kab/kota: Magetan

  • Petani Tewas Tersengat Jebakan Tikus Listrik, DPRD Magetan Desak Modernisasi Pertanian

    Petani Tewas Tersengat Jebakan Tikus Listrik, DPRD Magetan Desak Modernisasi Pertanian

    Magetan (beritajatim.com) – Insiden tragis menimpa seorang petani di Desa Rejomulyo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan yang meninggal dunia akibat tersengat jebakan tikus beraliran listrik pada Senin (2/6/2025) malam. Kejadian ini memantik perhatian serius dari Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati, yang menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan perubahan pendekatan dalam pengendalian hama pertanian.

    “Saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya salah satu petani kita di Magetan akibat tersengat jebakan tikus beraliran listrik. Insiden ini sangat memprihatinkan dan menjadi pengingat serius bahwa masih banyak petani kita yang terpaksa menggunakan cara-cara berisiko tinggi dalam menghadapi persoalan hama, khususnya tikus,” ujar Rita, Selasa (3/6/2025)

    Rita menekankan bahwa jebakan listrik bukanlah solusi yang aman dan berkelanjutan, melainkan cerminan dari keterbatasan akses petani terhadap teknologi pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan. Ia menegaskan pentingnya upaya kolaboratif untuk melindungi keselamatan petani sekaligus menjaga keberlangsungan pertanian.

    “Sebagai anggota DPRD, saya merasa terpanggil untuk mendorong adanya perubahan pendekatan dalam pengendalian hama pertanian. Kita tidak boleh membiarkan petani berada dalam posisi yang harus memilih antara panen yang gagal atau mempertaruhkan nyawa mereka sendiri,” jelasnya.

    Rita mendorong langkah konkret dari pemerintah daerah, dinas pertanian, serta para pemangku kepentingan untuk menghentikan penggunaan jebakan listrik melalui regulasi yang tegas dan edukasi menyeluruh di tingkat desa. Ia juga mengusulkan pemanfaatan teknologi alternatif yang lebih aman, seperti repelan organik, perangkap mekanis otomatis, hingga sistem berbasis sensor dan digital.

    “Penggunaan jebakan listrik bukanlah solusi yang aman dan berkelanjutan, melainkan bentuk keputusasaan akibat minimnya akses terhadap teknologi yang lebih baik. Dan kita harus melihat bersama bahwa kejadian ini bukan hanya sekedar sebuah kecelakaan saja, melainkan sebuah self warning untuk kita bersama bahwa modernisasi pertanian semakin dibutuhkan guna mendapatkan hasil panen yang maksimal sekaligus aman bagi kelestarian lingkungan,” tambahnya.

    Dalam pernyataannya, Rita juga menekankan perlunya pelatihan dan subsidi alat pengendali hama yang ramah lingkungan kepada kelompok tani, agar mereka tidak lagi bergantung pada metode berbahaya. Ia memastikan bahwa DPRD siap mendukung alokasi anggaran dan kebijakan demi kesejahteraan serta keamanan para petani.

    “Kami di DPRD siap mendukung alokasi anggaran dan kebijakan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan petani. Pertanian adalah tulang punggung daerah, dan petani adalah pahlawan pangan. Sudah saatnya mereka mendapatkan perlindungan dan kemudahan dalam menjalankan usaha taninya,” ucapnya.

    Sebagai wakil dari Fraksi PDI Perjuangan, Rita menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan petani, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Ia berharap kejadian tragis ini menjadi yang terakhir, dan tidak menyurutkan semangat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

    “Kami sebagai wakil dari partainya wong cilik, sangat mendorong partisipasi aktif pemerintah dalam segala upaya-upaya peningkatan kesejahteraan petani, tetapi keamanan dan kelestarian lingkungan juga tidak boleh dikesampingkan. Semoga kejadian ini adalah yang terakhir dan tidak membuat generasi kita selanjutnya semakin enggan untuk menjadi petani karena kejadian ini,” tutupnya. [fiq/beq]

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejarah politik baru ditorehkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) di Pemilu 2024. Kali pertama partai ini berhasil menyorongkan salah satu kadernya di daerah pemilihan (Dapil) Madura ke kursi DPRD Jatim.

    Kader PKS dimaksud adalah Harisandi Savari, seorang pengusaha asal Kabupaten Pamekasan yang juga pernah berkarir sebagai wartawan. Dia berhasil mengumpulkan sebanyak 200 ribu suara lebih. Modal politik itu cukup untuk satu kursi di DPRD Jatim. Total kursi yang direbut PKS Jatim di Pileg 2024 sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding hasil Pileg 2019 dengan empat kursi.

    Pada Pileg 2019, keempat kursi PKS di DPRD Jatim diperoleh dari Dapil Surabaya, Dapil Jember-Lumajang, Dapil Malang Raya, dan Dapil Ngawi-Magetan-Ponorogo-Pacitan-Trenggalek. Di Pileg 2024, keempat dapil yang menyumbangkan kursi di Pileg 2019 tetap menghasilkan prestasi sama, plus Dapil Madura dengan politikus Harisandi Savari sebagai elite PKS yang lolos masuk DPRD Jatim.

    “Capaian kursi dari Dapil Madura ini merupakan catatan prestasi bagi PKS Jatim,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, kepada beritajatim.com beberapa hari lalu.

    Raihan lima kursi DPRD Jatim itu sama dengan prestasi politik PKS untuk kursi DPR RI. Bedanya, untuk kursi kelima PKS Jatim di DPR RI tidak disumbangkan dari Dapil Madura namun dari Dapil VIII Jatim (Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten/Kota Madiun). Untuk Dapil Madura sendiri, raihan suara yang diperoleh PKS Jatim sekitar 16,5 ribu suara lebih.

    “Total suara itu masih kalah dengan partai lain, seperti PKB, PDIP, dan Golkar. Kami tak dapat kursi DPR RI dari Dapil Madura,” tambah Irwan.

    Raihan lima kursi DPR RI, lima kursi DPRD Jatim, dan total 104 kursi di DPRD Kabupaten/Kota se-Jatim, bagi PKS, merupakan prestasi politik yang diraih dengan kerja keras, ulet, telaten, dan konsisten. Tak mudah mengais suara di Jatim bagi PKS, mengingat tlatah politik Jatim, dalam perspektif sejarah-politik, dikenal sebagai basis terkuat kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme.

    Di kawasan Tapal Kuda dan Madura Kepulauan, komunitas Islam Tradisional merupakan kekuatan mayoritas. Mereka berdiam dari Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi. Plus empat kabupaten lainnya di Pulau Madura. Merebut suara di lingkungan politik pemilih Islam Tradisional, bagi PKS, membutuhkan kerja ekstra keras untuk mempersuasi pemilih di dapil ini.

    PKS kerapkali diidentifikasi sebagai kekuatan politik komunitas Islam Modernis yang lahir setelah runtuhnya Orde Baru Soeharto. Partai ini berusaha keras menempatkan politik sebagai medan dakwah, sehingga menempatkan antara agama dengan politik itu sangat dekat dan saling berhubungan.

    “Ya kita mesti melakukan pendekatan dengan para kiai pimpinan pondok pesantren,” tegas Irwan Setiawan.

    Dalam perspektif transisional, setelah munculnya Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi PKS, berimplikasi atas pemahaman yang ketat memisahkan politik dan dakwah otomatis mencair. Politik tidak hanya dipersepsi sebagai arena konflik dan perebutan kekuasaan, melainkan juga perumusan kebijakan dan pencapaian kepentingan umum.

    Di situlah makna politik bisa bersinggungan erat dengan dakwah, dalam pengertian upaya untuk mengembalikan manusia agar menyembah Allah semata dengan memerintahkan kemakrufan dan mencegah kemungkaran. Dalam rumusan PKS yang khas, politik dakwah dipraktikkan sebagai mimbar dakwah di parlemen.

    Sekali pun pemilih Islam di Jatim merupakan kekuatan mayoritas, stratifikasi sosiologis, kultural, dan politik konstituen Islam itu tak berada di lapisan yang ada. Ada kalangan santri, komunitas Islam yang memahami dan menunaikan semua ajaran Islam secara kaffah dan istiqomah.

    Di titik lainnya, ada kalangan Islam administratif, warga muslim yang secara administratif tercatat dan terdokumentasi beragama Islam, tapi pengetahuan khasanah ke-Islam-an mereka terbatas, tak mendalam. Komunitas Islam mereka kerapkali disebut sebagai kalangan Islam Abangan, di mana pilihan politik mereka lebih dekat dan cenderung merapat ke partai-partai berpaham Nasionalis, seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lainnya.

    “Dari 6 kali pemilu setelah Orde Baru, terpotret kavling-kavling politik pendukung antarpartai,” ujar Irwan.

    Merujuk pada fakta sejarah politik Pemilu 1955, pemilu pertama setelah Indonesia merdeka, komunitas Islam Modernis yang ketika itu direpresentasi Partai Masyumi di bawah pimpinan Dr Moh Natsir, ranking di posisi keempat di Jatim di bawah Partai NU, PNI, dan PKI. Sekalipun tak identik 100 persen, PKS dipandang merupakan paralelisme historis, politik, kultural, dan sosiologis dengan Partai Masyumi. Kavling politik terbesar partai ini berada di Provinsi Jabar, Sumbar, dan daerah lainnya di Indonesia.

    Tlatah politik Jatim menjadi battle field tak mudah dan berat bagi PKS, siapapun yang memegang kendali utama PKS di provinsi berpenduduk hampir 40 juta jiwa ini. Hal itu bisa kita lihat dari data fluktuasi politik suara partai ini dari pemilu ke pemilu di sebagian besar dapil di Jatim. Mungkin hanya Dapil Surabaya Raya dan Malang Raya yang konsistensi raihan PKS bergerak stabil. Sedangkan di dapil lainnya di Jatim, raihan suara PKS dari pemilu ke pemilu bergerak fluktuatif.

    Misalnya, Dapil Madura yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Menurut hasil Pileg 2019 untuk kursi DPRD kabupaten/kota, di Bangkalan raihan dukungan PKS 41.261 suara, Sampang dengan 63.767 suara, Pamekasan dengan 65.679 suara, dan Sumenep dengan 31.942 suara. Untuk Pileg 2024 hasilnya sebagai berikut: Bangkalan dengan 26.612 suara (turun), Sampang dengan 47.898 suara (turun), Pamekasan dengan 49.009 suara (turun), dan Sumenep dengan 22.364 suara (turun).

    Kemudian Dapil Madura untuk kursi DPRD Jatim hasil Pileg 2019 sebagai berikut: Bangkalan dengan 14.243 suara, Sampang dengan 8.182 suara, pamekasan dengan 56.399 suara, dan Sumenep dengan 12.798 suara. Hasil Pileg 2024 untuk kursi DPRD Jatim sebagai berikut: Bangkalan dengan 42 suara (turun drastis), Sampang dengan 471 suara (turun drastis), Pamekasan dengan 163.748 suara (naik sekitar 300 persen), dan Sumenep dengan 40.717 suara (naik sekitar 220 persen).

    Kalau kita buka data hasil Pileg 2024 lebih detail lagi di Dapil Madura untuk kursi DPR RI dari PKS, memperlihatkan banyak di dua kabupaten (Bangkalan dan Sampang), partai ini tak mampu mengumpulkan 1.000 suara. Di Bangkalan PKS mengumpulkan 359 suara dan Sampang dengan 525 suara. Artinya, di sebagian besar TPS di kedua kabupaten tersebut, PKS tak memperoleh suara sama sekali. Padahal, pada Pileg 2019 untuk kursi DPR RI, di Bangkalan PKS merebut 12.577 suara dan Sampang dengan 5.015 suara. Komparasi data hasil Pileg 2019 dan 2024 memperlihatkan tingkat fluktuasi yang tajam suara PKS di Dapil Madura. “Itu salah satu PR PKS Jatim,” tandas Irwan Setiawan. [air]

  • Petani di Magetan Tewas Tersengat Jebakan Tikus Listrik

    Petani di Magetan Tewas Tersengat Jebakan Tikus Listrik

    Magetan (beritajatim.com) — Dua petani di Desa Rejomulyo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di sawah pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Dalam insiden tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara satu lainnya selamat dan dirawat di fasilitas kesehatan setempat.

    Kedua korban diketahui bernama Suprapto (44) dan Suyadi (53), warga setempat yang tengah memperbaiki jaringan listrik untuk jebakan tikus di lahan milik Suprapto. Menurut keterangan Kapolsek Barat, Iptu Munif Setyono, tanpa disadari jaringan listrik sudah dalam keadaan aktif saat mereka melakukan pengecekan.

    “Suyadi terlanjur memegang kawat jebakan tikus tersebut, dan kemudian tersengat. Suprapto yang mengetahui Suyadi kesetrum langsung mencoba menolong namun justru terpental,” jelas Munif kepada wartawan.

    Setelah insiden itu, Suprapto berhasil mencari pertolongan warga. Namun sayangnya, nyawa Suyadi tidak tertolong. Sementara Suprapto dilarikan ke Puskesmas Rejomulyo dan saat ini dalam perawatan.

    “Usai warga mengetahui ada yang meninggal, kemudian melaporkan kejadian tersebut pada kami. Kami mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi korban,” terang Munif.

    Hasil pemeriksaan dari dokter puskesmas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lain pada jenazah. Pihak keluarga pun menerima insiden ini sebagai musibah.

    “Jenazah kemudian kami serahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kami mengimbau pada para petani agar menggunakan cara yang lebih aman dalam menanggulangi hama tikus. Agar kejadian serupa tidak kembali terjadi,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • Kemenkum HAM Jatim Sahkan 3.011 Koperasi Merah Putih

    Kemenkum HAM Jatim Sahkan 3.011 Koperasi Merah Putih

    Surabaya (beritajatim.com) – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jawa Timur mencatatkan capaian tertinggi secara nasional dalam pengesahan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP). Hingga 1 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat sebanyak 3.011 koperasi telah disahkan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) milik Kementerian Hukum dan HAM.

    Jumlah tersebut setara dengan 35 persen dari total desa dan kelurahan di Jawa Timur, sekaligus menempatkan provinsi ini di posisi teratas secara nasional, mengungguli Jawa Tengah (1.674 koperasi), Aceh (837), dan Jawa Barat (749).

    Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto, mengapresiasi kerja kolaboratif berbagai pihak dalam mendorong percepatan proses pengesahan badan hukum koperasi. “Tiga daerah telah menuntaskan 100 persen proses Musdesus dan pengesahan badan hukum koperasi. Ini menjadi tonggak penting bagi kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.

    Tiga daerah yang berhasil meraih capaian 100 persen pengesahan koperasi adalah Kabupaten Nganjuk, Ponorogo, dan Sidoarjo. Masing-masing daerah menyelesaikan proses pengesahan pada 27 Mei, 30 Mei, dan 1 Juni 2025.

    Meskipun mencetak rekor tertinggi, Haris menyebut masih ada delapan daerah di Jawa Timur yang progres pengesahannya sangat rendah, bahkan nol persen meski seluruh desa telah menyelesaikan Musdesus. Daerah tersebut antara lain Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Bojonegoro, Magetan, Madiun, dan Pasuruan.

    Sebagai tindak lanjut, Kemenkum HAM Jatim telah menyiapkan langkah strategis untuk percepatan, seperti supervisi langsung dan asistensi teknis di delapan daerah tertinggal, finalisasi penginputan 1.981 koperasi yang telah selesai pemberkasan di notaris namun belum masuk sistem SABH, serta dokumentasi praktik baik dari daerah yang sukses untuk direplikasi.

    “Target kami jelas: seluruh desa dan kelurahan di Jawa Timur memiliki koperasi berbadan hukum yang siap menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” tegas Haris. [uci/beq]

  • Mesin ATM di Minimarket Magetan Dibobol Maling, Polisi Kerahkan Unit K-9

    Mesin ATM di Minimarket Magetan Dibobol Maling, Polisi Kerahkan Unit K-9

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berada di dalam minimarket di Jalan Raya Barat, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, dibobol maling pada Senin (2/6/2025) dini hari.

    Kejadian ini pertama kali diketahui oleh karyawan minimarket yang hendak membuka toko pada Senin pagi, pukul 06.00 WIB. Mereka mendapati plafon ruangan berlubang dan kondisi ATM yang telah dirusak. Ada tabung gas elpiji 3 kg, tabung oksigen, hingga tempat uang dalam ATM berserakan di sekitar mesin ATM. Menyadari adanya indikasi tindak kriminal, pihak karyawan segera melapor ke Polsek Barat.

    “Saya buka kunci, saya melihat ada tabung elpiji melon, tabung oksigen warna putih, dan tempat uang ATM itu udah di luar mesin ATM. Berserakan. Saya foto terus saya laporkan ke atasan. Kemudian, diminta lapor ke Polsek Barat,” kata karyawan minimarket, Sandi Priyo Sasongko.

    Petugas kepolisian dari Polsek Barat bersama Tim Inafis Polres Magetan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil penyelidikan awal, sejumlah barang bukti berhasil diamankan, termasuk tabung gas elpiji, beberapa antik kaset (tempat penyimpanan uang dalam ATM), serta potongan atap dan plafon.

    Untuk memperkuat investigasi, Unit K-9 dari Polres Jombang juga turut dikerahkan ke lokasi guna membantu penelusuran jejak pelaku.

    Kasi Humas Polres Magetan, Iptu Agus Rianto membenarkan adanya kejadian tersebut. “Intinya kita membenarkan ada kejadian di wilayah hukum Polres Magetan kejadian penggeledahan ATM dan saat ini sedang tahap penyelidikan ditangani oleh pihak Polres Magetan. Olah TKP sudah dilakukan. Tadi setelah ada laporan dari pegawai minimarket karena ada kejadian di situ,” ujarnya.

    Mengenai metode pelaku dalam membobol ATM, Agus menambahkan bahwa dugaan awal mengarah pada penggunaan alat seperti mesin las, namun hal tersebut masih dalam proses penyelidikan.

    “Diduga seperti itu cuman itu semua masih dalam penyelidikan semua oleh pihak Polres Magetan,” jelasnya.

    Sementara kerugian yang dialami masih belum dapat dipastikan karena harus menunggu perhitungan resmi dari pihak pemilik ATM. Pihak minimarket juga belum melaporkan kehilangan barang selain kerusakan pada ATM.

    “Untuk kerugian sementara ini masih penyelidikan juga karena itu semua harus dari pihak pemilik ATM nanti yang akan mengetahui untuk kerugiannya,” tambah Agus.

    Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian masih terus mengembangkan penyelidikan dan pelaku belum berhasil ditangkap. Pihak minimarket disebut memiliki rekaman CCTV, namun belum dijelaskan apakah rekaman tersebut berhasil mengidentifikasi pelaku.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan proses penyelidikan sepenuhnya kepada aparat. [fiq/beq]

  • Pasar Produk Unggulan Magetan Segera Dibongkar, Pedagang Setuju Pindah

    Pasar Produk Unggulan Magetan Segera Dibongkar, Pedagang Setuju Pindah

    Magetan (beritajatim.com) – Pasar Produk Unggulan (PPU) Magetan segera dibongkar bulan ini. Pasar yang sudah lama tidak berfungsi maksimal itu bakal diganti dengan lokasi berkonsep rest area lengkap dengan pujasera.

    Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Magetan telah melaksanakan sosialisasi terkait proses lelang Barang Milik Daerah (BMD) berupa gedung Pasar Produk Unggulan (PPU) kepada para pedagang di PPU, Rabu (28/5/2025) lalu. Sosialisasi ini menyusul dimulainya tahap pengumuman lelang pembongkaran bangunan, yang akan berlangsung hingga 4 Juni 2025 mendatang.

    Rencana pembangunan rest area ini mencuat sejak beberapa tahun lalu. Lantaran, sejak selesai dibangun pada tahun 2002, PPU tidak dapat berfungsi maksimal. Bahkan, dari 73 kios, hanya ditempati belasan pedagang. Mereka tidak menjual produk unggulan Magetan, melainkan membuka warung kopi. Bahkan, ada dugaan yang menggunakan bangunan itu untuk jual beli miras hingga prostitusi.

    Kepala Bidang Pasar Disperindag Magetan, Kiki Indriyani, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi berlangsung dengan lancar dan kondusif. Ia menegaskan bahwa para pedagang telah menyatakan kesepakatannya terhadap rencana pembongkaran bangunan tersebut.

    “Bahwasannya pedagang di PPU menyetujui pembongkaran, mereka menyadari kalau tanah yang ditempati merupakan aset milik Pemkab Magetan,” ujar Kiki, Senin (2/6/2025)

    Ia menjelaskan bahwa lokasi eks-PPU akan dialihfungsikan menjadi pusat jajanan dan pujasera dengan konsep rest area.

    Lelang pembongkaran sendiri telah diumumkan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dengan kategori bangunan dibongkar hingga rata dengan tanah.

    “Sekarang sudah ada pengumuman dari KPKNL untuk lelang pendiri bangunan rata dengan tanah. Kami tinggal menyosialisasikan kepada pedagang yang masih menempati lokasi,” imbuhnya.

    Kiki menambahkan, para pedagang tidak memiliki hak atas tanah yang selama ini mereka tempati, sehingga mereka diminta segera mengosongkan area tersebut. Pemberitahuan tentang rencana pembongkaran telah dilakukan lebih dari dua tahun lalu, namun pelaksanaan fisiknya baru dapat dilakukan pada tahun ini.

    “Sudah lebih dari 2 tahun kita sampaikan pemberitahuan, tapi baru eksekusinya di tahun ini,” terang Kiki.

    Pembangunan rest area dan pusat kuliner ini ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan sejak dimulainya pekerjaan konstruksi.

    “Kalau untuk target pembangunan, tiga bulan selesai,” pungkasnya. [fiq/beq]

  • Lansia Tewas Tertimpa Rumah Roboh di Sidorejo Magetan

    Lansia Tewas Tertimpa Rumah Roboh di Sidorejo Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang warga lanjut usia bernama Rukinem (70) meninggal dunia setelah tertimpa runtuhan dapur rumahnya yang roboh di Dusun Ngijo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu sore (31/5/2025) pukul 17.00 WIB. Peristiwa tragis ini terjadi setelah kayu penyangga utama bangunan yang sudah lapuk tidak mampu lagi menopang struktur, menyebabkan ambruknya atap dan dinding dapur.

    Laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menyebutkan bahwa insiden tersebut dipicu oleh hujan berintensitas ringan hingga sedang yang mengguyur wilayah Kecamatan Sidorejo pada hari yang sama. Rumah korban diketahui dalam kondisi tua dan hanya dihuni oleh korban seorang diri.

    Plt. Camat Sidorejo menyampaikan laporan kejadian kepada Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) PB BPBD Magetan pada pukul 18.47 WIB. Menindaklanjuti laporan itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Magetan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen serta pendataan pukul 19.00 WIB.

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyampaikan, “Korban langsung dievakuasi oleh warga dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga dibantu masyarakat sekitar.”

    Sementara itu, upaya pembersihan material sisa bangunan akan dilaksanakan pada Minggu (1/5/2025) pukul 07.00 WIB. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai unsur seperti BPBD Magetan, TNI, Polri, PMI, perangkat kecamatan dan desa, serta masyarakat sekitar.

    BPBD Kabupaten Magetan mengeluarkan imbauan agar masyarakat lebih waspada terhadap bangunan tua atau yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti retakan, kemiringan struktur, atau perubahan fisik lainnya, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem.

    Masyarakat diimbau segera melapor ke BPBD Magetan apabila menemukan potensi bahaya bangunan atau mengalami kejadian bencana serupa. Layanan informasi dan tanggap darurat BPBD tersedia melalui berbagai kanal, termasuk telepon/ fax: 0351-891111, serta WhatsApp di +62 813-3643-0086. [fiq/kun]

  • Kecelakaan Beruntun di Jalan Maospati-Ngawi Tewaskan Pejalan Kaki

    Kecelakaan Beruntun di Jalan Maospati-Ngawi Tewaskan Pejalan Kaki

    Magetan (beritajatim.com) — Kecelakaan beruntun melibatkan dua sepeda motor dan bus Sugeng Rahayu serta seorang pejalan kaki terjadi di Jalan Raya Maospati–Ngawi, tepatnya di sebelah selatan SPBU Karangrejo, Desa Prampelan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, pada Sabtu pagi (31/5/2025) pukul 05.15 WIB. Insiden ini menyebabkan seorang pejalan kaki tewas di lokasi kejadian.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar, menerangkan kejadian bermula saat sepeda motor Honda Vario bernomor polisi AE-4045-HS yang dikendarai oleh D-W (27), wanita asal Kecamatan Barat, bergerak dari arah selatan menuju utara. Di depannya, terdapat pejalan kaki bernama K (73), pria warga Desa Pelem Karangrejo, yang juga berjalan searah.

    Sesampainya di lokasi kejadian, diduga pengendara Honda Vario kurang hati-hati sehingga menabrak pejalan kaki dari arah belakang. Benturan tersebut menyebabkan pejalan kaki terpental ke kanan, sedangkan pengendara sepeda motor terjatuh ke arah kiri.

    Di saat bersamaan, dari arah belakang melaju sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE-4950-QN yang dikendarai oleh W (32), wanita asal Kecamatan Ngariboyo. Motor tersebut menabrak Honda Vario yang sudah terjatuh. Sementara itu, pejalan kaki yang terpental ke kanan kemudian tertabrak oleh bus Sugeng Rahayu bernomor polisi W-7606-UP yang datang dari arah berlawanan (utara ke selatan) dan dikemudikan oleh A-S (43), warga Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.

    “Akibat kejadian ini, Saudara K mengalami luka robek pada bagian perut dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Dua pengendara sepeda motor mengalami luka ringan. Saudari D-W mengalami luka babras di wajah dan kedua tangan, sedangkan Saudari W mengalami nyeri pada bahu kanan, lecet pada telinga kanan, serta luka babras di tangan dan lutut kanan. Keduanya dalam kondisi sadar,” kata Sulanjar.

    Jenazah korban meninggal dunia kini telah dievakuasi ke ruang jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan. Dan dua pengendara motor mengalami luka kini sudah mendapatkan perawatan medis. Kendaraan yang terlibat kini diamankan polisi sebagai barang bukti.

    Ditaksir, kerugian materiil dari kecelakaan ini mencapai sekitar Rp3 juta. Kasus ini kini dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan untuk penyelidikan lebih lanjut. [fiq/beq]

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    Surabaya (beritajatim.com) -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahir, tumbuh, dan berkembang pasca-reformasi 1998. Awal berdiri dan masuk ke gelanggang politik nasional, PKS bernama Partai Keadilan (PK) di Pemilu 1999. PK tak lolos parliementary threshold (PT). PK berubah menjadi PKS dan lolos ke parlemen berdasar hasil Pemilu 2004, pemilu kedua setelah Reformasi 1998.

    Hanya sekali PKS tak mendapatkan kursi di DPR RI, yakni hasil Pemilu 1999. Setelah itu, baik di Pemilu 2004, 2009, 2014, 2019, dan 2024, partai yang memiliki relasi historis, kultural, dan sosial dengan pemilih Islam Modernis ini mampu lolos PT. Bisa menempatkan politikusnya di kursi DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di Indonesia. Partai ini sempat selama 10 tahun berada di luar ring kekuasaan, tepatnya era Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

    Bagaimana potret PKS di tlatah politik Jatim? Jatim selama ini dikenal sebagai kawasan politik yang secara historis, kultural, dan sosiologis dekat dengan kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme (PNI dan PDIP). Tak gampang bagi PKS bisa mengais ceruk suara di Jatim. Sejak Pemilu 1955 hingga 2024, wilayah politik ini dikenal sebagai basis tradisional partai yang dekat dengan NU dan partai yang punya jalinan historis kuat serta erat dengan PNI.

    “Kita mesti kerja keras dan terus menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan di Jatim, termasuk dengan komunitas kiai dan pondok pesantren,” kata Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan saat bersilaturahmi ke kantor beritajatim.com, Jalan Kutisari IX No.2 Wonocolo, Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

    Di ranah politik Jatim, PKS tak berada di posisi bawah. Tepatnya ranking partai ini di Jatim adalah tengah bawah. Merujuk hasil Pileg 2024, PKS Jatim mampu menempatkan 5 kader terbaiknya duduk di kursi DPRD Jatim.

    PKS mampu merebut 5 kursi DPRD Jatim dari lima daerah pemilihan (Dapil) berbeda: masing-masing satu kursi dari Dapil Kota Surabaya, Dapil Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, Dapil Kabupaten Ngawi,Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek, Dapil Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, serta Dapil Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.

    “Di Pileg 2024, untuk kursi DPR RI dapat lima kursi dibanding Pileg 2019 dengan dua kursi. Jadi, terjadi kenaikan 150 persen untuk kursi DPR RI,” tegas Irwan, politikus kelahiran Kabupaten Karawang, Jabar dan alumni Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

    Pada Pileg 2024, raihan suara PKS Jatim untuk kursi DPR RI mengalami kenaikan hampir 300 ribu suara. Pada Pileg 2019 untuk DPR RI, PKS merebut 858.316 suara, sedangkan di Pileg 2024 untuk DPR RI dengan 1.129.997 suara. “Lumayan kenaikan suaranya, sehingga logis kursi kita naik dari dua menjadi lima kursi,” ungkapnya.

    Tak hanya suara untuk DPR RI, pada Pileg 2024, PKS Jatim membubuhkan perkembangan capaian positif suara untuk DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi. Untuk suara DPRD kabupaten/kota se-Jatim naik menjadi 1.426.834 suara (Pileg 2024) dari sebelumnya 1.363.197 suara (Pileg 2019). Sedangkan untuk suara DPRD provinsi dari 995.390 suara (Pileg 2019) menjadi 1.307.657 suara (Pileg 2024).

    “Total kursi PKS di DPRD kabupaten/kota di seluruh Jatim sebanyak 104 kursi, sedangkan kursi PKS di DPRD Jatim sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding 2019 dengan 4 kursi. Kendati terjadi banyak kenaikan suara dibanding Pileg 2019, PKS hanya tambah satu kursi di DPRD Jatim. Hal itu terjadi karena perubahan dapil,” tegas Irwan Setiawan. [air/bersambung]

  • Insiden Speedboat Terbalik di Telaga Sarangan, Ini Kata Disbudpar Magetan

    Insiden Speedboat Terbalik di Telaga Sarangan, Ini Kata Disbudpar Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Insiden speedboat mengangkut tiga wisatawan asal Semarang yang terbalik di Telaga Sarangan, pada Kamis (29/5/2025) mendapat perhatian serius dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Magetan. Dalam peristiwa tersebut, tas milik penumpang dilaporkan tenggelam, meskipun seluruh korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

    Eka Radityo, Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, menegaskan bahwa insiden ini menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terkait aspek keselamatan dan kelayakan operasional perahu wisata.

    “Pasti akan selalu ada evaluasi. Terutama menyangkut aspek keselamatan dan kelayakan. Sebenarnya kalau dari sisi keamanan sudah ada peningkatan. Karena sekarang seluruh penumpang dan pengemudi perahu wajib memakai pelampung. Kapasitas perahu juga dibatasi maksimal 4 orang penumpang. Sudah sering juga dilakukan pembinaan kepada paguyuban perahu. Terkait keselamatan dan kenyamanan,” ungkap Eka, Jumat (30/5/2025)

    Meski demikian, Eka mengakui bahwa realitas di lapangan kerap berbeda dari prosedur yang telah ditetapkan. Salah satu perhatian utama adalah kompetensi pengemudi perahu yang dinilai masih perlu ditingkatkan. Evaluasi terhadap keahlian serta kualifikasi resmi pengemudi perahu pun dianggap mendesak.

    “Cuma memang di lapangan kondisinya sering berbeda. Termasuk keahlian dan kompetensi pengemudi perahu juga perlu dievaluasi,” tambahnya.

    Dalam penanganan kejadian ini, petugas dari Lakeguard turut membantu proses evakuasi dan pencarian barang-barang milik penumpang yang hilang. Lebih lanjut, Eka juga menyinggung pentingnya surat keterangan kelayakan bagi pengemudi perahu yang diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Kementerian Perhubungan.

    “Sebenarnya itu surat keterangan kelayakan pengemudi. Yang menerbitkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kementerian Perhubungan. Kebetulan pengemudi yang kecelakaan kemarin belum punya semacam SIM itu. Tapi sudah ada sanksi dari paguyuban perahu. Yang bersangkutan tidak boleh mengemudikan perahu lagi,” jelas Eka.

    Pihak Disbudpar memastikan bahwa evaluasi lanjutan akan terus dilakukan guna meningkatkan standar keselamatan di kawasan wisata Telaga Sarangan, salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur. [fiq/beq]