kab/kota: Magetan

  • Ramadhan, Kades di Magetan Malah Judi di Siang Bolong

    Ramadhan, Kades di Magetan Malah Judi di Siang Bolong

    Magetan (beritajatim.com) – Bulan Ramadhan seharusnya banyak beribadah. Namun tidak dengan DS (66) Kepala Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dia justru bermain judi kartu di rumah salah seorang warganya.

    Warga asli Ciamis itu diamankan Polsek Kawedanan pada Selasa (12/3/2024) siang. Kemudian, DS bersama dua orang warganya yakni SU (61) dan KA (42) diserahkan ke Satreskrim Polres Magetan pada Selasa malam.

    Perjudian itu terkuak saat Kepolisian melakukan penyelidikan terkait laporan adanya perjudian di salah satu rumah warga di Desa Pojok.

    Ternyata, rumah milik SU yang digunakan untuk melakukan judi kartu hijau atau ceki dengan taruhan uang untuk mendapatkan keuntungan.

    “Betul, kami telah mengamankan tiga orang pelaku perjudian pada Selasa. Saat ini masih proses pendalaman oleh Satreskrim,” terang Kasi Humas AKP Budi Kuncahyo.

    Dia mengatakan, di lokasi ada lima orang. Namun, ada dua yang masih dalam pengejaran polisi karena kabur. Identitas keduanya sudah diketahui.

    “Jadi yang diamankan ada tiga orang, sisanya masih dalam pengejaran,” kata Kuncahyo.

    Ada beberapa barang bukti yang sudah diamankan yakni tikar warna pink, selembar kertas warna putih, satu set kartu ceki warna hijau, sebuah piring, uang tunai sebesar Rp154 ribu. [fiq/beq]

  • Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Magetan, Madiun, Ngawi sampai 18 Maret 2024 

    Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Magetan, Madiun, Ngawi sampai 18 Maret 2024 

    Magetan (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun, diprediksi terjadi pada 12 Maret 2024 hingga 18 Maret 2024. Demkikian berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda.

    Dalam press rilis BMKG Juanda nomor ME.02.04/019/KSUB/III/2024, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es).

    Saat ini wilayah Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa Timur.

    “Serta adanya sirkulasi siklonik di utara Australia mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur yang berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem sepekan kedepan,” tulis Taufiq Hermawan, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo dalam press release yang dilayangkan pada Selasa (12/3/2024).

    Pihaknya menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor jika wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat dengan durasi waktu yang panjang.

    Bagi yang sedang berkendara diharap untuk mewaspadai jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 – 3 jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda. [fiq/suf]

  • Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Angin Kencang Landa Magetan, Terjang Lapak Pedagang, Pohon Tumbang Rusak Rumah 

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda kawasan Kabupaten Magetan pada Selasa (12/3/2024) sejak pagi. Akibatnya, tak hanya pohon tumbang di jalan, ada pula yang menimpa rumah. Menjelang sore, tenda pedagang yang menggelar dagangan di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan pun porak poranda.

    Pada Selasa siang, pohon tumbang menimpa Rika Septiana di Jalan Kalpataru Kelurahan Tawanganom Kecamatan/Kabupaten Magetan. Akibatnya, bagian ruang tamu dan salah satu kamar rumahnya pun rusak di bagian atap.

    ‘’Pas kejadian saya pas di rumah, ya di ruang tamu itu, agak jauh dari yang titik ketimpa. Yang rusak bagian ruang tamu,’’ kata Rika.

    Tak hanya itu, pohon juga tumbang di Pertigaan Pasar Baru, tepatnya di dekat Jembatan Gandong I atau di sebelah selatan Pasar Baru Magetan. Kemudian, pohon juga tumbang di kawasan GOR Bulutangkis, Jalan Bupati Sudibyo.

    Menjelang sore, angin juga membuat tenda stand lapak pedagang pasar malam di Jalan Tembus Pasar Sayur Magetan porak poranda. Ada yang terbalik terguling hingga terbang sampai ke area sawah.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengatakan, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian pohon tumbang tersebut.

    ‘’Untuk kejadian pohon tumbang yang dilaporkan ada 7 titik. Semuanya sudah tertangani. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari kejadian ini,’’ terangnya. [fiq/ian]

  • JGN: Masyarakat Harus Jaga Persatuan Pasca Pemilu 2024

    JGN: Masyarakat Harus Jaga Persatuan Pasca Pemilu 2024

    Magetan (beritajatim.com) – Jaringan Gawagis Nusantara (JGN) menyerukan agar masyarakat kembali bergandengan tangan usai hajatan Pemilu 2024 telah usai digelar pada 14 Februari 2024 silam.

    Pesan ajakan untuk berdamai itu, tersampaikan dalam silaturahmi para Gus atau Putra Kyai Se-Matraman yang dikemas dalam acara bertajuk Liwetan & Tasyakuran Pemilu Damai yang digelar di Pondok Pesantren Unggulan An Najah YPM Darul Ulum Poncol Magetan, Minggu (10/3/2024)

    Habib Mustofa atau akrab disapa Gus Toev Selaku pengasuh PP Unggulan An Najah sekaligus sebagai Sekjen Jaga Nusantara mengakui, selama pagelaran Pemilu dan Pilpres di internal Asparagus (Aspirasi Para Gus) yang di Magetan sempat terpolarisasi. Ada pendukung 01, ada yang lebih memilih 02, dan ada yang berlabuh di 03.

    “Kita jangan sampai menjadi bagian dari terjadinya politik identitas. Politik yang terpolarisasi, yang akhirnya tidak efektif. Komunikasi di Asparagus sempat tegang. Terutama yang muda-muda, masih baper (membawa perasaan) saat Pilpres. Tapi malam ini sudah cair semua,hal ini bisa dilihat saat tadi dalam acara penuh dengan guyonan dan gojlokan” ungkapnya.

    Gus Toev juga berharap masyarakat kembali ke kehidupan masing-masing dan kembali bergandengan tangan. Secara sosial juga kembali melakukan komunikasi yang sempat tersekat akibat perbedaan pilihan politik.

    “Pemilu sudah selesai, kita juga sama-sama tidak tahu siapa nanti yang jadi, kita pasrahkan saja kepada KPU. Jadi sudah tidak ada lagi 01, 02 ataupun 03,” ungkapnya.

    Menurutnya, hadirnya Asparagus, ingin menjadi bagian yang bisa mempercepat kembalinya situasi Indonesia agar segera fokus kepada pembangunan yang lebih konkret.

    Setidaknya kurang lebih ada 70 Gus (Putra Kyai) yang hadir dalam silaturahmi itu, bahkan tidak hanya dari Magetan, tapi juga berasal dari Kota Madiun, Kab Madiun Ponorogo, dan Ngawi.

    Gus Toev selaku tuan rumah membawa suasana pertemuan tersebut menjadi cair. Dia bergurau dengan sejumlah Gus yang selama ini berbeda pilihan dalam Pilpres (Pemilihan Presiden).

    “Pilpres sudah berakhir, Asparagus secara Umum dan Kemebul (Komunitas Marek Bareng Ulama) Magetan dan daerah sekitar saatnya kembali ke khittah,” ujar Gus Toev mengawali acara.

    Acara diawali dengan pembacaan doa & Tahlil bersama yang dipimpin langsung oleh KH. Zainal Abidin. Acara saling bergurau kembali terjadi ketika masih-masing yang hadir menyampaikan pentingnya kembali merajut silaturahmi setelah terpolarisasi dalam Pilpres.

    Gus Thoha dari PP Hidayatul Mubtadiin Plaosan MAgetan dalam testimoninya mengatakan bahwa berbeda pilihan dalam politik adalah sebuah keniscayaan. Karena dengan perbedaan bisa saling belajar. Namun ketika hajatan politik sudah selesai maka benang silaturahmi harus dirajut kembali.

    “Tidak harus sama pilihannya. Tapi yang terpenting adalah silaturahmi harus tetap terjaga. Sudah saat kita saling gojlok lagi,” ujar Gus Thoha.

    Bukan hanya Gus Thoha, anggota Asparagus dari Madiun, Ngawi serta Ponorogo juga menyampaikan testimoninya. Semuanya sehati untuk kembali merajut tali silaturahmi.

    Seperti halnya Gus Yasin Pengasuh Pondok pesantren Mekar Agung Kebonsari menyampaikan dalam testimoninya bahwa bersyukur dengan adanya acara malam hari ini karena mampu merekatkan lagi hubungan antar pesantren.

    “Pilpres hanya wasilah tapi ghoyahnya adalah bagaimana Bersama-sama memajukan Indonesia, ini bisa dilihat meskipun yang mengadakan acara silaturahmi malam ini adalah gus Toev selaku Sekjen team Jaga Nusantara sebagai team pemenangan Prabowo Gibran dan juga juru kunci Kemebul Magetan akan tetapi semua gus-gus yang ada,” kata Gus Yasin.

    “Meskipun kemarin dalam pilpres berbeda pilihannya tapi tetep diundang dan semua kompak dating. Ini adalah contoh dari bagaimana berkompetisi tapi setelah selesai semua menyatu untuk selalu bisa bersinergi apalagi dalam Upaya mengawal kepentingan kaum santri” tambahnya.

    Malam itu fanatisme dukungan politik tersebut luluh digerus kuatnya tali silaturahmi. Semuanya mengedepankan kebersamaan dan kembali kepada tugas keumatan, yakni mengelola pesantren yang mereka miliki. [fiq/beq]

  • Jelang Ramadhan, PC GP Ansor Magetan Bersihkan Ratusan Masjid

    Jelang Ramadhan, PC GP Ansor Magetan Bersihkan Ratusan Masjid

    Magetan (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Magetan Menyambut Ramadhan dengan cara yang berbeda dan unik.

    Kegiatan tersebut dengan kegiatan bersih-bersih masjid se-Kabupaten Magetan. Kegiatan ini melibatkan anggota yg terdiri dari 18 PAC setingkat kecamatan dan 225 Ranting setingkat desa serta sekitar 5.222 anggota banser.

    Ketua PC GP Ansor Kabupaten Magetan Agus Habib Mustofa, mengatakan, kegiatan bersih-bersih masjid dilakukan secara serentak oleh anggota Ansor dan Banser merupakan rangkaian acara dari kegiatan bertajuk Banser Magetan Grebek Masjid Bersih Bersih Masjid Ansor Banser se-Kabupaten Magetan.

    “Kegiatan bersih-bersih masjid yang berlangsung Ahad (10/03/2024) ini merupakan rangkaian awal acara Sambut Ramadhan & Idul Fitri. Sekaligus upaya mengajak para anggota dan masyarakat menyemarak kan giat di bulan suci ini,” ungkapnya.

    Sekretaris PC Ansor Magetan Nur Mahmudin menjelaskan bahwa menjaga kebersihan lingkungan sekitar termasuk diantaranya rumah ibadah merupakan tanggung jawab kader Ansor dan Banser.

    “Sahabat Ansor dan Banser di Kabupaten Magetan baru saja melaksanakan kegiatan bersih masjid yang tersebar di 18 Kecamatan se-Kabupaten Magetan,” terangnya.

    Menurutnya, sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman, apalagi yang dijaga kebersihannya adalah rumah ibadah kita sendiri yaitu masjid, tentu ini adalah kegiatan yang positif dan bernilai ibadah.

    “Kegiatan bersih masjid semacam ini perlu diselenggarakan secara rutin sebagai manifestasi kepedulian Ansor Banser terhadap kebersihan rumah ibadah,” ucapnya.

    Kasatkorcab Banser Magetan Sumarwan, menambahkan bahwa kader Ansor Banser harus tunjukkan kepada masyarakat bahwa akan selalu hadir membersamai masyarakat di segala lini. Ansor ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan rumah ibadah yang berada di sekitar kita.

    Disampaikan, selain melakukan bersih masjid, Ansor Banser Kabupaten Magetan juga menjadwalkan akan ada agenda safari Ramadhan dengan nantinya akan ada turba dari pimpinan cabang Ansor untuk turun selama Ramadhan dengan agenda konsolidasi organisasi dan juga ngaji bersama Ansor Magetan.

    “Ansor Banser Kabupaten Pekalongan juga mengadakan Safari Ramadhan dengan akan adanya kajian Ramadhan dan juga konsolidasi organisasi. Harapan kami, setelah bersihnya rumah ibadah dengan adanya program bersih bersih masjid akhirnya juga dapat memberikan kenyamanan dan kekhusyukan bagi para jamaahnya dalam melaksanakan ibadah,” pungkasnya. [fiq/aje]

     

  • Cuaca Buruk, 40 Pendaki Gunung Lawu Dievakuasi

    Cuaca Buruk, 40 Pendaki Gunung Lawu Dievakuasi

    Magetan (beritajatim.com) – Cuaca buruk masih melanda kawasan Gunung Lawu pada Minggu (10/3/2024). Jalur pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu pun sudah ditutup sejak MInggu pagi. Namun, masih ada 40 pendaki yang belum turun. 

    Asisten Perhutani Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Ds Windu Prasitama mengatakan, pihaknya dibantu relawan Paguyuban Giri Lawu (PGL) masih mengawal para pendaki untuk turun dengan selamat sampai basecamp. 

    ‘’Saat ini masih sekitar 40 orang pendaki yang masih kami kawal untuk turun. Mengingat cuaca di kawasan puncak juga buruk. Sudah lewat Pos 3,’’ terang Windu pada beritajatim.com, Minggu (10/3/2024) 

    Hingga berita ini ditulis, kawasan Gunung Lawu masih dilanda cuaca buruk. Wisatawan yang berkunjung di kawasan JalanTembus sampai kawasan Sarangan diminta agar waspada. Cuaca buruk mengakibatkan rawan pohon tumbang. 

    Sebelumnya, Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu ditutup pada MInggu (9/3/2024) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan jalur disampaikan oleh Paguyuban Giri Lawu (PGL), relawan yang berada di Basecamp Cemoro Sewu. 

    Ketua PGL Miko Wicaksono mengatakan, penutupan jalur karena cuaca buruk yang melanda kawasan Basecamp Cemoro Sewu dan sepanjang jalur pendakian. Bahkan, dari video amatir warga yang beredar, ada pohon tumbang di kawasan basecamp. 

    ‘’Sementara jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu ditutup karena cuaca buruk,’’ terang Miko pada beritajatim.com, Minggu (9/3/2024) 

    Sejumlah pendaki dilaporkan masih berada di jalur pendakian. Pun, relawan berupaya untuk menarik turun sejumlah pendaki. Kondisi jalur pendakian masih cukup aman dilalui untuk turun dari kawasan puncak. 

    ‘’Saat ini sudah proses ditarik turun oleh Mbah Jarwo, infonya sudah sampai pos 4. Untuk jumlahnya, nanti kami umumkan. Semuanya dalam kondisi fit. Petugas memastikan kondisi mereka selamat sampai basecamp,’’ pungkasnya. [fiq/aje]

  • Elf Wisatawan Tulungagung Terguling di Tikungan Roll Barrier Sarangan Magetan 

    Elf Wisatawan Tulungagung Terguling di Tikungan Roll Barrier Sarangan Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Lagi-lagi terjadi kecelakaan di Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu masuk Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan. Kali ini, Isuzu Elf mengangkut delapan penumpang terguling di Tikungan Roller Barrier Jalan tembus, Minggu (10/3/2024) siang. 

    Elf nopol AG 7791 V itu mengangkut delapan orang pemuda dari Tulungagung. Mereka sehabis berwisata di Sarangan, kemudian ke kawasan Cemoro Kandang, Karanganyar, dan kemudian hendak turun. 

    Irzaki (22)salah seorang penumpang bercerita, dia dan delapan rekannya menyewa elf tersebut untuk jalan-jalan ke Magetan. Mereka berangkat dari Kampus UIN Tulungagung dan menuju Magetan. Mereka berkunjung ke Telaga Sarangan dan kemudian ngopi di kawasan Cemoro Kandang. 

    ‘’Setelah ngopi, kami memilih balik dan tidak melanjutkan perjalanan ke Tawangmangu karena harus kembali ke kampus sebelum magrib. Saat di jalan menurun mobil melaju kencang, begitu pas tikungan tajam, mobil sepertinya kehabisan jalan. Oleh sopir dibanting ke kanan lalu terguling dan menabrak pembatas jalan,” kata Irzaki saat dirawat di Puskesmas Plaosan. 

    Dia kemudian ditolong oleh pengguna jalan yang lain. Polisi pun mendatangi lokasi untuk mengamankan lokasi kejadian dan kemudian melakukan olah TKP. 

    Kasatlantas Polres Magetan AKP Sony Suhartanto mengatakan, dari hasil olah TKP sementara, kecelakaan disebabkan oleh sopir yang tidak hafal medan jalan. Sopir tidak memindahkan gigi ke satu atau dua saat di jalan menurun.

    “Perseneling berada di gigi tiga, sehingga pada saat di jalan menurun laju kendaraan terlalu kencang dan sulit dikendalikan dan terguling. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, seluruh penumpang dan sopir selamat. Hanya mengalami luka-luka. Satu orang dirujuk ke RSUD dokter Sayidiman Magetan akibat luka serius di kepala. Selebihnya dirawat di Puskesmas Plaosan termasuk sopir atas nama Muhammad Fathu Roziq warga Kalidawir Tulungagung,” terang Sony.

    Dia mengimbau para penyedia jasa kendaraan maupun tour and travel untuk wisata menuju Telaga Sarangan atau di Gunung Lawu agar selalu mengecek kendaraan dan memberikan pengemudi berpengalaman.

    “Topografi gunung tentunya jalan naik turun, diperlukan keahlian sopir membawa penumpang agar selamat di perjalanan. Selain itu penting, patuhi rambu yang ada agar terhindar dari musibah kecelakaan,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • Kartoharjo Magetan Dikepung Banjir, Puluhan Rumah Terdampak

    Kartoharjo Magetan Dikepung Banjir, Puluhan Rumah Terdampak

    Magetan (beritajatim.com) – Luapan air masih melanda Desa Jajar dan Desa Ngelang di Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan, Minggu (10/3/2024) siang. Air mulai menggenangi sejak Minggu pagi.

    Sementara, Desa Jeruk, Kartoharjo, Pencol, dan Sukowidi banjir sudah melanda pada malam hari dan air surut pada siang. Namun begitu, ada puluhan rumah warga yang terdampak.

    Plt Kalaksa BPBD Magetan Yok Sujarwadi mengatakan, banjir terjadi akibat luapan dua sungai. Pertama Sungai Plered yang mengakibatkan kawasan Desa Jeruk dan Desa Karangmojo terdampak. Untuk Desa Jeruk ada 15 rumah terdampak, dan Desa Karangmojo ada lima rumah terdampak.

    “Kemudian, Kali Ulo juga meluap, asal air dari selatan Magetan. Desa yang terdampak Desa Pencol itu ada empat rumah terendam kemudian di Desa Sukowidi itu lahan persawahan ada 95 hektar kemudian mengalir ke Desa Jajar ada sekitar 12 rumah terendam dan 120 hektar sawah terendam,” kata Yok Sujarwadi.

    “Air lanjut ke Desa Ngelang saat posisi saat ini di Desa Jajar sudah mulai surut. Air naiknya di Desa Ngelang masih kami pantau dan lakukan asessment,” lanjut mantan Kabag Pemerintahan Setdakab Magetan itu.

    Pantauan beritajatim.com, sejumlah petugas bersiaga di Desa Jajar dan Desa Ngelang. Mereka juga sempat mengevakuasi lansia di Desa Ngelang yang sakit. Evakuasi menggunakan motor milik TNI.

    Ayem, salah seorang warga Ngelang mengatakan, air mulai meluap pada Minggu pagi. “Begitu tahu ada air naik, kami langsung naikkan itu gabah, kasur, dan barang-barang. Ini sawah kami juga terendam. Luasnya sekitar satu hektar,” terang Ayem.

    Hingga berita ini ditulis, air masih menggenangi dua desa yakni Jajar dan Ngelang. Sementara cuaca masih berawan di kawasan Kartoharjo. [fiq/aje]

  • Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu Ditutup, Pendaki Ditarik Turun

    Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu Ditutup, Pendaki Ditarik Turun

    Magetan (beritajatim.com) – Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu Desa Ngancar, Plaosan, Magetan, ditutup pada Minggu (10/3/2024) sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan jalur disampaikan oleh Paguyuban Giri Lawu (PGL), relawan yang berada di Basecamp Cemoro Sewu. 

    Ketua PGL Miko Wicaksono mengatakan, penutupan jalur karena cuaca buruk yang melanda kawasan Basecamp Cemoro Sewu dan sepanjang jalur pendakian. Bahkan, dari video amatir warga yang beredar, ada pohon tumbang di kawasan basecamp. 

    “Sementara jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu ditutup karena cuaca buruk,” terang Miko kepada beritajatim.com, Minggu (10/3/2024).

    Sejumlah pendaki dilaporkan masih berada di jalur pendakian. Pun, relawan berupaya untuk menarik turun sejumlah pendaki. Kondisi jalur pendakian masih cukup aman dilalui untuk turun dari kawasan puncak. 

    “Saat ini sudah proses ditarik turun oleh Mbah Jarwo, infonya sudah sampai pos 4. Untuk jumlahnya, nanti kami umumkan. Semuanya dalam kondisi fit. Petugas memastikan kondisi mereka selamat sampai basecamp,” pungkasnya. [fiq/suf]

  • Kawasan Telaga Sarangan Magetan Diterjang Angin Kencang, 3 Pohon Tumbang

    Kawasan Telaga Sarangan Magetan Diterjang Angin Kencang, 3 Pohon Tumbang

    Magetan (beritajatim.com) – Kawasan Wisata Telaga Sarangan di Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan diterjang angin kencang pada Sabtu (9/3/2024) pukul 15.00 WIB hingga sekitar pukul 18.30 WIB. 

    terjangan angin kencang itu mengakibatkan tiga pohon tumbang di kawasan wisata. Satu di pinggir Telaga Sarangan. Dua sisanya di jalan menuju kawasan telaga. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengatakan, pihaknya sudha mendapatkan laporan kejadian pohon tumbang tersebut. 

    ‘’Tim kami yang siaga di Posko di Gedung Literasi Plaosan sudha menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan. Pohon tumbang tidak mengakibatkan dampak ke kbangunan maupun pengguna jalan,’’ terang Eka. 

    Namun begitu, dia mengimbau pada masyarakat yang hendak ke Telaga Sarangan untuk waspada cuaca buruk. Tak hanya hujan, kawasan Sarangan juga masih berangin kencang. Karenanya, dia meminta masyarakat untuk waspada, utamanya terhadap kejadian pohon tumbang. 

    Selain itu, angin kencang juga mengakibatkan air telaga berombak. Namun, saat malam hari, penyedia jasa speedboat tidak beraktivitas. Namun, dia meminta agar warga sekitar telaga gar waspada pohon tumbang. [fiq/kun]