kab/kota: Magetan

  • Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih – Halaman all

    Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kisah hidup Uswatun Khasanah (29), warga Desa Bance, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berakhir tragis.

    Ibu 2 anak itu tewas dan jasadnya ditemukan sudah dalam kondisi termutilasi di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) pagi lalu.

    Korban diduga dihabisi nyawanya oleh pacarnya sendiri.

    Sebagai informasi, kabarnya korban sempat menikah dan bercerai. Diketahui juga bahwa korban memiliki suami siri.

    Adapun sebelum jadi korban pembunuhan dan mutilasi, korban rupanya memiliki rencana besar yang ingin dilakukannya.

    Ayah tiri korban, Hendi Suprapto mengatakan bahwa Uswatun Khasanah memang sosok baik dan perhatian dengan keluarga.

    Korban juga menjadi tulang punggung keluarga.

    “Korban memang tulang punggung keluarga. Dia menghidupi dua anak dan neneknya,” kata Hendi saat ditemui Surya.co.id, Minggu (26/1/2025). 

    Diketahui bahwa korban adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Ibu kandung dan ayah kandungnya bercerai.

    Dari pernikahan tersebut, orang tua korban dikarunia dua anak perempuan yaitu Uswatun Khasanah dan Intan.

    Ibu kandung korban kemudian menikah lagi dan tinggal di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Blitar. Sedangkan ayah kandungnya tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Blitar.

    Menurut Hendi, korban juga sering mampir ke rumah ibunya. Tiap pulang ke Blitar, korban selalu menyempatkan bertemu dengan ibunya. 

    “Kadang dua kali sebulan ke sini. Tiap pulang ke Blitar, setelah ngurus anak dan keluarga di Slorok, ia menyempatkan ketemu ibunya,” ungkapnya.

    Korban juga bersikap baik terhadapnya, meskipun Hendi ayah tiri.

    Disebutkan, korban sempat bilang ke Hendi bahwa ia ingin membangun rumah sendiri. Kebetulan, Hendi yang dimintai tolong untuk membangun rumah. 

    Rencananya, mulai bulan depan, korban mulai membangun rumah di Desa Slorok.

    Namun karena kejadian ini, rencana besar itu pun tidak terwujud.

    “Korban ini tidak pernah bercerita masalahnya ke keluarga. Yang diceritakan ke keluarga hanya yang senang-senang saja. Mungkin korban tidak ingin ibunya khawatir,” jelasnya.

    Pelaku Berhasil Ditangkap

    Diberitakan sebelumnya, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur membenarkan bahwa pelaku pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi telah ditangkap.

    Jumhur juga menyebutkan bahwa antara korban dan pelaku memiliki hubungan spesial.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi,”

    “Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” kata Jumhur, Minggu.

    Terbongkarnya kasus pembunuhan ini berawal dari adanya temuan koper yang berisi potongan tubuh wanita yang di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis sekitar pukul 09.00.

    Mayat dalam koper tersebut tidaklah lengkap. Sebab tidak ada bagian kaki sebelah kiri dari pangkal paha, kaki sebelah kanan dari lutut, dan kepala.

    Jasad wanita dalam koper itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat kekurangan napas diduga karena cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Terbaru, menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya juga ditemukan pada Minggu hari ini.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini yakni bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih dan kini telah dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Jatim.

    Setelah potongan kepala, potongan kaki diduga milik korban juga ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim pada Minggu pukul 04.00 WIB.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Keinginan Terakhir Uswatun Khasanah yang Mayatnya Dalam Koper di Ngawi, Tabiatnya Dikenal Baik

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Samsul Hadi/Pramita Kusumaningrum)

  • Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih – Halaman all

    Pembunuh Wanita dalam Koper di Ngawi Ditangkap, Keluarga Korban Ingin Bertemu dan Tanyakan Masalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga korban Uswatun Khasanah (29), wanita yang jasadnya ditemukan termutilasi dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim), merasa lega karena sang pelaku akhirnya sudah ditangkap polisi.

    Uswatun Khasanah yang merupakan warga Desa Bance, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jatim, menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.

    Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00.

    Adapun pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap ibu 2 anak itu berhasil ditangkap polisi pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.

    Hendi Suprapto, ayah tiri korban, mengaku bersyukur dengan tertangkapnya sang pembunuh.

    Hendi juga mengatakan pihaknya ingin dapat bertemu pelaku untuk menanyakan alasannya menghabisi nyawa korban.

    “Kami ingin ketemu pelaku. Cuma ingin tanya apa masalahnya (tega berbuat seperti itu). Itu pun kalau diizinkan (polisi),” kata Hendi di rumah duka, Blitar, Minggu, dilansir dari Surya.co.id.

    Keluarga korban, lanjut Hendi, menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada polisi.

    “Kami masih menunggu, belum ada kabar dari polisi. Semuanya, kami serahkan ke polisi, kami pasrah sama polisi,” imbuhnya.

    Pelaku Adalah Pacar Korban

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur membenarkan bahwa pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi ini dilakukan oleh kekasih korban sendiri.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi. Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” ungkap Jumhur, Minggu.

    Diberitakan sebelumnya, terungkapnya kasus pembunuhan berawal dari temuan koper yang berisi potongan tubuh wanita yang di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis pagi.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban tidak lengkap.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada,”

    “Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” sebut Dwi.

    Jasad wanita dalam koper itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Dari hasil autopsi, korban meninggal dunia akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya juga ditemukan pada Minggu hari ini.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini antara lain bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim, pada sekitar pukul 08.00 WIB.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

    Setelah ditemukan, kepala korban sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek tetapi guna autopsi yang lebih optimal, potongan tubuh tersebut dirujuk ke rumah sakit lain.

    Terbaru, bagian kepala korban dititipkan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Jatim.

    Setelah potongan kepala, potongan kaki diduga milik korban juga ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hadijianto membenarkan bahwa pada pukul 04.00 WIB ada petugas Polda Jatim datang ke lokasi.

    “Kemudian ke lokasi pembuangan sesuai keterangan tersangka,” sebut Rudy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pelaku Pembunuh Uswatun Khasanah Ditangkap, Keluarga Korban di Blitar Ingin Tatap Muka Pelaku

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Samsul Hadi/Pramita Kusumaningrum/David Yohanes/Febrianto Ramadani)

  • Terungkap TKP Pembunuhan Wanita dalam Koper di Ngawi, Dihabisi Pacar di Kamar Hotel di Kediri – Halaman all

    Terungkap TKP Pembunuhan Wanita dalam Koper di Ngawi, Dihabisi Pacar di Kamar Hotel di Kediri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29) yang jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) lalu.

    Sebuah kamar Hotel A di Kediri, Jatim, diduga menjadi TKP korban dimutilasi sebelum dibuang ke berbagai lokasi oleh pelaku.
      
    Pantauan Tribun Network sejak Minggu (26/1/2025) pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap.

    Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  
      
    Kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel. Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel A lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu.  

    Menurut Irfan salah seorang satpam hotel mengungkapkan bahwa sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. 

    “Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi,” sebutnya, dilansir dari TribunJatim.com.

    Suasana kamar di 301 salah satu hotel di Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang diduga menjadi lokasi eksekusi mutilasi jasad dalam koper, Uswatun Khasanah, Minggu (26/1/2025). Pelaku sudah ditangkap. (Tribun Jatim/Isya Anshori)

    Saat dikonfirmasi, pihak manajemen hotel belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut. Mereka menyatakan masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian. 

    Meski ada insiden besar, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa. Tamu hotel masih keluar-masuk, dan aktivitas pelayanan tidak terganggu meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar. 

    Pihak hotel maupun tamu lainnya belum memberikan keterangan mengenai apakah ada suara mencurigakan atau pergerakan aneh di sekitar kamar 301 sebelum kejadian mutilasi terjadi.

    “Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan,” ujar Irfan.

    Pelaku Ditangkap

    Sosok pelaku pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi ini diduga adalah kekasih korban.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengungkapkan bahwa pelaku ditangkap pada Minggu sekitar pukul 00.00 WIB.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi,” ujar Jumhur, Minggu.

    “Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” lanjutnya.

    Sebar Potongan Tubuh

    Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini terungkap dari adanya temuan koper yang berisi potongan tubuh wanita yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis sekitar pukul 09.00.

    Sebagai informasi, korban adalah ibu dua anak warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jatim.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban tidak lengkap.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada,”

    “Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” ungkap Dwi, dilansir dari Surya.co.id.

    Jasad wanita dalam koper itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal dunia akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya ditemukan pada Minggu hari ini.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini antara lain bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim pada sekitar pukul 08.00 WIB.

    Lokasi penemuan tidak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

    Setelah ditemukan, kepala korban lantas dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek namun untuk autopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.

    Setelah potongan kepala, potongan kaki diduga milik korban juga ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hadijianto membenarkan bahwa pada pukul 04.00 WIB ada petugas Polda Jatim datang ke lokasi.

    “Kemudian ke lokasi pembuangan sesuai keterangan tersangka,” kata Rudy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pelaku Mutilasi Ngawi Tertangkap, Kamar 301 Hotel di Kediri Diduga Jadi Tempat Uswatun Dieksekusi

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Ndaru Wijayanto) (Surya.co.id/Pramita Kusumaningrum/Febrianto Ramadani)

  • Pembunuh Wanita dalam Koper di Ngawi Ditangkap, Kepala dan Kaki Korban Ditemukan – Halaman all

    Pembunuh Wanita dalam Koper di Ngawi Ditangkap, Kepala dan Kaki Korban Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Uswatun Khasanah (29), seorang wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Uswatun Khasanah ditemukan tewas dengan kondisi tubuh sudah tidak lengkap di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan bahwa pelaku ditangkap sekitar pukul 00.00 WIB, Minggu (26/1/2025).

    Kini pelaku sedang dibawa penyidik untuk menemukan sejumlah lokasi tempat eksekusi korban.

    Termasuk barang bukti lain yang masih belum ditemukan dalam penyelidikan kasus tersebut.

    Arbaridi juga membenarkan bahwa pelaku adalah pacar korban.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi,” kata Jumhur, Minggu, dilansir dari Surya.co.id.

    Polisi pun membenarkan bahwa pelaku adalah kekasih korban sendiri.

    “Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” sebut Jumhur.

    Kepala dan Kaki Ditemukan

    Menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan Uswatun Khasanah, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya ditemukan.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini adalah bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Diduga beberapa potongan tubuh korban sengaja diceraiberaikan di lokasi terpisah untuk menghilangkan jejak.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim.

    Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro menyebutkan bahwa kepala korban ditemukan pukul 08.00 WIB.

    “Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya,” ujar Eko, Minggu.

    Lokasi penemuan tidak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

    Setelah ditemukan, kepala korban kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soedomo Trenggalek tetapi untuk autopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.

    “Dibawa tim Polda Jatim untuk di labforkan,” tandasnya.

    Setelah potongan kepala korban ditemukan di Trenggalek, kini potongan kaki yang juga diduga bagian tubuh korban ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim geger.

    Warga setempat yang menemukan kali pertama karena melihat ada bungkusan seperti paket di tepi jalan yang menembus hutan. Paket itu ditemukan Minggu subuh.

    “Dibungkus plastik hitam. Subuh tadi ditemukannya,” ujar salah satu warga Desa Sampung, Robinson.

    Robinson mengungkapkan banyak aparat dari kepolisian mendatangi lokasi. Kemudian mengambil bungkusan plastik hitam yang berbentuk seperti paketan.

    “Tadi mulai Subuh ramai. Paketnya sudah dibawa ke polisi. Tidak tahu dibawa ke polres apa ke rumah sakit,” kata Robinson.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hadijianto membenarkan bahwa pada pukul 04.00 WIB ada petugas Polda Jatim dagang ke lokasi.

    “Kemudian ke lokasi pembuangan sesuai keterangan tersangka,” terang Rudy.

    Jasad wanita dalam koper tersebut kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soeroto, Ngawi, untuk dilakukan autopsi.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Pembunuh Uswatun Khasanah Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi, Ini Hubungannya dengan Korban

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta/Pramita KusumaningrumFebrianto Ramadani)

  • Dua Potongan Kaki Diduga Korban Mutilasi Ngawi Ditemukan di Hutan Sampung Ponorogo

    Dua Potongan Kaki Diduga Korban Mutilasi Ngawi Ditemukan di Hutan Sampung Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dua potongan kaki yang diduga merupakan bagian tubuh korban mutilasi asal Ngawi, Uswatun Hasanah (29), ditemukan di kawasan hutan perbatasan Ponorogo-Magetan, tepatnya di Desa/Kecamatan Sampung.

    Potongan kaki kanan dan kiri tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus seperti paket. Saat ini, kedua kaki tersebut telah diamankan di ruang jenazah RSUD dr. Harjono, Ponorogo.
    “Tim dari Polda Jatim datang sekitar pukul empat pagi,” ujar Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Minggu (26/1/2025).

    Menurut Rudy, pencarian potongan tubuh korban dilakukan berdasarkan keterangan tersangka yang telah ditangkap sebelumnya di Madiun. Lokasi penemuan di hutan Desa Sampung menjadi titik pencarian utama sesuai informasi yang diberikan oleh pelaku.

    “Pencarian potongan kaki di hutan Sampung ini dilakukan setelah tersangka memberikan informasi terkait lokasi pembuangan bagian tubuh korban,” tambah Rudy.

    Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut langsung dibawa ke RSUD dr. Harjono untuk ditangani lebih lanjut. Rudy menyebut, langkah selanjutnya adalah melakukan uji forensik guna memastikan bahwa potongan tubuh tersebut benar-benar milik Uswatun Hasanah.

    “Uji forensik akan dilakukan untuk memastikan identitasnya, meskipun keterangan tersangka sudah mengarah pada hal itu. Kami tetap perlu bukti ilmiah,” tutupnya. [end/suf]

  • Tewas Seketika, KA Bangunkarta Relasi Jombang Pasar Senen Tabrak Orang di Madiun

    Tewas Seketika, KA Bangunkarta Relasi Jombang Pasar Senen Tabrak Orang di Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Kereta Api (KA) Bangunkarta dengan nomor perjalanan KA 123, yang melayani rute Jombang-Pasarsenen, menabrak seseorang yang tidak dikenal di di Km 167+3/4 petak jalan Madiun-Magetan, masuk Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun pada Sabtu, (25/01/2025), pukul 06.42 WIB.

    “Akibat kejadian tersebut, KA Bangunkarta sempat berhenti luar biasa untuk melakukan pemeriksaan kondisi kereta demi memastikan keselamatan perjalanan. Setelah dipastikan aman, kereta melanjutkan perjalanannya,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo.

    Korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD dr Soedono Madiun. Diketahui korban masih berusia muda, namun belum diketahui identitasnya. Di lokasi kejadian tidak ditemukan identitas korban.

    Kami mengingatkan masyarakat bahwa jalur kereta api hanya diperuntukkan bagi operasional perjalanan kereta api. Sesuai dengan Pasal 199 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, pelanggaran di jalur kereta api dapat dikenai sanksi berupa kurungan tiga bulan atau denda hingga Rp15 juta. [fiq/aje]

  • Polres Magetan Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Berbagai Lokasi

    Polres Magetan Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Berbagai Lokasi

    Magetan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magetan mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Dalam pengungkapan ini, tiga pelaku ditangkap, yaitu M dan ML, warga Sampang, Madura, serta EK, warga Magetan.

    Kasus ini bermula pada 6 September 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, ketika sepeda motor Honda Vario putih keluaran tahun 2015 milik korban berinisial TR dicuri dari teras gudang miliknya di Desa Ngadirejo. Modus para pelaku adalah merusak kunci motor menggunakan alat kunci T.

    Motor hasil curian tersebut kemudian dijual ke wilayah Madura dengan harga Rp3.600.000, yang kemudian dibagi rata di antara ketiga pelaku.

    Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Joko Santoso, mengungkapkan bahwa pelaku pertama yang berhasil ditangkap adalah EK. Setelah dilakukan pengembangan, petugas juga mengamankan M dan ML di lokasi terpisah. Ketiganya diketahui merupakan residivis yang sudah sering melakukan aksi serupa di berbagai wilayah.

    “Para pelaku ini sudah berulang kali melakukan aksi pencurian. Akibat perbuatan mereka, korban mengalami kerugian sebesar Rp15 juta,” jelas AKP Joko Santoso dalam konferensi pers di Mapolres Magetan, Jumat (24/01/2025).

    Dalam proses penangkapan, polisi juga mengamankan barang bukti berupa kunci T yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya.

    Ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 ke-4 dan ke-5 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan. Ancaman hukuman maksimal yang dapat dijatuhkan kepada mereka adalah 7 hingga 9 tahun penjara.

    AKP Joko Santoso juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kejahatan, khususnya pencurian kendaraan bermotor. “Kami sarankan masyarakat untuk menggunakan pengaman tambahan pada kendaraan, memarkir di tempat yang aman dan terpantau, serta segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian,” tegasnya. [fiq/kun]

  • Misteri Temuan Mayat Wanita dalam Koper Merah di Ngawi

    Misteri Temuan Mayat Wanita dalam Koper Merah di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Temuan mayat wanita dalam koper Rein Deer merah di saluran air pinggir Jalan Raya Jurusan Kendal-Jogorogo masuk Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi bikin geger, Kamis (23/1/2025).

    Berawal saat warga yang membuang sampah di dekat saluran melihat bungkusan plastik hitam lengkap dengan solatip bertuliskan “fragile, handle with care,” seperti yang biasa tertempel di bungkusan paket.

    Warga yang curiga karena ukuran paket itu besar dan berada di saluran air pun penasaran. Jangan-jangan, itu paket yang hendak diantar kurir namun terjatuh.

    Warga pun membuka bungkusan plastik. Ternyata, di dalamnya koper berwarna merah. Handle koper masih terbungkus plastik bening seperti baru dibeli. Ada tali tambang plastik kecil merah yang terikat di bagian koper. Penarasan, warga kemudian mencoba membuka koper. Tak dinyana, terlihat kulit manusia.

    Warga pun melapor ke kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Sagitarama. Bersama perangkat desa, Andik pun menengok kebenaran laporan warga. Dia sendiri terkejut, karena ketika dibuka, ratusan lalat dan bau busuk menyeruak dari dalam koper.

    Andik pun melapor pada pihak Polsek Kendal. Polisi langsung mengamankan TKP dan memasang garis polisi. Warga dilarang mendekat meski sudah berjubel di sekitar lokasi.

    Tak lama, tim Inafis Polres Ngawi mendatangi lokasi. Petugas pun membuka koper tersebut dan memastikan bahwa di dalamnya adalah jenazah. Kondisinya sedikit meringkuk dengan tangan terlipat ke dalam, setengah telanjang. Setelah memotret untuk barang bukti, koper ditutup dan diangkat untuk dimasukkan mobil jenazah.

    Penemuan mayat dalam koper merah di Ngawi. (Foto: Fatihah Ibnu Fiqri/beritajatim.com)

    Sampai di Instalasi Forensik dan Mediko Legal RSUD dr Soeroto Ngawi, petugas kemudian mengamankan sejumlah barang yang ditemukan bersama jasad. Termasuk koper, tali merah, bedcover krem motif warna, dan sepasang sandal wanita yang diduga adalah milik korban. Tak ada identitas sama sekali.

    Setelah berada di ruang otopsi selama sekitar empat jam, Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto datang untuk ikut melakukan pemeriksaan luar bersama tim inafis dan tenaga medis.

    Dari pemeriksaan itu terungkap, anggota tubuh mayat wanita itu sudah tidak lagi lengkap. Kepala, kaki kiri, dan kaki kanan dari lutut ke bawah sudah hilang. Ada bekas potongan di pangkal leher, pangkal paha kiri, dan lutut kanan korban. “Diduga ini korban mutilasi,” kata Dwi SR saat berada di Instalasi Forensik dan Mediko Legal, RSUD dr Soeroto Ngawi.

    Anehnya, tak ada bercak darah baik di bedcover maupun bagian dalam koper. Bisa jadi, kaki dan kepala korban dipotong di suatu tempat. Sementara bercover dan koper hanya untuk sarana saat hendak membuang jasad saja. Sayangnya, polisi tak berani membeberkan detail tersebut.

    Namun, semuanya masih misteri. Polisi belum berani memberikan keterangan. Terutama, soal ciri fisik dari tubuh jenazah yang ditemukan. Ada yang bilang ada tindikan di pusar korban. Sayangnya polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut.

    Selain itu, perkiraan usia korban, asal bedcover, hingga asal koper yang terlihat masih baru itu juga masih misteri. Kapolres mengaku masih melakukan penyelidikan terkait asal semua barang yang melekat pada jasad korban.

    “Masih dalam penyelidikan ya. Tim masih memeriksa. Harap menunggu,” kata Dwi SR, Kamis (23/1/2025).

    Kabar Burung Beredar di Masyarakat
    Sejumlah kabar burung mulai beredar di masyarakat. Mulai korban yang dalam keadaan hamil muda, hingga pekerja migran yang baru pulang dari Taiwan. Ada yang bilang pula, korban dibunuh oleh teman pria karena kedapatan check in di salah satu hotel di kawasan Telaga Sarangan bersama pria lain Magetan. Sudah banyak warganet yang membeberkan kabar-kabar yang tak jelas kebenarannya itu di media sosial.

    Namun, hingga Jumat (24/1/2025) pagi belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait hal tersebut. Sehingga, kabar-kabar itu tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Anggota Tubuh Lain Belum Ditemukan
    Masih ada tiga potongan tubuh yang belum ditemukan, yakni kepala seluruh kaki kiri, dan setengah kaki kanan. Petugas Polres Ngawi masih berupaya mencari potongan tubuh tersebut di sekitar lokasi pertama ditemukan koper merah.

    Hingga, Jumat (24/1/2025) pagi, belum ada titik terang terkait anggota tubuh korban yang lain. Sekaligus, polisi masih melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi temuan mayat.

    Penemuan mayat dalam koper merah di Ngawi. (Foto: Fatihah Ibnu Fiqri/beritajatim.com)

    Belum ada titik terang dari kasus penemuan mayat wanita dalam koper yang diperkirakan harganya mencapai Rp4 jutaan itu. Patut diduga, pelaku atau korban berasal dari kalangan menengah ke atas.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, memberikan keterangan pers terkait perkembangan penyelidikan, termasuk ciri-ciri korban, barang bukti, serta hasil autopsi awal.

    Ciri-Ciri Korban

    Korban yang ditemukan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
    Jenis kelamin: Perempuan
    Tinggi badan: 150 cm
    Usia: Diperkirakan 20-35 tahun
    Warna kulit: Kuning langsat cenderung putih

    Tanda khusus:
    – Tindik (piercing) di bagian perut, tepatnya di atas pusar
    – Tahi lalat di atas pinggang samping kiri

    Korban ditemukan mengenakan beberapa aksesori dan pakaian, antara lain:
    – Gelang tali warna hitam dengan bandul dua lingkaran menyerupai emas
    – Tali kuncir rambut di tangan kanan
    – Rok warna hitam ukuran L
    – Sandal merek Jungkut berpola Dior
    – Selimut bermotif lurik atau garis-garis

    Hasil Autopsi

    Berdasarkan hasil autopsi awal, terdapat beberapa fakta mengenai kondisi tubuh korban. Kepala, kaki kiri  dan kaki kanan  terpotong, ditemukan adanya tanda kekerasan sebelum korban meninggal.

    “Penyebab kematian diidentifikasi sebagai afiksia (kekurangan oksigen), diduga akibat cekikan atau luka potong di bagian leher korban,” kata Joshua, Jumat (24/1/2025).

    Untuk CCTV yang berada di sekitar lokasi, pihaknya masih berupaya mencari rekaman yang relevan dengan kasus ini.

    “Masih kami telusuri, kami amati dari sekitar TKP. Kemudian, untuk TKP penemuan jasad ini, kami belum bisa menyimpulkan apakah menjadi TKP awal atau tidak. Namun, kemungkinan TKP pembunuhan terjadi sampai mutilasi ini di luar kabupaten Ngawi,” lanjutnya.

    Joshua menerangan pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi. Jumlah saksi yang dimintai keterangan terus bertambah. [fiq/beq]

  • Cuaca Madiun Raya 24 Januari 2025, Diperkirakan Turun Hujan

    Cuaca Madiun Raya 24 Januari 2025, Diperkirakan Turun Hujan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada hari Jumat, 24 Januari 2025, prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun Raya menunjukkan kondisi yang cenderung hujan ringan dengan langit berawan sepanjang hari. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, cuaca di beberapa wilayah diperkirakan akan cukup serupa, meskipun ada perbedaan dalam durasi hujan.

    Di Kota Madiun, hujan ringan diperkirakan akan turun mulai pukul 06.00 WIB. Hujan ini akan mereda dan langit akan berawan pada pukul 09.00 WIB, namun hujan ringan kembali datang pada pukul 12.00 WIB.

    Pada sore hari, antara pukul 15.00 hingga 21.00 WIB, langit akan tetap berawan. Suhu udara di Kota Madiun diperkirakan antara 23 hingga 34 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 16,1 km/jam dari arah Barat Laut. Kelembaban udara di wilayah ini cukup tinggi, yakni antara 78 hingga 97 persen.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun diperkirakan akan mengalami kondisi cuaca yang serupa dengan Kota Madiun. Hujan ringan akan turun pada pagi dan siang hari, dan suhu udara di sana diprediksi berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius.

    “Di wilayah kabupaten angin akan datang dari arah Utara dengan kecepatan 16,1 km/jam, sementara kelembaban udara antara 79 hingga 96 persen,” terang Oky pada Rabu (23/1).

    Hujan ringan diperkirakan akan berlangsung lebih lama di Ngawi. Hujan diprediksi turun sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, sementara pada sore hari, langit akan berawan antara pukul 15.00 hingga 21.00 WIB. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 15,8 km/jam dari arah Barat Daya. Kelembaban udara diperkirakan antara 85 hingga 97 persen.

    Magetan juga diperkirakan akan mengalami hujan ringan yang berlangsung cukup lama, sejak pagi hingga sore hari, hingga pukul 15.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan antara pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

    Suhu terendah di wilayah ini yakni berada di 22 derajat Celcius, sedangkan suhu tertingginya yakni 30 derajat Celcius. Dengan kecepatan angin yang berasal dari arah Utara sekitar 12,9 km/jam, Magetan memiliki kelembaban udara yang berkisar dari 86 hingga 96 persen.

    Di Pacitan, cuaca pagi hari akan berawan dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB, dan hujan ringan diperkirakan akan turun di siang hari, disertai langit berawan hingga pukul 18.00 WIB. Menjelang malam, tepatnya pada pukul 21.00 WIB, udara di Pacitan akan terasa kabur. Suhu di Pacitan diperkirakan antara 21 hingga 30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin 10,1 km/jam dari arah Barat Laut. Kelembaban udara di wilayah ini sangat tinggi, yakni antara 91 hingga 99 persen.

    Tak berbeda jauh, cuaca pagi hari di Ponorogo juga akan disambut dengan berawan, dengan hujan ringan baru turun pada pukul 12.00 WIB. Setelah hujan, kondisi cuaca akan berawan hingga pukul 21.00 WIB. Suhu udara di Ponorogo diperkirakan antara 23 hingga 33 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Tenggara sebesar 14,5 km/jam. Kelembaban udara di Ponorogo akan berada di kisaran 80 hingga 94 persen.

    Secara keseluruhan, cuaca di wilayah Madiun Raya pada 24 Januari 2025 diperkirakan akan didominasi oleh hujan ringan dan langit berawan.

    “Masyarakat di Madiun Raya harus tetap memperhatikan perubahan cuaca dan mempersiapkan diri dengan membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan,” tutup Oky.

    Dengan suhu yang bervariasi antara 21 hingga 34 derajat Celcius dan kelembaban udara yang tinggi, penting bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama beraktivitas di luar ruangan. (mnd/ian)

  • Musda Golkar Jatim Usai Rakernas, Sarmuji Bantah Upaya Aklamasi!

    Musda Golkar Jatim Usai Rakernas, Sarmuji Bantah Upaya Aklamasi!

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji menegaskan, bahwa dirinya tidak akan maju lagi sebagai Ketua Golkar Jatim dan bertarung di ajang Musda XI Golkar Jatim.

    “Musda Golkar Jatim nanti setelah Rakernas Partai Golkar. Rakernas Golkar dijadwalkan pada 8 Februari 2025 di Jakarta. Setelah itu disusun jadwal musda, kita belum tahu meskipun saya sekjen, Jatim bagian yang pertama, kedua atau ketiga. Ada kemungkinan setelah lebaran. Satu tahun ini tahun konsolidasi,” kata Sarmuji usai membuka Bimtek ‘Optimalisasi Tupoksi DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota Fraksi Partai Golkar Tahun 2025 di Hotel Doubletree Surabaya, Kamis (23/1/2025) petang.

    Apakah ada pembukaan pendaftaran calon ketua Golkar Jatim yang maju dan ada upaya aklamasi? “Nggak perlu pembukaan pendaftaran untuk calon yang bakalan maju. Belum tahu ada kabar aklamasi. Yang pasti saya tidak maju lagi. Sekjen mosok mbalik maneh, mudun maneh (jadi ketua DPD Partai Golkar Jatim),” tukasnya.

    Diberitakan sebelumnya, ada sembilan nama yang beredar menggantikan Sarmuji sebagai Ketua Golkar Jatim, yang saat ini sudah menjabat Sekjen Golkar. Ada empat nama anggota DPR RI, tiga nama anggota DPRD Jatim dan dua nama kepala daerah di Jatim.

    Mereka adalah Heru Tjahjono yang akrab disapa ‘Pak Carik’ (anggota DPR RI, mantan Sekdaprov Jatim dan mantan Bupati Tulungagung DPR RI), dan Muhamad Nur Purnamasidi (Anggota DPR RI Dapil Jember-Lumajang).

    Kemudian, ada nama Ali Mufthi (Anggota DPR RI Dapil Jatim VII). Dan, ada nama Zulfikar Arse Sadikin yang merupakan Anggota DPR RI Golkar dari Dapil Jatim III.

    Setelah itu, ada 3 nama dari anggota DPRD Jatim. Yakni, Blegur Prijanggono (Wakil Ketua DPRD Jatim 2024-2029), Kodrat Sunyoto dan Pranaya Yudha Mahardhika (Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim).

    Dari unsur kepala daerah, ada dua nama. Yakni, Wali Kota Pasuruan terpilih Adi Wibowo dan Bupati Tuban terpilih Aditya Halindra (Lindra).

    Beritajatim.com mencoba menelisik latar belakang nama-nama calon yang beredar.

    Dimulai dari nama Zulfikar Arse Sadikin (Bang Zul), yang merupakan pengurus DPP dan ‘berdarah’ HMI. Bang Zul merupakan Presidium Majelis Nasional KAHMI 2022-2027 dengan 284 suara, dalam Munas KAHMI di Palu, 27 November 2022.

    Dia juga sebagai anggota DPR RI dua periode, menjabat Ketua Bidang OKK DPP dan saat ini Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

    Kemudian, Heru ‘Pak Carik’ Tjahjono yang pernah menjabat sebagai Bendahara Golkar Tulungagung tahun 1997, mantan Sekdaprov Jatim, mantan Bupati Tulungagung dua periode dan saat ini menjabat anggota Komisi IX DPR RI.

    Lalu, ada Muhamad Nur Purnamasidi pengurus DPP Partai Golkar dan anggota DPR RI dua periode (2014-2019 dan 2019-2024) dari Dapil Jatim Jember-Lumajang. Saat ini, bertugas di Komisi X DPR RI.

    Nama berikutnya, adalah Ali Mufthi, anggota Komisi V DPR RI dan pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo 2014-2019. Ali berangkat dari Dapil Jatim VII (Magetan ,Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Pacitan). Ali juga merupakan Presidium MW KAHMI Jatim.

    Setelah itu, ada nama Blegur Prijanggono. Karir politiknya berangkat dari Ketua Golkar Surabaya (2015-2019), Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya (2019-2014), Bendahara Golkar Jatim sekaligus Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim (2019-2024), dan pernah menjabat Bendahara HIPMI Jatim 2006-2009. Blegur saat ini menjadi Wakil Ketua DPRD Jatim 2024-2029.

    Selain Blegur, ada nama Pranaya Yudha yang merupakan Ketua AMPG Jatim dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim saat ini.

    Kemudian, Kodrat Sunyoto yang merupakan Ketua Bidang Kaderisasi DPD Golkar Jatim, Anggota DPRD Jatim 4 periode dan Mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim.

    Dua nama yang juga masuk bursa ketua partai beringin adalah Adi Wibowo (Wali Kota Pasuruan terpilih) dan Aditya Halindra (Bupati Tuban terpilih). (tok/but)