, Raden Wijaya mengaku tunduk pada Jayakatwang dan diberi sebidang hutan di daerah Tarik. Di sinilah ia mulai membangun desa yang kemudian dinamakan Majapahit, diambil dari nama buah Maja yang rasanya pahit dan banyak ditemukan di sana.

    Pada saat itu, pasukan Mongol dari Dinasti Yuan (Tiongkok), yang dikirim oleh Kubilai Khan, datang ke Jawa untuk menghukum Kertanegara karena telah menghina utusan mereka. Raden Wijaya memanfaatkan momen ini dan bekerja sama dengan pasukan Mongol untuk menyerang Jayakatwang. Setelah Kediri jatuh dan Jayakatwang tewas, Raden Wijaya kemudian berbalik menyerang pasukan Mongol.

    Raden Wijaya memaksa mereka mundur kembali ke negeri asalnya. Setelah berhasil menyingkirkan lawan-lawan politiknya, Raden Wijaya resmi dinobatkan sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit pada tanggal 15 Saka bulan Kartika tahun 1215 Saka (diperkirakan 12 November 1293 M). Ia memakai gelar Kertarajasa Jayawardhana.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, mengatakan, bahwa peringatan hari jadi tahun ini mengusung tema besar ‘Bersatu untuk Kabupaten Mojokerto yang Lebih Maju, Adil, dan Makmur’. “Kabupaten Mojokerto baru saja melewati rangkaian Pemilu, Pileg, hingga Pilkada. Saat ini saatnya kita kembali bersatu, bersama-sama menjalankan visi dan misi pembangunan Kabupaten Mojokerto 2025–2030,” ungkapnya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) memaparkan capaian program kerja dalam kurun waktu 100 hari masa pemerintahannya. Beberapa diantaranya adalah program Universal Health Coverage (UHC) di bidang kesehatan, pemberian insentif bagi guru TPQ, pembangunan rumah tidak layak huni di Kecamatan Kemlagi dan Mojoanyar, serta renovasi sekolah-sekolah di bawah naungan Kabupaten Mojokerto.

    “Program SuJu atau Susu Jumat sebagai pendamping gizi anak-anak juga sudah berjalan. Alhamdulillah, beberapa janji kampanye sudah terealisasi semua,” imbuhnya.

    Dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto tersebut diberikan penghargaan kepada sejumlah Forkompinda dan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Mojokerto. Turut hadir perwakilan Wali Kota Mojokerto, Bupati Gresik, Bupati Malang dan Bupati Jombang. [tin/but]

  • Warga Singosari Minta Pemkab Malang Kaji Ulang AMDAL KEK

    Warga Singosari Minta Pemkab Malang Kaji Ulang AMDAL KEK

    Malang (beritajatim.com) – Kritik tajam terhadap keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari kembali dilontarkan warga. Kali ini, tokoh masyarakat Singosari yang juga pengamat lingkungan, Fatkul Ulum, meminta Pemkab Malang mengkaji ulang dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) KEK yang berdiri di wilayah resapan air.

    “Pembangunan dengan luasan ratusan hektare di sana harus memperhatikan betul fungsi historis wilayah tersebut sebagai daerah resapan air,” ujar Gus Ulum, sapaan akrabnya, Jumat (9/5/2025).

    Ia mencontohkan kondisi kritis air bersih di desanya, Toyomarto, yang berbatasan langsung dengan KEK. Setiap hari, aliran air bersih ke rumah warga dibatasi pada jam-jam tertentu karena pasokan tidak mencukupi.

    “Kalau area catchment air terus tergerus, utamanya untuk bangunan skala luas seperti di KEK, dampak jangka panjangnya pasti akan dirasakan semua warga Singosari,” katanya.

    Gus Ulum menekankan pentingnya AMDAL sebagai dokumen yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi harus menjadi tolok ukur utama dalam pembangunan kawasan. Ia meminta agar Pemkab Malang bersikap transparan dan tidak mengabaikan dampak lingkungan yang sudah mulai dirasakan masyarakat.

    “Jangan sampai dokumen itu hanya menjadi macan kertas saja tetapi di lapangan warga merasakan dampak negatifnya dalam jangka panjang. Bisa jadi krisis air bersih, bisa jadi banjir dan dampak lain,” tegasnya.

    Keresahan warga turut mendapat respons dari DPRD Kabupaten Malang. Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Qodir, mempertanyakan sikap Pemkab Malang yang dinilai terlalu protektif terhadap KEK.

    “Coba itu dibaca pasal 5, pasal 10, dan pasal 35 di Undang-undang tentang KEK, semua peran Pemda diatur spesifik di sana. Jangan-jangan ada konflik kepentingan antara pribadi pejabat dengan investor?” ujar Abdul Qodir, yang akrab disapa Adeng.

    Ia menegaskan bahwa semua bentuk perencanaan perubahan tata ruang yang menyangkut anggaran daerah harus berpihak pada kepentingan rakyat, bukan investor semata.

    Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok, juga menyayangkan pernyataan Kepala Bappeda Tomie Herawanto yang menyebut Pemkab tidak memiliki peran dalam pengelolaan KEK Singhasari. Menurutnya, banyak elemen dukungan KEK yang bersumber dari pemerintah daerah, mulai dari infrastruktur hingga perizinan.

    “Kalau daya dukungnya pemerintah pusat, apa Pemda tidak bisa intervensi? Lha apa kami ini bukan pemerintah juga?” cetus Zulham.

    Ia menambahkan, DPRD akan segera memanggil pengelola KEK dalam forum RDPU dan berkoordinasi dengan Dewan Nasional KEK. Zulham menegaskan, evaluasi menyeluruh wajib dilakukan jika dalam tiga tahun tidak ada hasil signifikan.

    “Sesuai perundangan, kalau sudah tiga tahun beroperasi dan tidak ada hasil signifikan, status KEK wajib dikaji ulang untuk dilanjutkan atau dicabut,” pungkasnya. [yog/beq]

  • KAI Tambah Jadwal Perjalanan Kereta Khusus Long Weekend Waisak 2025, Cek di Sini – Halaman all

    KAI Tambah Jadwal Perjalanan Kereta Khusus Long Weekend Waisak 2025, Cek di Sini – Halaman all

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah jadwal perjalanan kereta api saat long weekend Waisak. 2025.

    Tayang: Jumat, 9 Mei 2025 14:21 WIB

    Instagram @kai121_

    LONG WEEKEND WAISAK – Foto ini diambil dari Instagram @kai121_ pada Jumat (9/5/2025) menampilkan Kereta Tambahan Long Weekend Waisak 2025. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah jadwal perjalanan kereta api untuk mengakomodasi lonjakan penumpang saat long weekend Waisak. 

    TRIBUNNEWS.COM – Libur panjang dalam rangka Hari Raya Waisak 2025 sudah di depan mata.

    Ini menjadi momen yang pas buat masyarakat untuk traveling, liburan singkat, atau pulang kampung.

    Oleh karena itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah jadwal perjalanan kereta api untuk mengakomodasi lonjakan penumpang saat long weekend Waisak.

    Ada banyak rute tambahan yang bisa jadi alternatif perjalanan kalian.

    Jadwal Tambahan Perjalanan Kereta Long Weekend Waisak 2025

    Mengutip Instagram @kai121_, ini jadwal tambahan perjalanan kereta long weekend Waisak 2025:

    1. Keberangkatan 8 – 13 Mei 2025

    Argo Anjasmoro (30F) (Eksekutif Stainless Steel New Generation)

    Rute: Gambir-Surabaya Pasarturi

    Berangkat: 22.35 WIB

    Tiba: 08.40 WIB

    Gajayana Tambahan (7001A) (Eksekutif Mild Steel)

    Rute: Malang-Gambir

    Berangkat: 18.25 WIB

    Tiba: 08.12 WIB

    Gayajana Tambahan (7002B) (Eksekutif Mild Steel)

    Rute: Gambir-Malang

    Berangkat: 23.50 WIB

    Tiba: 13.43 WIB

    KA Tambahan YK GMR (7037A) (Eksekutif & Ekonomi Stainless Steel New Generation)

    Rute: Yogyakarta-Gambir

    Berangkat: 18.20 WIB

    Tiba: 01.26 WIB

    2. Keberangkatan 9 – 13 Mei 2025

    KA Tambahan SLO PSE (7025) (Ekonomi Stainless Steel New Generation)

    Rute: Solo Balapan-PasarSenen

    Berangkat: 04.00 WIB

    Tiba: 12.27 WIB

    KA Tambahan PSE SLO (7026) (Ekonomi Stainless Steel New Generation)

    Rute: PasarSenen-Solo Balapan

    Berangkat: 14.20 WIB

    Tiba: 22.53 WIB

    KA Tambahan LPN PSE (10229) (Ekonomi Stainless Steel New Generation)

    Rute: Lempuyangan-Pasar Senen

    Berangkat: 06.00 WIB

    Tiba: 13.30 WIB

    KA Tambahan PSE LPN (10240) (Ekonomi Stainless Steel New Generation)

    Rute: Pasar Senen-Lempuyangan

    Berangkat: 15.25 WIB

    Tiba: 22.55 WIB

    Mutiara Timur (212F) (Eksekutif Mild Steel)

    Rute: Ketapang-Surabaya Gubeng

    Berangkat: 08.40 WIB

    Mutiara Timur (211F) (Eksekutif Mild Steel)

    Rute: Surabaya Gubeng-Ketapang

    Berangkat: 21.50 WIB

    Tiba: 03.40 WIB

    3. Keberangkatan 9-14 Mei 2025

    Argo Anjasmoro (29F) (Eksekutif Stainlees Steel New Generation)

    Rute: Surabaya Pasarturi-Gambir

    Berangkat: 12.05 WIB

    Tiba: 21.10 WIB

    KA Tambahan GMR YK (7038A) (Eksekutif & Ekonomi Stainless Steel New Generation)

    Rute: Gambir-Yogyakarta

    Berangkat: 07.00 WIB

    Tiba: 13.42 WIB

    4. Keberangkatan 10-11 & 13 Mei 2025

    Lodaya Tambahan (7013A) (Eksekutif Stainless Steel Gen.1)

    Rute: Solo Balapan-Bandung

    Berangkat: 21.40 WIB

    Tiba: 06.02 WIB

    5. Keberangkatan 11-13 Mei 2025

    Lodaya Tambahan (7014A) (Eksekutif Stainless Steel Gen.1)

    Rute: Bandung-Solo Balapan

    Berangkat: 10.10 WIB

    Tiba: 18.50 WIB

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Kereta Api Tambahan

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • DPRD Jatim Dorong Alat Deteksi Dini Bencana di Malang Raya Diperkuat

    DPRD Jatim Dorong Alat Deteksi Dini Bencana di Malang Raya Diperkuat

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendorong penguatan sistem peringatan dini bencana di wilayah Malang Raya. Hal ini disampaikan Anggota Komisi D DPRD Jatim, Dewanti Rumpoko, mengingat potensi bencana alam seperti banjir dan longsor yang kerap mengancam saat musim hujan tiba.

    Dewanti menyebut bahwa Kota Batu sudah menunjukkan komitmen dalam merawat alat deteksi dini. Namun, ia menilai penguatan serupa perlu diperluas ke wilayah lain di Malang Raya, terutama Kabupaten Malang bagian selatan yang dikenal rawan bencana.

    “Kalau hujan, pasti jalan itu seperti sungai. Kenapa? Karena memang jalannya turun. Jadi, yang turun di luar pasti deras,” ujarnya, Jumat (9/5/2025).

    Menurut politisi asal PDI Perjuangan itu, penyebab bencana tidak bisa disederhanakan hanya dari satu faktor. Banyak komponen yang saling terkait dan harus dianalisis secara menyeluruh untuk memahami akar masalah dan solusi yang tepat.

    “Tapi setelah itu selesai, nah, itu juga kita harus melihat di mana dan bagaimana. Kita tidak bisa menyimpulkan banjir itu karena satu dan lain hal, tapi ada beberapa banyak komponen yang harus diperhatikan,” jelas mantan Wali Kota Batu ini.

    Meskipun belum memiliki data spesifik terkait keberadaan dan kondisi alat deteksi dini di Kabupaten Malang, Dewanti optimistis bahwa setiap daerah sudah menyadari pentingnya mitigasi bencana.

    “Insyaallah setiap daerah itu sudah sangat perhatian terhadap tanggap bencana. Karena kalau terjadi bencana, bukan hanya rugi dan segala macam, itu akan merepotkan,” tegasnya.

    Ia juga menekankan bahwa dampak bencana tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga mengganggu kondisi fiskal pemerintah daerah. Oleh sebab itu, penambahan alat deteksi dini di kawasan rawan dinilai sangat mendesak.

    “Oh iya, harus. Dan memang saya akui itu kurang. Tetapi ya kita memang harus mendata di mana daerah-daerah yang memang perlu,” ungkapnya.

    Dewanti menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya klasifikasi wilayah rawan bencana agar penguatan sistem peringatan dini bisa dilakukan secara tepat sasaran. “Karena potensi bencana itu sangat penting untuk menjadi perhatian—mana yang sedang, mana yang begitu,” pungkasnya. [asg/beq]

  • KEK Tak Sesuai Harapan, Fraksi PDIP: Pemkab Malang Harus Punya Target Kinerja

    KEK Tak Sesuai Harapan, Fraksi PDIP: Pemkab Malang Harus Punya Target Kinerja

    Malang (beritajatim.com)– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang menuding keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Singosari, masih jauh dari harapan.

    Selain tak sesuai ekspektasi, kritikan dari parlemen untuk KEK Singosari bukan lagi ranah pribadi person to person. Melainkan diambil melalui keputusan lembaga lewat Pansus DPRD.

    “Eksekutif dalam hal ini pemerintah kabupaten malang, jangan bersikap parsial dong. Apa yang di sampaikan Pak Zulham (Anggota DPRD Kabupaten Malang-red) terkait KEK, kami tegaskan itu bukan pendapat pribadi, Pak Zulham hanya melakukan transfer Informasi dari catatan strategis DPRD agar supaya Pemerintah Kabupaten Malang, mendapatkan efek manfaat akan keberadaan KEK itu sendiri,” tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir, Jumat (9/5/2025).

    Pria yang akrab disapa Adeng itu melanjutkannya, catatan dari DPRD yakni, keberadaan KEK harus bermanfaat lebih bagi masyarakat.

    “Jadi tak cukup elok kemudian ketika Eksekutif (Pemkab Malang-red) menyikapi kritik DPRD ke ranah suka tidak suka. Eksekutif dalam Menentukan Satu Kawasan Ekonomi, pastinya diawali oleh satu kajian, yg bertujuan meningkatkan nilai tambah PAD, nah jika pada prakteknya ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi, kan harus dilakukan evaluasi, pada titik ini DPRD melalui pansus DPRD melaksanakan tugas terhormat itu. Bagaimana kemudian sebuah kebijakan diterapkan tidak melenceng jauh dari perencanaan nya” tegas Adeng.

    Adeng bilang, eksekutif, dalam hal ini Pemkab Malang, jangan mempersempit masalah. “Apa karena KEK tidak menggunakan APBD lantas dianggap tidak merugikan Pemerintah Daerah. Ingat lo ya, perencanaan perubahan tata ruang untuk menetapkan satu kawasan butuh kajian dan anggaran, dan anggaran itu diserap dari uang masyarakat Kabupaten Malang. Sehingga hasilnya juga harus dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Malang,” bebernya.

    Masih kata Adeng, demi kebaikan dan produktifitas KEK, kedepan Eksekutif jangan memancing untuk berkonfrontasi dengan DPRD soal KEK. Mengingat KEK ada dalam zona teritorial hukum Pemerintah Kabupaten Malang.

    “Maka alangkah baiknya Pemkab Malang, menetapkan standar dan target kinerja pada pengelolaan KEK, sehingga KEK keberadaannya tak melulu menguntungkan orang per orang,” ujarnya.

    Adeng bilang, eksekutif jangan hanya mengukur keberadaan KEK karena menghasilkan nilai dua ratus hingga tiga ratus saja karena itu tidak bisa dijadikan patokan.

    “Kan gak bisa itu dijadikan ukuran, karena mereka sekolah disana bukan gratis, jika logikanya dibangun sama, berarti keberadaan Universitas se Malang Raya ini kalah keren dong dengan Kampus yang dikelola di KEK, kan itu konklusi dari pemikiran Eksekutif ya,” ucapnya.

    Adeng menambahkan, harusnya Pemkab Malang menyodorkan beberapa syarat kepada pengelola KEK.

    “Misalkan semua pembayaran harus menggunakan qris (e-money) yang tujuannya meningkatkan penerimaan daerah secara sah, hal sederhana seperti ini dapat diterapkan, sehingga KEK bisa lebih bermanfaat,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Bupati Malang “Nyantrik” Tebu Cening Banyuwangi, Siap Kembangkan Varietas Produktif Tinggi

    Bupati Malang “Nyantrik” Tebu Cening Banyuwangi, Siap Kembangkan Varietas Produktif Tinggi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ketertarikan terhadap varietas tebu cening yang dikembangkan petani di Banyuwangi mendorong Bupati Malang M Sanusi melakukan kunjungan langsung ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (8/5/2025). Tujuan Sanusi adalah “nyantrik” atau belajar mengenai pengembangan tebu cening.

    Bersama Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi, sejumlah kepala OPD, dan pelaku industri tebu, Sanusi disambut hangat oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Sanusi menyatakan, tujuan utama kunjungannya adalah mempelajari tebu varietas cening yang dikenal sangat produktif. Tebu ini mampu tumbuh hingga 5 meter dengan rendemen sekitar 10,96 persen dan hablur gula mencapai 71,14 persen. Bahkan, produktivitasnya dapat menembus angka 180 ton per hektare, jauh di atas rata-rata produktivitas di Malang yang hanya sekitar 80 ton.

    “Kami dapat masukan dari akademisi pertanian Malang untuk mempelajari tebu cening di Banyuwangi. Potensi produksinya sangat besar. Jadi kami ingin belajar dan mencoba mengembangkan di Malang,” ujar Sanusi.

    Selain sektor pertanian, Sanusi juga mengaku tertarik dengan kemajuan digitalisasi desa dan pesatnya pertumbuhan sektor pariwisata di Banyuwangi. “Setiap ke sini, selalu ada hotel atau destinasi baru. Belum lagi pelayanan publik di desa yang sudah digital. Ke depan kami ingin kirim tim belajar ke sini,” imbuhnya.

    Bupati Ipuk Fiestiandani menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan terbuka untuk berbagi pengalaman. Menurutnya, kolaborasi seperti ini penting untuk mempercepat pengembangan potensi daerah.

    “Kami merasa terhormat karena Kabupaten Malang yang punya potensi pertanian besar, mau belajar ke Banyuwangi. Ini bentuk kolaborasi yang positif. Bahkan kami juga ingin belajar dari Malang dalam hal inovasi pertaniannya,” kata Ipuk.

    Ipuk menjelaskan, varietas tebu cening dikembangkan oleh petani rakyat melalui PT Tirta Harapan di Perkebunan Bayu Kidul, Kecamatan Songgon. Ia juga mencatat capaian Pabrik Gula (PG) Glenmore yang pada 2024 menggiling 946.967 ton tebu—naik 129 persen dari tahun sebelumnya.

    Kedua kepala daerah sepakat memperkuat sinergi antardaerah, khususnya untuk mendukung kesejahteraan petani, inovasi teknologi pertanian, dan pengembangan ekonomi lokal berbasis desa dan pariwisata. [alr/beq]

  • Libur Waisak, KAI Jakarta Tambah 5 Kereta – Page 3

    Libur Waisak, KAI Jakarta Tambah 5 Kereta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta menambah lima kereta api (KA) tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama akhir pekan dan libur Hari Raya Waisak serta cuti bersama pada 8-14 Mei 2025.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, berharap penambahan kereta api ini dapat mengurangi kepadatan penumpang di berbagai rute favorit.

    “Kami telah mempersiapkan lima kereta api tambahan yang akan beroperasi pada rute-rute yang memiliki permintaan tinggi, seperti menuju Solo, Yogyakarta, Malang dan Surabaya,” kata dia seperti dilansir Antara.

    Dari lima kereta api tambahan ini, tiga 3 kereta berangkat dari Stasiun Gambir dan 2 kereta berangkat dari Stasiun Pasar Senen.

    Kereta yang berangkat dari Stasiun Gambir, yakni KA 7038A (KA Tambahan Gambir-Yogyakarta) relasi Gambir-Yogyakarta, berangkat Stasiun Gambir pukul 07.00 WIB.

    Lalu, KA 7002B (KA Gajayana Tambahan) relasi Gambir-Malang, berangkat Stasiun Gambir pukul 23.50 WIB dan KA 30F (KA Argo Anjasmoro) relasi Gambir-Surabaya Pasarturi, berangkat Stasiun Gambir pukul 23.35 WIB.

    Sementara kereta berangkat dari Stasiun Pasar Senen, yaitu KA 10240 (KA Tambahan Pasar Senen-Lempuyangan) relasi Pasar Senen-Lempuyangan, berangkat Stasiun Pasar Senen pukul 15.25 WIB dan KA 7026 (KA Tambahan Pasar Senen-Solo Balapan) relasi Pasar Senen-Solo Balapan, berangkat Stasiun Pasar Senen pukul 14.20 WIB.