kab/kota: Malang

  • 63 Paguyuban Tolak 19 April sebagai Hari Keris Nasional, Serukan Penetapan 25 November Sesuai Pengakuan UNESCO

    63 Paguyuban Tolak 19 April sebagai Hari Keris Nasional, Serukan Penetapan 25 November Sesuai Pengakuan UNESCO

    Kediri (beritajatim.com) – Gelombang penolakan terhadap penetapan 19 April sebagai Hari Keris Nasional terus menguat. Sebanyak 63 paguyuban keris dari berbagai penjuru Nusantara, yang tergabung dalam Senapati Nusantara (Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara), menyatakan penolakan resmi terhadap tanggal tersebut sebagai simbol peringatan nasional keris.

    Pernyataan sikap ini dituangkan dalam dokumen tertulis dari masing-masing paguyuban, mencakup daerah Surabaya, Kediri, Blitar, Grobogan, Magelang, Sumenep, Pekalongan, hingga Lombok, Sulawesi, Sumba, Kalimantan, dan Kepulauan Riau.

    Seluruh dokumen tersebut disiapkan untuk dikirim ke pemerintah pusat sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Mereka menilai penetapan 19 April sebagai Hari Keris Nasional merupakan tindakan yang mengabaikan akar sejarah dan nilai-nilai budaya yang sesungguhnya.

    Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, Nurjianto, penetapan 19 April tidak memiliki dasar historis dan legitimasi budaya yang kuat. “Tanggal tersebut hanya merujuk pada kirab pembukaan kongres SNKI, bukan momen sejarah bangsa. Keris adalah warisan leluhur, bukan milik satu organisasi,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Senapati Nusantara menegaskan bahwa tanggal 25 November merupakan satu-satunya tanggal yang layak dijadikan Hari Keris Nasional. Tanggal tersebut menandai pengakuan resmi UNESCO terhadap keris Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada 2005.

    “Banyak tokoh yang berjuang membawa keris ke dunia internasional bahkan telah wafat, dan mengabaikan pengakuan UNESCO sama dengan menghapus sejarah mereka,” tambah Nurjianto.

    Tak hanya berdasarkan pertimbangan sejarah, dukungan terhadap tanggal 25 November juga didukung data akademik yang kuat. Kajian kolaboratif tahun 2018 yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud) Kemendikbud RI bersama Litbang Senapati Nusantara mengungkap bahwa 90,1 persen responden dari kalangan masyarakat budaya mendukung tanggal tersebut.

    Kajian tersebut juga mencatat hanya 8,3 persen yang menyebut tanggal alternatif seperti 4 November, dan sebanyak 66,8 persen responden menyatakan bahwa Hari Keris Nasional penting untuk pelestarian budaya. Kajian ini melibatkan akademisi, budayawan, empu, perajin, dan komunitas dari berbagai daerah di Indonesia.

    Penolakan terhadap tanggal 19 April semakin membesar usai Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Serikat Nasional Keris Indonesia (SNKI), secara sepihak mencanangkan tanggal tersebut dalam sebuah acara resmi di Universitas Brawijaya, Malang. Keputusan ini memicu reaksi keras dari komunitas pelestari keris yang merasa sejarah sedang dikesampingkan demi kepentingan kelembagaan.

    Kami tidak menolak Hari Keris. Kami menolak pemalsuan sejarah. Keris bukan alat selebrasi organisasi. Keris adalah pusaka bangsa, yang ditetapkan dunia – bukan ditentukan oleh ulang tahun kongres, tegas pernyataan resmi Senapati Nusantara.

    Senapati Nusantara pun menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mengawal proses ini, agar pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional yang sah, bermartabat, dan diakui secara internasional. [nm/kun]

  • Polres Malang Bekuk Pencuri Gudang di Pagelaran, Gasak Speaker Mewah

    Polres Malang Bekuk Pencuri Gudang di Pagelaran, Gasak Speaker Mewah

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang berhasil mengungkap Aksi pencurian dengan pemberatan di sebuah gudang di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

    Seorang pria berinisial ADS (28), berhasil diamankan setelah terbukti mencuri sejumlah perangkat audio berharga cukup mahal.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, mengatakan peristiwa ini terjadi pada Selasa (13/5/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah gudang milik Ngatimin (63), warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

    Aksi tersebut baru diketahui korban keesokan paginya saat mendapati gudang dalam kondisi terbuka dan beberapa alat elektronik raib.

    “Pelaku masuk dengan cara memanjat tembok pembatas dan membawa kabur tiga perangkat audio dengan nilai kerugian sekitar Rp25 juta,” ujar Bambang saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).

    Barang-barang yang digasak antara lain dua unit speaker aktif buatan Italia serta satu power amplifier berdaya tinggi. Setelah menerima laporan, petugas Unit Reskrim Polsek Pagelaran melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku yang ternyata masih tinggal satu lingkungan dengan korban.

    “Pelaku diamankan pada Jumat (16/5/2025) beserta sejumlah barang bukti seperti speaker, power amplifier, HP, kunci L, serta tali tambang biru yang diduga digunakan untuk menurunkan barang curian,” tegas Bambang.

    Berdasarkan hasil penyidikan, lanjut Bambang, pelaku masuk ke dalam gudang dengan cara melompat tembok pembatas, lalu membongkar pintu untuk mengambil barang-barang di dalamnya

    ADS kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolsek Pagelaran. Ia dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

    “Polres Malang akan terus bergerak cepat menindak setiap laporan masyarakat. Kami imbau warga lebih waspada dan mengaktifkan sistem keamanan lingkungan untuk mencegah kejahatan serupa,” pungkas Bambang. [yog/aje]

  • Dishub Jatim Bakal Luncurkan Tiga Koridor Baru dan Trans Laut, Layani Rute Mana Saja?

    Dishub Jatim Bakal Luncurkan Tiga Koridor Baru dan Trans Laut, Layani Rute Mana Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jatim, Nyono mengatakan, Gubernur Jatim akan meluncurkan Bus TransJatim Koridor VI di Terminal Mojosari pada 27 Mei 2025. Ini untuk melayani rute Sidoarjo-Mojokerto.

    Kemudian, pada 12 Oktober 2025 bertepatan dengan HUT Provinsi Jawa Timur juga akan dilaunching TransJatim Koridor VII menghubungkan Sidoarjo-Gresik-Surabaya. “Insya Allah diluncurkan pas ulang tahun provinsi pada 12 Oktober 2025,” tutur Nyono kepada beritajatim.com, Senin (19/5/2025).

    Nyono melanjutkan, Dishub Jatim juga akan meluncurkan TransJatim Koridor I untuk Malang Raya. Rencananya, Malang Raya ini akan diberikan tiga koridor. “Malang Raya itu ada tiga koridor nanti. Kami diperintahkan Bu Gubernur untuk tahun ini ada satu koridor TransJatim di Malang Raya,” katanya.

    Selain itu, Pemprov Jatim juga segera meluncurkan Trans Laut Jatim pada Agustus-September 2025. Ini akan melayani rute Probolinggo sampai Pulau Gili Iyang Sumenep-Madura, melalui Pulau Mandangin, Pulau Kambing, Gili Ketapang, Gili Labak, Gili Genting dan berakhir di Gili Iyang.

    “Ini untuk mendongkrak pariwisata di Pulau Oksigen Gili Iyang, kemudian bisa snorkeling di Gili Labak dan menikmati sunrise di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Nantinya menggunakan kapal cepat. Mudah-mudahan bisa bangkit perekonomian dan pariwisata Jatim,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini 19 Mei 2025, Berawan dan Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Malang Raya Hari Ini 19 Mei 2025, Berawan dan Hujan Ringan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Senin 19 Mei 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca udara kabut,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca masih berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Selasa (20/5/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca hujan ringan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 sampai 25 derajat celcius. Pagi hari cuaca berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Senin (19/5/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Cuaca hujan ringan terjadi di beberapa tempat. Sementara itu, di Poncokusumo cuaca hujan petir.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan dan udara kabut. Hujan ringan terjadi di Bululawang, Gondanglegi, Kepanjen, Kromengan, Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Udara kabut terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Tirtoyudo,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan dan cerah berawan. Hujan petir terjadi di Ngantang dan Pujon. Cuaca udara kabut terjadi di Tirtoyudo. Cuaca Cerah di Dau, Karangploso, Lawang, Singosari.

    Dini hari Selasa (20/5/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 22 sampai 28 derajat celcius.

    Kota Batu pada Senin 19 Mei 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca udara kabut. Cuaca udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Selasa, 20 Mei 2025 cuaca hujan ringan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 18 – 22 derajat celcius. [dan/aje]

  • Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Kopi

    Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Kopi

    Malang (beritajatim.com) – Seorang pemuda berinisial Ahmad Husaini (25), warga Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, meregang nyawa setelah ditikam oleh temannya sendiri dalam insiden berdarah di sebuah warung kopi sekaligus tempat pencucian mobil di Jalan Raya Bureng, Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi.

    Kejadian memilukan ini berlangsung pada Jumat malam (16/5/2025), sekitar pukul 23.30 WIB. Pelaku diketahui bernama Muhammad Fikri (26), warga desa setempat. Ia menyerahkan diri tak lama setelah kejadian dan kini telah diamankan di Rutan Polres Malang.

    Menurut AKP Bambang Subinajar, Kasihumas Polres Malang, kejadian bermula ketika korban dan pelaku sedang nongkrong bersama beberapa teman sambil mengonsumsi minuman keras.

    “Awalnya pelaku hendak ke kamar mandi, namun korban langsung menyelonong masuk lebih dulu. Setelah keluar, korban menarik kerah baju pelaku dan memukulnya hingga jatuh,” jelas AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).

    Tak terima dipukul, Fikri yang tersulut emosi langsung mencabut pisau dari pinggangnya dan menusuk perut korban. Husaini sempat melarikan diri, namun pelaku mengejarnya dan kembali menghujani tubuh korban dengan tusukan di kaki, punggung, dan kepala. Total ada sekitar 10 tusukan yang menyebabkan korban tewas di tempat.

    “Pelaku menusuk korban berkali-kali. Korban mengalami luka fatal dan meninggal di lokasi kejadian,” ungkap Bambang.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Instalasi Forensik RSSA Malang untuk keperluan visum. Sementara itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pisau sepanjang 30 cm, pakaian pelaku dan korban, empat botol arak Bali, serta barang pribadi korban seperti kalung, rokok, dan uang tunai.

    Setelah kejadian, pelaku sempat pulang ke rumah sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Gondanglegi.

    “Petugas juga melakukan penggeledahan dan menemukan pisau yang digunakan untuk menghabisi korban,” tambah Bambang.

    Saat ini, Muhammad Fikri dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Polisi terus mendalami kasus ini dengan memeriksa pelaku serta sejumlah saksi.

    “Pemeriksaan lanjutan masih kami lakukan untuk mengungkap motif sebenarnya. Kami juga mengimbau masyarakat agar menjauhi miras karena sering menjadi pemicu tindak kekerasan,” pungkasnya. (ted)

  • Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo: Land Cruiser Terjun ke Jurang, Intan Sukmasari Meninggal

    Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo: Land Cruiser Terjun ke Jurang, Intan Sukmasari Meninggal

    Malang (beritajatim.com)- Satu dari delapan korban kecelakaan mobil Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi DB 1895 AA yang masuk ke jurang di kawasan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dilaporkan meninggal dunia.

    Korban bernama Intan Sukmasari (33) menghembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Polisi kini melakukan penyelidikan mendalam. Sebab sebab kecelakaan jadi atensi serius.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa, 13 Mei 2025. Setelah dirawat selama tiga hari, Intan dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 16 Mei 2025. Jenazah telah dibawa keluarga ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan.

    “Korban mengalami luka berat dan sempat dirawat di ICU, namun pada Jumat pagi dinyatakan meninggal dunia,” ungkap AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).

    Kecelakaan tunggal itu terjadi ketika mobil yang dikemudikan Frangky Lion Fatoni (35), warga Desa Wringinanom, Poncokusumo, melaju menuju kawasan wisata Bromo. Saat melintasi jalur menurun dan menikung, kendaraan hilang kendali dan terjun ke jurang sedalam 3 meter.

    “Pengemudi sudah kami periksa. Ia mengakui mengantuk saat mengemudi. Tes urine juga telah dilakukan dan hasilnya negatif, proses penyelidikan dan penyidikan masih terus berlangsung,” tegasnya.

    Dari delapan penumpang, enam orang telah dipulangkan dan menjalani rawat jalan. Sementara satu korban lain, Muhammad Hafidz, masih dirawat di RSSA karena mengalami luka di bagian dada dan memar pada paha.

    Polisi juga akan melakukan pemeriksaan teknis terhadap kendaraan Land Cruiser yang terlibat dalam kecelakaan untuk memastikan tidak ada faktor kerusakan yang turut memicu insiden.

    “Kami juga akan mengecek kondisi kendaraan secara menyeluruh sebagai bagian dari proses penyidikan,” ucap Bambang.

    Polres Malang mengimbau para wisatawan yang hendak berlibur ke kawasan Bromo melalui jalur Poncokusumo, Kabupaten Malang, agar lebih memperhatikan aspek keselamatan.

    Bambang juga mengingatkan masyarakat untuk rutin memantau informasi jalur wisata yang aman melalui media sosial Polres Malang, radio, atau langsung menghubungi call center jika membutuhkan bantuan.

    “Kondisi fisik pengemudi yang prima dan kesiapan kendaraan laik jalan harus jadi perhatian utama. Terlebih saat ini cuaca sedang tidak menentu dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi pada sebagian jalur wisata yang mengarah pengunungan,” tutupnya. [yog/aje]

  • ASN Kota Malang Janji Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik Usai Jalani Retret

    ASN Kota Malang Janji Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik Usai Jalani Retret

    Malang (beritajatim.com) – ASN di lingkungan Pemerintah Kota Malang mulai dari sekretaris daerah, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah, direktur BUMD, camat hingga lurah telah menjalani Pelatihan Leadership dan Penguatan Teamwork Building. Kegiatan semacam retret ini dilakukan di Politeknik Angkatan Darat (POLTEKAD) Malang.

    Retret secara resmi ditutup oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Sabtu (17/5/2025). Retret sendiri dilakukan sejak 15 hingga 17 Mei 2025. Para ASN tidak hanya ditempa secara fisik dan mental saja, tetapi juga dibekali dengan nilai-nilai kepemimpinan, kolaborasi, serta semangat melayani. Dengan berakhirnya pelatihan, seluruh peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh untuk memperkuat pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, good and clean government, dan percepatan reformasi birokrasi.

    Wahyu Hidayat mendorong para ASN untuk terus menguatkan solidaritas dan sinergisitas, serta membangun kolaborasi nyata di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Menurutnya dengan kerja kolaboratif, Pemkot Malang bisa menyukseskan program prioritas nasional dan provinsi hingga visi Kota Malang demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

    Usai mengikuti penggemblengan ini para ASN harus menerapkan segala ilmu yang didapatkan dalam keseharian kerjanya. Seperti dalam memimpin tim maupun dalam mengambil keputusan yang berdampak pada pelayanan bagi masyarakat.

    “Kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tapi soal keteladanan, kepekaan, dan kemampuan menggerakkan potensi. Juga bagaimana membangun teamwork, ayo membentuk diri sebagai ASN yang kolaboratif, bukan kompetitif. Jadilah agen perubahan yang mampu memberi pengaruh positif di lingkungan kerja. Ajak rekan lainnya untuk bergerak bersama untuk mewujudkan birokrasi yang profesional, dinamis, dan responsif,” ujar Wahyu.

    Pasca retret, Wahyu akan melakukan monitoring ke semua unit kerja dan pelayanan di lingkungan Pemkot Malang. Harapannya akan ada peningkatan kualitas antara kinerja dan pelayanan saat praretret dan pascaretret.

    “Saya akan melihat langsung bagaimana langkah implementasi dari apa yang didapat selama mengikuti retret, baik dampaknya bagi rekan-rekan lainnya maupun masyarakat. Mari perlihatkan pada masyarakat bahwa pelayanan publik kita semakin baik. Kita harus lebih mbois lagi,” ujar Wahyu.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengakui bahwa retret sebagai upaya Pemkot Malang untuk mempercepat capaian visi misi kepala daerah yang telah tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) melalui penguatan kolaborasi.

    “Terasa sekali dalam retret ini, semua sekat, border, cangkang-cangkang yang selama ini ada bisa terkikis. Jadi lebih mempererat persatuan dan menipiskan keberagaman. Perbedaan pola pikir juga diselaraskan dalam retret ini. Harapannya RPJMD kita dapat tercapai, bahkan lebih cepat,” ujar Erik.

    Peningkatan kapasitas dari setiap peserta dalam hal gaya kepemimpinan dan berkoordinasi juga menjadi poin utama dalam kegiatan ini.

    “Bagaimana kita bisa mengelaborasi semua stakeholder dalam percepatan tercapainya RPJMD. Tak kalah pentingnya adalah tata kelola pemerintahan utamanya dalam layanan publik. Kita harapkan ada akselerasi, peningkatan kualitas,” ujar Erik.

    Apresiasi dan penilaian positif dari kegiatan retret ini diutarakan salah satu peserta retret, yakni Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia Setda Kota Malang, Alie Mulyanto. Ia mengungkapkan bahwa banyak hal dan pengalaman yang didapat dari kegiatan untuk selanjutnya dapat diimplementasikan dalam pekerjaan sehari-hari.

    “Banyak ilmu, semangat, juga skill yang kita peroleh dalam bekerja dan memimpin tim. Pada dasarnya, tujuan kita adalah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Tidak mungkin kita bisa memberikan yang terbaik tanpa mengenali potensi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat. Itulah yang akan terus kita kuatkan, sekaligus bagaimana membangun relasi agar pelayanan makin prima,” ujar Alie. (luc/kun)

  • DPMD Dorong BUMDes dan Koperasi Merah Putih Saling Kolaborasi

    DPMD Dorong BUMDes dan Koperasi Merah Putih Saling Kolaborasi

    Malang (beritajatim.com) – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Eko Margianto mengungkapkan, saat ini 378 desa sudah melaksanakan musyawarah pembentukan Kopdes Merah Putih dan masih proses badan hukum.

    Diharapkan, Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dengan Bumdes atau Badan Usaha Masyarakat Desa, bisa saling melengkapi. Sehingga, kolaborasi keduanya mampu membangkitkan kesejahteraan masyarakat desa di Kabupaten Malang.

    Menurut Eko, baik Bumdes maupun Kopdes Merah Putih tetap bisa saling berkolaborasi.

    “Bumdesa tetap dapat bekerja sama dengan Kopdes Merah Putih. Misalnya, Bumdesa di ranah produksi, dan Kopdes Merah Putih di ranah pemasarannya,” tegas Eko, Sabtu (17/5/2025).

    Eko bilang, Bumdesa sendiri pada prinsipnya diperkenankan menjalani usaha apapun yang sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada. Namun, itu harus termaktub dalam Perdes dan AD/ART dan terdaftar dalam NIB Bumdes.

    Sedangkan Kopdes Merah Putih, sesuai amanah SE MenKop 1/2025 dapat beraktifitas di enam bidang yaitu klinik, apotek, gerai sembako, logistik, simpan pinjam dan juga cold storage.

    Eko menambahkan, peran penting Bumdes di perekonomian desa inilah yang mendorong pemerintah pusat mengeluarkan instruksi agar Bumdes mendapatkan penyertaan modal dari Dana Desa (DD).

    “Bumdes jadi entitas lengkap ketika sudah berbadan hukum. Dari 378 desa di Kabupaten Malang, semua sudah punya Bumdes. Dan, saat ini yang sudah berbadan hukum sebanyak 192 lembaga,” ucap Eko.

    Sebelumnya, Paguyuban Pengelola Bumdesa Kabupaten Malang (PBM) mengaku khawatir terjadi ketersinggungan dengan munculnya program Koperasi Desa Merah Putih.

    Ketua Paguyuban PBM Elly Sih Andreas menegaskan, dibentuknya Kopdes Merah Putih secara serentak dikhawatirkan terjadi ketersinggungan. Sebab, Bumdesa dengan Kopdes Merah Putih sama-sama mengelola kegiatan ekonomi yang ada di desa.

    “Artinya ketika satu desa ada dua lembaga ekonomi yang hampir sama, khawatirnya nanti ada ketersinggungan dan mungkin rebutan wilayah pekerjaan,” tutur Elly.

    Meski dua lembaga tersebut sama-sama mengelola ekonomi yang ada di desa, menurutnya tetap ada perbedaan signifikan.

    “Bumdesa menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Sedangkan Kopdes Merah Putih tidak ada kewajiban menyetorkan untuk PADes. Koperasi dikelola anggota, dari anggota, dan untuk anggota. Jadi tidak ada kewajiban untuk menyetor untuk PADes,” kata Elly.

    Saat ini 378 desa di Kabupaten Malang seluruhnya sudah memiliki Bumdesa. Namun, soal penggabungan Bumdesa dengan Kopdes Merah Putih, Elly mengatakan, secara regulasi tidak diperbolehkan.

    “Tapi kalau bekerja sama, berkolaborasi, dan bersinergi untuk membangun ekonomi dan potensi desa masih bisa. Tapi kalau menggabungkan tidak bisa karena dasar hukumnya sudah berbeda,” pungkasnya. (yog/ian)

  • Seminggu Lagi Menikah, Staf Damkar Blitar Terlindas Truk Pasir

    Seminggu Lagi Menikah, Staf Damkar Blitar Terlindas Truk Pasir

    Blitar (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami Staf Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Blitar, Shivana Rosyada. Perempuan berusia 26 tahun itu meninggal dunia usai menjadi korban tabrak lari di Jalan Jati Malang, Kota Blitar.

    Padahal seminggu lagi, Shivana Rosyada bakal menikah dengan pria pujaan hatinya. Namun takdir berkata lain, Staf Damkar Kabupaten Blitar itu harus pergi selama-lamanya sebelum mengucapkan ikrar suci.

    Calon suami Shivana Rosyada pun tak kuasa menahan tangis melihat pujaan hatinya pergi untuk selamanya. Sang kekasih pun tidak menduga Shivana Rosyada pergi seminggu sebelum mereka menikah.

    “Korban ini seminggu lagi mau menikah, tadi calon suaminya juga datang ke lokasi kejadian tak kuasa menahan tangis,” kata Ipda Suratno, Kanit Gakkum Polres Blitar Kota, Sabtu (17/05/2025).

    Peristiwa ini terjadi saat korban melaju dengan sepeda motor Supra-nya di jalan Jati Malang. Korban yang hendak menyalip truk tiba-tiba disenggol oleh mobil ledok dari arah belakang.

    Korban pun langsung terjatuh bersama kendaraannya. Nahasnya badan korban jatuh tepat dibawah kolong truk yang hendak disalib.

    “Korban terlindas dan terseret sejauh 15 meter, dan meninggal dunia di lokasi,” tegasnya.

    Usai menyenggol korban hingga terlindas truk, mobil ledok tersebut tidak berhenti dan justru melarikan diri. Sementara itu, petugas Unit Laka Lantas Polres Blitar Kota langsung mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar.

    “Kini kita tengah mencari sopir mobil ledok yang menyebabkan kecelakaan tersebut,” tegasnya. (owi/ian)

  • Pemkot Malang Gelar Pelatihan Leadership ASN Berformat Retret di POLTEKAD

    Pemkot Malang Gelar Pelatihan Leadership ASN Berformat Retret di POLTEKAD

    Malang (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Malang menggelar pelatihan leadership dan penguatan teamwork building bagi seluruh jajaran perangkat daerah dalam format retret di Politeknik Angkatan Darat (POLTEKAD) Malang. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Mei 2025, dan diikuti peserta dari sekretariat daerah hingga para lurah.

    Pelatihan dibuka langsung oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat didampingi Wakil Wali Kota Ali Muthohirin pada Kamis malam (15/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya transformasi birokrasi dengan menekankan kepemimpinan kolaboratif, penguatan budaya kerja, serta peningkatan kinerja ASN.

    “Pelatihan seperti ini menjadi sangat penting, karena tidak hanya melatih kepemimpinan namun juga memperkuat fondasi budaya kerja menuju ASN yang berorientasi pada pelayanan. Akuntabel dalam kinerja, kompeten, adaptif terhadap perubahan, serta kolaboratif yang juga kita kenal sebagai core values ASN berakhlak,” ujar Wahyu Hidayat.

    Wahyu menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum reflektif untuk meningkatkan solidaritas, sinergisitas, dan kualitas pelayanan publik. Ia berharap ASN mampu keluar dari zona nyaman dan menjadi agen perubahan dalam organisasi.

    Salah satu narasumber utama dalam pelatihan ini, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan bahwa pertemuan langsung antara pimpinan hingga level lurah menjadi kunci mempercepat realisasi program pembangunan.

    “ASN harus bergerak dengan pola plan, do, check, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang jelas. Di sinilah revolusi pelayanan publik dimulai. ASN harus berani keluar dari zona nyaman, berinovasi, dan memberikan pelayanan yang jemput bola,” kata Zudan.

    Dengan pelatihan berformat retret ini, Pemerintah Kota Malang berharap seluruh ASN memiliki komitmen yang sama dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, cepat, dan adaptif. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi mewujudkan visi “Malang Mbois Berkelas” melalui Dasa Bakti kepala daerah. [luc/beq]