kab/kota: Magetan

  • PDI Perjuangan: Proses PAW Agus Black di DPRD Jatim Tunggu Keputusan DPP

    PDI Perjuangan: Proses PAW Agus Black di DPRD Jatim Tunggu Keputusan DPP

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses pengisian kursi DPRD Jawa Timur pasca-mundurnya Agus Black Hoe Budianto dipastikan tidak serta-merta mengacu pada perolehan suara terbanyak berikutnya.

    PDI Perjuangan Jatim menegaskan mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) akan sepenuhnya mengikuti aturan internal partai dan keputusan akhir tetap berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

    Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Jatim, Budi “Kanang” Sulistyono, menegaskan bahwa nama pengganti Agus Black Hoe masih menunggu keputusan resmi dari DPP. Menurutnya, meskipun ada calon dengan suara terbanyak berikutnya dalam Pemilu 2024, hal itu tidak otomatis menjadi dasar penetapan PAW.

    “Belum tentu suara terbanyak berikutnya, nanti kami mengusulkan, dan DPP yang akan menetapkan,” kata Budi Kanang di kantor DPD PDIP Jatim, Senin (6/10/2025).

    Dalam Pemilu 2024, Agus Black Hoe terpilih dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur IX yang meliputi Kabupaten Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan. Dari hasil rekapitulasi KPU, suara terbanyak ketiga diraih Diana AV Sasa dengan 44.759 suara, sementara Bambang Juwono menempati posisi keempat dengan 37.216 suara.

    Meski demikian, nama-nama tersebut belum tentu otomatis menggantikan Agus Black Hoe. PDIP akan mengajukan sejumlah opsi terlebih dahulu sebelum DPP menetapkan siapa yang akan duduk sebagai legislator baru di DPRD Jatim. (asg/ted)

  • Butuh Rp4M, Gedung Utama Bangunan Pengganti PPU Maospati Magetan Belum Jadi Dibangun

    Butuh Rp4M, Gedung Utama Bangunan Pengganti PPU Maospati Magetan Belum Jadi Dibangun

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan masih membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk membangun gedung utama di kawasan eks-Pasar Produk Unggulan (PPU) Maospati. Hingga awal Oktober 2025, progres pembangunan kawasan tersebut telah mencapai sekitar 75 persen, dengan fokus pekerjaan tahun ini pada penataan landscape seperti trotoar, drainase, dan lahan parkir.

    Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan, Kiki Indriyani, mengatakan pembangunan gedung utama belum bisa dilaksanakan tahun ini akibat keterbatasan anggaran.

    “Untuk tahun ini fokus di landscape. Gedung utama belum bisa kami bangun karena keterbatasan anggaran,” jelas Kiki, Senin (6/10/2025).

    Kiki menambahkan, kebutuhan tambahan dana sebesar Rp4 miliar belum terakomodasi dalam APBD 2026. Oleh karena itu, Pemkab Magetan tengah berupaya mencari dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar pembangunan dapat segera diselesaikan.

    “Pak Wakil Bupati kemarin juga sudah memohon kepada Gubernur agar bisa didanai lewat APBD Provinsi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Kiki menegaskan bahwa penertiban bangunan liar di area sekitar kawasan eks-PPU bukan kewenangan Pemkab. Penertiban tersebut menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

    “Tanah pemkab hanya sebatas jalan masuk seluas 8.707 meter persegi ke arah barat. Jadi tidak ada kaitannya dengan bangunan liar yang berdiri di atas sepadan sungai,” tegasnya.

    Kiki memastikan, pembangunan kawasan eks-PPU dilakukan sesuai aturan tata ruang yang berlaku, tanpa menyentuh area sempadan sungai yang wajib steril dari bangunan permanen. “Kami pastikan pembangunan kawasan eks-PPU ini tidak sampai ke lokasi itu karena merupakan sempadan sungai,” imbuhnya. [fiq/beq]

  • Proyek Twin Road Maospati–Magetan Ditarget Selesai Awal Desember 2025

    Proyek Twin Road Maospati–Magetan Ditarget Selesai Awal Desember 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Proyek pelebaran jalan Maospati–Batas Magetan di Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, yang menerapkan sistem twin road, ditargetkan rampung pada awal Desember 2025. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung progres pengerjaan proyek strategis tersebut pada Minggu (5/10/2025) sore.

    Pelebaran jalan sepanjang 1.550 meter ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperkuat konektivitas wilayah barat atau kawasan Mataraman. Jalan yang semula memiliki lebar 7 meter kini ditingkatkan menjadi 14 meter dengan konsep dua jalur terpisah, sehingga diharapkan mampu mengurangi kemacetan dan meningkatkan keamanan berkendara.

    Selain pelebaran, proyek juga mencakup perbaikan badan jalan serta pembangunan saluran air untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap curah hujan tinggi dan genangan air. Hingga awal Oktober, progres pengerjaan telah mencapai lebih dari 80 persen dan ditargetkan selesai sesuai jadwal.

    Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian proyek agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat. Ia menyebut pembangunan infrastruktur jalan tak hanya berdampak pada kelancaran transportasi, tetapi juga menjadi pengungkit ekonomi di wilayah sekitar.

    “Jalan ini menjadi jalur utama aktivitas masyarakat dan distribusi logistik antarwilayah. Dengan pelebaran dan perbaikan yang dilakukan, kami ingin memastikan mobilitas warga, sektor pertanian, dan perdagangan di Magetan bisa tumbuh lebih cepat dan efisien,” ujar Khofifah.

    Lebih lanjut, Khofifah menambahkan, pembangunan twin road di wilayah Mataraman merupakan bagian dari strategi Pemprov Jatim dalam mendorong pemerataan pembangunan dan penguatan konektivitas antarwilayah.

    “Kita ingin pembangunan di Jatim tidak hanya terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Dengan konektivitas yang baik, arus ekonomi dari dan menuju kawasan Mataraman akan semakin kuat,” jelasnya. [fiq/beq]

  • Pasar Murah ke-118, Khofifah: Jaga Daya Beli Masyarakat dan Dekatkan Akses Bahan Pokok Terjangkau

    Pasar Murah ke-118, Khofifah: Jaga Daya Beli Masyarakat dan Dekatkan Akses Bahan Pokok Terjangkau

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Pasar Murah ke-118 tahun 2025 yang dilaksanakan di Rumah Promosi Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kabupaten Magetan.

    Dalam kesempatan ini, Khofifah mengatakan, Pasar Murah merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menjaga daya beli masyarakat dan upaya mendekatkan bahan pokok dengan harga terjangkau .

    Karena, lanjut Khofifah, pasar murah bukan sekadar sarana menjual bahan pokok dengan harga murah, melainkan bagian dari upaya mewujudkan ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada rakyat kecil, sekaligus mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau untuk masyarakat

    “Di semua pasar murah Pemprov, harapannya bisa mendekatkan penjangkauan kepada konsumen. Pasar murah ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus memastikan agar masyarakat terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga yang adil dan terjangkau,” ujar Khofifah.

    Menurutnya, keadilan ekonomi harus hadir dalam setiap kebijakan, termasuk dalam pengendalian harga. Karena itu, Pemprov Jatim memastikan harga yang ditawarkan dalam pasar murah bukan hanya meringankan masyarakat, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara produsen, distributor, dan pelaku usaha lokal.

    “Kami ingin menghadirkan mekanisme harga yang sehat dan berkeadilan. Pemerintah hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai penjalin sinergi antara produsen, pelaku usaha, dan konsumen agar semua pihak terlindungi,” tuturnya.

    Sementara untuk pelaksanaan pasar murah di Magetan, berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Beras premium misalnya, dijual seharga Rp14.000 per kilogram atau Rp70.000 per sak, lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp15.166 per kilogram dengan HET Rp14.900. Beras SPHP dijual Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per sak, di bawah harga pasar Rp13.333 per kilogram dengan HET Rp13.500, dengan total stok mencapai 10 ton.

    Komoditas lain seperti gula pasir dijual Rp14.000 per kilogram dari harga pasar Rp16.166 dan HET Rp17.500. MinyaKita dibanderol Rp13.000 per liter, lebih rendah dari harga pasar Rp15.900 dan HET Rp15.700. Telur ayam ras dijual Rp22.000 per pack, lebih murah dari harga pasar Rp27.000 per kilogram dan HET Rp30.000.

    Bawang merah dijual Rp28.000 per kilogram dari harga pasar Rp33.666 dan HET Rp41.500, sementara bawang putih dijual Rp24.000 per kilogram dari harga pasar Rp30.000 dan HET Rp38.000. Komoditas lainnya seperti tepung terigu tetap dijual Rp10.000 per kilogram, dan daging ayam ras Rp33.000 per pack dari harga pasar Rp35.333 dengan HET Rp40.000.

    Murahnya harga yang dijual di pasar murah ini, kata Khofifah, untuk menciptakan keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat.

    Karena itu, Pemprov Jatim terus menggelar pasar murah keliling di berbagai daerah untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap bahan pokok.

    “Kita terus berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Timur. Prinsipnya, kami ingin memaksimalkan penjangkauan sedekat mungkin kepada masyarakat supaya sembako benar-benar terjangkau dan stabil,” terangnya.

    Khofifah menambahkan, keberhasilan menjaga stabilitas harga di tingkat daerah akan berdampak langsung pada pengendalian inflasi nasional. Pasar murah tidak hanya menjadi kegiatan sosial, tetapi juga strategi jangka panjang dalam menjaga ketahanan ekonomi Jatim.

    “Ketahanan harga adalah bagian penting dari ketahanan ekonomi. Dan ketahanan ekonomi yang berkeadilan inilah yang terus kita bangun di Jawa Timur. Inilah bentuk nyata pemerintah hadir, bukan hanya mengawasi, tapi menyeimbangkan,” tegasnya.

    Lebih dari sekadar menekan harga, pelaksanaan pasar murah juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Di setiap lokasi, Pemprov Jatim menghadirkan produk UMKM sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang saling menguatkan.

    “Maka dari itu, kita selalu berseiringkan pasar murah dengan produk UKM dan IKM lokal. Kalau tadi kawan-kawan lihat kulineran Magetan itu top dan keren sekali, kreatif sekali. Yang saat ini dibutuhkan adalah akses pasar termasuk pasar on line,” jelasnya.

    Menurutnya, sinergi ini bukan hanya membuka ruang promosi bagi pelaku usaha lokal, tetapi juga memperkuat rantai pasok antar daerah. Melalui pasar murah, masyarakat tidak hanya memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga mengenal ragam produk unggulan daerah yang memiliki potensi pasar lebih luas.

    Upaya ini sekaligus menjadi pintu masuk bagi pengembangan jejaring usaha yang nantinya dapat dikolaborasikan dalam berbagai misi dagang antarprovinsi.

    “Kita selalu mencari produk UKM mana yang bisa kita bawa ke misi dagang. Kawan-kawan yang ikut misi dagang itu biasanya mengalami pertumbuhan pasar yang kuat sekali, sehingga yang mau ikut itu antri,” jelasnya.

    “Semua produk yang akan dibawa dalam misi dagang harus melalui proses kurasi. Nanti tim kurator akan menilai produk apa yang paling sesuai dengan provinsi mitra dagang. Mungkin nanti produk sandal Magetan atau makanan khas yang memiliki daya tahan tertentu,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Khofifah: Pelebaran jalan di Magetan dorong konektivitas Mataraman

    Khofifah: Pelebaran jalan di Magetan dorong konektivitas Mataraman

    Magetan, Jatim (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan proyek pelebaran Jalan Maospati-batas Magetan di Desa Sugihwaras, Maospati, Kabupaten Magetan, Jatim, akan memperlancar arus lalu lintas sekaligus memperkuat konektivitas antarwilayah di kawasan barat Jatim atau Mataraman.

    Khofifah, dalam keterangannya di Magetan, Jatim, Senin, menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian proyek strategis provinsi tersebut agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat.

    “Jalan ini menjadi salah satu jalur utama yang menghubungkan aktivitas masyarakat dan distribusi logistik antarwilayah. Dengan pelebaran dan perbaikan yang dilakukan, kami ingin memastikan mobilitas warga, sektor pertanian, dan perdagangan di Magetan dan sekitarnya bisa tumbuh lebih cepat dan efisien,” ujarnya saat meninjau proyek jalan tersebut, Minggu (5/10/2025).

    Proyek jalan strategis provinsi sepanjang 1.550 meter tersebut ditingkatkan dari lebar 7 meter menjadi 14 meter dengan sistem twin road, tersebut.

    Selain pelebaran, juga dilakukan perbaikan badan jalan dan pembangunan saluran air agar infrastruktur lebih tahan terhadap curah hujan tinggi.

    Pekerjaan yang telah berlangsung delapan bulan ini ditargetkan rampung pada awal Desember 2025.

    Khofifah menekankan pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya berorientasi pada kelancaran transportasi, tetapi juga menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal.

    Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di daerah-daerah seperti Magetan merupakan bagian dari strategi Pemprov Jatim untuk mendorong pemerataan pembangunan dan memperkuat konektivitas antar-wilayah.

    “Kita ingin pembangunan di Jatim tidak hanya terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Dengan konektivitas yang baik, arus ekonomi dari dan menuju kawasan Mataraman akan semakin kuat,” katanya.

    Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam proyek itu, serta meminta agar aspek keselamatan kerja dan kualitas konstruksi terus dijaga hingga proyek selesai 100 persen.

    “Saya berharap kualitas jalan ini benar-benar sesuai standar, karena infrastruktur yang baik akan menjadi penjalin sinergi antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah dalam memajukan daerah,” kata dia.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar murah, Pemprov Jatim gandeng UMKM Magetan

    Pasar murah, Pemprov Jatim gandeng UMKM Magetan

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar pasar murah di Kelurahan Selesai, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Dalam kegiatan tersebut pihak Pemprov menggandeng sejumlah UMKM setempat untuk ikut menjual barang produksi mereka. (Rindhu Dwi Kartiko/Soni Namura/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jelang Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Khofifah Ziarah ke Makam Gubernur Soerjo di Magetan

    Jelang Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Khofifah Ziarah ke Makam Gubernur Soerjo di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaksanakan ziarah ke Makam RMTA Soerjo, Gubernur Pertama Provinsi Jawa Timur, yang berlokasi di Magetan pada Minggu (5/10/2025). Ziarah ini merupakan agenda Khofifah dalam rangka peringatan jelang Hari Jadi ke-80 Jawa Timur yang jatuh pada 12 Oktober 2025.

    Dalam ziarah ini, Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur tetap tangguh menghadapi dinamika ekonomi global maupun nasional. Hal ini ditunjukkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur semester I 2025 yang mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 5,12 persen.

    “Capaian ini adalah hasil sinergi dan kerja keras luar biasa dari semua elemen masyarakat, sektor swasta, hingga pemerintah kabupaten/kota. Investasi di Jawa Timur juga dalam satu dekade terakhir menjadi yang tertinggi,” ujar Khofifah usai berziarah di Makam Gubernur Soerjo, Jalan Salak, Magetan, Minggu (5/10/2025).

    Menurutnya, keberhasilan tersebut tak lepas dari kontribusi seluruh elemen, termasuk Forkopimda yang menjaga ketenangan, kedamaian, dan kondusivitas. Ia juga menekankan pentingnya produktivitas masyarakat dalam mendorong perekonomian daerah.

    Khofifah kemudian mengenang jasa Gubernur pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo, yang dinilai telah meletakkan fondasi kuat bagi pembangunan daerah. “Enam tahun saya menjadi gubernur, enam kali pula saya berziarah ke makam beliau,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis sebagai penghubung antara Indonesia bagian barat dan timur. Dari 32 jalur tol laut nasional, 21 di antaranya melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. “Insyaallah konektivitas ini akan memperkuat posisi Jawa Timur sebagai penghubung Nusantara,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti kekuatan sumber daya manusia. Jawa Timur memiliki jumlah perguruan tinggi terbanyak dibanding provinsi lain di Indonesia. “Ini menjadi kekuatan besar yang akan menopang daya saing dan pembangunan, tidak hanya bagi Jawa Timur, tetapi juga untuk Indonesia,” tutupnya.

    Raden Soerjo dikenal sebagai sosok birokrat, pejuang, dan negarawan yang menjadi teladan bagi rakyat Jawa Timur. Ia adalah Gubernur pertama Jawa Timur yang memimpin di masa-masa awal kemerdekaan, saat situasi politik dan militer Indonesia tengah bergolak hebat.

    Lahir di Cepu, Blora, 9 Juli 1898, Raden Soerjo tumbuh dalam lingkungan priyayi Jawa yang menekankan pendidikan dan pengabdian. Setelah menamatkan pendidikan pamong praja, ia mengabdi di pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan meniti karier hingga menjabat sebagai Bupati Magetan sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

    Tidak lama setelah proklamasi, Presiden Soekarno menunjuk Raden Soerjo sebagai Gubernur Jawa Timur pada 31 Agustus 1945. Penunjukan ini menandai awal perannya dalam mengonsolidasikan kekuasaan Republik di wilayah yang masih banyak dikuasai pasukan Sekutu dan NICA.

    Sebagai gubernur, Soerjo menunjukkan ketegasan dan kemampuan diplomasi yang luar biasa. Ia mengoordinasikan pembentukan pemerintahan daerah, mengatur perbekalan bagi para pejuang, serta menjembatani komunikasi antara pemerintah pusat dan rakyat. Dalam Pertempuran Surabaya pada November 1945, Soerjo berperan penting dalam menjaga semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

    Keberanian dan kebijaksanaan Soerjo menjadikannya sosok yang disegani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Bung Tomo dan KH Hasyim Asy’ari. Ia dikenal tak hanya sebagai pejabat, tetapi juga sebagai pejuang yang dekat dengan rakyat dan selalu mendahulukan kepentingan bangsa.

    Namun, masa pengabdiannya berakhir tragis. Pada 10 November 1948, Raden Soerjo diculik dan dibunuh oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan PKI Musso di hutan Kedungjati, Ngawi. Bersama dua pengawalnya, Raden Koesnadi Kertonegoro dan Soelaiman, ia gugur dalam tugas sebagai Gubernur Jawa Timur.

    Atas jasa dan pengorbanannya, pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1964. Namanya diabadikan sebagai Jalan Gubernur Soerjo di banyak kota di Indonesia dan pada Monumen Gubernur Soerjo di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, yang menjadi simbol penghormatan bagi pejuang kemerdekaan.

    Selain itu, di Kabupaten Ngawi berdiri Museum dan Monumen Gubernur Soerjo, di lokasi tempat ia gugur. Setiap tahun, masyarakat dan pemerintah daerah Jawa Timur memperingati jasanya, terutama bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November.

    Sosok Raden Soerjo menjadi cerminan pemimpin yang teguh, patriotik, dan berintegritas. Dalam sejarah Jawa Timur, namanya tidak sekadar dikenang sebagai gubernur pertama, tetapi juga sebagai pelita perjuangan yang menerangi jalan kemerdekaan dan pemerintahan di masa awal Republik Indonesia. [fiq/beq]

  • Kronologi Kebakaran Toko Ikan Hias di Magetan: Api Diduga Berasal dari Ledakan Korek Gas

    Kronologi Kebakaran Toko Ikan Hias di Magetan: Api Diduga Berasal dari Ledakan Korek Gas

    Magetan (beritajatim.com) – Kebakaran terjadi di toko ikan hias milik Rawat di Jalan Bali, Kelurahan Kepolorejo, Magetan, Sabtu (4/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Api pertama kali muncul dari teras lantai dua yang digunakan untuk menyimpan barang dan menjemur pakaian.

    Menurut keterangan Kapolsek Magetan, AKP Ika Wardhani, api diduga dipicu ledakan korek api gas. “Yang terbakar itu tidak banyak, hanya bagian atas yang dipakai semacam gudang untuk menaruh pakaian. Alhamdulillah cepat dipadamkan, jadi tidak merembet ke bangunan lain,” jelasnya.

    Kronologi kejadian bermula ketika warga melihat kepulan asap dari lantai dua toko. Tak lama kemudian api membesar, hingga pemilik melaporkan ke petugas. Tiga unit mobil damkar Magetan langsung diterjunkan ke lokasi.

    Beruntung, berkat kesiapan petugas yang saat itu tengah siaga di sekitar GOR, mereka hanya butuh sekitar lima menit untuk tiba di lokasi. Api pun berhasil dijinakkan dalam waktu kurang dari 15 menit.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan kerugian material yang ditimbulkan juga tidak signifikan. Saat ini, toko sudah kembali dalam kondisi aman. [fiq/ian]

  • Mobil Rombongan Penyanyi Cantika Davinca Tabrak Motor di Magetan, 2 Tewas

    Mobil Rombongan Penyanyi Cantika Davinca Tabrak Motor di Magetan, 2 Tewas

    Jakarta

    Mobil rombongan penyanyi dangdut Cantika Davinca menabrak sepeda motor di Jalan Raya Kawedan-Lembeyan, Desa Tulung, Magetan, Jawa Timur. Dua orang meninggal dunia akibat peristiwa ini.

    Dilansir detikJatim, Senin (4/10/2025), mobil rombongan Cantika itu menabrak sepeda motor yang ditumpangi BPW (13) dan F. Korban tewas dalam kecelakaan ini adalah dua penumpang motor.

    “Betul kecelakaan melibatkan mobil rombongan penyanyi Mbak Cantika Davinca menabrak pemotor. Korban meninggal pengendara motor dan yang dibonceng,” ujar Kasat Lantas Polres Magetan AKP Ade Andini.

    Ade mengatakan kecelakaan yang melibatkan rombongan mobil penyanyi Cantika Davinca terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (3/10). Kecelakaan bermula saat mobil rombongan Cantika Davinca, yang dikendarai Febri (28), menyalip kendaraan lain.

    Dari arah berlawanan, pemotor melaju. Pemotor melaju tanpa menyalakan lampu utama.

    Simak lengkapnya di sini.

    (zap/dhn)

  • Remaja di Magetan Tewas Usai Terlibat Kecelakaan dengan Mobil yang Ditumpangi Cantika Davinca

    Remaja di Magetan Tewas Usai Terlibat Kecelakaan dengan Mobil yang Ditumpangi Cantika Davinca

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas maut terjadi di Jalan Raya jurusan Kawedanan–Lembeyan, tepatnya di selatan Pertashop Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, pada Jumat (3/10/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Insiden tabrakan depan-depan antara Toyota Innova Reborn dan sepeda motor Suzuki Smash ini menewaskan seorang pelajar berusia 13 tahun.

    Kendaraan yang terlibat yakni Toyota Innova Reborn bernomor polisi AE-9-CAN yang dikemudikan Febrian Fitrianto (28), warga Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

    Mobil tersebut ternyata berpenumpang penyanyi dangdut Cantika Davinca bersama asistennya berinisial P, yang saat itu tengah dalam perjalanan menuju Kecamatan Poncol untuk tampil di sebuah acara hiburan masyarakat.

    Sementara itu, sepeda motor Suzuki Smash AE-4318-NT dikendarai B-P-W (13), pelajar asal Desa Giripurno, Kawedanan, dengan membonceng temannya, F (13).

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar menjelaskan, benturan keras membuat B-P-W meninggal dunia di lokasi kejadian. Rekannya, F, mengalami luka berat dan tidak sadar dengan kondisi perut lebam, leher nyeri, serta luka di bagian kaki.

    Sedangkan pengemudi Innova mengalami luka robek di kepala bagian kanan, sementara Cantika Davinca dan asistennya selamat dari insiden meski sempat shock berat.

    “Korban meninggal dunia satu orang, luka berat satu orang, dan luka ringan satu orang,” ungkap Iptu Sulanjar.

    Kerugian materi akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp50 juta, termasuk kerusakan kendaraan serta sebuah bengkel bubut milik warga setempat yang tertabrak mobil.

    Hasil olah TKP menyebutkan kecelakaan bermula saat Toyota Innova Reborn berusaha mendahului kendaraan lain dengan mengambil jalur terlalu ke kanan. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Suzuki Smash tanpa lampu utama menyala.

    Tabrakan keras pun tak terhindarkan. Mobil kemudian terpental ke arah barat dan berhenti setelah menumbur bengkel bubut milik warga. Korban luka kini menjalani perawatan di RSUD dr Sayidiman, Magetan. Polisi mengamankan dua kendaraan ya g terlibat sebagai barang bukti. [fiq/ian]