kab/kota: Magetan

  • 1.119 PPPK Paruh Waktu Magetan Resmi Diangkat, Sekda: Wujudkan Syukur dengan Kinerja BerAKHLAK

    1.119 PPPK Paruh Waktu Magetan Resmi Diangkat, Sekda: Wujudkan Syukur dengan Kinerja BerAKHLAK

    Magetan (beritajatim.com) – Sebanyak 1.119 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu di Kabupaten Magetan resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan. Penyerahan SK yang berlangsung khidmat di Alun-alun Magetan, Selasa (16/12/2025), menjadi penanda dimulainya pengabdian para ASN baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Magetan melaporkan, dari total 1.119 PPPK yang menerima SK, terdapat dua formasi utama. Rinciannya meliputi 38 orang dari formasi guru dan mayoritas sebanyak 1.081 orang dari formasi tenaga teknis. Seluruh PPPK ini akan segera ditempatkan pada perangkat daerah sesuai kebutuhan organisasi.

    Sambutan Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Welly Kristianto, menekankan bahwa pengangkatan ini harus dimaknai sebagai bentuk rasa syukur. Rasa syukur tersebut harus diimplementasikan melalui kinerja dan pengabdian yang profesional.

    “Sebagai implementasi rasa syukur itu, sebagai ASN saudara dapat mewujudkannya dengan melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh serta mengimplementasikan nilai dasar ASN BerAKHLAK,” ujar Sekda Welly Kristianto.

    Sekda Welly menambahkan, PPPK yang baru dilantik mengemban peran strategis sebagai pelayan publik. Oleh karena itu, setiap aparatur dituntut menunjukkan sikap dan perilaku yang berorientasi total pada kepentingan masyarakat.

    “Sebagai pelayan publik, saudara dituntut memberikan pelayanan terbaik yang akurat, tepat, mudah, murah, dan sederhana kepada masyarakat yang dilayani,” tegasnya.

    Acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu ini turut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Magetan beserta anggota Komisi A, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Momen ini diharapkan menjadi penguatan komitmen seluruh ASN dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Magetan. [fiq/beq]

  • Sayur Awet 2 Bulan, Pemkab Magetan Terapkan Teknologi Ozonisasi untuk Jaga Harga Panen

    Sayur Awet 2 Bulan, Pemkab Magetan Terapkan Teknologi Ozonisasi untuk Jaga Harga Panen

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melakukan terobosan strategis di sektor pertanian dengan menerapkan teknologi ozonisasi untuk penanganan pasca panen produk hortikultura. Inovasi ini diklaim mampu memperpanjang masa simpan sayuran hingga dua bulan, sekaligus menjadi solusi agar petani tidak terpaksa menjual hasil panen dengan harga murah saat pasar sedang lesu.

    Sekretaris Daerah Magetan, Welly Kristanto, menegaskan bahwa sosialisasi teknologi ini merupakan upaya konkret pemerintah melindungi kesejahteraan petani dari fluktuasi harga yang kerap merugikan.

    “Kegiatan ini tujuannya jelas untuk kebaikan petani. Dengan ozonisasi, hasil produksi pasca panen bisa lebih awet. Artinya, petani tidak harus menjual saat harga jatuh, tapi bisa menunggu waktu yang lebih baik,” ujar Welly Kristanto, Selasa (16/12/2025).

    Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Magetan, Uswatul Chasanah, menjelaskan secara teknis penerapan alat tersebut. Saat ini, fasilitas ozonisasi yang tersedia masih bersifat percontohan (pilot project) dan ditempatkan di lingkungan dinas dengan kapasitas pengolahan sekitar satu ton.

    “Sementara ini masih terbatas. Petani bisa membawa hasil panennya untuk diozonkan, tentu dengan kuota yang menyesuaikan kapasitas alat,” jelas Uswatul.

    Uswatul menambahkan, berdasarkan uji coba awal, teknologi ini terbukti efektif. Sayuran yang melalui proses ozonisasi memiliki daya tahan jauh lebih lama dibandingkan metode konvensional.

    “Dengan masa simpan yang lebih panjang, petani punya kesempatan menunggu harga membaik. Ke depan, teknologi ini akan kami sosialisasikan lebih luas dan diharapkan bisa diduplikasi,” tambahnya.

    Ia juga memastikan ketersediaan alat ini sudah terdaftar dalam katalog pengadaan pemerintah (INAPROC), sehingga memudahkan proses replikasi di masa mendatang jika anggaran memungkinkan.

    Respons positif datang dari para pelaku tani. Dedi Kurniawan, perwakilan Kelompok Tani Bangkit Singolangu, Kecamatan Plaosan, mengaku teknologi ini sangat membantu, terutama dalam menghadapi ancaman penyakit tanaman dan ketidakpastian harga.

    “Kami mendapat pemahaman baru tentang teknologi pengawetan sayuran. Harapannya, saat harga anjlok, ada solusi supaya sayur bisa disimpan lebih lama dan dijual dengan harga yang lebih baik,” ungkap Dedi.

    Dedi juga menyoroti manfaat lain dari teknologi ozon, yakni kemampuannya menekan risiko pembusukan akibat jamur yang sering menyerang saat musim hujan.

    “Penyakit jamur seperti fusarium sering muncul. Dari pelatihan tadi dijelaskan bahwa ozonisasi juga bisa membantu mengendalikan penyakit dan menekan tingkat kebusukan hasil panen,” paparnya.

    Para petani berharap inovasi ini tidak berhenti di level dinas saja. Dedi mendorong agar alat serupa segera tersedia secara merata hingga ke tingkat kelompok tani di desa-desa.

    “Kalau alat ini bisa cepat diduplikasi dan ada di tingkat kelompok tani, dampaknya akan sangat besar bagi petani. Harapannya bisa terwujud lewat kerja sama dan dukungan berbagai pihak,” pungkasnya. [fiq/beq]

  • Dishub dan Satlantas Polres Magetan Uji Kelaikan Jeep Wisata Sarangan Jelang Libur Nataru
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Desember 2025

    Dishub dan Satlantas Polres Magetan Uji Kelaikan Jeep Wisata Sarangan Jelang Libur Nataru Surabaya 15 Desember 2025

    Dishub dan Satlantas Polres Magetan Uji Kelaikan Jeep Wisata Sarangan Jelang Libur Nataru
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Magetan bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Magetan, Jawa Timur melakukan uji kelaikan atau ramp check terhadap kendaraan jeep wisata di Sarangan.
    Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan
    Dishub Magetan
    , Titik Suharsih, mengatakan, kegiatan rampchek dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan menghadapi libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
    “Ramp check dilakukan untuk memastikan seluruh armada
    jeep wisata Sarangan
    dalam kondisi laik jalan sebelum digunakan melayani wisatawan,” ujar Titik melalui pesan singkat, Senin (15/12/2025).
    Titik menambahkan, jumlah pengunjung
    Telaga Sarangan
    di  momentum libur akhir tahun diperkirakan akan meningkat.
    Seluruh jeep yang akan dioperasikan selama libur Nataru di kawasan Telaga Sarangan harus memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan.
    “Kami menempatkan keselamatan wisatawan sebagai prioritas utama,” imbuhnya.
    Dalam ramchek petugas melakukan pengecekan  berbagai komponen penting kendaraan, mulai dari fungsi rem, lampu, ban, wiper, klakson, sistem kemudi, hingga komponen penunjang keselamatan lainnya.
    “Langkah ini dilakukan untuk melindungi keselamatan pengemudi dan wisatawan selama perjalanan dengan jalur yang lumayan ekstrem,” ucapnya.
    Jeep wisata Sarangan merupakan salah satu wahana wisata yang dikembangkan oleh komunitas jeep lokal di kawasan Sarangan dan lereng Gunung Lawu, Magetan.
    Wahana ini menawarkan paket wisata keliling lereng Gunung Lawu dengan berbagai rute tujuan.
    Seperti kawasan Sarangan, Kampung Susu Lawu, jalur off-road hutan pinus, kebun sayur, kebun stroberi, dan Mojosemi Park.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rakerda PKS Magetan 2025 Targetkan 7 Kursi DPRD dan Pimpinan Dewan

    Rakerda PKS Magetan 2025 Targetkan 7 Kursi DPRD dan Pimpinan Dewan

    Magetan (beritajatim.com) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Magetan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2025 di Hotel Bukit Bintang, Magetan, Minggu (14/12/2025). Agenda ini menjadi forum strategis untuk memperkuat konsolidasi organisasi sekaligus menegaskan arah perjuangan PKS Magetan dalam menghadapi agenda politik dan pelayanan publik ke depan.

    Rakerda diikuti jajaran Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD), Dewan Pengurus Cabang (DPC) se-Kabupaten Magetan, anggota Fraksi PKS DPRD Magetan, serta Anggota DPR RI Fraksi PKS, Riyono Caping. Kehadiran lintas struktur ini mencerminkan soliditas internal sekaligus kesiapan partai dalam menggerakkan mesin organisasi secara terpadu.

    Mengusung tema “Kokohkan Barisan, Tingkatkan Pelayanan, Raih Kemenangan”, Rakerda PKS Magetan menegaskan K2P2—Kader, Kaderisasi, dan Pelayanan Publik—sebagai kerangka kerja utama perjuangan partai.

    Ketua DPD PKS Magetan, Indra Kusuma Aryanto, membuka kegiatan dengan pantun yang menggugah semangat peserta. Dalam sambutannya, Indra menyampaikan target politik PKS Jawa Timur yang membidik perolehan dua digit suara pada pemilu legislatif mendatang, sekaligus mampu mengusung calon kepala daerah secara mandiri di 10 daerah pada Pilkada di Jawa Timur.

    Secara khusus di tingkat daerah, PKS Magetan menargetkan capaian dua digit suara atau sekitar 17 persen, setara dengan perolehan 7 kursi DPRD Kabupaten Magetan. Selain itu, PKS juga menargetkan keterwakilan kader pada unsur pimpinan DPRD.

    “PKS memiliki tiga modal utama dalam perjuangan politik dan dakwah, yaitu kader yang militan, struktur organisasi yang kokoh, serta amal jama’i sebagai kekuatan kolektif,” ujar Indra Kusuma Aryanto.

    Sebagai tindak lanjut strategi partai, Rakerda menetapkan Delapan Program Unggulan PKS Magetan 2026, meliputi Rumah Keluarga Indonesia (RKI), Gerakan Ekonomi Mandiri (GEMA), Sekolah Kader Patriot Indonesia (SAKTI), JOIN PKS, Akademi Pemimpin Indonesia (API), Advokasi Kebijakan untuk Rakyat (AKAR), Transformasi Digital (TOTAL) PKS, serta Jaring Wakil Rakyat (JAWARA).

    Program-program tersebut dirancang untuk memperkuat kaderisasi, memperluas jangkauan pelayanan publik, serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan kader PKS di tengah masyarakat.

    Arahan Presiden PKS, Dr. Al Muzzammil Yusuf, disampaikan oleh Bendahara Umum DPW PKS Jawa Timur, Ustadz Nonot Suhartono. Dalam pesannya, ditegaskan bahwa kader dan sistem kaderisasi menjadi fondasi utama keberlanjutan perjuangan partai.

    “Kader adalah penggerak dakwah, penjaga nilai, dan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Sementara kaderisasi merupakan jantung regenerasi kepemimpinan yang memastikan kesinambungan perjuangan,” demikian pesan Presiden PKS.

    PKS juga menegaskan bahwa pelayanan publik bukan sekadar aktivitas sosial, melainkan bentuk nyata pembelaan dan pemberdayaan masyarakat. Pemenangan pemilu dipandang sebagai sarana memperluas pengabdian, bukan tujuan akhir semata.

    Melalui RAKERDA 2025, PKS Magetan menegaskan komitmen untuk terus memperkuat barisan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menyiapkan kemenangan politik yang bermartabat dan berorientasi pada kemaslahatan masyarakat Magetan. [fiq/aje]

     

  • Mayat Perempuan Mengambang di Bengawan Madiun, Ini Identitas Korban

    Mayat Perempuan Mengambang di Bengawan Madiun, Ini Identitas Korban

    Magetan (beritajatim.com) – Penemuan mayat perempuan yang mengapung di aliran Sungai Bengawan Madiun, wilayah Desa Kiringan, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Minggu (14/12/2025), menggegerkan warga sekitar. Kepolisian memastikan korban merupakan seorang lanjut usia yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.

    Kapolsek Takeran AKP Agus Sumariyono mengungkapkan, hasil penelusuran awal menunjukkan korban bernama Sutinah (85), warga Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Identitas korban diketahui setelah petugas berkoordinasi dengan pihak keluarga.

    “Berdasarkan keterangan keluarga, korban memiliki riwayat pikun. Korban meninggalkan rumah dengan berjalan kaki dan sempat dicari selama satu hari, namun belum sempat dilaporkan secara resmi ke kepolisian,” jelas AKP Agus.

    Menurutnya, korban diduga terjatuh ke sungai saat beraktivitas mencari rambanan atau pakan ternak, yang biasa dilakukan korban sehari-hari. Saat kejadian, kondisi Sungai Bengawan Madiun tidak dalam keadaan banjir dan arus air relatif tenang.

    AKP Agus juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan indikasi adanya unsur kekerasan. Namun demikian, pihak kepolisian tetap melakukan prosedur standar dengan membawa jenazah ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Untuk memastikan penyebab kematian, jenazah kami bawa ke RSUD Dolopo guna dilakukan visum. Dugaan sementara mengarah pada musibah,” tegasnya.

    Sebelumnya, jasad korban pertama kali diketahui warga yang sedang berada di sekitar sungai. Awalnya, benda yang mengapung tersebut disangka bukan manusia, hingga akhirnya dipastikan sebagai jenazah perempuan dan segera dilaporkan ke perangkat desa serta aparat kepolisian.

    Proses evakuasi melibatkan petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, serta warga setempat. Lokasi penemuan yang berada di tepi sungai dengan vegetasi bambu cukup lebat sempat menyulitkan proses pengangkatan jenazah.

    Peristiwa ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian, khususnya terkait keselamatan warga lanjut usia. AKP Agus mengimbau keluarga agar meningkatkan pengawasan terhadap anggota keluarga yang memiliki keterbatasan daya ingat, guna mencegah kejadian serupa terulang. [fiq/aje]

  • Magetan Wacanakan KORPRI Fun Run 5K Jadi Agenda Tahunan

    Magetan Wacanakan KORPRI Fun Run 5K Jadi Agenda Tahunan

    Magetan (beritajatim.com) – Ribuan warga dari berbagai kelompok usia tumpah ruah di kawasan Alun-alun Magetan, Minggu pagi (14/12/2025), untuk ambil bagian dalam KORPRI Fun Run 5K yang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).

    Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga ruang kebersamaan yang mulai diproyeksikan sebagai kegiatan rutin daerah.

    Sekitar 1.300 pelari tercatat mengikuti fun run tersebut. Mereka berasal dari beragam kategori, mulai usia 12 tahun, usia 15 tahun, kategori umum, hingga aparatur sipil negara.

    Antusiasme peserta terlihat sejak pagi, mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap olahraga lari yang kini kian populer lintas generasi.

    Ajang KORPRI Fun Run 5K secara simbolis dilepas oleh Bupati Magetan Nanik Sumantri bersama unsur Forkopimda. Rute lomba mengambil titik start dan finis di depan Pendapa Surya Graha, sekaligus menjadikan pusat kota sebagai ruang interaksi publik yang hidup.

    Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai peringatan seremonial semata, melainkan dapat dikembangkan menjadi agenda tahunan dengan kemasan yang semakin menarik.

    “Kegiatan ini gratis. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa digelar lebih meriah dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Gen-Z sangat antusias. Mayoritas Gen-Z yang berpartisipasi. Harapannya, KORPRI Fun Run dapat menjadi agenda rutin tahunan,” ujarnya, Minggu (14/12/2025).

    Selain berhak atas medali finisher, peserta juga memperebutkan sejumlah penghargaan, di antaranya untuk pelari tercepat, kategori kostum terbaik, serta kesempatan meraih hadiah melalui undian doorprize yang telah disiapkan panitia. [fiq/suf]

  • Cuaca 14 Desember 2025: Prakiraan untuk Ngawi, Magetan, Ponorogo

    Cuaca 14 Desember 2025: Prakiraan untuk Ngawi, Magetan, Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di sejumlah wilayah Jawa Timur bagian barat diperkirakan didominasi kondisi berawan pada Minggu, 14 Desember 2025. Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, masyarakat di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang berpotensi terjadi, terutama pada siang hingga sore hari.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S. Tr., menyampaikan bahwa secara umum kondisi cuaca di ketiga wilayah tersebut masih tergolong stabil.

    “Untuk wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, cuaca pada Minggu diperkirakan didominasi awan dengan peluang hujan ringan yang bersifat lokal,” jelasnya saat dimintai keterangan.

    Ia menambahkan, potensi hujan ringan diperkirakan muncul pada siang hari. “Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hingga sore hari diharapkan tetap waspada, terutama di wilayah Magetan dan Ponorogo yang berpeluang mengalami hujan ringan,” kata Oky.

    Di Ngawi, cuaca diperkirakan berawan sejak pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Kondisi tersebut sempat berubah menjadi cerah pada pukul 13.00 WIB dengan intensitas panas yang cukup terasa. Namun, awan kembali mendominasi langit mulai sore hingga malam hari.

    “Ngawi cenderung memiliki kondisi cuaca yang relatif stabil dengan suhu berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius,” terang Oky.

    Kecepatan angin di wilayah ini bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan sekitar 18,5 km per jam, sementara kelembapan udara berada pada kisaran 65 hingga 95 persen.

    Sementara itu, Magetan diperkirakan mengalami cuaca berawan hampir sepanjang hari. Meski demikian, hujan ringan berpeluang turun pada pukul 13.00 WIB sebelum kembali berawan pada sore hari.

    Suhu udara di wilayah ini berada di rentang 21 hingga 28 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari arah Timur berkecepatan 18,5 km per jam dan kelembapan udara antara 70 hingga 93 persen.

    Kondisi cuaca di Ponorogo diperkirakan hampir serupa dengan Magetan. Wilayah ini juga berpotensi mengalami hujan ringan pada siang hari dengan kondisi berawan mendominasi. “Ponorogo memiliki suhu yang relatif lebih tinggi, yakni mencapai 32 derajat Celcius pada siang hari,” kata Oky.

    Angin bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 18,5 km per jam, sedangkan kelembapan udara berkisar antara 55 hingga 92 persen.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terbaru agar aktivitas akhir pekan dapat berjalan dengan aman dan nyaman. [mnd/suf]

  • Polres Magetan Latih Bhabinkamtibmas Teknik SAR dan Pemadaman Kebakaran, Siaga Darurat

    Polres Magetan Latih Bhabinkamtibmas Teknik SAR dan Pemadaman Kebakaran, Siaga Darurat

    Magetan (beritajatim.com) – Satuan Binmas Polres Magetan menggelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Polisi Penolong bagi jajaran Bhabinkamtibmas di Gedung Pesat Gatra dan halaman Mako Polres Magetan, Rabu (10/12/2025). Langkah ini diambil guna mempertajam kemampuan respons cepat personel terhadap situasi darurat, khususnya teknik Search and Rescue (SAR) terbatas dan penanganan kebakaran.

    Menggandeng instruktur profesional dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, pelatihan ini dirancang khusus untuk memperkuat kompetensi Bhabinkamtibmas. Sebagai garda terdepan kepolisian di tingkat desa dan kelurahan, mereka dituntut memiliki skill penyelamatan dasar yang mumpuni saat menghadapi kondisi darurat di lapangan.

    Selama sesi pelatihan, peserta menerima pembekalan materi intensif serta simulasi praktik lapangan. Kurikulum yang diajarkan mencakup teknik dasar SAR terbatas, prosedur awal penanganan kebakaran, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), teknik evakuasi cepat, hingga protokol keselamatan diri saat menangani kejadian kontinjensi.

    Instruktur dari BPBD Magetan memimpin simulasi langsung untuk memastikan setiap personel mampu memahami dan menguasai teknik pertolongan secara presisi. Hal ini penting agar kesalahan prosedur yang membahayakan diri sendiri maupun korban dapat dihindari saat kejadian sebenarnya.

    Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, membuka langsung kegiatan tersebut dan mengapresiasi antusiasme peserta. Ia menilai penguasaan teknis penyelamatan menjadi aset vital bagi personel di lapangan.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan semua pada pelatihan peningkatan kemampuan Polisi Penolong ini. Kemampuan SAR terbatas dan penanganan kebakaran sangat penting dimiliki oleh para Bhabinkamtibmas,” ujarnya.

    AKBP Raden Erik menegaskan bahwa Bhabinkamtibmas memegang peran strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, kompetensi penanganan darurat harus terus ditingkatkan agar polisi dapat hadir sebagai solusi nyata di tengah warga.

    “Semoga ilmu dari para instruktur BPBD dapat diimplementasikan saat menghadapi situasi kontinjensi di tengah masyarakat,” tambahnya.

    Melalui agenda ini, Polres Magetan menargetkan kesiapan penuh para Bhabinkamtibmas dalam memberikan pelayanan perlindungan, mulai dari penanganan kebakaran skala kecil hingga situasi darurat lainnya yang menuntut respons cepat sebelum bantuan lanjutan tiba. [fiq/beq]

  • Longsor di Jalan Lingkar Telaga Sarangan Magetan, Akses Sempat Tertutup 50 Persen

    Longsor di Jalan Lingkar Telaga Sarangan Magetan, Akses Sempat Tertutup 50 Persen

    Magetan (beritajatim.com) – Tanah longsor terjadi di Jalan Lingkar Telaga Sarangan sisi barat, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, material longsoran sempat menutup sekitar 50 persen badan jalan dan menimpa sebuah warung milik warga.

    BPBD Kabupaten Magetan menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 08.16 WIB melalui Pusdalops-PB. Tim langsung bergerak menuju lokasi bersama TRC-PB untuk melakukan pendataan dan penanganan awal.

    Menurut keterangan BPBD Magetan, longsor dipicu oleh hujan berintensitas ringan hingga sedang yang mengguyur wilayah setempat serta kondisi tebing yang cukup curam. Material longsoran memiliki ukuran sekitar 5 meter dengan lebar 2 meter.

    Warung milik Suwito (74), warga Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, ikut terdampak akibat tertimpa material longsor dan mengalami kerusakan ringan pada bagian atap.

    Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan pembersihan material tanah dan batu. Proses evakuasi material dilakukan secara manual menggunakan peralatan sederhana. Beberapa batu besar berdiameter sekitar dua meter bahkan harus dipecah terlebih dahulu.

    “Pada pukul 11.40 WIB, pembersihan material tanah dinyatakan selesai. Namun, material batu belum seluruhnya tertangani dan akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat melalui kerja bakti,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    Penanganan longsor melibatkan beberapa unsur, di antaranya BPBD Magetan, TNI–POLRI, Agen Bencana BPBD Provinsi Jawa Timur, Perhutani, Dinas Pariwisata, serta warga sekitar.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan. Beberapa tanda potensi longsor yang perlu diperhatikan antara lain: muncul retakan tanah, air keruh dari celah tanah, suara gemuruh dari lereng, serta pohon atau tiang yang terlihat miring.

    “Warga di sekitar lereng terjal diminta mengurangi aktivitas saat dan setelah hujan deras serta terus memantau informasi cuaca resmi dari BMKG,” tulis BPBD Magetan dalam keterangannya.

    Saat ini jalur Lingkar Telaga Sarangan sudah dapat dilalui kembali, meski masyarakat diimbau tetap berhati-hati karena kondisi kawasan masih labil akibat curah hujan yang terus meningkat. [fiq/aje]

  • Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Usai Ceramah, Kasus Ditangani Kepolisian

    Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Usai Ceramah, Kasus Ditangani Kepolisian

    Madiun (beritajatim.com) – Polres Madiun mulai menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan yang dialami Ketua PCNU Kabupaten Magetan, KH Susanto. Laporan tersebut diajukan oleh LBH PCNU Magetan pada Minggu (7/12/2025) dan kini telah masuk tahap penyelidikan.

    Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menjelaskan bahwa LBH PCNU Magetan melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan dengan terlapor berinisial AS, yang diketahui merupakan seorang kepala desa.

    “Pada 7 Desember 2025, kami menerima laporan dari LBH PCNU Magetan terkait dugaan penganiayaan terhadap KH Susanto, dengan terlapor AS,” ujar AKP Agus Andi.

    Peristiwa itu bermula saat KH Susanto mengisi ceramah di Desa Kebonagung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Materi ceramah diduga membuat AS tersinggung.

    Setelah kegiatan berakhir, situasi memanas. Saat KH Susanto hendak pulang, AS disebut tiba-tiba merangkulnya. Dalam momen tersebut, bagian tubuh AS mengenai bibir KH Susanto hingga menyebabkan luka. LBH PCNU Magetan mengaku menerima surat kuasa langsung dari KH Susanto untuk membawa persoalan itu ke jalur hukum.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Satreskrim Polres Madiun telah memulai serangkaian penyelidikan. Pekan ini, penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap pelapor, korban, terlapor, serta pihak rumah sakit yang menangani korban, yaitu RS Efram Maospati.

    “Langkah dari kepolisian setelah menerima laporan ini tentu melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Minggu ini kami sudah mengagendakan pemeriksaan sejumlah pihak,” jelas AKP Agus Andi.

    Ia menegaskan bahwa penanganan kasus tersebut akan berjalan sesuai prosedur. “Proses sedang berjalan,” pungkasnya. (rbr/but)