kab/kota: Magetan

  • Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memimpin langsung prosesi serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan para Kapolres jajaran, Senin (14/4/2025). Kegiatan tersebut digelar di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim.

    Sertijab ini merupakan tindak lanjut dari Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/489/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025.

    Dalam amanatnya, Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kontribusinya selama bertugas. Ia juga meminta pejabat baru segera menyesuaikan diri serta meneruskan program-program yang sudah berjalan, sembari menghadirkan inovasi demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

    “Mutasi adalah hal yang biasa dalam tubuh Polri, sebagai bentuk penyegaran dan pengembangan organisasi. Saya yakin, para pejabat yang dilantik hari ini mampu mengemban amanah dengan profesional, loyal, dan penuh integritas,” tegasnya.

    Sejumlah pejabat yang mengalami pergantian posisi antara lain:

    Dirpamobvit Polda Jatim: Kombes Yudi Sumartono (pensiun) digantikan Kombes Wawan Kristyanto (sebelumnya Kasubdit Pamwaster, Ditpamobvit Korshabara Baharkam Polri).
    Kabidhumas Polda Jatim: Kombespol Dirmanto digantikan Kombespol Jules Abraham Abast (eks Kabidhumas Polda Jabar). Dirmanto kini menjabat Karolog Polda Jatim.
    Dirreskrimsus Polda Jatim: Kombespol Budhi Hermanto digantikan Kombespol Roy Hutton Marulamrata (eks Dirreskrimsus Polda Bali).
    Dirlantas Polda Jatim: Kombespol Komarudin dipindah menjadi Dirlantas Polda Metro Jaya. Posisi digantikan Kombespol Iwan Saktiadi (eks Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri).

    Mutasi para Kapolres di Jajaran Polda Jatim:

    Kapolres Tuban: AKBP Oskar Syamsudin digantikan AKBP William Cornelis Tanasale (eks Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak).
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak: Kini dijabat AKBP Wahyu Hidayat (eks Gadik Madya SPN Polda Jatim).
    Kapolres Pacitan: AKBP Agung Nugroho digantikan AKBP Ayub Diponegoro Azhar (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Magetan: AKBP Satria Permana digantikan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa (eks Bidpropam Polda Jatim).
    Kapolres Ngawi: AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto digantikan AKBP Charles Pandapotan Tampubolon (eks Kabagbinopsnal Ditresnarkoba Polda Jatim).
    Kapolres Probolinggo Kota: AKBP Oki Ahadian Purwono digantikan AKBP Rico Yumasri (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Nganjuk: AKBP Siswantoro digantikan AKBP Henri Noveri Santoso (eks Kapolres Sumenep).
    Kapolres Sumenep: Kini dijabat oleh AKBP Rivanda (eks Kapolres Tanggamus).
    Kapolres Trenggalek: AKBP Indra Ranu Dikarta digantikan AKBP Ridwan Maliki (eks Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim).
    Kapolres Jember: AKBP Bayu Pratama Gubunagi digantikan AKBP Bobby Adimas Candra Putra (eks Kapolres Lamongan).
    Kapolres Lamongan: Kini dijabat AKBP Agus Dwi Suryanto (eks Kapolres Madiun Kota).
    Kapolres Madiun Kota: Kini dijabat AKBP Wiwin Junianto Supriyadi (eks Kasubdit 4 Ditreskrimsus Polda Sumsel).

    Kapolda berharap seluruh pejabat baru dapat menjaga stabilitas kamtibmas dan meningkatkan kinerja institusi di wilayah tugas masing-masing. [uci/beq]

  • Penyebab Tewasnya Mahasiswi UGM di Magetan, Dilaporkan Hilang Sebelum Lebaran – Halaman all

    Penyebab Tewasnya Mahasiswi UGM di Magetan, Dilaporkan Hilang Sebelum Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Sheila Amelia Christanti (21) ditemukan tewas di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025).

    Kondisi jasad berada di parit dan tertutup sepeda motor bernopol AE 3413 CA.

    Mahasiswi asal Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dilaporkan hilang sejak tiga minggu lalu atau sebelum lebaran.

    Proses autopsi jenazah dilakukan di RSUD Dr Sayidiman, Magetan pada Minggu (13/4/2025).

    Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono, mengatakan jasad ditemukan warga sekitar pukul 14.00 WIB karena mencium bau tak sedap.

    “Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” tuturnya, Minggu, dikutip dari TribunJatim.com.

    Hasil autopsi menunjukkan korban tewas karena kecelakaan tunggal.

    Korban mengendarai sepeda motor matic berwarna hitam dari arah Jawa Tengah menuju Madiun.

    “Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” ungkapnya.

    Barang milik korban tak hilang mulai handphone, laptop hingga pakaian.

    “Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” sambungnya.

    Jenazah telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

    Sebelumnya, AKP Joko Yuhono, mengatakan identitas jasad terungkap setelah pihak keluarga mendatangi rumah sakit untuk memastikan ciri-ciri korban.

    “Ayah kandung korban ikut menyaksikan langsung. Setelah melihat ciri-ciri korban, ternyata betul jenazah adalah anak kandungnya,” tukasnya.

    Menurutnya, wajah korban nyaris tak dapat dikenali sehingga perlu melakukan identifikasi.

    “Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” imbuhnya.

    Sementara itu, kakak sepupu korban, Taufik Eka Nirawanto (41), menjelaskan Sheila merupakan anak tunggal dan sedang kuliah di UGM.

    Komunikasi terakhir korban yakni pada Selasa 25 Maret 2025 saat berangkat dari Yogyakarta menuju Madiun.

    “Kami sempat menghubungi Sheila pada Selasa 25 Maret, pamitan mau pulang jam 11 siang. Siang masih terhubung kalau korban di Klaten, setelah itu sudah tidak ada kontak,” terangnya.

    Keluarga sempat membuat laporan ke petugas kepolisian di Klaten dan Yogyakarta.

    Selang tiga minggu kemudian, jasad korban ditemukan di dalam parit dalam kondisi mengenaskan.

    “Kami pertama memastikan dari plat nomor sepeda motor miliknya. Kebetulan juga sudah viral di media sosial,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terungkap Hasil Autopsi Jasad Mahasiswi UGM yang Ditemukan di Magetan, Diduga Kecelakaan Tunggal

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Febrianto)

  • Mahasiswa UGM yang Sempat Dikabarkan Hilang saat Mudik Ditemukan Meninggal di Selokan

    Mahasiswa UGM yang Sempat Dikabarkan Hilang saat Mudik Ditemukan Meninggal di Selokan

     

     

    Liputan6.com, Jakarta – Sheila Amelia, mahasiswa UGM yang sempat dikabarkan hilang sejak 25 Maret 2025 dalam perjalanan mudik menggunakan sepeda motor, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuh korban ditemukan pada Sabtu (12/4/2025), di sebuah parit di Lawu Green Forest, tepatnya di Jalan Raya Sarangan-Cemoroseu, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim.

    Menurut penuturan warga, penemuan jasad Sheila tidak disengaja saat warga hendak menolong seseorang korban kecelakaan di lokasi yang hampir berdekatan. Awalnya warga melihat ada sepeda motor dalam keadaan terbalik, dan setelah ditelisik ternyata ada tubuh tertimpa di baliknya dalam kondisi meninggal dunia. 

    Sheila Amelia yang merupakan warga Kebonsari Madiun tercatat sebagai mahasiswa Faperta UGM. Dirinya dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 saat hendak mudik ke kampung halamannya. 

    Kapolsek Ploasan AKP Jokon Yuhono menurut keterangan resminya, Minggu (13/4/2025) menjelaskan kronologi kejadian penemuan jasad tersebut. Awalnya warga mendapat telepon dari temannya yang saat itu sedang menolong orang kecelakaan di jalur Lawu Greent Forest, Sabtu, 12 April 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Saat itu juga (dia) melihat ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di parit. Selanjutnya warga tersebut segera mendatangi lokasi dan setelah dilakukan pengecekan ternyata benar ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di sebuah parit dan setelah dicek mendetail ada seorang di bawah sepeda motor tersebut dengan kondisi kemungkinan sudah meninggal,” katanya.

    Dijelaskannya, jasad ditemukan di dalam parit sedalam 77 cm dengan lebar sekitar 60 cm, dan dalam kondisi tubuh tertimpa sepeda motor berwarna hitam bernomor polisi AE 3413 CA.

    Usai penemuan itu, warga langsung melapor ke Polsek Plaosan. Petugas yang datang kemudian langsung memeriksa dan mengevakuasi jasad tersebut. Saat diperiksa tim medis Puskesmas sudah dinyatakan meninggal dunia. Saat ditemukan, korban mengenakan celana panjang jins warna biru gelap.

    Joko juga menambahkan, saat ditemukan, barang-barang pribadi milik korban termasuk helm, masih melekat di tubuhnya. 

    “Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan bekas pengereman di aspal yang mengarah ke titik jatuhnya motor dan korban. Dugaan sementara, korban mengendarai sepeda motornya dari arah Jawa Tengah dan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan di jalur menurun,” jelasnya.

    Hasil pemeriksaan tim medis menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan di tubuh korban. Sehingga terindikasi penyebab kematian korban adalah karena kecelakaan tunggal dengan menabrak rambu jalan dan masuk ke parit. Keluarga korban pun menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan dan tidak memberikan izin kepada tim medis untuk melakukan autopsi.

    Sementara itu, pihak Fakultas Pertanian UGM juga membenarkan Sheila Amelia merupakan salah satu mahasiswa di kampus tersebut. Melalui unggahan Instagram @fapertaugm menyampaikan duka cita atas meninggalnya Sheila yang kemudian dibanjiri komentar duka cita. 

    “Segenap keluarga besar Fakultas Pernanian Universitas Gadjah Mada mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Sheila Amelia Cristanti, mahasiswa program studi S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (2023). Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” tulis akun @fapertaugm.

     

     

  • Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan dan Ponorogo

    Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki awal pekan, masyarakat di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diharapkan waspada terhadap cuaca yang cenderung basah. Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan BMKG Juanda, ketiga wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami hujan ringan sejak pagi hari pada Senin, 14 April 2025.

    “Wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo memiliki pola cuaca yang hampir serupa, terutama pada pagi hari yang diprediksi akan diguyur hujan ringan,” ujar Oky Sukma saat memberikan keterangan resmi pada Minggu (13/4).

    Ia menambahkan bahwa meskipun hujan tidak berlangsung lama, masyarakat tetap perlu berhati-hati terutama yang berkendara di pagi hari.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB dan akan berganti menjadi kondisi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Suhu udara di wilayah ini cukup hangat dengan rentang antara 23 hingga 29 derajat Celcius. Kelembaban udara tinggi, berkisar antara 71 hingga 98 persen, dengan angin berhembus dari arah Barat Laut pada kecepatan 6,1 km/jam.

    Sementara itu, Magetan juga mengalami kondisi cuaca yang sama. Hujan ringan menyambut pagi hari, disusul langit berawan hingga malam. Namun, suhu di Magetan relatif lebih dingin dibandingkan Ngawi, yakni sekitar 22 hingga 27 derajat Celcius.

    Angin bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan 6,6 km/jam dan kelembaban udara mencapai 78 hingga 91 persen.

    Ponorogo memiliki pola cuaca yang sedikit berbeda. Hujan ringan juga turun pada pagi hari pukul 06.00 WIB, diikuti kondisi berawan hingga pukul 12.00 WIB. Menariknya, wilayah ini diprediksi akan cerah terang pada pukul 15.00 WIB, namun langit kembali berawan pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban 72 hingga 96 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 6,1 km/jam.

    “Meski hujan bersifat ringan, perubahan cuaca yang cepat tetap perlu diantisipasi. Kami menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar,” pungkas Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau pembaruan informasi dari BMKG dan menyesuaikan rencana aktivitas agar tetap aman dan nyaman sepanjang hari.[mnd/aje]

  • Pilkada Kabupaten Magetan diulang di empat TPS

    Pilkada Kabupaten Magetan diulang di empat TPS

    Sabtu, 22 Maret 2025 11:52 WIB

    Warga memperlihatkan jarinya yang telah dicelup tinta seusai memberikan suaranya pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magetan di TPS 004 Desa Kinandang, Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2025). KPU Magetan menggelar PSU sesuai putusan Mahkamah Konstitusi di empat TPS yaitu TPS 001 dan TPS 004 Desa Kinandang, TPS 001 Desa Nguri, dan TPS 009 Desa Selotinatah. ANTARA FOTO/Siswowidodo/nz

    Warga memasukkan surat suara ke kotak suara saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magetan di TPS 004 Desa Kinandang, Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2025). KPU Magetan menggelar PSU sesuai putusan Mahkamah Konstitusi di empat TPS yaitu TPS 001 dan TPS 004 Desa Kinandang, TPS 001 Desa Nguri, dan TPS 009 Desa Selotinatah. ANTARA FOTO/Siswowidodo/nz

    Warga bersiap memberikan suara saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magetan di TPS 004 Desa Kinandang, Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2025). KPU Magetan menggelar PSU sesuai putusan Mahkamah Konstitusi di empat TPS yaitu TPS 001 dan TPS 004 Desa Kinandang, TPS 001 Desa Nguri, dan TPS 009 Desa Selotinatah. ANTARA FOTO/Siswowidodo/nz

  • 8
                    
                        Jenazah Mahasiswi UGM di Jalur Tawangmangu-Sarangan Diduga Kecelakaan Saat Mudik
                        Surabaya

    8 Jenazah Mahasiswi UGM di Jalur Tawangmangu-Sarangan Diduga Kecelakaan Saat Mudik Surabaya

    Jenazah Mahasiswi UGM di Jalur Tawangmangu-Sarangan Diduga Kecelakaan Saat Mudik
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Kepolisian Sektor Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memastikan bahwa jenazah yang tewas di selokan jalur
    Tawangmangu-Sarangan
    adalah
    mahasiswa UGM
    asal Madiun yang diduga mengalami
    kecelakaan
    .
    Kapolsek Plaosan AKP Jok Yuhono melalui sambungan telepon mengatakan, keluarga korban mendatangi Polsek Plaosan pada hari Minggu (13/4/2025) dini hari.
    “Kita oleh TKP sampai jam 12 malam, keluarga korban memang mendatangi Polsek tadi malam untuk memastikan bahwa jenazah adalah keluarga mereka. Kalau dari pakaian, sepeda motor yang digunakan dipastikan itu milik korban, namun pihak keluarga memastikan bahwa jenazah adalah keluarga mereka tadi malam sekitar pukul 12.00 WIB,” ujarnya, Minggu.
    Joko Yuhono menyampaikan, korban ditemukan oleh salah satu warga pada hari Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB yang mencium bau busuk menyengat.
    “Salah satu warga curiga mencium bau menyengat, karena tidak berani mendekat, dia memanggil temannya dan menemukan ada sepeda motor di parit, ternyata ada mayat di bawah sepeda motor tersebut. Kita terima laporan pukul 15.00 WIB,” katanya.
    Setelah memastikan korban adalah mahasiswa UGM, keluarga kemudian membawa pulang jenazah korban untuk dimakamkan.
    Dari hasil penyelidikan, korban diduga mengalami kecelakaan saat
    mudik
    ke Madiun.
    “Dari oleh TKP ada rambu-rambu yang ditabrak, kemudian ada bekas pengereman di lokasi kejadian. Korban diduga mengalami kecelakaan,” ucap Joko Yuhono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Identitas Jenazah di Jalan Tembus Magetan Terungkap Setelah 8 Jam, Korban Mahasiswi UGM

    Identitas Jenazah di Jalan Tembus Magetan Terungkap Setelah 8 Jam, Korban Mahasiswi UGM

    Magetan (beritajatim.com) – Penemuan mengejutkan terjadi di kawasan Jalan Raya Cemorosewu–Sarangan, tepatnya di tikungan Tamansari atau yang dikenal dengan Tikungan Lawu Green Forest, wilayah hukum Polsek Plaosan, Magetan.

    Pada Sabtu (12/4/2025) pukul 14.00 WIB, warga menemukan sesosok jenazah perempuan tertindih sepeda motor di dalam parit pinggir jalan.

    Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono membenarkan temuan tersebut. “Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke kami Polsek Plaosan, sehingga kami mendatangi TKP bersama Tim Inafis Polres Magetan untuk melakukan olah TKP dan pertolongan pada korban,” katanya.

    Dalam pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Tubuh korban ditemukan berada di parit dengan kedalaman 77 sentimeter dan lebar 60 sentimeter. Yang mengejutkan, tubuh korban tertindih sepeda motor sehingga tidak terlihat dari jalan raya.

    “Korban pada saat ditemukan, sudah dalam keadaan meninggal. Saat itu, korban berada di bawah sepeda motor, tepatnya di parit dengan kedalaman 77 sentimeter dengan lebar 60 sentimeter,” tambahnya.

    Kondisi jenazah sudah mengalami perubahan fisik, sehingga tidak dapat dikenali secara kasat mata. Korban langsung dibawa ke RSUD dr Sayidiman Magetan untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Yang pasti, korban ini meninggal sudah lebih dari tiga hari,” terang Kapolsek.

    Dugaan sementara, korban meninggal akibat kecelakaan tunggal. Hal ini diperkuat dengan temuan bekas rem di aspal yang mengarah ke parit tempat korban ditemukan, serta kondisi motor dan helm korban yang masih berada di lokasi.

    “Dugaan sementara korban meninggal karena kecelakaan, karena untuk kondisi dan barang termasuk helm yang pecah masih menempel dengan sepeda motor tersebut, di dalam parit,” beber AKP Joko.

    Setelah kabar penemuan jenazah tersebut beredar di media sosial, pihak keluarga mendatangi rumah sakit untuk memastikan identitas korban. Proses identifikasi dilakukan berdasarkan ciri-ciri khusus yang dikenali keluarga.

    “Setelah kami lakukan pemeriksaan penyidikan bersama kedokteran didapatkan ciri-ciri khusus, hal itu juga disampaikan pada pihak keluarga. Dan dari orang tua kandung korban menyampaikan bahwa betul ciri-ciri korban adalah anaknya. Ciri khususnya, korban memakai behel gigi dan gelang ditangannya,” ujarnya.

    Korban diketahui bernama Sheila Amelia Cristanti, seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Kabupaten Madiun, yang sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh keluarganya.

    Setelah proses pemeriksaan medis selesai pukul 23.30 WIB, jenazah dibawa ke rumah duka. “Proses pemeriksaan mendalam korban di RSUD dr Sayidiman selesai dilakukan pukul 23.30, selanjutnya kedua orang tuanya menemani jenazah didalam ambulan dan diantar ke rumah duka di Kabupaten Madiun untuk dimakamkan,” pungkas AKP Joko. [fiq/suf]

  • Anggota DPRD Magetan Suwarno Meninggal, Kader Golkar: Kami Kehilangan

    Anggota DPRD Magetan Suwarno Meninggal, Kader Golkar: Kami Kehilangan

    Magetan (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari dunia politik Magetan. Anggota DPRD Kabupaten Magetan dari Fraksi Golkar, Suwarno, meninggal dunia pada Jumat malam, (11/4/2025), setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif pascaoperasi di sebuah rumah sakit di Surabaya. Kabar kepergian Suwarno meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan sesama kader, terutama dari Partai Golkar.

    Didik Haryono, salah satu kader Partai Golkar Magetan, menyampaikan rasa kehilangan yang begitu besar atas berpulangnya Suwarno. Menurutnya, Suwarno adalah sosok senior yang tidak hanya berpengalaman, tetapi juga menjadi panutan dalam dinamika pemerintahan dan politik daerah.

    “Pak Suwarno itu bagi kami adalah senior. Beliau kan sebelum masuk Golkar, hari ini sudah anggota dewan dari Fraksi Golkar dua periode. Sebelum masuk Golkar, beliau ini juga anggota dewan dari Fraksi parpol yang lain. Maka kami menganggap beliau itu sebagai senior dalam persoalan kedewasaan,” ujar Didik.

    Suwarno yang dikenal luas dengan sapaan akrab “Mbah Warno”, telah dua periode menjabat sebagai anggota DPRD dari Fraksi Golkar. Tak hanya itu, beliau juga memegang posisi penting sebagai bendahara partai di tingkat kabupaten. Perjalanan panjangnya di dunia politik menjadikan Suwarno sebagai figur sentral bagi para kader muda dalam memahami tata kelola pemerintahan.

    “Selama menjadi anggota fraksi, beliau juga bendahara Partai Golkar di Kabupaten Magetan. Jadi beliau senior, bisa menjadi rujukan bagi kami dalam hal-hal tata kelola pemerintahan daerah. Dinamika pemerintahan, dinamika politik daerah, beliau selalu menjadi rujukan kami,” tambah Didik.

    Rasa kehilangan bukan hanya karena kepergian seorang politisi, melainkan karena telah hilangnya sosok pembimbing yang selama ini menjadi tumpuan banyak kader dalam menjalankan amanah partai.

    “Jadi dengan berpulangnya Mbah Warno, bagi kami ini sebuah kehilangan sosok senior sekaligus orang tua bagi kami yang selama ini telah membimbing dan menjadi patron kami dalam menjalankan tugas sebagai pengurus partai ataupun sebagai anggota DPR,” ungkap Didik dengan penuh haru.

    Kepergian Suwarno meninggalkan kesan mendalam bagi keluarga besar Partai Golkar dan juga masyarakat Magetan yang mengenalnya sebagai figur berpengalaman dan penuh dedikasi. [fiq/kun]

  • Mayat Membusuk Tertindih Motor Ditemukan di Saluran Air Jalan Tembus Magetan

    Mayat Membusuk Tertindih Motor Ditemukan di Saluran Air Jalan Tembus Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Penemuan mayat membusuk yang tertindih sepeda motor menghebohkan warga di sekitar Jalan Raya Sarangan-Cemoro Sewu atau dikenal sebagai Jalan Tembus Magetan. Tepatnya di tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan, jenazah tersebut ditemukan pada Sabtu (12/4/2025) sore dalam kondisi mengenaskan.

    Mayat tersebut ditemukan berada di dasar saluran air dengan kedalaman sekitar satu meter. Tubuhnya tertindih sepeda motor yang dalam kondisi terbalik dan tersembunyi di balik semak-semak, sehingga tak tampak dari permukaan jalan. Kondisi tersebut membuat jenazah sulit terlihat, hingga bau menyengat yang tercium akhirnya memicu kecurigaan.

    Kejadian bermula dari laporan adanya kecelakaan lalu lintas yang diterima pihak kepolisian. Saat petugas bersama warga melakukan pengecekan di lokasi, mereka mencium aroma busuk menyengat yang berasal dari saluran air. Setelah ditelusuri, ditemukanlah sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi AE 3134 CA, dan di bawahnya terdapat sesosok mayat dalam kondisi membusuk.

    Motor tersebut diketahui identik dengan kendaraan milik Sheila Amelia Cristanti, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Madiun, yang sebelumnya dilaporkan hilang. Berdasarkan laporan, Sheila terakhir kali terlihat pada Selasa, 25 Maret 2025, seusai mengikuti kelas daring di UGM dan berencana mudik ke Madiun melalui jalur Klaten-Solo.

    Dia dilaporkan mengendarai motor Honda Beat tahun 2018 berwarna putih dengan ciri khas mengenakan jaket hijau army, helm hitam berlogo Bogo, serta membawa tas gendong oranye merek Eiger.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum memberikan kepastian mengenai identitas jenazah. Camat Plaosan, Dian Maheru Robby Widiatmoko, menyatakan, “Benar tadi ada temuan mayat. Namun, belum diketahui identitasnya. Rekan-rekan dari pihak kepolisian masih memeriksa,” ujarnya.

    Adapun ciri-ciri Sheila Amelia yang telah dilaporkan oleh keluarga mencakup tinggi badan 148 cm, rambut merah panjang, usia 21 tahun, memakai behel gigi, dan membawa tas gendong oranye merek Eiger. Laporan kehilangan telah dibuat ke Polsek Madiun dan Polsek Klaten sejak Rabu, 26 Maret 2025, namun hingga kini belum ada perkembangan signifikan.

    Penemuan ini menambah daftar panjang kasus hilangnya orang yang belum terungkap, dan masyarakat berharap pihak berwenang segera mengungkap identitas korban dan penyebab pasti kejadian ini. [kun]

  • Modus Pinjam untuk Beli Rokok, Pria di Ponorogo Gelapkan Motor

    Modus Pinjam untuk Beli Rokok, Pria di Ponorogo Gelapkan Motor

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kepolisian Sektor (Polsek) Sukorejo mengamankan seorang pria yang diduga melakukan penggelapan sepeda motor. Pelaku menggunakan modus pura-pura meminjam motor untuk beli rokok.

    Pelaku diketahui bernama Roji Sakti, yang juga dikenal dengan nama alias Tarji atau Bagor, warga Dukuh Tambang, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

    Penangkapan pelaku penggelapan sepeda motor ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Sukorejo Iptu  Agus Tri Cahyo Wiyono. Ia menyebut bahwa penangkapan dilakukan pada Sabtu pagi, 11 April 2025, sekitar pukul 09.30 WIB. Kasus ini mencuat setelah laporan dari Sunaryo, warga Dukuh Dondong, Desa Tambakmas, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, yang menjadi korban penggelapan.

    “Memang benar, Polsek Sukorejo mengamankan terduga pelaku penggelapan sepeda motot di wilayah Desa Kedungbanteng,” kata Iptu Agus.

    Peristiwa pengelapan itu terjadi awal bulan Maret 2025 lalu. Sekitar pukul 09.30 WIB, Roji meminjam sepeda motor milik Sunaryo, yakni Yamaha Fizz R tipe V110, warna hitam kombinasi oranye, bernomor polisi AE 5761 EG. Pelaku memimjam motot tersebut dengan alasan hendak membeli rokok.

    Namun, hingga berjam-jam berselang, Roji tak kunjung kembali. Korban yang merasa curiga kemudian mencari pelaku ke sejumlah lokasi, termasuk pasar dan rumahnya, namun nihil hasil. Merasa dirugikan, Sunaryo akhirnya melapor ke Polsek Sukorejo. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp12,7 juta.

    “Kerugian yang ditimbulkan dari aksi tindak pidana taksir Rp12,7 juta,” katanya.

    Unit Reskrim Polsek Sukorejo langsung menindaklanjuti laporan tersebut. Setelah serangkaian penyelidikan, Roji berhasil diamankan dan kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dua saksi turut diperiksa dalam kasus ini, yakni Supri, warga Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, serta Iwan, warga Dukuh Kaliampir, Desa Kedungpanji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan.

    Kapolsek Sukorejo menyampaikan bahwa proses hukum akan terus berlanjut, dan pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus-modus serupa yang kerap menyasar hubungan sosial dekat seperti teman atau tetangga. [end/beq]