kab/kota: Magetan

  • Lelaki Tak Punya Akhlak dari Magetan, Tiduri Adik Tiri lalu Jual Videonya ke Medsos

    Lelaki Tak Punya Akhlak dari Magetan, Tiduri Adik Tiri lalu Jual Videonya ke Medsos

    Magetan (beritajatim.com) – Warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dihebohkan dengan beredarnya video mesum kakak tiri dengan adik yang viral di media sosial. Video yang diduga dijual oleh pelaku pria melalui grup di Telegram ini kini menjadi fokus penyelidikan polisi.

    Video asusila yang melibatkan seorang kakak tiri, DN (24), dan adik tirinya, L (18), diketahui marak beredar di Instagram dan WhatsApp sejak dua pekan terakhir. Meskipun DN sudah diamankan oleh pihak kepolisian, video mesum tersebut masih bisa diakses di dunia maya.

    DN diduga menyebarkan dan memperjualbelikan video mesum yang dibuat bersama adik tirinya tersebut melalui grup tertutup di aplikasi Telegram, yang kemudian menjadi pemicu kehebohan di kalangan warga Magetan.

    DN telah diamankan oleh Polres Magetan sejak Kamis, 27 November 2025. Penangkapan ini terkait laporan kekerasan dan eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur.

    Pelapor kasus ini tak lain adalah adik tirinya sendiri, L (18). Korban melaporkan Diky ke polisi pada Rabu, 26 November 2025, karena sering mengalami intimidasi. Selain itu, korban melaporkan aksi pelaku yang memperjualbelikan video asusila mereka kepada anggota grup di salah satu platform media sosial.

    IPDA Indra Suprihatin, Kasi Humas Polres Magetan mengatakan Korban melapor karena sering diintimidasi. “Mengenai video yang diperjualbelikan, itu akan menjadi pengembangan. Pelaku ditangkap di rumah kontrakannya,” terang Indra.

    Kepada polisi, DN mengakui telah meniduri korban lebih dari 20 kali sejak tahun 2021.

    Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan handphone milik pelaku. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan terkait dugaan praktik jual beli video mesum yang dilakukan oleh pelaku di media sosial. [fiq/but]

  • Lelaki Tak Punya Akhlak dari Magetan, Tiduri Adik Tiri lalu Jual Videonya ke Medsos

    Lelaki Tak Punya Akhlak dari Magetan, Tiduri Adik Tiri lalu Jual Videonya ke Medsos

    Magetan (beritajatim.com) – Warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dihebohkan dengan beredarnya video mesum kakak tiri dengan adik yang viral di media sosial. Video yang diduga dijual oleh pelaku pria melalui grup di Telegram ini kini menjadi fokus penyelidikan polisi.

    Video asusila yang melibatkan seorang kakak tiri, DN (24), dan adik tirinya, L (18), diketahui marak beredar di Instagram dan WhatsApp sejak dua pekan terakhir. Meskipun DN sudah diamankan oleh pihak kepolisian, video mesum tersebut masih bisa diakses di dunia maya.

    DN diduga menyebarkan dan memperjualbelikan video mesum yang dibuat bersama adik tirinya tersebut melalui grup tertutup di aplikasi Telegram, yang kemudian menjadi pemicu kehebohan di kalangan warga Magetan.

    DN telah diamankan oleh Polres Magetan sejak Kamis, 27 November 2025. Penangkapan ini terkait laporan kekerasan dan eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur.

    Pelapor kasus ini tak lain adalah adik tirinya sendiri, L (18). Korban melaporkan Diky ke polisi pada Rabu, 26 November 2025, karena sering mengalami intimidasi. Selain itu, korban melaporkan aksi pelaku yang memperjualbelikan video asusila mereka kepada anggota grup di salah satu platform media sosial.

    IPDA Indra Suprihatin, Kasi Humas Polres Magetan mengatakan Korban melapor karena sering diintimidasi. “Mengenai video yang diperjualbelikan, itu akan menjadi pengembangan. Pelaku ditangkap di rumah kontrakannya,” terang Indra.

    Kepada polisi, DN mengakui telah meniduri korban lebih dari 20 kali sejak tahun 2021.

    Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan handphone milik pelaku. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan terkait dugaan praktik jual beli video mesum yang dilakukan oleh pelaku di media sosial. [fiq/but]

  • Update Cuaca Rabu: Tiga Wilayah Didominasi Awan, Ponorogo Berpeluang Hujan Ringan

    Update Cuaca Rabu: Tiga Wilayah Didominasi Awan, Ponorogo Berpeluang Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Rabu, 3 Desember 2025 diprediksi tidak mengalami perubahan signifikan. BMKG Juanda melaporkan bahwa ketiga daerah tersebut akan cukup stabil dengan satu wilayah yang berpeluang mengalami hujan ringan di pagi hari.

    Menurut prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., kondisi atmosfer di ketiga wilayah tersebut cenderung dipengaruhi oleh dominasi awan sejak pagi hingga malam hari. Ia menyampaikan bahwa perubahan cuaca harian perlu diwaspadai, khususnya oleh masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

    “Secara umum, cuaca di beberapa daerah di Jawa Timur relatif stabil. Namun tetap ada peluang hujan ringan di beberapa titik, jadi masyarakat sebaiknya tetap membawa perlindungan diri seperti payung atau jas hujan,” terang Oky pada Selasa (2/12).

    Ngawi: Berawan Sejak Pagi, Cerah Berawan Menjelang Malam

    Wilayah Ngawi diperkirakan mengalami cuaca berawan yang cukup konsisten sejak pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB. Menjelang malam, tepatnya pada pukul 22.00 WIB, kondisi akan sedikit membaik menjadi cerah berawan.

    Suhu udara berada dalam rentang 23–30°C, menandakan kondisi yang cukup hangat. Arah angin bertiup dari Barat Laut dengan kecepatan sekitar 7,5 km/jam, disertai kelembapan yang fluktuatif antara 69 hingga 97 persen.

    Magetan: Mendung Sepanjang Hari, Hujan Ringan Muncul Sesaat

    Cuaca di Magetan tidak jauh berbeda. Langit mendung atau berawan diprediksi bertahan dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Meski begitu, pada pukul 10.00 WIB diperkirakan turun hujan ringan yang dapat memengaruhi kondisi jalan dan aktivitas pagi hari.

    Suhu udara berkisar antara 23–28°C, dengan angin dari Selatan berkecepatan 10 km/jam. Tingkat kelembapannya cukup tinggi, mencapai 91 persen pada beberapa periode tertentu.

    “Hujan ringan di Magetan sifatnya lokal dan tidak berlangsung lama. Namun tetap perlu diantisipasi, terutama bagi pengendara motor,” jelas Oky.

    Ponorogo: Sempat Cerah Berawan, Lalu Diguyur Hujan Ringan

    Di Ponorogo, cuaca cerah berawan akan menyapa pada pukul 06.00 WIB. Namun hanya satu jam kemudian, tepat pukul 07.00 WIB, hujan ringan diperkirakan turun. Setelah itu, kondisi berawan akan mendominasi sepanjang hari hingga pukul 22.00 WIB.

    Suhu udara berada pada kisaran 24–30°C, dengan angin dari Tenggara berkecepatan 10 km/jam. Kelembapan pun cukup tinggi, berada di rentang 66–92 persen.

    “Ponorogo memang sering mengalami hujan pagi pada periode ini. Masyarakat diharapkan tetap waspada terutama saat berangkat kerja atau sekolah,” tambahnya.

    Meski dominasi awan membuat cuaca terasa lebih sejuk, potensi hujan ringan tetap perlu diperhatikan. Masyarakat diharapkan menyesuaikan rencana kegiatan dan terus memonitor informasi resmi dari BMKG untuk menghindari kendala di perjalanan. [mnd/aje]

  • Cabdindik Jatim Setop Iuran Rp 1,4 Juta dan Copot Kepala SMKN 1 Ponorogo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Desember 2025

    Cabdindik Jatim Setop Iuran Rp 1,4 Juta dan Copot Kepala SMKN 1 Ponorogo Surabaya 2 Desember 2025

    Cabdindik Jatim Setop Iuran Rp 1,4 Juta dan Copot Kepala SMKN 1 Ponorogo
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Ponorogo-Magetan menghentikan sumbangan sebesar Rp 1,4 juta di SMKN 1 Ponorogo yang viral di media sosial.
    Plt Kepala
    Cabdindik Jatim
    Wilayah Ponorogo-Magetan, Adi Prayitno mengatakan, penghentian iuran di
    SMKN 1 Ponorogo
    setelah menerima perintah langsung dari Dindik Jatim setelah mendatangi sekolah yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.
    “Langsung kami ambil alih, putusannya dihentikan,” kata Adi melalui sambungan telepon, Selasa (2/12/2025).
    Adi Prayitno menambahkan, terkait berita viral di media sosial juga tidak sepenuhnya benar.
    Menurutnya, pihak sekolah tidak memaksa kepada wali murid terkait sumbangan tersebut.
    “Guru dan kepala sekolah punya hati nurani, mungkin yang viral itu tidak seperti itu. Malah siswa disantuni yang dari keluarga duafa, yatim piatu. Sudah kita dalami, namanya kontribusi ya jangan dipaksa-paksa wali murid untuk bayar,
    nyumbang monggo boten nyumbang geh monggo
    ,” imbuhnya.
    Adi mengatakan, viral iuran di SMKN 1 Ponorogo di media sosial tersebut menjadi pembelajaran dan mengingatkan juga mengingatkan semua sekolah tidak ada tarikan sepeser pun.
    Selain menghentikan iuran, Cabdindik Jatim juga mencopot Kepala SMKN 1 Ponorogo dan dimutasi ke wilayah Kabupaten Pacitan.
    “Kepala SMKN 1 Ponorogo, Katenan dimutasi. Ya ketika berita itu viral dilakukan pengobatannya. Sudah dimutasi kok,” katanya.
    Sementara itu, Ketua Komite SMKN 1 Ponorogo, Sumani, mengatakan, sebagian dana iuran digunakan untuk membeli videotron dan juga merencanakan pembangunan pagar depan sekolah serta wacana pembangunan kafe untuk praktik siswa.
    “Iya ada untuk membeli videotron juga dibuat semacam kafe untuk anak-anak. Kafe itu digunakan siswa praktik sekaligus,” kata Sumani.
    Sumani menegaskan meski sempat direncanakan namun rencana pembuatan kafe dibatalkan karena adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    “Sehingga hanya pagar dan videotron,” imbuhnya.
    Sumani mengeklaim komite telah mengadakan rapat pleno sebelum menetapkan besaran sumbangan.
    Ia menyebut angka Rp 1,4 juta muncul berdasarkan kebutuhan pembangunan dan sifatnya tidak mengikat.
    Menurutnya, wali murid yang tidak setuju dapat berkomunikasi dengan komite, dimana dalam kesepakatannya, pihak sekolah terbuka terhadap wali murid yang tidak mampu.
    “Sekolah punya beberapa program pembangunan. Angka Rp 1,4 juta itu muncul. Sekali lagi tidak mengikat,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siap-siap! Cuaca 2 Desember 2025 Prediksi Hujan di Ngawi, Cerah di Magetan

    Siap-siap! Cuaca 2 Desember 2025 Prediksi Hujan di Ngawi, Cerah di Magetan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Selasa, 2 Desember 2025. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa kondisi cuaca di tiga wilayah ini cenderung bervariasi sepanjang hari.

    Cuaca cerah diprediksi mendominasi Ngawi sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Namun memasuki siang hari, hujan ringan diperkirakan turun mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Setelah itu, langit kembali dipenuhi awan pada malam hari pukul 19.00—22.00 WIB.

    “Warga Ngawi sebaiknya menyiapkan payung saat beraktivitas siang hari karena ada potensi hujan ringan,” ujar Oky.

    Suhu udara berada di kisaran 23–32 derajat Celcius dengan kelembapan 57–94 persen, dan angin bertiup dari Barat Laut berkecepatan 7 km/jam.

    Di Magetan, cuaca cerah diprediksi bertahan lebih lama, yakni dari pukul 06.00 hingga 13.00 WIB, sebelum langit mulai berawan pada malam hari pukul 19.00—22.00 WIB.

    “Magetan hari ini relatif aman dari potensi hujan. Aktivitas luar ruangan bisa dilakukan sejak pagi hingga sore tanpa gangguan cuaca,” jelasnya.

    Suhu udara di wilayah ini berada di rentang 23–29 derajat Celcius, kelembapan 62–88 persen, dan angin dari arah Selatan dengan kecepatan 14,1 km/jam.

    Sementara itu, Ponorogo diprediksi cerah sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, lalu berubah menjadi cerah berawan pada pukul 13.00 WIB. Kondisi berawan diperkirakan berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

    “Cuaca di Ponorogo cenderung stabil, tetapi perubahan menuju berawan mulai sore perlu diantisipasi bagi warga yang berkegiatan hingga malam,” tambah Oky.

    Suhu di wilayah ini berkisar 22–31 derajat Celcius dengan kelembapan 57–89 persen, serta angin bertiup dari Tenggara berkecepatan 15,1 km/jam.

    Masyarakat di tiga wilayah tersebut diimbau untuk tetap memperhatikan perubahan cuaca yang mungkin terjadi secara tiba-tiba. Membawa perlengkapan tambahan seperti payung atau jas hujan bisa menjadi langkah antisipasi yang tepat, terutama bagi warga yang beraktivitas pada siang hingga malam hari. Dengan persiapan sederhana, segala rencana kegiatan dapat berjalan lebih nyaman dan aman sepanjang hari. [mnd/aje]

  • Begini Pengakuan Kakak Tiri yang Rudapaksa Gadis di Magetan

    Begini Pengakuan Kakak Tiri yang Rudapaksa Gadis di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magetan telah menangkap D (24) warga Magetan, terduga pelaku tindak pidana asusila dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Kasus ini melibatkan hubungan keluarga, di mana terduga pelaku merupakan kakak tiri dari korban.

    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Magetan, Ipda Indra membenarkan penangkapan tersebut. “Satreskrim di Polres Magetan telah menangkap pelaku asusila, melakukan perbuatan persetubuhan terhadap anak di bawah umur,” ujar Ipda Indra.

    Ipda Indra menjelaskan bahwa tersangka sudah diamankan oleh petugas sejak tanggal 27 November yang lalu. Saat ini, terduga pelaku masih menjalani proses pendalaman dan pemeriksaan atau penyidikan lebih lanjut di Polres Magetan.

    “Untuk tersangka sudah kita amankan sejak tanggal 27 November kemarin. Jadi, saat ini masih kita dalami dan masih dalam proses pemeriksaan atau penyidikan lebih lanjut,” terangnya.

    Terungkap bahwa terduga pelaku memiliki hubungan saudara tiri atau kakak tiri dengan korban. Yang mengejutkan, berdasarkan pengakuan terduga pelaku, perbuatan asusila dan persetubuhan tersebut telah dilakukan lebih dari 20 kali.

    Mengenai motif, Ipda Indra menyebutkan bahwa awalnya pelaku berusaha melindungi adiknya. Saat itu, sang adik bercerita pada pelaku jika menjadi korban pelecehan. Namun, situasi tersebut kemudian memicu nafsu, hingga akhirnya terjadi perbuatan persetubuhan berulang kali.

    “Awalnya memang mereka kakaknya yang lagi ini melindungi adiknya, tapi muncullah di situ ada nafsu dan terjadilah hubungan persetubuhan tersebut,” jelasnya.

    Meskipun kasus ini menghebohkan, Ipda Indra memastikan bahwa tidak semua perbuatan persetubuhan tersebut direkam dalam video. Selain itu, video yang sempat dibuat pun tidak viral atau tersebar luas. “Tidak semuanya (direkam). Kalau videonya tidak viral, cuma menjadi tempat mereka disimpan mereka sendiri,” kata Ipda Indra.

    Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya korban lain atau pengembangan kasus lebih lanjut, pihak Polres Magetan menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam proses penyidikan oleh petugas. “Pelaku dijerat pasal 81 Undang-undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya. [fiq/kun]

  • Diduga Mencuri Velg Truk, Bocah di Magetan Diikat dan Dipukuli Pemilik Bengkel

    Diduga Mencuri Velg Truk, Bocah di Magetan Diikat dan Dipukuli Pemilik Bengkel

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang bocah di Desa Lembeyan, Kecamatan Lembeyan, Magetan, diduga menjadi korban persekusi atau penganiayaan usai kedapatan mencuri velg truk di sebuah bengkel pada Kamis (27/11/2025) dini hari. Video yang menunjukkan kondisi tangan dan kaki korban diikat menggunakan tali memicu perhatian publik, mendorong aparat kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan intensif.

    Kapolsek Lembeyan, AKP Rohmadi, membenarkan adanya peristiwa yang memprihatinkan tersebut. Ia memastikan korban kini berada dalam penanganan medis guna mendapatkan perawatan yang layak.

    “Kondisi anak tersebut masih dalam perawatan di Rumah Sakit Ponorogo,” ujar AKP Rohmadi, Senin (1/12/2025).

    Peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi di bengkel truk yang berlokasi di wilayah Kelurahan Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Menurut keterangan Rohmadi, kejadian sebenarnya berlangsung pada 20 November 2025, namun laporan resmi baru masuk pada 28 November 2025 sekitar pukul 00.30 WIB.

    AKP Rohmadi menyampaikan bahwa video kekerasan yang beredar di masyarakat tampak memperlihatkan bocah tersebut sudah dalam keadaan terikat. Meskipun demikian, momen pemukulan tidak terekam dalam video tersebut.

    Namun, hasil pemeriksaan polisi memastikan bahwa tindakan penganiayaan memang terjadi sebelum diserahkan ke pihak berwajib.

    “Kalau melihat di video, anak itu tidak terlihat dipukuli. Tapi faktanya, dari keterangan dan hasil pemeriksaan, sebelum diserahkan ke Polsek, korban sudah diikat dan dipukuli oleh pemilik bengkel. Kami sangat menyesalkan terjadinya penganiayaan tersebut,” terang Rohmadi.

    Dari pemeriksaan awal, polisi menemukan fakta bahwa setidaknya tiga anak diduga terlibat dalam upaya pencurian tersebut. Meskipun demikian, Kapolsek memastikan baru satu anak yang menjadi korban kekerasan fisik.

    “Untuk sementara yang terlihat dipukuli baru satu anak. Namun ada tiga anak yang kami periksa,” terang Kapolsek.

    Velg truk yang berusaha diambil oleh para bocah itu disebut hanya bernilai sekitar Rp120.000. Motif pencurian masih didalami, namun dari keterangan awal, para pelaku masih minim pengalaman.

    “Pengakuannya baru sekali melakukan pencurian,” kata Rohmadi.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami apakah aksi kekerasan terhadap bocah tersebut melibatkan pengeroyokan oleh massa atau hanya dilakukan oleh pemilik bengkel secara tunggal.

    “Terkait massa atau tidak, yang jelas dari pemeriksaan sementara, penganiayaan dilakukan oleh pemilik bengkel. Perkembangan selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan korban dari rumah sakit,” imbuhnya.

    Kasus ini kembali menyoroti bahaya tindakan main hakim sendiri di tengah masyarakat, terutama ketika pelaku yang ditangani masih berada di bawah umur. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari RS Ponorogo untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap pelaku penganiayaan. [fiq/beq]

  • Program Rp3–5 Juta per RT di Magetan Masuk APBD 2026, Minimal Butuh Rp14 M Per Tahun

    Program Rp3–5 Juta per RT di Magetan Masuk APBD 2026, Minimal Butuh Rp14 M Per Tahun

    Magetan (beritajatim.com) – Program bantuan dana 3–5 juta rupiah per Rukun Tetangga (RT) akhirnya dipastikan masuk dalam Rancangan APBD Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2026.

    Program yang diberi nama Program Guyub Rukun ini merupakan salah satu janji politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih, yang kini mulai diwujudkan dalam kebijakan anggaran daerah.

    Diketahui, jumlah RT yang ada di Magetan mencapai 4.678, jika masing-masing RT mendapatkan Rp3 juta, maka kebutuhan anggaran per tahun mencapai Rp 14,043 miliar. Jika mencapai Rp5 juta per RT per tahun, maka butuh Rp23,39 miliar.

    Dalam dokumen Jawaban Bupati atas Pemandangan Umum Fraksi DPRD mengenai Raperda APBD 2026, pemerintah menegaskan bahwa program tersebut telah masuk dalam seluruh dokumen perencanaan resmi daerah mulai dari RPJMD 2025–2029, RKPD 2026, hingga KUA-PPAS 2026.

    Program Guyub Rukun dirancang sebagai stimulan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat di tingkat paling bawah, yakni RT. Setiap RT akan mendapatkan alokasi antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per tahun, yang dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan warga seperti kegiatan sosial, kebersihan lingkungan, hingga penguatan kelembagaan.

    Pemerintah daerah menyebut program ini merupakan bagian dari visi-misi kepala daerah yang wajib diakomodasi dalam APBD.

    “Program Guyub Rukun alokasi anggaran 3–5 juta per RT per tahun merupakan tagline visi, misi, dan janji politik Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang menjadi prioritas untuk didanai,” terang Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti.

    Wanita yang lekat disapa Nanik Sumantri itu, juga memastikan bahwa pelaksanaan program tersebut telah melalui penguatan regulasi dan penjabaran dalam rencana pembangunan.

    “Program ini sudah tertuang dalam dokumen RPJMD 2025–2029 dan telah dijabarkan dalam RKPD 2026 sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS dan APBD 2026,” demikian tertulis dalam dokumen resmi.

    Kajian Finalisasi Model Penyaluran Sedang Berjalan

    Meski sudah masuk APBD, Pemkab Magetan menyampaikan bahwa saat ini tengah dilakukan penyempurnaan konsep penyaluran agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan persoalan hukum maupun administratif di kemudian hari.

    “Pelaksanaan feasibility study Program Guyub Rukun sedang berjalan untuk memberikan konsep dan model agar implementasinya dapat berjalan baik, efektif, dan efisien serta memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat,” terang Nanik.

    Kajian ini mencakup mekanisme penganggaran, tata cara penggunaan dana, bentuk pertanggungjawaban, hingga potensi risiko penyalahgunaan.

    Sejumlah fraksi sebelumnya mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menjalankan program ini, mengingat jumlah RT di Magetan mencapai ribuan dan memerlukan mekanisme penyaluran yang sangat rapi. DPRD juga menekankan pentingnya sinkronisasi agar bantuan RT tidak tumpang tindih dengan program desa maupun kelurahan.

    Badan Anggaran DPRD meminta pemerintah memastikan bahwa program ini tidak sekadar menggugurkan janji politik, tetapi benar-benar menjadi pengungkit pemberdayaan masyarakat.

    Jika berjalan sesuai rencana, Program Guyub Rukun dapat menjadi salah satu program dengan dampak langsung paling luas di Magetan. Setiap RT memiliki kebutuhan dan karakter berbeda. Pemerintah berharap dana stimulan ini dapat menjadi ruang partisipasi warga dalam menentukan masalah prioritas mereka sendiri.

    Mulai dari perbaikan lingkungan, dukungan kegiatan sosial, hingga penguatan solidaritas warga, program ini berpotensi menjadi agenda tahunan yang langsung menyentuh masyarakat.

    Namun DPRD juga mengingatkan bahwa tanpa sistem yang kuat, program yang masif seperti ini berpotensi menimbulkan masalah baru. Kajian yang sedang berlangsung harus memastikan bahwa Program Guyub Rukun tidak hanya efektif, tetapi juga akuntabel. [fiq/ted]

  • Awas Cuaca Ekstrem! Tiga Wilayah Jatim Ini Bakal Diguyur Hujan Petir Siang Hari 1 Desember 2025

    Awas Cuaca Ekstrem! Tiga Wilayah Jatim Ini Bakal Diguyur Hujan Petir Siang Hari 1 Desember 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang awal Desember, sejumlah wilayah di Jawa Timur seperti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diprediksi mengalami cuaca yang cukup dinamis. Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., ketiga daerah tersebut berpotensi diguyur hujan disertai petir pada waktu yang hampir bersamaan.

    Langit Ngawi Mulai Tenang, Berubah Tidak Stabil Saat Siang

    Pada pagi hari pukul 06.00 WIB, Ngawi akan diawali dengan kondisi berawan, kemudian berangsur menjadi cerah berawan sekitar pukul 10.00 WIB. Namun cuaca cerah tersebut tidak berlangsung lama.

    “Mulai pukul 10.00 WIB, hujan sedang berpotensi turun di Ngawi, dan meningkat menjadi hujan disertai petir pada pukul 13.00 WIB,” terang Oky.

    Menjelang malam, tepatnya pukul 19.00 WIB, langit kembali stabil dengan awan tebal hingga pukul 22.00 WIB. Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 23–30°C, dengan angin dari Selatan sekitar 6,5 km/jam dan kelembapan mencapai 68–94 persen.

    Magetan Diguyur Hujan Petir di Jam-Jam Sibuk

    Kondisi serupa juga terjadi di Magetan. Pagi hari pukul 06.00 WIB wilayah ini masih diselimuti awan, kemudian sedikit mengarah cerah meski tetap berawan pada pukul 10.00 WIB.

    Hujan disertai petir diperkirakan turun mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada saat beraktivitas di luar ruang.

    Memasuki malam hari, cuaca kembali mereda dan berubah menjadi berawan hingga pukul 22.00 WIB. Suhu Magetan berkisar antara 23–28°C, dengan angin dari Selatan 14,9 km/jam dan kelembapan 65–86 persen.

    Ponorogo Tak Luput dari Potensi Petir

    Ponorogo diprediksi memiliki pola cuaca serupa. Pagi hingga menjelang siang, tepatnya pukul 06.00–10.00 WIB, wilayah ini mengalami langit berawan. Kondisi berubah drastis pada siang hari.

    “Hujan petir kemungkinan mengguyur Ponorogo pada pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Warga sebaiknya menghindari area terbuka selama periode tersebut,” tambah Oky.

    Saat malam tiba pukul 19.00 WIB, langit beralih menjadi cerah berawan, namun kembali berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu udara berada di kisaran 23–31°C, dengan angin dari Tenggara 11 km/jam serta kelembapan relatif 55–85 persen.

    Cuaca yang tidak stabil di tiga wilayah ini menunjukkan perlunya masyarakat menyiapkan perlindungan tambahan, terutama bagi yang beraktivitas pada siang hingga sore hari. Payung, jas hujan, dan kewaspadaan terhadap potensi petir menjadi hal penting pada awal pekan ini. Jika Anda berada di Ngawi, Magetan, atau Ponorogo, pastikan terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG. [mnd/aje]

  • Cuaca Minggu 30 November: Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Diselimuti Awan

    Cuaca Minggu 30 November: Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Diselimuti Awan

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang akhir November, sejumlah wilayah di Jawa Timur diperkirakan masih berada dalam kondisi cuaca yang relatif stabil. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa cuaca di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Minggu, 30 November 2025, umumnya diprediksi berawan dengan rentang suhu yang cukup bersahabat.

    “Secara umum, cuaca di tiga wilayah tersebut masih didominasi awan tanpa potensi hujan signifikan,” ujar Oky dalam keterangan singkatnya.

    Cuaca Ngawi: Berawan Stabil Sepanjang Hari

    Wilayah Ngawi diperkirakan berada dalam kondisi berawan mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB. Cuaca cenderung stabil tanpa perubahan signifikan. Suhu udara berkisar antara 22–30 derajat Celcius dengan hembusan angin dari arah Tenggara sekitar 10,8 km/jam.

    Kelembapan udaranya tercatat berada pada kisaran 61–86 persen, sehingga cuaca diperkirakan tetap nyaman meski langit tampak tertutup awan.

    “Ngawi relatif tenang hari ini. Kondisi berawan merata dan tidak menunjukkan indikasi cuaca ekstrem,” jelas Oky.

    Magetan: Suhu Sejuk dengan Awan Merata

    Magetan juga diprediksi mengalami keadaan berawan sejak pagi hingga malam hari. Awan akan menyelimuti wilayah ini dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Suhu udara terendah mencapai 21 derajat Celcius, sementara suhu tertinggi berada di angka 28 derajat Celcius.

    Kecepatan angin terpantau dari arah Selatan sekitar 16 km/jam, dengan kelembapan udara antara 67–87 persen. Ini membuat Magetan cenderung lebih sejuk dibanding wilayah lainnya, terutama pada pagi hari.

    Ponorogo: Berawan Pagi hingga Petang, Cerah pada Malam Hari

    Ponorogo diprediksi mengalami kondisi berawan lebih singkat dibanding dua wilayah lainnya. Awan menaungi wilayah ini mulai pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB. Setelah itu, pada pukul 22.00 WIB, cuaca berangsur cerah total.

    Suhu udara berkisar antara 22–32 derajat Celcius, menunjukkan suhu yang sedikit lebih hangat. Angin berhembus dari arah Tenggara sekitar 8,5 km/jam, sementara kelembapan berada di rentang 52–91 persen.

    “Ponorogo berpotensi cerah pada malam hari sehingga aktivitas warga pada jam tersebut dapat lebih nyaman,” tambah Oky.

    Cuaca berawan yang mendominasi ketiga wilayah ini diperkirakan berlangsung tanpa potensi hujan yang berarti. Masyarakat tetap diimbau untuk memperhatikan perubahan cuaca lokal serta memastikan kondisi tubuh tetap fit dalam beraktivitas harian.[mnd/aje]