kab/kota: Magetan

  • BPJS Ketenagakerjaan Turut Bantu Mudik Gratis Pemprov Jatim

    BPJS Ketenagakerjaan Turut Bantu Mudik Gratis Pemprov Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) turut berpartisipasi dalam program mudik bareng gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim).

    Dari 96 bus yang diberangkatkan pada Minggu (7/4/2024) pagi, 3 bus di antaranya atas partisipasi BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menjamin perlindungan jaminan sosial seluruh sopir beserta awak bus. Sebelum keberangkatan para pemudik bareng ini dilepas di depan Kantor Dishub Jatim terlebih dulu dilakukan penyerahan simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono kepada perwakilan awak bus.

    Adhy Karyono mengatakan, mudik bareng gratis ini merupakan agenda tahunan yang rutin digelar dengan tujuan untuk mencegah peningkatan kecelakaan lalu lintas selama masa mudik lebaran.

    Tidak hanya menekan angka kecelakaan, program mudik gratis ini juga menjadi strategi mengurai titik kemacetan. Sebab, para pemudik yang biasanya memakai kendaraan pribadi, kini beralih ke transportasi gratis yang disediakan Dishub Jatim.

    Disebutkan, kali ini total ada 3.840 peserta mudik gratis dengan tujuan 17 kabupaten/kota se-Jatim, yakni Banyuwangi lewat Jember, Banyuwangi lewat Situbondo, Blitar lewat Malang, Blitar lewat Pare Kediri, Nganjuk dan tujuan Trenggalek, Tulungagung, Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Jember, Tuban, Sumenep, Bojonegoro, serta Bondowoso.

    Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo mengatakan, peran BPJS Ketenagakerjaan dalam mudik bareng gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim ini tak lain sebagai bentuk sinergitas antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemprov Jatim yang sudah terjalin selama ini.

    “Selama ini kami (BPJS Ketenagakerjaan dan Pemprov Jatim) telah bekerja sama untuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan masyarakat pekerja Jawa Timur, dan kali ini kami bekerja sama untuk mensukseskan program mudik bareng gratis ini,” ujarnya.

    Dijelaskannya, bentuk support BPJS Ketenagakerjaan dalam mensukseskan mudik gratis bersama Pemprov Jatim ini diantaranya memberi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan terhadap seluruh awak bus yang terdiri dari sopir, kernet, dan kondektur.

    “Perlindungan ini untuk jaga-jaga, kalau terjadi resiko mereka juga dapat jaminan sosial dari negara,” ucap Hadi.

    Dia berharap kedepan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan juga untuk seluruh peserta mudik bareng, karena menurutnya mereka adalah para pekerja baik sektor penerima upah (PU) maupun bukan penerima upah (BPU). [but]

  • Hantam Truk Parkir di Ponorogo, Pemotor Magetan Tewas

    Hantam Truk Parkir di Ponorogo, Pemotor Magetan Tewas

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pengendara motor asal Magetan tewas usai menghantam truk parkir di Jalan Raya Ponorogo-Wonogiri Kilometer 6-7, masuk Desa Carat, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. Sementara penumpang yang dibonceng pemotor tersebut mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    “Kejadian laka lantas ini tadi pagi sekitar pukul 04.30 WIB,” kata Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Jumianto Nugroho, Senin (8/4/2024).

    Truk terindentifikasi merek Hino dengan nomor polisi L 9057 UO yang dikemudikan oleh Muchlis Setiawan (36), warga Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Sementara sepeda motor adalah Honda Beat dengan nomor polisi AE 2232 QL yang dikemudikan oleh Dumami Gombloh (64), warga Desa Mategal, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan korban lain yang dibonceng sepeda motor ialah Sadikem (60), beralamat sama dengan pemotor.

    “Pengemudi truk asal Jombang dan pengemudi sepeda motor dan yang diboncengnya berasal dari Kecamatan Parang Kabupaten Magetan,” katanya.

    Kecelakaan lalu lintas berawal saat truk Hino parkir di badan jalan sisi utara menghadap ke timur. Tiba-tiba dari arah belakang, truk itu ditabrak sepeda motor yang dikemudikan oleh Dumami Gombloh yang sedang membonceng Sadikem.

    Saat itu, sepeda motor dengan kecepatan 40 kilometer per jam. “Jadi truk itu ditabrak dari belakang oleh pengendara sepeda motor tersebut,” katanya.

    Akibat kejadian itu, Dumami Gombloh mengalami pendarahan di lubang telinga, hidung, dan mulut. Selain itu, tulang rusuk dan lengan tangan kanan patah.

    Dumami meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara Sadikem yang dibonceng mengalami luka-luka dan dalam kondisi sadar.

    “Pemotor langsung meninggal dunia di TKP, sementara yang diboncengnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit,” pungkasnya. [end/beq]

  • Gerindra Siap Menang di 24 Pilkada Jatim, Ada Ahmad Dhani

    Gerindra Siap Menang di 24 Pilkada Jatim, Ada Ahmad Dhani

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD Partai Gerindra Jatim menargetkan kemenangan di 24 Pilkada Serentak di Jatim dari total 38 kabupaten/kota. Gerindra akan mencalonkan kader sendiri di 24 daerah tersebut, salah satunya Ahmad Dhani untuk Surabaya.

    Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad (Gus Sadad) mengatakan, target 24 kemenangan di Pilkada Serentak 2024 merupakan hal yang sangat realistis untuk dikejar Gerindra.

    “Sebenarnya target kami sapu bersih. Namun, kami petakan sampai dengan awal April 2024 ini, kami yakin 24 Pilkada Serentak di Jatim akan kami menangkan, dan Gerindra menempatkan kader terbaiknya sebagai kepala daerah,” kata Gus Sadad di Kantor Gerindra Jatim usai Rapat Koordinasi dengan 38 DPC kabupaten/kota se-Jatim, Minggu (7/4/2024) malam.

    Di Kota Surabaya, Gerindra yang saat ini memiliki 8 kursi DPRD Kota Surabaya sedang menggodok sejumlah nama yang akan diusung.

    “Ada Ahmad Dhani, ada Rahmat Muhajirin untuk internal. Bahkan, kami juga mempertimbangkan nama Eri Cahyadi,” jelasnya.

    Di Sidoarjo, Gus Sadad menyebut Gerindra berpeluang besar mengusung petahana Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor. Kemudian, di Kabupaten Pasuruan, Gerindra akan mengusung Rusdi Sutejo sebagai Cabup Pasuruan 2024.

    “Di Kabupaten Probolinggo Gerindra akan mengusung Gus Haris,” tambah Gus Sadad.

    Selanjutnya, Gerindra akan mengusung Muhammad Fawait atau Gus Fawait di Pilbup Jember 2024 sebagai calon bupati. Kemudian di Lumajang, Gerindra akan mengusung Indah Amperawati sebagai Calon Bupati.

    Gerindra, lanjut Gus Sadad juga akan mengusung Dr Asluchul Alif di Pilkada Gresik 2024. Alif akan diusung sebagai Calon Bupati Gresik 2024.

    “Gerindra juga menargetkan kemenangan di Pilkada Banyuwangi, Situbondo, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Blitar, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Kabupaten Madiun, Nganjuk, Jombang, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Bangkalan,” jelasnya.

    “Kami masih rahasiakan untuk calon-calon di daerah tersebut. Kami siapkan surprise nanti,” pungkas pria yang masuk Bursa Cagub dan Cawagub Jatim 2024 ini. [tok/beq]

  • Remaja Magetan Diduga Meninggal Tersengat Listrik 

    Remaja Magetan Diduga Meninggal Tersengat Listrik 

    Magetan (beritajatim.com) – Santi Wahyu Setiawati, warga Kelurahan/ Kdcamatan/ Kabupaten Magetan syok saat mengetahui putranya berinisial AH (14) meninggal dunia di rumahnya pada Minggu (7/4/2024) pukul 15.00 WIB. Diduga, AH meninggal karena tersengat aliran listrik saat hendak mandi.

    Kejadian itu diketahui saat Santi yang pulang ke rumah usai bekerja. Dia mengetahui jika putranya ada di rumah, namun saat dia pulang, tidak dibukakan pintu. Dia kemudian mendobrak pintu rumah dan mendapati putranya tergeletak di lantai. Tangan kiri remaja itu memegang kabel listrik.

    “Ibu korban kemudian memanggil tetangga dan meminta tolong melepas kabel listrik dari tangan korban. Selanjutnya melaporkan kejadian itu pada polisi. Tim Inafis Polres Magetan kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP,” kata Kasi Humas Polres Magetan Kompol Budi Kuncahyo.

    Bersama tim medis Puskesmas Candirejo, polisi memeriksa jasad korban. Ditemukan luka bakar di punggung tangan kiri. Diduga akibat tersengat listrik. Pun, tak ada tanda-tanda kekerasan.

    “Pada saat kejadian diduga korban di rumah tersebut seorang diri karena ditinggal ibunya bekerja. Karena tidak ditemukan tanda tanda kekerasan maka jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Kuncahyo.

    Kuncahyo mengimbau agarorang tua selalu memastikan peralatan listrik aman bagi siapa saja utamanya anak-anak. “Saat ada orang tersengat listrik, segera minta pertolongan petugas,” pungkasnya.  [fiq/aje]

  • Mbok Yem Ceritakan Pengalaman Bertahan di Kebakaran Gunung Lawu

    Mbok Yem Ceritakan Pengalaman Bertahan di Kebakaran Gunung Lawu

    Magetan (beritajatim.com) – Mbok Yem, legenda Gunung Lawu, turun gunung pada Sabtu (6/4/2024) untuk merayakan Lebaran bersama keluarganya di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Mbok Yem (65) mengaku terakhir kali turun gunung adalah setelah Lebaran tahun 2023.

    Saat sampai di basecamp Cemoro Sewu, wanita bernama asli Wakiyem itu menceritakan pengalamannya saat Gunung Lawu dilanda kebakaran hutan pada Oktober 2023. Saat itu, warungnya masih berdiri kokoh dan tidak tersentuh api sama sekali, sementara lima warung lain di kawasan Hargo Dalem hangus terbakar.

    Meskipun api berkobar di sekitar Gunung Lawu, Mbok Yem memilih untuk bertahan di warungnya bersama dua orang penjaga, Pak Muis dan Klik. Beruntung, mereka semua selamat dan kebutuhan pangan di warungnya tercukupi hingga jalur pendakian Cemoro Sewu dan sekitarnya dibuka kembali pada awal tahun 2024.

    “Alhamdulillah. Diparingi seger kewarasan, slamet,” katanya.

    Pada momen Lebaran kali ini, Mbok Yem ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya di Magetan setelah hampir setahun penuh berada di warungnya di kawasan Hargo Dalem Gunung Lawu.

    Dia berharap bisa menikmati waktu bersama anak cucunya di rumah hingga Lebaran usai.Setelah Lebaran, Mbok Yem berencana kembali naik gunung setelah kondisi cuaca dan segala persiapannya selesai.

    Diketahui, Mbok Yem turun gunung pada Sabtu (6/4/2024) dengan menggunakan tandu. Dia berangkat dari kawasan Hargo Dalem diantar rombongan dan sampai di basecamp Cemoro Sewu sekitar pukul 11.00 siang.

    Setelah sempat beristirahat di basecamp, Mbok Yem dan keluarga menuju Pasar Plaosan dan kemudian pulang ke kampung halamannya di Desa Gonggang.

    Diketahui, Mbok Yem adalah seorang penjual makanan dan minuman di kawasan Hargo Dalem, Gunung Lawu. Dia sudah berjualan di Gunung Lawu selama lebih dari 30 tahun.

    Mbok Yem dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati kepada para pendaki dan jadi salah satu ikon Gunung Lawu yang menarik perhatian para pendaki. [fiq/but]

  • Pj Gubernur Jatim Adhy Berangkatkan 96 Bus Mudik Bareng Gratis

    Pj Gubernur Jatim Adhy Berangkatkan 96 Bus Mudik Bareng Gratis

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono memberangkatkan secara langsung 96 unit bus dengan total 3.840 orang penumpang dalam acara Mudik Bareng Gratis 1445 Hijriah di depan Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, Jalan A. Yani Surabaya, Minggu (7/4/2024).

    Pemberangkatan bus dilakukan dengan pengibasan bendera oleh Pj. Gubernur Adhy didampingi Pj.Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono, Kepala Dinas Perhubungan Prov. Jatim Nyono, serta Kepala PT. Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Timur Tamrin Silalahi.

    Pj. Gubernur Adhy mengatakan, program Mudik dan Balik Gratis ini merupakan sesuatu yang membanggakan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Masyarakat antusias dengan program ini, sehingga membuat pemerintah ingin terus meningkatkan jumlah armada bus yang ada.

    “Kami bangga bisa menyelenggarakan mudik gratis ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat. Meski demikian kami merasa kurang karena animo masyarakat sangat tinggi. Seperti mudik gratis diberangkatkan dari Jakarta yang awalnya 23 bus, ternyata tambah lagi 27,” ujarnya.

    Hal ini, lanjut Pj. Gubernur Adhy, akan menjadi evaluasi untuk tahun depan. Maka, ia pun berharap akan ada partisipasi dan sinergitas dari lapisan masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

    “Mudah-mudahan tahun depan akan lebih banyak lagi dan ada partisipasi dari dunia usaha atau masyarakat yang mampu. Harus ada juga kolaborasi dari Pemda baik kabupaten / kota yang menyumbangkan busnya. Karena ini sebenarnya masyarakat bupati/walikota juga,” katanya.

    Tingginya animo masyarakat dalam mudik kali ini, kata Adhy, disebabkan liburan kali ini merupakan liburan yang istimewa karena panjangnya durasi. Sehingga waktu berkumpul bersama keluarga menjadi lebih banyak.

    “Makanya yang pulang kampung itu melonjak tinggi sampai 16,2 persen. Jadi dari 40 juta warga Jatim, orang yang mudik 31,2 juta orang, lebih dari tiga perempatnya. Ini perlu ada antisipasi secara umum dan infrastruktur dengan semua kewenangan,” katanya.

     

    Lebih jauh, Pj. Gubernur Adhy mengingatkan untuk mengantisipasi banyaknya kecelakaan kendaraan bermotor yang didominasi oleh kendaraan roda dua atau sepera motor. Mudik Gratis ini, sebutnya, dapat menjadi salah satu solusi meminimalisir probabilitas kecelakaan.

    “Mereka yang ikut mudik ini kemarin motornya diangkut dengan truk dan hari ini orangnya yang berangkat. Jadi kebutuhan berkendara di kampung halaman dengan motornya tetap terpenuhi. Yang paling penting keamanan dan kenyamanan,” katanya.

    Selain itu, pusat kemacetan untuk sektor wisata diprediksi akan terjadi di Malang, Batu, kawasan Bromo Tengger Semeru, dan Banyuwangi. Sehingga, Adhy meminta para pemilik wisata menyiapkan mitigasi dan meningkatkan kewaspadaan.

    “Yang paling penting tentu peralatan keamanannya. Yang kedua perbanyak pelayanan kesehatan. Dari pemerintah pasti memang menyediakan. Tapi kami mohon pemilik wisata juga mengadakan,” pesannya.

    Di akhir, Pj. Gubernur Adhy memberikan apresiasi mendalam bagi mereka yang telah berpartisipasi dan mendukung mudik di Jawa Timur. Mulai dari mereka yang membantu menyediakan bus, hingga yang menyediakan Mudik Gratis sendiri.

    “Terima kasih semua mitra-mitra yang juga sudah melaksanakan secara mandiri. Ada dari Suara Surabaya Muslim, PWNU, Radar Surabaya, ITS, dan juga BUMD. Ini penting karena masih banyak orang yang kesulitan mudik entah sebabnya finansial ataupun kesusahan mencari tiket,” pungkas Adhy.

    Sebagai informasi, rute Mudik Gratis kali ini meliputi Surabaya – Madiun dengan 8 bus, Surabaya – Magetan 10 bus, Surabaya – Ponorogo 17 bus, Surabaya – Nganjuk (via arteri) 3 bus, Surabaya – Tulungagung 3 bus, Surabaya – Blitar (via Pare) 1 bus, Surabaya – Trenggalek 8 bus, Surabaya – Pacitan 13 bus, Surabaya – Jember 5 bus, Surabaya – Malang – Blitar 2 bus, dan Surabaya – Banyuwangi (via Jember) 8 bus.

    Kemudian, Surabaya – Banyuwangi (via Situbondo) sehanyak 4 bus, Surabaya – Ngawi 8 bus, Surabaya – Tuban 1 bus, Surabaya – Sumenep 2 bus, serta Surabaya – Bojonegoro 2 bus.

    Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Adhy turut menyerahan BPJS Ketenagakerjaan untuk para sopir dan kernet Mudik Bareng Gratis. Ia berpesan untuk berhati-hati dan mengutamakan keselamatan daripada buru-buru sampai di tempat tujuan. [tok/aje]

  • Sekeluarga Nekat Ngecamp di Cemoro Sewu Saksikan Mbok Yem Turun Gunung Lawu

    Sekeluarga Nekat Ngecamp di Cemoro Sewu Saksikan Mbok Yem Turun Gunung Lawu

    Magetan (beritajatim.com) – Satu keluarga asal Majalengka nekat mendaki Gunung Lawu dan ngecamp di Cemoro Sewu hanya untuk menyaksikan momen Mbok Yem turun gunung.

    Bersama istri dan anaknya, Muklas rela mendaki Gunung Lawu untuk menyaksikan momen sang legenda pemilik warung di puncak setinggi 3.265 MDPL itu mudik ke kampung halaman.

    Muklas sekeluarga sangat menantikan momen penting tersebut, senang bertemu Mbok Yem hingga mengajak foto bersama.

    “Senang banget saya akhirnya bisa ketemu Mbok Yem. Ini momen yang langka. Saya minta foto-foto,” kata Muklas ketika dijumpai Beritajatim.com, Sabtu (7/4/2024).

    Sosok Mbok Yem memang menginspirasi banyak pendaki. Hidup sebatang kara di atas gunung, membuka warung, hingga lolos dari kobaran api yang melahap Lawu beberapa tempo lalu.

    Muklas pun mendoakan Mbok Yem agar diberi panjang umur dan kesehatan sehingga mampu menginspirasi lebih banyak orang. “Mudahan Mbok Yem sehat selalu,” doa Muklas.

    Momen turun gunung Mbok Yem untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman juga menarik, karena kini dilakukan hanya satu tahun sekali.

    Usia Mbok Yem yang tak lagi muda membuatnya tak berjalan kaki menuruni gunung untuk melakukan mudik lebaran, melainkan dengan tandu yang terbuat dari kayu.

    Perempuan bernama asli Wakiyem berada di atas tandu, sementara Maryono dan Jarwo memikulnya setapak demi tapak dari lokasi warung Mbok Yem hingga Pos Cemoro Sewu.

    “Saya tadi turun dari atas sekitar jam 7.00 pagi. Setiap malam 27 Ramadhan, saya turun harus ditandu. Sudah tidak kuat berjalan kaki, sudah tua,” tutur Mbok Yem.

    Sempat beberapa kali berhenti istirahat, Mbok Yem di atas tandu akhirnya sampai pada pos di mana keluarga telah menunggunya.

    Kilas balik, Mbok Yem sebelumnya setahun bisa tiga kali turun dari atas Gunung Lawu untuk menemui keluarganya di Dusun Bedagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    Namun, karena alasan usia yang sudah lanjut, sudah lima tahun ini Mbok Yem hanya pulang sekali dalam setahun menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. [ian]

  • Kronologi Puluhan Mercon Meledak di Temboro Hingga Rusak Rumah Warga 

    Kronologi Puluhan Mercon Meledak di Temboro Hingga Rusak Rumah Warga 

    Magetan (beritajatim.com) – Petasan atau mercon meledak di teras rumah warga di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (6/4/2024) pukul 21.45 WIB.

    Akibatnya, rumah warga setempat, yakni Lukman Ansori (41) rusak di bagian depan yang merupakan toko, dan teras samping rumah. Warga yang datang kemudian melaporkan kejadian itu pihak kepolisian.

    Polisi yang datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pun, memeriksa sejumlah saksi yang merupakan remaja. Warga dilarang mendekat ke lokasi kejadian, petugas memasang garis polisi.

    Usut punya usut, ledakan mercon itu berawal saat enam remaja putra itu merakit mercon di teras rumah Lukman. Salah satu dari mereka, menyulut kembang api kretek yang berjarak satu meter dari bubuk mesiu yang hendak dimasukkan ke dalam puluhan mercon.

    Percikan kembang api kemudian mengenai gundukan mesiu yang hendak dimasukkan ke balutan kertas mercon. Alhasil, bubuk mesiu pun meledak. Total ada empat kali ledakan saat kejadian.

    “Jadi memang ada yang merakit mercon, untuk dinyalakan sendiri. Saat itu juga, ada yang menyalakan kembang api. Percikan apinya kena ke bubuk mesiu sehingga terjadi ledakan dan merusak rumah warga,” kata Kasi Humas Polres Magetan Kompol Budi Kuncahyo.

    Dari enam remaja itu, hanya satu yang mengalami luka lecet. Tidak ada yang mengalami luka serius. Mereka kemudian diamankan dan dimintai keterangan di Mako Polres Magetan.

    “Kami juga menyita total 36 mercon, ada 17 yang sudah terisi mesiu. Selain itu, kami juga memintai keterangan 6 remaja yang diduga merakit mercon tersebut hingga meledak,” lanjut Kuncahyo.

    Kuncahyo mengimbau pada masyarakat agar menahan diri agar tidak menyalakan petasan saat lebaran. “Karena selain bisa membahayakan diri sendiri, juga membahayakan orang lain,” pungkasnya. [fiq/suf]

  • Mercon Meledak di Temboro Magetan, Rumah Warga Rusak 

    Mercon Meledak di Temboro Magetan, Rumah Warga Rusak 

    Magetan (beritajatim.com) – Rumah seorang warga di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan , Jawa Timur rusak. Kaca rumah yang menjadi satu dengan bangunan toko itu pecah, dan pintu rumah rusak karena ledakan mercon yang tengah dirakit oleh pemilik rumah pada Sabtu (6/4/2024) pukul 21.45 WIB.

    Pantauan beritajatim.com, di lokasi kejadian terdapat pecahan kaca toko yang berada di depan rumah warga tersebut. Kemudian, bagian teras kaca rumah dan pintu mengalami kerusakan. Satu unit motor juga rusak imbas ledakan.

    Kemudian, ada pula serpihan kertas yang sudah basah, berserakan di depan rumah warga tersebut. Petugas Polres Magetan yang mendatangi lokasi langsung memasang garis polisi. Masyarakat sekitar lokasi pun berkerumun di sekitar sumber ledakan tersebut.

    Dwi Nur Efendi, pedagang bakso, yang berada di dekat lokasi mengaku jika memang mendengar ledakan keras tersebut. Dia sedang berjualan ketika ledakan terjadi.

    “Ada yang ngerakit mercon gitu ya. Ngrakitnya memang di depan pintu rumah itu. Ya ledakannya kena dikit ke warung saya. Kalau korban luka kayaknya gak ada,” kata Dwi, Sabtu (6/4/2024).

    Hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti ledakan mercon tersebut. Pemilik rumah masih dimintai keterangan. Pun barang bukti berupa sisa kertas ledakan mercon, juga diamankan polisi. [fiq/kun]

  • Mbok Yem Legenda Lawu Turun Gunung Rayakan Lebaran

    Mbok Yem Legenda Lawu Turun Gunung Rayakan Lebaran

    Magetan (beritajatim.com) – Mbok Yem, sang pemilik warung legendaris di puncak Gunung Lawu, kembali turun gunung. Dia hendak berlebaran, merayakan Idulfitri bersama keluarga.

    Pada usianya ke-65 tahun, Mbok Yem ditandu turun gunung karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk berjalan kaki. Sudah tiga tahun ini, Mbom Yem mudik dengan ditandu.

    Perjalanan turun gunung dimulai pada Sabtu (6/4/2024) pagi pukul 07.00 WIB. Dibutuhkan waktu 3 jam bagi rombogan untuk mencapai Basecamp Pos Cemoro Sewu.

    Keluarga wanita bernama asli Wakiyem itu telah menunggu dengan mobil. Mereka akan mengantar Mbok Yem ke kampung halaman di Dusun Bedagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    “Saya tadi turun dari atas sekitar jam 7.00 pagi. Setiap malam 27 Ramadhan, saya turun harus ditandu. Sudah tidak kuat berjalan kaki, sudah tua,” ungkap Mbok Yem.

    Maryono dan Jarwo, dua orang yang mengusung tandu Mbok Yem bercerita, mereka harus berhati-hati selama perjalanan lantaran medan yang terjal dan berbahaya. Mereka juga sempat berhenti empat kali untuk beristirahat.

    Maryono menambahkan, Mbok Yem sudah 5 tahun ini hanya pulang setahun sekali karena usianya yang sudah lanjut.

    “Mbok Yem sebelumnya memang sering turun gunung, ya, setahun bisa tiga kali lebih. Tapi, karena Mbok Yem sudah sepuh, ya, sekarang tinggal setahun sekali saja (pulang) pas waktu mau lebaran begini,” kata Maryono.

    Momen Mbok Yem turun gunung untuk rayakan Lebaran ini tidak hanya ditunggu keluarga. Banyak pendaki yang mengenalnya juga menanti momen ini, salah satunya Muklas sekeluarga asal Majalengka yang ingin mudik ke Ngawi.

    Muklas mengaku senang bisa bertemu Mbok Yem. Ia dan anak istrinya bahkan ngecamp di Cemorosewu untuk menunggu momen ini.

    “Senang banget saya akhirnya bisa ketemu Mbok Yem. Ini momen yang langka. Saya minta foto-foto. Mudahan Mbok Yem sehat selalu,” kata Muklas.

    Kisah Mbok Yem dan semangatnya dalam menjalani hidup menjadi inspirasi bagi banyak orang. Momen turun gunungnya untuk merayakan Lebaran bersama keluarga menjadi bukti bahwa kasih sayang dan kebersamaan adalah hal yang paling berharga. [fiq/beq]