kab/kota: Magetan

  • Detik-Detik Longsor Tambang di Magetan, Korban Sempat Teriak Peringatkan Rekan Sebelum Tewas Tertimbun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 September 2025

    Detik-Detik Longsor Tambang di Magetan, Korban Sempat Teriak Peringatkan Rekan Sebelum Tewas Tertimbun Regional 28 September 2025

    Detik-Detik Longsor Tambang di Magetan, Korban Sempat Teriak Peringatkan Rekan Sebelum Tewas Tertimbun
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Suroso (55), korban tewas longsor di area tambang galian C di Dukuh Kletak, Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sempat berteriak memperingati rekan-rekannya sebelum akhirnya tertimbun material.
    “Sebelum kejadian saya ngobrol dengan korban. Dia yang pertama kali berteriak ada longsor,” ujar Rangga, rekan korban, saat menunggu upaya evakuasi Sabtu malam (27/9/2025).
    “Korban lari ke arah kiri, saya ke kanan, ternyata dia yang jadi korban tertimbun,” sambung dia.
    Dwi, salah satu pemilik kendaraan truk yang saat itu masih antre untuk memuat galian C, juga mengaku mendengar teriakan korban.
    “Korban dekat kendaraan saya. Dia sempat berteriak memperingatkan orang-orang agar segera menjauh. Dia teriak longsor-longsor gitu. Naas, justru Mbah Roso tidak selamat karena tertimbun material,” katanya.
    Sebelumnya, area tambang galian C di Dukuh Kletak mengalami longsor pada Sabtu siang (27/9/2025).
    Satu pekerja, Suroso (55), warga Dusun Betok 2, Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, tertimbun material tanah setinggi belasan meter.
    Kapolsek Parang, AKP Sukarno, mengatakan longsor diduga dipicu getaran dari alat berat excavator yang beroperasi di sekitar lokasi.
    “Saat kejadian, korban tengah berbincang dengan rekannya. Korban yang memberi tahu saksi akan adanya longsor. Saksi berhasil lari, sedangkan korban berlari ke arah berbeda dan tertimbun material dari atas,” ujarnya di lokasi tambang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ansor Magetan Kecam Penganiayaan Kader Banser: Luka Bagi Kami Semua

    Ansor Magetan Kecam Penganiayaan Kader Banser: Luka Bagi Kami Semua

    Magetan (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Magetan mengecam keras insiden penganiayaan yang menimpa kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser), sahabat Rida, usai menghadiri pengajian Habib Bahar Bin Smith di Kota Tangerang, Minggu (21/9/2025).

    Ketua PC GP Ansor Magetan, Agus H. Habib Mustofa, SS, MM atau akrab disapa Gus Toev, menyebut kejadian tersebut sebagai tindakan biadab yang mencederai nilai kemanusiaan sekaligus martabat bangsa.

    “Kami Ansor Magetan mengecam dengan sekeras-kerasnya! Kekerasan ini adalah tamparan bagi kita semua. Aparat penegak hukum harus segera bertindak cepat, tegas, dan adil. Jangan biarkan hukum mandul! Jangan sampai kader kami bergerak sendiri untuk mencari keadilan,” tegasnya.

    Menurut Gus Toev, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum. Karena itu, setiap tindakan kekerasan yang mengancam keselamatan warga, terlebih terhadap kader Banser yang selama ini mengabdi menjaga NKRI, adalah penghinaan terhadap hukum dan demokrasi.

    Lebih lanjut, Gus Toev mengingatkan bahwa Ansor dan Banser hadir bukan untuk menebar ketakutan, melainkan menjaga keselamatan bangsa.

    “Kami tidak akan tinggal diam. Kejahatan ini tidak boleh dibiarkan! Jika hukum tumpul dan keadilan diabaikan, jangan salahkan kami jika kader-kader kami menuntut dengan caranya sendiri. Kami tidak menginginkan itu, maka aparat harus bertindak sekarang juga,” tegasnya.

    GP Ansor Magetan juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menolak kekerasan, mengedepankan dialog, serta menjaga persatuan. Menurutnya, kekerasan hanya meninggalkan luka, sementara persatuan akan membawa kekuatan bagi Indonesia. [fiq/suf]

    Dalam pernyataan sikap resminya, GP Ansor Magetan menegaskan:

    1. Mengecam keras penganiayaan terhadap kader Banser sebagai tindakan tidak beradab.

    2. Mendesak aparat kepolisian dan pemerintah untuk mengusut tuntas, menangkap, dan menghukum para pelaku tanpa pandang bulu.

    3. Mengingatkan seluruh kader Ansor dan Banser agar tetap solid, tidak mudah terprovokasi, namun tetap waspada serta menjaga marwah organisasi.

    4. Menegaskan komitmen Ansor-Banser untuk terus berada di garda terdepan menjaga NKRI, Ahlussunnah wal Jama’ah, dan melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan.

  • Bupati Magetan Tinjau Lokasi Longsor Galian C, Tegaskan Izin Masih Berlaku hingga 2026

    Bupati Magetan Tinjau Lokasi Longsor Galian C, Tegaskan Izin Masih Berlaku hingga 2026

    Magetan (beritajatim.com) – Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, meninjau lokasi longsor galian C di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Sabtu (27/9/2025). Ia menegaskan tambang tersebut memiliki izin resmi yang masih berlaku hingga September 2026.

    “Kalau izinnya ada, lengkap, dan masih berlaku sampai September 2026. Untuk penghentian sementara tambang ini, kewenangannya ada di provinsi. Jadi nanti segera kita koordinasikan,” kata Nanik.

    Korban longsor diketahui bernama Suroso (55), warga Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan. Ia tertimbun material setinggi lebih dari 10 meter saat bekerja bersama rekannya. Hingga malam hari, korban belum berhasil ditemukan. Bupati Nanik sudah mendatangi rumah duka korban di Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, Magetan.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyebut proses pencarian terkendala kondisi tebing setinggi 30 meter yang rawan longsor susulan serta material longsor setebal enam meter. Tim sempat menghentikan sementara pengoperasian alat berat karena muncul tanda-tanda longsor susulan.

    Sekitar 50 personel gabungan dilibatkan dalam pencarian, termasuk 10 anggota BPBD Magetan, dengan dukungan dua unit alat berat dari pihak pengelola tambang. Hingga kini, proses pencarian masih berlanjut dengan harapan korban segera ditemukan. [fiq/kun]

  • Tragedi Tambang Magetan: Pencarian Korban Longsor Terkendala Tebing Curam

    Tragedi Tambang Magetan: Pencarian Korban Longsor Terkendala Tebing Curam

    Magetan (beritajatim.com) – Proses pencarian terhadap Suroso (55), warga Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, yang tertimbun longsor di area galian C Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, terkendala kondisi tebing curam dan timbunan material tebal. Hingga Sabtu (27/9/2025) pukul 20.00 WIB, korban yang tertimbun sejak pukul 08.00 WIB belum berhasil ditemukan.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menjelaskan posisi longsoran berada di antara tebing setinggi sekitar 30 meter yang rawan longsor susulan. “Proses pencarian masih berlanjut. Kendalanya, posisi longsoran berada di area tebing curam dan sangat rawan longsor susulan,” ungkapnya.

    Tim sempat menghentikan sementara pengoperasian alat berat karena muncul tanda-tanda longsor susulan berupa batu kecil yang jatuh dari atas tebing. Pencarian baru dilanjutkan kembali setelah kondisi dinilai aman. Tebalnya material, mencapai enam meter, menjadi tantangan lain bagi tim di lapangan.

    Eka menambahkan, pencarian melibatkan sekitar 10 personel BPBD Magetan, sementara total unsur gabungan yang terlibat mencapai 50 orang. Dua unit alat berat juga dikerahkan dari pihak pengelola tambang untuk mempercepat proses evakuasi.

    Peristiwa ini terjadi saat korban bersama rekannya, Rangga, tengah menunggu giliran muatan di area tambang. Korban sempat memperingatkan rekannya soal adanya longsor. Namun saat berlari ke arah berbeda, korban justru tertimbun material.

    “Korban yang memberi tahu saya soal longsor. Dia lari ke kiri, saya ke kanan. Saya selamat, tapi korban tertimbun,” ujar Rangga, saksi mata.

    Kapolsek Parang, AKP Sukarno, menambahkan, upaya pencarian difokuskan dengan mendatangkan alat berat karena tebalnya material menyulitkan evakuasi manual. “Timbunan cukup tinggi, sekitar 10 meter lebih. Karena itu evakuasi manual akan memakan waktu lama,” terangnya. [fiq/kun]

  • Pekerja Tambang di Magetan Tertimbun Longsor Saat Bekerja di Galian C Desa Trosono

    Pekerja Tambang di Magetan Tertimbun Longsor Saat Bekerja di Galian C Desa Trosono

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang pekerja tambang bernama Suroso (55), warga Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, tertimbun material longsor saat bekerja di lokasi galian C di Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

    Peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama rekannya, Rangga, tengah beraktivitas di area tambang. Tiba-tiba tebing setinggi lebih dari 10 meter longsor dan menimbun tubuh korban.

    Rangga, saksi mata sekaligus rekan kerja korban, menuturkan detik-detik kejadian tersebut. “Saya ngobrol sama korban. Dia yang pertama kali memberi tahu ada longsor. Korban lari ke arah kiri, saya ke kanan. Ternyata yang di kiri tertimbun. Saya bisa selamat karena sempat lari,” ungkapnya.

    Kapolsek Parang, AKP Sukarno, membenarkan kejadian tersebut. “Ada dua pekerja di lokasi. Korban sempat memperingatkan rekannya soal longsor. Namun saat lari ke arah kiri, korban justru tertimbun. Saat ini masih dilakukan upaya evakuasi dengan mendatangkan alat berat karena timbunan tanah cukup tinggi,” jelasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung. Petugas kepolisian bersama BPBD Magetan masih menunggu kedatangan alat berat untuk mempercepat pencarian korban yang diperkirakan tertimbun material galian. [fiq/beq]

  • Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Jumat 26 September 2025

    Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Jumat 26 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di Jawa Timur bagian barat diperkirakan akan bergerak dinamis pada Jumat, 26 September 2025. Tiga wilayah yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami kondisi yang bervariasi sejak pagi hingga malam.

    Pagi hari cenderung cerah, sementara menjelang malam langit diprediksi dipenuhi awan. Informasi ini disampaikan langsung oleh prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr.

    Cuaca di Ngawi

    Ngawi akan mengawali hari dengan cerah berawan pada pukul 06.00 WIB. “Langit cerah akan terlihat jelas sekitar pukul 09.00 WIB, namun kembali berubah berawan pada pukul 12.00 WIB sebelum cerah lagi pada pukul 15.00 WIB,” ungkap Oky.

    Malam hari, tepatnya pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, cuaca kembali berawan. Suhu udara di wilayah ini berada pada kisaran 25–34 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari tenggara berkecepatan 22,5 km/jam dan kelembapan 42–75 persen.

    Cuaca di Magetan

    Magetan juga diprediksi mengalami perubahan cuaca serupa. Pagi hari dimulai dengan cerah berawan, lalu cerah penuh pukul 09.00 WIB. Siang hingga sore, cuaca bergantian antara cerah berawan dan cerah, sebelum akhirnya berawan saat malam tiba.

    “Suhu di Magetan relatif lebih sejuk, dengan titik terendah 23 derajat Celcius dan tertinggi 32 derajat Celcius,” jelas Oky. Angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 16,8 km/jam dan kelembapan udara 45–78 persen.

    Cuaca di Ponorogo

    Sementara itu, Ponorogo akan cerah sejak pagi hingga menjelang siang. Pada pukul 12.00 WIB, cuaca berubah menjadi cerah berawan, lalu kembali cerah pada sore hari pukul 15.00 WIB.

    Namun, malam harinya cuaca kembali diperkirakan berawan mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB. Suhu di Ponorogo berada pada rentang 23–32 derajat Celcius, dengan kelembapan cukup tinggi antara 50–95 persen. Angin bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 22,2 km/jam.

    Secara umum, cuaca di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Jumat esok cenderung stabil dengan pola cerah di siang hari dan berawan saat malam. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca terutama ketika beraktivitas di luar ruangan. [mnd/suf]

  • BMKG Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Jawa Timur Datang Lebih Awal Mulai Oktober

    BMKG Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Jawa Timur Datang Lebih Awal Mulai Oktober

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan 2025/2026 di Jawa Timur akan datang lebih awal pada Oktober 2025. Fenomena ini mencakup 49 zona musim (ZOM) dari total 74 ZOM yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jatim.

    “Musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Timur diprediksi datang lebih awal atau maju dibandingkan normalnya meliputi 70 ZOM. Dengan awal musim hujan di bulan Oktober sebanyak 49 ZOM,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno, Kamis (25/9/2025).

    Menurut Anung, sifat hujan pada periode ini sebagian besar diperkirakan normal, meliputi 54 ZOM atau sekitar 73 persen wilayah. Curah hujan musim hujan diprediksi berkisar antara 1001–1500 mm di 21 ZOM dan 1501–2000 mm di 25 ZOM. Adapun puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari 2026 dengan cakupan 40 ZOM atau 54 persen wilayah Jawa Timur.

    BMKG mengingatkan pemerintah daerah, kota, hingga institusi terkait agar menyesuaikan program sektor pertanian dengan jadwal musim hujan yang lebih maju. Selain itu, langkah antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem di masa peralihan hingga bencana hidrometeorologi juga perlu disiapkan.

    “Antisipasi menghadapi bencana hidrometeorologi akibat dari cuaca ekstrem selama memasuki peralihan musim atau sepanjang musim hujan 2025/2026,” tegas Anung.

    Berikut rincian awal musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Timur dari total 74 ZOM:

    September – 8 ZOM (10,9%) Dasarian I–III

    Banyuwangi: Genteng, Glenmore, Kalibaru, Sempu
    Blitar: Binangun, Gandusari, Kesamben, Selopuro, Wates
    Kediri: Mojo, Semen
    Kota Batu: Batu, Bumiaji, Junrejo
    Lumajang: Candipuro, Pasirian, Pasrujambe, Senduro
    Malang: Bantur, Dampit, Donomulyo, Gedangan, Kalipare, Karangploso, Ngantang, Pagak, Pujon, Sumbermanjing, Tirtoyudo
    Ponorogo: Pudak, Pulung, Sooko
    Sumenep: Masalembu
    Trenggalek: Bendungan
    Tulungagung: Pagerwojo, Sendang

    Oktober – 49 ZOM (66,2%) Dasarian I–III

    Bangkalan: Bangkalan, Blega, Burneh, Galis, Kamal, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, Tragah
    Banyuwangi: Bangorejo, Banyuwangi, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Giri, Glagah, Kabat, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Rogojampi, Siliragung, Singojuruh, Srono, Tegaldimo, Tegalsari
    Blitar: Bakung, Doko, Garum, Kademangan, Kanigoro, Kesamben, Nglegok, Panggungrejo, Ponggok, Sanankulon, Selorejo, Srengat, Sutojayan, Talun, Udanawu, Wlingi, Wonodadi, Wonotirto
    Bojonegoro: Balen, Baureno, Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gayam, Gondang, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, Kepohbaru, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sekar, Sugihwaras, Sukosewu, Sumberrejo, Tambakrejo, Temayang, Trucuk
    Bondowoso: Binakal, Bondowoso, Botolinggo, Cerme, Curahdami, Grujugan, Jambesari, Klabang, Maesan, Pakem, Prajekan, Pujer, Sukosari, Sumberwringin, Taman Krocok, Tamanan, Tapen, Tegalampel, Tenggarang, Tlogosari, Wonosari, Wringin
    Gresik: Bungah, Duduksampeyan, Dukun, Gresik, Manyar, Panceng, Sangkapura, Sidayu, Tambak, Ujungpangkah
    Jember: Ajung, Ambulu, Arjasa, Balung, Bangsalsari, Gumukmas, Jelbuk, Jenggawah, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Kencong, Ledokombo, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Puger, Rambipuji, Semboro, Silo, Sukorambi, Sukowono, Sumberbaru, Sumberjambe, Sumbersari, Tanggul, Tempurejo, Umbulsari, Wuluhan
    Jombang: Bandarkedungmulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Tembelang, Wonosalam, Ngoro, Ngusikan, Perak, Peterongan, Plandaan, Ploso, Sumobito
    Kediri: Badas, Banyakan, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandangan, Kandat, Kayen, Kepung, Kras, Kunjang, Ngadiluwih, Ngancar, Ngasem, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Ringinrejo, Tarokan, Wates
    Kota Blitar: Kepanjenkidul, Sananwetan, Sukorejo
    Kota Kediri: Kota, Mojoroto, Pesantren
    Kota Madiun: Kartoharjo, Manguharjo, Taman
    Kota Malang: Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun
    Kota Mojokerto: Prajuritkulon
    Lamongan: Babat, Bluluk, Brondong, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Maduran, Mantup, Modo, Ngimbang, Paciran, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, Sekaran, Solokuro, Sugio, Sukodadi, Sukorame, Tikung, Turi
    Lumajang: Gucialit, Jatiroto, Kedungjajang, Klakah, Kunir, Lumajang, Padang, Randuagung, Ranuyoso, Rowokangkung, Sukodono, Sumbersuko, Tekung, Tempeh, Yosowilangun
    Madiun: Balerejo, Kebonsari, Madiun, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Wonoasri, Wungu, Dagangan, Dolopo, Geger, Gemarang, Jiwan, Kare
    Magetan: Barat, Bendo, Karangrejo, Karas, Kartoharjo, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Maospati, Ngariboyo, Nguntoronadi, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, Sidorejo, Sukomoro, Takeran
    Malang: Bululawang, Dau, Gondanglegi, Jabung, Kasembon, Kepanjen, Kromengan, Lawang, Ngajum, Pagelaran, Poncokusumo, Pakis, Pakisaji, Singosari, Sumberpucung, Tajinan, Tumpang, Turen, Wagir, Wajak, Wonosari
    Mojokerto: Gedeg, Gondang, Jatirejo, Kemlagi, Pacet, Sooko, Trawas, Trowulan
    Nganjuk: Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, Wilangan
    Ngawi: Bringin, Geneng, Gerih, Jogorogo, Karanganyar, Karangjati, Kasreman, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Sine, Widodaren
    Pacitan: Arjosari, Bandar, Donorojo, Kebonagung, Nawangan, Ngadirojo, Pacitan, Pringkuku, Punung, Sudimoro, Tegalombo, Tulakan
    Pamekasan: Batumarmar, Galis, Kadur, Larangan, Pademawu, Pakong, Palenggaan, Pamekasan, Pasean, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, Waru
    Pasuruan: Gempol, Kejayan, Lumbang, Pasrepan, Prigen, Purodadi, Purwosari, Puspo, Tosari, Tutur
    Ponorogo: Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ngrayun, Ponorogo, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Slahung, Sukorejo
    Probolinggo: Bantaran, Banyuanyar, Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Lumbang, Maron, Sukapura, Sumber, Tegalsiwalan, Tiris, Wonomerto
    Sampang: Cemplong, Jrengik, Karangpenang, Kedungdung, Omben, Pangarengan, Robatal, Sampang, Sokobanah, Sreseh, Tambelangan, Torjun
    Situbondo: Arjasa, Sumbermalang
    Sumenep: Ambunten, Batuputih, Bluto, Dasuk, Ganding, Guluk-Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Rubar
    Trenggalek: Dongko, Durenan, Gandusari, Kampak, Karangan, Munjungan, Panggul, Pogalan, Pule, Suruh, Trenggalek, Tugu, Watulimo
    Tuban: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Tuban, Widang
    Tulungagung: Pucanglaban, Rejotangan, Sumbergempol, Tanggunggunung, Bandung, Besuki, Boyolangu, Campurdarat, Gondang, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pakel

    November – 14 ZOM (18,8%) Dasarian I–III

    Bangkalan: Arosbaya, Geger, Klampis, Kokop, Sepulu, Tanjung
    Banyuwangi: Kalipuro, Wongsorejo
    Gresik: Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Driyorejo, Kebomas, Kedamean, Menganti, Wringinanom
    Kota Mojokerto: Kranggan, Magersari
    Kota Pasuruan: Bugul Kidul, Gadingrejo, Panggungrejo, Purworejo
    Kota Probolinggo: Kademangan, Kanigaran, Kedopok, Mayangan, Wonoasih
    Kota Surabaya: Asem Rowo, Benowo, Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean, Pakal, Rungkut, Sambikerep, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Tegalsari, Tenggilis, Wiyung, Wonocolo, Wonokromo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes
    Mojokerto: Bangsal, Dawarblandong, Dlanggu, Jetis, Kutorejo, Mojoanyar, Mojosari, Ngoro, Pungging, Puri
    Pasuruan: Bangil, Beji, Gempol, Gondangwetan, Grati, Kraton, Lekok, Nguling, Pandaan, Pohjentrek, Rejoso, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo
    Probolinggo: Besuk, Dringu, Gending, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Paiton, Pajarakan, Pakuniran, Sumberasih, Tongas
    Sampang: Banyuates, Ketapang
    Situbondo: Asembagus, Banyuglugur, Banyuputih, Besuki, Jangkar, Jatibanteng, Mlandingan, Subon
    Sidoarjo: Balongbendo, Buduran, Candi, Gedangan, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, Wonoayu
    Sumenep: Kalianget, Kangayan, Kota Sumenep, Manding, Nonggunon, Ra’as, Sapeken, Saronggi, Talango, Arjasa, Batang, Batuan, Dungkek, Gapura, Gayam, Giliginting

    Desember – 1 ZOM (1,4%) Dasarian I

    Situbondo: Bungatan, Kapongan, Kendit, Mangaran, Panarukan, Panji, Situbondo
    Musim Hujan Sepanjang 2025 – 2 ZOM (2,7%)
    Banyuwangi: Licin, Songgon
    Bondowoso: Sempol
    Lumajang: Pronojiwo, Tempursari
    Malang: Ampelgading

    [rma/beq]

  • Dalam Waktu Satu Jam, Dua Kecelakaan Motor di Ngawi Tewaskan Dua Orang

    Dalam Waktu Satu Jam, Dua Kecelakaan Motor di Ngawi Tewaskan Dua Orang

    Ngawi (beritajatim.com) – Dalam rentang kurang dari satu jam, dua kecelakaan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (24/9/2025). Insiden maut tersebut menewaskan dua orang pengendara, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.

    Satu Tewas, Dua Luka di Desa Tempuran

    Kecelakaan pertama berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB di Jalan Raya Geneng, tepatnya masuk Desa Tempuran, Kecamatan Geneng. Peristiwa ini melibatkan dua sepeda motor dan sebuah mobil.
    Korban tewas diketahui bernama Wahyu Pratama (22), warga Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.

    Saat kejadian, Wahyu melaju dari arah Ngawi menuju Maospati dan berusaha menyalip kendaraan lain. Namun, karena terlalu mengambil haluan kanan, motornya bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan yang dikemudikan Muhamad Fakhrul (24), warga Surabaya.

    Nahasnya, setelah terjatuh ke jalan, Wahyu kembali tertabrak oleh pengendara motor di belakangnya, Ahmad Bagus Puji (19), warga Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, yang membonceng seorang rekannya. Akibat kecelakaan ini, satu orang tewas di lokasi, sementara dua lainnya mengalami luka.

    Motor Tabrak Truk di Desa Bayem Kalang

    Sekitar 30 menit kemudian, kecelakaan kedua kembali terjadi di Jalan Raya Geneng, masuk Desa Bayem Kalang, Kecamatan Geneng, pukul 21.00 WIB. Sebuah sepeda motor berboncengan menabrak truk bermuatan genting yang hendak berbelok ke kanan masuk jalan desa.

    Korban tewas adalah Katon (63), warga Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Saat itu, ia dibonceng oleh Darsono (56), warga satu desa. Sepeda motor keduanya melaju dari arah Maospati menuju Ngawi dan mencoba menyalip antrean kendaraan dari lajur kanan. Karena kurang hati-hati, motor menabrak truk bermuatan genting yang dikemudikan Deden Purna Irawan (29), warga Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, bersama seorang keneknya.

    Deden, sopir truk, menjelaskan bahwa saat hendak berbelok, seluruh kendaraan di belakang sudah berhenti. “Saya mau belok, tapi motor dari lajur kanan menabrak. Satu tewas, satu luka,” katanya.

    Sementara itu, seorang warga setempat, Nugroho, menyebut malam itu kecelakaan terjadi dua kali.

    “Hanya dalam setengah jam ada dua kecelakaan motor. Yang pertama satu tewas dua luka, yang kedua satu tewas satu luka. Semua karena kurang hati-hati saat berkendara,” ujarnya.

    Kedua korban tewas dievakuasi ke RSUD dr. Soeroto Ngawi, sementara tiga korban luka dirawat di RS Widodo Ngawi. Seluruh kendaraan yang terlibat dalam dua insiden ini telah diamankan Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi untuk penyelidikan lebih lanjut. [fiq/ian]

  • Launching Perdana, Lanud Iswahjudi Distribusikan MBG untuk 3.088 Siswa

    Launching Perdana, Lanud Iswahjudi Distribusikan MBG untuk 3.088 Siswa

     

    Magetan (beritajatim.com) – Ribuan siswa sekolah di wilayah Maospati, Kabupaten Magetan, kini mendapat tambahan semangat belajar lewat program Makan Bergizi (MBG) yang diluncurkan oleh Lanud Iswahjudi. Program ini resmi dimulai pada Rabu pagi (24/9/2025), dengan titik dapur penyediaan dari SPPG 1 Lanud Iswahjudi.

    Launching perdana ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Muchtadi Anjar Legowo, didampingi jajaran pejabat utama Lanud, di antaranya Danwing Udara 3 Kolonel Pnb Bambang Apriyanto, Ka RSAU dr. Efram Harsana Kolonel Kes dr. Agus Indro Budianto, Kadispers Letkol Pnb I Kadek Suta Arimbawa, Kadislog Letkol Tek Triyanto Sandy,

    Kadispotdirga Letkol Tek Ricki Amades, serta para Danskadud dan pejabat satuan terkait. Kepala SPPG 1, Arya Fajar Putra Abadi, S.Ak., menjadi penanggung jawab kegiatan.

    Suasana pagi itu diawali dengan peninjauan dapur MBG oleh Komandan Lanud dan rombongan. Tepat pukul 08.25 WIB, dua unit kendaraan distribusi diberangkatkan, membagi penyaluran ke sekolah-sekolah dalam tiga gelombang.

    Gelombang pertama menjangkau 729 siswa, meliputi KB/TK Angkasa, TK Mardi Widodo, TK/KB Al-Furqon, TK Tunas Harapan, KB Permata Bunda, PAUD Kenanga, serta SDN Maospati 3.

    Gelombang kedua menyasar 1.019 siswa dari TK Teratai Emas, SDN Kraton 2, SDN Kraton 6, SDN Maospati 1 dan 2, serta SDN Al-Furqon.

    Gelombang ketiga mendistribusikan makanan kepada 1.341 siswa dari SDN Surat Majan, SMP Maospati 2 dan 3, MTs Al-Furqon, hingga SMK Penerbangan Angkasa.

    Dengan demikian, total penerima manfaat pada hari pertama mencapai 3.088 siswa.

    Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Muchtadi Anjar Legowo, menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar bantuan konsumsi, melainkan upaya nyata mendukung kesehatan dan kualitas pendidikan generasi muda.

    “Program ini kami hadirkan untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak, agar mereka mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga bisa tumbuh sehat, bersemangat, dan berprestasi dalam belajar,” ungkapnya.

     

    Program MBG diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini, dengan kolaborasi antara dunia pendidikan dan TNI Angkatan Udara. [fiq]

     

  • 33 Anggota Cabut Gugatan Rp1,4 M ke KSPPS MSI di PN Magetan, Ini Alasannya

    33 Anggota Cabut Gugatan Rp1,4 M ke KSPPS MSI di PN Magetan, Ini Alasannya

    Magetan (beritajatim.com) – Sebanyak 33 anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Mitra Sejahtera Indonesia (MSI) resmi mencabut gugatan perdata yang sebelumnya didaftarkan di Pengadilan Negeri (PN) Magetan. Pencabutan itu dilakukan dalam sidang kedua di Ruang Sidang Candra, PN Magetan, Rabu (24/9/2025).

    Gugatan awal menyeret sejumlah pengurus KSPPS MSI, di antaranya Hasan Iqobul Tontowi LC Al Hafidz, Muhammad Mahfur, Wawan Wandoyo, Antin Fianti, Ariantika Dwi Kurniasari, Muhaimin Al Ihda, Desi Ratnasari, dan Martono. Sidang dipimpin Majelis Hakim Deddi Alparesi, Anisa Nur Difanti, Dita Primasari, dengan Panitera Jaka Karsena.

    Kuasa hukum penggugat dari Yayasan Lintas Konsumen Akhir Indonesia (YLKAI) Pusat Kabupaten Grobogan menyerahkan surat pencabutan perkara kepada majelis hakim dengan alasan untuk menyempurnakan gugatan. Majelis hakim kemudian mengabulkan pencabutan tersebut, sehingga perkara nomor 26/Pdt.G/2025/PN Mgt dihapus dari register PN Magetan.

    Salah satu anggota MSI yang hadir, Queen, menyebut gugatan terkait uang simpanan para anggota senilai total Rp1,473 miliar. Menurutnya, gugatan dicabut bukan karena menyerah, melainkan untuk memperkuat tuntutan.

    “Kami mencabut gugatan karena ingin menyempurnakan gugatan. Bukan berarti kami menyerah. Uang simpanan itu adalah hak kami. Kami sudah berupaya untuk meminta baik-baik, tapi tidak ada iktikad baik dari KSPPS MSI,” ujarnya.

    Sementara itu, Kuasa Hukum Tergugat, Usman Baraja, mengaku tidak terkejut atas langkah tersebut. Ia menilai gugatan yang diajukan kabur dan obskur sehingga tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas.

    “Saya sudah meyakini bahwa gugatan ini akan dicabut. Dicabut alasannya apa? Untuk disempurnakan. Saya terpaksa harus bicara pokoknya. Karena pokok perkara isinya itu gugatan ini adalah kabur dan obskur. Jadi walaupun diteruskan, walaupun menang ya hanya menang kertas,” kata Usman.

    Ia menambahkan bahwa pihak tergugat tidak keberatan bila nantinya gugatan baru kembali didaftarkan. “Kami menerima jika pihak penggugat kembali mendaftarkan gugatan baru. Tadi saya juga sudah sampaikan begitu pada majelis hakim,” terangnya.

    Hingga kini, koperasi belum mengembalikan dana anggota yang menjadi sengketa. Selain jalur perdata, aduan masyarakat terkait KSPPS MSI juga tengah diproses Polres Magetan dengan menunggu hasil audit dari tim independen. [fiq/beq]