kab/kota: Malang

  • Jasad Bayi dalam Plastik Gegerkan Warga Sumbermanjing Wetan Malang

    Jasad Bayi dalam Plastik Gegerkan Warga Sumbermanjing Wetan Malang

    Malang (beritajatim.com) – Warga Desa Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki yang ditemukan dalam kantong plastik kresek, Selasa siang (14/5/2025). Bayi malang itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terbungkus kain batik di sebuah toko kosong yang telah lama tak dihuni.

    Penemuan bermula ketika seorang perempuan tua tak dikenal, yang diduga sebagai pengemis, menginformasikan adanya bungkusan mencurigakan kepada warga setempat, Badrus Sholeh (24). Badrus bersama beberapa warga langsung mengecek lokasi.

    “Pelapor lalu mengecek lokasi bersama warga lainnya. Setelah dibuka, ternyata benar berisi mayat bayi laki-laki yang dibungkus kain batik warna cokelat,” kata Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).

    Lokasi penemuan berada di toko kosong milik warga bernama Yuli di RT 15 RW 04 Desa Sumbermanjing Wetan. Kejadian itu segera dilaporkan ke Polsek Sumbermanjing Wetan sekitar pukul 14.00 WIB.

    Tim gabungan dari Polsek Sumawe, Satreskrim Polres Malang, tenaga medis Puskesmas, dan perangkat desa langsung turun ke lokasi. Polisi melakukan olah TKP dan membawa jasad bayi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk visum et repertum.

    Bambang mengungkapkan bahwa jasad bayi diperkirakan berusia di bawah satu minggu. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas pelaku pembuangan.

    “Jasad bayi laki-laki tersebut diperkirakan masih berusia di bawah satu minggu. Saat ini masih kami dalami. Kami juga sudah mengirimkan jenazah ke RSSA untuk pemeriksaan medis lebih lanjut,” ujar Bambang.

    Penyidik tengah menelusuri kemungkinan keterlibatan ibu kandung maupun pihak lain dalam kasus ini. Rekaman CCTV di sekitar lokasi juga sedang dianalisis untuk mengungkap pelaku.

    “Tim masih bekerja di lapangan, termasuk memeriksa saksi-saksi. Jika ada masyarakat yang mengetahui informasi terkait, kami minta segera melapor. Ini soal kemanusiaan,” tegas Bambang. [yog/beq]

  • Khofifah Terus Bekerja Keras Demi Jatim Nol Stunting

    Khofifah Terus Bekerja Keras Demi Jatim Nol Stunting

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim melalui Disperindagterus menggelar pasar murah. Agenda ini digencarkan dengan tujuan agar dapat mengendalikan inflasi dan mewujudkan ketahanan pangan di Jawa Timur.

    Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau pasar murah di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (13/5/2025).

    Didampingi Bupati Malang Sanusi beserta Forkopimda Malang dan Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Khofifah mengapresiasi masyarakat Malang yang begitu antusias menyambut gelaran pasar murah ini.

    Saat meninjau pasar murah, Khofifah menyempatkan diri menyapa masyarakat dan membagikan telur kepada ibu hamil serta balita, serta memberikan beras kepada lansia.

    Menurut Khofifah, telur yang dibagikan kepada ibu hamil dan balita agar asupan gizi ibu hamil dan balita tercukupi sehingga bebas stunting. Khofifah menyebut, hasil evaluasi Kemenkes, Jatim stunting nomor 2 paling bawah setelah Bali.

    Ini karena pasar murah menyediakan aneka bahan pokok dengan harga terjangkau di bawah harga pasar. Pasar murah digelar sebagai upaya meningkatkan daya beli dan mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat.

    “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat begitu tinggi menyambut gembira pasar murah, karena bahan pokok yang dijual lebih murah dari harga pasar,” kata Khofifah.

    Sejumlah bahan pangan yang dijual mulai beras, minyak, gula, telur, ayam, bawang putih, bawang merah dan juga telur ayam. Semua yang disediakan di pasar murah Singosari ini jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Semisal, untuk beras premium pasar murah dijual Rp14 ribu/kg, padahal harga di pasar Kabupaten Malang Rp14.670/kg. Sedangkan untuk HET diketahui ada di angka Rp14.900/kg. Total ada 200 kg beras premium yang disediakan.

    Kemudian, beras medium di dijual dengan harga Rp12 ribu/kg, sementara harga di pasaran Kabupaten Malang adalah Rp12.700/kg, sedangkan HET ada di angka Rp12.500/kg. Di pasar murah ini total disediakan 3 ton beras medium yang bisa diakses masyarakat.

    Berikutnya, Minyakita dijual dengan harga Rp13 ribu/liter, lebih miring ketimbang harga pasaran di Kabupaten Malang sebesar Rp16/liter, sedangkan HET Rp 15.700/liter. Total jumlah komoditi minyak yang disediakan ada sebanyak 300 liter.

    Untuk gula pasir di pasar murah dijual Rp14 ribu/kg, lazimnya di Malang dijual Rp17 ribu/kg. Sedangkan, HET Rp17.500/kg, jumlah komoditi disediakan sebanyak 100 kg. Lalu, telur ayam ras dijual Rp22.000/kg, yang umumnya dijual Rp26.200/kg. Sedangkan, HET Rp30 ribu/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 100 kg.

    Bawang Putih Sinco dijual dengan harga Rp30 ribu/kg, sementara harga Kabupaten Malang diketahui Rp36.200/kg dan HET Rp38 ribu/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 50 kg.

    Bawang Merah dijual dengan harga Rp30 ribu/kg, sedangkan harga di pasar Kab. Malang ada di angka Rp35.200/kg dan HET Rp41.500/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 50 kg.

    Untuk tepung terigu Rp10 ribu/kg, sementara harga di pasaran Malang Rp10.600/Kg. Jumlah komoditi tepung terigu yang disiapkan di pasar murah sebanyak 40 kg.

    “Jadi, bahan pokok yang dijual di pasar murah sangat jauh dari harga di pasar. Dengan tujuan supaya subsidi benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, lokasi pasar murah sengaja digelar di dekat permukiman warga untuk menjangkau kebutuhan bahan pokok.

    “Saya bersyukur antusiasme masyarakat karena harga yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasar. Insya Allah bermanfaat dan barokah,” ungkapnya.

    “Insya Allah progam stunting di Jatim sukses. Terus bekerja keras hingga stunting nol bagi Jatim,” imbuhnya.

    Gelaran Pasar Murah disambut antusias warga sekitar, salah satunya Eka (20) ibu hamil mengaku sangat terbantu, karena bisa membawa pulang 1 kg telur.

    “Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Telurnya nanti bisa juga buat anak saya yang masih balita,” ucapnya.

    Hal yang sama disampaikan Mariati (34). Ia yang turut mengantre sejak pagi juga mengatakan sangat senang bisa mendapatkan berbagai bahan pangan dengan harga murah.

    “Harapannya kegiatan semacam ini bisa terus ada. Supaya masyarakat desa bisa semakin maju. Terima kasih Ibu Khofifah,” ungkapnya.

    Turut hadir, Kepala Dir. Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya Malang, Kepala KPH Malang, Perhutani Divre Jatim, Ka. UPT Pengelola Kawasan Hutan Universitas Brawijaya Malang, Camat Singosari dan Kades Klampok. [tok/beq]

  • Siswa SMA di Kota Malang Jadi Korban Kekerasan Senior Sejak 2024, Orangtua Tuntut Keadilan

    Siswa SMA di Kota Malang Jadi Korban Kekerasan Senior Sejak 2024, Orangtua Tuntut Keadilan

    Surabaya (beritajatim.com) – AT, seorang siswa SMA dari Kota Malang, menjadi korban kekerasan dua seniornya di kamar asrama sejak Minggu, 16 Juni 2024. Orang tuanya berharap polisi segera menuntaskan perkara tersebut setelah hampir satu tahun ditangani, Rabu 14 Mei 2025.

    Perkara yang menimpa AT itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian Mapolresta Malang Kota, sesuai Surat Laporan Nomor: LP/B/420/VI/2024/SPKT/POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JAWA TIMUR. Yang saat itu dilaporkan oleh pihak keluarga AT pada Senin, 17 Juni 2024 silam.

    Ayah AT, Yohanes Bambang Latrianto Istirom mengatakan, tindak kekerasan yang menimpa putera bungsunya kala itu cukup parah. Dia mengaku nelangsa melihat anaknya dirawat di klinik asrama dengan luka serius. Banyak lebam di bagian tubuh dan memar di wajah, serta luka robek 9 jahitan di mata kanan.

    “Dari keterangan anak saya, waktu itu kejadiannya berlangsung dua kali pada hari yang sama (Minggu) 16 Juni 2024. Bertempat di kamar asrama AT sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian di kamar seniornya sekitar pukul 12.00 WIB,” kata Yohanes alias akrab disapa Joni kepada beritajatim.com, ditulis Rabu (14/5/2025).

    Joni menyampaikan, bahwa laporan kepolisian yang hampir satu tahun ini terkesan jalan di tempat. Dan dengan didampingi pengacara dari Aliansi Advokat Surabaya Raya (AASR), dia ingin, perkara segera selesai ditangani dan bisa menjadi hikmah pembelajaran bagi dunia pendidikan.

    “Biar ada efek jera bagi anak anak (yang melakukan kekerasan) dan bagi orang tua. Bahwa kejadian (kekerasan di sekolah) ini bukan lah kejadian yang pertama. Kalau kejadian seperti ini kita diamkan, kita maklumi saja, mau jadi apa (anak-anak) nantinya. Jadi harus ada efek jera,” tutur Joni.

    Kronologi

    Menurut Joni, peristiwa kekerasan itu bermula dari kesalahpahaman antara AT dengan salah satu seniornya kelas XI. Saat itu, senior masuk ke kamar asrama kelas X dan terpelesat karena lantai licin setelah di pel. Sementara usai terpeleset, senior menuduh AT telah menjegal kakinya dan timbulah kekerasan sepihak kepada AT di kamar asrama kelas X, sekitar pukul 08.00 WIB pagi.

    “Pertama pelaku jatuh terpeleset di kamar anak saya setelah lantai di pel. Mungkin waktu itu anak saya posisinya berdekatan dengan pelaku saat terjatuh. Pelaku menduh anak saya menjegal kakinya dan langsung dipukul. Saat kejadian pertama pagi itu, anak saya hanya memar di bagian tubuhnya,” jelasnya.

    Selang beberapa jam kemudian, AT dipanggil oleh senior (pelaku) untuk menemui di kamarnya. Namun AT tidak langsung menemuinya, dia memilih untuk meminta saran kepada kakak asuhnya.

    Pada saat itu, lanjut Joni, salah satu rekanan senior (pelaku) merangsak masuk ke kamar kakak asuh menemui AT. Dan timbulah peristiwa kekerasan kedua kalinya, yang menyebabkan bagian mata kanan AT robek dijahit 9.

    “Saat pemukulan yang kedua oleh rekanan (seangkatan) senior pelaku pertama itu lah bagian mata anak saya robek,” rinci Joni.

    Joni mengaku, dirinya tidak pernah tahu kejadian kekerasan yang menimpa anaknya AT saat pagi dan siang, Minggu 16 Juni 2024. Sebelum ia dikasih kabar oleh salah satu wali murid lain di group WhatsApp, sebab kala itu kondisi AT sudah dilarikan ke rumah sakit dan tidak memegang handphone (Hp).

    Setelah menerima kabar tersebut, Joni kemudian bergegas untuk menjenguk dan memastikan kondisi AT yang luka-luka untuk dibawa pulang. Sehari setelahnya, pada tanggal 17 Juni 2024, Joni bersama keluarganya melaporkan kejadian kekerasan tersebut ke Mapolreta Malang Kota.

    Laporan Polisi

    Kuasa Hukum dari AASR, Wahyu Ongko Wiyono menyampaikan perkembangan laporan kasus AT di Mapolresta Malang Kota saat ini sudah naik ke proses sidik. Adapun kendala yang disampaikan oleh polisi, soal penanganan terkesan jalan di tempat dikarenakan seluruh saksi korban mencabut keterangan.

    “(seluruh saksi cabut laporan) ini yang membuat semakin besar tanda tanya dari kami, sebenarnya ini ada apa?. Nah prosesnya sekarang sejak 9 Desember 2024 kasus ini sudah ditingkatkan dari lidik menjadi sidik. Dan pada tanggal 26 dan 27 Mei 2025, telah dijadwalkan oleh penyidik, untuk pemanggilan saksi saksi dari pihak sekolah maupun teman korban,” terang Wahyu.

    Wahyu pun menegaskan, bakal terus mengawal penanganan kasus kekerasan yang menimpa korban AT, siswa SMA di Kota Malang tersebut. Juga, akan mendukung pihak kepolisian dalam upaya penegakan hukum.

    “Kami berprasangka baik kepada dan memberikan ruang sepenuhnya kepada penyidik. Kami tidak akan terlalu mengintervensi penyidik. Namun, kami juga akan mengupayakan secara maksimal dalam hal pendampingan dan hal hal yang berkaitan dengan korban maupun keluarganya,” ujar Wahyu.

    Kondisi Korban dan Pelaku

    Wahyu juga menambahkan bahwa, kondisi korban saat ini masih mengalami traumatik dan masih ada kendala pada mata bagian kanan. Korban AT sudah beraktivitas sekolah, kini kelas XI di SMA yang sama.

    “Korban masih mengalami traumatik dan masih ada kendala penglihatan di mata bagian kanan bekas luka kekerasan kemarin,” ujarnya.

    Sementara, dua pelaku senior yang melakukan kekerasan terhadap AT itu sudah dikeluarkan dari sekolah SMA karena perkara kekerasan. Mereka berdua telah melanggar aturan sekolah Perduptar (Peraturan Kehidupan Taruna), dan juga telah menyalahi pakta intregitas di sekolah SMA tersebut.

    “Dua siswa pelaku ini sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah, itu tercantum dalam aturan sekolah bernama Perduptar. Dan dari fakta tersebut, poin poin yang dilanggar sudah sangat jelas dan memang keduanya terbukti layak untuk dikeluarkan,” ucap dia. [ram/aje]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini 14 Mei 2025, Berawan?

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini 14 Mei 2025, Berawan?

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 14 Mei 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan dan udara kabut terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan udara kabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Kamis (15/5/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 sampai 27 derajat celcius. Pagi hari cuaca berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (14/5/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi di Dau, Pujon, dan Poncokusumo.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan sebagian lainnya hujan ringan. Cuaca udara kabut terjadi di Gedangan, Kasembon, Donomulyo, Pagak, Pagelaran, Karangploso, Lawang, Singosari.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan dan kabut. Cuaca udara kabut terjadi di Lawang, Donomulyo, Karangploso, Sumbermanjing Wetan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Donomulyo, Gedangan, Karangploso, Lawang, Pakis, Pagak, Gedangan, Kalipare, Singosari.

    Dini hari Kamis (15/5/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah berawan sebagian lainnya cuaca berawan. Cuaca cerah terjadi di Kepanjen, Kromengan, Ngajum, Pakisaji, Sumberpucung. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 27 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 14 Mei 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan petir. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca hujan ringan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Kamis, 15 Mei 2025 cuaca hujan ringan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 17 – 23 derajat celcius. [dan/aje]

  • Wisatawan Melonjak Warnai Libur Panjang Waisak di TWA Kawah Ijen

    Wisatawan Melonjak Warnai Libur Panjang Waisak di TWA Kawah Ijen

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami lonjakan signifikan jumlah pengunjung selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025.

    Kepala TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo, mengungkapkan bahwa peningkatan mulai terlihat sejak Minggu (11/5/2025), di mana jumlah wisatawan melonjak hingga dua kali lipat dari hari biasa.

    Dengan rincian, jumlah pengunjung pada Sabtu (10/5/2025) mencapai 744 pengunjung. Di antaranya, wisatawan mancanegara berjumlah 215, sedangkan domestik 529 pengunjung.
    Disusul pada hari Minggu (11/5/2025) pengunjung Ijen di dominasi wisatawan domestik yang mencapai 1867 orang, sedangkan mancanegara mencapai 206 orang.

    Pada momen libur hari Senin (12/5/3025) pengunjung domestik masih mendominasi mencapai 1362 orang, sedangkan dari mancanegara 202 orang.

    Sedangkan pada hari terakhir libur panjang Selasa (13/3/2025) diakui pengunjung mulai sedikit landai. Yakni pengunjung domestik mencapai 414 orang, sedangkan mancanegara 113 orang.

    “Kunjungan meningkat drastis, terutama dari wisatawan domestik. Namun, jumlah wisatawan mancanegara juga cukup tinggi,” ujar Sigit, Senin (12/5/2025).

    Meski jumlah pengunjung membludak, Sigit menegaskan bahwa para wisatawan tetap mematuhi aturan yang berlaku, salah satunya adalah kewajiban membawa surat keterangan sehat untuk mendaki Kawah Ijen.

    Menurutnya, guna mengantisipasi wisatawan yang belum memiliki surat tersebut, pihak pengelola bersama Puskesmas Sempol, Bondowoso, menyiagakan pos pelayanan kesehatan di area pendakian selama musim libur panjang.

    “Di area sekitar Paltuding sudah kami sediakan pos kesehatan. Tentu kami tidak ingin mempersulit pengunjung,” kata dia.

    Pihaknya mengaku, meski tidak ada pengawasan khusus, selama masa high season, pengamanan jalur pendakian juga turut ditingkatkan dengan melibatkan personel Polsek Licin dan pelaku wisata setempat.

    “Tidak ada pengawasan yang khusus sekali. Normal saja tapi ada peningkatan karena pengunjung juga banyak. Selama musim libur keamanan berjalan kondusif dan wisatawan tetap tertib sesuai SOP,” tambah Sigit.

    Salah satu wisatawan asal Malang, Nur Azizah Amini, menambahkan tetap semangat mendaki meskipun sempat terjadi kemacetan di jalur menuju gunung.

    “Kemacetan tidak jadi masalah besar karena waktu naik pukul 02.15 dini hari masih cukup ada pergerakan. Karena saya sangat ingin melihat keindahan api biru yang terkenal itu jadi selalu termotivasi untuk cepat sampai ,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Pengamat: Form A Online Bawaslu bagian reformasi sistem kepemiluan

    Pengamat: Form A Online Bawaslu bagian reformasi sistem kepemiluan

    Keberadaan formulir ​​​​​​​ini mampu mempermudah Bawaslu dalam mencermati munculnya pola kesalahan dari data pemilih.

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Pengamat politik dan kebijakan dari Universitas Brawijaya Andhyka Muttaqin menilai langkah Bawaslu yang merancang Formulir Model A Pengawasan (Form A Online) pada tahap pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) bagian dari reformasi sistem kepemiluan.

    “Inisiatif membentuk Form A Online bisa dianggap sebagai bagian dari reformasi digital kepemiluan,” kata Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

    Andhyka juga menyebut bahwa langkah ini sebagai penanda penerapan transformasi pada sisi tahapan pengawasan pemilihan umum.

    Form A Online untuk PDPB, lanjut dia, menjadi proses perbaikan mengenai tata kelola data pemilih karena laporan dari masyarakat bisa langsung masuk ke sistem yang terdokumentasi dengan baik.

    Dengan demikian, kata dia, inovasi dari Bawaslu menjadi wujud menghadirkan ruang transparansi bagi seluruh elemen masyarakat yang akan terdaftar sebagai pemegang hak suara.

    “Penguatan peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif karena sistem online dapat mempermudah pelaporan dugaan masalah di lapangan,” ujarnya.

    Ia mengemukakan bahwa keberadaan formulir ini mampu mempermudah Bawaslu dalam mencermati munculnya pola kesalahan dari data pemilih, salah satunya yang berkaitan dengan wilayah.

    “Jadi, bisa menurunkan potensi manipulasi data. Sistem online menciptakan jejak digital yang lebih sulit dimanipulasi,” ucapnya.

    Kendati demikian, Andhyka berharap sebelum dituangkannya Form A di dalam surat keputusan, Bawaslu perlu memastikan keamanan setiap data pemilih yang masuk.

    “Harus dipastikan laporan masyarakat tidak disalahgunakan dan data tidak bocor. Verifikasi pelapor dan laporan, Bawaslu perlu menyiapkan mekanisme untuk memastikan laporan bukan hoaks atau manipulatif,” kata dia.

    Selanjutnya mengintegrasikan Form A Online dengan sistem milik KPU dan dispendukcapil di setiap wilayah agar laporan langsung bisa dibandingkan dengan data resmi.

    “Pelatihan petugas dan sosialisasi publik sehingga sistem ini tidak hanya jadi formalitas, tetapi benar-benar secara aktif,” tuturnya.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jalur Piket Nol Longsor, Arus Lalu Lintas Lumajang-Malang Sempat Buka Tutup

    Jalur Piket Nol Longsor, Arus Lalu Lintas Lumajang-Malang Sempat Buka Tutup

    Lumajang (beritajatim.com) – Akses jalan utama Lumajang–Malang melalui Jalur Piket Nol kembali terganggu akibat longsor yang terjadi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (13/5/2025) dini hari. Longsor terjadi di kilometer 55 pada tebing setinggi 50 meter dan sempat menutup badan jalan, sehingga petugas menerapkan sistem buka tutup lalu lintas.

    Erik, warga setempat, menjelaskan bahwa longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur kawasan sejak malam. Longsor dilaporkan terjadi pukul 00.30 WIB saat arus kendaraan sedang sepi. “Ini kalau longsornya itu jam 00.30 malam tadi, kalau waktu itu sepi nggak ada yang lewat. Memang sering longsornya kalau hujan lama, kondisi tanah di tebing ini kurang stabil kan kalau kena hujan,” ujarnya.

    Kapolsek Candipuro AKP Lugito menyampaikan bahwa dua alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor berupa tanah dan lumpur. Proses evakuasi selesai sekitar pukul 09.30 WIB dan arus lalu lintas kembali normal. “Memang tadi sempat buka tutup untuk mengurai kemacetan, sudah dikerahkan dua unit alat berat untuk membersihkan material longsor dan tadi jalur sudah dibuka lagi,” terangnya.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, mengingatkan bahwa Jalur Piket Nol merupakan kawasan rawan longsor, terutama saat hujan dengan durasi lama. “Kami imbau agar pengguna jalan baik dari arah Lumajang atau sebaliknya, Malang ini harus waspada saat melintas,” katanya. [has/beq]

  • Pemancing di Pantai Lenggoksono Malang Tewas Digulung Ombak

    Pemancing di Pantai Lenggoksono Malang Tewas Digulung Ombak

    Malang (beritajatim.com) – Tim gabungan dari Satpolairud Polres Malang dan SAR berhasil menemukan jasad seorang pemancing yang hilang usai terseret ombak di perairan Pantai Lenggoksono, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin pagi (12/5/2025), sekitar tiga kilometer dari bibir pantai.

    Menurut Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, proses pencarian dilakukan secara intensif sejak pagi hari setelah menerima laporan dari masyarakat. Sejumlah pihak dikerahkan dalam pencarian ini, termasuk personel Satpolairud, relawan SAR, perangkat desa, serta nelayan setempat.

    “Korban berhasil ditemukan dalam kondisi mengambang sekitar 3 km dari pantai,” kata AKP Bambang dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).

    Identitas korban diketahui bernama Yoga Aditya (22), warga Kecamatan Dampit. Ia dilaporkan hilang sejak Minggu sore (11/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, saat sedang memancing di sekitar tebing Pantai Lenggoksono.

    Tim gabungan yang terdiri dari Satpolairud, Malang Selatan Rescue (MSR), Pantai Selatan Rescue (PSR), dan relawan lainnya langsung melakukan penyisiran sejak Senin pagi. Sekitar pukul 07.30 WIB, tim menerima informasi mengenai jasad yang terlihat mengapung di laut.

    “Korban langsung dievakuasi menggunakan perahu jukung oleh tim gabungan. Pukul 08.58 WIB, jenazah berhasil dibawa ke pinggir pantai dan dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Tirtoyudo,” tegas Bambang.

    Hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban mengalami luka pada bagian kaki yang diduga akibat benturan dengan karang. Selain itu, ditemukan juga adanya darah yang keluar dari hidung akibat kemasukan air laut.

    Bambang menyampaikan bahwa kepolisian akan terus berkomitmen dalam penanganan darurat kemanusiaan di wilayah pesisir. Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas di wilayah perairan selatan yang dikenal rawan gelombang tinggi.

    “Kami imbau kepada masyarakat dan wisatawan agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan ombak sebelum melakukan aktivitas di sekitar pantai. Keselamatan adalah yang utama,” ujarnya.

    Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. Polres Malang menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerja sama semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban. [yog/suf]

  • 29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 29 pemuda diamankan aparat Polres Kediri setelah menyerang petugas yang tengah melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Kediri-Malang, tepatnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan, pada Senin dini hari, 12 Mei 2025. Penyerangan ini nyaris memicu kericuhan besar di kawasan tersebut. Para pelaku mengaku sebagai suporter Persik Kediri dan diduga dipengaruhi minuman keras saat beraksi.

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika pihak kepolisian melakukan penyekatan untuk mencegah pergerakan massa. Namun, kelompok pemuda tersebut justru melakukan perlawanan secara brutal.

    “Awalnya mereka kami sekat untuk mencegah pergerakan massa ke perbatasan Kediri-Malang. Namun, rombongan ini justru menyerang dan membahayakan petugas di lapangan,” ujar AKBP Bimo, Senin (12/5/2025).

    Penyerangan dilakukan dengan melempar batu, botol kaca, kayu, serta menyalakan mercon ke arah petugas. Aparat akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dan mencegah eskalasi lebih jauh. Usai situasi terkendali, 29 pemuda langsung dibawa ke Mapolres Kediri untuk diperiksa intensif.

    Menurut hasil pemeriksaan awal, sebagian besar dari pelaku bukan merupakan suporter fanatik, melainkan hanya ikut-ikutan dalam kondisi mabuk.

    “Setelah kami amankan dan lakukan pemeriksaan, nyaris semuanya mengaku habis minum minuman keras. Mereka ini lebih ke arah pembuat onar, bukan suporter sejati,” tegas AKBP Bimo.

    Di antara para pelaku yang diamankan, terdapat beberapa yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten dan Kota Kediri. Tersangka antara lain BI (20), warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, DE (23), mahasiswa asal Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan dan AD (17), pelajar asal Desa Krandang, Kecamatan Plosoklaten.

    Selain itu, turut diamankan FA (21) dari Mojoroto, GA (24) dari Puncu, MO (22) dari Gadungan Timur, serta RA (15), pelajar asal Desa Kandangan. Barang bukti yang disita antara lain batu, kayu, sisa petasan, puluhan sepeda motor, dan 25 unit ponsel milik para pelaku.

    AKBP Bimo menegaskan akan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan, dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.

    “Kami pastikan keamanan tetap terjaga. Bila ada yang coba-coba mengganggu ketertiban, pasti kami tindak,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari orang tua terhadap anak-anak mereka, terutama menjelang pertandingan sepak bola yang sering kali memicu euforia berlebihan.

    “Sebagian dari pelaku ini masih anak-anak. Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas dan pergaulan anak-anaknya,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada sejumlah pemerintah daerah atas capaian kinerja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

    Apresiasi termasuk ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, karena menjadi provinsi dengan capaian tertinggi dalam realisasi pendapatan daerah, yakni sebesar 39,08 persen per 7 Mei 2025.

    Hal itu disampaikan Tito pada Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang berlangsung secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (8/5), sebagaimana keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Dia menekankan pentingnya belanja pemerintah, termasuk di tingkat daerah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, belanja daerah berdampak langsung pada peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga memperkuat daya beli dan menstimulasi pertumbuhan sektor swasta.

    “Saya melihat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat didukung sekali oleh konsumsi rumah tangga selain faktor-faktor lain, 50 persen lebih adalah konsumsi rumah tangga,” kata Tito.

    Selain Papua Tengah, sembilan daerah lainnya yang mencatat realisasi pendapatan APBD tertinggi antara lain Kalimantan Barat 35,92 persen, Jawa Barat 32,94 persen, Sumatera Utara 30,65 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 29,76 persen, Sulawesi Selatan 29,11 persen, Gorontalo 28,84 persen, Kalimantan Utara 28,76 persen, Kepulauan Bangka Belitung 27,64 persen, dan Bali 27,50 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Sumbawa Barat 46,96 persen, Tanah Laut 37,04 persen, Ciamis 36,34 persen, Barito Kuala 35,08 persen, Garut 34,70 persen, Ponorogo 34,48 persen, Melawi 34,17 persen, Puncak 33,89 persen, Malang 33,70 persen, dan Magetan 33,19 persen.

    Sementara di tingkat kota, yaitu Denpasar 34,52 persen, Baubau 33,95 persen, Banjarbaru 33,80 persen, Bukittinggi 33,33 persen, Batam 32,80 persen, Padang Panjang 32,67 persen, Banjar 32,53 persen, Tangerang Selatan 32,44 persen, Cimahi 30,95 persen, dan Payakumbuh 30,75 persen.

    Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan catatan bagi pemerintah daerah yang realisasi pendapatannya masih tergolong rendah. Ia mengimbau seluruh kepala daerah agar segera mendorong percepatan pelaksanaan program dan kegiatan di daerah masing-masing.

    Adapun 10 provinsi dengan realisasi pendapatan terendah, yakni Papua Pegunungan 7,24 persen, Lampung 8,83 persen, Papua Barat Daya 9,25 persen, Bengkulu 9,85 persen, Papua 11,37 persen, Riau 12,34 persen, Jawa Tengah 12,72 persen, Aceh 13,30 persen, Papua Barat 15,96 persen, dan Sulawesi Barat 16,51 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yakni Batanghari 0,14 persen, Jayawijaya 0,35 persen, Lumajang 1,11 persen, Empat Lawang 2,38 persen, Mimika 3,14 persen, Semarang 3,81 persen, Cilacap 4,24 persen, Pakpak Bharat 4,31 persen, Aceh Tenggara 6,12 persen, dan Aceh Selatan 6,28 persen.

    Selanjutnya di tingkat kota, yaitu Tual 0,19 persen, Subulussalam 7,38 persen, Yogyakarta 9,37 persen, Pematangsiantar 10,54 persen, Sungai Penuh 13,49 persen, Samarinda 14,45 persen, Bontang 14,62 persen, Tebing Tinggi 14,82 persen, Lhokseumawe 14,88 persen, dan Cirebon 15,72 persen.

    Kemudian, 10 provinsi dengan realisasi belanja tertinggi, yakni Jawa Barat 21,91 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 21,73 persen, Sumatera Utara 20,64 persen, Banten 20,16 persen, Kepulauan Bangka Belitung 20,08 persen, Nusa Tenggara Barat 19,70 persen, Sulawesi Barat 18,84 persen, Gorontalo 18,45 persen, DKI Jakarta 18,00 persen, dan Sulawesi Selatan 17,65 persen.

    Lalu untuk kabupaten, yaitu Ciamis 33,42 persen, Pati 27,74 persen, Banyuwangi 27,06 persen, Sumbawa Barat 26,23 persen, Madiun 25,85 persen, Purbalingga 25,43 persen, Aceh Besar 25,39 persen, Wonogiri 25,35 persen, Bantul 25,15 persen, dan Ponorogo 24,96 persen.

    Sementara di tingkat kota, yakni Dumai 24,99 persen, Ternate 24,35 persen, Salatiga 23,83 persen, Cimahi 23,59 persen, Banjar 23,48 persen, Padang Panjang 23,34 persen, Banda Aceh 22,80 persen, Serang 22,77 persen, Batam 22,51 persen, dan Sukabumi 21,98 persen.

    Sedangkan 10 provinsi dengan realisasi belanja terendah, yakni Papua Tengah 4,69 persen, Lampung 5,67 persen, Papua Selatan 5,90 persen, Papua Barat 6,88 persen, Jawa Tengah 6,99 persen, Kalimantan Timur 7,39 persen, Sumatera Selatan 9,59 persen, Papua Barat Daya 9,65 persen, Riau 10,87 persen, dan Aceh 11,13 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Empat Lawang 1,69 persen, Buton Selatan 1,91 persen, Mamberamo Raya 2,17 persen, Keerom 2,41 persen, Lebong 2,45 persen, Dogiyai 2,51 persen, Lumajang 2,54 persen, Boven Digoel 3,08 persen, Muara Enim 3,35 persen, dan Aceh Selatan 3,40 persen. Di tingkat kota, yaitu Subulussalam 3,95 persen, Yogyakarta 6,39 persen, Pematangsiantar 7,91 persen, Samarinda 9,48 persen, Gunungsitoli 10,24 persen, Cirebon 10,71 persen, Tual 11,83 persen, Pagar Alam 12,30 persen, Sungai Penuh 12,57 persen, dan Tanjung Balai 13,26 persen.

    Dalam kesempatan itu, Tito juga menyinggung soal peran Pemda dalam menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Sebagai bentuk dukungan konkret, Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.12/2119/SJ tentang Dukungan Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

    “Tentunya kita harus dorong, kita dukung Kepala Badan Gizi Nasional agar terjadi percepatan untuk realisasi, artinya program-program beliau harus bisa dipercepat,” imbuhnya.

    Dalam rapat itu, turut hadir secara virtual Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

    Sementara itu, Mendagri didampingi oleh para pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemendagri secara langsung. Adapun peserta rapat meliputi seluruh gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia beserta jajaran masing-masing.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025