8 Tahun Tak Keluar Rp 1 Pun untuk Mudik, Begini Trik Driver Ojol Bawa Keluarganya
Tim Redaksi
SIDOARJO, KOMPAS.com –
Yongki Ari (28) bersama keluarganya bisa menghemat jutaan rupiah saat pulang ke kampung halaman berkat program mudik gratis.
Sehari-hari, Yongki bekerja sebagai driver ojek
online
(ojol) di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia telah menjadi peserta setia program mudik gratis setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri selama delapan tahun.
Warga asli Magetan ini kini menetap di Sidoarjo setelah menikah.
Bagi Yongki, mudik ke kampung halaman adalah momen yang paling dinantikan setiap Lebaran.
“Saya ikut delapan tahunan sejak Gubernur Jatim Pak Soekarwo,” kata Yongki saat ditemui
Kompas.com
menjelang keberangkatan Mudik Gratis
Pemkab Sidoarjo
2025, Jumat (28/3/2025).
Menurut dia, program ini sangat membantu dari segi ekonomi. Dengan mudik gratis, ia bisa menghemat biaya perjalanan hingga jutaan rupiah.
Jika menggunakan transportasi umum seperti bus, biaya pergi pulang yang harus dikeluarkan sekitar Rp 300.000 per orang.
Sementara, Yongki biasanya mudik bersama lima anggota keluarganya sehingga total biaya yang bisa dihemat cukup besar.
“Ikut mudik setiap tahun karena hemat banget. Terus nyaman karena dikawal kepolisian,” ujarnya.
Perjalanan dari Sidoarjo ke Magetan melalui jalur tol biasanya memakan waktu sekitar dua jam.
Selama perjalanan, Pemkab Sidoarjo juga menyediakan parsel dan
snack
sebagai bekal bagi peserta mudik.
“Kalau perjalanan malam, kadang ada nasi,” imbuhnya.
Yongki mengaku tak memiliki kekhawatiran selama mengikuti program ini. Ia percaya kendaraan yang digunakan sudah diperiksa secara menyeluruh demi keselamatan penumpang.
“Dari
event
pemerintah itu pasti sebelumnya kondisinya kendaraan sudah dicek dan selayak mungkin untuk keselamatan
driver
dan penumpang,” terangnya.
Bahkan, saat mudik, Yongki tetap mengenakan jaket ojol kebanggaannya.
Kebahagiaannya semakin bertambah karena baru saja menerima tunjangan hari raya (THR) dari aplikator ojek
online
.
“Kemarin mendapat THR pertama kali dari Grab sebesar Rp 500.000, jadi lebih hemat lagi bisa untuk kebutuhan yang lain,” ungkapnya.
Tak hanya memanfaatkan Mudik Gratis, Yongki juga akan mengikuti program Balik Gratis yang disediakan oleh Pemkab Magetan untuk perjalanan kembali ke Sidoarjo.
“Iya ikut Balik Gratis juga nanti dari Pemkab Magetan,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Magetan
-
/data/photo/2025/03/28/67e610dcca716.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 8 Tahun Tak Keluar Rp 1 Pun untuk Mudik, Begini Trik Driver Ojol Bawa Keluarganya Surabaya
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/732754/original/044682900_1409879838-Jakarta_Cerah_berawan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 28 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Cerah – Page 3
Berdasar informasi dari BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung selama 4-5 hari ke depan, termasuk di Jawa Timur.
Untuk itu, BPBD Jatim memastikan pihaknya akan siaga 24 jam sepanjang musim tersebut serta guna mendukung kelancaran dan keselamatan masyarakat dalam melakukan mudik dan balik saat libur lebaran tahun ini.
“Sesuai arahan Ibu Gubernur, BPBD menjadi salah satu dari lima OPD yang tidak mendapatkan libur guna memastikan kesiapan penanganan bencana dan keadaan darurat saat musim lebaran tahun ini,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Sabtu (22/3/2025).
Gatot mengungkapkan, tahun ini posko khusus di beberapa wilayah tidak didirikan karena kebijakan efisiensi. Namun, posko pusat di kantor BPBD Jatim tetap melakukan pemantauan dan koordinasi 24 jam.
“Seluruh BPBD di kabupaten/kota juga telah diarahkan untuk siaga di daerah masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi bencana seperti, longsor dan banjir,” ungkapnya.
Beberapa wilayah yang menjadi perhatian utama dalam pemantauan bencana, di antaranya, meliputi kawasan Mataraman, seperti, Trenggalek, Magetan, dan Pacitan.
“Selanjutnya wilayah Sidoarjo, Malang Raya dan Pantai Selatan, serta wilayah Tapal Kuda, seperti, Bondowoso dan Situbondo. Sementara, wilayah Madura dan sisi utara Jatim diprediksi dalam kondisi relatif aman,” ujar Gatot.
Kabid KL Satriyo Nurseno menambahkan, kesiapan BPBD Jatim ini juga didukung para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan melakukan pemantauan 24 jam.
“Kami tetap siaga 24 jam dengan sistem shift, dari yang biasanya tiga shift menjadi dua shift. Setiap shift terdiri dari 15-20 personel untuk memastikan kesiapan penanganan di seluruh wilayah,” tambahnya.
Selain kesiapan personel, BPBD Jatim juga telah memastikan ketersediaan logistik untuk mendukung penanganan bencana serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan untuk membantu kelancaran arus mudik dan balik.
Satriyo juga mengajak masyarakat dan awak media untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait bencana yang terjadi.
“Jika ada kejadian bencana yang belum terpantau oleh kami, mohon segera melaporkan melalui call center 117 atau melalui nomor WhatsApp posko BPBD 0813-3200-9050,” pintanya.
Dengan kesiapsiagaan ini, BPBD Jatim berharap dapat memberikan respon cepat dan efektif dalam menghadapi segala kemungkinan selama masa mudik dan balik lebaran.
-

Angkat Telepon Mengaku dari Taspen, PNS Magetan Kehilangan Rp104 Juta
Magetan (beritajatim.com) – Kasus penipuan online kembali menelan korban. Kali ini, Sunarti, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Magetan, kehilangan uang sebesar Rp104.500.000 akibat modus pembaruan data perbankan yang dilakukan oleh pelaku melalui telepon dan WhatsApp.
Menurut pengakuan Sunarti, awalnya ia menerima panggilan telepon yang tidak ditanggapinya. Tak lama kemudian, pelaku menghubunginya lewat WhatsApp dan mengaku ingin membantu memperbarui data perbankannya.
“Ngakunya dari Taspen. Saya ditelepon enggak saya respon. Terus akhirnya dikasih WA. Nah, ya itu persis data-datanya itu saya betul semua,” ungkap Sunarti, Kamis (27/3/2025)
Setelah mengecek dan merasa semua data sesuai, ia pun mengikuti instruksi pelaku.Pelaku meminta Sunarti untuk tetap mengaktifkan ponselnya meski sedang dalam rapat.
“Saya bilang saya mau rapat, terus enggak apa-apa nanti tapi HP-nya jangan dimatikan,” katanya.
Namun, kecurigaan mulai muncul ketika pelaku menyinggung dana yang tersimpan di bank lain atas namanya. Merasa ada yang tidak beres, Sunarti akhirnya mematikan ponselnya. Namun, perangkatnya tiba-tiba tidak bisa digunakan.
“Begitu saya matikan, HP sudah mulai hack, enggak bisa ada apa-apa,” ujarnya.
Ia pun segera berlari ke Bank Jatim untuk mengecek rekeningnya dan mendapati bahwa saldonya telah terkuras. Dari jumlah awal Rp104.500.000, hanya tersisa Rp47.000.
“Untung yang di bank-bank lain saya dipantau untuk mentransfer ke situ, saya bilang saya enggak ada,” tambahnya.
Sunarti langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Ia juga mengetahui bahwa ada warga lain yang menjadi korban dengan kerugian lebih besar, mencapai Rp224.000.000.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus kejahatan siber yang semakin canggih. Jangan pernah memberikan data pribadi, kode OTP, atau mengikuti instruksi dari pihak yang mengaku sebagai bank tanpa konfirmasi langsung.
Jika menerima panggilan atau pesan mencurigakan, segera hubungi pihak bank atau laporkan ke kepolisian untuk menghindari potensi kerugian. [fiq/but]
-
/data/photo/2025/03/26/67e38fc6238eb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Potret Keseruan Warga Berburu Kue Kering di Pasar Legi Songgolangit Surabaya 26 Maret 2025
Potret Keseruan Warga Berburu Kue Kering di Pasar Legi Songgolangit
Tim Redaksi
PONOROGO, KOMPAS.com
– Hari masih pagi ketika Lestari (30) mengemasi lebih dari 10 jenis
kue kering
yang dibungkus di dalam plastik transparan di
Pasar Legi
Songgolangit, Kabupaten
Ponorogo
, Jawa Timur.
Puluhan jenis kue yang dibeli warga Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu dibungkus dalam kemasan masing-masing berat 0,5 kilogram.
“Ini baru 10 jenis yang kami beli untuk lebaran. Masih banyak lagi yang mau kami beli,” ujar dia ditemui di Pasar Legi Ponorogo, Rabu (26/3/2025).
Lestari kemudian menuju rak yang berisi puluhan jenis permen. Puluhan jenis permen yang diletakkan di dalam stoples yang cukup besar tersebut juga dijual per kilo.
“Ada permen juga kami beli untuk anak-anak yang datang lebaran ke rumah. Mayoritas anak-anak kalau lebaran suka dengan kue kering, kerupuk sama permen seperti ini,” imbuh dia.
Sementara Suprayitno, salah satu warga Ponorogo lainnya yang juga terlihat sibuk memilih puluhan jenis kue kering mengaku memiliki tradisi berbagi kue kering dan jajanan.
Budget
yang dia keluarkan untuk memborong berbagai kue kering tersebut tak tanggung tanggung, mencapai Rp 15 juta.
“Satu jenis kue kering itu kami bisa beli 10-15 kilo. Ini tadi ada delapan jenis, tapi masih banyak lagi yang mau kami beli. Memang untuk dibagikan kepada sanak keluarga untuk persiapan kue lebaran,” sambung dia.
Selain berbagi kue kepada sanak saudara, Suprayitno juga memiliki tradisi berbagi minyak dan gula kepada tetangga di lingkungan dan saudaranya. Tradisi tersebut menurutnya sudah ada sejak jaman nenek mereka.
“Ini kan tradisi baik, meski harga minyak goreng naik, gula naik kita tetap melaksanakan itu. Sejak nenek kami sudah ada tradisi seperti itu untuk menyambung
silaturohim
,” ucapnya.
Membawa gula dan minyak goreng, menurut Suprayitno, dilakukan saat lebaran. Biasanya sanak keluarga yang lebih muda akan mendatangi orangtua mereka dan akan keliling ke rumah saudara yang lebih tua,
Tradisi tersebut dinamakan ujung. “Kalau orangtua masih ada biasanya
ngumpul
-nya di situ, tapi sebelumnya biasanya keluarga yang lebih muda akan berkunjung ke rumah saudara yang lebih tua dahulu, sambil membawa gula dan minyak goreng sambil meminta maaf,” ujar dia.
Puncak pembelian kue warga Ponorogo menurut dia paling ramai adalah seminggu sebelum hari raya lebaran.
“Paling ramai Hari Minggu kemarin. Sejak awal puasa sudah ramai untuk persediaan Ramadhan tapi paling ramai seminggu jelang lebaran. Hari ini ramai tapi tidak seramai kemarin,” kata dia.
Winda salah satau pedagang kue kering di Pasar Legi Songgolangit mengaku kue paling banyak diminati oleh pembeli adalah kue getas yang warna warni.
Kue yang di mulut langsung lumer dengan rasa manis tersebut bahkan bisa laku puluhan kilogram setiap hari selama bulan puasa.
“Paling ramai kalau jelang lebaran. Kalau omzet jualan kue kering kiloan bisa naik hingga lima kali lipat dibandingkan dengan hari biasa,” ujar dia tanpa menyebut angka pasti.
Pasar Legi Songgo Langit Ponorogo merupakan pasar besar di Kabupaten Ponorogo yang tidak hanya digunakan untuk transaksi jual beli warga setempat, tapi warga Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan hingga Kabupaten Trenggalek.
Transaksi jual beli di Pasar Legi Songgolangit terjadi dari subuh hingga siang.
Kegiatan pasar subuh dimulai sejak dini hari dengan kebanyakan pedagang hasil bumi dari luar kota berdatangan serta para penjaja sayur keliling mulai mempersiapkan dagangannya.
Sedangkan di siang hari yang menjual bukan hanya pedagang hasil bumi, tetapi pedagang kebutuhan sandang, pangan, dan kebutuhan sampingan lainnya.
Nama Pasar Legi Songgolangit diambil dari nama seorang putri, dari Kerajaan Daha (sebuah wilayah di dekat Kediri) yang termahsyur pada masanya.
Nama Putri Songgolangit menjadi bagian dari legenda legenda asal-usul Reog Ponorogo karena permintaannya kepada Klonosewandono.
Klonosewandono adalah pangeran dari Kerajaan Bantarangin, sebelum ada Ponorogo yang meminta adanya hiburan yang belum pernah ada sebelumnya saat dilamar. Saat itulah lahir reog Ponorogo.
Pasar Legi Songgolangit pernah mengalami kebakaran hebat pada tahun 2002 yang menghanguskan seluruh bangunan pasar yang terjadi pada saat bulan Ramadhan.
Pasar Legi Songgolangit kembali mengalami kebakaran hebat pada Bulan Mei 2017 dengan kurang lebih 500-an kios terbakar. Kebakaran Pasar Legi Songgolangit juga terjadi pada bulan Ramadhan.
Saat ini Pasar Legi Songgo Langit yang memiliki luas 3,2 hektar dibangun lebih modern empat lantai dengan 2.497 los dan kios dengan fasilitas dua lift dan enam eskalator.
Pasar Legi Songgolangit juga memiliki gedung parkir dua lantai dan memiliki fasilitas masjid berkapasitas 600 jemaah di lantai paling atas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/26/67e3f6e2883d4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Demi Mudik Lebaran, Pemkab Madiun Perbaiki Jalur Alternatif Penghubung Antarkabupaten Surabaya 26 Maret 2025
Demi Mudik Lebaran, Pemkab Madiun Perbaiki Jalur Alternatif Penghubung Antarkabupaten
Tim Redaksi
MADIUN, KOMPAS.com
– Guna memfasilitasi arus
mudik Lebaran 2025
, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memulai perbaikan berbagai ruas jalan alternatif penghubung antarkabupaten yang mengalami kerusakan.
Kepala Bidang Binamarga
Dinas PUPR
Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono, dalam keterangan yang disampaikan pada Kamis (26/3/2025), menjelaskan bahwa target perbaikan mencakup jalan kabupaten utama serta jalur alternatif dan penghubung antarwilayah.
“Paling banyak di ruas jalur Desa Uteran dan batas Kabupaten Magetan. Selanjutnya, ruas jalur Desa Mojopurno dan Dimong yang mencapai 11 kilometer, serta ruas Desa Pule menuju Kabupaten Ngawi yang merupakan jalur alternatif mudik Lebaran,” ungkap Anang.
Ia menambahkan bahwa tim yang diturunkan untuk perbaikan ini terdiri dari lima hingga tujuh unit yang sudah mulai bekerja sebelum bulan Ramadhan.
“Tim kami akan terus bergerak hingga
arus mudik
maupun balik selesai,” ujarnya.
Perbaikan dilakukan dua tim dengan spesialisasi berbeda.
Tim URC Sigap Jalan bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang ringan, seperti jalan berlubang dengan satu hingga dua titik kerusakan.
Sementara itu, tim kedua menangani jalan yang rusak lebih dari 15 persen.
Saat ini, Anang menyebutkan terdapat 30 ruas jalan dengan panjang rata-rata tujuh kilometer yang mengalami kerusakan.
Kerusakan ini disebabkan faktor usia pakai dan tingginya curah hujan di Kabupaten Madiun.
“Dampak cuaca hujan yang cukup tinggi menambah kerentanan penyebab jalan rusak,” ujar Anang menambahkan.
Dengan perbaikan ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi para pemudik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pemudik Bisa Titip Kendaraan di Polres Magetan
Magetan (beritajatim.com) – Menyambut arus mudik Lebaran 2025, Polres Magetan menghadirkan layanan penitipan kendaraan gratis bagi masyarakat yang akan pulang kampung. Fasilitas ini tersedia di Markas Komando (Mako) Polres Magetan serta beberapa Polsek jajaran selama Operasi Ketupat Semeru 2025, mencakup masa arus mudik hingga arus balik Lebaran.
Masyarakat yang ingin menitipkan kendaraan hanya perlu menyerahkan fotokopi KTP dan fotokopi STNK kepada petugas. Layanan ini berlaku untuk kendaraan roda dua maupun roda empat guna memberikan rasa aman bagi pemilik yang harus meninggalkan rumah dalam waktu lama untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.
Lokasi penitipan yakni Polres Magetan, Polsek Maospati, Polsek Magetan, Polsek Kawedanan, Polsek Sukomoro, Polsek Karas, dan Polsek Nguntoronadi.
Kasi Humas Polres Magetan, Iptu Agus Rianto, menegaskan bahwa fasilitas penitipan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam menjaga keamanan selama Lebaran 2025.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini agar kendaraan tetap aman saat ditinggal mudik. Dengan demikian, pemudik bisa lebih tenang dan fokus menikmati momen Lebaran tanpa khawatir akan keamanan kendaraannya,” ujarnya.
Selain menyediakan layanan penitipan kendaraan, Polres Magetan juga mengingatkan masyarakat dan pemudik untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
“Kami mengajak para pemudik untuk selalu berhati-hati di jalan, mengutamakan keselamatan, dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berangkat. Jika membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut, masyarakat dapat memanfaatkan Hotline Mudik Polri di nomor 110 yang tersedia 24 jam secara gratis,” tambah Iptu Agus Rianto.
Layanan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminalitas selama musim mudik Lebaran 2025 serta meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat.
Selain itu, kepolisian juga mengimbau agar warga yang meninggalkan rumah memastikan kondisi keamanan dengan mengunci pintu serta mematikan peralatan listrik guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan adanya layanan penitipan kendaraan ini, Polres Magetan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat selama musim mudik Lebaran. Diharapkan, masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan baik dan tetap menjaga koordinasi dengan pihak kepolisian demi menciptakan situasi mudik yang aman, nyaman, dan kondusif. [fiq/kun]
-

Wakil Ketua MPR minta program CKG benar-benar dirasakan seluruh rakyat
Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas meminta agar Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di desa dan pelosok.
Dia pun berkomitmen terus mengawal program ini, agar masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan. Dia menyampaikan itu ketika meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Desa Panggung, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
“Kalau kita sehat, Insya Allah kita panjang usia, betul? Insya Allah kita bisa terus berpikir yang terbaik untuk desa kita, kabupaten kita, dan Indonesia tercinta,” kata Ibas dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Program CKG itu juga penting untuk menghindari penyakit-penyakit degeneratif seperti seperti sakit gula atau diabetes, asam urat, dan penyakit hipertensi yang biasanya turunan, atau dari konsumsi garam yang berlebihan.
Dengan Program CKG, menurut dia, masyarakat bisa lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secepat mungkin demi mengantisipasi sebelum terjadinya sakit atau datangnya penyakit.
“Pengecekan kesehatan gratis yang diberikan oleh pemerintahan Prabowo mesti sama-sama kita dukung dan kita kawal,” kata dia.
Selain itu, dia juga meminta agar kesehatan ibu hamil dan balita mendapatkan perhatian, karena calon bayi maupun balita merupakan generasi penerus bangsa. Salah satunya, gizi balita harus ditingkatkan melalui program makan bergizi gratis.
“Sementara bagi calon ibu muda, pemeriksaan berkala sangat penting karena kesehatan mereka menentukan kualitas generasi berikutnya,” kata dia.
Menurut dia, investasi sektor kesehatan bagi ibu dan anak akan berdampak jangka panjang bagi bangsa. Jika gizinya tercukupi, maka Indonesia sedang membangun fondasi SDM unggul untuk Indonesia Maju.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3312247/original/070342600_1606813262-20201201-Langit-Biru-Hiasi-Jakarta-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 26 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Cerah Berawan – Page 3
Berdasar informasi dari BMKG, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung selama 4-5 hari ke depan, termasuk di Jawa Timur.
Untuk itu, BPBD Jatim memastikan pihaknya akan siaga 24 jam sepanjang musim tersebut serta guna mendukung kelancaran dan keselamatan masyarakat dalam melakukan mudik dan balik saat libur lebaran tahun ini.
“Sesuai arahan Ibu Gubernur, BPBD menjadi salah satu dari lima OPD yang tidak mendapatkan libur guna memastikan kesiapan penanganan bencana dan keadaan darurat saat musim lebaran tahun ini,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Sabtu (22/3/2025).
Gatot mengungkapkan, tahun ini posko khusus di beberapa wilayah tidak didirikan karena kebijakan efisiensi. Namun, posko pusat di kantor BPBD Jatim tetap melakukan pemantauan dan koordinasi 24 jam.
“Seluruh BPBD di kabupaten/kota juga telah diarahkan untuk siaga di daerah masing-masing, terutama dalam menghadapi potensi bencana seperti, longsor dan banjir,” ungkapnya.
Beberapa wilayah yang menjadi perhatian utama dalam pemantauan bencana, di antaranya, meliputi kawasan Mataraman, seperti, Trenggalek, Magetan, dan Pacitan.
“Selanjutnya wilayah Sidoarjo, Malang Raya dan Pantai Selatan, serta wilayah Tapal Kuda, seperti, Bondowoso dan Situbondo. Sementara, wilayah Madura dan sisi utara Jatim diprediksi dalam kondisi relatif aman,” ujar Gatot.
Kabid KL Satriyo Nurseno menambahkan, kesiapan BPBD Jatim ini juga didukung para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan melakukan pemantauan 24 jam.
“Kami tetap siaga 24 jam dengan sistem shift, dari yang biasanya tiga shift menjadi dua shift. Setiap shift terdiri dari 15-20 personel untuk memastikan kesiapan penanganan di seluruh wilayah,” tambahnya.
Selain kesiapan personel, BPBD Jatim juga telah memastikan ketersediaan logistik untuk mendukung penanganan bencana serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan untuk membantu kelancaran arus mudik dan balik.
Satriyo juga mengajak masyarakat dan awak media untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait bencana yang terjadi.
“Jika ada kejadian bencana yang belum terpantau oleh kami, mohon segera melaporkan melalui call center 117 atau melalui nomor WhatsApp posko BPBD 0813-3200-9050,” pintanya.
Dengan kesiapsiagaan ini, BPBD Jatim berharap dapat memberikan respon cepat dan efektif dalam menghadapi segala kemungkinan selama masa mudik dan balik lebaran.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5174604/original/078733200_1742954949-WhatsApp_Image_2025-03-26_at_07.45.49__1_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ibas Demokrat Pastikan CKG Merata Sampai Tingkat Desa – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memantau langsung Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digaungkan pemerintahan Presiden Prabowo. Sebagai wakil rakyat, Ibas hendak memastikan kebijakan tersbut benar dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di dusun hingga wilayah terpencil.
“Kami (legislatif) berkomitmen terus mengawal program ini, agar masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata Ibas di Desa Panggung, Kabupaten Magetan dalam keterangan tertulis diterima, Rabu (26/3/2025).
Ibas menjelaskan tinjauannya CKG dilakukan pasa masa reses. Hal ini sekaligus dilakukan dalam rangka silaturahmi dengan warga sekitar.
“Saya datang ke desa ini, ingin memastikan program di tingkat pusat, tidak hanya kami sebagai wakil rakyat dari Partai Demokrat, tapi juga teman-teman dari tingkat Kabupaten, bahwa masyarakat kita hari ini harus tetap sehat,“ jelas Ibas.
Ibas meyakini, sehat adalah kunci. Maka, jika bisa menjaga sehat maka masyarakat akan mendapatkan usia yang lebih panjang dan berkualitas untuk terus membangun daerah dan negaranya.
“Kami ingin ibu-ibu, bapak-bapak semuanya juga terhindar dari penyakit-pernyakit seperti sakit gula atau diabetes, asam urat, dan penyakit hipertensi yang biasanya turunan, atau dari konsumsi garam yang berlebihan,” wanti Ibas.
Ibas mengingatkan, investasi sektor kesehatan khususnya ibu dan anak akan berdampak jangka panjang. Sebab saat ibu sehat dan balita tercukupi gizinya, maka Indonesia sedang membangun fondasi SDM unggul untuk bisa lebih maju lagi.
“Salah satunya adanya melalui Posyandu dan Puskesmas yang terdata dan dilaksanakan setiap bulan, seperti di Desa Panggung ini,” dia menandasi.
Merespons kedatangan Ibas, Acik Maliyani selamu perawat sekaligus penanggung jawab puskesmas desa, mengaku senang atas kedatangan Ibas.
Di sisi lain, Dokter Abdulah Karim ketika ditemui Ibas menjelaskan ada penyakit umum yang banyak dikeluhkan masyarakat desa setempat. Kebanyakan sakit yang diderita adalah hipertensi, dan diabetes.
“Para pasien yang merupakan masyarakat disini, tiap bulan kami lakukan pengecekan dan terus kita melakukan sosialisasi, edukasi dan penanganannya untuk masyarakat,” papar Abdullah.
