kab/kota: Magetan

  • Polres Magetan Tetapkan 3 Tersangka Kasus KSPPS MSI, 1 Masih Buron

    Polres Magetan Tetapkan 3 Tersangka Kasus KSPPS MSI, 1 Masih Buron

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) MSI. Ketiga tersangka tersebut merupakan unsur pimpinan dalam koperasi yang diduga merugikan banyak nasabah.

    Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menjelaskan, para tersangka yaitu Wawan Wandoyo selaku Ketua Pengurus MSI, Maghfur sebagai pemilik atau direktur koperasi, serta Ariantika Dwi Kurniasari yang menjabat sebagai bendahara. Dari ketiganya, dua orang telah diamankan, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.

    “Ada tiga orang yang kita tetapkan sebagai tersangka. Direktur atau pimpinan koperasi, bendaharanya, dan ketua yayasan. Saat ini dua sudah kami amankan, satu orang masih dalam pencarian dan kami upayakan penangkapan,” ujar Kapolres.

    Kapolres menegaskan bahwa penetapan tersangka tersebut sekaligus menjawab keresahan masyarakat dan para nasabah yang merasa dirugikan dalam kegiatan operasional koperasi tersebut.

    “Mudah-mudahan ini menjawab pertanyaan masyarakat terkait penanganan kasus MSI yang memang cukup banyak merugikan nasabah,” imbuhnya.

    Adapun tersangka yang masih buron, yakni Ariantika Dwi Kurniasari, dipastikan sedang dalam pengejaran tim Satreskrim Polres Magetan.

    Dalam kasus ini, para tersangka dijerat dengan dugaan tindak pidana penipuan, sebagaimana Pasal yang diterapkan oleh penyidik. Proses hukum akan terus berlanjut sembari memperluas penelusuran kerugian serta kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat. [fiq/beq]

  • Siswa SMK Tenggelam di Embung Baleasri Ditemukan Meninggal

    Siswa SMK Tenggelam di Embung Baleasri Ditemukan Meninggal

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang remaja berinisial DK, warga Desa Sendangagung, Kecamatan Plaosan, Magetan, ditemukan meninggal setelah tenggelam di Embung Titang Krajan atau Embung Duwet Sewu, Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Minggu (9/11/2025). Korban merupakan siswa kelas XI salah satu SMK di Magetan.

    Peristiwa terjadi ketika korban memancing bersama delapan temannya. Sebelum memancing, korban mencari udang sebagai umpan. Diduga korban terpeleset di tepian embung yang licin lalu terjatuh ke dalam air. Teman-temannya sempat mencoba menolong, namun korban tidak bisa berenang sehingga dengan cepat tenggelam.

    “Informasi awal, korban mencari umpan udang. Temannya sebenarnya sudah memperingatkan, namun tetap turun. Kondisi licin membuat korban terpeleset dan akhirnya tenggelam,” tutur Nanang Jatmiko, TRC BPBD Magetan.

    Setelah pencarian manual oleh warga hingga sore hari tidak membuahkan hasil, proses evakuasi dilanjutkan oleh petugas gabungan pada pagi hari. Evakuasi berlangsung sekitar satu jam menggunakan jangkar untuk menyisir dasar embung.

    “Sekitar pukul 17.30. Korban ditemukan sekitar dua hingga tiga meter dari titik jatuh. Saat ditemukan, posisi korban masih tenggelam pada kedalaman sekitar tiga sampai lima meter,” jelas Nanang.

    Kapolsek Ngariboyo, AKP Suparminto, menerangkan bahwa kejadian ini murni kecelakaan.

    “Korban terpeleset saat mencari umpan dan tidak bisa berenang. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke puskesmas untuk divisum luar kemudian dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga,” ungkapnya.

    Embung Duwet Sewu diketahui memiliki kontur tepi yang tampak dangkal, namun bagian bawahnya curam sehingga kedalamannya meningkat tajam hanya beberapa langkah dari sisi permukaan.

    Pihak kepolisian dan BPBD mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di area embung, terutama ketika kondisi sedang gerimis atau licin. [fiq/but]

     

  • Kecelakaan Motor vs Truk Tangki di Plaosan, Pemotor Meninggal Seketika

    Kecelakaan Motor vs Truk Tangki di Plaosan, Pemotor Meninggal Seketika

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Plaosan–Sarangan, tepatnya di Dusun Geneng, Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Insiden ini melibatkan sepeda motor Suzuki Satria FU dengan truk tangki.

    Pengendara motor, Sunu Bagus Rindiyanto (44), warga Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian setelah terlibat tabrakan dengan truk tangki bernopol B 9504 YE yang dikemudikan oleh Sabdo Herwanto (42), warga Karangpandan, Karanganyar.

    Berdasarkan keterangan awal, truk tangki bergerak dari arah barat menuju timur. Pada saat yang sama, sepeda motor datang dari arah berlawanan. Diduga sepeda motor oleng ke kanan hingga jarak antar kendaraan terlalu dekat dan tabrakan tidak dapat dihindari.

    “Sepedanya seperti kehilangan keseimbangan, terus langsung menabrak bagian depan truk. Kondisinya langsung tidak sadarkan diri,” ujar Sumitro, warga sekitar yang berada di lokasi kejadian.

    Petugas kepolisian yang datang kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban dievakuasi ke fasilitas kesehatan setempat. Sementara truk tangki berikut sepeda motor korban diamankan sebagai barang bukti.

    Hingga berita ini ditulis, Satlantas Polres Magetan masih mendalami penyebab pasti kecelakaan dengan meminta keterangan saksi dan memeriksa kondisi kendaraan. [fiq/but]

     

  • Siswa SMK di Magetan Diduga Tenggelam saat Cari Umpan di Embung Baleasri, Pencarian Berlanjut

    Siswa SMK di Magetan Diduga Tenggelam saat Cari Umpan di Embung Baleasri, Pencarian Berlanjut

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang remaja berinisial DK, warga Desa Sendangagung, Kecamatan Plaosan, Magetan, dilaporkan tenggelam di Embung Titang Krajan atau dikenal juga dengan sebutan Embung Duwet Sewu, Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Minggu (9/11/2025). Korban diketahui merupakan siswa salah satu SMK di Magetan.

    Sekretaris Desa Baleasri, Tri Anjono, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban memancing di area embung bersama temannya. Korban sempat mencari udang sebagai umpan, namun diduga terpeleset dan tercebur ke dalam embung.

    “Iya, dia mencari udang untuk umpan. Diduga terpeleset dan jatuh ke dalam embung,” jelas Tri Anjono.

    Setelah kejadian, warga sekitar langsung melakukan upaya pencarian secara manual dengan cara menyelam di sekitar lokasi. Namun hingga pukul 17.00 WIB, korban belum ditemukan. Pencarian sempat terkendala cuaca gerimis dan kondisi embung yang cukup dalam.

    “Warga masih melakukan pencarian manual. Sampai sore belum ditemukan,” tambahnya.

    Rencananya, pencarian akan dilanjutkan dengan bantuan petugas gabungan apabila kondisi memungkinkan. Diketahui, Tim dari BPBD Magetan sudah menuju ke lokasi untuk melakukan asesmen. [fiq/suf]

  • Siswa SMK di Magetan Diduga Tenggelam saat Cari Umpan di Embung Baleasri, Pencarian Berlanjut

    Siswa SMK di Magetan Diduga Tenggelam saat Cari Umpan di Embung Baleasri, Pencarian Berlanjut

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang remaja berinisial DK, warga Desa Sendangagung, Kecamatan Plaosan, Magetan, dilaporkan tenggelam di Embung Titang Krajan atau dikenal juga dengan sebutan Embung Duwet Sewu, Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Minggu (9/11/2025). Korban diketahui merupakan siswa salah satu SMK di Magetan.

    Sekretaris Desa Baleasri, Tri Anjono, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban memancing di area embung bersama temannya. Korban sempat mencari udang sebagai umpan, namun diduga terpeleset dan tercebur ke dalam embung.

    “Iya, dia mencari udang untuk umpan. Diduga terpeleset dan jatuh ke dalam embung,” jelas Tri Anjono.

    Setelah kejadian, warga sekitar langsung melakukan upaya pencarian secara manual dengan cara menyelam di sekitar lokasi. Namun hingga pukul 17.00 WIB, korban belum ditemukan. Pencarian sempat terkendala cuaca gerimis dan kondisi embung yang cukup dalam.

    “Warga masih melakukan pencarian manual. Sampai sore belum ditemukan,” tambahnya.

    Rencananya, pencarian akan dilanjutkan dengan bantuan petugas gabungan apabila kondisi memungkinkan. Diketahui, Tim dari BPBD Magetan sudah menuju ke lokasi untuk melakukan asesmen. [fiq/suf]

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Polres Magetan Imbau Wisatawan Sarangan Tingkatkan Kewaspadaan

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, Polres Magetan Imbau Wisatawan Sarangan Tingkatkan Kewaspadaan

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan melalui Satuan Samapta meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di kawasan wisata Sarangan sebagai langkah antisipasi potensi bencana hidrometeorologi di musim cuaca ekstrem. Patroli dilakukan pada Minggu (9/11/2025) dengan menyasar sejumlah titik wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

    Kasat Samapta Polres Magetan, AKP Agus Wibowo, mengatakan bahwa wilayah Sarangan yang berada di lereng Gunung Lawu memiliki kerentanan terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, hingga potensi tanah longsor. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat dan pelaku wisata untuk meningkatkan kewaspadaan selama beraktivitas di kawasan tersebut.

    “Kami mengingatkan wisatawan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan tidak memaksakan beraktivitas di luar ruangan ketika terjadi hujan deras atau angin kencang. Jika situasi tidak mendukung, segera cari tempat aman dan hindari area yang berisiko longsor,” ujar AKP Agus Wibowo.

    Selain memberikan imbauan keselamatan, personel Polisi Pariwisata Sat Samapta melakukan patroli dialogis dengan menyambangi beberapa titik wisata seperti Telaga Sarangan, Kebun Stroberi, Mojosemi Park, hingga Lawu Green Forest Park (LGF). Patroli ini juga sekaligus memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif.

    AKP Agus Wibowo menambahkan bahwa peningkatan jumlah wisatawan pada akhir pekan menjadi salah satu alasan Polres Magetan memperkuat kehadiran personel di lapangan. Namun, prioritas utama saat ini tetap pada keselamatan pengunjung terkait potensi bencana hidrometeorologi.

    “Kami berharap wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman. Namun keselamatan tetap yang utama. Mohon perhatikan imbauan petugas, selalu waspada, dan jaga keselamatan diri maupun keluarga,” tegasnya.

    Polres Magetan menegaskan komitmennya untuk terus memberi pelayanan terbaik, termasuk memberikan edukasi risiko bencana kepada masyarakat, guna mendukung aktivitas pariwisata yang aman dan nyaman. [fiq/suf]

  • Kompak di Jalan Salah, Ayah-Anak Madiun Dibekuk Polisi Usai Curi Burung

    Kompak di Jalan Salah, Ayah-Anak Madiun Dibekuk Polisi Usai Curi Burung

    Madiun (beritajatim.com) – Warga Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, sempat dibuat geger oleh hilangnya burung jalak suren milik Suyono, Senin (3/11/2025) pagi. Tak disangka, pencurian itu justru membuka tabir aksi sepasang ayah dan anak yang selama ini berkeliling dari kampung ke kampung mencuri burung.

    Awalnya, sekitar pukul 05.00 WIB, Suyono keluar rumah dan mendapati sangkar burungnya yang semula tergantung di teras sudah tak ada. Suyono lantas bercerita kepada anaknya, Riyan Dwi Saputra, lalu mereka melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat.

    Kemudian bersama-sama memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Hasilnya, tampak dua orang berboncengan motor hijau tanpa pelat nomor, salah satunya turun dan mengambil sangkar burung lalu kabur ke arah barat.

    Rekaman itu kemudian menyebar di media sosial dan menjadi perbincangan warga. Dari sinilah jajaran Satreskrim Polres Madiun bergerak cepat menelusuri jejak pelaku.

    “Dari hasil penyelidikan, pelaku merupakan ayah dan anak asal Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mereka sudah sering beraksi di wilayah Madiun dan Magetan,” ujar Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara dalam press release di Mapolres Madiun, Jumat (7/11/2025).

    Polisi menyebut, keduanya beraksi pada malam hari saat warga terlelap. Sang ayah, Suyanto, bertugas menunggu di motor, sementara anaknya yang masih di bawah umur berperan mengambil burung dari teras rumah. Mereka berburu burung yang punya nilai jual tinggi, terutama yang digantung di tempat terbuka.

    “Saat diamankan, kami juga menemukan delapan ekor burung dari berbagai jenis. Ada juga sangkar yang masih baru. Untuk kasusnya masih terus kami kembangkan,” tambah Kapolres.

    Aksi mereka ternyata bukan kali pertama. Sebelumnya, pasangan ayah-anak ini pernah ditangani Polres Magetan dengan kasus serupa.

    Kini, keduanya harus kembali berhadapan dengan hukum atas dugaan pencurian dengan pemberatan sebagaimana Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-4 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. (rbr/ian)

  • Kurang dari 7 Jam, Polisi Madiun Tangkap Dua Pembobol Alfamart Lintas Kabupaten

    Kurang dari 7 Jam, Polisi Madiun Tangkap Dua Pembobol Alfamart Lintas Kabupaten

    Madiun (beritajatim.com) – Aksi dua pria asal Grobogan, Jawa Tengah, berakhir di balik jeruji besi. Mereka adalah Alfa Suparno dan Nur Sholikin, spesialis pembobol minimarket yang ditangkap jajaran Polres Madiun setelah membobol gerai Alfamart di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

    Keduanya dihadirkan dalam press release Polres Madiun, Jumat (7/11/2025), dengan kepala tertunduk. Dari hasil penyelidikan, mereka diketahui merupakan residivis kasus pencurian yang kerap beraksi lintas kabupaten.

    Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara menjelaskan, penangkapan berawal dari laporan pihak Alfamart pada 24 Oktober 2025 sekitar pukul 06.00 pagi. Petugas yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan cepat.

    “Kurang dari tujuh jam setelah laporan diterima, kedua pelaku berhasil kami amankan di wilayah Kota Madiun. Mereka sudah kami profiling sejak lama karena merupakan residivis,” ujar AKBP Kemas kepada wartawan.

    Dari hasil interogasi, keduanya mengaku telah beraksi di Magetan, Madiun, Grobogan, Blora, dan Kudus. Target mereka adalah gerai Alfamart yang tidak buka 24 jam, yang sebelumnya mereka pantau lewat Google Maps.

    “Pelaku memanfaatkan informasi dari Google. Begitu tahu toko tutup pukul 23.00 malam, mereka datang dan beraksi,” imbuh Kapolres.

    Aksi di Balerejo dilakukan dengan cara membobol langit-langit atap toko. Setelah berhasil masuk, keduanya mengambil uang dari brankas dan sejumlah barang dagangan, termasuk rokok.

    “Saya masuk lewat atas, ngebobol atap pakai alat, terus turun ke bawah,” aku salah satu tersangka saat diwawancarai di hadapan awak media.

    Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti hasil kejahatan dengan total kerugian sekitar Rp14 juta. Ironisnya, uang hasil kejahatan itu justru digunakan untuk foya-foya dan membayar utang pribadi. “Sebagian buat bayar utang, sisanya buat senang-senang,” kata pelaku dengan nada menyesal.

    Kini, keduanya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain dalam aksi pembobolan lintas kabupaten ini.

    “Kasus ini masih kami kembangkan. Tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat,” tegas AKBP Kemas. [rbr/suf]

  • Polda Jatim Tangkap Perampok Spesialis Minimarket

    Polda Jatim Tangkap Perampok Spesialis Minimarket

    Surabaya (beritajatim.com) – Perampok spesialis minimarket ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Krimina Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Dalam melakukan aksi, para perampok ini menggunakan senjata api (Senpi) dan juga senjata tajam (Sajam).

    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Abraham Jules Abast mengatakan, di Jawa Timur terjadi di empat lokasi berbeda, yakni Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban.

    “Dari hasil ungkap, di Jawa Timur, kasus pencurian terjadi di beberapa mini market wilayah Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban. Dua tersangka berhasil kita amankan dan dua lainnya dalam pengejaran alias DPO, ” ujar Kombes Pol Abraham Jules Abast, Kamis (6/11/2025).

    TKP pertama, terang Kombes Jules, terjadi pada Kamis, 4 September 2025, di sebuah minimarket di Jalan Raya Solo-Mas, Kabupaten Magetan. Pada hari yang sama, perampokan juga terjadi di Desa Paron, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Selanjutnya, pada Minggu, 7 September 2025, minimarket di Jalan Raya Babat, Lamongan, menjadi sasaran. Terakhir, pada Senin, 8 September 2025, perampokan terjadi di Jalan Martadinata, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

    “Modus operandi yang digunakan oleh para tersangka adalah pencurian dengan kekerasan. Mereka mengincar uang yang ada di laci kasir, brankas, serta rokok yang ada di toko. Dalam aksinya, para pelaku membawa dua buah golok sebagai senjata dan juga senjata api,” terangnga.

    Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain satu unit mobil yang digunakan para pelaku, BPKB, dua buah golok, dua buah tas, dan dua buah lakban berwarna merah dan juga Senpi.

    “Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 hingga 15 tahun penjara,” tegas Jules.

    Sementara Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur menambahkan, bahwa kelompok ini merupakan spesialis perampok minimarket yang dikenal sebagai kelompok Jabar. Mereka berasal dari Depok, Srengseng Sawah, dan Bogor. Sebelumnya, kelompok ini beraksi di Jawa Tengah, sebelum akhirnya menyasar wilayah Jawa Timur.

    “Mereka tidak langsung masuk ke semua lokasi. Jika ada banyak orang, mereka tidak berani. Sasarannya adalah minimarket yang sepi dengan hanya ada dua atau tiga pegawai,” kata AKBP Arbaridi Jumhur.

    Dari hasil perampokan, para pelaku rata-rata mendapatkan uang sekitar 20 hingga 40 juta rupiah. Selain uang, mereka juga mengambil rokok mahal yang kemudian dijual kembali. “Para pelaku ini juga memiliki gaya hidup yang mewah dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” pungkas AKBP Arbaridi Jumhur. [uci/aje]

  • KSAU minta MOT dijalankan demi asah kemampuan tempur pilot

    KSAU minta MOT dijalankan demi asah kemampuan tempur pilot

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono meminta jajarannya melaksanakan latihan Mission Oriented Training (MOT) 2025 layaknya simulasi pertempuran di udara demi mengasah kemampuan para penerbang tempurnya.

    Hal tersebut dikatakan Tonny saat memberikan pengarahan kepada Pelaku dan Komando Latihan (Kolat) MOT 2025 di Gedung ACMI, Lanud Iswahjudi, Magetan, Selasa (4/11).

    Dalam siaran pers resmi TNI AU yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, Tonny mengatakan MOT terdiri dari beragam sesi latihan dari mulai menggunakan flight simulator hingga simulasi pertempuran menggunakan pesawat tempur sungguhan.

    Rangkaian latihan harus dilalui para penerbang tempur guna melatih ketepatan, kecepatan penerbang serta koordinasi antarsatuan agar setiap unsur siap menghadapi situasi pertempuran sesungguhnya.

    Tidak hanya itu, Tonny juga mengingatkan kepada para penerbangnya untuk memperhatikan sistem keselamatan diri dan pesawat selamat menjalankan latihan.

    Hal tersebut harus menjadi perhatian utama pilot demi memastikan keselamatan diri dan fasilitas yang dimiliki TNI AU.

    “Tidak ada keberhasilan yang layak dibanggakan jika harus mengorbankan nyawa atau merusak alutsista. Terbanglah dengan aman, kuasai prosedur darurat, dan patuhi aturan,” jelas Tonny.

    Dengan adanya latihan ini, Tonny berharap TNI AU dapat semakin kuat dan mampu mempertahankan wilayah udara Indonesia.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.