kab/kota: Magetan

  • Dari Magetan ke Jakarta: Jalan Panjang Misran Jualan Sapi Kurban – Page 3

    Dari Magetan ke Jakarta: Jalan Panjang Misran Jualan Sapi Kurban – Page 3

    Misran tampaknya memang tak pernah main-main soal tata kelola. Tiap hari, sapi-sapi itu diberi campuran polar, dedak, ampas tahu, dan konsentrat. Dua kali sehari. Ongkos pakan tinggi, tapi Misran tak mau pelit pada makhluk yang akan dikurbankan.

    Kesehatan sapi, baginya, harus dijaga secara ketat. Setiap sapi yang baru tiba, akan diperiksa Mantri Hewan. Ia turut membawa dokumen lengkap dari daerah asal.

    “Diperiksa ini kurang apa, kurang apa, selalu kita penuhi apa yang disarankan Pak Mantri. Makanya sapi kita, Alhamdulillah, sehat-sehat,” ucap dia.

    Belum lama ini, Dinas Kesehatan dan Wali Kota Jakarta Selatan datang langsung meninjau. “Alhamdulillah, memenuhi syarat. Dan kemarin kita mendapatkan surat Dinas Kesehatan, sapi sudah dalam keadaan sehat,” ujar dia.

    Pelanggan Misran datang dari berbagai latar belakang. Ada yang mewakili rumah sakit seperti RS Cilandak dan RS Siloam, ada pengurus masjid, tokoh masyarakat, hingga pejabat. Ia tak perlu berteriak di pinggir jalan atau siaran langsung di TikTok. Sebagian besar pembeli masih datang langsung ke kandang, menyeruput kopi, dan merokok santai sambil memilih sapi.

     

  • Lonjakan Pendaki Gunung Lawu saat Libur Panjang, Perhutani Waspadai Open Trip Nakal

    Lonjakan Pendaki Gunung Lawu saat Libur Panjang, Perhutani Waspadai Open Trip Nakal

    Magetan (beritajatim.com) – Jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, ramai oleh para pendaki. Kepala Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, BKPH Lawu Selatan, Supriyanto, menyebutkan bahwa sejak Kamis (29/5/2025) dini hari pukul 00.00 hingga pukul 12.35 WIB siang, tercatat sekitar 650 pendaki telah memasuki jalur pendakian.

    “Kemungkinan jumlahnya akan meningkat menjadi 600 hingga 800 orang pada hari-hari libur berikutnya, terutama saat long weekend. Kalau di hari libur biasa paling banyak 300 orang saja,” ujarnya.

    Supriyanto juga memperkirakan jumlah pendaki bisa menembus angka 3.000 orang jika kondisi cuaca terus membaik hingga Minggu (1/6/2025). Ia menjelaskan bahwa minat pendakian sempat menurun beberapa waktu terakhir karena hujan, namun cuaca pada hari ini (29/5/2025) terpantau cukup cerah, memicu lonjakan pendaki.

    Menariknya, tren pendakian saat ini didominasi oleh sistem “tektok” — pendakian tanpa menginap yang dilakukan dalam satu hari. “Sekarang jarang yang camping. Kebanyakan pendaki naik dini hari dan langsung turun di hari yang sama,” kata Supriyanto. Beberapa juga melakukan pendakian lintas jalur, seperti naik dari Cemoro Sewu dan turun lewat Cemoro Kandang.

    Meski arus pendaki meningkat, pihak Perhutani menyatakan belum ada laporan resmi terkait blacklist terhadap rombongan open trip, meskipun ditemukan praktik yang meresahkan. Supriyanto menjelaskan, penyaring untuk para pendaki nakal berada di Paguyuban Giri Lawu (PGL), selaku bagian dari petugas SAR di Cemoro Sewu.

    “Sering kali, open trip mendaftarkan hanya sebagian dari total rombongan. Misalnya, 40 orang ikut, tapi hanya 25 yang terdaftar. Ini menyulitkan kami dalam hal tanggung jawab bila terjadi sesuatu. Nah, yang memiliki data terkait pendaki nakal ini di PGL. Kami hanya memblacklist satu nama yang kemarin bikin konten di salah satu sumber Gunung Lawu, itu saja,” ungkapnya.

    Petugas dari Perhutani dan penyaring dari PGL Cemoro Sewu terus melakukan pemantauan, terutama terhadap rombongan besar dan pendaki yang melakukan pendaftaran kolektif. Untuk saat ini, sanksi seperti blacklist masih belum diberlakukan secara tegas, kecuali untuk pelanggaran yang dilakukan oleh pendaftar individu via sistem online.

    Terkait isu lingkungan, kesadaran pendaki terhadap sampah dinilai cukup baik. “Rata-rata semua membawa sampahnya turun, terutama yang menginap. Tapi yang tektok kadang-kadang ada yang meninggalkan sampah,” tambah Supriyanto.

    Perhutani mengimbau agar para pendaki tetap mematuhi aturan, menjaga kebersihan, dan melakukan pendaftaran sesuai prosedur untuk memastikan keselamatan bersama dan kelestarian Gunung Lawu. [fiq/ian]

  • Kondisi Cuaca Terbaru di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk Kamis, 29 Mei 2025

    Kondisi Cuaca Terbaru di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo untuk Kamis, 29 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada Kamis, 29 Mei 2025, kondisi cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diprediksi cukup bervariasi namun umumnya stabil. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa Ngawi akan menikmati hari dengan langit yang cerah hampir sepanjang waktu.

    “Pagi hari Ngawi akan cerah mulai pukul 06.00 WIB, meski ada sedikit perubahan menjadi cerah berawan sekitar pukul 09.00 WIB, langit akan kembali cerah mulai siang hingga malam hari,” jelas Oky.

    Suhu di wilayah ini berkisar antara 23 sampai 30 derajat Celcius dengan kelembaban cukup tinggi mencapai 91 persen. Angin bertiup pelan dari arah barat daya dengan kecepatan 5,5 km per jam.

    Sementara itu, Magetan menunjukkan pola cuaca yang lebih dinamis. Menurut Oky, Magetan akan memulai pagi dengan cerah terik, lalu berubah menjadi cerah berawan sekitar pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.

    Kondisi tersebut berulang pada sore hari, di mana cuaca cerah akan muncul sekitar pukul 15.00 WIB dan kembali berawan pada pukul 18.00 WIB. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, cuaca di Magetan akan kembali cerah total.

    Suhu udara di Magetan berada di antara 22 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban yang bervariasi dari 61 hingga 89 persen. Kecepatan angin lebih kencang dibanding Ngawi, bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 15,5 km/jam.

    Di Ponorogo, suasana pagi akan diawali dengan kondisi cerah berawan hingga siang hari. Oky menambahkan,

    “Ponorogo akan mengalami cuaca cerah penuh mulai pukul 15.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB.”

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 sampai 32 derajat Celcius, dengan kelembaban yang cukup tinggi, yakni 56 sampai 94 persen. Angin bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan sedang sekitar 7,9 km/jam.

    Secara keseluruhan, ketiga wilayah ini dapat diperkirakan memiliki cuaca yang kondusif untuk aktivitas di luar ruangan, meskipun ada sedikit perubahan kondisi langit dari cerah menjadi cerah berawan di beberapa waktu.

    “Masyarakat disarankan untuk tetap memantau perkembangan cuaca, terutama bila berencana melakukan kegiatan di luar rumah,” tegas Oky. (mnd/ian)

  • Magetan Targetkan PAD Wisata 2025 Rp23,3 M, Disbudpar Upaya Benahi Ini

    Magetan Targetkan PAD Wisata 2025 Rp23,3 M, Disbudpar Upaya Benahi Ini

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2025. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), target PAD tahun depan ditetapkan sebesar Rp23.304.600.000, naik dibanding target PAD tahun 2024 sebesar Rp21.686.000.000.

    Kabid Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, Eka Radityo, menyampaikan kenaikan target ini tentu membutuhkan strategi dan upaya khusus. “Dibanding tahun 2024, targetnya sudah mengalami kenaikan. Jadi memang harus ada langkah-langkah khusus untuk mencapainya,” ujar Eka.

    Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan pengunjung, patroli rutin juga dilakukan oleh tim Disparbud bersama Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup. Patroli ini bertujuan untuk mengingatkan para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Telaga Sarangan agar tetap tertib dan menjaga kebersihan lingkungan.

    Disbudpar Magetan dan petugas gabungan yang berkeliling Telaga Sarangan untuk memberikan imbauan ketertiban para para pedagang kaki lima (PKL).

    “Utamanya agar jalan untuk wisatawan ini tidak menyempit. Apalagi saat libur panjang, saat kunjungan wisata ramai. Tidak hanya jalan ya, kami juga ingatkan agar tidak menutup pandangan wisatawan ke arah Telaga,” katanya.

    Salah satu langkah yang dilakukan adalah penambahan jam operasional pelayanan retribusi wisata. Jika sebelumnya pelayanan berlangsung dalam waktu terbatas, kini diperluas menjadi mulai pukul 06.30 WIB hingga 22.00 WIB setiap hari.

    Tak hanya itu, Disbudpar juga menurunkan personel tambahan dari kantor induk setiap hari libur untuk memperkuat pengelolaan retribusi langsung di lapangan. Selain optimalisasi pelayanan fisik, sistem pembayaran non tunai juga terus didorong melalui penggunaan QRIS di berbagai titik wisata.

    Eka menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan juga akan diupayakan melalui penyelenggaraan berbagai event di destinasi unggulan, terutama di kawasan Telaga Sarangan.

    “Kami mendorong agar event-event di Sarangan terus digalakkan. Bisa diselenggarakan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” jelasnya. [fiq]

  • BLT DBHCHT Magetan Kapan Cair? Ini Jawaban Dinas Sosial

    BLT DBHCHT Magetan Kapan Cair? Ini Jawaban Dinas Sosial

    Magetan (beritajatim.com) – Dinas Sosial Magetan kini tengah menuntaskan administrasi untuk pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kepala Dinsos Magetan, Parminto Budi Utomo, menjelaskan jika kategori penerima BLT DBHCHT tahun ini masih sama dengan dua tahun sebelumnya.

    ”Penerima manfaat masih sama, yakni buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau , masyarakat lainnya dari unsur kemiskinan ekstrem yang masih dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) non bansos,” terang Parminto.

    ”Untuk jumlah pastinya, ini masih dalam proses menaikkan nota dinas SK Bupati untuk calon penerima. Untuk jadwal pencairannya kami harap bisa segera setelah proses administrasi selesai,” terang Parminto.

    Diketahui, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Magetan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada penerima manfaat.

    Kepala Dinsos Magetan, Parminto Budi Utomo, menjelaskan bahwa kategori penerima BLT DBHCHT masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau, masyarakat miskin ekstrem (P3KE), masyarakat yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) non-bansos.

    Namun, jumlah penerima dan besaran bantuannya berbeda di tahun 2023 dan 2024. Berikut rinciannya:

    Tahun 2024:

    1.446 buruh pabrik rokok: Rp 1.800.000 per orang (total Rp 2.602.800.000)
    575 buruh tani: Rp 1.800.000 per orang (total Rp 1.035.000.000)
    426 masyarakat miskin ekstrem: Rp 1.200.000 per orang (total Rp 511.200.000)

    Tahun 2023:

    1.052 buruh pabrik rokok: Rp 2.400.000 per orang (total Rp 2.524.800.000)
    204 buruh tani: Rp 1.200.000 per orang (total Rp 244.800.000)
    794 masyarakat miskin ekstrem: Rp 1.200.000 per orang (total Rp 952.800.000)

    [fiq/ian]

  • 917 Calon Jamaah Haji Asal Pasuruan Diberangkatkan, Bupati Rusdi: Semoga Jadi Haji Mabrur

    917 Calon Jamaah Haji Asal Pasuruan Diberangkatkan, Bupati Rusdi: Semoga Jadi Haji Mabrur

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 917 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Pasuruan resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci, Selasa (27/5/2025) pagi. Pemberangkatan dilakukan langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, dari halaman Kantor Bupati.

    CJH yang berangkat terbagi dalam tiga kloter, yakni 87, 88, dan 89. Kloter 87 dan 88 diberangkatkan pukul 04.20 WIB, sedangkan kloter 89 menyusul pada pukul 06.30 WIB.

    Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, Rasyidi, menjelaskan bahwa kloter 87 terdiri dari 361 orang. “Jumlahnya 173 laki-laki dan 188 perempuan,” ujarnya saat diwawancarai.

    Sementara itu, kloter 88 berisi 309 jamaah dengan rincian 145 laki-laki dan 164 perempuan. Untuk kloter 89, terdapat 247 orang, yakni 116 laki-laki dan 131 perempuan.

    “Kalau dijumlahkan totalnya ada 917 jamaah yang berangkat dari Kabupaten Pasuruan hari ini. Alhamdulillah semua proses berjalan lancar tanpa hambatan,” jelas Rasyidi.

    Ia menambahkan, sistem syarikah yang diterapkan tahun ini membuat jamaah dari beberapa daerah digabung dalam satu kloter. “Kloter 87 juga terdiri dari jamaah asal Magetan, Bangkalan, Bojonegoro, Sampang, dan Mojokerto,” katanya.

    Begitu pula dengan kloter 88 dan 89 yang turut diisi oleh jamaah dari Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Malang. Hal ini untuk efisiensi dan pemerataan kuota jamaah.

    Rasyidi menyebutkan, keberangkatan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya dibagi dua sesi agar tidak menumpuk. “Asrama hanya mampu menampung dua kloter sekaligus karena keterbatasan hall yang tersedia,” jelasnya.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, dalam sambutannya mendoakan agar seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat. “Semoga seluruh rukun haji dilaksanakan dengan sempurna dan pulang sebagai haji mabrur,” ucapnya.

    Di akhir sambutan, Mas Rusdi juga berpesan agar para jamaah saling tolong-menolong selama di Tanah Suci. “Tantangan ibadah haji tahun ini cukup berat, maka mari saling membantu tanpa memandang asal kelompok bimbingan,” pesannya. [ada/aje]

  • Cuaca Berawan Menyelimuti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Mei 2025

    Cuaca Berawan Menyelimuti Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 27 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Selasa, 27 Mei 2025 diprediksi akan cenderung tenang dan stabil. Meski ada potensi hujan ringan di salah satu wilayah, sebagian besar daerah tersebut akan berada dalam kondisi berawan sepanjang hari.

    Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan dari BMKG Stasiun Meteorologi Juanda, yang menyebutkan bahwa pola cuaca di ketiga daerah ini relatif tidak menunjukkan gejala ekstrem.

    Untuk wilayah Ngawi, kondisi atmosfer diperkirakan akan tetap berawan dari pagi hingga malam hari.

    “Ngawi berpotensi mengalami cuaca berawan secara konsisten mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB,” ujar Oky.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Sementara kelembaban udara cukup tinggi, mencapai 75 hingga 97 persen. Angin berhembus dari arah Tenggara dengan kecepatan 14,6 km per jam, menciptakan suasana sejuk namun lembap.

    Berbeda dengan Ngawi, Magetan diperkirakan akan mengalami hujan ringan di pagi hari. Hujan ini diperkirakan turun sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum langit kembali berawan menjelang siang hingga malam.

    “Setelah hujan ringan di pagi hari, cuaca Magetan akan kembali stabil dengan kondisi berawan sampai malam,” jelas Oky.

    Suhu udara berada di rentang 23 hingga 27 derajat Celcius, dengan kelembaban tinggi antara 82 hingga 97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,5 km per jam.

    Sementara itu, Ponorogo diperkirakan akan diawali dengan cuaca cerah berawan pada pagi hari, khususnya antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Setelah itu, awan mulai menutupi langit secara menyeluruh hingga malam hari.

    Suhu minimum tercatat di angka 23 derajat Celcius, sedangkan suhu maksimum mencapai 30 derajat Celcius. Angin datang dari arah Tenggara dengan kecepatan 9,5 km per jam, dan kelembaban udara mencapai 76 hingga 96 persen.

    Meski kondisi cuaca cenderung stabil, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Oky menyarankan agar masyarakat rutin memperbarui informasi cuaca dari kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    “Cuaca bisa berubah dengan cepat. Tetap waspada dan pantau informasi terbaru dari BMKG,” pesannya.

    Dengan kondisi cuaca yang dominan berawan ini, aktivitas masyarakat di ketiga wilayah tersebut diperkirakan dapat berjalan normal tanpa gangguan signifikan. Namun demikian, kewaspadaan tetap menjadi kunci agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman. (mnd/ian)

  • KPU telah gelar PSU di 22 daerah, sisa tiga daerah pada Agustus

    KPU telah gelar PSU di 22 daerah, sisa tiga daerah pada Agustus

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum telah menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di 22 daerah pascaputusan Mahkamah Konstitusi pada 24 Februari 2025, sementara tiga daerah lainnya menyusul pada Agustus mendatang.

    Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, menjelaskan tiga daerah yang akan melaksanakan PSU itu, yakni Provinsi Papua; Kabupaten Boven Digoel di Provinsi Papua Selatan) dan Kabupaten Barito Utara (Kalimantan Tengah).

    “Provinsi Papua dan Kabupaten Boven Digoel baru akan melaksanakan PSU pada tanggal 6 Agustus 2025 dan Insyaallah pada tanggal yang sama juga PSU kedua [di] Barito Utara. Jadi, tinggal tiga titik tersebut,” kata dia.

    Ia menjelaskan 22 daerah yang telah PSU, antara lain, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Magetan, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Siak, Kabupaten Banggai, Kota Sabang, Kabupaten Bungo, Kabupaten Pulau Taliabu, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sebagai catatan, khusus untuk Kabupaten Barito Utara, hasil PSU kembali digugat ke MK. Dalam amar putusan, Mahkamah mendiskualifikasi seluruh pasangan calon bupati dan wakil bupati karena politik uang sehingga KPU diperintahkan untuk kembali melaksanakan KPU.

    PSU juga telah digelar di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Serang, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kota Banjarbaru.

    Terbaru, PSU dilaksanakan di Kabupaten Mahakam Ulu, Kota Palopo, dan Kabupaten Pesawaran pada tanggal 24 Mei 2025. KPU menyebut PSU di tiga daerah itu terlaksana dengan sukses, aman, dan lancar.

    “Atas nama KPU RI, kami ingin mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, kerja keras dari KPU provinsi, kabupaten, kota di daerah PSU,” ucap Afif.

    KPU pun memastikan dana untuk penyelenggaraan PSU di Provinsi Papua dan Kabupaten Boven Digoel telah tersedia. Kedua daerah itu disebut telah menyepakati adendum perihal dana PSU dalam naskah perjanjian hibah daerah (NPHD)

    Terkait PSU di Kabupaten Barito Utara, KPU tengah mengurus pendanaannya. “Sekarang kawan-kawan (KPU) tengah berproses terkait dengan usulan anggaran dan terus dibicarakan dengan pemerintah daerah setempat,” kata Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat pada kesempatan yang sama.

    Di samping itu, KPU juga terus memantau persiapan pilkada ulang di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung yang akan dilaksanakan pada 27 Agustus 2025. Dua daerah ini melakukan pilkada ulang karena kotak kosong menang atas calon tunggal pada pemungutan suara tanggal 27 November 2024.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cuaca Ekstrem di Magetan: 30 Kejadian Bencana, Masyarakat Diimbau Waspada

    Cuaca Ekstrem di Magetan: 30 Kejadian Bencana, Masyarakat Diimbau Waspada

    Magetan (beritajatim.com) — Peningkatan drastis kejadian bencana akibat cuaca ekstrem tercatat di wilayah Magetan selama dua pekan terakhir, sejak 12 hingga 26 Mei 2025. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyatakan bahwa lonjakan kejadian ini sangat signifikan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.

    “Selama 2 pekan terakhir (12 s.d 26 mei 2025) dampak dari cuaca ekstrem di wilayah Magetan memang tercatat ada peningkatan tajam terkait dengan kejadian kebencanaan dibandingkan dari pekan-pekan sebelumnya. Sedikitnya ada 30 kejadian yang terdiri dari 26 kejadian longsor, 4 kejadian rumah roboh akibat hujan deras disertai angin kencang,” ujarnya.

    Kerusakan yang ditimbulkan meliputi 10 rumah, satu fasilitas pendidikan berupa pagar sekolah yang ambrol, irigasi pertanian yang rusak, serta talud penahan bahu dan badan jalan yang runtuh. Beberapa ruas jalan sempat mengalami gangguan lalu lintas akibat material longsor yang terbawa hujan deras. Seluruh dampak tersebut telah ditangani dengan melibatkan semua unsur terkait, termasuk masyarakat setempat.

    “Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain pembersihan material longsor serta menutup bekas longsoran dengan terpal untuk mencegah terjadinya longsor susulan, pemberian bantuan darurat bagi rumah yang rusak serta pemasangan rambu peringatan di daerah rawan longsor serta edukasi kepada masyarakat di wilayah yang rawan bencana,” tambah Eka.

    Mengutip rilis BMKG tanggal 17 Mei 2025, secara klimatologis Magetan seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Namun dinamika atmosfer menunjukkan adanya pola belokan angin dan pertemuan angin di Laut Jawa, disertai beberapa gangguan atmosfer yang memicu pertumbuhan awan hujan. Akibatnya, potensi hujan deras disertai angin kencang diperkirakan masih akan berlangsung hingga 27 Mei 2025.

    “Kami juga masih menunggu rilis BMKG terkait peringatan dini setelah tanggal 27 Mei, mudah-mudahan cuaca ke depan lebih cerah,” ujarnya.

    Menjelang libur akhir pekan ini, masyarakat dan wisatawan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

    “Terkait kewaspadaan menjelang liburan pekan ini, potensi longsor, angin kencang/badai dan pohon tumbang di beberapa lokasi wisata di Magetan cukup tinggi. Harapannya kepada wisatawan yang ingin berliburan di Magetan untuk mengikuti perkembangan peringatan dini cuaca melalui website atau media sosial lainnya sebelum bepergian,” jelasnya.

    Ditambahkan apabila saat berlibur dan cuaca ekstrem sedang berlangsung sementara bisa mengalihkan tujuan wisata ke tempat yang benar-benar aman atau minimal berlindung di tempat-tempat yang representatif yang aman dari ancaman longsor serta ancaman pohon tumbang. Selain itu juga patuhi himbauan dari petugas/pengelola wisata demi keamanan dan keselamatan bersama [fiq/aje]

  • Bunda Nanik-Kang Suyat Ungkap Tak Ada Program 100 Hari Kerja untuk Magetan, Ini Alasannya

    Bunda Nanik-Kang Suyat Ungkap Tak Ada Program 100 Hari Kerja untuk Magetan, Ini Alasannya

    Magetan (beritajatim.com) – Bupati dan Wakil Bupati Magetan resmi menghadiri apel perdana bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan di Alun-Alun Magetan pada Senin (26/5/2025). Apel ini menandai dimulainya kerja pemerintahan baru dengan penegasan komitmen untuk membangun daerah secara inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam sambutannya, Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti menekankan pentingnya persatuan dan efisiensi guna mempercepat pembangunan di wilayahnya.

    “Sudah, sudah usai. Jadi, kita tidak ada sekat-sekat lagi. Mari kita bersatu padu untuk segera membangun Kabupaten Magetan karena kita ketahui kita sudah ketinggalan jauh dengan Kabupaten dan Kecamatan lain,” ujar Nanik.

    Terkait efisiensi anggaran, Nanik menyatakan pihaknya masih akan melakukan kajian lebih lanjut. “Efisiensi anggaran nanti kita cermati dulu ya,” lanjutnya.

    Bupati Nanik juga menyampaikan arah prioritas pembangunan mengacu pada instruksi Gubernur Jawa Timur yang disampaikan saat pelantikan. “Prioritasnya yaitu kemarin sudah ada arahan dari Gubernur waktu pelantikan terutama mendukung program nasional yaitu tentang Makan Bergizi Gratis (MBG), terus Koperasi Merah Putih, juga sekolah. Kalau untuk Kabupaten Magetan sendiri ada ee sumber daya manusia, terus infrastruktur, terus ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan,” ujarnya.

    Terkait dengan program 100 hari kerja, Nanik menegaskan bahwa tidak ada program khusus karena pelantikannya sudah berada di pertengahan tahun. “Karena kami dilantik ini sudah pertengahan tahun ya. Jadi, semua kegiatan sudah berjalan, sudah ada di Organisiasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Jadi, kami menyesuaikan saja. Jadi, untuk program khusus 100 hari kita tidak ada.”

    Menanggapi pertanyaan soal prioritas pembangunan Eco Bamboo Park, Nanik menjawab singkat, “Ya, ya. Nanti kita kaji dulu, Mas.”

    Sementara itu, Wakil Bupati Suyatni Priasmoro menambahkan bahwa prioritas Pemkab Magetan akan diselaraskan dengan agenda nasional serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026.

    “Kebetulan sekali dengan agenda nasional yang tadi disampaikan Ibu ada tiga. Kedua, Pemkab juga dihadapkan sekarang persiapan untuk menyusun RKPD yang Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) maupun untuk yang APBD 2026. Waktunya ya kira-kira 3 bulan ini sehingga kalau harus melaksanakan program khusus kita diskusi dengan para pemangku kepentingan intinya kita prioritas kepada agenda nasional. Itu latar belakangnya,” tutur Suyatni.

    Ia juga mengimbau agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tetap meningkatkan pelayanan publik meski tanpa penambahan anggaran. “Meskipun demikian kita juga menghimbau kepada kepada seluruh OPD agar kualitas pelayanan kepada masyarakat tetap ditingkatkan tanpa harus menambah porsi anggaran. Saya kira itu,” pungkasnya. [fiq/beq]