kab/kota: Magetan

  • Trenggalek Banjir dan Longsor, Deni Wicaksono Dukung Pemkab Gerak Cepat

    Trenggalek Banjir dan Longsor, Deni Wicaksono Dukung Pemkab Gerak Cepat

    Trenggalek (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek pada akhir pekan lalu mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah warga dan fasilitas pendidikan.

    Anggota DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan menyerukan gotong royong untuk membantu penanganan bencana.

    “Kita semua harus saling membantu untuk membantu penanganan bencana ini,” ujar Deni, Selasa (23/4/2024).

    Deni, yang juga merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Jatim IX (Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi), menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan bencana. Dia juga mendukung langkah cepat Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dalam membantu warga terdampak.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan Mas Ipin (sapaan akrab Bupati Trenggalek) agar semua langkah penanganan bisa berjalan efektif, tepat, dan optimal dalam membantu warga terdampak,” jelas Deni.

    Lebih lanjut, Deni berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut membantu warga Trenggalek yang terkena bencana. Apalagi, beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Lumajang, Trenggalek, dan Madura, juga dilanda bencana dalam beberapa waktu terakhir.

    “Dengan kolaborasi yang tepat antara Pemprov Jatim, Pemkab Trenggalek, dan berbagai elemen lainnya, InsyaAllah penanganan banjir dan longsor di Trenggalek bisa dilakukan dengan baik, sehingga warga bisa terbantu optimal,” tegas Deni.

    Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPBD Trenggalek, bencana tanah longsor terjadi di beberapa desa dan kecamatan, antara lain Munjungan, Bendungan, Dongko, Panggul, Watulimo, dan Kampak.

    Banjir yang terjadi tidak berlangsung lama dan langsung surut beberapa saat setelah kejadian. [asg/beq]

  • Kronologi Truk Engkel Terjatuh ke Sungai di Magetan

    Kronologi Truk Engkel Terjatuh ke Sungai di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah truk engkel terjatuh ke sungai di Jalan Raya Cepoko – Milangasri, tepatnya di Jembatan Milangasri Sungai Sebrajan, Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, pada Senin (22/4/2024) pukul 16.00 WIB.

    Truk engkel dengan nomor polisi AE 8586 NM yang dikemudikan oleh Dakir (38) melaju dari arah timur ke barat. Sesampainya di lokasi kejadian, D diduga hendak menyalip kendaraan roda empat yang tidak diketahui identitasnya di depannya.

    “Namun, D tidak dapat mengendalikan kendaraannya saat menyalip, sehingga truk oleng ke kanan dan menabrak jembatan. Truk kemudian terjatuh ke sungai yang berada di utara jalan sedalam 10 meter,” kata Kasi Humas Polres Magetan Kompol Budi Kuncahyo.

    D mengalami luka ringan pada bagian paha kaki kiri patah dan tangan kanan babras. Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

    Kerugian materiil akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp 25 juta. Dugaan sementara penyebab kecelakaan ini adalah karena korban tidak dapat mengendalikan kendaraannya saat menyalip.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat di jalan raya. Patuhi aturan lalu lintas dan selalu jaga jarak aman dengan kendaraan lain.

    Sebelumnya diberitakan, Truk nopol AE 8585 NM terjun ke sungai sedalam 25 meter di Jalan Ring Road Magetan masuk Desa Milangasri Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, Senin (22/4/2024) pukul 16.00 WIB.

    Sebelum terjun, truk sempat menabrak pembatas Jembatan Milangasri hingga rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun sang pengemudi, mengalami patah kaki kiri.

    Kejadian berawal saat truk tersebut melaju dari arah Milangasri menuju arah Cepoko atau dari arah timur ke arah barat. Tiba-tiba,truk diluar kendali dan oleng ke kanan jalan. Akibatnya, truk menabrak pembatas jembatan dan langsung jatuh ke sungai.

    Bambang Jumadianto, warga setempat mengatakan, jika dia mendengar suara benturan keras. Kemudian, dia menghampiri sumber lokasi. Dia melihat truk yang sudah berada di dalam sungai. “Saya dengar suara keras. Saya cek ternyata truk di dalam sungai. Saya turun ke sungai, itu sopirnya sudah keluar dari truk. Kakinya patah, kaki kiri,” kata Bambang.

    Bambang dan warga lainnya membantu si pengemudi truk dan membawanya ke RSUD dr Sayidiman Magetan untuk mendapatkan pertolongan medis. Sejumlah warga masih memadati lokasi kejadian untuk menonton bangkai truk yang.masih berada di dalam sungai. Pihak kepolisian melakukan olah TKP di lokasi, dan masih meminta bantuan untuk mengevakuasi bangkai truk tersebut. [fiq/kun]

     

     

     

  • Truk Tabrak Pembatas Jembatan Milangasri Hingga Terjun ke Sungai di Magetan 

    Truk Tabrak Pembatas Jembatan Milangasri Hingga Terjun ke Sungai di Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Truk nopol AE 8585 NM terjun ke sungai sedalam 25 meter di Jalan Ring Road Magetan masuk Desa Milangasri Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, Senin (22/4/2024) pukul 16.00 WIB.

    Sebelum terjun, truk sempat menabrak pembatas Jembatan Milangasri hingga rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun sang pengemudi, mengalami patah kaki kiri.

    Kejadian berawal saat truk tersebut melaju dari arah Milangasri menuju arah Cepoko atau dari arah timur ke arah barat. Tiba-tiba,truk diluar kendali dan oleng ke kanan jalan. Akibatnya, truk menabrak pembatas jembatan dan langsung jatuh ke sungai.

    Bambang Jumadianto, warga setempat mengatakan, jika dia mendengar suara benturan keras. Kemudian, dia menghampiri sumber lokasi. Dia melihat truk yang sudah berada di dalam sungai.

    “Saya dengar suara keras. Saya cek ternyata truk di dalam sungai. Saya turun ke sungai, itu sopirnya sudah keluar dari truk. Kakinya patah, kaki kiri,” kata Bambang.

    Bambang dan warga lainnya membantu si pengemudi truk dan membawanya ke RSUD dr Sayidiman Magetan untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Sejumlah warga masih memadati lokasi kejadian untuk menonton bangkai truk yang.masih berada di dalam sungai. Pihak kepolisian melakukan olah TKP di lokasi, dan masih meminta bantuan untuk mengevakuasi bangkai truk tersebut. [fiq/ted]

  • Anggaran Pilkada Magetan Rp48 Miliar, KPU Siap Maksimalkan Penggunaan

    Anggaran Pilkada Magetan Rp48 Miliar, KPU Siap Maksimalkan Penggunaan

    Magetan (beritajatim.com) – Dana hibah untuk penyelenggaraan Pilkada Magetan tahun 2024 dipastikan tidak mengalami perubahan. Anggaran yang akan diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Magetan masih sama seperti hasil kesepakatan sebelumnya, yaitu sebesar Rp48 miliar.

    Ketua KPU Magetan, Fahrudin, menegaskan bahwa dana hibah tersebut akan digunakan secara maksimal untuk kelancaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Dana hibah Pilkada itu akan digunakan secara maksimal. Skema penggunaannya sudah kita siapkan, termasuk untuk simulasi dengan empat calon,” ujar Fahrudin, Senin (22/4/2024).

    Pria yang akrab disapa Dino menjelaskan bahwa skema penggunaan dana hibah akan disesuaikan dengan kekuatan partai politik yang akan berkoalisi atau mengusung calon.

    Satu partai dapat mengusung calon sendiri apabila memiliki minimal 9 kursi di DPRD. Namun, saat ini KPU Magetan belum mendapatkan register dari Mahkamah Konstitusi (MK) sehingga konversi kursi belum bisa dilakukan.

    “Yang jelas, apabila ada partai politik yang memperoleh 20 persen kursi DPRD maka parpol itu bisa mengusung calon. Jika tidak ada, kita lihat parpol mana saja yang akan bergabung,” ungkap Fahrudin.

    Lebih lanjut, Fahrudin menambahkan bahwa tahapan Pilkada Magetan saat ini sudah memasuki tahap perencanaan program dan anggaran. Tahapan ini dimulai sejak tanggal 26 Januari 2024.

    Pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dilakukan setelah lebaran nanti. Sedangkan untuk pendaftaran calon, terjadwal mulai tanggal 27 Agustus 2024.

    “Semua tahapan Pilkada sudah terjadwal dan akan kita ikuti dengan seksama,” pungkas Fahrudin. [fiq/but]

     

  • Hujan Deras Picu Longsor di Magetan, Warga Terisolasi

    Hujan Deras Picu Longsor di Magetan, Warga Terisolasi

    Magetan (beritajatim.com) – Hujan deras yang tak kunjung reda di Magetan, Jawa Timur, sejak Minggu (21/4/2024) malam, menyebabkan jalan amblas dan tanah longsor di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Kondisi tersebut membuat warga terisolasi.

    Petugas gabungan TNI-Polri bersama warga bahu membahu membersihkan material longsor untuk membuka akses jalan yang tertutup. Sejak Senin (22/4/2024) pagi, petugas gabungan TNI-Polri dan warga terus berusaha membuka akses jalan yang tertutup material longsor di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol.

    Salah satu titik yang menjadi fokus adalah jalan penghubung antara Dusun Kopen dan Gonggang. Material longsor dari tebing setinggi 15 meter menutupi jalan tersebut.

    Dengan peralatan seadanya, petugas dan warga membersihkan material longsor. Upaya ini dilakukan agar akses jalan bisa kembali dilalui oleh masyarakat.

    Jalan penghubung Dusun Kopen dan Gonggang tidak bisa dilalui kendaraan sejak Minggu malam akibat longsor di sejumlah titik. Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hingga malam.

    “Akibatnya, warga di Dusun Kopen dan Gonggang terisolasi. Mereka tidak bisa keluar rumah karena akses jalan yang tertutup longsor,” kata Kepala Dusun Kopen, Giman.

    Di Dusun Kopen, jalan alternatif penghubung Desa Gonggang dengan Wonogiri, Jawa Tengah, juga amblas ke sungai. Panjang amblasan mencapai 25 meter dan kedalamannya 20 meter.

    “Pengguna jalan, khususnya roda empat, yang hendak melintas terpaksa harus memutar sejauh 5 kilometer untuk mencari jalur alternatif lain, terang Khoirul Anwarudin, perangkat Desa Gonggang.

    Diketahui, Desa Gonggang merupakan salah satu desa di Kecamatan Poncol yang rawan terjadi longsor saat musim hujan. Desa tersebut sudah menjadi Desa Tangguh Bencana yang dibina oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan. [fiq/beq]

  • Puting Beliung Magetan, 7 Rumah Rusak, 2 Petani Tertimpa Bambu 

    Puting Beliung Magetan, 7 Rumah Rusak, 2 Petani Tertimpa Bambu 

    Magetan (beritajatim.com) – Bencana angin puting beliung dan pohon tumbang terjadi di wilayah Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Maospati dan berimbas di dua desa, yaitu Kelurahan Mranggen dan Kelurahan Kraton.

    “Di Kelurahan Mranggen, tujuh rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Di Kelurahan Kraton, terjadi pohon tumbang yang menimpa dua orang pengendara sepeda motor. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang lainnya mengalami luka berat,” kata Kapolsek Maospati Kompol Sumantri.

    Korban meninggal dunia adalah Lagiono, warga Kelurahan Kraton yang sedang mengendarai sepeda motor KLX bersama Gatot wsrga Kelurahan Maospati. Saat hujan lebat, mereka tertimpa pohon bambu besar saat melintasi jalan di Kelurahan Kraton.

    Lagiono meninggal dunia di tempat karena tertimpa batang pohon di bagian tubuhnya, sedangkan Gatot mengalami luka patah kaki dan sudsh dilarikan ke RSUD dr Sayidiman Magetan.

    “Kami bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan segera turun ke lokasi kejadian setelah menerima informasi dari masyarakat. Petugas BPBD membantu evakuasi korban dan melakukan perbaikan kerusakan,” kata Sumantri.

    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat hujan lebat dan angin kencang. [fiq/but]

     

  • 2 Petani Magetan Tertimpa Rumpun Bambu, 1 Meninggal 

    2 Petani Magetan Tertimpa Rumpun Bambu, 1 Meninggal 

    Magetan (beritajatim.com) – Dua petani di Magetan tertimpa rumpun bambu saat melintas di jalan sawah Kelurahan Kraton Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024) pukul 17.00 WIB. Keduanya menggunakan sepeda motor hendak pulang dari sawah saat hujan deras disertai angin kencang.

    Kejadian berawal saat Yono, warga Desa Kraton Maospati dan Gatot warga Kelurahan Maospati sehabis dari sawah melintasi jalan setapak sawah menggunakan motor KLX. Keduanya berboncengan.  Saat itu terjadi hujan dera dan angin kencang, sesampainya di lokasi kejadian, serumpun bambu tumbang dan menimpa keduanya.

    Keduanya pun ambruk Yono tak sadarkan diri. Sementara Gatot, masih sadar dan meminta tolong. Beruntung, warga sekitar mendengar teriakan Gatot. Hingga akhirnya warga meminta tolong BPBD Magetan. Pun, petugas gabungan pun menuju ke lokasi.

    Choirul Huda, Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Magetan mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu 1,5 jam untuk mengevakuasi keduanya.

    “Kami dapat laporan dan langsung menuju ke sini. Saat kejadian itu, hujan deras disertai angin kencang. Keduanya ini habis dari sawah dan tertimpa serumpun bambu,” kata Irul di lokasi kejadian.

    “Kami evakuasi menggunakan senso, dan rumpun bambu ini agak sulit dipotong. Tapi akhirnya kami bisa mengevakuasi keduanya. Korban pertama meninggal dunia, yang satu masih bisa tertolong dan langsung dibawa ke rumah sakit,” katanya.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan. Sekaligus, masyarkaat diminta segera menghubungi petugas jika terjadi kejadian bencana alam. [fiq/but]

     

     

  • Jalan Tembus Sarangan Magetan Lumpuh Tertutup Tanah Longsor

    Jalan Tembus Sarangan Magetan Lumpuh Tertutup Tanah Longsor

    Magetan (beritajatim.com) – Jalan Tembus Sarangan-Cemoro Sewu Magetan lumpuh akibat tertutup tanah longsor. Tepatnya di tikungan sebelum Mbah Djoe Resort, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan.

    Longsor terjadi pada Sabtu (20/4/2024) sekitar pukul 05.00 WIB usai hujan deras yang mengguyur pada malam hari selama 3 jam. Tanah labil di atas tikungan diduga menjadi penyebab utama longsor ini.

    Akibatnya, material tanah jatuh dari ketinggian 8 meter dan menutupi 75 persen jalan utama. Arus lalu lintas di lokasi terpaksa buka tutup.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, longsoran tanah menimpa tiang kabel telepon dan menyebabkan kerusakan pada ladang sayur milik Warsini, warga setempat.

    Petugas dari Polsek Plaosan segera mendatangi lokasi kejadian untuk mengatur lalu lintas dan menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan.

    “Petugas gabungan juga berusaha membersihkan longsoran yang bisa dibersihkan secara manual. Namun, untuk batu-batu besar yang membutuhkan alat berat, proses pembersihan masih berlangsung,” kata Kasi Humas Polres Magetan Kompol Budi Kuncahyo.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Plaosan dan kondisi tanah yang labil di lokasi diduga menjadi faktor utama penyebab tanah longsor. Letak geografis Kecamatan Plaosan yang berada di perbukitan dan dataran tinggi memang rawan terhadap erosi dan tanah longsor.

    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. Hindari beraktivitas di daerah rawan longsor saat hujan deras. [fiq/beq]

  • Colt Tabrak Beat di Karangrejo Magetan, 3 Terluka

    Colt Tabrak Beat di Karangrejo Magetan, 3 Terluka

    Magetan bertiajatim.com) – Mitsubishi Colt T 120 nopol AE 1865 N menabrak Honda Beat nopol AE 3872 JF di Jalan Raya Maospati Ngawi masuk Kelurahan/Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/4/2024) pukul 14.30 WIB.

    Akibatnya, pengemudi dan penumpang Colt T120 dan seorang pengendara motor Beat mengalami luka. Kejadian berawal saat Mitsubishi Colt T yang dikendarai Anik Juwariah (37) warga Desa Karanggupito Kecamatan Kendal Ngawi berjalan dari arah Maospati ke arah Ngawi.

    Mobil itu sempat oleng ke kanan dan ke kiri hingga akhirnya menabrak Pujianto warga Desa Sobontoro Kecamatan Karas Magetan, yang mengendarai Beat berkelir merah putih itu. Pujianto berjalan dari arah berlawanan.

    Mobil itu berhenti usai menabrak pohon mindi di pinggir jalan. Pujianto pun tergencet pohon dan mobil. Dia mengalami luka parah di kepala, perut, tangan dan kaki. Sementara, si penumpang mobil yakni Sugito (43) sempat kesulitan keluar mobil karena tergencet bodi yang penyok.

    Warga yang mengetahui ada kecelakaan pun langsung menghampiri mobil tersebut. Mereka berupaya mengevakuasi pengendara mobil. Pun, warga kemudian meminta pertolongan petugas medis untuk mengevakuasi Pujianto yang tak sadarkan diri.

    “Kalau kejadian pastinya, kami ga tau ya. Yang jelas saat kami dengar ada suara tabrakan, saya langsung lihat dan ternyata mobil itu menabrak motor dan pohon. Saya tolong itu pengendara mobil. Yang luka parah tuh pengendara Beat,” kata Hariyadi, warga di dekat lokasi kejadian.

    Pujianto kemudian dibawa ke RSUD dr Sayidiman Magetan untuk mendapatkan pertolongan medis. sementara, pengemudi dan penumpang Colt T dirawat di Puskesmas Karangrejo.

    Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah TKP. Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan dievakuasi ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan sebagai barang bukti. Kejadian itu masih dalam lidik Satlantas Polres Magetan. (ted)

     

     

  • Ada CCTV di Alun-Alun Magetan, Lapangan Basket Tak Tersorot

    Ada CCTV di Alun-Alun Magetan, Lapangan Basket Tak Tersorot

    Magetan (beritajatim.com) – Lapangan basket Alun-Alun Magetan jadi titik yang ramai digunakan aktivitas mulai anak-anak hingga remaja.

    Namun, ruang publik itu diduga tak ramah anak. Lantaran, putri Isa Bajaj, seorang pelawak kondang asal Magetan itu diduga mengalami kekerasan saat bermain di lokasi tersebut.

    Isa Bajaj sampai bertanya ke sejumlah pengikutnya di media sosial soal keberadaan closed circuit television (CCTV) di kawasan lapangan basket Alun-Alun Magetan. Isa ingin mencari kebenaran terhadap dugaan kekerasan yang menimpa putrinya itu.

    Sayangnya, Pemkab Magetan mengonfirmasi jika tak ada kamera CCTV yang dipasang menghadap ke lapangan basket.

    “Untuk area (lapangan) basket kami, gak ada CCTV-nya,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pangan Magetan Saif Muchlissun.

    Upaya untuk mencari titik terang soal dugaan kekerasan pada putri Isa Bajaj bisa jadi terhambat karena tak ada bukti rekaman kamera apa pun.

    Diketahui, di area Alun-Alun Magetan sudah terdapat kamera CCTV. Satu, menghadap ke area taman bermain anak yang berada di pojok timur utara. Sisanya, di dekat pohon beringin yang menghadap ke arah jalan tengah ke arah timur dan selatan Alun-Alun Magetan.

    Dipastikan, tak ada kamera yang menghadap area Paseban dan Lapangan Basket. [fiq/ian]