kab/kota: Magelang

  • Megawati Disebut Sudah Beri Instruksi Seluruh Kepala Daerah PDIP Ikuti Retret Gelombang Kedua – Halaman all

    Megawati Disebut Sudah Beri Instruksi Seluruh Kepala Daerah PDIP Ikuti Retret Gelombang Kedua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (DPP PDIP) Ahmad Basarah menyatakan, seluruh kepala daerah dari PDIP yang absen pada retret atau pembekalan di gelombang pertama bakal ikuti pembekalan di gelombang kedua.

    Kepala daerah yang dipastikan bakal mengikuti retret juga terhadap mereka yang dimungkinkan terpilih dalam pemilihan suara ulang (PSU).

    Kata Basarah, hal itu sudah disepakati oleh seluruh kader PDIP dan para kepala daerah dari PDIP.

    “Ya benar sudah ada kesepakatan kami bahwa kada (kepala daerah) dari PDIP yang belum ikut retret angkatan pertama akan ikut pada angkatan ke kedua,” kata Basarah saat dikonfirmasi awak media, Kamis (3/4/2025).

    Basarah juga memastikan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri telah memberikan instruksi agar seluruh kepala daerah dari PDIP mengikuti pembekalan tersebut.

    Hanya saja, Basarah tidak dapat menjabarkan lebih rinci siapa saja kepala daerah dari PDIP yang akan ikut dalam retret gelombang kedua ini.

    “Ya benar hal tersebut adalah arahan dari Bu Mega,” tandas dia.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan, retret kepala daerah gelombang kedua akan digelar setelah Lebaran 2025.

    “Oh ya ini segera. Begitu masuk ini harus secepatnya karena memang setelah Lebaran,” kata Bima, ditemui seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    Namun, Bima enggan mengungkapkan lokasi retret. Menurutnya, Magelang menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan, namun kemungkinan lokasi lain juga masih terbuka.

    “Lokasinya bisa di Magelang atau bisa di tempat lain. Ada opsi tempat-tempat lain. Tetapi tentunya karena pesertanya tidak sebanyak angkatan pertama,” ujar Bima.

    Bima menegaskan bahwa format retret akan disesuaikan dengan jumlah kepala daerah yang hadir. 

    Dia menegaskan bahwa retret digelar agar seluruh kepala daerah memiliki pemahaman yang selaras mengenai program-program prioritas pemerintah.

    “Karena perlu teman-teman yang belum dapat pembekalan ini juga menyamakan frekuensi tentang program-program prioritas pemerintah,” ungkapnya.

  • Retret Gelombang 2 Diikuti 25 Kepala Daerah, Konsepnya Lebih Sederhana

    Retret Gelombang 2 Diikuti 25 Kepala Daerah, Konsepnya Lebih Sederhana

    Solo, Beritasatu.com – Retret kepala daerah gelombang kedua tidak akan serupa dengan gelombang pertama. Pelaksanaan retret akan dibuat lebih sederhana dari sebelumnya. 

    “Ada 49 kepala daerah yang belum mengikuti retret secara total. Sebagian akan mengikuti gelombang kedua,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto seusai bertemu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Jalan Kutai Utara, Nomor 1, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/4/2025).

    Menurutnya, peserta retret gelombang dua tersebut termasuk kepala kepala daerah yang di Bali yang absen pada retret di Magelang sebelumnya, serta kepala daerah yang sempat bersengketa di Mahkamah Konstitusi.

    “Jadi ada 25 kepala daerah lah yang mungkin akan ikut gelombang kedua,” ujar mantan wali kota Bogor itu.

    “Tempatnya juga belum bisa dipastikan. Bisa di Magelang atau di tempat-tempat lain, dengan konsep lebih minimalis. Kira-kira 25 sampai 30 kepala daerah,” terangnya.

    Bima Arya mengatakan konsep retret kepala daerah gelombang kedua akan disederhanakan menyesuaikan dengan anggaran.

    Kemendagri akan menggelar retret kepala daerah tiga gelombang. Retret terakhir nanti digelar setelah pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2024 selesai.

  • Mega Perintahkan Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat Gelombang Kedua jika Absen pada Gelombang Pertama

    Mega Perintahkan Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat Gelombang Kedua jika Absen pada Gelombang Pertama

    loading…

    Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan para kepala daerah dari partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu untuk mengikuti kegiatan retreat gelombang kedua. Foto/Dok SindoNews/Aldhi Chandra

    JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memerintahkan para kepala daerah dari partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu untuk mengikuti kegiatan retreat gelombang kedua. Arahan itu ditujukan bagi kepala daerah dari PDIP yang absen dalam kegiatan retreat gelombang pertama.

    Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah. Basarah mengatakan, pihaknya sudah menyepakati bahwa kader yang terpilih sebagai kepala daerah dan tak ikut retreat di gelombang pertama, harus dikut pada gelombang kedua.

    “Ya benar sudah ada kesepakatan kami bahwa kada dari PDIP yang belum ikut retreat angkatan pertama akan ikut pada angkatan ke kedua,” kata Basarah saat dikonfirmasi, Kamis (3/4/2025).

    Mantan Wakil Ketua MPR ini menyampaikan, hal itu merupakan arahan dari Megawati. “Ya benar hal tersebut adalah arahan dari Bu Mega,” pungkas Basarah.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan bahwa retreat kepala daerah gelombang kedua akan dilaksanakan setelah Lebaran. “Oh ya ini segera. Begitu masuk ini harus secepatnya karena memang setelah lebaran,” kata Bima usai menghadiri open house Lebaran di rumah dinas Ketua MPR Ahmad Muzani, Rabu (2/4/2025).

    Bima Arya mengungkapkan, pelaksanaan retreat itu bisa digelar di Magelang seperti yang pertama. Akan tetapi, kata dia, tempat lain bisa juga digunakan. “Lokasinya bisa di Magelang atau bisa di tempat lain. Ada opsi tempat-tempat lain, tapi tentunya karena pesertanya tidak sebanyak angkatan pertama,” ujar dia.

    Terkait konsep pelaksanaan, Bima menegaskan akan disesuaikan dengan jumlah kepala daerah yang mengikuti. Intinya, ia menginginkan agar pembekalan dilaksanakan segera.

    “Karena perlu, teman-teman yang belum dapat pembekalan ini juga menyamakan frekuensi tentang program-program prioritas pemerintah,” pungkasnya.

    (rca)

  • Retret Kepala Daerah Gelombang 2 Segera Digelar, Lokasinya di Mana?

    Retret Kepala Daerah Gelombang 2 Segera Digelar, Lokasinya di Mana?

    Solo, Beritasatu.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang menyiapkan pelaksanaan retret kepala daerah gelombang kedua yang akan segera digelar dalam waktu dekat. Tetapi tempatnya belum dipastikan.

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, mengatakan ada 49 kepala daerah yang belum mengikuti retret sejak gelombang pertama.

    “Sebagian dari ini akan mengikuti gelombang kedua, yaitu yang teman-teman di Bali enggak sempat ikut, kemudian ada yang gugatannya ditolak di Mahkamah Konstitusi,” katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/4/2025).

    Ia mengatakan ada sekitar 25 kepala daerah yang akan mengikuti retret gelombang kedua.

    “Anggaran sudah disiapkan semua, kami kan sudah hitung. Jadi anggaran retret ini memang untuk seluruh kepala daerah, tinggal nanti konsepnya lebih disederhanakan saja,” katanya dikutip dari Antara.

    Terkait hal itu, Kemendagri sedang menggodok mekanisme pelaksanan retret kepala derah gelombang kedua, tetapi lokasi acara belum diputuskan.

    “Tempatnya belum bisa dipastikan, bisa di Magelang, bisa di tempat lain dengan konsep yang lebih minimalis, kira-kira 25-30 kepala daerah,” katanya.

    Sementara itu retret kepala daerah gelombang terakhir akan dilakukan setelah pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2025 selesai seluruhnya. “Akan kami alokasikan untuk gelombang terakhir, ketiga. Jadi semuanya ada tiga,” kata Bima.

  • Kemendagri siapkan pelaksanaan retret gelombang dua

    Kemendagri siapkan pelaksanaan retret gelombang dua

    Solo (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menyiapkan pelaksanaan retret gelombang dua yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan ada sebanyak 49 kepala daerah yang belum mengikuti retret.

    “Sebagian dari ini akan mengikuti gelombang kedua, yaitu yang teman-teman di Bali nggak sempat ikut, kemudian ada yang gugatannya ditolak di Mahkamah Konstitusi,” katanya.

    Ia mengatakan ada sekitar 25 kepala daerah yang akan mengikuti retret gelombang kedua.

    “Anggaran sudah disiapkan semua, kami kan sudah hitung. Jadi anggaran retret ini memang untuk seluruh kepala daerah, tinggal nanti konsepnya lebih disederhanakan saja,” katanya.

    Terkait hal itu, pihaknya sedang menggodok mekanisme pelaksanan retret gelombang kedua.

    “Tempatnya belum bisa dipastikan, bisa di Magelang, bisa di tempat lain dengan konsep yang lebih minimalis, kira-kira 25-30 kepala daerah,” katanya.

    Ia mengatakan gelombang terakhir akan dilakukan setelah pemungutan suara ulang (PSU) selesai seluruhnya.

    “Karena ada daerah yang PSU-nya total keseluruhan, akan kami alokasikan untuk gelombang terakhir, ketiga. Jadi semuanya ada tiga,” katanya.

    Pewarta: Aris Wasita
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Identitas Mayat yang Terapung di Kali Progo Dikenali dari Gelang dan Cincin Jari Manis Tangan Kiri – Halaman all

    Identitas Mayat yang Terapung di Kali Progo Dikenali dari Gelang dan Cincin Jari Manis Tangan Kiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Tim Inafis Polres Kulon Progo telah menemukan titik terang terkait identitas jasad perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai Progo pada Rabu (2/4/2025). 

    Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing di wilayah Kapanewon Kalibawang.

    Kasihumas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, mengungkapkan  korban diketahui berinisial  SN (61), warga Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Identitas SN terungkap setelah anaknya melihat langsung kondisi jasad dan mengenali ibunya dari gelang di tangan kanan serta cincin di jari manis tangan kiri.

    Berdasarkan keterangan keluarga, SN terakhir terlihat pada Sabtu (22/3/2025) sebelum ditemukan meninggal dunia.

    Saat itu, ia pergi dari rumah tanpa berpamitan atau memberi tahu tujuan kepergiannya.

    “Menurut keterangan anaknya, korban memang terkadang pergi dari rumah tanpa pamit,” ujar Iptu Sarjoko.

    Hingga kini, penyebab pasti kematian SN masih belum diketahui.

    Aparat kepolisian Polres Kulon Progo terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Jasad SN ditemukan mengapung sekitar pukul 10.30 WIB di sekitar dam sungai, berjarak sekitar 7 meter dari lokasi pemancing yang pertama kali melihatnya.

    Saat ditemukan, jasad SN dalam kondisi tanpa pakaian dan tanpa identitas.

    Kerusakan pada jasad mengindikasikan bahwa ia telah meninggal dunia lebih dari tiga hari sebelum ditemukan.

    “Namun, di pergelangan tangan kanannya terdapat empat gelang emas, dan di jari manis tangan kirinya terdapat cincin emas,” jelas Sarjoko.

    Selain itu, ditemukan luka robekan di bagian ketiak dan selangkangan korban.

    Jasad SN kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Tribun Jogja/Iwan Al Khasni) 

  • Arus Balik Lebaran 2025 di Kulonprogo Meningkat, Polisi Rekayasa Lalin

    Arus Balik Lebaran 2025 di Kulonprogo Meningkat, Polisi Rekayasa Lalin

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan pada H+1 dan H+2. Lalu lintas di jalur utama menuju Yogyakarta dan Purworejo padat sehingga Polres Kulonprogo menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) guna mengurangi kemacetan.

    Peningkatan jumlah kendaraan terpantau di jalan nasional Yogyakarta-Purworejo. Untuk mengantisipasi kepadatan, kepolisian melakukan berbagai langkah strategis, termasuk penarikan kendaraan secara manual di beberapa lokasi, seperti Pos Ngeplang, Pos Nggelo, Pos Tugu Pensil, Pos Milir, dan Pos Karangnongko.

    “Petugas di lapangan mengatur arus agar kendaraan tetap lancar, terutama di lokasi-lokasi rawan kemacetan,” ujar Kaposko Ops Ketupat Progo 2025 Polres Kulonprogo Ipda Indra Dedy Saputra kepada Beritasatu.com, Rabu (2/4/2025).

    Polres Kulonprogo juga berkoordinasi dengan Polres Bantul dan Pos Pam Klangon untuk mengatur lalu lintas agar kendaraan tidak berhenti di atas Jembatan Bantar. Selain itu, jalur Simpang Lima Tugu Brosot mengalami lonjakan sehingga kendaraan dari arah Bantul dialihkan ke Jalan Daendels untuk mengurangi kepadatan.

    “Kami menutup jalur ke barat dengan water barrier dan traffic cone untuk mengatur arus kendaraan,” tambah Ipda Indra Dedy Saputra terkait arus balik Lebaran 2025 di Kulonprogo.

    Di Simpang Empat Glagah, lalu lintas tetap ramai tetapi lancar. Petugas memastikan kendaraan besar tidak berhenti di atas Jembatan Glagah guna mencegah risiko kecelakaan.

    Objek wisata Pantai Glagah juga mengalami lonjakan pengunjung. Namun kepolisian tetap mengimbau wisatawan agar tidak berenang di laut demi keselamatan.

    Sementara itu, Simpang Empat Dekso yang menjadi jalur utama dari Magelang ke Sleman dan Kulonprogo mengalami peningkatan arus meskipun masih terkendali. Kawasan wisata kuliner di Simpang Empat Kenteng Nanggulan masih dalam kondisi normal. Namun petugas siap melakukan rekayasa jika diperlukan.

    Kasatlantas Polres Kulonprogo AKP Priya Trihandaya mengingatkan, pemudik untuk selalu mengecek kondisi kendaraan dan mematuhi aturan lalu lintas. “Keselamatan adalah prioritas utama. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas,” ujar AKP Priya Trihandaya.

    Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Polres Kulonprogo berharap arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan aman dan lancar. Petugas akan terus memantau situasi lalu lintas di lokasi rawan guna memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik.

  • Cincin dan Gelang Emas Ungkap Identitas Jasad Perempuan di Dam Kulon Progo
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 April 2025

    Cincin dan Gelang Emas Ungkap Identitas Jasad Perempuan di Dam Kulon Progo Yogyakarta 2 April 2025

    Cincin dan Gelang Emas Ungkap Identitas Jasad Perempuan di Dam Kulon Progo
    Tim Redaksi
     
    KULON PROGO, KOMPAS.com – 
    Polisi berhasil mengungkap identitas jenazah perempuan yang ditemukan di sebuah dam di wilayah Padukuhan Ngemplak, Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Jenazah tersebut diyakini sebagai SN (62), warga Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
    Seorang warga yang mengaku sebagai anak dari SN membenarkan bahwa jenazah perempuan itu adalah ibunya.
    “Anak almarhum meyakini bahwa korban adalah ibunya,” ujar Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Rabu (2/4/2025).
    Warga yang mengaku sebagai anak dari SN itu mengenali cincin emas di jari manis tangan kiri dan empat gelang emas di pergelangan tangan korban.
    Perhiasan inilah yang menjadi petunjuk penting dalam proses identifikasi. 
    Dia mengatakan kepada polisi bahwa ibunya sudah pergi dari rumah tanpa pamit sejak 22 Maret 2025, dan baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    “Tidak berpamitan, memang kadang pergi tanpa pamit. Pergi Sabtu, 22 Maret 2025,” kata Sarjoko.
    Penemuan mayat perempuan ini bermula saat sekelompok pemancing melihat jasad muncul dari dalam dam bendungan sungai di wilayah Ngemplak, RT 80, RW 26, Kalurahan Kembang, sekitar pukul 10.30 WIB.
    Menurut Sarjoko, jenazah muncul cukup dekat dengan salah satu pemancing, sekitar tujuh meter. Pemancing tersebut kemudian memanggil dua rekannya untuk memastikan. Ketiganya meyakini bahwa yang mereka lihat adalah sesosok mayat.
    Setelah mendapat laporan, petugas dari PMI Kulon Progo dan tim INAFIS Polres Kulon Progo tiba di lokasi. Jenazah dievakuasi dari sungai dan langsung dibawa ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Pada awalnya, identitas jenazah perempuan tersebut belum diketahui. Polisi hanya mencatat ciri-ciri fisik berupa tinggi badan sekitar 160 cm, berat sekitar 65 kg, dengan kondisi tubuh yang sudah membusuk. Wajah jenazah mengalami kerusakan, tubuh membengkak, serta ditemukan robekan pada bagian ketiak dan selangkangan.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di 21 daerah di Jateng.

    Wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Menurut Prakirawan BMKG, Arif N, pada Rabu (2/4) cuaca cenderung berawan, namun memasuki siang hingga awal malam, hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di beberapa daerah. 

    “Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, terutama bagi warga dan pemudik yang melintas atau beraktivitas di daerah rawan bencana,” terang Arif, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan data citra satelit, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Temanggung, dan Magelang. 

    Selain itu, beberapa daerah di jalur Pantura bagian tengah yang berisiko terdampak antara lain Kudus, Ungaran, Batang, Kajen, Pekalongan, serta Ambarawa.

    Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diprediksi mengguyur wilayah lainnya, seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Wonogiri, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, dan Tegal.

    BMKG mencatat angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.

    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 19-32 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65-95 persen. 

    Untuk kondisi perairan, ketinggian gelombang di perairan utara Jawa Tengah diprediksi mencapai 0,2-1,25 meter, sedangkan di perairan selatan mencapai 1,25-2,5 meter. 

    “Sementara ini kondisi masih aman terhadap potensi air laut pasang atau rob,” jelasnya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem serta terus memperbarui informasi dari sumber resmi guna mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi. (*)

  • Rekomendasi Mie Ayam Enak di Kota Semarang yang Tetap Buka di Hari Libur Lebaran

    Rekomendasi Mie Ayam Enak di Kota Semarang yang Tetap Buka di Hari Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM – Terlalu sering memakan opor dan sambal goreng membuat banyak orang memilih hidangan lain ketika hari ketiga atau kedua setelah lebaran.

    Hal ini membuat banyak warung mie ayam laris saat hari Lebaran.

    Bagi anda pemudik di Semarang ataupun yang melintasi kota lunpia ini, berikut rekomendasi mie ayam enak di Kota Semarang.

    Ada beberapa jenis mie ayam yang direkomendasikan mulai yang khas Wonogiri, atau mie ayam Jakarta, bisa dipilih sesuai selera anda.

    Di Kota Semarang, meskipun banyak tempat makan yang tutup saat libur Lebaran, ada beberapa kedai mie ayam yang tetap buka dan siap memuaskan rasa lapar Anda.

    Berikut adalah beberapa rekomendasi mie ayam enak yang bisa Anda nikmati di Semarang, meskipun saat hari libur Lebaran.

    1. Mie Ayam Pak Min (Tri Lomba Juang)

    Cerita Mie Ayam seporsi Rp2000 di Magelang, bermula dari kesulitan ekonomi. (Tribunjogja.com/Yuwantoro Winduajie)

    Mie Ayam Pak Min yang terletak di kawasan Tri Lomba Juang adalah pilihan tepat bagi Anda yang mencari mie ayam dengan cita rasa khas.

    Mie ayam yang disajikan di sini memiliki rasa gurih yang khas dengan kuah kaldu ayam yang kental dan kaya.

    Keistimewaannya adalah penggunaan mie yang kenyal dan tidak terlalu lembek, serta potongan ayam yang besar dan empuk.

    Tak hanya itu, bumbu yang digunakan dalam mie ayam ini terasa pas, tidak terlalu manis, dan cukup gurih. Bagi yang suka pedas, Anda bisa menambahkan sambal bawang yang tersedia di meja.

    Jenis mie ayam yang ditawarkan di sini adalah mie ayam khas Semarang yang dipadukan dengan ayam yang disuwir halus. Rasanya yang segar, dipadu dengan taburan daun bawang dan sedikit taburan seledri, menjadikannya sangat nikmat dan cocok disantap kapan saja, terutama saat libur Lebaran.

    2. Mie Ayam Nyata Rasa (Sekitar Bergota)

    Mie Ayam Nyata Rasa di sekitar Bergota adalah salah satu kedai mie ayam legendaris di Semarang yang selalu ramai pengunjung.

    Kedai ini menawarkan mie ayam dengan cita rasa yang lebih berkaldu.

    Kaldu ayam yang kaya akan rempah ini memberikan kelezatan yang mendalam, sehingga menjadikan mie ayam di sini terasa begitu lezat dan segar.

    Kelebihan lain dari mie ayam ini adalah mie yang digunakan cukup kenyal dan memiliki rasa yang ringan namun tetap terasa gurih.

    Yang membedakan Mie Ayam Nyata Rasa dengan yang lain adalah pilihan topping yang bervariasi.

    Selain ayam suwir, mereka juga menyediakan topping tambahan seperti pangsit goreng, yang menambah kerenyahan dan kekayaan rasa pada hidangan mie ayam ini. Bagi penggemar pedas, sambal yang disediakan cukup menggigit dan menambah sensasi pedas yang pas di lidah.

    3. Mie Ayam Pangsit Siauw (Jalan Raya Semarang)

    Bagi penggemar mie ayam khas Jakarta, Mie Ayam Pangsit Siauw di Jalan Raya Semarang bisa jadi pilihan yang tepat.

    Mie ayam ini lebih mengarah pada mie ayam dengan rasa yang sedikit lebih manis, khas mie ayam ala Jakarta, dengan tambahan pangsit yang renyah di atasnya.

    Rasa manisnya berasal dari kecap manis yang digunakan dalam bumbu, sehingga memberikan keseimbangan dengan rasa gurih dari kaldu ayam yang kental.

    Mie-nya sedikit lebih tipis dibandingkan mie ayam khas Semarang, namun tetap enak dan cocok untuk dinikmati.

    Selain itu, potongan ayam yang disajikan sangat lembut dan berbumbu, menambah kenikmatan dalam setiap suapan. Bagi Anda yang suka sensasi pedas, Anda bisa menambah sambal cabai rawit yang sudah disiapkan di meja.

    4. Mie Ayam Cak Karyo (Jalan Pandanaran)

    Mie Ayam Cak Karyo yang terletak di kawasan Jalan Pandanaran Semarang juga patut dicoba.

    Mie ayam di sini terkenal dengan kuah kaldu ayamnya yang bening dan tidak terlalu kental, memberikan rasa yang segar di mulut.

    Mie yang digunakan cukup lembut, dan paduan ayam yang gurih serta sedikit manis dari kecap menjadikan hidangan ini sangat nikmat.

    Salah satu ciri khas dari Mie Ayam Cak Karyo adalah penggunaan ayam yang disuwir halus dan cukup banyak, memberikan porsi yang memadai untuk mengenyangkan perut.

    Bagi pencinta mie ayam dengan rasa yang lebih ringan dan tidak terlalu berminyak, tempat ini cocok untuk Anda.

    5. Mie Ayam Lestari (Sekitar Gombel)

    Mie Ayam Lestari yang terletak di sekitar Gombel juga menjadi tempat yang banyak dicari warga Semarang saat libur Lebaran.

    Mie ayam di sini memiliki rasa kaldu yang lebih segar dan cenderung tidak terlalu berminyak. Keunikan dari Mie Ayam Lestari adalah penggunaan mie yang lebih tebal, sehingga setiap suapan terasa lebih padat dan mengenyangkan.

    Topping ayam yang digunakan juga cukup beragam, ada ayam suwir yang sudah diberi bumbu kecap dan ayam kampung yang lebih gurih.

    Sambal pedas yang disediakan sangat pas, memberikan sensasi pedas yang menyegarkan tanpa terlalu dominan.

    Tempat ini juga terkenal dengan pelayanan yang ramah dan suasana yang nyaman, cocok untuk makan bersama keluarga saat libur Lebaran.

    Mie ayam di Kota Semarang menawarkan berbagai pilihan yang lezat dan menggugah selera, baik untuk yang suka mie ayam berkaldu kental, mie ayam pedas, atau yang lebih ringan dan segar.

    Beberapa kedai mie ayam ini tetap buka selama libur Lebaran, sehingga Anda bisa tetap menikmati kelezatan mie ayam meski dalam suasana libur yang sibuk. Dengan berbagai rasa dan keunikan masing-masing, setiap kedai mie ayam ini layak untuk dicoba. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi kedai-kedai mie ayam favorit di Semarang dan nikmati kelezatannya! (*)