kab/kota: Magetan

  • Kawanan Belandong Kepergok Curi Kayu di Magetan, Tinggalkan Motor dan Kayu Jati

    Kawanan Belandong Kepergok Curi Kayu di Magetan, Tinggalkan Motor dan Kayu Jati

    Magetan (beritajatim.com) – Kawanan belandong, atau pelaku ilegal logging, kedapatan hendak melangsir kayu jati di Petak 82 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sampung KPH Madiun, wilayah hutan itu masuk kawasan Desa Nglopang Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Keempatnya kabur saat petugas menuju ke lokasi pada Jumat (8/3/2024) pagi.

    Namun, para belandong itu justru meninggalkan empat unit kendaraan mereka di lokasi kejadian. Berikut, dengan 15 batang kayu jati yang sudah dipotong dan sudah diangkut ke dekat kawasan permukiman warga di desa setempat.

    Komandan Regu Polhut Mobil KPH Madiun Tito Murbo Santoso, mengaku mendapatkan informasi tersebut Jumat (8/3/2024) sekira pukul 03.15 WIB, dari Asper BKPH Sampung.

    “Ada kendaraan muat kayu jati di TKP tersebut. Setelah itu, kami segera merapat dan bersiaga di lokasi untuk melakukan penyergapan. Setelah ditunggu hingga 3 jam, tepatnya pada pukul 06.00 WIB, tidak ada tanda tanda truk, masuk ke lokasi yang dilaporkan. kemudian, kami melihat ada 4 orang mengendarai sepeda motor, berniat melangsir kayu jati tanpa izin,” terang Tito.

    Spontan saja, lanjut Tito, tim gabungan Asper Sampung langsung berusaha melakukan penyergapan. Serta menghubungi petugas lainnya untuk segera merapat di TKP.“Namun, pelaku berhasil melarikan diri, meninggalkan barang bukti motor dan belasan batang pohon di TKP,” kata Tito.

    Sementara itu, Kapolsek Parang, AKP Joko Hari Prayitno, membenarkan adanya dugaan illegal logging di wilayah hukum Polsek Parang. “Kami awalnya mendapat laporan dari petugas Perhutani bahwa telah terjadi pencurian dari bekas pohon ditebang di dalam hutan,” kata AKP Joko.

    Polisi pun menindaklanjuti laporan tersebut dan menemukan 15 batang kayu jati yang telah dipotong-potong yang telah diangkut dekat dengan pemukiman warga di Desa Ngelopang, Kecamatan Parang. Selain itu, ada pula empat kendaraan yang sudah tidak ada plat nomor dan perotolan.

    Tersangka belum diamankan, namun identitasnya telah diketahui. “Proses lidik masih berlangsung ya,” terang Joko seraya menyebut seluruh barang bukti berupa 15 batang kayu jadi dan empat motor telah diamankan di Mapolsek Parang untuk keperluan penyelidikan. [fiq/ian]

  • Ramadhan di Magetan, Tempat Hiburan Diminta Tutup, Petasan Dilarang

    Ramadhan di Magetan, Tempat Hiburan Diminta Tutup, Petasan Dilarang

    Magetan (beritajatim.com) – Selama bulan Ramadhan, Pemkab Magetan telah mengeluarkan surat edaran untuk panduan kegiatan masyarakat selama Bulan Suci Tahun 1445 Hijriyah atau 2024. Salah satunya adalah tempat hiburan malam (THM) atau karaoke agar menutup kegiatannya selama bulan Ramadhan.

    Surat Edaran nomor 45/01/403.012/2024 itu diedarkan pada 6 Maret 2024. Dalam surat tersebut, Pj Bupati Magetan memberikan 15 panduan kegiatan. Salah satunya adalah THM yang diminta menutup. Kemudian, masyarakat juga tak boleh menyalakan petasan. 

    ‘’Untuk menjaga ketenangan dan kekhusyukan Ibadah selama Bulan Suci Ramadhan dilarang menyalakan Mercon Bambu (long bumbung), Kembang Api dan Petasan. Tempat hiburan malam (Karaoke) agar menutup kegiatannya selama Bulan Suci Ramadhan,’’ tulis Hergunadi dalam surat tersebut. 

    Tak hanya itu, Penggunaan pengeras suara juga harus  mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penggunaan Pengeras Suara, akan tetapi diperbolehkan bilamana menggunakan pengeras suara di luar dan di atas untuk kegiatan tadarus Al Qur’an dibatasi sampai pukul 22.00 wib, selanjutnya menggunakan pengeras suara di dalam/di bawah.

    Para pemilik/pengelola rumah makan, warung makan dan sejenisnya, selama bulan suci Ramadhan, agar dapatnya menghormati umat Islam yang sedang menjalankan Ibadah puasa dengan memberi penutup (tirai, kain dan sejenisnya) agar aktivitas makan minum tidak terlihat masyarakat umum.

    ‘’Kemudian, guna mendukung dan menghormati aktivitas masyarakat dalam menjalankan Ibadah Puasa, untuk Cafe, Restoran & Rumah Makan yang menggunakan musik/live music agar diatur waktu operasionalnya,’’ lanjutnya. 

    Tak hanya itu, masyarakat yang hendak membagikan takjil juga harus memberitahu unsur Forkompimca di sekitar lokasi pembagian takjil. Pun, pelaksanaannya juga harus tertib, tak boleh mengganggu lalu lintas maupun ketertiban umum. [fiq/but]

  • Saluran Irigasi Sawah Ambrol, Belasan Rumah di Magetan Terkena Banjir Lumpur

    Saluran Irigasi Sawah Ambrol, Belasan Rumah di Magetan Terkena Banjir Lumpur

    Magetan (beritajatim.com) – Saluran irigasi sawah di Desa Dadi Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur ambrol dan longsor pada Kamis (7/3/2024) siang. Akibatnya, belasan rumah warga di bawahnya terdampak banjir lumpur sampai masuk rumah.

    Kejadian berawal saat hujan deras sekitar satu jam mengguyur kawasan Plaosan. Tak lama kemudian, warga di sekitar mendengar suara gemuruh dari belakang rumah. Tak disangka, bongkahan batu sebesar kepalan tangan mulai longsor bersama lumpur.

    Mardi, warga desa yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan,  saat kejadian dirinya tengah istirahat di rumah. Kemudian, dia mendengar suara gemuruh dari belakang rumah. “Ternyata batu sama lumpur itu yang jatuh. Airnya sampai masuk ke rumah saya,” terang Mardi.

    Setelah dicek, rupanya banjir itu imbas irigasi yang berada di atas pemukiman warga ambrol. Posisi irigasi itu di ketinggian 75 meter dari kawasan permukiman warga yang padat di Dusun Kuren tersebut.

    Hari Karyono, perangkat Desa Dadi, mengatakan, imbas kejadian itu, ada 15 rumah warga yang terdampak yakni rumah kemasukan air dan lumpur. Serta, lahan sawah milik beberapa warga juga rusak karena terjangan banjir itu. Serta, beberapa pipa saluran air bersih juga terputus.

    “Saluran air ini menampung aliran air dari kawasan Jalan Tembus, dan kebetulan letak yang longsor ini agak menikung. Karena air yang datang dari atas ini besar, akhirnya berdampak ke talud irigasi, sehingga ambrol,” terang Hari.

    Dia memprediksi, akan terjadi banjir lagi jika kembali turun hujan. Medan yang sulit membuat petugas tak mudah dibuatkan tanggul dari beberapa karung pasir. Pun, pihaknya sudah melaporkan kejadian itu pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan.

    Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuwono mengatakan, pihaknya telah menutup aliran air dari kawasan atas. Tujuannya agar tidak menggerus bagian dari irigasi. “Kami antisipasi jika sampai kembali turun hujan. Sementara hasil pemeriksaan tidak ada korban jiwa maupun korban luka,” katanya. [fiq/suf]

  • Perumahan Ardhya Garini Magetan Kebanjiran, Lansia Dievakuasi 

    Perumahan Ardhya Garini Magetan Kebanjiran, Lansia Dievakuasi 

    Magetan (beritajatim.com) – Rumah yang ditinggali lansia di Perumahan Ardya Garini, Desa Suratmajan Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan terendam luapan tanggul jebol pada Selasa (5/3/2024) pukul 21.00 WIB.

    Petugas gabungan BPBD dan PMI Magetan yang mendatangi lokasi pun sempat menyisir sejumlah rumah warga yang teredam. Pun, sampai ke rumah warga yang ditinggali lansia. Kedua lansia itu, diamankan ke lokasi yang aman dari luapan air yang masih di kawasan perumahan.

    Wadga lain masih ada yang bertahan di rumah karena air baru.mencapai bagian terasnya saja. Kemudian, waega lain ada yang mengungsi ke masjid yang tak tergenang banjir.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Magetan pun segera mencari sejumlah titik untuk segera mengurangi debit air yang meluap ke perumahan tersebut.

    Anggota TRC BPBD Magetan Sudarsono mengatakan, pihaknya mencoba menjebol tembok pagar agar air segera mengalir keluar kawasan perumahan.

    “Tadi kami mencoba menjebol tembok pagar perumahan agar air bisa segera mengalir keluar. Sebagian tim kami juga menyisir beberapa rumah untuk mengecek kondisi warga penghuni rumah,” terang Sudarsono.

    Kemudian, pihaknya menuju ke lokasi tanggul yang jebol untuk assessment. Diduga, tanggul yang jebol inilah yang jadi penyebab meluapnya air dari sawah belakang perumahan.

    “Kami akan cek dulu. Info yang kami dapat dari warga, penyebab meluapnya karena tanggul jebol ini,” terangnya.

    Hingga saat ini, petugas gabungan masih bersiaga di lokasi guna memastikan warga aman. Berikut, segera melakukan penanganan agar debit air yang menggenangi puluhan rumah di perumahan itu bisa segera berkurang. [fiq/ian]

  • Perumahan Ardhya Garini Magetan Terendam Banjir, Tanggul Sungai Jebol

    Perumahan Ardhya Garini Magetan Terendam Banjir, Tanggul Sungai Jebol

    Magetan (beritajatim.com) – Puluhan kepala keluarga (KK) di Perumahan Ardhya Garini masuk Desa Suratmajan Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan terdampak luapan air imbas tanggul jebol pada Selasa (5/3/2024) pukul 21.00 WIB.

    Air yang berasal dari aliran sungai itu masuk ke perumahan. Imbasnya, air sampai menggenangi bagian dalam sejumlah rumah warga. Warga pun menyelamatkan sejumlah barang berharga. Ketinggian air sekitar 60 cm.

    Eva, salah seorang warga mengatakan, hujan deras mengguyur sejak pukul 16.00 WIB. Sampai malam hari tak kunjung reda. Kemudian, mulai pukul 21.00 WIB, air meluap bahkan sampai memasuki rumahnya.

    “Ya hujan sejak sore. Malam tuh air mulai masuk rumah, jam 21.00 kira-kira. Penyebabnya kalau kata tetangga ada tanggul yang jebol gitu,” kata Eva.

    Eva dan sang suami pun dipastikan tak bisa beristirahat di rumah. Lantaran, barang-barang mereka sudah mulai tersentuh air. “Kemungkinan mengungsi dulu ini,” lanjutnya.

    Petugas BPBD Magetan, PMI Magetan dan TNI Pokti pun mendatangi lokasi sembari menilik sejumlah warga yang membutuhkan evakuasi. [fiq/but]

  • 2 Kasus Korupsi di Magetan Masih Ngendon, Kejari: Nunggu Audit 

    2 Kasus Korupsi di Magetan Masih Ngendon, Kejari: Nunggu Audit 

    Magetan (beritajatim.com) – Dua kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Magetan masih ngendon. Dua kasus itu belum berlanjut ke tahapan penetapan tersangka. Alasannya, masih menunggu audit dari pihak terkait, utamanya soal besaran kerugian negara.

    Kepala Kejaksaan Negeri Magetan Yuana Nurshiyam mengatakan, dua kasus korupsi itu yakni kasus korupsi dugaan mark up anggaran pengadaan gamelan tradisional di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magetan Tahun Anggaran 2019 dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Ngariboyo tahun 2018-2019 bersumber dari dana desa (DD).

    “Untuk dugaan mark up gamelan untuk SD ini, nilai harga perkiraan sendiri (HPS) paketnya Rp1,7 miliar. Kemudian, nilai kontraknya Rp1,1 miliar. Nah, saat dicek oleh ahli, ternyata gamelannya ini kualitasnya tidak maksimal, bunyi yang keluar berbeda dengan bunyi yang seharusnya,” terang Yuana, Jumat (29/12/2023).

    Dalam kasus itu, pihaknya sudah memintai keterangan total 40 saksi. Pihaknya mendatangkan ahli dari Institut Seni Indonesia (ISI) untuk menelisik kualitas gamelan tersebut.

    Sementara saat ini, pihaknya menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur. “Untuk mengetahui jumlah pasti kerugian negara dari tindak pidana korupsi ini,” katanya.

    Mantan Kajari Kabupaten Halmahera Tengah itu turut menjabarkan soal penanganan kasus korupsi di Desa Ngariboyo. Sejauh ini, sudah 30 hingga 40 saksi yang diperiksa.

    “Sudah kami tanyakan pada ahli juga. Kami masih menunggu auditnya dari BPKP. Dan memang tidak bisa instan untuk audit ini. Karena, antriannya banyak. Yang mengajukan audit tidak hanya Kejari Magetan, tapi termasuk Polda Jatim, Polres se-Jawa Timur, hingga Kejakasaan Tinggi,” lanjutnya.

    Yuana memperkirakan, tahun 2024 nanti bakal segera ditentukan siapa tersangka sekaligus total kerugian negara imbas praktik rasuah tersebut. [fiq/ian]

  • Gara-gara Utang, IRT Bakar Rumah Mertua di Magetan 

    Gara-gara Utang, IRT Bakar Rumah Mertua di Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang ibu rumah tangga di Magetan, Jawa Timur, tega membakar rumah mertuanya sendiri pada Minggu (24/12/2023) dini hari di Dusun Sumberejo, Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Korban adalah Binah (60), sedangkan pelaku adalah menantunya, ID (36).

    Menurut keterangan polisi, ID membakar rumah mertuanya karena marah kepada suaminya yang tidak memberikan uang untuk membayar hutang dari orang tua ID.

    Kronologi kejadian bermula pada 14 Desember 2023, saat ID dan sang suami berkunjung ke rumah mertuanya untuk meminta pertolongan terkait hutang tersebut. ID mengancam sang suami, dia berkata akan membakar rumah mertuanya jika dalam dua hari tidak mendapatkan uang.

    Suami ID kemudian pergi meninggalkan rumah dan tak kunjung kembali. ID yang merasa marah kemudian membakar rumah mertuanya dengan membakar kertas menggunakan kompor gas dan melempar kertas yang sudah terbakar ke tumpukan jerami di kandang sapi.

    “Akibat kebakaran tersebut, sebagian rumah korban rusak, termasuk kandang sapi dan dapur. Selain itu, satu unit sepeda motor milik Rohman juga ikut terbakar,” kata Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo, Jumat (29/12/2023). [fiq/ted]

    Polisi telah menangkap ID dan menetapkannya sebagai tersangka. ID dijerat dengan Pasal 187 KUHP tentang Pembakaran dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun.

    Berikut barang-barang yang menjadi barang bukti dalam kasus ini:

    • 1 buah kompor gas

    • 1 buah selang gas

    • 1 buah tabung gas LPG 3 Kg

    • 1 buah kayu yang terbakar

    • 1 lembar surat pajak bumi dan bangunan

    • 1 buah kartu keluarga

    • 1 buah pecahan genteng

    • 1 ikat jerami yang terbakar

    • 1 unit sepeda motor Merk Honda Supra yang sudah rusak terbakar

     

     

  • Remaja Putri Jadi ‘Pajangan’ Warung Kopi di Magetan

    Remaja Putri Jadi ‘Pajangan’ Warung Kopi di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Beberapa remaja putri menjadi ‘pajangan’ warung kopi di Kabupaten Magetan. Mereka merupakan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus lowongan pekerjaan.

    Kapolres Magetan, AKBP Satria Permana mengungkapkan, pihaknya menangkap wanita yang mempekerjakan anak di bawah umur. Masing-masing adalah NUS, pengusaha warung kopi di Kecamatan Kawedanan dan YU, pemilik warung kopi plus karaoke di Kecamatan Maospati.

    Menurut Satria, untuk pelaku NUS, berawal saat dia memposting lowongan pekerjaan di Facebook. Korban C (16) yang melihat postingan itu langsung mengajak rekannya L (15). Keduanya merupakan warga Ngawi.

    “Saat datang ke angkringan, keduanya datang berjilbab rapi. Namun, oleh pelaku NUS, keduanya diminta untuk berpakaian minim agar warung angkringannya ramai pembeli,” terang Satria usai pemusnahan barang bukti miras ilegal di Mako Polres Magetan, Jumat (29/12/2023).

    Namun, ternyata mereka tidak hanya memakai pakaian minim dan menjaga warung angkringan. Kedua remaja itu juga disuruh menemani pelanggan yang minum minuman keras.

    Kemudian untuk pelaku YU, dia menawarkan pekerjaan ke korbannya yakni I (17). Berawal saat korban menanyakan soal pekerjaan pada YU.

    “Korban saat itu langsung disuruh datang ke warung. Di warung itu juga ada peralatan karaoke. Korban juga diminta menjadi pemandu lagu (PL). Korban pun bersedia sembari bekerja sebagai penjaga warung,” lanjut Satria.

    Namun, aksi keduanya segera terendus Satreskrim Polres Magetan. Kedua wanita yang mempekerjaan anak di bawah umur itu langsung diamankan untuk dimintai keterangan.

    Keduanya diancam pasal berlapis yakni Pasal 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2017 tentang TPPO dan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Ancaman hukuman masing-masing pasal tersebut yakni maksimal 15 tahun penjara atau denda Rp600 juta dan hukuman maksimal 10 tahun penjara atau denda maksimal Rp200 juta. [fiq/beq]

  • Liburan Natal dan Tahun Baru, Ribuan Kendaraan Keluar Masuk Jatim

    Liburan Natal dan Tahun Baru, Ribuan Kendaraan Keluar Masuk Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 3.870 kendaraan yang masuk, sedangkan 14 ribu keluar Jawa Timur pada liburan Natal 25 Desember 2023. Tingginya intensitas lalu lintas ini mendapat perhatian langsung dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto bersama Pejabat Utama.

    “Kita telah melintasi rute dari Mojokerto, Madiun, Ngawi, hingga di Batu. Pantauan kami hari ini, arus lalulintas di akses toll cukup landai dengan data perhari ini sudah mulai terjadi penurunan, dimana terdaftar akses masuk yang ke Jawa Timur kalo dibandingkan dengan kemarin ada penurunan sedikit,” jelas Kapolda.

    Jika dibanding dengan hari ini, menurut pantauan kemarin lebih banyak kendaraan yang masuk. Sementara kendaraan yang keluar dari Jawa Timur jauh lebih banyak.

    “Perhari ini dilaporkan sebanyak 3.870 kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Timur. Berbanding terbalik dengan yang keluar cukup tinggi diangka 14 ribu, artinya kita dapat menggambarkan,” jelasnya.

    Satgas Opsda, operasi Lilin Semeru 2023 melakukan kegiatan pengecekan sekaligus pemantauan pelaksanaan kegiatan operasi yang diselenggarakan di seluruh jajaran Polda Jawa Timur.

    Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol Komarudin menjelaskan, pihaknya telah melakukan kegiatan pengecekan, hari ini pengecekan arus lalu lintas melalui jalur udara, pihaknya telah memantau perjalanan arus lalulintas dari mulai perbatasan Jawa Tengah sampai dengan ke Batu.

    “Prediksi kami gelombang pertama, kita anggap ini gelombang pertama liburan Natal, masih ada gelombang kedua libur tahun baru. Untuk gelombang pertama sudah mulai ada penurunan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Kombes Pol Komarudin mengatakan. Jumlah tingkat kunjungan di Batu, akses yang menjadi destinasi cukup tinggi, mengingat Malang atau pun Batu menempati ranking ke tiga nasional tempat yang dikunjungi.

    “Dari 100 ribu kapasitas yang ada, 15 titik yang menjadi atensi kami, per 24 Desember 2023 tercatat di angka 35.800 belum secara keseluruhan,” paparnya.

    Sedangkan tingkat kepadatan, Kombes Pol Komarudin mengatakan, berada pada pukul 12.00 WIB.

    “Ini memang pengunjung yang sili berganti datang ke wilayah Batu, Malang. Tentunya dengan sumber data yang ada kami terus melakukan berbagai upaya rekayasa,” paparnya.

    Sehingga harapan masyarakat dan kita bersama akan pelaksanaan liburan yang nyaman, tertib, lancar walaupun memang ada sumbatan-sumbatan mengingat volume kendaraan yang meningkat.

    “Alhamdulillah sejauh ini cukup kondusif, hanya memang dibutuhkan kesadaran para pengguna jalan agar betul-betul mematuhi arah yang diberikan oleh petugas,” ucapnya.

    Sementara, titik kemacetan sendiri di Jawa Timur terjadi pada 24 Desember di Pasuruan, Probolinggo, Malang Kabupaten yang akan mengarah ke obyek wisata Bromo, mengingat disana juga kantong parkir sampai dengan sun rice itu kantong parkir yang terbatas, sementara antusias cukup besar informasi yang kami dapat dari pengelola juga tiket yang terjual habis, artinya dengan kapasitas yang ada tentunya ini akan menjadi potensi kepadatan.

    “Kemudian kemarin juga terjadi kemacetan di akses yang menuju Taman Safari, kemudian juga di Magetan arah menuju obyek wisata dan Malang Raya yang terjadi kemacetan dari keluar gerbang toll Singosari dan simpang Karanglo,” katanya.

    “Kami harus melakukan berbagai rekayasa mulai dari pengalihan ke Malang kota kemudian buka tutup akses jalan toll, agar aktivitas rida transportasi tetap berjalan,” imbuhnya.

    Sementara, untuk puncak arus balik, Kombes Pol Komarudin memorediksi terjadi pada Minggu 24 Desember dan hari ini 25 Desember yang menjadi puncak arus balik, tercatat dari data kendaraan yang keluar masuk ke wilayah Jawa Timur ini lebih banyak yang keluar.

    “Kita ada waktu persiapan mengantisipasi libur malam tahun baru yang polarisasinya kami analisa akan dimungkinkan akan di penuhi oleh wisatawan lokal, mengingat waktu libur yang cukup mepet dengan waktu masuk kerja di tanggal 2 Januari,” pungkasnya. [uci/ian]

  • Pastikan Nataru Lancar, Satgas Opsda Cek Jalur Via Udara

    Pastikan Nataru Lancar, Satgas Opsda Cek Jalur Via Udara

    Surabaya (beritajatim.com) – Pastikan Nataru (Natal dan Tahun baru) lancar, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto bersama Satgas Opsda Operasi Lilin Semeru 2023 melakukan pemantauan arus lalu lintas melalui udara di wilayah Jawa Timur.

    Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol Komarudin selaku Kasatgas Opsda Lilin Semeru 2023  didampingi Kepala Biro SDM, Direskrimum dan Kabidlabfor Polda Jatim mengatakan, pemantauan dilakukan dengan menyisir wilayah dan jalur wisata yang diprediksi berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas maupun pengunjung.

    “Kami melakukan pengecekan dan pemantauan arus lalulintas dari mulai perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur yaitu Ngawi, Magetan hingga menuju Kota Batu dan beberapa jalur kota dan wisata yang ada,” ujar Kombes Pol Komarudin di Surabaya, Senin (25/12/2023).

    Hasil pantauan, kata Kombes Pol Komarudin, untuk di akses beberapa jalur tol cukup landai dan tidak tampak adanya kemacetan. “Hari ini jalur tol tampak landai dan tampak sudah mulai ada penurunan mobilitas kendaraan,” jelas Komarudin.

    Komarudin menyebut, jika dibanding kemarin Minggu (24/12/2023) kendaraan yang masuk dan melintas di Jawa Timur pada Senin (25/12) sudah ada penurunan. Sesuai data dari Satgas Opsda Lilin Semeru 2023 Polda Jatim, untuk Senin (25/12/2023) jumlah kendaraan yang melintas diperkirakan lebih kurang 3.870 yang masuk di Jawa Timur.

    Hal itu menurut Komarudin berbanding terbalik dengan jumlah kendaraan yang keluar dari Jawa Timur yang cukup tinggi. Komarudin menyebut data kendaraan yang keluar dari Jawa Timur pada Senin (25/12) lebih kurang sebanyak 14.000.

    Dengan demikian, prediksi dari Satgas Opsda Lilin Semeru Polda Jatim, gelombang pertama libur Natal 2023 arus lalulintas yang masuk Jawa Timur sudah terjadi penurunan. “Kita anggap sampai hari ini adalah gelombang pertama libur Nataru, nanti ada gelombang kedua diperkirakan pada malam tahun baru 2024 hingga arus balik libur Nataru,” katanya.

    Sementara itu untuk pantauan di wisata Kota Batu, Komarudin mengatakan, akses yang menjadi destinasi cukup tinggi adalah wilayah kabupaten dan Kota Malang. Karena wilayah Malang adalah akses menuju Kota Batu. Ini karena kawasan tersebut menjadi peringkat ketiga secara nasional kunjungan wisata.

    Dari 100 ribu kapasitas yang ada, lanjut Komarudin, ada 15 titik yang menjadi atensi Satgas Opsda Lilin Semeru 2023 Polda Jatim per kemarin, Minggu (24/12/2023). Yakni, tercatat 35.800 lebih. “Ini artinya belum secara keseluruhan,” ujarnya.

    Untuk tingkat kepadatan tercatat di atas pukul 12.00 WIB. Hal ini memang masyarakat yang berkunjung ke Kota Batu datang secara bergantian. Dengan sumber data yang ada, Satgas Opsda Lilin Semeru 2023 Polda Jatim akan terus melakukan pantauan dan mengambil langkah sebagai upaya untuk tetap mewujudkam keamanan, keselematan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

    “Alhamdulillah hingga saat ini sesuai pantauan kami situasi lalu lintas masih relatif lancar, hanya saja dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk tetap mengikuti arahan petugas yang ada,” pungkas Komarudin. [uci/suf]