kab/kota: Malang

  • Pengisian pejabat dilakukan melalui manajemen talent

    Pengisian pejabat dilakukan melalui manajemen talent

    Foto: AH Sugiharto/Radio Elshinta

    Kepala BKN: Pengisian pejabat dilakukan melalui manajemen talent
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 Juli 2025 – 20:53 WIB

    Elshinta.com –  Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai penggerak maka sangat bisa merespon setiap program pemerintah. sebagai penggerak maka sangat bisa merespon setiap program pemerintah.

    “Seperti koperasi merah-putih maka yang bergerak dinas koperasi, MBG dan sekolah gratis maka yang bergerak dinas pendidikan demikian juga dengan dinas lainnya,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Zudan Arif Fakrulloh saat hadiri acara Rapat Koordinasi Evaluasi CASN dan Manajemen Talenta di pendopo Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (24/7).

    Didepan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa dan Bupati / Walikota se – Jawa Timur, mantan PJ Bupati Gorontalo 2016 ini memaparkan metode pengisi jabatan.

    “Ada beberapa metode jalur cepat, jalur biasa dan jalur lambat,” imbuhnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto.

    Saat ini BKN tengah kembangkan menajemen talenta dimana akan memudahkan langkah melalui kaderisasi yang telah disiapkan.

    “Sehingga jika walikota / bupati  atau pejabat yang habis masa jabatan dapat segera di siapkan Pj tanpa harus melalui panitia seleksi dan seterusnya,sehingga dapat bertindak cepat, efisiensi dan lebih mudah diterapkan dan agar manajemen telantar bisa cepat maka BKN berharap ada semangat apalagi dengan adanya data ASN yaitu ASN Digital dimana satu server satu sistem,” jelas kepala BKN.

    Sementara itu Gubernur Jawa Timur mengapresiasi acara yang di gelar BKN kantor regional II Jawa Timur.

    “Manajemen telenta termasuk yang digagas oleh Pemprov Jatim, dan baru Pemkab.Ngawi yang telah secara sempurna memiliki manajemen telenta dan ini akan di susul Pemkot/Kab lain di Jawa Timur dan Jawa Timur siap untuk itu,” singkat Khofifah.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Terima Dua Penghargaan BKN, Mas Dhito Komitmen Genjot Indeks Reformasi Birokrasi

    Terima Dua Penghargaan BKN, Mas Dhito Komitmen Genjot Indeks Reformasi Birokrasi

    Kediri, Beritasatu.com – Pemerintah Kabupaten Kediri di bawah kepemimpinan Bupati Hanindhito Himawan Pramana menerima dua penghargaan sekaligus dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam manajemen ASN. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh kepada Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito ini dalam acara rapat koordinasi evaluasi CASN dan managemen talenta di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (24/7/2025). Penghargaan yang diterima yakni terbaik kedua sebagai instansi di wilayah kerja kantor regional II BKN dengan realisasi surat keputusan kenaikan pangkat terbaik periode Februari sampai Juni 2025.

    Penghargaan ini diberikan BKN sebagai bentuk apresiasi atas proses mutasi dan kenaikan pangkat yang dijalankan di Pemerintah Kabupaten Kediri karena dinilai sudah sesuai dengan penilaian yang objektif.

    “Kabupaten Kediri saat ini berbenah untuk reformasi birokrasi yang indeknya tadinya 68 sekian sekarang ada di 80 kita kejar sampai 90. Semoga ini bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” kata Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, managemen talenta merupakan sistem managemen karir ASN berdasarkan sistem merit (sesuai kualifikasi, kompetensi dan kinerja) dan diterapkan secara wajar tanpa diskriminasi. Penempatan ASN pada posisi tertentu, dalam hal ini selain melihat kebutuhan juga dengan mengindentifikasi bakat potensial. Managemen talenta ini di Kabupaten Kediri telah diatur dalam Perbup Nomor 77 Tahun 2022. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Kediri tengah melakukan tahap identifikasi calon talenta dengan aplikasi simetris, yakni sistem asesmen dan pemetaan talenta berdasarkan kompetensi.

    Melalui proses ini, diharapkan jabatan yang kini masih kosong nantinya dapat diisi oleh orang-orang yang tepat dan mendukung percepatan visi misi pemerintah daerah.

    “Tadi disampaikan juga pos-pos yang (saat ini) kosong untuk segera diisisi,” lanjutnya.

    Selain penghargaan dalam realisasi kenaikan pangkat, Pemerintah Kabupaten Kediri juga menerima penghargaan sebagai instansi di wilayah kerja kantor regional II BKN dengan komitmen terbaik dalam penuntasan disparitas data semester I tahun 2025. Penghargaan ini diberikan BKN karena menilai database kepegawaian Pemerintah Kabupaten Kediri sudah terupdate dengan baik. Dalam hal ini tidak ada kesalahan penulisan nama, ijazah tidak sesuai atau data eror.

    Sementara itu, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menyebut dengan managemen talenta proses pergantian atau mutasi pejabat bisa dilakukan dengan cepat dan efektif. Untuk mewujudkan percepatan visi misi pemerintah daerah, diakui dibutuhkan ASN yang sesuai kompetensi.

    “Supaya manajemen talenta ini lebih cepat BKN membangun satu data ASN (ASN digital),” bebernya.

    Melalui sistem ASN digital ini nantinya ketika akan ada mutasi atau pengisian pejabat, layanan di BKN dipastikan akan lebih cepat. Proses layanan maksimal 5 hari sejak data masuk ke sistem ASN digital.

  • Profil Dea Onlyfans yang Jadi Perbincangan karena Video Syur di Medsos

    Profil Dea Onlyfans yang Jadi Perbincangan karena Video Syur di Medsos

    Jakarta, Beritasatu.com – Profil Gusti Ayu Dewanti atau Dea Ayu atau Dea Onlyfans kembali menjadi perbincangan dan dicari netizen, setelah video syur dirinya dengan bintang film dewasa asal Tunisia Youssef Khelil alias Ozuottag beredar di media sosial (medsos).

    Profil Dea Onlyfans

    Dea Onlyfans diketahui memilik nama asli Gusti Ayu Dewanti. Dea diketahui merupakan seorang mahasiswa asal Malang, Jawa Timur dan menempuh pendidikan di Semarang, Jawa Tengah.

    Sayangnya, ayah kandung Dea Onlyfans telah mengembuskan napas terakhir akibat penyakit gagal ginjal dan diabetes pada April 2020.

    Dea Onlyfans Suka Foto Seksi

    Pada pengakuannya dengan Deddy Corbuzier pada Sabtu (26/3/2022), Dea Onlyfans mengaku menyukai foto-foto seksi.

    “Jujur, aku suka aja sama foto seksi kayak begitu,” jelas Dea Onlyfans.

    Selain menyukai foto seksi, Dea Onlyfans ternyata memiliki pengalaman buruk yang dialaminya akibat mendapatkan perundungan.

    “Mungkin saya termasuk wanita yang tinggi b*r**i, ya,” tuturnya.

    “Saya itu juga pernah mendapatkan perundungan, karena banyak yang menghina fisik saya,” lanjutnya.

    Ditetapkan Tersangka Kasus Pornografi.

    Dea Onlyfans mengaku, memiliki uang belasan juta setiap bulannya dari hasilnya ‘menjual’ konten di Onlyfans. Bahkan, dirinya memiliki lebih dari 200 subscriber di Onlyfans.

    “US$ 7 hanya dari media sosial saja (medsos), dan itu terpotong dari Onlyfans. Jadi, total yang aku dapatkan itu US$ 5,4 untuk per subscriber. Ya, paling per bulan bisa Rp 14 jutaan,” tuturnya.

    Namun, atas perbuatannya itu membuat Dea Onlyfans ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya pada Maret 2022.

    Dea Ayu kemudian divonis hukuman penjara 10 bulan. Tuntutan ini lebih ringan dari tuntutan jaksa. Dea Onlyfans akhirnya dinyatakan bebas murni pada September 2023.

    Kini, kembali muncul video syur diduga Dea Onlyfans yang beredar di media sosial. Pada video tersebut, Dea Onlyfans bersama bintang film dewasa asal Tunisia Youssef Khelil alias Ozuottag yang diunggah pertama kali oleh akun X @milffamily06.

  • Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali erupsi pada Kamis pagi (24/7/2025). Tinggi letusan mencapai 1 kilometer atas 1000 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian menjelaskan, Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

    “Erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” ujarnya Kamis (24/7/2025).

    Aktivitas kegempaan Gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut masih didominasi gempa letusan/erupsi yang tercatat pada Rabu (23/7/2025) selama 24 jam sebanyak 39 kali dengan amplitude 10-22 mm dan lama gempa 44-192 detik.

    Dia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

    Dia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

     

  • Sisa 5 Karyawan Kontrak-Minta Ditutup

    Sisa 5 Karyawan Kontrak-Minta Ditutup

    Jakarta

    Nasib malang menimpa PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki. BUMN ini dalam kondisi memprihatinkan karena perusahaan rugi Rp 114,5 miliar dan hanya menyisakan 5 karyawan kontrak.

    Perusahaan pun sudah tak beroperasi sejak 2022 lalu. Dengan kondisi yang parah itu, manajemen meminta agar perusahaan ditutup.

    Direktur Utama Inuki R Herry mengatakan kondisi tersebut dikarenakan pihaknya tidak mendapatkan akses ke fasilitas Inuki sejak 19 Agustus 2022 dan Inuki juga tidak lagi menerima pesanan produk dari pengguna utama, yaitu BRIN. Selama ini Inuki memasok elemen bahan bakar nuklir untuk BRIN.

    “Jadi margin Inuki itu 50% untuk support elemen bahan bakar nuklir kepada BRIN, sehingga BRIN menyatakan menghentikan pesanan elemen dan kita tidak bisa ada akses. Kami mengajukan penutupan, kan listrik juga sudah tidak ada, sehingga otomatis sejak tahun 2022 kami tidak melakukan operasi dan mengalami akumulasi kerugian sebesar Rp 114,5 miliar dan kewajiban pihak ketiga sebesar Rp 80,3 miliar,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, dikutip Rabu (23/7/2025).

    Herry mengatakan, sejak saat itu juga pihaknya mengurangi karyawan dan kini tersisa lima orang yang merupakan tenaga kontrak. “Sehingga sampai saat ini Inuki tidak mempunyai kemampuan untuk ketentuan ketenaganukliran,” katanya.

    Dengan kondisi tersebut, Inuki kemudian mengajukan pengalihan aset ke BRIN sejak Maret 2022. Akan tetapi, pengajuan tersebut tidak dapat terlaksana karena perlu perbaikan dalam pengelolaan aset, sehingga BRIN meminta untuk melakukan kajian ulang dokumen serah terima tersebut.

    Inuki kemudian mengajukan kembali permohonan pengalihan aset kepada BRIN pada 26 Juni 2025 yang disertai hasil review BPKP, laporan audit akuntan publik, dan legal opinion dari Jamdatun.

    “Nah, dari 26 Juni itu kami menyampaikan surat. Satu keputusan para pemegang saham bahwa aset Inuki itu silahkan diserahkan kepada BRIN, karena nanti itu sudah tidak tercatat lagi. Inuki sudah tidak memiliki kemampuan tercermin dari tidak adanya pendapatan akumulasi kerugian sebesar Rp 114,5 miliar,ekuitas negatif sebesar Rp 80,27 miliar dan total kewajiban sebesar Rp 84 miliar, serta mengalami cash flow operasi sebesar Rp 5,6 miliar,” katanya.

    Tonton juga video “Prabowo Minta Direksi BUMN yang Tak Benar hingga Malas Diganti”

    (acd/acd)

  • Rokok Ilegal Kian Merajalela Ancam Petani-Industri Tembakau

    Rokok Ilegal Kian Merajalela Ancam Petani-Industri Tembakau

    Jakarta

    Industri kecil menengah (IKM) rokok dinilai punya kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Anggota Komisi XI DPR RI, Eric Hermawan, meminta negara memastikan perlindungan bagi industri ini, jangan sampai upaya pemberantasan rokok ilegal justru mematikan pelaku usaha kecil di daerah.

    Eric mengapresiasi pembentukan Satgas Barang Kena Cukai (BKC) Ilegal sebagai langkah positif, tetapi ia mewanti-wanti implementasinya dilakukan secara adil dan transparan. “Kita tidak bisa mengabaikan dampak strukturalnya. Jika kebijakan yang diterapkan terlalu menekan produsen kecil-menengah, maka akan muncul efek domino, mulai dari pemutusan hubungan kerja hingga terganggunya perputaran ekonomi lokal. Ini tidak sejalan dengan Visi Asta Cita Presiden Prabowo,” ujar Eric, di Jakarta, Senin (21/7/2025).

    Politisi Golkar itu menegaskan, industri rokok rakyat yang tersebar di Madura, Malang, Jember, Pasuruan, Sidoarjo, Temanggung, dan daerah lainnya selama ini menyerap tenaga kerja besar dari petani tembakau, pedagang kecil, hingga pekerja informal.

    Eric meminta pengawasan Satgas BKC Ilegal juga menyasar perusahaan besar yang selama ini minim pelaporan. Ia menilai regulasi juga perlu mendukung pelaku kecil dengan akses cukai yang mudah, harga terjangkau, serta kebijakan harga eceran yang realistis untuk UMKM. “Kontribusi mereka terhadap penerimaan negara cukup signifikan, mencapai 10-15%. Pemerintah sebaiknya menggali potensi ini dengan menciptakan mekanisme cukai yang ramah bagi industri kecil menengah rokok,” jelasnya.

    Kepedulian industri rokok rakyat pada daerah juga diakui pemerintah daerah. Kepala Dinas PUPR Pamekasan, Amin Jabir, mengungkap lima perusahaan rokok lokal ikut membantu membangun jalan kabupaten karena keterbatasan anggaran Pemkab. “Penerapan itu merupakan wujud nyata kesadaran perusahaan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan,” katanya. Kelima perusahaan itu adalah PR Cahaya Pro, PR 1001 Alami, PR Empat Sekawan Mulya, PR HJS, dan PR Bawang Mas Group.

    Direktur Centre for Indonesian Social Studies Institute (CISSI), Agus Surono, menegaskan pelaku industri rokok dilindungi konstitusi, yakni Pasal 27 ayat (2), Pasal 28 ayat (1), dan Pasal 33 UUD 1945. Agus juga mengingatkan pentingnya persaingan usaha yang sehat agar iklim usaha kondusif dan berkelanjutan.

    Data Kementerian Perindustrian menunjukkan hingga 2024 ada lebih dari 1.100 IKM rokok yang menyerap sekitar 600.000 tenaga kerja langsung, belum termasuk jutaan pekerja di rantai distribusi, pengecer, dan pertanian.

    “Persaingan yang sehat akan menciptakan iklim usaha yang kondusif, berkelanjutan, dan mendorong inovasi serta keseimbangan antara aspek ekonomi dan sosial demi cita-cita kesejahteraan rakyat,” ujar Agus.

    Tonton juga video “Cukai Hasil Tembakau, Peluang dan Tantangan dalam Pemberantasan Rokok Ilegal” di sini:

    (rrd/rir)

  • Polisi Panggil King Abdi Gara-Gara Konten Promosi Toko Alkohol di Malang

    Polisi Panggil King Abdi Gara-Gara Konten Promosi Toko Alkohol di Malang

    Sejumlah tokoh agama dan politisi DPRD Kota Malang ramai-ramai mengkritik Pemkot Malang yang dinilai tak tegas. Setelah dicek, toko itu tak punya izin usaha penjualan minuman beralkohol. Toko itu kini telah ditutup oleh pihak berwajib.

    DPRD Kota Malang juga mendorong agar Pemkot mengwcwk perizinan toko minuman beralkohol. Serta menertibkan dan merazia peredaran minuman keras di kota ini.

    “Belajar dari masalah ini, Pemkot harus lebih tegas menindak dan menertibkan toko miras,” kata Arif Wahyudi, anggota DPRD Kota Malang.

    Kepala Disnaker, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengatakan toko itu belum melampirkan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) yang kewenangannya ada di pemerintah pusat.

    “Kami juga belum mengeluarkan Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol untuk toko itu,” katanya. 

    Karena perizinan dari pemerintah pusat maupun pemerintah kota belum keluar, lanjut dia, toko itu tak boleh buka. Termasuk harus mendapat persetujuan dari tetangga kiri kanannya. Sebab penjualan minuman beralkohol masuk kategori tinggi. 

    “Kalau pun sudah punya izin, jangan sampai promosinya melanggar norma seperti kemarin,” ucapnya.

    Dia menambahkan, di Kota Malang sejauh ini ada sekitar 20 toko minuman beralkohol yang memenuhi seluruh perizinan. Hampir semuanya toko lama yang perizinanya sejak 2017 silam dan bahkan ada yang jauh sebelumnya.

  • Pria yang tewas di Kebon Jeruk sudah lama pisah dengan keluarga

    Pria yang tewas di Kebon Jeruk sudah lama pisah dengan keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan bahwa pria berinisial ET (50) yang ditemukan tewas membusuk dalam sebuah gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan, Kebon Jeruk, telah lama berpisah dengan keluarga.

    “Korban dengan keluarganya memang sudah memutuskan pisah sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu,” ujar Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto di Jakarta, Sabtu.

    Hingga kini kepolisian masih menyelidiki kasus penemuan jasad pria tersebut.

    “Saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” kara Ferdianto

    Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Ferdianto, pria malang tersebut diduga tewas akibat sakit yang diderita.

    “Untuk penemuan mayat diduga karena sakit,” kata dia.

    Nur Aqsha menegaskan, korban ditemukan dalam keadaan tubuh yang masih utuh. Bukan seperti kabar burung yang menyebut bahwa korban ditemukan tinggal tulang berulang.

    “Usianya sekitar 50 tahunan. Tidak benar (ditemukan tinggal tulang), ditemukan masih lengkap,” imbuhnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Juli 2025

    Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput Surabaya 19 Juli 2025

    Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Siti Fatimah, perempuan
    lansia
    asal
    Surabaya
    yang diduga ditelantarkan anak-anaknya kini menjalani kehidupan yang baru di Griya
    Lansia
    , Kecamatan Wajak, Kabupaten
    Malang
    bersama 194 lansia lainnya.
    Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra memastikan akan merawat dengan baik Siti Fatimah seperti lansia lainnya.
    Ia mengatakan, Siti Fatimah saat ini mendapat pendampingan khusus dari petugas Griya Lansia, untuk beradaptasi dengan lingkungan Griya Lansia.
    “Selain itu, Ibu Siti Fatimah menderita stroke. Jadi tidak bisa jalan. Kalau pikirannya 100 persen normal, cuma fisiknya saja yang kurang karena stroke,” ungkap Arief melalui sambungan telepon, Jumat (18/7/2025).
    Keempat anak Siti Fatimah, yakni Lukman Arif, Faisal, Warda, dan Robet menitipkannya ke Griya karena tak sanggup lagi merawat. 
    Ketiga anaknya merantau ke luar jawa, dan selama ini Fatimah hidup dengan anak keduanya.
    “Ketiga anaknya itu tidak mau tahu,” kata Arief. 
    Arief menceritakan, Siti Fatimah sempat ditelantarkan di depan salah satu indekos di Surabaya.
    Salah satu tetangganya yang menemukan lalu menghubungi Arief Camra dan merekomendasikan untuk dirawat di Griya Lansia.
    “Saat itu dengan tegas saya tolak. Karena sebenarnya Griya Lansia ini kan tidak merawat lansia yang masih memiliki keluarga, tapi hanya merawat lansia yang terlantar,” katanya. 
    Namun, keesokan harinya, salah satu anaknya kembali menelepon dan kekeh minta tolong agar mau merawat ibunya.
    Alhasil, Arief memberi syarat khusus kepada anaknya, apabila nanti Griya Lansia merawat ibunya, maka anaknya tidak boleh menjenguk sama sekali.
    Selain itu, apabila meninggal, pihak Griya Lansia tidak berkewajiban mengabari anak-anaknya.
    “Syarat itu saya berikan dengan harapan anaknya urung menyerahkan ibunya kepada kami, dan kembali merawat sendiri. Tapi tak disangka anaknya menerima syarat tersebut,” ujar Arief.
    Selanjutnya, Arief meminta anak Siti Fatimah untuk menandatangani surat pernyataan di atas materai, sekaligus kembali menegaskan kepada anaknya apakah keputusan untuk menitipkan ibunya ke Griya Lansia sudah bulat. Anak itu pun mengiyakan.
    “Termasuk saya juga menyampaikan bahwa akan mengunggah konten proses serah terima tersebut, dan meminta anaknya tidak menyalahkan jika timbul polemik di media sosial. Anaknya pun mengiyakan,” kata Arief. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Sopir Bus AKAP: Meski Jarang Pulang, Tak Masalah asal Bisa Kuliahkan Anak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Juli 2025

    Cerita Sopir Bus AKAP: Meski Jarang Pulang, Tak Masalah asal Bisa Kuliahkan Anak Surabaya 19 Juli 2025

    Cerita Sopir Bus AKAP: Meski Jarang Pulang, Tak Masalah asal Bisa Kuliahkan Anak
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Muhammad Zardi (50) baru bangun dari istirahatnya di “kandang macan”, sebutan bagi ruangan di baris jok paling belakang penumpang yang biasanya digunakan sopir untuk tidur.
    Kebiasaan ini sudah dilakoni Zardi selama bertahun-tahun selama menjadi sopir bus. Ia jarang pulang ke rumah dan jarang bertemu keluarganya. 
    Dia lebih sering melihat wajah penumpang dan kru, atau orang-orang yang berlalu lalang di terminal ketimbang melihat wajah anak dan istrinya.
    Pria asal Malang ini juga lebih sering menenteng kantong plastik berisi nasi bungkus yang dibeli dari warung sederhana. Rindu masakan istri, itu sudah pasti.
    Baginya, rindu keluarga menjadi teman perjalanan setiap hari sejak menekuni pekerjaan sebagai sopir mulai tahun 1994.
    “Biasanya satu sampai dua bulan tidak ketemu keluarga,” kata Zardi dengan nada pasrah.
    Zardi menyadari, jarang bertemu keluarga merupakan salah satu risiko yang harus ditanggung setiap sopir bus. Apalagi, bus tempat dia bertugas jurusan
    Surabaya
    -Ngawi.
    “Betul jarang kumpul keluarga. Kalau sudah tugas jalan itu tidak bisa pulang karena harus jalan sesuai jadwal yang keluar. Seperti kemarin Hari Raya tidak pulang sama sekali,” ujarnya.
    Bus yang dia kendarai tidak melewati jalur Malang, kota di mana keluarganya menanti di rumah.
    Oleh karena itu, dia sulit curi-curi waktu bertemu keluarga saat ngetem di tengah jalur.
    “Biasanya kalau ada kesempatan libur, kita pulang. Selama ada jadwal ya tetap jalan. Karena saya sudah statusnya sopir batangan, istilahnya bus ini ya sopirnya saya saja,” ungkapnya.
    Beruntungnya, zaman yang serba digital ini membantunya sedikit mengobati kerinduannya terhadap anak istri. Mengirim pesan teks atau
    video call
    baginya cukup untuk sekadar memberi kabar.
    Kalau kerinduannya sudah memuncak, barulah dia mengambil cuti di tengah padatnya jam operasional bus. “Kangen,” katanya.
    Meski jarang bertemu keluarga, Zardi tetap memantau perkembangan keenam anaknya, terutama masalah pendidikan. Tiga anaknya kini sudah menempuh pendidikan kuliah.
    Rasa haru bercampur bangga tak terbendung. Tanpa dia sadari, bulir air matanya yang tertahan jatuh juga.
    “Mau bagaimana pun, saya seorang ayah pasti menginginkan anaknya berhasil semua. Saya juga berharap keluarga bisa hidup bahagia,” tuturnya. 
    Perasaan yang sama juga dirasakan oleh sopir bus asal Yogyakarta, Budi Santoso. Dia sopir bus Sugeng Rahayu yang melaju dari Surabaya menuju Bandung.
    Ratusan kilometer dia tempuh setiap hari selama 10 tahun terakhir. Wajar bila jarang bertemu dengan keluarga, apalagi tak melewati jalur lokasi tempat tinggalnya.
    “Sudah tidak ketemu satu minggu setelah libur, kangen ke anak ya sudah pasti. Namanya juga tuntutan kerja,” ujarnya.
    Dia juga bersyukur sekarang bisa bebas menghubungi keluarganya lewat telepon atau pesan singkat selama ada sinyal. 
    “Susahnya kalau melewati daerah hutan kita tidak bisa komunikasi karena tidak ada sinyal dan warung juga jauh,” katanya. 
    Pada usianya yang tak lagi muda, Budi berencana pensiun sebagai sopir bus. Namun, sekarang ia tengah mengumpulkan modal untuk biaya di masa tua dengan membuka usaha kecil-kecilan.
    Kulitnya sudah menitip, keriput di wajahnya tidak dapat disamarkan. Namun, hatinya bangga sebagai sopir yang tak pernah merasakan duduk di bangku perkuliahan tetapi mampu mengantarkan kedua anaknya menjadi sarjana.
    “Bangga sekali pastinya. Kita bekerja tanpa gelar bisa menyekolahkan anak itu terharu. Semoga semuanya sehat dan bahagia. Dan saya bisa bekerja tetap sehat,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.