kab/kota: Magetan

  • Kemensos Libatkan Ormas untuk Awasi Data Warga Miskin

    Kemensos Libatkan Ormas untuk Awasi Data Warga Miskin

    Madiun (beritajatim.com) – Kementerian Sosial (Kemensos) akan menerapkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Langkah ini bertujuan untuk memastikan keakuratan data warga miskin, dengan melibatkan berbagai pihak dalam proses verifikasinya.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pihaknya akan mengajak pilar sosial, dinas sosial, bupati, wali kota, serta gubernur untuk memastikan keabsahan data tersebut. Tak hanya itu, organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi non-pemerintah yang memiliki program serupa juga akan diundang untuk turut serta dalam pemantauan.

    “Kami akan mengundang ormas atau organisasi nonpemerintahan, yang memang punya program serupa, untuk terjun lapangan memastikan apakah sesuai dengan kenyataan, sambil memantau data terbaru,” ujarnya.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Saifullah Yusuf setelah menggelar pertemuan dengan ratusan pilar sosial dari Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi, di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban, Jumat (21/2/2025) pukul 10.00 WIB.

    Saifullah menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang ingin melebur semua data warga miskin ke dalam satu sistem tunggal. “DTSEN mencakup seluruh penduduk Indonesia yang sudah dipadankan dengan NIK,” jelasnya.

    Upaya ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem maupun kemiskinan umum. Meski pemerintah daerah telah berusaha mengentaskan kemiskinan, ia menilai langkah-langkah yang ada masih belum cukup.

    “Nilainya persentasenya turun terus. Tetapi, data terbaru dari BPS menunjukkan jumlah orang miskin terbanyak masih berada di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jumlah orangnya masih banyak. Maka dari itu kami ingin bekerja sama, mempelajarinya dengan baik, lalu kami intervensi dengan menggunakan program dan kegiatan yang tepat sasaran,” tegasnya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi, menyampaikan bahwa kemiskinan harus segera dientaskan dengan menuju satu data yang terintegrasi.

    “Insya Allah kami akan kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Bagaimana bahu membahu menyatukan data dan pemberdayaan agar masyarakat tidak terus-terusan miskin,” ungkapnya. [fiq/beq]

  • WASPADA Hujan Petir Melanda 13 Daerah Jatim Besok Kamis, 20 Februari 2025, saat Pagi atau Sore

    WASPADA Hujan Petir Melanda 13 Daerah Jatim Besok Kamis, 20 Februari 2025, saat Pagi atau Sore

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Kamis, 20 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), belasan daerah Jawa Timur akan hujan lebat disertai petir.

    Waktu hujan turun adalah pagi atau sore.

    Sekira pukul 06.00 WIB, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Pasuruan, Lumajang, Magetan, Mojokerto, dan Nganjuk akan merasakan cuaca tersebut.

    Sementara daerah lainnya, di waktu bersamaan, akan hujan ringan, seperti di Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Surabaya, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Situbondo, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Hujan ini juga diprediksi masih bertahan pada pukul  09.00 WIB.

    Hujan petir melanda Kota batu, Madiun, Pasuruan, Probolinggo, Ngawi, Pasuruan, dan Probolinggo, sementara Tuban, Situbondo, Mojokerto, Magetan, Lamongan, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan akan hujan ringan.

    Saat siang, cuaca cenderung berawan.

    Hujan kembali turun saat sore di Pasuruan dan Probolinggo saat pukul 15.00 WIB.

    Selepas waktu-waktu di atas, cuaca di Jawa Timur cenderung berawan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 20 Februari 2025, dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Jangan lupa berdoa saat hujan turun.

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Sosok Maidi, Dulu Kepala Sekolah Kini Dilantik Jadi Wali Kota Madiun, Pendidikan sampai S3

    Sosok Maidi, Dulu Kepala Sekolah Kini Dilantik Jadi Wali Kota Madiun, Pendidikan sampai S3

    TRIBUNJATIM.COM – Pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Maidi – Bagus Panuntun, akan dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan, Kamis (20/2/2025).

    Mereka berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Madiun, berdasarkan pada rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara KPU, Rabu (4/12/2024).

    Mereka berhasil menghasilkan 65.583 suara atau 56 persen.

    Kemenangan ini membuat Maidi menjadi kepala daerah selama dua periode.

    Sebelum mau di dunia politik, Maidi merupakan seorang kepala sekolah.

    Seperti apa sosok Maidi?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sosok Maidi

    Maidi lahir di Magetan, Jawa Timur pada tanggal 12 Mei 1961. 

    Dia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Magetan dan Madiun. 

    Pendidikan Sekolah Dasar ditamatkan di SD SD Ngancar tahun 1974. 

    Kemudian dia melanjutkan ke SMP Negeri Plaosan hingga lulus tahun 1977. 

    Saat SMA, dia memilih bersekolah di Madiun, yakni di SMA Negeri 3 Madiun dan lulus tahun 1981. 

    Lalu, gelar sarjana hingga doktor diraihnya di sejumlah universitas. 

    S1 IKIP Surabaya, Sarjana Pendidikan Geografi 1985 (Drs)

    S1 UNMER Madiun, Sarjana Ilmu Hukum 1996 (S.H)

    S2 Universitas Satyagama Jakarta, Magister Manajemen 1999 (M.M)

    S2 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Magister Teknologi Pendidikan 2002 (M.Pd)

    S3 Universitas Terbuka Surabaya, Doktor Administrasi Publik 2020 (Dr)

    Sebelum berkarir di politik, Maidi adalah seorang pendidik. 

    Suami Yuni Sulistyowati ini merintis karir pertama sebagai Guru Geografi di SMAN 1 Madiun sepanjang tahun1989-2002. 

    Kemudian, dia diangkat menjadi Kepala SMAN 2 Madiun pada tahun 2002. 

    Karir Maidi semakin menanjak hingga dia dipilih sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun tahun 2006. 

    Kemudian, Maidi yang pernah tercatat sebagai pengurus PGRI SUrabaya periode 2005-2005 dan Korpri Surabaya periode 2009-2018 ini diangkat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun periode 2009- Februari 2018. 

    Pada Pilkada Madiun tahun 2019, Maidi yang berpasangan dengan Inda Raya Ayu MIko Saputri akhirnya terpilih sebagai Walikota Madiun periode 2019-2024. 

    Harta Kekayaan Maidi

    Berdasarkan LHKPN tahun 2023, Maidi mempunyai total Harta Kekayaan Rp. 16.697.398.673.

    Total Harta Kekayaan itu sebagian besar disumbangkan oleh aset berupa tanah dan bangunan.

    Selain di Madiun, Maidi juga mempunya aset di Ngawi hingga Magetan.

    Maidi juga mempunyai Harta Bergerak lainnya sebesar Rp 95 Juta.

    Ia juga melaporkan punya Kas dan setara Kas mencapai Rp. 3 Miliar.

    Namun demikian, Maidi masih tercatat punya utang sebesar Rp. 2,9 Miliar.

    TANAH DAN BANGUNAN Rp. 15.824.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 140 m2/126 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 235.000.000

    2. Tanah Seluas 481 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 280 m2/54 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 450.000.000

    4. Tanah dan Bangunan Seluas 546 m2/401 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 845.000.000

    5. Tanah dan Bangunan Seluas 872 m2/600 m2 di KAB / KOTA MADIUN, WARISAN Rp. 2.500.000.000

    6. Tanah dan Bangunan Seluas 346 m2/82 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

    7. Tanah dan Bangunan Seluas 104 m2/60 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 145.000.000

    8. Tanah dan Bangunan Seluas 696 m2/600 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 2.300.000.000

    9. Tanah dan Bangunan Seluas 472 m2/600 m2 di KAB / KOTA MADIUN, WARISAN Rp. 1.875.000.000

    10. Tanah dan Bangunan Seluas 665 m2/240 m2 di KAB / KOTA MADIUN, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

    11. Tanah dan Bangunan Seluas 2000 m2/2250 m2 di KAB / KOTA MAGETAN, HASIL SENDIRI Rp. 2.250.000.000

    12. Tanah dan Bangunan Seluas 1140 m2/900 m2 di KAB / KOTA NGAWI, HASIL SENDIRI Rp. 2.000.000.000

    13. Tanah dan Bangunan Seluas 608 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

    14. Tanah Seluas 49 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , HASIL SENDIRI Rp. 75.000.000

    15. Tanah dan Bangunan Seluas 190 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

    16. Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/80 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , HASIL SENDIRI Rp. 70.000.000

    17. Tanah dan Bangunan Seluas 349 m2/423 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , HASIL SENDIRI Rp. 590.000.000

    18. Tanah Seluas 364 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , HASIL SENDIRI Rp. 89.000.000

    ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 620.000.000

    1. MOTOR, TOSSA TSZ200-2 Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000

    2. MOTOR, HONDA C 70 Tahun 1980, HASIL SENDIRI Rp. 3.000.000 3. MOBIL, NISSAN GRAND LIVINA XV AT Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp. 110.000.000

    3. MOBIL, MITSUBISHI MOBIL PENUMPANG Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 65.000.000

    4. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 190.000.000

    5. MOBIL, HONDA CR-V Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 240.000.000

    HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 95.825.000

    SURAT BERHARGA Rp. —-

    KAS DAN SETARA KAS Rp. 3.098.066.630

    HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 19.637.891.630

    HUTANG Rp. 3.864.567.073

    TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 15.773.324.557.

    Daftar kepala daerah Jawa Timur yang akan dilantik Presiden Prabowo

    Berikut daftar lengkap 37 kepala daerah Jawa Timur yang akan dilantik Prabowo pada Kamis ;

    1. Provinsi Jawa Timur
    Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak 
    2.  Kabupaten Pacitan
    Indrata Nur Bayuaji-Gagarin Sumrambah
    3. Kabupaten Trenggalek
    Mochamad Nur Arifin-Syah Muhamad Nata Negara
    4. Kabupaten Blitar
    Rijanto-Beky Herdihansah
    5. Kabupaten Kediri
    Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa
    6. Kabupaten Lumajang
    Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma
    7. Kabupaten Jember
    Muhammad Fawait-Djoko Susanto
    8. Kabupaten Situbondo
    Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah
    9. Kabupaten Probolinggo
    Mohammad Haris-Fahmi AHZ
    10. Kabupaten Pasuruan
    Mochamad Rusdi Sutejo-Shobih Asrori
    11. Kabupaten Sidoarjo
    Subandi-Mimik Idayana
    12. Kabupaten Mojokerto
    Muhammad Albarraa-Muhammad Rizal Oktavian
    13. Kabupaten Jombang
    Warsubi-Salmanuddin
    14. Kabupaten Madiun
    Hari Wuryanto-Purnomo Hadi
    15. Kabupaten Ngawi
    Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko
    16. Kabupaten Bojonegoro
    Setyo Wahono-Nurul Azizah
    17. Kabupaten Tuban
    Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono
    18. Kota Kediri
    Vinanda Prameswati-Qowimuddin
    19. Kota Pasuruan
    Adi Wibowo-Mokhamad Nawawi
    20. Kota Mojokerto
    Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi 
    21. Kota Madiun
    Maidi-Bagus Panuntun
    22. Kota Surabaya
    Eri Cahyadi-Armuji
    23. Kota Batu
    Nurochman-Heli Suyanto
    24. Kabupaten Ponorogo
    Sugiri Suncoko-Lisdyarita
    25. Kabupaten Tulungagung
    Gatut Sunu Wibowo-Ahmad Baharudin
    26. Kabupaten Malang
    Sanusi-Lathifah Shohib
    27. Kabupaten Banyuwangi
    Ipuk Fiestiandani Azwar Anas-Mujiono
    28. Kabupaten Bondowoso
    Abd Hamid Wahid-As’ad Yahya Syafi’i
    29. Kabupaten Nganjuk
    Marhaen Djumadi-Trihandy Cahyo Saputro
    30. Kabupaten Lamongan
    Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara
    31. Kabupaten Gresik
    Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif
    32. Kabupaten Bangkalan
    Lukman Hakim-Moch Fauzan Ja’far
    33. Kabupaten Sampang
    Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz
    34. Kabupaten Sumenep
    Ahmad Fauzi Wongsojudo-KH Imam Hasyim
    35. Kota Blitar
    Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba
    36. Kota Malang
    Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin
    37. Kota Probolinggo
    dr Aminuddin-Ina Dwi Lestari

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Warga Magetan Meninggal Akibat DBD, Keluarga Keluhkan Sulitnya Akses Perawatan

    Warga Magetan Meninggal Akibat DBD, Keluarga Keluhkan Sulitnya Akses Perawatan

    Magetan (beritajatim.com) – Suyanti (33) warga Lingkungan Jenglong, Kelurahan/Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Istri Sudarmono (37) itu diduga terlambat mendapatkan kamar perawatan hingga terkendala dalam proses penyembuhan.

    Suyanti awalnya mengalami gejala pusing dan nyeri sendi. Suaminya segera membawanya ke dokter praktik, tetapi kondisi tidak membaik. Pemeriksaan di Puskesmas Parang menunjukkan penurunan trombosit, sehingga ia disarankan untuk dirawat di RSUD dr. Sayidiman, Magetan.

    Namun, keterbatasan fasilitas menjadi kendala. “Saya sudah menunggu berjam-jam, tetapi tetap tidak ada kamar kosong,” ungkap Sudarmono, Rabu (19/2/2025).

    Karena kondisinya semakin memburuk, keluarga akhirnya merujuk Suyanti ke rumah sakit swasta di Ponorogo. Meski mendapat perawatan intensif, ia menghembuskan napas terakhir pada Selasa pagi (18/2/2025) pukul 09.30 WIB.

    “Kami tidak menyangka, hanya sakit tiga hari, tetapi istri saya meninggal. Selama ini dia sehat dan jarang sakit,” kata Sudarmono.

    Kepala Puskesmas Parang, dr. Afnie Febriana, mengonfirmasi bahwa Suyanti sempat diperiksa sebelum dirujuk ke rumah sakit.

    “Trombositnya turun dan kadar gula darahnya tinggi, sehingga kami rujuk. Sayangnya, kamar di RSUD penuh dan keluarga memilih rumah sakit swasta,” ujarnya.

    Data Puskesmas Parang menunjukkan bahwa sejak Januari hingga Februari 2025, terdapat enam kasus DBD di wilayah tersebut, dengan satu pasien meninggal dunia. Petugas kesehatan saat ini melakukan pelacakan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

    Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Magetan, Suwantiyo, menyebut bahwa pihaknya masih menunggu hasil rekam medis dari rumah sakit tempat Suyanti dirawat. “Menurut laporan awal, pasien memiliki penyakit penyerta, yakni cairan di paru-paru dan kadar gula darah tinggi,” katanya.

    Sudarmono berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah daerah hingga pusat. “Jangan sampai ada korban DBD lain yang meninggal dunia hanya karena sulit mendapatkan layanan kesehatan,” pintanya.

    Meninggalnya Suyanti meninggalkan duka bagi keluarganya, terutama bagi anaknya yang masih bersekolah di tingkat dasar. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pencegahan DBD serta peningkatan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. [fiq/suf]

  • Santri dan Hafiz Al-Qur’an Dapat Kuota Prioritas dalam Rekrutmen Polri 2025

    Santri dan Hafiz Al-Qur’an Dapat Kuota Prioritas dalam Rekrutmen Polri 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali membuka penerimaan anggota Polri untuk tahun anggaran 2025. Pada rekrutmen kali ini, santri pondok pesantren dan hafiz Al-Qur’an menjadi salah satu prioritas dalam seleksi.

    Kebijakan ini sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menegaskan bahwa jalur rekrutmen santri tetap menjadi program utama dalam penerimaan Polri. Menurutnya, pendidikan pesantren memberikan nilai tambah bagi calon anggota kepolisian, terutama dalam aspek karakter, moral, dan etika.

    Penerimaan Polri 2025 telah resmi dibuka sejak 5 Februari hingga 6 Maret 2025, mencakup jalur Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara, dan Tamtama. Kesempatan ini tersedia bagi pria dan wanita dengan jenjang pendidikan mulai dari SMA/SMK, D3, hingga D4/S1, sesuai dengan persyaratan masing-masing jalur.

    Kabag SDM Polres Magetan, Kompol Cecep Wahyudi, menegaskan bahwa proses seleksi tetap mengedepankan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis).

    “Kami memastikan bahwa seluruh tahapan seleksi dilaksanakan dengan transparan dan berintegritas. Bagi para santri dan hafiz Al-Qur’an yang memenuhi kualifikasi, ini merupakan kesempatan emas untuk mengabdi kepada bangsa melalui jalur kepolisian,” ujarnya.

    Kompol Cecep juga mengimbau masyarakat Magetan, khususnya para pemuda yang bercita-cita menjadi anggota Polri, agar segera mempersiapkan diri dengan baik.

    “Kami mengajak seluruh putra-putri terbaik Magetan untuk mendaftar dan mengikuti seleksi ini. Persiapkan diri dengan latihan fisik yang baik, tingkatkan kemampuan akademik, serta perbanyak wawasan kebangsaan. Kami dari Polres Magetan siap memberikan pendampingan dan informasi yang diperlukan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu.

    “Jangan percaya pada calo atau siapapun yang menawarkan jalan pintas dalam seleksi ini. Semua tahapan dilakukan secara transparan dan bebas dari praktik percaloan. Jika menemukan indikasi kecurangan, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tegasnya.

    Bagi masyarakat yang berminat mengikuti seleksi penerimaan Polri 2025, pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui situs resmi https://penerimaan.polri.go.id/. Setelah mendaftar secara daring, calon peserta akan menjalani tahapan verifikasi awal di Panitia Penerimaan Terpadu Anggota Polri T.A. 2025 Pabanrim Polres Magetan.

    Dengan dibukanya kesempatan ini, diharapkan semakin banyak pemuda berbakat dari berbagai latar belakang, termasuk santri pondok pesantren dan hafiz Al-Qur’an, yang dapat bergabung menjadi anggota Polri. Dengan karakter yang kuat, mereka diharapkan mampu berkontribusi dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa dan negara. [fiq/but]

  • Hasil Final Pilkada Magetan Tunggu Putusan MK 24 Februari 2025

    Hasil Final Pilkada Magetan Tunggu Putusan MK 24 Februari 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Perselisihan hasil Pilkada Magetan masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK). Tim pasangan calon 01 Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro, Didik Haryono menegaskan bahwa proses hukum masih berlangsung, sehingga belum ada keputusan final terkait kemungkinan pemungutan suara ulang (PSU).

    “Pada 7 Februari 2025 lalu, MK telah menggelar sidang pembuktian atas gugatan pasangan calon 03 (Sujatno-Ida Yuhana Ulfa). Dalam sidang tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta pihak terkait dari pasangan calon 01 telah menghadirkan saksi-saksi untuk memberikan keterangan. Putusan resmi dari MK dijadwalkan pada 24 Februari 2025,” terang Didik, Rabu (19/2/2025)

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada serta Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 17 dan Peraturan Bawaslu, PSU dapat dilakukan pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menjadi objek gugatan pemohon.

    “Dalam gugatan pasangan calon 03, terdapat tiga TPS yang dipersoalkan, yaitu satu TPS di Nguri dan dua TPS di Kinandang. Dari tiga TPS tersebut, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kecamatan Bendo merekomendasikan PSU di dua TPS yang berada di Kinandang. Namun, rekomendasi ini masih menjadi tanda tanya besar karena dikeluarkan setelah hasil Pilkada Magetan ditetapkan. Oleh karena itu, keputusan akhir tetap berada di tangan MK,” kata Didik.

    Meskipun PSU memiliki peluang terjadi, tim pasangan calon 01 menilai kemungkinannya sangat kecil. Ada dua alasan utama:

    1. Rekomendasi PSU dari Panwascam Bendo diterbitkan setelah penetapan hasil Pilkada, sehingga memerlukan pembuktian lebih lanjut di MK.

    2. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17, PSU hanya dilakukan jika ada lebih dari satu pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya atau mengalami kendala. Sementara itu, gugatan pasangan calon 03 hanya berkaitan dengan satu pemilih di masing-masing TPS 2 dan TPS 4 Desa Kinandang.

    Seluruh pihak diharapkan menunggu hingga 24 Februari 2025 untuk mengetahui keputusan MK. Apakah gugatan pasangan calon 03 akan ditolak atau MK akan memutuskan untuk menggelar PSU?

    “Hingga saat ini, kami tim pasangan calon 01 optimistis bahwa MK akan menolak gugatan tersebut demi menjunjung tinggi keadilan dan demokrasi dalam Pilkada Magetan,” terang Didik.

    Dengan demikian, masyarakat diminta tetap tenang dan menunggu keputusan resmi dari MK tanpa berspekulasi lebih jauh mengenai kemungkinan PSU. [fiq/beq]

  • Ratusan Calon Jemaah Haji Magetan Mulai Pelunasan Bipih

    Ratusan Calon Jemaah Haji Magetan Mulai Pelunasan Bipih

    Magetan (beritajatim.com) – Ratusan Calon Jemaah Haji (CJH) 2025 dari Magetan telah memasuki tahap pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Proses pelunasan tahap 1 dibuka sejak 14 Februari dan akan berlangsung hingga 14 Maret.

    “Pelunasan bipih tersebut harus dilakukan di Bank Syariah,” ujar Kasi PHU Kankemenag Magetan Ida Dwi Martini,  Senin (17/2/2025)

    Ida menjelaskan bahwa ada 325 CJH yang masuk dalam kuota reguler dan berhak melunasi biaya perjalanan haji. Sementara itu, kuota lansia tahun ini berjumlah 16 orang, dengan 4 di antaranya siap berangkat.

    “Untuk CJH lansia tahun ini tidak ada aturan terbaru, artinya sama dengan reguler yang waktu pelunasannya juga sampai tanggal 14 Maret,” tambahnya.

    Berdasarkan Keputusan Presiden No. 6 Tahun 2025 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M, biaya embarkasi Surabaya ditetapkan sebesar Rp 94.934.259 untuk biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan Rp 60.955.751 untuk biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH). “Untuk biaya pelunasan yang dilakukan CJH senilai Rp 35.955.751,” pungkasnya. [fiq/suf]

  • Efisiensi, 40 Proyek Infrastruktur di Magetan Batal, Termasuk 5 Jalan Kabupaten

    Efisiensi, 40 Proyek Infrastruktur di Magetan Batal, Termasuk 5 Jalan Kabupaten

    Magetan (beritajatim.com) – Dampak efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat berimbas pada sejumlah proyek infrastruktur di Kabupaten Magetan.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan, Muhtar Wakid, mengungkapkan bahwa sekitar Rp23 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) batal digunakan, sehingga lima proyek jalan dan satu proyek daerah irigasi di Bulungan, Desa Banyudono, Ngariboyo terpaksa batal.

    Selain itu, Rp13 miliar dari dana transfer juga terkena pemangkasan, berdampak pada pembatalan 34 proyek lainnya.

    “Yang sudah pasti efisiensi di PUPR dari dana DAK batal sekitar Rp23 miliar, lima lokasi untuk jalan, satu lokasi untuk pembangunan daerah irigasi di Bulungan, dan Rp13 miliar dari dana transfer (34 lokasi) batal dikerjakan, sehingga ada 40 lokasi pekerjaan batal dikerjakan dampak efisiensi,” jelas Muhtar Wakid, Selasa (18/02/2025)

    Lima proyek jalan yang terkena dampak efisiensi tersebut meliputi
    Jalan Genengan-Takeran,
    Jalan Tulung-Kenongomulyo,
    Jalan Genengan-Lembeyan,
    Jalan Plaosan-Turus, dan
    Jalan Pupus-Semen.

    Selain itu, proyek pembangunan jalan dan drainase di depan Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan depan Stasiun Magetan juga batal dikerjakan meski bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Magetan.

    Muhtar Wakid menambahkan bahwa untuk efisiensi lainnya, seperti perjalanan dinas (SPPD), konsumsi rapat (makan minum), dan alat tulis kantor (ATK), pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat.

    Meskipun proyek yang menggunakan dana DAK dan dana transfer banyak yang dibatalkan, Muhtar memastikan bahwa proyek infrastruktur yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tetap berjalan. Namun, akan ada pergeseran prioritas untuk realokasi anggaran ke proyek yang dianggap lebih mendesak.

    “Betul yang APBD tetap lanjut, tapi akan ada pergeseran prioritas untuk realokasi yang lebih prioritas,” tegasnya.

    Efisiensi anggaran ini menjadi tantangan besar bagi pembangunan infrastruktur di Magetan, terutama dalam peningkatan kualitas jalan dan fasilitas umum. Pemerintah daerah diharapkan dapat mencari solusi untuk mengatasi dampak pemangkasan anggaran agar proyek-proyek yang dibatalkan bisa tetap terealisasi di masa mendatang. (ted)

  • Awas Cuaca Ekstrem di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 Februari 2025

    Awas Cuaca Ekstrem di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 Februari 2025

    Ngawi (beritajatim.com) – Pada hari Selasa, 18 Februari 2025, cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diperkirakan akan mengalami variasi kondisi yang cukup signifikan. Berdasarkan laporan dari Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, masyarakat di wilayah ini perlu mempersiapkan diri menghadapi perubahan cuaca yang cukup dinamis sepanjang hari.

    Cuaca di Ngawi akan dimulai dengan langit yang berawan pada pukul 06.00 WIB. Tak lama setelah itu, sekitar pukul 09.00 WIB, hujan ringan diperkirakan akan mulai turun.

    “Hujan ringan ini akan berlangsung hingga siang hari,” ujar Oky Sukma Hakim pada Senin (17/2).

    Pada siang hingga sore hari, cuaca kembali berawan, namun menjelang malam, yakni pukul 21.00 WIB, udara akan terasa kabur. Suhu di Ngawi diprediksi berada antara 23 hingga 31 derajat Celcius dengan kelembaban udara yang cukup tinggi, yaitu antara 71 hingga 98 persen.

    Sementara itu, Magetan akan menghadapi cuaca yang lebih bervariasi. Hujan ringan akan menyapa wilayah ini sejak pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB, dan intensitas hujan diperkirakan akan meningkat menjadi hujan sedang pada pukul 09.00 WIB.

    “Meski hujan berkurang pada siang hari, cuaca berawan akan melanjutkan hingga malam,” tambah Oky.

    Suhu di Magetan diperkirakan akan berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius dengan kelembaban udara yang mencapai 77 hingga 98 persen. Angin yang berhembus dari arah Timur Laut diperkirakan mencapai 24,6 km/jam.

    Ponorogo juga akan merasakan cuaca yang serupa, dimulai dengan cuaca berawan pada pukul 06.00 WIB. Hujan ringan akan turun pada pukul 09.00 WIB, dan pada siang hari, sekitar pukul 12.00 WIB, hujan disertai petir akan mengguyur wilayah ini.

    Pada sore hingga malam hari, cuaca tetap berawan, dengan suhu yang diperkirakan antara 22 hingga 32 derajat Celcius. Angin kencang dari arah Utara dengan kecepatan hingga 27,4 km/jam juga menjadi perhatian, sementara kelembaban udara berada di kisaran 75 hingga 98 persen.

    Dengan demikian, masyarakat di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo disarankan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat, terutama bagi yang berencana untuk beraktivitas di luar ruangan. Mengingat tingginya kelembaban dan kecepatan angin, perlengkapan seperti payung dan pelindung angin bisa menjadi pilihan bijak untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan. (mnd/ian)

  • Tri Matra TNI Ikuti Latihan Perkasa B 2025 di Lanud Iswahjudi

    Tri Matra TNI Ikuti Latihan Perkasa B 2025 di Lanud Iswahjudi

    Magetan (beritajatim.com) – Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas), Marsdya TNI Tedi Rizalihadi S, secara resmi membuka Latihan Perkasa “B” Tahun Anggaran 2025 di Hanggar Skadron Udara 15, Lanud Iswahjudi, Senin (17/2/2025).

    Latihan ini bertujuan meningkatkan kapabilitas tempur, kesiapan operasional, serta interoperabilitas matra darat, laut, dan udara dalam mendukung sistem pertahanan udara nasional (Sishanudnas).

    Dalam sambutannya, Pangkoopsudnas menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks. “Kita semua menyadari bahwa tantangan dalam dunia pertahanan dan keamanan semakin hari semakin kompleks.

    Perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat global, regional, maupun nasional, menuntut kita untuk selalu waspada dan siap menghadapi segala bentuk ancaman, baik yang bersifat konvensional maupun nonkonvensional. Menghadapi realitas ini, kesiapsiagaan operasi satuan-satuan TNI menjadi sebuah keharusan,” ujarnya.

    Selain itu, Pangkoopsudnas menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antarunsur yang terlibat dalam latihan ini. “Keberhasilan operasi tidak hanya bergantung pada keunggulan teknologi, tetapi juga pada sinergi yang solid antara berbagai elemen pertahanan udara,” tambahnya.

    Latihan Hanud Perkasa “B” TA. 2025 dijadwalkan berlangsung di Lanud Iswahjudi dari 17 hingga 22 Februari 2025. Latihan ini melibatkan kekuatan dari tiga matra TNI, termasuk pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, EMB-314 Super Tucano, pesawat angkut C-130 Hercules dan C-212 Cassa, serta helikopter.

    Selain itu, unsur SAR Kopasgat, satuan radar, dan unsur hanud Yonarhanud 8/MBC TNI AD turut ambil bagian, bersama unsur laut dari KRI RE Martadinata dan KRI Sultan Hasanuddin TNI AL.

    Pembukaan latihan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Firman Dwi Cahyono, M.A., Waasops Kasau, Irdam V/Brawijaya, Wadan Pussenarhanud, para Asisten Koopsudnas, Dansatkor Koarmada II, Dankosek IKN, Dankosek III, Danwing Udara 3, serta pejabat Lanud Iswahjudi lainnya.

    Latihan Perkasa “B” TA. 2025 menjadi bagian dari upaya strategis TNI dalam meningkatkan kesiapan tempur dan sinergi antarunsur pertahanan nasional guna menghadapi tantangan keamanan yang terus berkembang. [fiq/ian]