kab/kota: Magetan

  • Lima Parpol Magetan Koalisi di Pilkada 2024, Siapa Diusung?

    Lima Parpol Magetan Koalisi di Pilkada 2024, Siapa Diusung?

    Magetan (beritajatim.com) – Lima parpol (partai politik)  di Magetan sepakat berkoalisi untuk menyiapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Magetan pada Pilkada 2024. Adalah Partai Demokrat, PDIP, PKS, PAN, dan Partai Gerindra. 

    Kelimanya telah sepakat berkoalisi dengan menandatangani kontrak kerja sama dan menyampaikan rencana mereka ke depan untuk Pilkada 2024. Acara digelar di Resto Rumah Kita, Kelurahan Alastuwo, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Rabu (8/5/2024) malam. 

    Sujatno, Ketua DPC PDIP Magetan mengungkapkan bahwa kolaborasi itu menegaskan tak satupun partai di Magetan memiliki kekuatan cukup untuk mengusung paslon sendiri. Maka dari itu, koalisi  menjadi kunci untuk mengusung calon pemimpin terbaik bagi Magetan. 

    “Kami sepakat untuk bersama-sama menjaring calon terbaik untuk Magetan. Saya bahkan siap mendaftar sebagai calon bupati di lima partai ini,” ujar Sujatno, Rabu (8/5/2024).

    Sementara, Pangajoman, Ketua DPD Demokrat Magetan memberikan respons terkait kemungkinan dia turut maju untuk mencalonkan diri sebagai Bupati maupun Wakil Bupati. 

    “Tetap menghormati masing masing partai. Jadi nanti kalau ada putusan partai begini-begini kita menjunjung tinggi itu. Kita sadar di sini ketua DPC ini tugasnya hanya sampai di situ. Tetapi kita tetap berupaya mengusahakan siapa yang mendaftar,” terang Pangayoman.

    Dia menekankan pentingnya kesungguhan kandidat dengan tindakan nyata seperti pendaftaran. Ia menegaskan bahwa keputusan akan diambil dengan menghormati proses internal masing-masing partai.

    Putut Pujiono, Ketua DPD Gerindra Magetan, menjelaskan bahwa kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan kedua kalinya.

    “Kesepakatan ini memberikan kebebasan kepada semua kader untuk maju sebagai calon, dengan keputusan final tetap berada di tangan DPD dan DPP,” pungkasnya.

    Terakhir, untuk diketahui bahwa perjanjian kerjasama ini berlaku hingga Juli 2024, dengan opsi bagi partai-partai terlibat untuk memilih keputusan sendiri jika kesepakatan tidak tercapai. [fiq/suf]

  • Pedagang Pasar Magetan Bisa Bebas Biaya Retribusi, Begini Caranya

    Pedagang Pasar Magetan Bisa Bebas Biaya Retribusi, Begini Caranya

    Magetan (beritajatim.com) – Pedagang di seluruh pasar Magetan bisa bebas biaya retribusi atau bayar lebih sedikit dari yang diatur oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Asalkan, para pedagang yang merasa keberatan dengan tarif retribusi yang saat ini diberlakukan, mengajukan permohonan keringanan biaya retribusi atau pembebasan biaya retribusi.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Magetan Sucipto mengatakan, pihaknya mengakui jika sosialisasi kenaikan tarif retribusi bagi pedagang pasar memang belum menyeluruh. Pun, jika ada pedagang yang merasa keberatan dengan tarif yang diberlakukan maka bisa memperoleh keringanan atau bahkan bebas biaya retribusi.

    Hal tersebut disampaikan Sucipto untuk merespons sejumlah pedagang Pasar Sayur Magetan yang menolak kenaikan retribusi pasar.

    ‘’Tentu dengan mengajukan permohonan ini nanti, tim kami akan turun ke lapangan dan mengecek kondisi para pedagang yang mengajukan permohonan ini. Jika memang kondisinya tidak memungkinkan untuk membayar retribusi atau mungkin biaya retribusinya bisa diringankan, permohonannya akan kami kabulkan,’’ terang Sucipto, Selasa (7/5/2024)

    Sucipto menjelaskan bahwa kenaikan retribusi pasar merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

    “Kami hanya menjalankan peraturan daerah. Kenaikan ini sudah melalui persetujuan berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Biro Hukum Provinsi,” terangnya.

    selain mengeluhkan kenaikan retribusi, pedagang pasar khususnya Pasar Sayur I dan II Magetan mengeluh tentang pedagang liar. Untuk menanggapi keluhan itu, Sucipto meminta waktu untuk mencari solusi yang tepat.

    “Penertiban pedagang liar memang perlu dilakukan. Tapi kami perlu mencari skema yang tepat agar tidak menimbulkan gejolak,” jelasnya.

    Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan pedagang untuk mengajukan keringanan atau pembebasan retribusi pasar:

    Siapkan surat permohonan keringanan atau pembebasan retribusi pasar.

    Jelaskan alasan mengapa Anda merasa perlu mendapatkan keringanan atau pembebasan retribusi.

    Lampirkan bukti-bukti yang mendukung alasan Anda, seperti kondisi dagangan yang sepi, penurunan omzet, atau kondisi pasar yang tidak kondusif.

    Ajukan surat permohonan ke Disperindag Magetan. Disperindag Magetan akan memverifikasi kondisi Anda dan memutuskan apakah Anda berhak mendapatkan keringanan atau pembebasan retribusi.

    Diberitakan sebelumnya, Pedagang Pasar Sayur I dan II Magetan menolak kenaikan retribusi yang ditarik oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan. Pasca penerapan penarikan retribusi yang langsung memotong biaya tersebut dari rekening para pedagang.

    Sebelumnya, per bulan mereka dikenai biaya retribusi senilai Rp30.000. Namun, per 1 Mei 2024, dikabarkan akan naik jadi Rp60.000. Belum lagi, masih retribusi yang ditarik per hari senilai Rp750. Belum lagi biaya-biaya lainnya.

    Pedagang merasa tercekik dengan retribusi yang naik. Mereka merasa DIsperindag tak pernah serius membenahi Pasar Sayur I dan II. Lantaran, semakin lama pasar makin sepi. Ditambah, adanya retribusi yang naik, mereka bisa merugi dan gulung tikar.

    Ketua Komunitas Pedagang Pasar Sayur Magetan (KP2SM) Gunadi mengatakan, pihaknya mengaku sudah mendapatkan aduan dari para pedagang terkait kenaikan retribusi. Mereka menuntut pedagang di pelataran Pasar Sayur untuk ditertibkan. Selain merugikan para pedagang di dalam pasar, duit retribusi yang ditarik oleh Disperindag pada pedagang pelataran juga tak jelas masuk ke kas daerah atau tidak.

    ‘’Pedagang di dalam Pasar Sayur ini ingin Disperindag menertibkan para pedagang di pelataran. Karena mereka jelas tak memiliki izin yang jelas untuk jualan. Berbeda dengan 835 pedagang di Pasar Sayur I dan II yang jelas memiliki izin,’’ kata Gunadi saat ditemui di Pasar Sayur I pada Jumat (3/5/2024).

    Menurutnya, kondisi pasar semakin hari semakin sepi. Kenaikan retribusi juga tidak disosialisasikan ke seluruh pedagang. Hanya pedagang tertentu yang diberi sosialisasi terkait kenaikan retribusi.

    ‘’Kami dari paguyuban pedagang tak pernah dilibatkan untuk sosialisasi kenaikan retribusi. Dan keluhan terkait pedagang liar yang berjualan ecer ini tak kunjung diselesaikan oleh Disperindag,’’ lanjutnya.

    Saat ini pihaknya akan membuat berita acara dan mengumpulkan tanda tangan seluruh pedagang untuk menyuarakan penolakan kenaikan retribusi Pasar Sayur.

    Sulesmi, salah seorang pedagang pakaian di Pasar Sayur mengaku menolak kenaikan retribusi. Dia mengaku, abonemen retribusi total Rp90.000 sesuai ukuran bidaknya yakni 3 meter x 1,5 meter. Dan per hari masih ditarik Rp2.000.

    ‘’Jangan dinaikkan ya harapannya. Kalau bisa tetap bayar harian saja. Kalau bulanan berat kami. Dan kadang kan juga tidak buka. Ketika tidak buka apa ya harus bayar retribusi? Kami ga mau,’’ katanya. [fiq/ian]

  • Geger Parkir Depan GOR Ki Mageti Magetan Rp10 Ribu, Jukir Kena Sanksi?

    Geger Parkir Depan GOR Ki Mageti Magetan Rp10 Ribu, Jukir Kena Sanksi?

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang warganet mengeluhkan tingginya tarif parkir di bahu jalan di depan GOR Ki Mageti Magetan pada Selasa (30/4/2024) di media sosial. Unggahan tersebut mengatakan bahwa warganet tersebut mengaku menitipkan sepeda motor untuk mendampingi kerabatnya yang saat itu dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di GOR Ki Mageti.

    Saat hendak pulang, dirinya diminta petugas parkir untuk membayar parkir senilai Rp10.000. Mau tak mau, dia pun membayar sejumlah tersebut. Namun, yang bikin dia terheran adalah, di karcis parkir tertera nominal Rp3.000 untuk sekali parkir sepeda motor. 

    Dia pun merasa kecewa. Pun, dia mulai wadul di media sosial. Dia mempertanyakan seberapa tarif parkir yang pasti di bahu jalan depan GOR Ki Mageti.

    Wadulan tersebut akhirnya sampai ke telinga Kepala Dinas Perhubungan Magetan Welly Kristanto. Welly mengaku mendapatkan laporan soal aduan warga tersebut pada Selasa (30/4/2024). Segera setelah itu juga pihaknya memerintahkan anggotanya untuk meminta klarifikasi juru parkir di area GOR Ki Mageti. 

    “Segera setelah itu kami langsung ke lokasi dan memintai keterangan dari juru parkir,” kata Welly, Senin (6/5/2024).

    Dari hasil klarifikasi, juru parkir yang bertugas di area tersebut mengakui adanya penarikan senilai Rp10.000 tiap kendaraan saat acara pelantikan PPPK di GOR Ki Mageti. “Sudah ada pengakuan dan pernyataan salah,” terang Welly. 

    Soal sanksi, pihaknya mengaku memang memberikan sanksi pada jukir tersebut. “Kami beri sanksi berupa peringatan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut,” katanya. 

    Diketahui, tarif parkir di kawasan parkir Magetan ditarik senilai dengan yang tertera di karcis parkir yang diberikan oleh juru parkir. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. [fiq/suf]

  • PKS Jatim Mulai Jaring Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024

    PKS Jatim Mulai Jaring Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam rangka mematangkan tahapan penjaringan calon kepala daerah se-Jatim, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan menggelar Safari Pemenangan Pilkada ke berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur.

    Safari yang dilakukan Kang Irwan itu sudah dilakukan sejak tanggal 17 April, rencana akan berakhir pada akhir Mei 2024.

    Safari pemenangan Pilkada ini menurutnya juga dilakukan dalam rangka mengokohkan capaian PKS dalam Pileg 2024 dimana ada kenaikan kursi baik kursi pusat, provinsi maupun kabupaten/kota se-Jatim.

    Dalam kesempatan safari tersebut, Irwan mengajak para pengurus, anggota dan semua keluarga besar PKS untuk juga untuk senantiasa bersyukur atas capaian pada Pemilu 2024.

    “Dengan demikian, kami yakin bahwa Allah akan menambah nikmatnya dengan menambah capaian kursi pada Pemilu 2029,” ujarnya.

    Selanjutnya, Irwan juga mengajak untuk meningkatkan soliditas semua pengurus, anggota, caleg, dan keluarga besar PKS.

    “Semua punya kontribusi dalam berjuang, tidak ada yang jumawa dan tidak ada yang kecil hati. Semua harus tetap kompak dan solid untuk melanjutkan perjuangan bersama PKS,” kata alumnus FISIP Unair ini.

    Selain itu, Irwan juga mengajak agar tetap Istiqomah dalam melayani dan membela rakyat. Terakhir, pria 48 tahun ini, mengajak untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai kalangan. Menjaga silaturahim dengan para tokoh, ormas, serta meminta nasihat, arahan agar PKS tetap istiqomah dan bisa semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

    Untuk mensukseskan Momentum berikutnya, Kang Irwan mengajak semua pengurus, anggota PKS untuk berpartisipasi memenangkan calon yang diusung PKS dalam kontestasi pilkada serentak 2024.

    Capaian terbaiknya adalah memenangkan kader menjadi kepala daerah, selain itu memenangkan calon yang diusung oleh PKS.

    Irwan menjelaskan, bahwa PKS Jatim telah meminta seluruh DPD PKS se-Jawa Timur untuk melaksanakan tahapan penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala daerah yang akan diusung oleh PKS baik dari kalangan kader maupun non kader.

    Hal tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 20 April hingga akhir Mei 2024. Dalam tahapan penjaringan dan penyaringan DPW maupun DPD akan mengusulkan minimal dua calon kepada DPP.

    Adapun beberapa syarat calon yang akan diusung oleh PKS yaitu pertama harus memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Yang kedua, memiliki perilaku dan rekam jejak yang positif di tengah masyarakat.

    Selanjutnya yang ketiga, memiliki kompetensi dalam melakukan komunikasi, lobi, dan negosiasi, serta yang keempat memiliki motivasi yang kuat menjadi pemimpin daerah.

    Selain itu yang kelima, menjadi salah satu pertimbangan yaitu mempunyai jaringan massa (networking) yang luas.

    Proses rekrutmen dalam Penjaringan dan Penyaringan terdiri atas usulan Unit Pembinaan Anggota (UPA) pada tingkatan Anggota Pelopor, usulan Struktur Partai yakni mulai tingkat kecamatan; dan usulan masyarakat melalui pendaftaran baik secara terbuka maupun tertutup.

    Selanjutnya, DPW maupun DPD diminta melakukan komunikasi dengan para calon untuk melakukan pendalaman terhadap Visi dan Misi para calon dalam membangun daerahnya jika terpilih.

    “Alhamdulillah semua DPD PKS se-Jawa Timur sudah melaksanakan tahapan penjaringan calon kepala daerah. Baik yang melalui UPA, pengurus maupun menerima komunikasi para calon kepala daerah yang ingin PKS turut mengusung dalam pilkada 2024. Terima kasih kepada semua pengurus DPD PKS se-Jatim. Semoga segera tuntas untuk segera mengusulkan minimal dua calon ke DPW untuk kemudian dilanjutkan ke DPP,” ujar Kang Irwan.

    “PKS membuka diri berbagai kalangan yang ingin maju diusung oleh PKS dalam pilkada serentak 2024. Pihaknya mempersilahkan para calon untuk berkomunikasi dengan pengurus DPD PKS di masing-masing Kabupaten/kota. DPW juga sudah meminta DPD untuk pro aktif membangun komunikasi dengan para calon yang sudah muncul didaerahnya,” pungkas Kang Irwan.

    Beberapa daerah yang sudah dikunjungi dalam Safari pemenangan yaitu Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang.

    Selain itu Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi. Begitu pula Trenggalek, Kota Kediri, Kediri, Tulungagung, Jombang, Bojonegoro, Lamongan, dan Kota Surabaya. [tok/beq]

  • Magetan Pamerkan Seni Budaya dan Produk Unggulan di TMII 

    Magetan Pamerkan Seni Budaya dan Produk Unggulan di TMII 

    Jakarta (beritajatim.com) – Pemkab Magetan melangsungkan kegiatan Gelar Seni Budaya dan Pameran Produk Unggulan Kabupaten Magetan di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu (5/5/2024).

    Kehadiran Forkopimda menunjukkan komitmen dan upaya bersama dalam melestarikan budaya, mempromosikan wisata, memasarkan produk UMKM dan ekonomi kreatif, serta menarik investasi ke Kabupaten Magetan.

    Dalam sambutannya, Pj. Bupati Magetan Hergunadi menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu strategi untuk memperkenalkan produk-produk Magetan kepada khalayak yang lebih luas, khususnya di wilayah Jabodetabek.

    “Bagaimana agar lebih mendekatkan produk-produk Magetan, agar bisa lebih dikenal di Jakarta. Warga Magetan yang di Jakarta bisa mempromosikan produk Magetan, dengan memberikan informasi yang lebih luas ke khalayak sehingga produk Magetan bisa dipasarkan,” jelas Hergunadi.

    Senada dengan Pj. Bupati Magetan, Kapolres Magetan, AKBP Satria Permana, menegaskan komitmen Forkopimda Magetan untuk terus mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dapat memajukan Kabupaten Magetan di berbagai bidang.

    “Forkopimda Magetan akan selalu mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti kegiatan Gelar Seni Budaya dan Pameran Produk Unggulan ini,” ujar Satria Permana.

    Pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya berkesempatan untuk menjelajahi berbagai produk unggulan dan hasil inovasi dari pelaku UMKM Magetan, seperti produk kerajinan kulit, batik khas Magetan, jajanan, dan makanan olahan.

    Selain sebagai ajang promosi, kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi dan halal bihalal bagi Ikatan Keluarga Magetan (IKMA) se-Jabodetabek. [fiq/but]

  • Begini Cara Banser Magetan Peringati Harlah ke-90 GP Ansor 

    Begini Cara Banser Magetan Peringati Harlah ke-90 GP Ansor 

    Magetan (beritajatim.com) – Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Magetan menggelar Sunday Morning Ride (Sunmori) dengan tajuk Motoran Bareng Banser Magetan pada Minggu (5/5/2024).

    Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus Badan Pengurus Harian Pimpinan Cabang Ansor dan 18 PAC setingkat kecamatan beserta perwakilan banser dari tiap wilayah se-Kabupaten Magetan. Pun, sebagai peringatan Harlah ke-90 GP Ansor.

    Sunmori ini dimulai dari Taman Wisata Magetan Park dan berakhir di Lapangan Desa Sumber Agung, Kecamatan Plaosan. Ketua PC GP Ansor Agus Habib Mustofa mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk kebugaran para pengurus dan kader Ansor Banser, juga sebagai bentuk dan percontohan kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

    “Motoran bareng ini juga sebagai simbol Ansor Banser akan menuju Indonesia Emas 2045 dengan barisan generasi yang teratur, satu komando, disiplin tinggi, fisik sehat, serta loyalitas tak terbatas,” ujar pria yang lekat disapa Gus Toev itu.

    Lebih lanjut, Gus Toev mengingatkan kembali untuk menjaring generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) berkhidmat di Gerakan Pemuda Ansor. “Organisasi yang tumbuh karena Allah SWT sehingga telah 90 tahun membersamai NU dan NKRI,” katanya.

    Sekaligus, kegiatan ini menjadi simbol perjuangan, kebersamaan, dan kekompakan. Hal ini bisa dilihat dari ribuan motor yang mengikuti touring ini, mengekor panjang sekitar hampir lima kilometer tanpa putus.

    Gus Toev menegaskan bahwa Motoran ini sebagai simbol bahwa Ansor Banser Magetan kompak satu komando, apalagi menjelang kontestasi Pilkada di Magetan. Seluruh anggota akan tunduk dan patuh kepada kebijakan organisasi yang kebijakan langsung akan diambil oleh pimpinan cabang.

    “Ansor dengan banomnya yaitu Banser dan Rijaalul Ansor akan ikut serta dalam menjaga kondusifitas selama pelaksanaan Pilkada. Tentu saja seluruh anggota yang ada akan tunduk dan patuh pada instruksi pimpinan yang tentu saja semua demi kemaslahatan Kabupaten Magetan,” katanya.

    Di sisi lain, Kasatkorcab Banser Magetan Komandan Sumarwan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Motoran ini karena kompak dan tertib. Hal ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam cara berlalu lintas yang baik.

    Acara ini dimulai dengan pawai motor dan dilanjutkan dengan apel Banser dan ditutup dengan makan bersama dengan formasi angka 90 sebagai simbol ulang tahun GP Ansor ke-90.

    Sekretaris PC Ansor Magetan Nur Mahmudin, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai resepsi ulang tahun Ansor ke-90.

    “Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dari harlah Ansor ke-90. Apresiasi yang tinggi kepada seluruh panitia dan anggota yang dengan semangat mengikuti kegiatan ini. Sekaligus apresiasi yang sebesar-besarnya kepada jajaran Polres Magetan yang telah membersamai kegiatan ini dari awal sampai akhir. Ini sinergi yang bagus, apalagi Polres Magetan mencanangkan Banser sebagai contoh tertib berlalu lintas,” ujar Nur Mahmudin. [fiq/but]

  • Pilkada Magetan 2024 Diprediksi Ada 3 Poros Koalisi? 

    Pilkada Magetan 2024 Diprediksi Ada 3 Poros Koalisi? 

    Magetan (beritajatim.com) – Koalisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Golongan Karya (Golkar) di Magetan mengisyaratkan bakal ada tiga poros koalisi. Artinya, bakal ada tiga pasangan calon yang maju dalam Pilkada Magetan 2024.

    Mengingat Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kemungkinan bakal mengusung masing-masing satu kandidat meski harus mencari koalisi.

    Dekan Fisip Unmer Madiun Dr Nunik Haryani S.Sos., M.A, menilai, Nasdem dan Golkar perlu menggandeng partai lain yang lebih banyak.

    “Hasilnya akan jauh lebih efektif. Peta kemenangan juga akan lebih besar. Ada peluang sebagai langkah strategis, kalau rangkaian gerbong politik bisa melebihi koalisi poros lain,” kata Dr Nunik, Minggu (5/5/2024).

    Menurutnya, Kabupaten Magetan membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki integritas, kapabilitas, otoritas dan karitas.

    “Memiliki integritas yaitu memiliki karakter perilaku etis yang baik secara moral, dan sifat personalnya, berkomitmen dan konsisten dengan prinsip-prinsip kebenaran,” tuturnya

    Selanjutnya, berkapabilitas yaitu mempunyai motivasi, pengetahuan dan ketrampilan yang baik dalam kepemimpinan. Paham dan ahli di bidang pemerintahan daerah, memiliki kualitas dan produktivitas yang baik.

    “Mempunyai otoritas, yaitu dapat menggerakkan, menegakkan disiplin dan tegas menerapkan peraturan. Serta Karitas dapat menempatkan sebagai pelayan masyarakat, rendah hati, respek, bertanggung jawab dan dapat melayani sepenuh hati,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • Begini Kondisi Jembatan Pragak Magetan Pasca Baut Dicuri 

    Begini Kondisi Jembatan Pragak Magetan Pasca Baut Dicuri 

    Magetan (beritajatim.com) – Baru dua bulan dipakai masyarakat, Jembatan Pragak di Desa Pragak Kecamatan Parang Kabupaten Magetan sudah nyaris runtuh. Baut yang menopang kekuatan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pragak dan Desa Mategal itu dicuri orang.

    Namun, kini Jembatan Pragak sudah kembali dibuka untuk kembali dilalui oleh warga. Masyarakat sudah melaporkan kejadian itu pada pihak terkait. Pun, baut-baut jembatan yang hilang sudah diganti yang baru. Sebelumnya, jembatan itu sempat ditutup karena dikhawatirkan runtuh jika kerap dilewati kendaraan warga.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Magetan Muhtar Wakid mengatakan, pihaknya mendapatkan surat dari Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN). Khususnya, terkait kejadian vandalisme yang membuat jembatan terancam rusak.

    ‘’Karenanya kami akan segera lakukan sosialisasi kepada warga sekitar. Karena baut ini meski salah satu komponen yang kecil dari jembatan, namun sangat berpengaruh besar terhadap kekuatan jembatan. Karenanya, kami harap masyarakat benar-benar memperhatikan ini,’’ kata Muhtar, Sabtu (4/5/2024)

    Dia menilai, kejadian hilangnya baut jembatan ini perlu diusut tuntas. Karena, sempat membuat jembatan ditutup selama beberapa hari, dan membuat warga merugi.

    ‘’Jembatan ini merupakan bantuan dari APBN tahun anggaran 2023. Dan harapannya bisa mempermudah akses warga dari dua desa ini. Kami pastikan saat ini kondisinya sudah bisa dilewati. Sejak dibangun, memang hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua saja,’’ pungkas Muhtar.

    Diketahui, Jembatan Pragak ini dibangun oleh Kementerian PUPR pada 2023 lalu. pembangunan jembatan ini sepaket dengan dua jembatan lain dalam Lingkup Pekerjaan Paket Pembangunan jembatan Gantung Jatim III. Yakni, Pembangunan Jembatan Gantung Desa Pragak kabupaten Magetan sepanjang 80 meter, Pembangunan Jembatan Gantung Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo sepanjang 80 meter, Pembangunan Jembatan Gantung Desa Gedangan Kabupaten Ponorogo sepanjang 80 meter.

    Nilai kontraknya Rp8,6 miliar dengan penggarap yakni PT Dewi Baraja Group asal Bangkalan, Jawa Timur. [fiq/ian]

  • Nasdem dan Golkar Magetan Kompak Koalisi, Siapa Diusung dalam Pilkada?

    Nasdem dan Golkar Magetan Kompak Koalisi, Siapa Diusung dalam Pilkada?

    Magetan (beritajatim.com) – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Magetan dan Partai Golongan Karya (Golkar) Magetan kompak berkoalisi untuk mengusung calon bupati dan calon wakil bupati dalam Pilkada 2024. Meski belum ada nama muncul untuk diusung, kedua partai tersebut mempersyaratkan calon pemimpin yang benar-benar diinginkan warga Magetan.

    Ketua DPC Partai Golongan Karya Magetan Zakaria mengatakan, dia siap menjalin komunikasi agar mencari jago yang terbaik. Golkar dan Nasdem agar merasa sukses dan dihargai.

    ‘’Kami dan saudara kami Nasdem, siap mencari jago yang terbaik untuk persiapan Pilkada 2024. Untuk nama koalisi belum ada namanya ya. Dan belum ada partai lain yang nanti merapat. Namun, kami terbuka bagi siapa saja yang mau merapat ke kami nanti ya,’’ kata Zakaria saat hadir dalam pertemuan dengan Nasdem di Restoran Harmadha Joglo, Jumat (3/4/2024) malam.

    ‘’Jelasnya, untuk nama yang mungkin sudah jadi desas-desus, kami belum bisa pastikan ya. Masih ada komunikasi lebih lanjut. Nanti hasilnya akan kami sampaikan jika sudah selesai dan muncul nama yang kami anggap tepat,’’ kata Zakaria.

    Sementara, Ketua DPD Partai Nasional Demokrat Magetan Gaguk Arief Sujatmiko mengatakan, momen pilkada jadi momen penting. Pemilihan calon pemimpin Magetan tentu jadi sesuatu yang serius.

    ‘’Tentunya, kami betul-betul seleksi, cari tahu kapasitas dan kapabilitas. Koalisi dengan Partai Golkar yang berpengalaman ini nantinya bisa memilih dan mengusung calon Bupati yang dipilih rakyat Magetan,’’ kata Gaguk.

    ‘’Kami masih fokus dalam pembicaraan terkait koalisi. Belum ada nama muncul, dan diketahui, jika di Magetan ini gak ada parpol yang bisa mengusung Cabup Cawabup sendiri. Manya harus berkoalisi,’’ lanjutnya .

    Meski nama yang diusung belum muncul, Gaguk membeberkan kriteria cabup cawabup yang hendak diusung. Yakni, sosok yang paling diinginkan masyarakat Magetan. ‘’Ini kami cari pemimpin untuk Magetan yang tentunya tahu dan paham persoalan di Magetan. Bukan Jakarta, bukan mana-mana. Hasilnya nanti kami diskusikan dan nantinya akan kami sampaikan kalau sudah ada,’’ pungkas Gaguk. [fiq/ian]

  • Ini Respons Pj Bupati Magetan Soal Pedagang Pasar Tolak Kenaikan Retribusi 

    Ini Respons Pj Bupati Magetan Soal Pedagang Pasar Tolak Kenaikan Retribusi 

    Magetan (beritajatim.com) – Pj Bupati Magetan Hergunadi merespons sejumlah informasi yang mengabarkan penolakan pedagang Pasar Sayur I dan II yang kompak tolak kenaikan retribusi.

    Mantan Sekda Magetan itu mengatakan, jika hal tersebut memang harus dirembug bersama antara pedagang dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Didperindag).

    “Coba nanti kami komunikasikan. Pedagang ini bisa koordinasi dengan Disperindag,” kata Hergunadi, Jumat (3/5/2024).

    Menurutnya, jika kondisi pasar saat ini masih sepi, maka harusnya pedagang bisa berkoordinasi dengan Disperindag. “Memang perlu dikomunikasikan,” pungkas Hergunadi.

    Seperti diberitakan sebelumnya, pedagang Pasar Sayur I dan II menolak kenaikan retribusi yang diujicobakan pada 1 Mei 2024. Mereka mengaku sejumlah tuntutan pedagang belum dipenuhi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan.

    Ketua Komunitas Pedagang Pasar Sayur Magetan (KP2SM) Gunadi, mengatakan pihaknya ingin pedagang liar yang memanfaatkan pelataran pasar tersebut. Adanya pedagang liar membuat para pembeli tak mau masuk area pasar. IMbasnya, para pedagang di dalam pasar jadi tak terjamah pembeli.

    ‘’Itu adalah permintaan kami sejak tahun-tahun sebelumnya. Adanya pedagang liar ini kok terkesan dibiarkan. Mereka juga bayar retribusi yang duitnya entah masuk ke kas daerah atau tidak. Dan dalam sehari, pedagangnya bisa ganti-ganti. Total sekitar 500-an pedagang,’’ kata Gunadi, Jumat (3/5/2024).

    ‘’Selain itu, para pedagang jika menilai kenaikan retribusi ini terlalu memberatkan karena kondisi pasar yang sepi. Total 835 pedagang di Pasar Sayur I dan II, dan 95 persen menolak kenaikan retribusi ini,’’ kata Gunadi.

    Dia menilai kinerja Disperindag untuk menertibkan pedagang liar di pelataran belum serius. Karena, sejak belasan tahun terakhir, terkesan dibiarkan dan penertiban terkesan hangat tai ayam saja.

    ‘’Ditertibkan, habis itu ya begitu lagi. Pedagang pelataran ini harusnya kan mulai jualan mulai pukul 16.00 sampai pagi jam 06.00. Nah mereka jam 08.00 pagi malah sudah jualan. Itu kan sudah melanggar kesepakatan. Dan Disperindag gak pernah menertibakan mereka,’’ katanya.  [fiq/but]