kab/kota: Magelang

  • DPR minta pemerintah evaluasi pembantu presiden imbas ucapan Miftah

    DPR minta pemerintah evaluasi pembantu presiden imbas ucapan Miftah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah mengevaluasi kinerja para pembantu presiden menyusul pernyataan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah kepada pedagang es teh yang viral di media sosial.

    “Kami DPR juga melihat aspirasi masyarakat sudah meminta kepada pemerintah, tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun Utusan Khusus Presiden,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

    Dia pun mengaku tidak bisa memberikan tanggapan mengenai pemberian sanksi atas pernyataan Miftah Maulana yang memancing reaksi publik sebab kewenangan berada di pemerintah.

    “Sebagai Utusan Presiden, tentunya dalam hal ini yang bisa memberikan jawaban itu adalah pemerintah karena jabatan tersebut adalah jabatan setara setingkat menteri,

    Dia lantas berkata, “Jadi kalau mau nanya ke saya apakah ada sanksi (atau) nggak ada sanksi, itu saya nggak bisa jawab karena bukan kewenangan dari saya.”

    Dia pun menyampaikan kembali bahwa Miftah Maulana telah meminta maaf kepada penjual es teh asal Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Sunhaji.

    “Kita sudah lihat di media sosial bahwa yang dilakukan itu memang benar dilakukan yang bersangkutan dan yang bersangkutan sudah minta maaf kepada Pak Sunhaji,” kata dia.

    Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani ikut merespons kasus viral pernyataan Miftah Maulana dengan mengajak masyarakat agar senantiasa menjaga persaudaraan sesama anak bangsa tanpa saling merendahkan.

    “Jadi marilah kita membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, jangan saling merendahkan Namun bangunlah Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan,” kata Puan ditemui usai memimpin Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta.

    Dia pun menegaskan kembali bahwa Istana telah memberikan teguran kepada Miftah Maulana atas pernyataan viral yang dilontarkannya kepada penjual es teh.

    “Istana sudah mengatakan bahwa jangan pernah melakukan hal itu, bahkan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” ucap Puan.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran kepada Miftah Maulana atas pernyataannya kepada pedagang es teh bernama Sunhaji yang sempat viral di media sosial.

    Hal itu disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam pernyataannya kepada wartawan melalui video yang diterima di Jakarta, Rabu (4/12).

    “Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” katanya.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Salurkan bantuan pangan 5.344 ton beras tak ganggu stok Bulog Magelang

    Salurkan bantuan pangan 5.344 ton beras tak ganggu stok Bulog Magelang

    ANTARA – Perum Bulog Cabang Magelang, Jawa Tengah mulai menyalurkan 5.344 ton beras untuk penerima bantuan pangan (PBP), Kamis (5/12). Jumlah tersebut merupakan beras yang dialokasi di bulan Desember 2024, untuk disalurkan kepada PBP di Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Magelang dan Kota Magelang. (Firman Eko Handy/Yovita Amalia/Rinto A Navis)

  • Gus Ubaid Kagum: Amalan Apa yang Dimiliki Pak Sonhaji Penjual Es Teh?

    Gus Ubaid Kagum: Amalan Apa yang Dimiliki Pak Sonhaji Penjual Es Teh?

    Surabaya (beritajatim.com) – Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan sosok Pak Sonhaji, penjual es teh asongan yang mendadak dapat simpati masyarakat lantaran viralnya potongan video pengajian Gus Miftah yang mengumpat Pak Sonhaji.

    Bahkan, sekelas artis pun rela datang ke Magelang karena iba memberi tali kasih hingga ada yang mau mengumrahkan Pak Sonhaji dan keluarganya.

    “Fenomena ini sangat tepat menjadi refleksi kita sebagai ummat manusia, yang tentu dalam kehidupan fana ini sudah disiapkan semua takdirnya. Dan, ini bagi saya menarik melihat sosok Pak Sonhaji, si penjual es teh asongan tersebut,” kata tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid).

    Menurut Gus Ubaid yang juga pengasuh Ponpes Annuriyah Kaliwining Jember ini, sudah sepatutnya sebagai umat Islam kembali meyakini bahwa Allah SWT Maha Segalanya, dan mudah bagi Allah untuk mengubah nasib seseorang.

    Sebagaimana firman-Nya, ‘Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra. Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan, barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

    “Jika kita berbicara kekurangan Gus Miftah sebagai pendakwah, tentunya beliau sebagai manusia diciptakan sama seperti kita penuh dengan kekurangan, mungkin kita menganggap ceplas ceplosnya (apa adanya) Gus Miftah dalam berdakwah dirasa kurang bagus secara logika adat ketimuran dan orang muslim,” ujarnya.

    Namun, Gus Miftah juga sudah meminta maaf kepada Pak Sonhaji dan masyarakat Indonesia secara terbuka (karena beliau juga sebagai utusan khusus Presiden Prabowo), karena perkataannya yang salah.

    “Justru menurut pendapat saya, ceplas ceplosnya Gus Miftah dalam memberikan ceramah agama itu sudah merupakan kehendak dan ketetapan Allah SWT, dengan ceplas ceplosnya Gus Miftah dalam pengajiannya justru mengangkat derajat seorang hamba Allah bernama Sonhaji penjual es teh,” tuturnya.

    “Secara pribadi, saya sedang coba dalami dari viralnya kasus ini justru sosok seorang Pak Sonhaji. Apa amalan ibadah dari seorang penjual es teh Pak Sonhaji. Mungkin dia tidak pernah berpikir akan seterkenal ini dan mengubah nasib keluarganya,” imbuhnya.

    Banyak tokoh masyarakat yang iba kepadanya, mulai dari Partai Gerindra yang memberikan modal usaha, Gus Miftah yang membelikan rumah baru untuk dia dan keluarganya. “Beberapa artis memberikan bantuan santunan uang, memberangkatkan umroh, dan lain sebagainya. Amaliyah Pak Sonhaji menurut saya mampu menggetarkan dan membuka pintu langit, itu yang harus kita pelajari dari viralnya ceramah Gus Miftah dan penjual es teh Pak Sonhaji,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    GELORA.CO – Menjadi orang yang tertawa paling keras saat Gus Miftah menghina penjual es teh, Sunhaji. Sosok pria berjas hitam ini mendapat kecaman dari pengguna media sosial.

    Momen Miftah menghina Sunhaji terjadi saat acara pengajian di lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu 20 November 2024.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Miftah tampak melontarkan kata-kata kasar kepada Sunhaji yang sedang berjualan es teh.

    Ucapan Miftah tersebut diikuti gelak tawa para tokoh agama yang duduk di atas panggung. Salah satu tokoh agama yang tertawa paling keras adalah Usman Ali Salman.

    Usman Ali saat itu duduk di kanan Miftah. Saking kerasnya, suara tawa Usman Ali sampai terdengar di pengeras suara yang dipegang utusan presiden itu.

    Informasi dihimpun dari berbagai sumber Kamis, 5 Desember 2024, Usman Ali Salman merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, Dusun Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Pria kelahiran Dusun Gedongan, Gondosari, 5 Juli 1975 itu merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Magelang, Jawa Tengah.

    Usman tercatat pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.

    Dalam pantauan VIVA, ulasan Google Maps Ponpes API Al-Huda milik Usman Ali dibanjiri rating bintang satu. Bahkan, tidak sedikit orangtua santri yang mengaku memiliki pengalaman buruk saat menitipkan anak-anaknya di ponpes tersebut.

    “Anak saya gak betah. tpi rapot sekolah gak mau di serahin. jadi di sekolah yg baru harus ulang lagi. gak profosional,” tulis salah satu wali santri.

    “Orang tua yg mau mondokin di sini. Tolong tanya dulu sama yg pernah. Dari pada kecewa. Dan kasihan pada anak mu. Cari pondok lain aja sih,” ungkap wali santri yang lain.

    “Untuk guru dan tata usahanya sangat kurang dalam melayani orangtua yg sedang memerlukan berkas penting jam 11 sudah tutup. ada ibu guru atau tu yg di sapa dengan mengucap salam tidak.menjawab dan judes,” ucap wali santri.

  • Sunhaji Pedagang Es Membalas Kunjungan Gus Miftah, Giliran Dia yang Datang ke Jogjakarta

    Sunhaji Pedagang Es Membalas Kunjungan Gus Miftah, Giliran Dia yang Datang ke Jogjakarta

    GELORA.CO – Sunhaji, pedagang es teh, viral di media sosial setelah diolok-olok oleh Gus Miftah di sebuah acara pengajian di daerah Magelang, Jawa Tengah, beberapa Waktu lalu. Gus Miftah pun sempat datang secara langsung ke rumah Sunhaji yang terletak di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk tujuan meminta maaf.

    Gus Miftah sengaja mendatangi rumah Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung. Dia pun menyadari candaannya telah kelewat batas dengan mengungkapkan kata kasar.

    Sunhaji tersentuh dengan kedatangan Gus Miftah ke rumahnya. Alhasil, dia pun membalas kunjungan tersebut dengan mendatangi kediaman Gus Miftah di Jogjakarta.

    Dalam video yang beredar, Gus Miftah langsung menyambut Sunhaji saat baru tiba di rumahnya. “Sunhaji,” kata Gus Miftah dengan lantang saat menyambutnya.

    Keduanya pun berpelukan dan kemudian dibawa ke ruang tamu. Gus Miftah sangat senang didatangi Sunhaji.

    “Saya siang ini kedatangan tamu istimewa. Tadi pagi saya sowan ke rumahnya di Grabag, siang ini gantian beliau yang datang ke sini,” ujarnya.

    Gus Miftah rupanya sudah tahu ada beberapa pihak yang ingin memberangkatkan Sunhaji ke Tanah Suci. Dia pun bertanya apakah Sunhaji akan berangkat umrah bersama dirinya atau dengan orang lain yang sudah menawarkannya paket umrah.

    Sunhaji secara tegas menyatakan ingin berangkat umrah dengan Gus Miftah. Dia pun ingin anak-anaknya juga diajak untuk melaksanakan haji kecil di Tanah Suci.

  • Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2024

    Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik Nasional 5 Desember 2024

    Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan
    Miftah Maulana Habiburrahman
    dikecam dari sana-sini usai menghina tukang es teh bernama
    Sunhaji
    saat sedang berdakwah di Magelang.
    Perbuatan tidak patut Miftah Maulana itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dari atas panggung, pria yang dikenal sebagai pendakwah itu melontarkan ucapan tak pantas kepada Sunhaji yang berjualan di tengah-tengah hadirin.
    “Es tehmu
    sih akeh
    (masih banyak)? Ya, sana jual goblok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” ujar Miftah.
    Ucapan Miftah itu membuat orang-orang yang ada di sekeliling Miftah tertawa terbahak-bahak, sedangkan Sunhaji hanya berdiri terdiam.
    Setelah video itu viral di media sosial, warganet ramai-ramai mengecam dan ujungnya Miftah membuat video klarifikasi guna menyampaikan permintaan maaf.
    “Saya Miftah Maulana Habiburrahman, dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapa pun,” kata Miftah.
    “Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” ujar dia.
    Usut punya usut, Miftah baru meminta maaf setelah ditegur Presiden
    Prabowo Subianto
    melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.
    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” ujar Miftah
    Prabowo tegur Miftah
    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
    Hasan Nasbi
    mengungkapkan, Prabowo telah mengetahui perbuatan anak buahnya itu dan menyampaikan teguran lewat Mayor Teddy.
    “Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji, yang mungkin saja, dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” ujar Hasan dalam keterangan videonya, Rabu (4/12/2024).
    Hasan mengatakan, Prabowo dan para pejabat di Istana sudah mendapatkan informasi mengenai Miftah yang mendatangi Sunhaji secara langsung.
    Dia memastikan Miftah sudah meminta maaf langsung kepada Sunhaji di Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Megelang.
    “Dan kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan bisa kembali menjadi baik, dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua,” ujar Hasan.
    Pihak Istana Kepresidenan turut menyayangkan kejadian olok-olok yang melibatkan Miftah kepada Sunhaji.
    Hasan mengingatkan bahwa Prabowo sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapapun.
    “Beliau pernah berpidato yang menyatakan bahwa beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, yang mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka,” ucap Hasan.
    Pelajaran untuk penceramah
    Perbuatan Miftah yang menimbulkan kecaman dinilai menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk berhati-hati dalam berbicara.
    Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah
    Majelis Ulama Indonesia
    (MUI) Cholil Nafis mengatakan, seorang pendakwah semestinya tidak mudah menyampaikan kata-kata yang buruk.
    “Menjadi pelajaran kepada dia dan kita semua agar tak mudah menyampaikan kata-kata yang buruk apalagi di depan publik, (untuk) pejabat publik dan penceramah,” ujar Cholil saat dihubungi, Rabu.
    Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Zainut Tauhid Saadi menambahkan, para pendakwah dan tokoh agama semestinya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi yang mencerahkan.
     
    Ia menyebutkan, setiap tokoh agama, ulama, dan penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai pewaris para nabi untuk melaksanakan tugas mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah
    Meskipun maksudnya menyampaikan candaan, guyonan atau intermeso, bahkan kritikan sekali pun, Zainut tegaskan, hendaknya tetap dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika.
    “Tidak dengan cara yang sarkastik merendahkan martabat dan melanggar norma susila,” ujar Zainut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Akan Diberangkatkan Umroh Awal Ramadan

    Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah Akan Diberangkatkan Umroh Awal Ramadan

    Jakarta: Seorang penjual es teh yang viral di media sosial karena dihina oleh pendakwah Gus Miftah, kini mendapat perhatian dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Fatah Yogyakarta.

    Ustaz Fakhru, sapaan akrabnya, berencana memberangkatkan penjual es teh tersebut untuk umroh ke tanah suci pada awal Ramadhan yakni tanggal 3 Maret 2025.

    Penjual es teh yang dihina Gus Miftah tersebut diketahui bernama Pak Sun. Kejadian penghinaan itu terjadi saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah

    “Mohon doanya, alhamdulillah sudah dikirimkan ktp dan kk nya insya Allah berangkat Umrah Awal Ramadhan tanggal 3 Maret 2025 bersama jamaah travel kami @amanahkhidmahtravel .,” tulis Ustaz Fakhru dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @fakhru_ans_official.
     

    Baca juga: Fakta-fakta Miftah Olok-olok Penjual Es Teh Hingga Berujung Permintaan Maaf

    Rencana Ustaz Fakhru untuk memberangkatkan Pak Sun umroh mendapat apresiasi dari banyak pihak. Mereka menilai tindakan Ustaz Fakhru sangat mulia dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.

    “Barakallahu Ustadz, bertambah keberkahan, semoga Allah Memuliakan Pak Sun dan keluarganya. Aamiin,” tulis @mita_suhaimi.

    “Dihina makhluk.. Dimuliakan Penciptanya.. Allah Maha Baik #ikutbahagia,” tulis @adityamr.

    “MasyaAllah, Terimakasih Ustadz, Allah Itu mengangkat Derajat orang2 Yang terzolimi,” tulis @amanahmakkah.
     

     Baca juga: Aksi Gus Miftah ke Penjual Es Teh Jadi Simbol Pentingnya Adab daripada Ilmu

    Diketahui sebelumnya, dalam video yang viral di media sosial, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut.
     
    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kecaman dari warganet.

    Ucapan Gus Miftah tersebut mendapat banyak kecaman dari warganet. Mereka menilai Gus Miftah telah merendahkan profesi penjual es teh.

    Jakarta: Seorang penjual es teh yang viral di media sosial karena dihina oleh pendakwah Gus Miftah, kini mendapat perhatian dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Fatah Yogyakarta.

    Ustaz Fakhru, sapaan akrabnya, berencana memberangkatkan penjual es teh tersebut untuk umroh ke tanah suci pada awal Ramadhan yakni tanggal 3 Maret 2025.
     
    Penjual es teh yang dihina Gus Miftah tersebut diketahui bernama Pak Sun. Kejadian penghinaan itu terjadi saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah
     

    “Mohon doanya, alhamdulillah sudah dikirimkan ktp dan kk nya insya Allah berangkat Umrah Awal Ramadhan tanggal 3 Maret 2025 bersama jamaah travel kami @amanahkhidmahtravel .,” tulis Ustaz Fakhru dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @fakhru_ans_official.
     

    Rencana Ustaz Fakhru untuk memberangkatkan Pak Sun umroh mendapat apresiasi dari banyak pihak. Mereka menilai tindakan Ustaz Fakhru sangat mulia dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
     
    “Barakallahu Ustadz, bertambah keberkahan, semoga Allah Memuliakan Pak Sun dan keluarganya. Aamiin,” tulis @mita_suhaimi.
     
    “Dihina makhluk.. Dimuliakan Penciptanya.. Allah Maha Baik #ikutbahagia,” tulis @adityamr.
     
    “MasyaAllah, Terimakasih Ustadz, Allah Itu mengangkat Derajat orang2 Yang terzolimi,” tulis @amanahmakkah.
     

    Diketahui sebelumnya, dalam video yang viral di media sosial, Gus Miftah terlihat mengolok-olok penjual es teh yang hadir di acara tersebut. Ia bahkan mengucapkan kata-kata ‘gob*ok’ yang ditujukan kepada pedagang tersebut.
     
    Penjual es teh yang menjadi korban olok-olok Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadirin yang tertawa. Kejadian ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak kecaman dari warganet.
     
    Ucapan Gus Miftah tersebut mendapat banyak kecaman dari warganet. Mereka menilai Gus Miftah telah merendahkan profesi penjual es teh.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Rakyat Tidak Rela Uangnya untuk Bayar Gaji Penghina!

    Rakyat Tidak Rela Uangnya untuk Bayar Gaji Penghina!

    GELORA.CO – Nama Presiden Prabowo Subianto kini justru ikut terseret dalam kasus viral Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.

    Seperti diketahui, Gus Miftah tengah viral karena melontarkan kata-kata kasar pada seorang penjual es teh pada saat acara Magelang Bersholawat.

    Ucapan Gus Miftah menuai banyak Kritikan tajam tidak hanya dari masyarakat tetapi juga ulama dan politisi senior.

    Buntut kejadian tersebut kini banyak pihak yang meminta Presiden Prabowo untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai staf khusus presiden.

    Di Kabinet Presiden Prabowo, Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Gaji yang didapatkan Gus Miftah dari jabatannya tersebut selevel Menteri.

    Disebutkan bahwa gaji pokok Menteri sebesar Rp5.040.000 per bulan.

    Sementara untuk tunjangan jabatan Rp13.608.00 per bulan.

    Jika dihitung Gus Miftah bisa mendapatkan Rp18.648.000 per bulan dari jabatannya tersebut.

    Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan adalah jabatan yang mentereng dan strategis.

    Dengan adanya kasus tersebut, banyak pihak yang menilai bahwa sosok Gus Miftah tidak pantas untuk mengemban jabatan tersebut.

    Hal ini pun ternyata juga disetujui oleh eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.

    Said Didu mengatakan bahwa rakyat Indonesia tidak akan rela uang mereka digunakan untuk menggaji Gus Miftah yang disebut sebagai seorang penghina.

    “Rakyat tdk rela uangnya digunakan bayat gaji PENGHINA,” tulis Said Didu lewat cuitan di akun X nya.

  • Juru Dakwah Perlu Disertifikasi, Jangan Ada Lagi Penceramah tak Beradab seperti Gus Miftah

    Juru Dakwah Perlu Disertifikasi, Jangan Ada Lagi Penceramah tak Beradab seperti Gus Miftah

    GELORA.CO – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti kasus Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) yang merendahkan penjual es teh. Menurutnya, Kementerian Agama (Kemenag) harus melakukan sertifikasi bagi seluruh juru dakwah di Indonesia agar materi dakwah tidak keluar dari nilai keagamaan.

    “Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah,” kata Maman, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Lebih lanjut, Maman menilai perlu adanya pelatihan bagi juru dakwah sebelum mendapatkan sertifikasi dari Kemenag. Hal itu dilakukan agar mereka memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan.

    “Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu,” ujarnya.

    Maman menilai tindakan Gus Miftah dianggap bukanlah cerminan dari seorang juru dakwah. Di matanya, juru dakwah adalah orang, yang paling tidak, menguasai sumber-sumber nilai keagamaan baik itu Quran, Hadist dan juga sumber-sumber klasik.

    Sementara Gus Miftah tidak mencerminak ciri-ciri itu, lantaran saat berdakwan ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.

    “Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama, misalnya soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama,” ucapnya.

    Sebelumnya, insiden yang melibatkan pedagang es teh bernama Sunhaji sempat menjadi viral. Dalam acara Magelang Bersholawat akhir November lalu, Gus Miftah menuai kritik karena dianggap melecehkan Sunhaji.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Gus Miftah awalnya memanggil pedagang es tersebut dan bertanya, “Es tehmu isih akeh nggak? (Es tehmu masih banyak nggak?)”

    Namun, tanpa menunggu jawaban, ia langsung melontarkan ucapan yang dianggap kasar.

    “Ya sana jual, goblok,” katanya sambil tertawa. Kamera kemudian menyorot pedagang es itu yang tampak menghela napas panjang.

    “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah. Takdir,” imbuh Gus Miftah sembari tertawa.

  • Polemik Gus Miftah Bikin Prabowo Turun Tangan, Bakal Ditendang dari Kabinet? – Page 3

    Polemik Gus Miftah Bikin Prabowo Turun Tangan, Bakal Ditendang dari Kabinet? – Page 3

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono turut angkat bicara terkait aspirasi sejumlah masyarakat yang mendesak Gus Miftah mundur dari Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran buntut pernyataannya mengolok-olok penjual es di acara pengajian publik.

    Menurut Budi, tindakan Gus Miftah yang merupakan tokoh sekaligus pejabat publik itu perlu dievaluasi Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). 

    Keponakan Presiden Prabowo ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.

    “Kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat,” kata Budi.

    Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga menyoroti perilaku Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang menuai kecaman publik. Menurut dia, candaan Gus Miftah saat pengajian publik di Magelang, Jawa Tengah yang viral itu kebablasan.

    “Ya mungkin lepas kontrol saja ya, karena Gus Miftah ini kan dikenal kiai yang urakan ya, kiai yang ke tempat-tempat yang apa yang disampaikan memang kurang pantas. Tentu yang masyarakat Indonesia publik bisa menilai lah,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). 

    Jazilul mengingatkan profesi apapun pasti memiliki hati mulia dan harus dihormati. Dia pun mendorong Gus Miftah meminta maaf tanpa membawa kuasa hukum atau sejenisnya.

    “Kenapa pakai kuasa hukum segala ini kasus apa sih? Ini kan soal kemanusiaan saja yang kadang lepas dari kontrol kita, atau kontrol tokoh ketika melihat orang yang di bawah, orang yang kurang beruntung, hanya penjual es gitu, tapi kan tetap dia warga Indonesia, dia tetap saudara kita yang harus dihormati” kata dia.

    Menurut Ketua Fraksi Gerindra DPR  itu, Miftah sudah kebablasan dan becanda tidak pada tempatnya. 

    “Ya guyonan di tempat yang salah lah menurut saya. Kebablasan, kebablasan, berkerucut lah. Makanya saya lebih baik Gus Miftah datang sajalah, bertemu dengan keluarganya,” kata dia.