Kekerasan terhadap Perempuan di Jateng Meningkat Sepanjang 2024, Terbanyak Semarang
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan HAM (
LRC-KJHAM
) melaporkan adanya 102 kasus
kekerasan terhadap perempuan
yang terjadi sepanjang tahun 2024.
Kasus-kasus ini tersebar di 24 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan
Kota Semarang
menjadi daerah dengan temuan kasus terbanyak.
Kepala Divisi Bantuan Hukum LRC KJHAM Nihayatul Mukaromah mengungkapkan bahwa selama periode 2020-2023, terdapat total 545 kasus kekerasan terhadap perempuan dengan jumlah korban mencapai 624.
“Tujuh kabupaten/kota dengan kasus terbanyak adalah Kota Semarang dengan 46 kasus, Kabupaten Demak dengan 5 kasus, Kota Surakarta dengan 4 kasus, dan Kabupaten Sragen juga dengan 4 kasus,” tuturnya melalui pesan tertulis pada Selasa (10/12/2024).
Daerah lain dengan kasus tertinggi adalah Kabupaten Jepara, Kendal, dan Magelang, masing-masing dengan 3 kasus.
Dari 102 kasus yang terjadi di tahun 2024, sebanyak 84 kasus atau 81 persen termasuk dalam kategori
kekerasan seksual
.
Jenis-jenis kasus tersebut meliputi pelecehan seksual (40 kasus), perkosaan (19 kasus), Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) (16 kasus), dan eksploitasi seksual (14 kasus).
”
Kekerasan Seksual
Berbasis Elektronik (KSBE) tercatat sebanyak 6 kasus, pelecehan seksual non fisik 3 kasus, Kekerasan dalam Pacaran (KdP) 2 kasus, pemaksaan aborsi 2 kasus, dan kekerasan berbasis SOGIESC 1 kasus,” jelas Nihayatul.
LRC-KJHAM juga mencatat adanya 5 kasus femisida di tahun 2024, di mana korban dibunuh di rumah kos oleh orang yang tidak dikenal.
Beberapa kasus melibatkan perempuan pekerja seks yang dibunuh oleh pelanggannya, serta korban yang ditemukan tewas setelah dibunuh dan diperkosa oleh kenalan melalui aplikasi kencan.
“Korban ditemukan dalam plastik karena dibunuh oleh 3 pelaku yang merupakan pelajar, mahasiswa, dan teman korban,” tambahnya.
Nihayatul menjelaskan bahwa sebagian besar kasus terjadi di ranah privat, yaitu sebanyak 64 kasus atau 65 persen.
Sementara itu, 33 kasus atau 35 persen terjadi di ranah publik, seperti hotel, rumah kosong, media sosial, rumah sakit, dan toko.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dapat menimpa semua usia, baik perempuan dewasa maupun anak-anak.
“Pada tahun 2024, kasus kekerasan terhadap perempuan paling banyak terjadi pada perempuan dewasa, yaitu 62 orang atau 57,4 persen. Sedangkan korban dengan usia anak mencapai 42 orang atau 38,9 persen,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Magelang
-
/data/photo/2024/08/15/66bdc96818769.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kekerasan Terhadap Perempuan di Jateng Meningkat Sepanjang 2024, Terbanyak Semarang Regional 11 Desember 2024
-

Pengakuan KH Usman Ali Salman Terbahak Saat Gus Miftah Olok Penjual Es Teh: Saya Minta Maaf – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, KH Usman Ali Salman Masykuri membuat pengakuan atas sikapnya yang turut menertawakan olokan Gus Miftah terhadap seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Usman Ali dalam video yang beredar duduk di dekat Gus Miftah dalam acara selawatan di Lapangan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada akhir November 2024.
Terkait sikapnya itu, Usman Ali meminta maaf atas tindakannya yang dianggap menyinggung.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan memberikan keterangan disebabkan oleh keinginannya bertemu langsung dengan Sunhaji terlebih dahulu.
“Saya ingin meminta maaf karena baru bisa memberikan keterangan. Kemarin, saya sudah berusaha menemui Pak Sunhaji di Grabag, tetapi beliau sedang pergi. Saya juga sempat ke Yogyakarta, namun beliau sedang mengurus paspor. Akhirnya, kami berbicara melalui video call,” ujar Usman Ali dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
Ia menyampaikan bahwa tindakannya di atas panggung semata-mata spontan dan terbawa suasana karena ceramah Gus Miftah yang cair dan penuh humor.
“Namun, saya menyadari bahwa tindakan saya salah. Oleh karena itu, saya memohon maaf kepada Pak Sunhaji dan keluarga,” ungkapnya.
“Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu oleh perilaku saya,” sambungnya.
Usman Ali menambahkan bahwa peristiwa tersebut akan menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berkata, dan membawa diri di mana pun berada.
Sunhaji Sakit Hati
Yuli Fatimah (34), istri Sunhaji mengaku sempat bersedih setelah suaminya diolok oleh Miftah Maulana Habiburrahman di hadapan ribuan jemaah yang menghadiri acara selawatan.
Meski insiden tersebut terjadi pada akhir bulan lalu, namun Yuli Fatimah baru mengetahui kejadian itu kemarin melalui media sosial setelah video ceramah Miftah yang menyebut suaminya dengan sebutan “goblok” viral di TikTok.
“Nggak menyangka kalau video bapak viral. Pertama kali tahu dari adik saya yang ngasih tahu. Kok videonya seperti itu,” ungkap Yuli di rumahnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Yuli, video yang viral membuat keluarga mereka merasa sedih.
Bahkan suami dan dua anaknya yang masing-masing masih duduk di bangku SD dan SMP sempat menangis.
“Bapak nangis, anak-anak juga nangis,” katanya.
Buntut peristiwa tersebut, Gus Miftah mendatangi rumah Sunhaji pada pukul 07.15 WIB, Rabu (4/12/2024), menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
Dalam pertemuan itu, Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya.“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalah persepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” ujar Miftah.
dan
Cerita Istri Sunhaji, Penjual Es Teh Viral Usai Dihina Miftah: Bapak Nangis, Anak Juga Nangis
-

Tertawa Terbahak-bahak Saat Miftah Hina Penjual Es Teh, Usman Ali Ngaku Khilaf dan Minta Maaf
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengasuh Asrama Perguruan Islam Al-Huda, Usman Ali, mengakui kekhilafannya setelah tertawa dalam momen kontroversial ketika Miftah Maulana Habiburrahman menghina Sunhaji, seorang pedagang es teh, dalam sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada November lalu. Video yang merekam kejadian itu memperlihatkan Usman tertawa lepas di samping Miftah, yang menggunakan istilah kasar untuk menyebut Sunhaji.
Dalam keterangan tertulisnya pada Senin (9/12/2024), Usman menyampaikan bahwa tawanya murni spontan dan tanpa niat menertawakan Sunhaji. “Sungguh saya tidak ada niat menertawakan penjual es atau Pak Sunhaji. Itu terjadi semata-mata karena suasana ceramah GM (Miftah) malam itu yang cair dan penuh candaan,” ujarnya.
Usman mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya meminta maaf langsung kepada Sunhaji. Ia bahkan mendatangi rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Magelang, namun tidak bertemu karena Sunhaji sedang berada di Yogyakarta untuk mengurus paspor keberangkatan umrah. Sebagai gantinya, Usman menyampaikan permintaan maaf melalui panggilan video. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu oleh perilakunya.
“Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam berkata, bersikap, dan membawa diri di mana pun berada,” tuturnya.
Insiden ini berawal dari pengajian yang digelar di lapangan drh. Soepardi, Magelang, pada 20 November 2024. Saat Sunhaji sedang berkeliling menjajakan es teh, Miftah menegurnya dan melontarkan hinaan yang membuat Sunhaji merasa tersinggung. “Saya tersinggung. Wong saya lagi masuk, ada suara kayak gitu,” kata Sunhaji, Rabu (4/12/2024).
-

Penjual Es Teh Sunhaji yang Dihina Minta ke Prabowo Agar Miftah Tetap Jadi Stafsus
ERA.id – Penjual es teh keliling yang dihina Miftah Maulana Habiburakhman atau Gus Miftah dalam acara pengajian Magelang, Sunhaji, meminta Presiden Prabowo Subianto menolak permintaan mundur dari pria yang mengolok-oloknya.
Sunhaji yang mendapatkan banyak rezeki karena bantuan publik setelah dihina, sekarang tak mau Gus Miftah melepaskan jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Saya Sunhaji, saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet. Saya sudah memaafkan beliau dan saling memaafkan,” ujar Sunhaji dalam video yang dilihat ERA, Senin (9/12/2024)
Sunhaji mengharap Prabowo memberikan kesempatan kepada Miftah bertugas seperti sebelumnya. “Saya memohon kepada bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah,” harapnya.
Sebelumnya, Miftah mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai dihujat.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gus Miftah dalam konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Jumat (6/12/2024) siang.
“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan serta dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuhnya.
-

Ini Alasan KH Usman Ali Salman Masykuri Ngakak Saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Kini Minta Maaf – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, KH Usman Ali Salman Masykuri turut menjadi sorotan warganet karena tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Usman Ali dalam video yang beredar duduk di dekat Gus Miftah dalam acara salawatan di Lapangan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada akhir November 2024.
Terkait sikapnya itu, Usman Ali meminta maaf atas tindakannya yang dianggap menyinggung.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan memberikan keterangan disebabkan oleh keinginannya bertemu langsung dengan Sunhaji terlebih dahulu.
“Saya ingin meminta maaf karena baru bisa memberikan keterangan. Kemarin, saya sudah berusaha menemui Pak Sunhaji di Grabag, tetapi beliau sedang pergi. Saya juga sempat ke Yogyakarta, namun beliau sedang mengurus paspor. Akhirnya, kami berbicara melalui video call,” ujar Usman Ali dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
Ia menyampaikan bahwa tindakannya di atas panggung semata-mata spontan dan terbawa suasana karena ceramah Gus Miftah yang cair dan penuh humor.
“Namun, saya menyadari bahwa tindakan saya salah. Oleh karena itu, saya memohon maaf kepada Pak Sunhaji dan keluarga,” ungkapnya.
“Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu oleh perilaku saya,” sambungnya.
Usman Ali menambahkan bahwa peristiwa tersebut akan menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berkata, dan membawa diri di mana pun berada.
Sunhaji Sakit Hati
Yuli Fatimah (34), istri Sunhaji mengaku sempat bersedih setelah suaminya diolok oleh Miftah Maulana Habiburrahman di hadapan ribuan jemaah yang menghadiri acara selawatan.
Meski insiden tersebut terjadi pada akhir bulan lalu, namun Yuli Fatimah baru mengetahui kejadian itu kemarin melalui media sosial setelah video ceramah Miftah yang menyebut suaminya dengan sebutan “goblok” viral di TikTok.
“Nggak menyangka kalau video bapak viral. Pertama kali tahu dari adik saya yang ngasih tahu. Kok videonya seperti itu,” ungkap Yuli di rumahnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Yuli, video yang viral membuat keluarga mereka merasa sedih.
Bahkan suami dan dua anaknya yang masing-masing masih duduk di bangku SD dan SMP sempat menangis.
“Bapak nangis, anak-anak juga nangis,” katanya.
Buntut peristiwa tersebut, Gus Miftah mendatangi rumah Sunhaji pada pukul 07.15 WIB, Rabu (4/12/2024), menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
Dalam pertemuan itu, Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya.“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalah persepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” ujar Miftah.
Penulis: Yuwantoro Winduajie
dan
Cerita Istri Sunhaji, Penjual Es Teh Viral Usai Dihina Miftah: Bapak Nangis, Anak Juga Nangis
-

Viral! Setelah Sunhaji Ternyata Gus Miftah Masih Mengolok-olok Pedagang Es Teh Pakai Kata ‘Goblok’
TRIBUNJAKARTA.COM – Gus Miftah lagi-lagi viral, dan lagi-lagi karena mengolok-olok pedagang es teh.
Sebelumnya, Gus Miftah menjadi bulan-bulanan masyarakat karena videonya melecehkan seorang pedahang es teh bernama Sunhaji.
Aksi konyol pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu terjadi pada acara “Magelang Bersalawat” 20 November 2024.
Gus Miftah sampai mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden karena ramainya hujatan masyarakat.
Kali ini, kembali beredar di media sosial X, penggalan video Gus Miftah memaki pedagang es teh dengan kata-kata yang sama.
Pada sebuah pengajian, Gus Miftah yang mengenakan blangkon dan kacamata hitam khasnya, sedang berceramah, menunjuk seorang pedagang es teh berbaju kuning.
Pada pengajian ini, Gus Miftah juga didampingi Habib Zaidan, sama seperti pada acara “Magelang Bersalawat”.
Pada video yang beredar itu, terlihat beberapa pedagang es teh.
Gus Miftah dan Habib Zaidan di pengajain di Klaten. Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang es teh pada acara itu, 25 November 2024. (Youtube)
“Mbak e sing kuning mawon mriki (Mbak yang kuning kemarilah),” kata Gus Miftah sambil menunjuk.
Si pedagang es teh berbaju kuning itupun berjalan ke arah panggung.
Gus Miftah lanjut berkata, “Ditakoni, itu es tehe taseh opo mboten? (Ditanyakan, itu es tehnya masih ada apa enggak?)”
“Taseh mboten es teh? (Masih ada enggak es teh?)” lanjut kata Gus Miftah.
“Yo kono didol goblok (Ya sana dijual, goblok),” kata Gus Miftah sambil tertawa.
Habib Zaidan di sampingnya pun turut tertawa.
Penggalan video itu diunggah akun X @AkunMboizSam pada Minggu (8/12/2024).
“bih ada ibu2 esteh yg digoblokin miftah ga diviralkan, ni swbelum pak sonaji viral, bareng tu jamet si taim ceramah, segenk,” tertulis pada keterangan video unggahannya.
Penelusuran TribunJakarta, acara pada video tersebut adalah pengajian di Kecamatan Ceper, Kbupaten Klaten, pada 25 November 2024.
Olok-Olok Sunhaji
Aksi Gus Miftah ke pedagang es teh berbaju kuning adalah setelah aksinya ke pedagang es teh Sunhaji di Kabupaten Magelang lima hari sebelumnya.
Pada saat acara “Magelang Bersalawat”, Gus Miftah menanggapi jemaah yang memintanya untuk memborong minuman seorang penjual es teh.
Gus Miftah memanggil Sunhaji yang tengah berkeliling di antara jemaah menjajakan minumannya,
Bukannya memborong, Gus Miftah justru mengolok-oloknya dalam bahasa Jawa.
“Teh mu masih banyak? Ya dijual goblok,” kata Gus Miftah menggunakan Bahasa Jawa.
Ia lantas tertawa, dan orang-orang di sekitarnya terpingkal-pingkal.
Sementara Sunhaji terpaku sambil tetap menjunjung dagangannya.
Belakangan, Sunhaji mengakui, dagangannya tidak pernah diborong Gus Miftah. Minuman dagangannya laku tak sampai 20 gelas di acara yang dihadiri ribuan orang pada masa kampanye itu.
Aksi konyol Gus Miftah itu baru viral di media sosial pada Selasa (3/12/2024), dua pekan setelah acara.
Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji Sleman itu ramai dihujat warganet di media sosial.
Setelah viral, Gus Miftah baru menemui Sunhaji di kediamannya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (4/12/2024) pagi. Dia meminta maaf secara langsung.
Selain terhadap Sunhaji, sebelumnya viral juga video saat Gus Miftah mengolok-olok seniman senior Yati Pesek.
Mundur Sebagai Utusan Khusus Presiden
Karena hujatan masyarakat dikaitkan dengan jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah akhirnya menyatakan mundur pada Jumat (6/12/2024).
“Yang saya hormati bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden serta seluruh Rakyat Indonesia yang saya cintai,” kata Gus Miftah membuka pernyataannya.
La lalu mengutip ayat 26 surat Ali Imran.
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”
“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam setelah berdoa. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden
Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” katanya.Gus Miftah mengatakan keputusan itu diambil tanpa tekanan dan permintaan dari siapapun. Gus Miftah yang terlihat menangis bicara bahwa keputusan itu diambil arena rasa cinta hormat dan tanggungjawab dirinya kepada Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat.
“Keputusan ini bukan suatu akhir atau langkah mundur melainkan awal untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam,” kata Gus Miftah terbata-bata.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2024/12/09/6756c3d8651cf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenag Akan Kaji Usulan Sertifikasi Juru Dakwah Usai Kasus Miftah Maulana
Kemenag Akan Kaji Usulan Sertifikasi Juru Dakwah Usai Kasus Miftah Maulana
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Agama (Menag)
Nasaruddin Umar
mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengkaji usulan sertifikasi juru pendakwah.
Langkah ini diambil setelah viralnya video dai kondang
Miftah Maulana
Habiburrahman yang mengolok-olok seorang tukang es teh saat acara dakwah di Magelang, Jawa Tengah.
Nasaruddin menyatakan bahwa kajian tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Sedang kita kaji, nanti dalam waktu dekat ini akan,” kata Nasaruddin Umar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (9/12/2024).
Sebelumnya, usulan mengenai sertifikasi pendakwah ini juga mendapatkan perhatian dari Presiden
Prabowo Subianto
.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan meminta pendapat dari majelis ulama serta organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan terkait usulan tersebut.
“Ya nanti kita lihat kalangan yang mengerti masalah ini semua, nanti mungkin mereka akan kasih masukan, ya, majelis ulama, kalangan-kalangan dari ormas-ormas keagamaan dan sebagainya. Nanti kita minta pendapat mereka,” ujar Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/12/2024).
Usulan sertifikasi ini diajukan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq.
Ia berpendapat bahwa sertifikasi dapat memastikan para pendakwah memiliki kapasitas yang memadai dalam menyampaikan nilai-nilai agama kepada masyarakat.
“Kementerian Agama perlu melakukan
sertifikasi juru dakwah
,” kata Maman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (4/12/2024), seperti dikutip dari
Antara
.
Maman menekankan bahwa kasus Miftah Maulana merupakan pelajaran penting bagi semua pihak, terutama pendakwah, untuk menjaga etika dalam berbicara di depan publik.
Menurutnya, pendakwah seharusnya menjadi teladan dengan menguasai sumber nilai keagamaan, baik Al-Quran, hadis, maupun referensi lainnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan tema ceramah yang relevan dengan ajaran agama.
“Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama. Misalnya, soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan,” ujar Maman.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


