kab/kota: Malang

  • Antangin Bromo KOM 2025 Kembali Digelar, Ribuan Pesepeda Tantang Diri di Tanjakan ‘Halu’ Gunung Bromo!

    Antangin Bromo KOM 2025 Kembali Digelar, Ribuan Pesepeda Tantang Diri di Tanjakan ‘Halu’ Gunung Bromo!

    Surabaya (beritajatim.com) – Event sport tourism tahunan yang menjadi ikon bersepeda di Jawa Timur, Antangin Bromo KOM 2025 kembali digelar pada Sabtu, 17 Mei 2025. Ajang ini menjadi magnet besar bagi para pencinta olahraga sepeda, baik dari dalam maupun luar negeri.

    Sebanyak hampir 1.500 pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia dan 19 negara berkumpul di Surabaya untuk memulai perjalanan menuju kawasan Gunung Bromo. Dengan jarak tempuh sejauh 94,5 km hingga mencapai Puncak Wonokitri, event ini menjadi tantangan tersendiri yang penuh adrenalin.

    Founder Main Sepeda, Azrul Ananda, mengungkapkan bahwa Gunung Bromo selalu memiliki daya tarik luar biasa bagi para pesepeda. Medan yang sulit ditebak dan jalur menanjak yang terus menerus membuat pengalaman gowes terasa “halu”, karena menguji mental dan ketahanan fisik peserta.

    “Di Bromo ini magic karena setiap jalur ini bisa buat kita halu karena jalannya itu tidak bisa ditebak, kadang terlihat lurus padahal itu tanjakan, kadang terlihat itu tanjakan. Jadi tidak semua feelingnya sama dan itu dibutuhkan ketahanan yang kuat karena sepanjang 25 km kita nonstop tanjakan,” cerita Azrul, Jumat (16/5/2025).

    Para peserta berasal dari 113 kota dan 26 provinsi di Indonesia, tergabung dalam 302 komunitas sepeda. Kehadiran warga negara asing dari 19 negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Prancis, hingga Kolombia turut menambah kemeriahan Antangin Bromo KOM 2025.

    “Rata-rata para peserta juga sudah mengikuti Bromo KOM lebih dari tiga kali. Dan salah satunya cyclist muda yang akan turun di Antangin Bromo KOM 2025 adalah Euric Fadhilah. Pembalap 17 tahun asal Malang itu sudah dua kali mengikuti Bromo KOM. Ada juga dua cyclist perempuan yang masih berumur 16 tahun akan menjalani debutnya di Antangin Bromo KOM 2025,” imbuh Azrul.

    Salah satu hal unik dari Bromo KOM yang paling dinantikan para peserta adalah sajian khas bernama tempurangin. Minuman ini merupakan perpaduan teh hangat dan Antangin JRG yang diseduh untuk menghangatkan tubuh. Tempurangin menjadi favorit baik di pitstop maupun saat peserta mencapai garis finis.

    Dengan tantangan ekstrem dan atmosfer yang hangat antar peserta, Antangin Bromo KOM 2025 terus membuktikan diri sebagai ajang sepeda tanjakan paling bergengsi di Indonesia, sekaligus mendukung geliat sport tourism di Jawa Timur. [way/ian]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya 16 Mei 2025: Didominasi Hujan Ringan dan Berawan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya 16 Mei 2025: Didominasi Hujan Ringan dan Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Malang Raya pada Jumat, 16 Mei 2025, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Secara umum, cuaca didominasi hujan ringan dan berawan disertai udara kabut di sejumlah titik.

    Di Kota Malang, cuaca pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB diprediksi mengalami hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda. Siang hari pukul 13.00 WIB, kondisi cuaca berawan dan udara kabut masih menyelimuti sebagian wilayah.

    Cuaca berawan juga diperkirakan berlanjut pada sore dan malam hari. Dini hari Sabtu (17/5/2025), cuaca di Kota Malang tetap berawan, dengan suhu udara berkisar antara 21 hingga 32 derajat Celsius.

    Sementara itu, di Kabupaten Malang, cuaca pada Jumat pagi diprediksi berawan di sebagian besar kecamatan. Namun, hujan ringan berpotensi terjadi di kawasan Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Ampelgading, Dampit, dan Tirtoyudo.

    Menjelang siang, antara pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, cuaca didominasi berawan dan hujan ringan di sejumlah wilayah. Udara kabut juga terpantau di Jabung, Lawang, Kasembon, Karangploso, dan Singosari.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan sebagian kecil hujan ringan. Cuaca udara kabut terjadi di Pakis, Pakisaji, Tirtoyudo,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Menjelang malam, antara pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, Kabupaten Malang diperkirakan masih akan mengalami cuaca berawan dan hujan ringan. Udara kabut terjadi di wilayah Donomulyo dan Pagelaran, sementara hujan petir diperkirakan turun di Poncokusumo.

    Memasuki dini hari Sabtu, cuaca cerah berawan akan menyelimuti sebagian besar kecamatan, namun hujan ringan tetap berpotensi terjadi di Jabung, Kasembon, Poncokusumo, dan Pujon. Suhu di wilayah Kabupaten Malang diperkirakan berada pada kisaran 21 hingga 30 derajat Celsius.

    Adapun Kota Batu, cuaca pada Jumat pagi diperkirakan mengalami hujan ringan. Udara kabut akan muncul mulai pukul 10.00 WIB, kemudian berlanjut dengan cuaca berawan pada siang hari. Menjelang sore, kondisi kabut diperkirakan masih terjadi. Pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB, kawasan Batu, Bumiaji, dan Junrejo akan mengalami cuaca berawan.

    Dini hari Sabtu (17/5/2025), hujan ringan kembali berpotensi turun. Pagi harinya, cuaca diprediksi berawan dengan suhu berkisar antara 17 hingga 23 derajat Celsius.

    Secara keseluruhan, warga Malang Raya diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan ringan hingga hujan petir di beberapa wilayah, terutama pada sore hingga malam hari. Kehati-hatian juga perlu ditingkatkan saat berkendara di daerah dengan udara kabut yang dapat mengurangi jarak pandang. [dan/suf]

  • Koalisi Gerak Kota Malang Ingatkan Pemkot pada Visi Mbois Berkelas

    Koalisi Gerak Kota Malang Ingatkan Pemkot pada Visi Mbois Berkelas

    Malang (beritajatim.com) – Koalisi Gelombang Gerakan Rakyat Malang menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Malang pada Kamis (15/5/2025). Mereka meminta Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat merealisasikan visi Mbois Berkelas agar tidak hanya menjadi slogan semata.

    “PKL ini tidak terfasilitasi oleh pemerintah Kota Malang. Kota Malang ini kalau secara visi mbois berkelas tidak menyelesaikan persoalan masyarakat kecil maka itu hanya selogan saja,” ujar perwakilan Koalisi Gerak, Ivan Ali.

    Mereka juga menyoroti maraknya pembangunan klub malam yang tidak memiliki kelengkapan izin. Bahkan ditengarai banyak tempat hiburan malam yang justru hanya memiliki izin resto namun menjual atau menyediakan layanan bak club malam.

    “Kami menyoroti perda nomor 4 tahun 2023. Kami permasalahkan itu soal perizinan kepada OPD terkait soal pendirian hotel, pendirian restoran itu harus melengkapi semua perizinannya,” ujar Ivan.

    Koalisi Gerak berharap Pemerintah Kota Malang di bawah kepemimpinan Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin menindak OPD terkait agar bekerja sesuai aturan. Jika tidak maka OPD terkait harus diberi peringatan.

    “Itu yang kita tekankan kepada pak wali kota bahwa tindakan itu dibiarkan seolah-olah dilepaskan Malang tidak lagi Mbois Berkelas. Maka kami berharap kepada wali kota dan pak wakil wali kota segera menindak OPD nakal termasuk pelaku usaha jangan ada seperti kerjasama makanya ini pak wali kota harus memeriksa bawahanya,” ujar Ivan.

    Selain itu, Pemkot Malang diminta wajib mengkaji ulang rencana pungut pajak bagi warung yang buka malam hari. Karena hal itu adalah kebijakan yang tidak berkeadilan dan menindas masyarakat kecil yang berjuang ingin sejahtera.

    “Kebijakan itu adalah kedzaliman bagi rakyat kecil,” ujar Ivan. (luc/but)

     

  • DPRD Malang Soroti Kesiapan Venue dan Promosi Porprov Jatim IX 2025

    DPRD Malang Soroti Kesiapan Venue dan Promosi Porprov Jatim IX 2025

    Malang (beritajatim.com) – Komisi IV DPRD Kabupaten Malang menggelar rapat kerja bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk membahas kesiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025.

    Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq, mengungkapkan bahwa kesiapan venue pertandingan yang tersebar di Kabupaten Malang telah mencapai 90 persen. Total ada 31 venue yang disiapkan untuk digunakan dalam ajang olahraga tingkat provinsi tersebut.

    “Ada 31 venue yang ada di Kabupaten Malang. Itu nanti akan kita cek kesiapannya di lapangan. Dari 31 venue itu tadi disampaikan sudah 90 persen kesiapannya,” ujar Zia, Kamis (15/5/2025).

    Zia yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Gerindra menyampaikan bahwa anggaran dan bonus bagi atlet berprestasi telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Ia menekankan pentingnya kemudahan dalam proses pencairan bonus, agar tidak mengganggu konsentrasi atlet.

    “Tadi kita sampaikan untuk Cabor-Cabor jangan disibukkan dengan administrasi, biar mereka bertanding. Siapkan SDM yang mendampingi Cabor untuk urusan administrasi,” jelasnya.

    Ia juga menyoroti minimnya promosi dan sosialisasi terkait Porprov Jatim IX 2025. Untuk itu, pihaknya mendorong Dispora dan KONI agar menggandeng pihak swasta, termasuk pengelola hotel dan penyedia akomodasi, untuk turut menyemarakkan ajang olahraga ini.

    “Kita berharap kerjasama dengan pihak hotel, agar jingle atau spanduk Porprov itu dipasang, biar Kabupaten Malang itu jadi tuan rumah beneran. Mulai masuk Kabupaten Malang pun harus tahu bahwa ada Porprov,” tegas Zia.

    Sebagai informasi, Porprov Jatim IX 2025 akan digelar pada 28 Juni hingga 5 Juli. Opening ceremony akan berlangsung di Stadion Gajayana Kota Malang, sementara closing ceremony dijadwalkan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Kabupaten Malang akan menjadi tuan rumah bersama Kota Malang dan Kota Batu. [yog/beq]

  • KDM Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Khofifah Tak Setuju Sebutan Anak Nakal!

    KDM Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Khofifah Tak Setuju Sebutan Anak Nakal!

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menjadi sorotan publik setelah kebijakannya yang tegas terhadap anak-anak nakal. Yakni, dengan mengirim mereka ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan kedisiplinan.

    “Ojo membanding-bandingkan rek, wes toh. Ya Allah, saya itu sangat tidak setuju kalau mereka disebut anak nakal. Saya selalu bilang ‘N akal’ adalah akal yang tidak terhingga. Sampeyan kan tahu kita Jatim punya sekolah-sekolah taruna untuk memberi pendidikan karakter,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan usai menerima kunjungan Mr. Kwok Fook Seng, Ambassador of the Republik Singapore di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/5/2025).

    Khofifah tidak mau menyebut anak nakal. Ini karena bahwa pada dasarnya seorang anak itu dilahirkan putih atau fitroh.

    “Penyebutan pun menurut saya hati-hati sekali. Anak-anak itu terlahir fitroh, yang bilang siapa, yang bilang Nabi Muhammad, Rasulullah. Tapi kemudian diberi warna A, warna B, warna C itu tanggung jawab kita semua. Kalau sekolah menguatkan karakter, kita sudah mendapatkan warisan dari zaman Gubernur Pakde Karwo, yakni SMA Taruna Nala di Malang dan SMA Taruna Angkasa di Madiun. Baru kemudian, di era saya, melanjutkan SMA Taruna Brawijaya di Kediri, SMA Taruna Bhayangkara di Banyuwangi, SMA Taruna Madani Pasurian dan sekarang ini sedang menyiapkan SMA Taruna Pamong Praja, bekerja sama dengan IPDN di Bojonegoro,” jelasnya.

    Khofifah menegaskan, melalui penguatan karakter anak diharapkan seorang anak bisa menjadi speaker nasionalisme dan speaker kebangsaan. “Jadi, melalui sekolah-sekolah taruna itu tadi. Saya dengan segala permohonan maaf, jangan lagi menyebut anak itu nakal. Mereka itu terlahir putih, suci dan fitroh,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Villa di Pegunungan Kian Marak, DPRD Jatim Ingatkan Potensi Bahaya dan Pelanggaran Tata Ruang

    Villa di Pegunungan Kian Marak, DPRD Jatim Ingatkan Potensi Bahaya dan Pelanggaran Tata Ruang

    Surabaya (beritajatim.com) – Pembangunan villa dan perumahan di wilayah lereng pegunungan Malang Raya kian marak. DPRD Jawa Timur memperingatkan risiko bencana ekologis dan pelanggaran tata ruang yang bisa terjadi jika pembangunan tak sesuai peruntukan lahan.

    Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam pengembangan hunian di kawasan rawan bencana, seperti lereng-lereng pegunungan di Batu dan Malang.

    Dia menyebut potensi bahaya yang bisa muncul akibat pembangunan yang tak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

    “Saya mohon ketika ada (pengembang) yang menawarkan perumahan atau villa, masyarakat perlu tahu apakah wilayah tersebut memang dipertuntukkan untuk perumahan. Apakah zona itu hijau, kuning, atau lainnya. Masyarakat harus diedukasi,” tegas Dewanti di gedung DPRD Jatim, Kamis (15/5/2025).

    Menurutnya, masyarakat sering tidak mengetahui bahwa lokasi yang mereka incar justru berada di zona lindung atau zona hijau yang tidak boleh dibangun. Edukasi publik menjadi krusial agar warga tidak menjadi korban pembangunan ilegal.

    Khusus untuk kawasan Batu, Dewanti menegaskan bahwa banyaknya wilayah lereng harus menjadi perhatian utama. Evaluasi mendalam terhadap kelayakan lahan wajib dilakukan sebelum izin pembangunan diberikan.

    “Di wilayah Malang Raya dan khususnya Batu, karena Batu itu banyak lereng. Itu harus dievaluasi lagi, apakah lerengan tersebut layak dijadikan hunian. Pembeli tanah dan villa juga harus mendapat edukasi soal itu agar tidak membeli rumah yang ternyata melanggar aturan,” imbuhnya.

    Dewanti, yang juga mantan Wali Kota Batu periode 2019–2024, menegaskan bahwa seluruh wilayah sudah memiliki peta zonasi yang tercantum dalam RTRW. Setiap pengajuan izin harus mengacu pada dokumen tersebut dan tidak bisa dilanggar begitu saja.

    “Misalnya di wilayah Kota Batu semua wilayah itu sudah terdata dalam RTRW dan itu straight harus dilaksanakan,” ucapnya.

    Di sisi lain, data dari Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang mencatat tren penurunan izin pengembangan perumahan. Hingga Maret 2025, hanya enam pengembang yang merampungkan setplan, turun dari sepuluh pengembang pada periode yang sama tahun lalu.

    Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengungkapkan bahwa keterbatasan lahan dan lonjakan harga tanah menjadi penyebab utama.

    “Menjual rumah dengan harga Rp 500 juta ke atas sekarang sulit. Pangsa pasar kami cenderung pada kisaran Rp 350 juta hingga di bawah Rp 500 juta,” jelas Arif.

    Akibat kondisi tersebut, sejumlah pengembang mulai beralih ke pembangunan vertikal seperti apartemen dan hotel. Namun, Arif mengingatkan bahwa pembangunan jenis ini pun tetap harus melalui kajian dampak lingkungan dan sosial secara menyeluruh.

    “Hunian vertikal harus dikaji betul, karena Kota Malang masih menjadi favorit tempat tinggal, terutama bagi pensiunan. Kita harus melibatkan banyak OPD seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU, dan Dishub untuk mengkaji tata ruang,” tandasnya. [asg/ian]

  • Bapenda Kota Malang Sisir Warung Malam demi Tambah PAD, Target Pajak Rp163 Miliar!

    Bapenda Kota Malang Sisir Warung Malam demi Tambah PAD, Target Pajak Rp163 Miliar!

    Malang (beritajatim.com) – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang mulai melakukan pendataan terhadap objek pajak usaha makanan dan minuman yang beroperasi pada malam hari. Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperluas jangkauan Pendapatan Asli Daerah (PAD) demi mengejar target pajak tahun 2025.

    Menurut Kasubid Pajak Daerah II Bapenda Kota Malang, Ramdhani Adhy Pradana, banyak pelaku usaha kuliner di Kota Malang yang justru memulai operasionalnya saat malam hari, bukan di pagi atau siang sebagaimana umumnya.

    Karena itu, Bapenda menyasar usaha seperti pujasera, kafe makan di tempat, angkringan, warung lalapan, hingga penjual tahu telur yang masuk dalam kategori Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) makanan dan minuman.

    “Sasarannya adalah objek pajak seperti pujasera, kafe yang makan di tempat, termasuk warung, angkringan, lalapan, tahu telur dan lainnya yang berkategori PBJT makanan dan minuman yang buka di luar jam kerja,” ujar Ramdhani.

    Pendataan hanya dilakukan pada usaha yang masuk kategori PBJT. Setelah itu, tim Bapenda akan melakukan verifikasi untuk memastikan usaha tersebut benar-benar merupakan objek pajak. Jika termasuk, pelaku usaha akan diundang untuk mengikuti sosialisasi perpajakan.

    Ramdhani menyebut, sesuai regulasi yang berlaku, pelaku usaha yang memiliki pendapatan minimal Rp5 juta per bulan termasuk dalam wajib pajak dan harus menyetorkan PBJT sebesar 10 persen dari transaksi, yang dibebankan kepada konsumen.

    Saat ini, terdapat 2.987 usaha makanan dan minuman di Kota Malang yang sudah masuk dalam basis data objek pajak. Untuk tahun 2024, pajak PBJT dari sektor ini sudah menyumbang Rp171 miliar ke kas daerah. Sedangkan target tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp163 miliar.

    Hingga April 2025, realisasi target tersebut telah mencapai Rp54 miliar. Meski belum separuh, Bapenda Kota Malang tetap optimistis bisa melampaui target tersebut.

    “Kami optimis bisa lebih tinggi dari target. Itu karena kami kemarin berpikir semoga efisiensi itu juga tidak bertampak besar ke BPJT makanan minuman. Ternyata, saat efisiensi, daya beli masyarakat juga tidak menurun,” ungkap Ramdhani.

    Langkah pendataan menyeluruh ini diharapkan tak hanya meningkatkan penerimaan daerah, tapi juga menciptakan keadilan pajak bagi seluruh pelaku usaha di sektor kuliner, tanpa memandang waktu operasional mereka. [luc/ian]

  • Waspada Kabut dan Hujan Ringan! Begini Prediksi Cuaca Malang Raya 15 Mei 2025

    Waspada Kabut dan Hujan Ringan! Begini Prediksi Cuaca Malang Raya 15 Mei 2025

    Malang (beritajatim.com) – Masyarakat Malang Raya sebaiknya bersiap menghadapi perubahan cuaca pada Kamis, 15 Mei 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca yang menunjukkan dominasi cuaca berawan, kabut, hingga hujan ringan di beberapa wilayah Kabupaten dan Kota Malang, serta Kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa sejak pagi hari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, kota Malang akan mengalami cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Memasuki siang hari pukul 13.00 WIB, cuaca tetap berawan disertai kabut. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga sore hari. Malam hari pun kota Malang tetap dibayangi cuaca berawan dan udara kabut. Menjelang Jumat (16/5/2025) dini hari, cuaca diprediksi cerah dan hujan ringan. Suhu udara di kota Malang berada pada kisaran nyaman, yaitu 21 hingga 28 derajat Celsius.

    Berbeda tipis, wilayah Kabupaten Malang menunjukkan kondisi cuaca yang lebih dinamis. Pagi hari, sebagian besar kecamatan diperkirakan berawan. Namun, hujan ringan terjadi di beberapa titik seperti Bantur, Dau, Donomulyo, Gedangan, Pujon, Sumbermanjing Wetan, dan Poncokusumo.

    Pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, cuaca umumnya masih berawan, namun hujan ringan terjadi di sebagian wilayah lainnya. Beberapa daerah seperti Gedangan, Kasembon, Donomulyo, Pagak, Pagelaran, Karangploso, Lawang, dan Singosari akan mengalami udara berkabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Donomulyo, Kalipare, Karangploso, Sumberpucung,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, kondisi berawan dan berkabut akan mendominasi. Kabut akan terlihat di Turen, Gedangan, Karangploso, Lawang, Pagelaran, Wajak, dan Singosari. Menjelang dini hari Jumat (16/5/2025), cuaca mulai membaik dengan kondisi cerah berawan di sebagian besar wilayah. Suhu udara di Kabupaten Malang berkisar antara 22 hingga 30 derajat Celsius.

    Kota Batu juga tak luput dari pengaruh cuaca tak menentu. Pagi hari akan diawali dengan hujan ringan, kemudian pukul 10.00 WIB diselimuti kabut. Siang hari cuaca berawan, disusul kabut kembali pada sore hari.

    Wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo diperkirakan mengalami hujan ringan pada malam pukul 19.00 WIB. Setelahnya, cuaca akan berangsur berawan hingga dini hari Jumat yang diprediksi kembali turun hujan ringan. Pagi harinya pada pukul 07.00 WIB, Kota Batu berawan dengan suhu udara cukup sejuk antara 17 hingga 23 derajat Celsius.

    Dengan prakiraan cuaca seperti ini, masyarakat diimbau untuk lebih waspada, khususnya saat berkendara di daerah yang diperkirakan berkabut. Jangan lupa untuk membawa perlengkapan hujan jika hendak beraktivitas di luar rumah. (dan/ian)

  • Wali Kota Malang Permudah Akses Pembiayaan Modal UMKM Demi ‘Ngalam Laris’

    Wali Kota Malang Permudah Akses Pembiayaan Modal UMKM Demi ‘Ngalam Laris’

    Malang (beritajatim.com) — Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberikan kemudahan akses pembiayaan modal untuk para pelaku UMKM di Kota Malang. Wahyu menyebut langkah ini implementasi dari Ngalam Laris salah satu dari Dasa Bakti Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin.

    Wahyu menyerahkan secara simbolis tabungan pembiayaan bantuan modal dari BPR Tugu Artha Sejahtera kepada 111 pelaku UMKM Kota Malang pada Rabu (14/5/2025). Program ini merupakan sinergi antara Pemkot Malang dengan lembaga keuangan milik daerah dalam memperkuat UMKM untuk mendorong geliat ekonomi lokal serta fasilitasi permodalan.

    “Ini salah satu bentuk perhatian dan terobosan dari kami bersama BPR Tugu Artha Sejahtera kepada UMKM. Tahun ini, memberikan tabungan kepada 111 pelaku UMKM, ini sebagai bentuk fasilitasi pembiayaan yang diberikan kepada para pelaku UMKM terpilih,” ujar Wahyu.

    Wahyu mengatakan salah satu tantangan dalam menguatkan sektor UMKM yaitu memberikan akses pembiayaan bagi para pelakunya.

    “Tantangannya ada dua, untuk akses pembiayaan dan pemasaran. Kami fokus pada keduanya. Untuk pembiayaan ini ada BPR. Saya minta agar BPR ini yang bergerak untuk membantu dalam pembiayaan UMKM,” tutur Wahyu.

    Pemkot Malang akan memberikan berbagai layanan khusus untuk pembiayaan UMKM. Lewat BPR nanti bantuan permodalan bisa bermacam-macam bagi pelaku UMKM.

    “Tergantung jenis UMKM-nya. Ada layanan khusus, karena BPR ini berbeda dengan lembaga keuangan yang lain. Ini milik pemerintah daerah dan memang perhatian kami untuk penguatan UMKM itu. UMKM ini adalah tulang punggung perekonomian Kota Malang, terbukti saat pasca pandemi COVID-19, perekonomian ini disokong oleh UMKM. Sehingga kami berikan perhatian khusus agar terus berkembang,” ujar Wahyu.

    Wahyu mencontohkan perhatian pemerintah kepada UMKM melalui akses pemasaran dan fasilitas infrastruktur. Seperti di momen Apeksi di Surabaya. Dia membawa berbagai produk UMKM di pameran Apeksi.

    “Dan ternyata berlanjut, banyak yang tanya dan UMKM mendapat pesanan juga. Kemudian ada juga program Kemis Mbois yang berkaitan dengan UMKM. Untuk fasilitas, kami berikan MCC (Malang Creative Center) sebagai fasilitasi ekonomi kreatif dan juga bagaimana turut mengangkat UMKM,” ujar Wahyu. (luc/ian)

  • Pedagang Sayur Asal Sidoarjo Meninggal di Bangkalan, Diduga Kelelahan

    Pedagang Sayur Asal Sidoarjo Meninggal di Bangkalan, Diduga Kelelahan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pedagang sayur ditemukan meninggal saat menepi di pinggir jalan. Jenazah ditemukan warga di Jalan Raya Desa Sukolilo Timur, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, korban yakni AJ (47) asal Kecamatan Candi, Sidoarjo.

    Diduga, korban membawa sayur dari Malang hendak dikirim ke Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Aktivitas itu membuat korban kelelahan.

    “Dugaannya meninggal akibat kelelahan karena hendak mengirim sayur dari Malang ke Sampang,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    AJ ditemukan tergeletak disamping motornya yang masih bermuatan sayur mayur. Usai ditemukan, jenazah langsung dievakuasi.

    “Petugas sudah melakukan visum dan tidak ditemukan tanda kekerasan. Korban lalu dibawa pihak keluarga dan menolak autopsi,” pungkasnya. [sar/but]